MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MEDIA GAMBAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEMESTER II DI SDN GOTPUTUK KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Sri Sutarni

SDN Gotputuk

ABSTRAK

Analisis Siklus I dan Siklus II untuk meningkatkan kemampuan siswa menghitung keliling dan luas pada mata pelajaran matematika Kelas III pada di SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora adalah dengan menggunakan media gambar hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menghitung keliling dan luas dengan menggunakan media gambar. Proses penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini agar dapat dipertanggungjawabkan, maka peneliti melaporkan segala kegiatan dan perekomendasian secara tertulis atas segala kegiatan yang meliputi: Latar Belakang Permasalahan, Perencanaan, Pelaksanaan, Pengumpulan data, analisis data hasil diskusi, temuan dan kesimpulan. Fungsi dari media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: Media mampu memperhatikan gerakan cepat yang sulit ditangkap oleh mata biasa dan media dapat memperbesar benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata. Melalui kegiatan pembelajaran dengan media gambar ini dapat diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyerap materi pelajaran dan juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi dan juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapa mata pelajaran Matematika pokok bahasan Bangun Datar pada Kelas III SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora dengan skor setiap soal nilainya 20 skor maksimum 100, hasil evaluasi menunjukkan 17 siswa yang mencapai nilai 70-100 atau 80% menjawab benar sedangkan 6 siswa atau 20% mencapai nilai di bawah 70.

Kata Kunci: Media Gambar, Matematika, Bangun Datar


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan masyarakat se-karang ini, setiap individu dituntut memiliki kemampuan intelektual dan mentalitas yang tinggi agar dapat bersaing baik didunia usaha maupun bermasyarakat. Dan kemampuan intelektual tersebut didapat-kan sejak kita berada dibangku sekolah, dari mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

Sekolah dasar merupakan level dimana seseorang individu ditanamkan konsep-konsep tentang ilmu pengetahuan yang dapat dipergunakan dalam persaing-an di dunia global. Mulai dari Matematika, Pengetahuan Sosial, Agama, Matematika dan Ilmu-ilmu yang lain. Untuk itu matematika pada tingkat dasar lebih diprioritaskan, hal ini dibuktikan dengan jatah ditiap pertemuan yang lebih banyak dari ada mata pelajaran lain. Matematika merupakan mata pelajaran yang men-dukung pelajaran yang lain. Hampir setiap mata pelajaran ada beberap bab yang membutuhkan ilmu hitung ini. Matematika juga tidak langsung melatih anak berusaha memecahkan masalah dengan langkah yang jelas, baik itu dari pikiran sendiri ataupun petunjuk guru. Oleh sebab pembelajaran IPA sejak dini sudah ditanamkan kepada anak.

Di SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora merupakan salah satu dari ribuan SD yang menerapkan konsep dasar matematika sejak dini. Melihat Profil dari SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, penulis menemukan permasalahan yang pantas diangkat sebagai Penelitian Tindak-an Kelas. Rendahnya kemampuan siswa dalam menyerap materi dalam pembela-jaran matematika yang disampaikan selama ini. Bila ditinjau lebih jauh lagi, Kepala Di SDN Gotputuk Kecamaan Ngawen Kabupaten Blora bahwa menurunnya nilai Matematika siswa di SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora di sebabkan beberapa faktor, salah satunya sistem pembelajaran yang terkesan menonton dan kurangnya inovasi disamping faktor-faktor yang lain seperti, rendahnya daya serap siswa dan kurangnya media pembelajaran yang digunakan.

Rumusan Masalah

Dalam merumuskan masalah ber-dasarkan pada kegiatan belajar mengajar tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep Bangun Datar?

2. Bagaimanakah cara menerapkan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran langsung guna meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep Bangun Datar?

Pemecahan Masalah melalui Rencana dan Tindakan

Penulis dapat menggambarkan Pemecahan Masalah melalui Rencana Tindakan yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut:

KAJIAN PUSTAKA

Arti Media Pengajaran

Ada beberapa tafsiran tentang pengertian media pengajarna. Sebagai orang menyatakan bahwa media pengajar-an menunjukkan pada perlengkapan yang memiliki bagian-bagian yang rumit. Media pengajaran adalah suatu ektensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak kontak langsung dengan dia. Karakteristik media gambar sangat tergantung pada media itu sendiri atau dari sudut pandang mana media itu dilihat, misalnya seseorang bertujuan menggolong-golongkan sejumlah media yang tersedia. Tujuannya penggolongan ini adalah untuk memberi contoh mengenai sudut pandang seseorang. Karakteristik suatu media akan berada apabila tujuan penggolongannya juga berbeda.

Rudi Bertz mengklasifikasikan me-dia atas karakteristik utamanya yaitu suara, bentuk, visual dan gerak. Di samping itu juga membedakan media transmisi dan media rekaman. Atas dasar itu Bertz yang dikutip oleh Basuki Wijaya (1991:20) menggolongkan media menjadi 7 yaitu:

a. Media Audio Visual gerak

b. Media Audio Visual Diam

c. Media Audio Semi Gerak

d. Media Visual Gerak

e. Media Visual diam/gambar

f. Media Audio

g. Media Cetak

Fungsi dari media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: Media mampu mem-perhatikan gerakan cepat yang sulit ditangkap oleh mata biasa dan media dapat memperbesar benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata.

Media Gambar

1. Pengertian Media Gambar

Pengertian Media gambar San-toso S. Hamidjoyo pada Khusnul Khoti-mah (2006:17) menyatakan bahwa “Media gambar adalah segala bentuk perantara yang dipakai oleh orang untuk menyebar ide-ide sebagai gagas-an yang disampaikan pada penerima”, sedangkan Gagne pada Muryani (2006:17) menyebutkan bahwa “Media gambar adalah berbagai jenis kompo-nen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa”. Dari Ssini Kholimah (2006:17) menyimpulkan bahwa “Media Gambar adalah media yang penggunannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajakan yang dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan”.

2. Fungsi Media Gambar

Ada enam fungsi pokok media gambar dalam proses pembelajaran menurut Widjiyanto pada Khusnul Khotimah (2006:!8). Ke enam fungsi tersebut adalah:

1. Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran bukan merupakan fungsi tam-bahan tetapi berfungi sendiri sebagai alat Bantu untuk situasi belajar yang efektif.

2. Penggunaan media gambar se-perti yang integral dan kese-luruhan situasi mengajar.

3. Media gambar memperhatikan pada tujuan dan bahan pela-jaran

4. Buku alat hiburan atau sebagai pelengkap saja

5. Mengutamakan untuk memper-cepat proses pembelajarna dan mempermudah siswa meneri-ma materi.

6. Diutamakan untuk pendidikan. Dengan media gambar, hasil belajar yang dicapai atau tahan lama dan mudah diingat siswa.

Pada kajian pustaka yang ditulis oleh Kholil (2006:25). Manfaat media gambar adalah sebagai berikut:

1. Menimbulkan daya tarik siswa, dengan banyak warna akan lebih menarik

2. Mempermudah pengertian sis-wa

3. Memperjelas bagian yang pen-ting melalui gambar. Misalnya bagian yang sangat kecil dan dengan gambar semua siswa dapat mengamatinya.

3. Jenis-jenis Media Gambar

Menurut Daryanto (1993:41) Dengan Buku berjudul media visual pada Muryani (2006:17) menyebutkan bahwa jenis media gambar ada 2 macam:

1. Media gambar tunggal kesa-tuan informasi dalam satu lembar

2. Media gambar seni, kesatuan dalam beberapa tahap/dibuat seri.

4. Karakteristik Media Gambar

Menurut Nana Sudjana (1991: 97) pada Muryani (2006:18). Adapun yang perlu dipahami dalam karak-teristik media gambar adalah:

1. Gambar Data

2. Gambar bersifat diam

3. Memakai simbol-simbol komu-nikasi visual

4. Tak tembus pandang

5. Dapat membantu proses pem-belajaran

Menurut Oeman Hamalik da-lam bukunya yang berjudul media pendidikan (1998:97) pada Muryani (2006:19) bahwa gambar mempunyai nilai pendidikan. Beberapa alasan penggunaan media gambar:

1. Bersifat Kongkrit. Melalui me-dia gambar siswa dapat melihat sesuatu yang sedang dibicarakan.

2. Dapat mengatasi keterbatasan waktu. Tidak semua ben-da/peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas. Artinya dimung-kinkan adanya benda yang terlalu besar sehingga tidak mungkin untuk dibawa ke dalam kelas.

3. Dapat mengatasi keterbatasan pengadaan benda/obyek ruang ukurannya kecil yang sulit diamati.

4. Dapat digunakan untuk me-nyelesaikan masalah dalam hidup apa saja dan untuk mencegah kesalah pahaman.

Ciri-ciri media gambar:

1. Cocok dengan tingkatan umur/ kemampuan siswa

2. Bersahaja dalam arti tingkatan umur/kemampuan siswa

3. Relaitis atau seperti benda sesungguhnya

4. Gambar dapat diraba dan dipegang oleh siswa.

Pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran Media gambar dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajara agar materi dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Arief Sudirman (1986:197) mengemukakan 3 tahap yang harus diikuti dalam pemanfaatan media gambar:

1. Tahap persiapan yaitu tahap sebelum media gambar diman-faatkan dalam pembelajaran

a. Pemilihan media gambar dengan menyesuaikan kri-teria pemilihan materi

b. Pemilihan gambar meliputi

Kesederhanaan, hal ini perlu diperhatikan agar siswa mudah mema-hami materi

Ukuran gambar yang digunakan dan dapat dilihat oleh seluruh siswa

Warna yang idgunakan harus menarik

2. Tahap pelaksanaan yaitu menggunakan media gambar pada saat proses pembela-jaran.

3. Pemberian tindak lanjut yaitu untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yakni mengan-dalkan evaluasi dan pemberian PR.

PELAKSANAAN PERBAIKAN PENELITIAN

Subjek Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai, bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Juni 2012.

Pelaksanaan perbaikan dilaku-kan pada hari-hari efektif sesuai dengan jadwal jam pelajaran.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses pembelajar-an mata pelajaran Matematika kelas III Semester II khususnya Keliling dan Luas bangun datar dengan benar.

3. Mata Pelajaran dan teman sejawat

Pada penelitian ini seperti yang dijelaskan diatas yaitu mata pelajaran Matematika. Dalam penelitian ini penulis bekerja sama dengan teman sejawat sebagai observer dan dokumentasi.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Gotputuk . Data yang dikumpulkan dari siswa adalah tes tertulis pada setiap akhir siklus. Penulis juga menggunakan teman sejawat sebagai observer sebagai sumber data.

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik hasil tes dan non tes. Tes tertulis pada setiap akhir siklus, sedangkan non tes meliputi observer dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Deskripsi Per Siklus

Berdasarkan hasil penelitian tindak-an kelas dengan menggunakan media gambar diperolehal hasil sebagai berikut:

a. Hasil Perbaikan Pada Siklus I

Hasil observasi pada Siklus I diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Penelitian Kemampuan siswa Tentang Keliling dan Luas

Tanpa Menggunakan media Gambar

No Siswa

Aspek Yang Dinilai

Jumlah Nilai

Mengerti bangun datar

Menje-laskan arti keliling

Menje-laskan arti luas

Menjawab Pertanyaan

Diskusi

25%

20%

15%

25%

15%

100%

1

17

14

10

19

9

69

2

15

11

9

13

8

56

3

19

16

10

18

9

72

4

21

17

12

20

10

80

5

16

10

8

9

9

52

6

17

11

10

17

10

65

7

17

15

8

10

10

60

8

17

14

9

8

9

65

9

23

18

13

9

12

88

10

17

11

10

13

10

65

11

17

16

10

10

10

70

12

15

10

8

10

9

51

13

20

15

10

8

9

72

14

20

15

8

10

10

73

15

15

10

8

8

8

50

16

15

10

8

8

10

52

17

22

17

11

22

12

84

Jumlah

1.124

Rata-rata

66,12

Nilai Tertinggi

88

Nilai Terendah

50

Dari tabel tersebut dapat diketahui nilai rata-rata kelas sebagai beri-kut:

X =

X =

Melihat dari hasil tabel diatas yang diperoleh, terlihat bahwa siswa dalam pembelajaran Matematika dengan materi pecahan sederhana tanpa menggunakan media gambar nilai yang diperoleh masih rendah yaitu mencapai rata-rata kelas 66,12. Dari 17 siswa yang sudah mencapai ketuntasan kemampuan menggunakan media gambar masih terdapat 5 siswa masih belum dapat mencapainya.

Dengan demikian, dari hasil perbaikan yang telah dilaksanakan masih jauh dari kriteria ketuntasan yang ditetapkan jika 80% siswa memperoleh nilai diatas 70 atau 70<80-100 dari seluruh soal yang dikerjakan dengan media gambar. Dengan demikian siswa masih belum dapat menghitung keliling dan luas bangun datar.

Hasil tes diperoleh tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Tes Akhir

Nilai Yang Dicapai

Jumlah Siswa

Keterangan

50-60

5

Tidak Tuntas

60-70

5

Tidak Tuntas

70-80

4

Tuntas

80-90

3

Tuntas

90-100

Dari tabel 2 menunjukkan bahwa siswa mencapai ketuntasan belajar sebanyak 7 orang dari 17 siswa atau sekitar 51,18% siswa belum mencapai tahap ketuntasan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dalam pembelajaran matematika menghitung keliling dan luas tanpa menggunakan media gambar hasil yang dicapai tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan, karena penggunaan RPP, dan Alat Peraga belum dipergunakan secara maksimal, sehingga pembelajaran Pra Siklus perlu dikaji ulang.

b. Hasil Perbaikan Siklus II

Hasil Observasi siklus II diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Penelitian Kemampuan siswa Tentang Keliling dan Luas

Tanpa Menggunakan media Gambar

No Siswa

Aspek Yang Dinilai

Jumlah Nilai

Mengerti bangun datar

Menje-laskan arti keliling

Menje-laskan arti luas

Menjawab Pertanyaan

Diskusi

25%

20%

15%

25%

15%

100%

1

20

16

11

21

12

80

2

15

10

9

14

9

57

3

22

16

12

22

12

84

4

23

18

13

24

14

92

5

14

13

9

16

8

60

6

21

16

11

21

12

81

7

15

14

10

12

8

59

8

15

13

9

10

9

56

9

20

18

13

23

14

90

10

17

12

10

15

9

63

11

21

16

11

21

12

81

12

22

17

12

22

12

85

13

20

18

12

23

13

85

14

20

16

11

21

12

80

15

20

16

10

22

11

79

16

20

15

10

20

11

76

17

20

16

11

20

10

77

Jumlah

1285

Rata-rata

75,59

Nilai Tertinggi

96

Nilai Terendah

59

Dari tabel tersebut dapat diketahui nilai rata-rata kelas sebagai berikut:

X =

X =

Melihat dari hasil tabel yang diperoleh, terlihat bahwa siswa dalam pembelajaran matematika dengan keliling dan luas bangun datar dengan menggunakan media gambar nilai yang diperoleh sudah mencapai tahap ketuntasan yaitu mencapai rata-rata kelas 75,59. dari 17 siswa yang sudah mencapai ketuntasan kemampuan menggunakan media gambar masih terdapat 5 siswa masih belum dapat mencapainya. Dengan demikian, dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II telah mempu meningkatkan ketuntasan sesuai dengan kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan jika 80% siswa memperoleh nilai diatas 70<80-100 dari seluruh soal yang telah dikerjakan dengan menggunakan media gambar. Dengan demikian siswa sudah dapat menghitung keliling dan luas bangun datar.

Tabel 4. Hasil Tes Akhir

Nilai Yang Dicapai

Jumlah Siswa

Keterangan

50-60

4

Tidak Tuntas

60-70

1

Tidak Tuntas

70-80

5

Tuntas

80-90

6

Tuntas

90-100

1

Tuntas

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil yang dilakukan penulis dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran Matematika untuk Kelas III di SDN Gotputuk, Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora berjalan dengan efektif, lancar dan berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam meng-hitung keliling dan luas. Hal ini didukung oleh rencana pembe-lajaran yang disusun oleh guru, serta pemilihan media gambar yang tepat dengan memperhatikan siswa kelas III.

2. Prestasi belajar di SDN Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Kelas III untuk mata pelajaran matematika sebelum menggunakan media gambar menghasilkan siswa yang pasif saat pembelajaran berlangsung yang berimbas pada tidak memuaskannya nilai siswa kelas III dengan menggunakan media gambar menghasilkan siswa yang aktif dan responsive yang mampu membuat prestasi belajar mening-kat. Dengan demikian media gambar digunakan sangat tepat dalam pembelajaran matematika.

Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut beberapa hasil yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah:

1. Pada saat menjelaskan materi pembelajaran menggunakan media gambar yang ada, tidak hanya media gambar tapi juga bisa media yang lain sesuai dengan materi pembelajaran yang tepat untuk digunakan.

2. Menggunakan berbagai macam pendekatan dalam pembelajaran agar siswa tidak bosan dan memotifasi siswa.

3. Adanya komunikasi dan kerja sama antar guru dan orang tua wali murid.

4. Dapat menguasai kelas dengan maksimal sehingga proses pembe-lajaran dapat berjalan dengan lancar dan terkontrol.

5. Berdasarkan pengalaman melaksa-nakan perbaikan melalui PTK, kiranya perlu buku penghubung diantara guru dan wali murid agar dapat saling berkomunikasi, demi tercapainya tujuan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Es, Kasihani Kasbolah. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Malang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Karim, Muchtar A. 1996. Pendidikan Matematik I. Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumantri, Mulyani dan John Permana. 1998. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Van De Walle, J.A. (1990). Elementary School Mathemaicics: Teaching Developmentally. Newo York: Longman.

Wijaya, Basuki. 1991. Media Pengajaran Semarang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wardani, I.G.A.K, Siti Julaeha, M.A. Pemnatapan Kemampuan Profesional Jakarta. Universitas Terbuka.