MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN

PADA ANAK DOWN SYNDROME

 MELALUI METODE BERMAIN KARTU ANGKA

 

Priskila Indah Putri

Ajeng Ayu Widiastuti

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Universitas Kristen Satya Wacana

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode bermain kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal anak pada anak down syndrome. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain Eksperimen Subjek Tunggal. penelitian ini dilakukan dengan 9 sesi yang dibagi menjadi 2 fase, yaitu 3 hari fase baseline dan 6 fase intervensi. Di dalam penelitian menggunakan 1 indikator yaitu anak dapat menunjukkan angka sesuai dengan instruksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis visual yang dibagi menjadi 2 yaitu dalam kondisi dan antar kondisi. Berdasarkan data analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode bermain kartu angka dapat meningkatkan kemampuan anak down syndrome dalam mengenal lambang bilangan(kemampuan mengenal lambang bilanagan pada anak down syndrome dapat meningkat dengan menggunakan metode bermain kartu angka)

Kata Kunci: Anak Berkebutuhan Khusus, Down Syndrome, Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan, Metode Bermain

ABSTRACK

This study aims to determine whether using the play method can improve the ability to recognize children in Down syndrome child. This research was conducted using an experimental method with the design of a Single Subject Experiment. In this study, 9 sessions were divided into 2 phases, namely 3 days baseline phase and 6 intervention phases. In research using 1 indicator, the child can show numbers that correspond to instructions. The data obtained were analyzed using visual analysis which was divided into 2 namely in conditions and between conditions. Based on the data analysis conducted, it can be concluded that using the play method can improve the ability of child with down syndrome to recognize numbers.

Key words:   Child with Special Need, Down Syndrome, the ability to recognize numbers, the method of playing

 

PENDAHULUAN

Anak dengan Down syndrome merupakan salah satu kriteria Anak Berkebutuhan Khusus yang disebabkan oleh abnormalitas kromosom atau disebut juga dengan trisomy 21 (Marta, 2017). Adapun karakteristik yang dimiliki oleh anak dengan down syndrome biasanya paras wajah mongoloid, adanya jarak yang jauh antara kedua mata, ukuran mulut kecil, tangannya pendek, adanya jarak antara jari satu dengan jari kedua, mengalami gangguan dalam bicara, adanya masalah perkembangan dalam belajar (Rohmadheny, 2016).

Pemahaman matematika perlu dipelajari oleh anak, termasuk untuk anak dengan Down syndrome. Salah satu pembelajaran matematika yang perlu dipelajari yaitu mengenai pemahaman angka (Usti, 2013). Pengenalan konsep angka ini melibatkan pemikiran mengenai jumlah atau berapa banyak benda (Harahap, 2014). Salah satu pembelajaran matematika yang menjadi dasar adalah berhitung (Cahyono, 2017). Kegiatan berhitung dilakukan agar konsep bilangan dapat dimodelkan sehingga anak menjadi tahu konsep bilangan. Adapun tingkat perkembangan konsep bilangan pada anak, yaitu; menyebutkan bilangan 1-10, mengenal lambang bilangan, dan menghitung benda (Kolly, 2014). Pembelajaran konsep angka melalui 3 tahap, yaitu; menghitung, hubungan satu-satu, menjumlah (Lestari, 2011).

Pembelajaran anak usia dini yang efektif ialah pembelajaran yang berorientasi pada konsep kegiatan bermain. Kegiatan bermain, anak dapat meningkatkan 6 aspek perkembangan anak yaitu agama, fisik-motorik, kognitif, seni, bahasa dan sosial emosional (Aulina, 2012). Bermain merupakan cara anak untuk mempelajari banyak hal tanpa anak sadari (Istiyani, 2013). Bermain mempunyai prinsip dimana proses yang lebih penting daripada hasil akhir (Rachmawati, Kurniati, & Euis, 2011)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marta (2017), dengan metode bermain melalui aktivitas menggunakan puzzle dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak down syndrome. Penelitian lain yang dilakukan oleh Dekayati,dkk (2014), terapi bermain dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak down syndrome. Selain itu, kemampuan kognitif anak dengan Down syndrome dapat meningkat dengan menggunakan permainan ludo geometri (Jawati, 2013)

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak Down syndrome melalui metode bermain kartu angka.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen subjek tunggal dengan desain A-B. Penelitian subjek tunggal bertujuan untuk memodifikasi perilaku. Kondisi baseline dilakukan selama 3 sesi dengan indikator anak dapat mengambil angka sesuai dengan instruksi. Kondisi intervensi dilakukan selama 6 sesi dengan indikator yang sama pada baseline.

Adapun Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak berusia 6 tahun 4 bulan dengan kasus down syndrome. Untuk analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis visual

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil pelaksanaan penelitian selama 9 sesi yang dibagi menjadi 2 fase yaitu 3 hari fase baseline dan 6 hari fase intervensi.

intervensi
baseline

Analisis dalam Kondisi

Tabel 1. Analisis Dalam Kondisi

Analisis Dalam Kondisi
No Kondisi A/1 B/1
1 Panjang Kondisi 3 6
2 Estimasi kecenderungan Arah / /
(+) (+)
3 Kecenderungan Stabilitas Stabil Variabel
67% 33%
4 Kecenderungan Jejak / /
(+) (+)
5 Level Stabilitas 4-2 8-5
Stabil Variabel
6 Level Perubahan 4-3 8-5
(+1) (+3)

 

Kondisi yang dianalisis yaitu kondisi Baseline (A) dan kondisi Intervensi (B). Komponen analisis pada indicator mengambil angka sesuai dengan instruksi dalam fase baseline (A) 3 dan pada fase intervensi (B) 6. Kecenderungan arah yang dihasilkan pada fase baseline dan fase intervensi menunjukkan kecenderungan arah yang positive (+). Kecenderungan stabilitas yang dihasilkan pada fase baseline ialah stabil (67%), sedangkan hasil yang ditunjukkan pada fase intervensi tidak stabil atau variable (33%). Hasil kecenderungan stabilitas pada fase intervensi ini disebabkan oleh kurangnya waktu pada saat pengambilan data, sehingga hasil yang ditunjukkan pada fase intervensi tidak stabil (variable). Kecenderungan jejak yang dihasilkan pada kondisi baseline (A) adanya peningkatan (+) dan pada kondisi intervensi (B) meningkat (+). Level perubahan Jejak data pada fase baseline (A) 4-3=1 dan pada fase intervensi (B) 8-5=3.

Analisis antar kondisi

Table 2. Analisis Antar Kondisi

Analisis antar Kondisi
No Perbandingan Kondisi B2/A1
1 Jumlah Variabel yang diubah 1
2 Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya / /
(+) (+)
Positif
3 Perubahan Kecenderungan Stabilitas stabil ke variable
4 Perubahan Level 5-4
(+1)
5 Presentase Overlap 0%

 

Analisis antar kondisi digunakan untuk mengetahui apakah intervensi yang dilakukan berpengaruh pada variable. Analisis antar kondisi sub variable yang akan diubah dalam penelitian ini adalah 1 sub variable. Perubahan kecenderungan yang dihasilkan yaitu adanya peingkatan (+). Kecenderungan stabilitas yaitu stabil ke tidak stabil. Perubahan level dalam kemampuan ini mengalami peningkatan 3 (+3). Dalam kondisi ini intervensi yang diberikan menunjukkan bahwa intervensi berpengaruh terhadap variable.

Pembahasan

Di dalam penelitian ini peneliti mendapatkan data bahwa metode bermain dapat meningkatkan kemampuan anak dengan Down syndrome untuk mengenal lambang bilangan. Penelitian sebelumnya mengatakan metode bermain untuk meningkatkan kemampuan kognitif-matematis anak dengan Down syndrome. (Jawati, 2013)

Penelitian ini mengatakan bahwa kemampuan mengenal angka anak downsyndrome dapat meningkatkan dengan menggunakan metode bermain. Hal ini sama dengan apa yang dikatakan oleh peneliti sebelumnya bahwa dengan bermain dapat meningkatkan kemampuan anak down syndrome dalam mengenal lambang bilangan (Usti, 2013).

Dalam penelitian yang sebelumnya mengatakan bahwa adanya dampak positif yang diberikan kepada anak untuk menguasai kemampuan calistung dengan menggunakan bermain. Sama halnya dengan hasil yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan media dalam bermain dapat meningkatkan kemampuan anak down syndrome dalam mengenal lambang bilangan (Istiyani, 2013).

Dengan bermain dapat membuat anak menjadi senang sehingga anak dapat meningkatkan kemampuannya. Peneltian sebelumnya mengatakan bahwa dengan pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan menggunakan permainan puzzle (Marta, 2017)

Dalam penelitian yang peneliti lakukan menghasilkan data bahwa dengan menggunakan media dalam pelajaran anak menjadi lebih tertarik sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak khususnya dalam mengenal lambang bilangan. Hal ini sama dengan yang dikatakan dalam penelitian sebelumnya bahwa media yang digunakan dapat meningkatkan kemampuan anak, namun kemampuan anak yang dituju dalam penelitian yang dilakukan oleh Cahyono meningkatkan kemampuan berhitung anak. Dengan menggunakan media dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbagai aspek (Cahyono, 2017)

Bermain merupakan hal yang menyenangkan untuk anak. Dengan bermain anak tidak merasakan bahwa ia sedang belajar. Dengan bermain pula anak dapat meningkatkan berbagai aspek yang ada didalam kehidupannya. Dalam penelitian ini dengan bermain anak dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan. Peneliti sebelumnya juga mengatakan bahwa adanya perbedaan perubahan terhadap anak yang diberikan permainan dan juga yang tidak diberikan permainan. Hasil yang ditunjukkan anak yang diberikan perlakuan permainan scrabble lebih tinggi daripada yang tidak mendapatkan permainan tersebut (Aulina, 2012)

Dalam penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan metode bermain anak dapat meningkatkan kemampuan kognitif dalam hal mengenal lambang bilangan. Dalam hal ini sama dengan apa yang diutarakan oleh peneliti yang sebelummya bahwa dengan kemampuan kelompok A dalam kemampuan mengenal lambang bilangan meningkat setelah diberikan permainan pipa (Sari, Setiawan, & Dewi, 2018)

Penelitian sebelumnya menunjukkan data bahwa dengan menggunakan bermain balok angka berpengaruh terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok A TK Ikmal Ceria Labuhan Sreseh–Sampang. Hal ini sama dengan hasil penelitian yang peneliti lakukan yaitu dengan bermain anak dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan (Sari & Abdullah, 2016)

Penelitian yang sebelumnya menjelaskan bahwa dengan menggunakan permainan tata angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka pada anak kelompok B di TK Pertiwi Bangkinang, Kabupaten Kampar (Rianti, 2016). Hal ini sama dengan hasil yang dilakukan oleh peneliti bahwa dengan bermain menggunakan angka maka kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan akan meningkat.

Penelitian terdahulu mengatakan bahwa dengan menggunakan permainan kartu angka modifikatif dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung (Putri, Hamid, & Silawati, 2015). Hal ini mempunyai kesamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu dengan menggunakan bermain kartu, kemampuan mengenal lambang bilangan anak memiliki perubahan positif.

Kesimpulan

Kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan harus diajarkan sejak dini. Down syndrome dengan usia yang masih usia dini pun mempunyai kesempatan belajar yang sama dengan teman-teman sebayanya. Down syndrome adalah salah satu anak yang memiliki kebutuhan khusus. Down syndrome ini disebabkan oleh abnormalitas kromosom yaitu trisomy 21. Oleh karena itu peneliti memiliki tujuan dari penelitian yang peneliti lakukan yaitu untuk mengetahui apakah kemampuan mengenal angka pada anak down syndrome dapat dengan menggunakan metode bermain. Hasil yang didapat melalui penelitian ini mengatakan bahwa dengan metode bermain dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan. Hal ini ditunjukkan melalui gambar 1 yang menunjukkan adanya peningkatan. Dengan demikian peneliti mengharapkan agar orangtua dapat mengajarkan anak melalui bermain. Pada peneliti selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan akan lebih efektif jika waktu yang diberikan lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA

Aulina, C. N. (2012). Pengaruh Permainan dan Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun. PEDAGOGIA, 131-143.

Cahyono, A. (2017). Meningkatkan Kemampuan Berhitung Menggunakan Media Belajar Ular Tangga di Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita 2 Jragan Tembarak Temanggung. E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 5 Tahun 2017, 423-430.

Harahap. (2014). Ensiklopedia Matematika. Bogor: Ghalia Indonesia.

Istiyani, D. (2013). Model Pembelajaran Membaca Menulis Menghitung (Calistung) Pada Anak Usia Dini di Kabupaten Pekalongan. Jurnal Penelitian Vol.10 No.1, 1-18.

Jawati, R. (2013). Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ludo Geometri di PAUD Habibul UMMI II. SPEKTRUM PLS Vol.1 No.1, 250-263.

Kolly, N. (2014). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bilangan 1 – 10 dengan Menggunakan Media Konkrit Penutup Botol Pada Anak Usia Dini Di Kelompok A Cempaka Putih Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara. Universitas Negeri Gorontalo.

Lestari. (2011). Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini. Kementerian Pendidikan Nasional.

Marta, R. (2017). Penanganan Kognitif Down Syndrome Melalui Metode Puzzle Pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi Vol 1, 32-41.

Putri, N., Hamid, S. I., & Silawati, E. (2015). Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan Kartu Angka Modifikatif. Vol.3 No 1, 1-13.

Rachmawati, Y., & Kurniati, E. (2011). Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rianti, W. (2016). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Tata Angka Pada Anak Usia Dini. Jurnal PAUD TAMBUSAI Vol 2 No.2, 36-42.

Rohmadheny, P. S. (2016). Studi Kasus Anak Down Syndrome Case Study Of Down Syndrome Child. Jurnal Care, 67-76.

Sari, D. M., & Abdullah, H. (2016). Pengaruh Permainan Balok Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan 1-10 Pada Anak Kelompok A. Jurnal PAUD Tambusai Vol 2. No.2, 18-25.

Sari, N. C., Setiawan, R., & Dewi, R. S. (2018). Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dalam Mengenal Angka Dengan Metode Bermain Rangkai Pipa Pada Kelompok A di TK IT Raudlatul Muhsinin Dempel Kidul Semarang Tahun Ajaran 2017-2018. Journal of SECE (Studies in Early Chilhood Education), 140-148.

Usti, A. (2013). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Bermain Pancing Angka Bagi Anak Tunagrahita Ringan. E-JUPEKhu, 478-488.