Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
TENTANG TUMBUHAN DAN HEWAN DI SEKITAR
SESUAI CIRI-CIRINYA MELALUI KOMUNIKATIF SISWA KELAS II SEMESTER I SD N 2 JAPAH KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Nanik Suharni
SD N 2 Japah Kecamatan Japah Kabupaten Blora
ABSTRAK
Pada proses pembelajran Bahasa Indonesia kelas II siklus perbaikan bertujuan siswa lebih aktif dan kreatif serta bersemangat dan lebih kritis dalam menjawab pertanyaan guru. Hasil tes belum maksimal, maka penulis mengadakan perbaikan pada siklus II yang difokuskan pada mengaktifkan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajarn secara maksimal. Setelah melakukan proses pembelajaran awal dan penyelesaian perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi mendiskripsikan tumbuhan dan binatang sesuai dengan ciri-cirinya diperoleh data sebagai berikut: Pada Prasiklus nilai 75 atau lebih sebanyak 10 siswa (46 %), nilai kurang dari 75 sebanyak 13 siswa (54%).Yang mendapat nilai 75 atau lebih sebanyak 21 siswa (91 %). Pada Siklus I mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 2 siswa (9 %), nilai 75 atau lebih sebanyak 23 siswa (100 %). Pada Siklus 2 mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 0 siswa (0%).
Kata Kunci: KomunikatifTumbuhan dan BHewan Ciri-Cirinya.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas rendah khususnya kelas II meliputi aspek-aspek antara lain aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis.
Pada kesempatan ini penulis mengadakan PTK mata pelajaran Bahasa Indonesia guna memenuhi Angka Jabatan Kredit Fungsional dari IV a ke IV b. Penulis mengadakan PTK mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi pokok mendeskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar sesuai ciri-cirinya di SDN 2 Japah Kecamatan Japah kabupaten Blora.
Melalui pengerjaan tes formatif siswa, penulis dapat melihat hasil pembelajaran siswa. Dari 24 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 75 sebanyak 11 siswa (46%). Yang mendapat kurang dari 75 sebanyak 13 siswa (54%). Standar Ketuntasan Minimal 75. dari hasil pembelajaran ini dapat kita lihat bahwa ketuntasan klasikal masih sangat rendah. Oleh karena itu penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran, agar memperoleh nilai yang baik.
Supaya pembelajaran lebih meningkat maka penulis akan memberi tekanan pada siswa supaya lebih cermat memperhatikan gambar dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa pada siklus I. Untuk siklus II penulis penulis aakan menggunakan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Identifikasi Masalah
Penulis mengadakan pembelajaran dengan mata pelajaran Bahsa Indonesia materi pokok mendeskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar sesuai ciri-cirinya kelas II Semester I di SDN 2 Japah Kecamatan Japah Kabupaten Blora tahun pelajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil formatif siswa, dari 24 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 75 sebanyak 11 siswa (46%). Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan yang dicapai oleh siswa hanya 46%, sedangkan yang belum tuntas 54%. Hal ini berarti tingkat penguasaan materi masih rendah.
Berdasarkan hasil tersebut diatas maka penulis mengadakan diskusi dengan teman sejawat, guna mengidentifikasi masalah. Hasil diskusi ternyata ada permasalah. Adapun masalah-masalah yang timbul adalah;
a. Siswa kurang cermat memperhatikan gambar khususnya gambar tumbuhan atau hewan disekitar sesuainya ciri-cirinya.
b. Siswa sulit memahami penjelasan guru khusunya tentang mendiskripsikan tumbuhan atau hewan disekitar sesuai ciri-cirinya.
c. Banyak siswa tidak berhasil dalam mengerjakan tugas secara individu tentang mendeskripsikan tumbuhan atau hewan disekitar sesuai ciri-cirinya.
Analisis Masalah
Melalui diskusi bersama taman sejawat tentang permasalahan yang telah teridentifikasi, penulisan bisa mengambil kesimpulan bahwa yang menjadi pokok permasalahan adalah:
a. Siswa belum lancar membaca dan menulis. Guru akan menekankan pada siswa supaya rajin membaca dan menulis dirumah.
b. Siswa sulit memahami kalimat. Guru akan berusaha menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa.
c. Metode yang digunakan kurang sesuai dengan materim pembelajaran. Guru akan menggunakan metode yang sesuai materi pembelajaran.
Rumusan Masalah
1. Apakah melalui pendekatan komuni–katifi dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia Tentang tumbuhan dann Hewan di Sekitar sesuai Ciri-Cirinya siswa Kelas II Semester I di SDN 2 Japah Kec. JapahTahun Pelajar–an 2014/2015
2. Apakah setelah diterapkan pendekatan komunikatifi dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang tumbuhan dan hewan di sekitar sesuai ciri-cirinya siswa kelas II Semester I di SDN 2 Japah Kec. JapahTahun Pelajaran 2014/2015.
Manfaat penelitian
a. Bagi Guru
i. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dike–lola.
ii. Mampu menilai pembelajran yang dikelola.
iii. Sebagai acuan dalam proses pem–belajaran agar siswa dapat sisiwa menguasai konsep pembelajaran.
iv. Membuat guru lebih percaya diri.
v. Mengembangkan ilmu pengeta–huan yang dimuliki.
b. Bagi Siswa
i. Meningkatkan beljar bagi siswa
ii. Memberi pengalaman bagi siswa
iii. Memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasara akhir memperbaiki belajar siswa (Raka Jani Kardia–warman dan Hadisubroto: 1998)
iv. Meningkatan kualitas pendidikan lebih baik.
c. Bagi Sekolah
i. Mempererat hubungan perkem–bangan sekolah dengan perkem–bangan kemampuan guru.
ii. Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri pada guru telah berhasil pula mening–katkan kualitas untuk para siswa (Hangreaves dalam Hopkins:1993)
iii. Dapat meningkatkan mutu pendi–dikan dan perbaiki citra sekolah sebagai sekolah yang bermutu dan berprestasi.
KAJIAN TEORI
Pendekatan Komunikatif
Pandangan tentang bahasa dan pembelajaran bahasa selalu mengalami perubahan sejalan dengan pola pikir masyarakat. Pendekatan komunikatif meru–pakan pendekatan yang dilandasi oleh pemikiranbahwa kemampuan mengguna–kan bahasa dalam komunikasimerupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Ini terbuktibahwa tidak hanya dipandang sebagai perangkat kaidah tetapi sebagai saranan komunikasi. Berarti bahwa bahasa ditempatkan sesuai dengan fungsinya yaitu fungsi komunikatif.
Hasil Belajar
Penulis mengadakan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II dengan materi mendeskripsikan tumbuhan atau binatang sesuai dengan ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain. Dengan menerapkan pendekatan komunikatif, siswa menjadi aktif dan kratif serta tampil berbicara. Selain itu pendekatan komunikatif memudahkan anak dalam membuat kalimat sederhana.
METODOLOGI PENELITIAN
Pada pelaksanaan proses pembe–lajaran sebelum dilakukan Penelitian Tin–dakan Kelas hasilnya tidak memuaskan. Oleh karena itu dilakukan perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II. Peneliti melaksanakan PTK di SDN 2 Japah Kecamatan Japah Kabupaten Blora.
Pembahasan Dari Setiap Siklus
Berdasarkan temuan masalah-masalah selama pembelajaran, siswa kurang memahami materi “Mendeskripsi-kan tumbuhan atau binatang sesuai dengan ciri-cirinya”, guru hendaknya dalam penyampaian pembelajaran melaksanakan bertahap.
Siklus I
Setelah menganalisa hasil tes formatif siswa pada pembelajaran siklus I, tingkat ketuntasan siswa masih rendah yaitu 47 % memperoleh nilai dibawah standar yang ditentukan. Oleh sebab itu perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Karena itu guru dituntut untuk menentukan startegi pembelajaran yang tepat, agar siswa aktif dan kreatif, pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaranpun menjadi efektif adan efisien.
Ternyata dengan menerapkan pendekatan komunikatif ada beberapa temuan dalam proses pembelajarn antara lain:
a. Siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
b. Siswa lebih bersemangat dan kritis dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Hasil tersebut diatas sesuai dengan pendapat J. Bruner (1962) belajar adalah proses aktif yang dilakukan oleh siswa dengan jelas artinya siswa mengkontruksi sendiri gagasan baru atau konsep-konsep pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Piager (Wiliam C. Crain, 1980:98), bahwa belajar adalah tidak harus berpusat pada guru tetapi anak harus lebih aktif. Oleh karena itu peserta didik harus dibimbing agar aktif menemukan sesuatu yang dipelajari.
Siklus II
Keberhasilan suatu proses pembe–lajarn, pada setiap mata pelajarn tidak hanya tergantung oleh guru sebagai penyaji, tetpi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah sikap siswa sewaktu menerima atau melakukan proses pembelajaran, pendekatan yang digunakan sudah sesuai atau belum dengan materi yang diberikan oleh guru. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah siswa lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan.
Disamping itu yang terjadi pada Penelitian Tindakan Kelas yang dialami oleh guru dalam proses pembelajarn adalah adanya ketidak aktifan siswa pada waktu proses pembelajaran. Melalui diskusi dengan teman sejawat dan konsultasi dengan pembimbing, melalui refleksi dari proses pembelajarn yang telah dilaksanakan, peneliti berhasil melakukan perbaikan pembelajaran siklus II.
Perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II yang memfokuskan pada mengaktifkan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Hal ini sesuai dengan pendapat G. A. Brown dan R. Edmondson (1984). Dari hasil penelitian guru menggunakan 30 % waktu untuk bertanya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan bertanya dalam proses pembelajarn.
Setelah penulis mengadakan perbaikan siklus II ternyata mengaktifkan siswa untuk bertanya dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
Refleksi
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan PTK refleksi selalu dilakukan pada setiap akhir pembelajaran, supaya mengetahui kelemahan dan kekurangan selama dalam proses pembelajarn untuk diadakan perubahan yang lebih maju.
Pada proses pembelajran Bahasa Indonesia kelas II siklus perbaikan bertujuan siswa lebih aktif dan kreatif serta bersemangat dan lebih kritis dalam menja–wab pertanyaan guru. Hasil tes belum maksimal, maka penulis mengadakan perbaikan pada siklus II yang difokuskan pada mengaktifkan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajarn secara maksimal.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Melalui penedekatan komunikatif siswa lebih aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang mendiskripsikan tumbuhan atau binatang sesuai dengan ciri-cirinya.
2. Dengan bimbingan dan motivasi guru saat mengerjakan latihan, menum–buhkan kreatifitas siswa
3. Sarana dan prasarana yang menunjag keberhasilan proses pembelajaran sangat diperlukan.
4. Pemberian motivasi kepada siswa sangat diperlukan agar siswa berse–mangat dan sungguh-sungguh dalam proses pembelajaran.
5. Pemberian kesempatan bertanya kepa–da siswa untuk membiasakan siswa berfikir kritis sehingga lebih tahu bagian-bagian yang belum jelas.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam PTK yang peneliti laksanakan pada mata pelajran Bahasa Indonesia kelas II, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam materi pembelajaran mendis-kripsikan tumbuhan dan binatang sesuai dengan ciri-cirinya hendaknya menggunakan pendekatan komunikatif.
2. Keaktifan siswa harus diperhatikan bukan keaktifan guru yang dituntut tetapi siswa juga harus altif.
3. Motivasi bagi siswa baik yang belum berhasil maupun yangsudah berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Andri dkk; ( ) Buku Tematik Hewan dan Tumbuhan untuk Sekolah Dasar kelas II 2 d; ……………….Giasindo
Purwanti, Syamsudin Yusuf, Samusi Budi (2004) Dunia Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas 2, Jakarta; Erlangga
Prof Yohanes Surya, PhD (2006); Matematika Itu Asyik, Jakarta; Armandelta
Purwo Sutanto, Handayani, Sarjan; (………….) IPA Sains 2 untuk kelas II Sekolah Dasar dan MadarasahIbtidaiyah; ……….. Sahabat
Prof. Dr. Suparno, Muhammad Yunus, SS, MA (2004) Keterampilan Dasar Menulis; Jakarta; Universitas Terbuka
Puji Santoso dkk (2005), Materi dan pembelajaran Bahasa Indonesia SD; Jakarta; Universitas Terbuka
Wardani, I.G.P.K, Nasution, Norki (2004) Penelitian Tindakan Kelas; Jakarta, Universitas Terbuka.