MENERAPKAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG VOLUME BANGUN RUANG SISWA KELAS VI

SEMESTER I DI SDN 3 WULUNG KECAMATAN RANDUBLATUNG

KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Amalia Siti Rukmini

Guru SDN 3 Wulung Kecamatan. Randublatung Kabupaten. Blora

 

ABSTRAK

Tujuan guru melaksanakan penelitian menerapkan metode Student Facilitator and Explaining meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika tentang Volume Bangun ruang. Hasil belajar kondisi awal pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak siswa kurang motivasi dalam menerima materi pelajaran matematika tentang volum bangun ruang Hasil dari jumlah 24 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 80 sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 3 siswa, dan nilai 70 sebanyak 3 siswa ,sedangkan siswa yang belum memperoleh nilai ketuntasan sebanyak 12 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 4 siswa,nilai 60 sebanyak 4 siswa,nilai 50 sebanyakk 4 siswa, nilai tertinggi yang dicapai 85 dan nilai terendah 50 diperoleh nilai rata-rata 68 Guru melaksanakan proses pembelajaran melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining dari jumlah 24 siswa pada kegiatan akhir melaksanakan tes formatif yang mencapai nilai ketentasn sebanyak 18 siswa yaitu nilai 90 sebanyak 3 siswa,nilai 85 sebanyak 3 siswa, nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 75 sebanyak 4 dan nilai 70 sebanyak 4 sswa, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 3 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 3 siswa,dan nilai 60 sebanyak 3 siswa ,sehingga nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 diperoleh nilai rata-rata 75 Hasil pembelajran siklus II melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining sehingga dari jumlah 24 siswa mengikuti pembelajaran guru hasil tes formatif nilai tertinggi menjadi 90 dan nilai terendah berubah menjadi 70 sehingga nilai rata-rata menjadi 80 atau ketuntasan belajar siswa sebesar 100%.Ketuntasan belaajar siswa dari pembelajaran awal baru memperoleh nilai rata-rata 68, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 75 dan nilai rata-rata pada siklus II menjadi 80 hal ini menunjukkan upaya guru melalui melaksanakan penelitian tindakan kelas tetang materi volum bangun ruang memperoleh hasil yang positif ,karena perolehan hasil penilaian setiap kegiatan mengalami peningkatan sekolah menentukan KKM 70.

Kata Kunci:   Student Facilitator and Explaining Meningkatkan Motivasi Hasil  Belajar Matematika Volume Bangun Ruang

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran matematika di SD guru lebih banyak menyampaikan dengan cara konvensional dalam memberikan penjelasan materi yang kemudian dilanjutkan memberikan tugas mengejakan soal, sehingga kurang memacu motivasi belajar bagi siswa., guru hanya menyampaikan konsep materi tanpa mempertimbangkan tingkat kemampuan dan kemauan berpikir siswa. Pembelajaran matematika hanya mengejar target kurikulum yang harus diselesaikan sesuai dengan program akademik pada satuan pendidikan. Kondisi yang demikian, menyebabkan konsep matematika yang dipelajari tidak sepenuhnya dikuasai oleh siswa. Untuk memenuhi kebutuhan siswa SD,pembelajaran matematika perlu diupayakan agar menarik dan menyenangkan. Jika pembelajaran matematika dilaksanakan dengan berbagai metode variasi maka siswa akan termotivasi dalam mengikutinya kegiatan, sehingga dapat menjadikan matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang menyenangkan dan tidak lagi sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan, seperti kenyataan yang dialami pada sebagian besar siswa pada saat ini.

Pada kenyataan yang terjadi di sekolah tempat guru mengajar, yaitu SDN 3 Wulung anggapan siswa yang menempatkan matematika sebagai momok yang menakutkan juga terjadi. Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dimengerti matematika Kondisi yang demikian akhirnya berdampak kurang termotivasinya siswa untuk mempelajari matematika dengan sungguh-sungguh, sehingga menjadikan tidak optimalnya pencapaian hasil belajar siswa. Kondisi ini bisa disebabkan dari berbagai hal, diantaranya adalah siswa tidak mampu memahami konsep,mungkin guru belum mampu menyampaikan konsep matematika sehingga belum dikuasai siswa.

Dari hasil pengamatan pada kegiatan pembelajaran matematika pada kondisi awal yang dilaksanakan siswa kelas VI, menunjukkan siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran matematika yang diikutinya. Kondisi pembelajaran yang demikian menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Dari hasil tes formatif pada kegiatan pembelajaran pada kondisi awal tentang Volume Bangun ruang, hanya mampu mencapai 50% siswa yang memperoleh nilai ketuntasan dikatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan siswa belum optimal. Sedangkan terhadap ketuntasan belajar siswa, dari 24 siswa hanya 12 siswa yang mampu mencapai nilai sama dengan KKM yang digunakan, yaitu 70. Untuk mengatasi kejadian yang demikian guru menerapkan menerapkan Metode Student Facilitator And Explaining.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka guru kelas yang melaksanakan penelitian merumuskan masalah sebagai berikut:

1    Apakah guru melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung ?;

 2   Apakah guru melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung ?;

 3   Apakah guru melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika tentang volum bangun ruang pada siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung semester I tahun pelajaran 2017/2018?

Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh guru kelas VI dengan menerapkan metode Student Facilitator and Explaining memiliki tujuan:

1.     Untuk meningkatkan motivasi belajar matematika tentang volume bangun ruang siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung semester I tahun pelajaran 2017/2018

2.     Untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika tentang volume bangun ruang siswa kelas VI di SD Negeri 3 Wulung.

3.     Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran

4.     Untuk meningkatkan percaya diri pada siswa dalam belajar matematika

5.     Untuk menghilangkan rasa pesimis kepada siswa dalam belajar matematika

Manfaat Penelitian

 Guru melaksanakan penelitian tindakan kelas ini yang diharapkan dapat memberikan manfaat:

1    Bagi Siswa:

a    Memberikan motivasi belajar kepada dalam pembelajaran matematika tentang volum bangun ruang

b    Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran matematika tentang bangun ruang

c     Meningkatkan pengetahuan tentang pemahaman belajar matematika tentang volum bangun ruang

2    Bagi Peneliti:

 a   Dapat mengetahui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining dalam meningkatakn motivasi belajar bagi siswa

 b   Dapat mengetahui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining dalam meningkatkan hasil belajar bagi siswa

 c    Dapat mengetahui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika, khususnya tentang Volume Bangun ruang

3    Bagi Teman Sejawat:

 a   Dapat digunakan sebagai kajian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi belajar bagi siswa;

 b   Dapat digunakan sebagai kajian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar yang dilaksanakan;

 c    Dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang dilaksanakan;

4    Bagi Sekolah:

 a   Sebagai upaya pemecahan terhadap berbagai kendala- kegiatan pembelajaran yangdialami pada satuan pendidikan;

 b   Dapat melihat kemampuan profesional yang dimiliki guru pada satuan endidikan;

 c    Dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, yang dilihat dari kemampuan pristasi akademik di sekolah.      

 

 

 

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

Metode Student Facilitator and Explaining

Metode diartikan sebagai suatu sarana untuk menemukan, dalam menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut. (Ismail, 2009:7).

Pada intinya metode berfungsi sebagai pengantar untuk mencapai sebuah tujuan terhadap obyek sasaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan obyek. Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu matha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. (M. Arifin, 1996:61).

Lebih lanjut Ismail (2009:32-33) menjelaskan, guru sebelum memutuskan untuk memilih suatu metode agar lebih mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Tujuan yang beragam jenis dan fungsinya; 2) Siswa yang beragam tingkat pemahamannya; 3) Situasi yang beragam keadaannya; 4) Fasilitas yang beragam kualitas dan keadaannya; 5) Pribadi guru serta keprofesian yang berbeda; 6) Kelebihan dan kelemahan metode yang digunakan.

Metode Student Facilitator And Explaning ini merupakan salah satu dari tipe model pembelajaran kooperatif dengan membentuk kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok yang disesuaikan dengan jumlah siswa dalam dibagi secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. (Trianto, 2007:52).

Agus Suprijono (2009:129), menjelaskan bahwa metode Student Facilitator And Explaining mempunyai arti metode yang menjadikan siswa dapat membuat konsep untuk meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar siswa. Perbedaan metode Student Facilitator And Explaning dengan metode diskusi terletak pada cara pertukaran pikiran antar siswa. Dimana dalam metode Student Facilitator And Explaning siswa menerangkan dengan konsep.

Menurut Agus Suprijono (2009, 128:129), dalam Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, langkah-langkah dari metode Student Facilitator And Explaning adalah, sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran; 3) Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, misalnya melalui konsep. Hal ini bisa dilakukan secara bergiliran; 4) Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa; 5) Guru memberikan kesimpulan materi yang disajikan 6) Evaluasi.

Konsep Motivasi Belajar

Menurut Sumadi Suryabrata sebagaimana dikutip oleh Djaali (2008:101), menjelaskan bahwa motivasi adalah “keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”. Pada dasarnya setiap tindakan manusia tidak berdiri sendiri, tetapi ada hal mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan ingin dicapainya. Kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu sering disebut dengan motivasi. Motivasi berasal dari kata “motif”. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. (Sardiman, 2001:21)

Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Sesuatu itu berupa pengetahuan, konsep, kemampuan bernalar, ketrampilan, perilaku, konsep, sikap teknologi, dan nilai-nilai ilmiah. Untuk mengetahui hasil belajar dilakukan penilaian, yang dapat dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan. Bentuk penilaian perlu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mendorong anak untuk bernalar dan berpikir. Tujuan penilaian menurut Kellough dan Kellough (Swearingen dalam Rasyid, 2008:7), adalah sebagai berikut: 1) Membantu belajar siswa; 2) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa; 3) Menilai efektivitas strategi pengajaran; 4) Menilai dan meningkatkan efektivitas kurikulum; 5) Menilai dan menngkatkan efektivitas pengajaran; 6) Menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan; 7) Komunikasi dan meliatkan orang tua siswa. Dalam mengatasi kesulitan belajar siswa

Kerangka Berpikir

Berdasarkan dari rumusan masalah maka guru sebagai peneliti menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:

1.   Guru dengan melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining meningkatkan motivasi belajar tentang volum bangun ruang siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung.

2.   Guru dengan melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining meningkatkan hasil belajar tentang volum bangun ruang siswa kelas VI SDNegeri 3 Wulung.

3.   Guru dengan melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika tentang volum bangun ruang siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung semester I tahun pelajaran 2017/2018

Hipotesis Tindakan.

Berdasarkan kajian teori seperti uraian diatas maka peneliti mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:

 1   Diduga guru melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining meningkatkan motivasi belajar tentang volum bangun ruang siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung;

2    Diduga guru melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining meningkatkan hasil belajar tentang volum bangun ruang siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung;

3    Diduga guru melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika tentang volume bangun ruang siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung semester I tahun pelajaran 2017/2018.

 

METODOLOGI PENELITIAN

Seting Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari buan Juli 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017 Kegiatan penelitian dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan pembelajaran di kelas. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Wulung semester I tahun pelajaran 2017/2018, siswa kelas VI pembelajaran matematika materi tentang volum bangun ruang.

Subyek Penelitian

Subyek yang digunakan untuk penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018. Jumlah subyek yang digunakan untuk penelitian sebanyak 24 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diusahakan diambil secara langsung dari subyek yang digunakan dalam penelitian, yaitu dari siswakelas VI SD Negeri 3 Wulung Dengan demikian sumber data yang digunakan adalah sumber data primer. Sedangkan sumber data yang diharapkan bisa didapat dari hasil kegiatan penelitian yang meliputi data hasil tes formatif, data dokumentasi, dan data hasil observasi/ kegiatan pengamatan yang dibantu oleh teman sejawat.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk melaksanakan penelitian menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes dilaksanakan untuk mengetahuai hasil belajar siswa yang dilakukan pada setiap kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan teknik non tes dilaksanakan melalui observasi/pengamatan, dan dokumentasi. kegiatan Pengumpulan data dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran kondisi awal, kegiatan siklus I, dan kegiatan siklus II.

Validasi Data

Untuk memperoleh data yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan, peneliti menggunakan teknik validasi: 1) Validasi proses belajar. Validasi proses pembelajaran dilakukan dengan teknik triangulasi yang meliputi triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan observasi terhadap subyek penelitian yaitu siswa kelas VI SD Negeri 3 Wulung, khususnya pada pelaksanaan pembelajaran matematika.tentang volum bangun ruang Sedangkan triangulasi metode dilakukan melalui penggunaan metode penelitian, yang meliputi metode dokumentasi dan metode observasi. 2) Validasi hasil belajar menghasilkan data hasil belajar yang valid,

Analisis Data

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriptif komperatif dan analisis diskriptif prosentase. Analisis diskriptif komperatif yaitu membandingkan nilai hasil tes pra siklus, hasil tes siklus I, dan hasil tes siklue II, dengan mengkaji terhadap indikator kinerja. Dan dilanjutkan refleksi untuk melihat dan mengkaji hasil tindakan dari masing-masing siklus, kemudian dijadikan sebagai masukan terhadap pelaksanaan pembelajaran. Adapun analisis diskriptif persentase yaitu membandingkan hasil penelitian antar siklus, dari hasil pengamatan dan hasil ulangan harian, yang disajikan dalam bentuk persentase.

Indikator Kinerja

Indikator yang peneliti gunakan terhadap pelaksanaan penelitian adalah: 1) Indikator Input: motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas; 2) Indikator Proses: pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas melalui siklus I dan siklus II; dan 3) Indikator Output: motivasi dan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas.

Melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining diharapkan terjadi peningkatan kinerja dengan indikator: 1) Motivasi belajar siswa meningkat, motivasi tinggi dalam mengikuti pembelajaran; 2) Hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran matematika meningkat 3) Terbinanya potensi siswa yang mendukung pengembangan kecakapan hidup, yang berguna terhadap permasalahan- permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, model Stephen Kemmis dan Mc Taggart, sebagaimana dijelaskan dalam Suranto (2002:49), model ini menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu rancangan pemecahan masalah.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Pembelajaran Awal

Guru melaksanakan proses pembelajaran kegiatan akhir melaksanakan tes formatif,guru mengajar secara konvensional. Guru cenderung menstranfer ilmu pada siswa, guru lebih aktif daripada siswa, sehingga siswa menjadi pasif dan cenderung bosan dan akhirnya hasil belajar siswa rendah. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak siswa kurang motivasi dalam menerima materi pelajaran matematika tentang volum bangun ruang Hasil dari jumlah 24 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 80 sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 3 siswa, dan nilai 70 sebanyak 3 siswa sedangkan siswa yang belum memperoleh nilai ketuntasan sebanyak 12 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 4 siswa,nilai 60 sebanyak 4 siswa,nilai 50 sebanyakk 4 siswa, nilai tertinggi yang dicapai 85 dan nilai terendah 50 diperoleh nilai rata-rata 68

Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I

Guru melaksanakan proses pembelajaran melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining dari jumlah 24 siswa pada kegiatan akhir melaksanakan tes formatif yang mencapai nilai ketentasn sebanyak 18 siswa yaitu nilai 90 sebanyak 3 siswa,nilai 85 sebanyak 3 siswa, nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 75 sebanyak 4 dan nilai 70 sebanyak 4 sswa, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 3 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 3 siswa,dan nilai 60 sebanyak 3 siswa ,sehingga nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 diperoleh nilai rata-rata 75

 

Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

 Guru melaksanakan proses perbaikan pembelajaran melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining memberikan tes formatif diperoleh hasil penilaian dari jumlah 24 siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa,nilai 85 sebanyak 5 siswa,nilai 80 sebanyak 5 siswa yang memperoleh nilai 75 sebnyak 5 siswa ,dan yang memperoleh nilai 70 sebnyak 5 siswa perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan telah mencapai hasil yang maksimal karena semua siswa mencapai nilai sama di atas atau KKM yang ditentukan sekolah yaitu sebesar 70 , hal ini menunjukkan keberhasilan guru dalam melaksanakn perbaikan pembelajarn sehingga diperoleh nilai rata-rata 80 ketuntasan mencapai 100%.

Pembahasan Hasil Kegiatan Pembelajaran Awal

 Hasil penilaian tes formatif pembelajaran awal masih sangat rendah nilai yang diperoleh siswa dari jumlah 24 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan baru 12 siswa atau 50%, kegiatan pembelajaran belum mencapai nilai batas ketuntasn yang ditentukan walaupun nilai tertinggi 85 tetapi nilai terendah masih 50 , sehingga perlunya perbaikan kegiatan pembelajaran untuk siklus yang berikutnya agar siswa mencapai nilai kreteria yang ditentukan.

Pembahasan Hasil Kegiatan Pembelajaran Siklus I

 Guru melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining hasil belajar siswa mengalami peningkatan namun belum semua siswa mencapai nlai ketuntasan yang diharapkan nilai tertinggi yang diperoleh mengalami peningkatan demikian pula nilai terendah juga mengalami penurunan sehingga nilai rata-rata juga menggalami peningkatan keuntasan belajar siswa menjadi 18 siswa dari jumlah 24 atau ketuntasan mencapai 75% ,sehingga mengalami peningkatan sebesar 25%.

Pembahasan Hasil Kegiatan Pembelajaran Siklus II

 Dengan berdasarkan kekurangan dan kelemahan selama pembelajaran siklus I guru melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining sehingga dari jumlah 24 siswa mengikuti pembelajaran guru hasil tes formatif nilai tertinggi menjadi 90 dan nilai terendah berubah menjadi 70 sehingga nilai rata-rata menjadi 80 atau ketuntasan belajar siswa sebesar 100%.Ketuntasan belaajar siswa dari pembelajaran awal baru memperoleh nilai rata-rata 68, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 75 dan nilai rata-rata pada siklus II menjadi 80 hal ini menunjukkan upaya guru melalui melaksanakan penelitian tindakan kelas tetang materi volum bangun ruang memperoleh hasil yang positif ,karena perolehan hasil penilaian setiap kegiatan mengalami peningkatan sekolah menentukan KKM 70.

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian tindaan kelas yang dilaksanakan oleh guru kelas VI melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining dapat diperoleh data hasil kegiatan sebagai berikut:

1    Hasil belajar kondisi awal pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak siswa kurang motivasi dalam menerima materi pelajaran matematika tentang volum bangun ruang Hasil dari jumlah 24 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 80 sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 3 siswa, dan nilai 70 sebanyak 3 siswa ,sedangkan siswa yang belum memperoleh nilai ketuntasan sebanyak 12 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 4 siswa,nilai 60 sebanyak 4 siswa,nilai 50 sebanyakk 4 siswa, nilai tertinggi yang dicapai 85 dan nilai terendah 50 diperoleh nilai rata-rata 68

2    Guru melaksanakan proses pembelajaran melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining dari jumlah 24 siswa pada kegiatan akhir melaksanakan tes formatif yang mencapai nilai ketentasn sebanyak 18 siswa yaitu nilai 90 sebanyak 3 siswa,nilai 85 sebanyak 3 siswa, nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 75 sebanyak 4 dan nilai 70 sebanyak 4 sswa, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 3 siswa dengan perolehan nilai 65 sebanyak 3 siswa,dan nilai 60 sebanyak 3 siswa ,sehingga nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 diperoleh nilai rata-rata 75

3    Hasil pembelajran siklus II melalui menerapkan metode Student Facilitator and Explaining sehingga dari jumlah 24 siswa mengikuti pembelajaran guru hasil tes formatif nilai tertinggi menjadi 90 dan nilai terendah berubah menjadi 70 sehingga nilai rata-rata menjadi 80 atau ketuntasan belajar siswa sebesar 100%.Ketuntasan belaajar siswa dari pembelajaran awal baru memperoleh nilai rata-rata 68, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 75 dan nilai rata-rata pada siklus II menjadi 80 hal ini menunjukkan upaya guru melalui melaksanakan penelitian tindakan kelas tetang materi volum bangun ruang memperoleh hasil yang positif ,karena perolehan hasil penilaian setiap kegiatan mengalami peningkatan sekolah menentukan KKM 70.

Saran

Kesimpulan dari hasil melaksanakan penelitian tindakan kelas maka disarankan sebaai berikut:

1.     Untuk guru hendaknya mampu melaksanakan proses pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga menarik bagi siswa,pembelajaran dapat berjalan secara efektif, efesien, dan menyenangkan memperoleh hasil yang maksimal sesuai dapat target tepat waktu seperti yang diharapkan.

2.     Guru hendaknya jangan hanya menggunakan metode yang monoton karena akan membosankan,tetapi mengajak siswa, untuk selalu berkomunikatif pada pembelajaran matematika yang secara umum kurang diminati kebanyakan siswa,menghindari kebiasaan yang diminati oleh siswa.

3.     Guru hendaknya mampu membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan. dan selalu berusaha secara maksimal untuk memberi pengalaman belajar bermakna,sehingga hasil pembelajaran yang diperoleh tercapai secara.optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi SMP. Jakarta: Depdiknas.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet.2.

Hakiim, Lukmanul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Ismail, 2009. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group.

Prasetiya, Joko Tri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Rasyid, Harun dan Mansyur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima.

Ruseffendi, E.T. 1980. Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid. Guru dan SPG. Bandung: Tarsito.

Sabri, M. Alisuf. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. II.

Sagala, S. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Ilmu.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan aplekasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutikno, M. Sobry. http://motivasibelajar.wordpress.com/2008/05/ 16/3/

Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran inovatif. Jakarta: Indonesia.