Upaya Peningkatan Kemampuan Memahami Teks Dengan Metode SQ3R
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI
TEKS BAHASA INGGRIS DAN HASIL BELAJAR TEKS DESKRIPTIF DENGAN METODE SQ3R BAGI SISWA KELAS IX-B SEMESTER 2
MADRASAH TSANAWIYAH II SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Savri Indiani Soeharno
MTs Negeri II Surakarta
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) meningkatkan minat membaca pemahaman pada pembalajaran Reading Comprehension, 2). meningkatkan kemampuan membaca pemahaman Reading Comprehension, dan 3). meningkatkan hasil belajar Reading for Comprehension melalui pendekatan metode SQ3R.Jenis penelitian pada penelitian ini adalah PTK (penelitian tindakan kelas). Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas Metode pengumpulan data dilakukan melalui tes, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan model alur. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta pada semester genap tahun pelajaran 2017-2018, sebanyak 23 siswa yang terdiri dari siswa putri 17 dan 6 Siswa putra. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat, kemampuan dan hasil belajar membaca pemahaman pada pembelajaran reading comprehension. Hal ini dapat dilihat dari 1) Siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam pembelajaran berjumlah 8 siswa (34,78 %), siswa yang sudah mencapai ketuntasan berjumlah 15 siswa (65,22 %), dengan nilai rata-rata kelas 70,86. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam pembelajaran berjumlah 6 siswa (26,08 %), siswa yang sudah mencapai ketuntasan sebanyak 17 siswa (73,91 %), dengan Nilai rata-rata 74,1
Kata Kunci: Minat, hasil belajar, SQ3R
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Keberhasilan anak didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah banyak ditentukan kemampuannya dalam membaca. Rendahnya kemampuan membaca para siswa khususnya membaca pemahaman menunjukkan adanya kelemahan yang dihadapi siswa dalam belajar membaca pemahaman. Penyebab siswa dalam belajar membaca pemahaman berkaitan dengan rendahnya minat membaca, sedikitnya skemata yang dimiliki, kurang memahami isi bacaan yang dibaca, sedikitnya kosa kata yang dimiliki. Mereka hanya membaca sekilas dan mengabaikan isi bacaan secara keseluruhan, dan kurangnya latihan dalam menjawab soal reading text. Semua itu pada akhirnya menyebabkan anak kesulitan dalam memahami bacaan teks, sehingga perolehan nilai bahasa Inggris rata-rata dibawah KKM.
Prosedur pembelajaran membaca (reading text) yang selama ini dilakukan oleh guru sebagai berikut: (1) guru memberikan teks atau wacana, (2) siswa langsung disuruh untuk membaca teks, guru membenarkan lafal/ucapan yang belum benar, (3) guru memberikan sejumlah penjelasan tentang kosa kata (vocabulary) yang belum dimengerti, (4) guru memberikan soal seputar isi bacaan untuk menguji tingkat pemahaman siswa, (5) siswa mengerjakan soal, (6) soal dibahas, guru memberikan jawaban yang benar.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1). Minat siswa-siswi kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta terhadap pembelajaran membaca pemahaman teks rendah, 2). Siswa-siswi kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta masih sulit untuk menemukan informasi fakta yang ada dalam bacaan mengenai ide pokok, informasi tertentu, gambaran umum, makna kata, rujukan kata, dan isi bacaan secara umum, 3). Karena adanya kesulitan-kesulitan tersebut, maka nilai cognitif dalam pembelajaran bahasa inggris khususnya pemahaman teks rendah.
Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat menemukan masalah utama, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu: Subjek Penelitiannya siswa kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018, Objek Penelitiannya pembelajaran bahasa inggris dengan menggunakan metode SQ3R, yang terdiri atas lima tahapan proses yaitu: Survey (meninjau), Question (bertanya), Read (membaca), Recite (menuturkan), Review (mengulang), Parameter yang digunakan adalah peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks dan hasil belajar, dengan indikator sebagai berikut: 1) Variabel kemampuan membaca pemahaman (aspek psikomotrik), 2). Tercapainya kemampuan siswa dalam menemukan informasi fakta yang ada dalam bacaan mengenai ide pokok, informasi tertentu, gambaran umum, makna kata, rujukan kata, dan isi bacaan secara umum meningkat menjadi minimal 80%, untuk kemampuan cognitif (prestasi siswa) parameternya yaitu tercapainya ketuntasan minimal yakni mendapat nilai 70 menjadi minimal tercapai 80%.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas diajukan rumusan masalah sebagai berikut:1). Apakah dengan menggunakan metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dalam pelajaran Bahasa Inggris dalam teks descriptive bagi siswa kelas IX-B Semester 2 MTs Negeri II Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018 ?, 2). Apakah dengan menggunakan metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris dalam teks deskriptif bagi siswa kelas IX-B pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 ?,
Tujuan Penelitian
Tujuan adalah: 1). Untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IX-B Madrasah Aliyah 1 Kudus melalui penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran Reading for Comprehension, 2). Untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris dalam teks deskriptif siswa kelas IX-B Madrasah Aliyah 1 Kudus melalui penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran Reading for Comprehension.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan a). meningkatnya kemampuan membaca pemahaman siswa X-H MTs Negeri II Surakarta dalam pelajaran Reading for Comprehension, b). Meningkatnya hasil belajar siswa kelas IX-B dalam pelajaran Reading for Comprehension pada materi Descriptive Text Semester 2 MTs Negeri II Surakarta Tahun 2017/2018, c). meningkatnya kemampuan membaca dan hasil belajar siswa kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta dalam pelajaran Reading for Comprehension, d). bagi guru/peneliti ditemukannya solusi yang tepat dalam pembelajaran membaca pemahaman pada materi pelajaran Reading for Comprehension dengan menggunakan metode SQ3R, e).
Kajian Teori
Smith (1982:45) menyatakan bahwa membaca pemahaman adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh pembaca untuk menghubungkan informasi baru dengan informasi lama dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan baru. Di samping menghubungkan informasi dan mendapat pengetahuan baru, aktivitas yang dilakukan oleh pembaca dalam memahami bahan bacaan dapat diklasifikasikan pemahamn literal, pemahaman interpretasi, pemahaman kritis dan pemahaman kreatif.
Tuner (1988:159) mengungkapkan bahwa seorang pembaca dikatakan memahami bahan bacaan secara baik apabila pembaca dapat: (1) mengenal kata-kata atau kalimat yang ada dalam bacaan dan mengetahui maknanya, (2) menghubungkan makna dari pengalaman yang dimiliki dengan makna yang ada dalam bacaan, (3) memahami seluruh makna secara kontekstual, dan (4) membuat pertimbangan nilai isi bacaan berdasarkan pengalaman membaca.
Kemampuan memahami teks dipakai untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami isi atau informasi yang terdapat dalam bacaan. Oleh karena itu, bacaan atau wacana yang diujikan hendaklah mengandung informasi yang menuntun untuk dipahami.
Metode SQ3R adalah metode yang dipakai untuk meningkatkan ketrampilan memahami materi bacaan yang dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: 1).Tahap Survey (Menjelajahi). 2). Tahap Question (Bertanya), 3). Tahap Read (Membaca), 4). Tahap Recite (Menceritakan Kembali), 5). Tahap Review (Meninjau Kembali).
Kerangka Berpikir
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perubahan yang mungkin terjadi setelah diterapkannya pembelajaran membaca teks dalam pelajaran bahasa inggris dengan menggunakan metode SQ3R.
Hipotesis Tindakan
Hipotesa tindakan adalah perumusan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang masih dicari kebenarannya melalui penelitian. Oleh karena itu untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini, penulis menyusun hipotesa tindakan sebagai berikut:1). Melalui metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pelajaran bahasa Inggris pada teks descriptive bagi siswa kelas IX-B MA Negeri 1 Kudus pada semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018, 2). Melalui penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris dalam teks descriptive bagi siswa kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta pada semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018, 3). Melalui penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar bahasa Inggris pada teks descriptive bagi siswa kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta pada semester 2 Tahun Palajaran 2017/2018.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian kelas merupakan bagian pemecahan masalah yang dimulai dari: a) perencanaan (planning), b) pelaksanaan (action), c) pengumpulan data (observasing), d) menganalisis data / informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting).
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang digunakan sebagai penelitian di MTs Negeri II Surakarta , Pelaksanan penelitian dilaksanakan pada awal semester genap bulan Januari 2018 tahun pelajaran 2017/2018.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dan guru sekaligus peneliti. Adapun siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX-B. Siswa di kelas tersebut berjumlah 23 orang, yang terdiri atas 17 siswa putri dan 6 siswa putra.
Objek penelitian tindakan kelas ini ada 3 variabel, yaitu: (1) meningkatkan kemampuan memahami bacaan pada mata pelajaran bahasa Inggris, (2) meningkatkan nilai rata-rata hasil belajar bahasa Inggris dan (3) pemanfaatan metode SQ3R untuk meningkatkan pemahaman bacaan dan nilai hasil belajar bahasa Inggris.
Sumber Data
Banyaknya data ada 6, yaitu: (1) data tentang kemampuan memahami bacaan siswa pada kondisi awal berupa lembar pengamatan, (2) data rata-rata nilai hasil belajar siswa pada kondisi awal berupa daftar nilai, (3) data kemampuan pemahaman bacaan siswa pada siklus 1, (4) data rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus 1, (5) data kemampuan memahami bacaan siswa pada siklus 2, (6) data nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 2.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam belajar Bahasa Inggris serta perolehan manfaat yang lebih baik. Dalam penelitian ini pihak yang dilibatkan adalah teman sejawat sebagai observer, dan guru Bahasa Inggris yang sekaligus sebagai peneliti.
Dialog Awal
Dialog awal dilakukan setelah proses ulangan semester gasal yaitu pada hari rabu tanggal 5 Desember 2017 jam 10.00 WIB antara peneliti (sekaligus guru Bahasa Inggris), Guru Bahasa Inggris untuk membahas kemajuan prestasi siswa khususnya pokok bahasan teks Deskriptive. Hasil bahasan tersebut ditemukan bahwa siswa kurang berminat, dengan indikator sebagai berikut: 1) siswa yang antusias mengikuti pelajaran sejumlah 9 siswa dari 23 atau 39.1 %, 2). Siswa yang konsentrasinya tinggi terhadap pelajaran sebesar 34.8% atau sejumlah 8 siswa dari 23 siswa, 3). Keterlibatan siswa dalam mengerjakan tugas sebesar 43.5% atau sejumlah 10 siswa dari 23 siswa.
Dari indikator minat siswa tersebut tercermin dalam aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar seperti bercerita sendiri, kurang memperhatikan guru saat mengajar, serta prestasi psikomotorik khususnya informasi fakta yang ada dalam bacaan mengenai ide pokok, informasi tertentu, gambaran umum, makna kata, rujukan kata, dan isi bacaan dengan benar sebesar 30.4% atau 7 siswa dari 23 siswa, sedangkan yang 17 siswa atau 69.6% belum tuntas.
Perencanan Tindakan
Langkah-langkah persiapan yang dilakukan untuk mengadakan tindakan terdiri dari: 1). Memperbaiki kompetensi material guru dalam bidang Bahasa Inggris yaitu dengan berkolaborasi antara peneliti, guru teman sejawat mengupas permasalahan dalam proses belajar mengajar, khususnya dalam Bahasa Inggris adapun hasil diskusi antara lain: Mengenai materi bacaan pemahaman, yaitu mengidentifikasi materi yang akan diajarkan dan mendiskusikan penyebab rendahnya minat belajar siswa, Mengenai metodologi pembelajaran, yaitu dengan mendiskusikan bagaimana manfaat berbagai strategi pembelajaran kemudian mendiskusikan strategi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 2). Identifikasi masalah dan penyebabnya, Berdasarkan hasil pengamatan kelas yang dilakukan oleh peneliti kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris khususnya materi bacaan pemahaman teks Deskriptive selama ini sebagian besar siswa kelas IX-B ini memiliki minati yang rendah. Siswa kurang antusias mengikuti pelajaran serta kurang konsentrasi penjelasan guru, siswa juga kurang aktif dalam keterlibatan belajar. Hal ini disebabkan karena kurang menariknya pembelajaran karena selama ini guru dalam menjelaskan hanya secara lisan dan untuk siswa kelas X masih terlalu abstrak, dan siswa hanya duduk mendengarkan sehingga pembelajaran menjadi kurang interaktif. 3). Identifikasi siswa, Proses identifikasi dilakukan untuk menemukan tingkat minat siswa dalam belajar bahasa inggris khususnya bacaan pemahaman melalui serangkaian kegiatan pengumpulan data.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan bersifat tentatif dan sementara, fleksibel dan siap diubah sesuai kondisi yang ada. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan selama tiga minggu terbagi dalam tiga siklus.
Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti yang sekaligus guru Bahasa Inggris, karena peneliti sekaligus menjadi guru maka peneliti berperan penuh dalam pengelola kegiatan belajar mengajar. Sedangkan guru teman sejawat bertugas melakukan observasi pada saat pelaksanaan tindakan.
Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan pembelajaran pokok bacaan pemahaman melalui penerapan metode SQ3R dalam upaya ke arah perbaikan. Suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai apa yang terjadi di dalam proses pelaksanaan dilapangan.
Observasi dan Monitoring
Kegiatan observasi ini dilakukan peneliti dengan dibekali lembar pengamatan menurut identifikasi, waktu pelaksanaan, pendekatan, metode dan tindakan yang dilakukan peneliti, tingkah laku siswa serta kelemahan dan kelebihan yang ditemukan. Pengamatan dilaksanakan sejak awal pelaksanaan penelitian sampai selesai penelitian yaitu dari tanggal 5 Januari 2017 sampai dengan 14 Januari 2017.
Refleksi
Dalam pengambilan keputusan secara efektif perlu dilakukan refleksi yaitu merenungkan apa yang telah terjadi dan apa yang tidak terjadi. Sesuatu terjadi dan atau tidak terjadi pada observasi implementasi tindakan serta mencari solusi atau alternatif lainnya yang perlu ditempuh pada perencanaan tindakan selanjutnya.
Evaluasi
Kegiatan ini berfungsi sebagai pengumpulan data, mengolah data menyajikan informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan tindakan. Evaluasi diarahkan pada penemuan bukti-bukti dari peningkatan motivasi belajar Bahasa Inggris siswa khususnya materi membaca pemahaman teks deskriptive setelah dilakukan tindakan.
Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindakan mengajar. Pengambilan data dilakukan dengan: 1). Teknik Observasi, 2). Teknik Wawancara, 3). Teknik Tes, 4). Catatan Lapangan, 5). Teknik Dokumentasi
Instrumen Penelitian
Metode SQ3R, SQ3R merupakan proses membaca yang terdiri dari lima langkah, yaitu 1). Survei, sering disebut prabaca adalah teknik mengenal bahan sebelum membacanya secara lengkap.
Pengembangan instrumen
Pengembangan instrumen dilakukan melalui observasi dengan pedoman sebagai berikut: a). Observasi tindak mengajar, Berdasarkan indikator-indikator orang yang berminat, maka observasi tindak belajar ini difokuskan pada tiga hal, yaitu: 1) antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, 2) Konsentrasi siswa dalam mengikuti penjelasan guru, 3) keterlibatan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris, b). Keterangan tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum tercapai.
Validitas isi instrumen
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber yang berasal dari guru kolaborator. Agar diperoleh data yang valid peneliti melakukan uji validasi data dengan menggunakan trianggulasi sumber untuk menguji kualitatif/non tes. Peneliti melakukan uji validitas data kualitatif ini melalui kolaborasi dengan teman sejawat sebagai sumber. Sedangkan untuk menguji soal-soal tes peneliti menggunakan kisi-kisi soal.
Teknik Analisis Data
Data-data hasil penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif antara lain hasil pengamatan maupun hasil wawancara serta refleksi dari tiap-tiap siklus dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan data kuantitatif yang berupa nilai tes setelah siklus 1 dan setelah siklus 2 dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai siklus 1 dan nilai setelah siklus 2, kemudian direfleksi.
Indikator Kinerja
Indikator Kinerja merupakan kondisi akhir atau target yang diharapkan atau dicapai. Dalam penelitian ini ada 2 target, yaitu: pemahaman bacaan siswa dan nilai hasil belajar siswa.
Hasil Penelitian
Kondisi Awal
Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru teman sejawat diperoleh beberapa keterangan atau gambaran bahwa dari sejumlah 23 siswa yang antusias untuk mengikuti pelajaran adalah sebanyak 9 orang (39.1%), siswa yang konsentrasi memperhatikan penjelasan guru sebanyak 8 orang (34.8%), dan siswa yang terlibat aktif mengikuti pembelajaran hanya 10 orang (43,5%),
Perencanaan solusi ditetapkan dengan mengacu pada permasalahan yang telah diidentifikasi bersama dengan guru teman sejawat pada dialog awal, dari hasil dialog tersebut ditetapkan sebuah solusi, yaitu dengan menerapkan metode SQ3R.
Nilai keadaan awal siswa yang digunakan yaitu nilai tes formatif I dengan materi Descriptive teks sebelum diadakan tindakan, sebanyak 7 siswa (30.4%) dinyatakan dapat memahami bacaan dengan baik dan tuntas sedangkan yang belum tuntas sejumlah 16 siswa (69.6 %).
Hasil Tindakan Kelas Siklus I
Berdasarkan refleksi bersama teman sejawat diketahui bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa sudah mengalami peningkatan hal ini ditandai dengan semangat siswa dalam melakukan aktivitas membaca, dengan tersedianya variasi jenis bacaan yang berbeda dalam tiap kelompok. Banyaknya siswa yang antusias, senang dan bersungguh-sungguh dalam melakukan aktivitas membaca dan mengerjakan tugas yang diberikan guru, sehingga dalam satu kelompok tersebut antara siswa yang satu dengan siswa yang lain bisa saling membantu.
Berdasarkan hasil catatan lapangan didapatkan bahwa siswa yang antusias belajar sebanyak 16 orang (69.6 %), siswa yang konsentrasi memperhatikan penjelasan guru sebanyak 15 orang (65.2 %) dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sebanyak 18 orang (78.3 %). Sedangkan dalam sisi kompetensi cognitif siswa yang tuntas KKM terdapat peningkatan yakni 20% dari kondisi awal terdapat 7 siswa dari 23 (30.4%) meningkat menjadi 15 siswa dari 23 (65.2%).
Hasil Kegiatan Tindakan Siklus II
Hasil observasi terhadap minat siswa dalam siklus II adalah sebagai berikut siswa yang antusias belajar sebanyak 21 orang (91.30 %), siswa yang konsentrasi memperhatikan penjelasan guru sebanyak 19 orang (82.60 %) dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran sebanyak 22 orang (95.65 %).
Sedangkan dalam sisi kompetensi cognitif siswa yang tuntas KKM terdapat peningkatan yakni 43.51% dari kondisi siklus I terdapat 15 siswa dari 23 (30.4%) meningkat menjadi 19 siswa dari 23 (82.6%).
Temuan Tindakan
Minat Membaca Pemahaman Teks Deskriptive
Indikator-indikator yang kami gunakan untuk mengamati tingkat minat membaca pemahaman teks deskriptive adalah antusias mengikuti pelajaran, konsentrasi memperhatikan penjelasan guru, keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan pada indikotor-indikator, maka melalui observasi yang kami lakukan ditemukan data-data sebagai berikut:
Data Hasil Peningkatan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Deskriptive
Tindakan | Antusias Mengikuti pelajararan | Konsentrasi Memperhatikan penjelasan guru | Keterlibatan dalam pembelajaran |
Sebelum tindakan | 9 dari 23 siswa
(39.1 %) |
8 dari 23 siswa
(34.8 %) |
10 dari 23 siswa
(43.5%) |
Siklus I | 16 dari 23 siswa
(69.6 %) |
15 dari 23 siswa
(65.2 %) |
18 dari 23 siswa
(78.3%) |
Siklus II | 21 dari 23 siswa
(91.30 %) |
19 dari 23 siswa
( 82,60%) |
22 dari 23siswa
( 95.65 %) |
Prestasi belajar siswa
Tolok ukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran adalah prestasi siswa dalam mengerjakan setiap soal yang diberikan. Data tentang prestasi siswa dalam penelitian ini diperoleh dari tes antar siklus. Pada penelitian ini prestasi siswa mengalami peningkatan dari setiap siklus. Secara terperinci peningkatan prestasi belajar siswa diuraikan sebagai berikut:
Prestasi Ketuntasan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui Penerapan Metode SQ3R
Sebelum tindakan | Siklus I | Siklus II |
7 dari 23 siswa
(30,4 % ) |
15 dari 23 siswa
(65.2 %) |
19 dari 23 siswa
(82.6 %) |
Hasil Tindakan
- Melalui metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pelajaran bahasa Inggris pada text descriptive bagi siswa kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta dari kondisi awal pemahaman bacaan dalm text descriptive rendah ke kondisi akhir pemahaman bacaan dalam text descriptive
- Melalui penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris bagi siswa kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta dari kondisi awal hasil belajar bahasa Inggris rata-rata 64.17 ke kondisi akhir rata-rata 74 meningkat sebesar 52.2 persen.
- Melalui penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar bahasa Inggris bagi siswa kelas IX-B MTs Negeri II Surakarta pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018.
Penutup
Simpulan
Penerapan metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pelajaran reading text yang ditandai dengan sikap senang pada saat belajar materi reading text, kesadaran siswa untuk menghafalkan kosa kata (vocabulary) dalam bacaan, siswa dapat menemukan ide pokok, pikiran utama, butir-butir yang penting dalam bacaan, dan dapat menarik kesimpulan dalam bacaan.
Implikasi
Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dalm materi reading text. Siswa dalam memahami bacaan melakukan tahap survey, question, read, recite dan review setiap kali melakukan aktivitas membaca.
Saran
Untuk Guru, hendaknya memonitor dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan metode SQ3R, Guru hendaknya memotivasi siswa dan menyajikan pembelajaran reading text semenarik mungkin agar siswa senang dan menyediakan variasi bacaan, membentuk kelompok membaca dan memberikan reward atau punishment. Guru hendaknya mengubah pembelajaran reading text yang teacher-centre menjadi student-centre dengan metode SQ3R.
Untuk Siswa, diharapkan untuk memperbanyak menghafal/menyerap kosa kata dalam bahasa Inggris sehingga akan mempermudah untuk memahami setiap kata yang terdapat dalam bacaan (reading text). Siswa hendaknya selalu aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran karena suatu pembelajaran akan berhasil jika siswa mempunyai motivasi dan minat yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi HP, 2017, Materi Diklat Nasional KTI Penelitian Tindakan Kelas, Kudus: Forum Komunikasi Pengembangan Profesi (FKP3).
Burnes Don and Glenda Page (ed.), 1985, Insight and Strategies for Teaching Reading Sydney: Harcourt Brace Jovanovich Group.
Samsu Somadayo, 2017, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, Yogyakarta: PT Graha Ilmu.
Sarwiji Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Kudus: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008, Penelitin Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara
Trianto, 2007, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Teguh Santoso, 2017, Metode Membaca Secepat Kilat, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama.