PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU
PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN
TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA
KELAS X SMA NEGERI 1 MAUMERE
Frederiksen Novenrius Sini Timba
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Nusa Nipa
ABSTRACT
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Eksperimen, teknik pengumpulan dataProsedur pengembangan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu menggunakan tes performance, yang berupa tes tolak peluru. Selanjutnya kedua hasil tes tersebut (pretest dan posttest) dicatat dan dibandingkan melalui penganalisaan data. Hasil yang dicatat adalah jauhnya lemparan peluru diukur dari batas jatuh peluru pertama kali di lapangan hingga garis tempat testee melempar peluru (garis lingkaran bagian depan). Ketiga hasil dicatat, dan prestasi diambil dari jarak lemparan terjauh.Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik, yaitu melalui pengaplikasian rumus uji-t.Untuk tes tolak peluru, diketahui bahwa pada proses pengambilan data kedua (posttest), prestasi siswa lebih baik daripada saat proses pengambilan data awal (pretest). Hal ini dapat dibuktikan, dimana rata-rata jauhnya hasil tolakan siswa terhadap peluru dalam tes tolak peluru pada posttest (tes akhir) adalah 5,19 meter, sedangkan rata-rata jauhnya hasil tolakan siswa terhadap peluru dalam tes tolak peluru pada pretest (tes awal) hanya sejauh 4,59 meter. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh kekuatan otot lengan terhadap prestasi tolak peluru pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Maumere. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil analisis data, bahwa nilai ttes (5,122) > ttabel (2,045) pada taraf signifikansi 5% dan d.b. sebesar 29, sehingga hipotesis nihil (Ho) ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Kata Kunci: Otot Lengan, Tolak Peluru
PENDAHULUAN
Olahraga mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani, mempunyai kepribadian disiplin, sportivitas yang tinggi sehingga pada akhirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas. Suatu kenyataan yang bisa diamati dalam dunia olahraga, menunjukkan kecenderungan adanya peningkatan prestasi olahraga yang pesat dari waktu kewaktu baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional.Hal ini dapat dilihat dari pemecahan-pemecahan rekor yang terus dilakukan pada cabang olahraga tertentu, penampilan teknik yang efektif dan efisien dengan ditunjang oleh kondisi fisik yang baik.Masalah peningkatan prestasi di bidang olahraga sebagai sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan dan pengembangan di Indonesia membutuhkan waktu yang lama. Latihan harus dimulai di usia dini dan harus dilakukan secara berkesinambungan sampai mencapai puncak prestasi pada cabang olahraga yang ditekuninya, selanjutnya pembinaan prestasi juga harus ditingkatkan. Dengan demikian pembinaan olahraga sejak dini sangatlah penting, supaya kelak atlet mampu mencapai kesuksesan.
Untuk meningkatkan prestasi atlet, di samping sistem pembinaan yang terprogram, seorang pelatih harus mempertimbangkan faktor yang saling mendukung dalam pencapaian prestasi atlet.Menurut Bernhard (1986:10) “setiap prestasi muncul karena kerjasama dari berbagai pihak atau faktor, dalam atletik antara lain, 1) bakat, 2) bentuk gerak dan latihan, 3) tingkat perkembangan faktor dan sifat-sifat yang berdaya gerak (tenaga, kecepatan, kelincahan, dan keterampilan), dan 4) minat dan kemauan”.
Perkembangan olahraga atletik pada masa sekarang mengalami kemajuan yang pesat, hal ini terbukti dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang berhubungan dengan atletik. Banyaknya event yang diselenggarakan, baik yang bersifat regional, nasional maupun internasional, baik itu yang bersifat yunior maupun profesional, kejuaraan atletik ASEAN, kejuaraan atletik Asia dan dunia, juga membuktikan bahwa olahraga atletik juga digemari.
Di samping itu, untuk meningkatkan prestasi cabang olahraga atletik, khususnya tolak peluru, atlet maupun pelatih harus mengubah cara-cara latihan secara menyeluruh. Artinya, jika latihan pada umumnya dilakukan hanya sekedar untuk mengasah kemampuan, maka harus diubah dengan cara memberikan fokus atau arah perencanaan program latihan terhadap target atau pencapaian tujuan yang nyata. Dengan demikian diharapkan nantinya prestasi atlet akan mengalami kemajuan.
Berdasarkan uraian di atas, maka seorang pelatih harus profesional dan mengetahui kemampuan atletnya, sehingga tahu materi apa yang akan dilatihkan, dan bagian otot mana yang perlu dilatih.
Guna melatih kekuatan otot lengan, maka diperlukan gerakan-gerakan latihan yang menjadikan atlet semakin kuat dan menguasai skill. Bentuk-bentuk latihan tersebut ada beberapa macam, di antaranya adalah latihan angkat barbell 3,5 kg, yaitu latihan yang bertujuan meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot-otot lengan dan bahu.Di samping itu, latihan yang diberikan harus bertahap pada permulaan, tetapi lama-kelamaan menjadi khusus.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan pengumpulan, analisis dan penyajian data, yang dilakukan secara teratur dan obyektif untuk memecahkan suatu persoalan.Penelitian eksperimen merupakan suatu jenis penelitian, dimana bertujuan untuk mencari hubungan kausal (keterkaitan sebab-akibat) antara dua atau lebih faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti” (Arikunto, 2002:2).
Subyek Penelitian
Populasi penelitian
Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Maumere Tahun Pelajaran 2010/2011, yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas XA dengan jumlah siswa putra adalah 16 dan kelas XB dengan jumlah siswa putra adalah 14, sehingga total terdapat 30 siswa putra pada kelas X.
Sampel penelitian
Berdasarkan pendapat di atas, karena populasi dalam penelitian berjumlah kurang dari 100 siswa, maka jumlah sampelnya diambil dari seluruh populasi, yaitu 30 siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Maumere Tahun Pelajaran 2015/2016.
Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu menggunakan tes performance, yang berupa tes tolak peluru.Tes ini diberikan sebanyak dua kali, dengan pelaksanaan adalah sebelum dan sesudah peneliti memberikan perlakuan berupa pelaksanaan program latihan kekuatan otot lengan pada siswa.Selanjutnya kedua hasil tes tersebut (pretest dan posttest) dicatat dan dibandingkan melalui penganalisaan data. Hasil yang dicatat adalah jauhnya lemparan peluru diukur dari batas jatuh peluru pertama kali di lapangan hingga garis tempat testee melempar peluru (garis lingkaran bagian depan). Ketiga hasil dicatat, dan prestasi diambil dari jarak lemparan terjauh.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik, yaitu melalui pengaplikasian rumus uji-t, dengan alasan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa angka-angka. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menganalisa data secara rinci, sebagai berikut:
Menyusun data mentah
Data mentah dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok data, yaitu data hasil tes tolak peluru pada pretest (tes awal) dan data hasil tes tolak peluru pada posttest (tes akhir).
Penganalisaan data
Sebelum dihitung atau dianalisa menggunakan uji-t, terlebih dahulu harus dicari nilai rerata dari skor tes tolak peluru pada kelompok satu (tes awal) dan kelompok dua (tes akhir) dengan teknik statistik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pada bagian bab sebelumnya telah diuraikan mengenai rancangan atau desain yang digunakan dalam penelitian, di mana menerangkan mengenai proses pelaksanaan penelitian, bahwa sebelum diadakan atau dilaksanakan penelitian, terlebih dahulu siswa diberikan pretest (tes awal), dengan tujuan adalah untuk mengukur atau mengetahui prestasi awal siswa dalam melakukan tolak peluru. Dengan kata lain, prestasi tersebut merupakan prestasi murni masing-masing siswa, sebelum peneliti melaksanakan penelitian atau sebelum peneliti memberikan perlakuan berupa program latihan kekuatan otot lengan pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Maumere. Adapun bentuk latihan kekuatan otot lengan yang diberikan adalah angkat barbell 3,5 kg.
Sesuai dengan uraian di atas, maka diketahui bahwa pelaksanaan tes dalam penelitian ini adalah sebanyak dua kali, yaitu tes sebelum dan sesudah melaksanakan perlakuan berupa program latihan angkat barbell 3,5 kg pada siswa. Dalam penelitian ini, pelaksanaan tes pertama bertujuan untuk mengetahui prestasi awal siswa dalam melakukan tolak peluru sebelum peneliti memberikan perlakuan pada siswa, sedangkan tes kedua atau tes akhir (posttest) bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa dalam melakukan tolak peluru setelah peneliti memberikan perlakuan.
Sedangkan tujuan diberikannya program latihan angkat barbell 3,5 kg pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Maumere adalah untuk melatih dan meningkatkan kekuatan otot lengan masing-masing siswa, sehingga mampu mempengaruhi prestasi siswa dalam melakukan tolak peluru.
a. Untuk tes tolak peluru, diketahui bahwa pada proses pengambilan data kedua (posttest), prestasi siswa lebih baik daripada saat proses pengambilan data awal (pretest). Hal ini dapat dibuktikan, dimana rata-rata jauhnya hasil tolakan siswa terhadap peluru dalam tes tolak peluru pada posttest (tes akhir) adalah 5,19 meter, sedangkan rata-rata jauhnya hasil tolakan siswa terhadap peluru dalam tes tolak peluru pada pretest (tes awal) hanya sejauh 4,59 meter.
b. Sesuai dengan Tabel 1 di atas, dimana didapatkan data bahwa prestasi maksimal siswa hasil tes tolak peluru pada pretest adalah 5,55 meter dan minimal 2,68 meter, sedangkan prestasi maksimal siswa hasil tes tolak peluru pada posttest adalah 6,20 meter dan minimal 3,43 meter. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program latihan angkat barbell 3,5 kg mampu memberikan pengaruh yang berarti terhadap peningkatan prestasi tolak peluru pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Maumere.
Sesuai dengan beberapa uraian di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada saat proses pengumpulan data pertama (pretest), prestasi siswa dalam melakukan tes tolak peluru cenderung tetap, namun pada saat proses pengumpulan data kedua (posttest) cenderung lebih tinggi, karena telah mendapatkan perlakuan berupa pemberian program latihan fisik, yaitu latihan angkat barbell 3,5 kg.
Tujuan diberikannya perlakuan berupa program latihan angkat barbell 3,5 kg tersebut adalah untuk melatih kekuatan otot lengan masing-masing siswa, sehingga mampu mempengaruhi prestasi siswa dalam melakukan tolakan terhadap peluru dalam tes tolak peluru, di mana porsi atau beban latihan angkat barbell 3,5 kg ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, kondisi fisik, dan situasi di lapangan.
Program latihan diberikan pada siswa selama 5 minggu, dimana jumlah pelaksanaan kegiatan atau latihan pada setiap minggunya adalah sebanyak 3 kali, dengan total perlakuan sebanyak 15 kali. Adapun mengenai peningkatan beban latihan adalah secara berkala, yang difokuskan pada penambahan repetisi pada tiap minggunya, sedangkan jumlah set atau paket latihannya sama, yaitu 3 set pada setiap pertemuan. Pada minggu pertama, repetisi latihan yang diberikan adalah sebanyak 3 kali dalam 3 set, kemudian pada minggu kedua repetisi latihan yang diberikan sebanyak 4 kali dalam 3 set. Minggu ke-tiga dengan repetisi latihan sebanyak 5-6 kali dalam 3 set. Minggu ke-empat dengan repetisi latihan sebanyak 6-7 kali dalam 3 set. Sedangkan pada minggu ke-lima, program latihan disusun dengan repetisi latihan adalah 8-9 kali dalam 3 set.
Selanjutnya, setelah program latihan diberikan atau dilaksanakan, peneliti memberikan posttest (tes akhir) kepada siswa, guna pengambilan data terakhir, sebagai data hasil (data yang diperoleh setelah siswa diberikan perlakuan).Data posttest (data tes akhir) dijadikan sebagai pembanding data tes pertama (pretest).
Pengujian Hipotesis
Setelah keseluruhan data hasil penelitian didapatkan, maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data. Penganalisaan data dilakukan secara manual dengan menggunakan kalkulator TI-59 Emulator v1.1 dan program Microsoft Office Excel XP. Hal ini dilakukan dengan alasan untuk mendapatkan proses penghitungan dan hasil yang lebih akurat dan mudah untuk dipahami.
Diketahui bahwa nilai ttest penelitian sebesar 5,122.Pada taraf signifikansi 5% dan d.b 29, diketahui nilai ttabel sebesar 2,045 (Lampiran 3).Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai ttest (5,122) > ttabel (2,045), sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak.
Pembahasan Hasil
Berdasarkan hasil pengolahan data melalui teknik statistik menggunakan aplikasi rumus uji-t, diketahui bahwa nilai ttes penelitian adalah 5,122 > ttabel (2,045) pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (d.b.) sebesar 29.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) diterima, yang berarti ada pengaruh kekuatan otot lengan terhadap prestasi tolak peluru pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Maumere.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan program latihan fisik, yaitu latihan kekuatan otot lengan, dalam penelitian ini, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi tolak peluru pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Maumere.
Daftar Pustaka
Afirin. 1993. Pengenalan Kepada Teori Pelatihan. Jakarta: PASI.
Ali, Mohammad. 1982. Penelitian Kependidikan; Prosedur dan Strategi.Bandung: Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Bernhard, Gunter. 1986. Atletik Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit, Galah, dan Nomor Lempar. Semarang: Dahara Prize.
Bompa, O. Tudor. 1994. Theory and Methodology of Training: The Key to Athletics Performance.Dubuque, IOWA: Kendall/Hunt Publishing Company.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.
International Association of Athletics Federations (IAAF). 2001. Pedoman Perlombaan Atletik. Jakarta.
Kartono. 1996. MetodologiPenelitian. Bandung: Pioner Jaya.
Koesnadi, Uray Yohanes, Setyo Budiwanto. 1988. Macam-macam Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Malang: Laboratorium Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, FIP IKIP Malang.
Kosasih, Engkos. 1985. Olahraga Teknik dan Program Latihan.Jakarta: Akademika Presindo.
Noer, A. Hamidsyah. 1995. Kepelatihan Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-prinsip dan Penerapanya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah & Ditjen Olah raga.
Nurochim, Gagarin Alam. 2008. Olahraga Atletik Nomor Lempar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Roesdiyanto dan Setyo Budiwanto. 2008. Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga. CetakanI.Malang: Laboratorium Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang.
Sajoto, M. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondis Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize.
Suharno, H.P. 1993. Ilmu Coaching Umum, Edisi ke-XI. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta.
Syaifudin, Aip. 1992. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat Edsis II. Jakarta: Kedokteran EGC.