PENGARUH KERJASAMA ORANG TUA DAN GURU

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

SD ANNUR GURA TOBELO

 

Kamaria Birasungi

Guru SD Annur Gura Kecamatan Tobelo

 

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dari Kerjasama orang tua dan guru Terhadap Hasil belajar siswa kelas IV SD Annur Gura Tobelo. Metode Penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif untuk kategori Kerjasama orang tua dan guru dan Hasil belajar, serta statistik infrensial untuk uji regeresi sederhana. Sampel dalam penelitian ini merupakan sampel populasi berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket 14 butir. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan linieritas. Uji Hipotesis menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian mean Kerjasama orang tua dan guru sebesar 24,73 dengan standar deviasi sebesar 5,017 kategori cukup baik. Sedangkan mean Hasil belajar (Y) sebesar 66,83 dengan standar deviasi sebesar 12,069 kategori baik. Kerjasama orangtua dan guru (X) memiliki Koefisien Kolmogorov-Smirnov Z = 0,940 dengan Asymp.sig (2-tailed) =0,340>p.0,05 berarti data Kerjasama orang tua dan guru tersebar secara normal. Hasil belajar (Y) memiliki Koefisien Kolmogorov-Smirnov Z = 0,702 dengan Asymp.sig (2-tailed) =0,708>p.0,05 berarti data Hasil belajar tersebar secara normal. Pada Uji Homogenitas data variabel X dan Variabel Y diperoleh F hitung = 311,261 dengan sig. 0,000 dan F tabel pada V1 = 1 dan V2 = 58 diperoleh F tabel = 4,012. Berdasarkan perbandingan kedua nilai F tersebut maka F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 311,261>4,012 maka data X dan Y adalah homongen. Pada uji linearitas Sig. Deviation from Linearity 0,616 maka terdapat hubungan yang linear variabel X dengan variabel Y karena Sig. Deviation from Linearity 0,616 > 0,05. Hal ini diperkuat oleh F hitung = 0,818 sedangkan F tabel (1/29) , 0,05 = 4,18 dimana F hitung < F Tabel ; 0,818 < 4,18. Persamaan regresi Y = 36,312+ 1,234X ini menyimpulkan bahwa: Kerjasama orang tua dan guru (X) berpengaruh signifikan terhadap Hasil belajar (Y) yang ditunjukkan dengan thitung = 3,162 > t tabel(5%;dk=N-2) ;(5%;28) = 2,048 dengan signifikansi sebesar 0,001< 0,05 dan besarnya pengaruh Kerjasama orang tua dan guru terhadap Hasil belajar (Y) adalah sebesar 81,5%.

Kata kunci: Kerjasama, orang tua dan guru, Hasil belajar

 

PENDAHULUAN

Stakeholder pendidikan yaitu sekolah, pemerintah dan masyarakat. Orang tua sebagai bagian dari masyarakat memiliki hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan pendidikan, hal ini tercantum pada pasal 13 Undang-Undang No. 47 Tahun 2008 menyatakan bahwa UU No 20 tahun 2003: 190:

1) Masyarakat berhak:

  1. berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan program wajib belajar, serta
  2. mendapatkan data dan informasi tentang penyelenggaraan program wajib belajar.

2) Masyarakat berkewajiban mendukung penyelenggaraan program wajib belajar

3) Hak dan kewajiban masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Bentuk kerjasama guru dan orang tua sebagaimana isi UU tersebut di atas, maka menurut Eipstein dalam Coleman 2013: 25-27) , bentuk kerjasama guru dan orangtua yaitu: parenting, komunikasi, volunteer, keterlibatan orangtua pada pembelajaran anak di rumah, pengambilan keputusan dan kolaborasi dengan kelompok masyarakat.

Kerjasama yang dilakukan antara guru dan orang tua bertujuan untuk membangun komunikasi keduanya dalam memantau perkembangan belajar siswa. Artinya, orang tua tidak sepenuhnya memberikan tanggung jawab perolehan hasil belajar yang baik hanya kepada guru, namun lebih dari itu, orang tua dapat melanjutkan apa yang telah dipelajari siswa di sekolah untuk diulangi kembali di rumah. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa bentuk kerjasama antara guru dan orang tua dapat dilakukan mulai dari bentuk yang sederhana, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah guru menjalin komunikasi dengan orang tua. Komunikasi antara keduanya memperkuat proses pembelajaran di sekolah.

Langkah tersebut di atas diharapkan membangun persepsi yang sama antara guru dan orang tua dalam mendukung proses pembelajaran yang akan diberikan. Pada gilirannya kegiatan belajar anak di sekolah sesuai dengan harapannya sebagai anak, harapan orang tua, dan harapan nya. Kerjasama yang terjalin baik antara orang tua dan guru, akan mengajak orang tua turut memahami lebih awal tentang kehidupan pendidikan anaknya bersekolah.

Soemiarti Patmonodewo (2003:124) menjelaskan bahwa pada kenyataannya tidak mudah menjalin kerjasama kedua belah pihak. Proses pendidikan seperti mendisiplinkan anak, cara berkomunikasi antara anak dan orang dewasa, anak laki-laki dan perempuan, dan budaya seringkali dipandang berbeda antara guru dan orang tua. Jika hal ini terus berkelanjutan, maka kerjasama tidak akan pernah berlangsung.

Namun, dalam menjalin kerjasama antara guru dan orang tua masih ditemukan kendala-kendala dalam mewujudkannya. Kegiatan kerjasama orang tua pada siswa di Kelas IV SD Annur Gura Tobelo menurut pengamatan awal peneliti belum terjalin kerjasama yang baik antara guru dan orangtua siswa. Hal ini sesuai dengan keluhan yang diutarakan oleh beberapa guru tentang sulitnya memanggil orangtua ke sekolah untuk membicarakan perkembangan hasil belajar anaknya. Jika mengundang orangtua siswa datang ke sekolah, maka yang hadir tidak lebih dari 40% dari jumlah orangtua siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dewngan judul “Pengaruh Kerjasama Orangtua dan Guru dengan Peningkatan Hasil Belajar oleh Siswa Kelas IV SD Annur Gura Tobelo”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah “Adakah ada pengaruh kerjasama orang tua dan guru terhadap peningkatan Peningkatan Hasil Belajar oleh siswa kelas IV SD Annur Gura Tobelo.

 

 

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara kerjasama orangtua dan guru terhadap Peningkatan Hasil Belajar oleh siswa kelas IV SD Annur Gura Tobelo.

LANDASAN TEORI

Pengertian Kerjasama

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kerjasama berasal dari dua kata yaitu kerja dan sama. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu, yang dilakukan (diperbuat), sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Sedangkan sama adalah serupa, tidak berlainan, berbarengan, dengan dan bertepatan. Jadi, kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama adalah suatu strategi kegiatan yang dilakukan oleh dua pihak atau labih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan (Yudha M. Saputra dan Rudyanto 2005:39).

Tujuan Kerjasama Guru dengan Orang Tua Siswa

  1. Suryosubroto (2008:54) menerangkan tujuan kerjasama guru dengan orang tua siswa, yaitu:

Saling Membantu dan Saling Mengisi

Selalu memberikan informasi kepada orangtua siswa mengenai segi-segi positif dan negative anak mereka. Informasi tersebut dapat diberikan secara tertulis atau lisan melalui kunjungan kepada orang tua siswa. Dengan mengetahui kekurangan atau kelemahan sang anak, bersama orang tua siswa dapat melakukan pembinaan semestinya.

Membantu Keuangan dan Barang

Orang tua siswa yang mengetahui berbagai kekurangan sarana guru dapat memberikan bantuan, baik sendiri-sendiri atau melalui Komite sekolah.

Mencegah Perbuatan yang Kurang Baik.

Segala kelemahan dan kekurangan, mungkin anak akan berbuat sesuatu yang dapat mengganggu stabilitas lingkungan. Namun, orang tua dan dapat bersama-sama mencegah usaha yang tidak baik tersebut dengan cara member petunjuk dan bimbingan kepada sang anak.

Membuat Rencana yang Baik untuk Anak

Dengan mengetahui kelebihan atau bakat yang dimiliki anak, bersama orang tua membuat rencana pengembangan lebih lanjut, misalnya mengembangkat bakat olahraga, seni tari, seni music, dan seni lukis.

Bangunan Sinergi Guru dengan Orang Tua

Apabila selama masa pembelajaran di sekolah seorang anak (murid) justru menunjukkan perilaku dan prestasi yang mungkin buruk daripada hari-hari sebelumnya, maka dapat dipastikan bahwa ia tidak sukses dalam sekolahnya. Bagaimanapun juga kondisi yang menunjukkan makin buruk tersebut adalah sebuah indikator kuat dari ketidaksuksesan. Tidak sukses, tidak berhasil, ataupun gagal merupakan istilah-istilah yang sama sekali tidak nyaman didengar. Jadi idealnya, sekalipun selangkah demi selangkah dalam arti tidak melaju cepat atau drastis-dramatis, setiap murid mesti memiliki perkembangan signifikan ke arah kebaikan.

Keberhasilan atau kesuksesan murid-murid di sekolah tidak semata-mata tergantung pada kerja keras mereka sendiri. Ada guru dan seperangkat instrument guru yang lain disamping mereka. Yang paling penting, ada dukungan yang kuat dari orang tua mereka dalam perjuangan untuk meraih sukses tersebut. Perlu ditegaskan, prestasi di guru adalah mustahil tanpa adanya dukungan dari keluarga. Perbaikan sikap anak (murid) pun tidak akan terjadi apabila orang tua tidak memantaunya dengan konsisten di rumah.

Orangtua

Keterlibatan orang tua dalam pendidikan dapat diidentifikasi dalam beberapa pola yang berbeda, seperti kerjasama antara orangtua dan anaknya dirumah (misalnya dengan membantu pekerjaan rumah) , kegiatan berbasis guru (misalnya menghadiri acara guru) , komunikasi orang tua dan (misalnya berbicara dengan anak tentang pekerjaan rumah) , serta pemantauan perilaku anak-anak diluar guru (Bujang Rahman 2014:130) . Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa orangtua tidak bisa mempercayakan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada pihak guru, namun harus memainkan peran pentingnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Pada konteks kerjasama orang tua dalam meningkatkan hasil belajar siswa, orang tua diharapkan mampu menjalin komunikasi dengan anak agar mampu memantau perkembangan belajar anak.

Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5) . Menurut Sudjana (2011: 22) , “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” Rifa‟i dan Anni (2011: 85) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar.

Berdasarkan taksonomi Bloom (t.t) dalam Sudjana (2011: 22-3) , hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Purwanto (2014: 48-53) domain hasil belajar merupakan perubahan perilaku kejiwaan dikarenakan proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain, yaitu:

1) Ranah Kognitif yang mencakup enam aspek, yakni hapalan (C1) , pemahaman (C2) , penerapan (C3) , analisis (C4) , sintesis (C5) , dan evaluasi (C6) .

2) Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai..

3) Ranah Psikomotor, tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.

Dalam penelitian ini, hasil belajar yang ingin dicapai yaitu adanya peningkatan kemampuan siswa dalam aspek kognitif berupa pengetahuan khususnya yang didukung oleh aspek afektif dan juga aspek psikomotorik berupa sikap dan keterampilan siswa..

 

METODE PENELITIAN

Metode dan Desain Penelitian

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Sesuai dengan metode penelitian yang dipilih yaitu penelitian kuantitatif dengan melihat efektivitas peranan orang tua terhadap hasil belajar IPS siswa materi pecahan.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif – induktif yang diangkat dari teori dan gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti yang dikembangkan menjadi suatu permasalahan metode penelitian kuantitatif dimana peneliti akan bekerja dengan angka-angka sebagai perwujudan gejala yang diamati (Sugiyono,2013:3) .

Desain penelitian adalah bentuk rancangan yang digunakan dalam melaksanakan prosedur penelitian (Sudjiono, 2011:35) . Sebelum melaksanakan penelitian langkah-langkah yang harus diambil yaitu:

  1. Menyusun Proposal untuk diseminarkan
  2. Melaksanakan penelitian
  3. Mengelola dan menganalisis data hasil penelitian
  4. Melaporkan hasil penelitian dalam bentuk skripsi

Populasi dan Sampel

Uraian mengenai populasi dan sampel yaitu sebagai berikut:

Menurut Arikunto (2012: 137) , “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi kasus. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 61) .

Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua siswa dan guru kelas IV tahun ajaran 2019/2020 di SD Annur Gura Tobelo. Total populasi dalam penelitian ini yaitu 29 siswa dan 1 orang guru kelas IV, jadi 30 orang.

Sugiyono (2014: 120) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) .

Teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata pada populasi. Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut maka sample dalam penelitian ini 30 siswa kelas IV (orang tua dan guru) .

 

Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 63) . Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yakni variabel independen (X = Kerjasama orangtua dan guru) dan dependen (Y = Peningkatan Hasil Belajar oleh siswa)

Defenisi Operasional Variabel

Definisi oprasional variabel dalam penelitian ini adalah Kerjasama orang tua dan Guru (X) . Kerjasama orangtua dan guru adalah suatu proses sosial, dimana didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.

Peningkatan hasil belajar siswa (Y) adalah adanya peningkatan kemampuan siswa dalam aspek kognitif berupa pengetahuan khususnya yang didukung oleh aspek afektif dan juga aspek psikomotorik berupa sikap dan keterampilan siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah paling penting dalam penelitian untuk menguji hipotesis. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang utama dalam penelitian (Sugiyono, 2014: 308) . Berikut penjelasan teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1) angket, dan 2) Dokumentasi.

Prosedur Pengumpulan Data

Angket

Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen angket dilakukan dengan tahapan atau langkah-langkah sebagai berikut:

  • Menyusun kisi-kisi angket.
  • Membuat angket sesuai kisi-kisi.
  • Uji coba angket yang telah dibuat.
  • Analisis hasil uji coba untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari instrumen.
  • Menyebarkan angket yang telah memenui tingkat validitas dan reliabilitas kepada responden.
  • Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh responden untuk ditabulasi hasilnya dan digunakan selanjutnya bagi keperluan analsis statistik.

Dokumen (Nilai UTS siswa)

Nilai UTS yang diambil adalah nilai UTS siswa kelas IV pembelajaran IPS.

Teknik Analisis Data

Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data untuk mengetahui hasil belajar siswa. Peneliti melakukan uji regresi yang menggunakan “uji signifikan”. Peneliti menggunakan uji t atau uji taraf signifikansi untuk mengetahui pengaruh dan kaidah pengujian atau kriteria uji regresi linear sederhana.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif Kerjasama orang tua dan guru

Hasil analisis deskriptif Mean atau rata-rata skor sebesar 24,73 dengan standar deviasi sebesar 5,017. Rata-rata skor Kerjasama orang tua dan guru dibandingkan dengan kategori pada tabel 4.2, maka tingkat Kerjasama orangtua dan guru di SD Annur Gura Tobelo termasuk kategori Cukup baik.

Analisis Deskriptif Variabel Hasil belajar

Data hasil belajar IPS juga dideskripsikan berdasarkan kriteria penggolongan data hasil belajar IPS. Nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas V SD Annur Gura Tobelo dari hasil penghitungan data penelitian yaitu 66,83. Hasil belajar siswa tergolong kategori baik.

Analisis Regresi Sederhana

Uji Prasyarat Analisis Regresi

Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui kenormalan penyebaran data Kerjasama orang tua dan guru (X) , Hasil belajar (Y) yang dicapai. Hasil uji normalitas Kerjasama orang tua dan guru (X) memiliki Koefisien Kolmogorov-Smirnov Z = 0,940 dengan Asymp.sig (2-tailed) =0,340>p.0,05 berarti data Kerjasama orang tua dan guru tersebar secara normal. Hasil belajar (Y) memiliki Koefisien Kolmogorov-Smirnov Z = 0,702 dengan Asymp.sig (2-tailed) =0,708>p.0,05 berarti data Hasil belajar tersebar secara normal.

Uji Homongenitas

Data yang dilakukan pengujian dikatakan homogen berdasarkan nilai F.

  • Nilai Fhitung > F tabel menunjukkan kelompok data berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen)
  • Nilai Fhitung < tabel menunjukkan masing-masing kelompok data berasal dari populasi dengan varians yang berbeda (tidak homogen)

Uji Homongenitas Variabel X dan Y menggunakan uji levene statistic. Hasil Uji data variabel X dan Variabel Y diperoleh F hitung = 311,261 dengan sig. 0,000 dan F tabel pada V1 = 1 dan V2 = 58 diperoleh F tabel = 4,012. Berdasarkan perbandingan kedua nilai F tersebut maka F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 311,261>4,012 maka data X dan Y adalah homongen. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05 menunjukkan kelompok data berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen)

Uji Linearitas

Uji linearitas berpedoman pada dasar pengambilan keputusan yang jelas dengan membandingkan nilai signifikan (Sig.) dengan 0,05, yaitu:

  1. Jika nilai Deviation from Linearity Sig. > 0,05, maka ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.
  2. Jika nilai Deviation from Linearity Sig. < 0,05, maka tidak ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.

Uji Linearitas juga berpedoman dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, yaitu:

  1. Jika nilai F hitung < F tabel, maka ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.
  2. Jika nilai F hitung > F tabel, maka tidak ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent.

Uji linearitas diperoleh Sig. Deviation from Linearity 0,616 maka terdapat hubungan yang linear variabel X dengan variabel Y karena Sig. Deviation from Linearity 0,616 > 0,05. Hal ini diperkuat oleh F hitung = 0,818 sedangkan F tabel (1/29) , 0,05 = 4,18 dimana F hitung < F Tabel ; 0,818 < 4,18

Pembuktian Hipotesis

Uji regresi sederhana bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel yaitu pengaruh Kerjasama orangtua dan guru terhadap Hasil belajar dengan menggunakan persamaan regresi. Untuk menguji besarnya pengaruh Kerjasama orang tua dan guru terhadap Hasil belajar digunakan analisis regresi sederhana dengan menggunakan analisis statistik yang terdapat dalam program Statistical Product & Service Sollution 16.00.

Tabel 4.1 Coefficients

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.312 9.843   3.689 .001
X 1.234 .390 .513 3.162 .004
a. Dependent Variable: Y        

Berdasarkan output di atas diperoleh koefisien regresi sebesar 1,234 dan konstanta sebesar 36,312. Maka dapat digambarkan bentuk regresi variabel Kerjasama orang tua dan guru dengan Hasil belajar dalam bentuk persamaan regresi Y = 36,312+ 1,234X. Ini berarti bahwa jika Kerjasama orang tua dan guru meningkat sebesar 1 poin maka Hasil belajar akan meningkat sebesar 1,234 poin pada konstanta 36,312. Dengan kata lain bahwa semakin baik Kerjasama orang tua dan guru maka Hasil belajar akan meningkat. Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas terdapat pengaruh signifikan antara Kerjasama orang tua dan guru terhadap Hasil belajar.

Hal ini ditunjukkan oleh besarnya nilai uji t hitung = 3,162> tabel(5%;dk=N-2) ;(5%;28) = 2,048 menerima hipotesis H1.

Untuk menjawab rumusan masalah “Apakah ada Pengaruh Kerjasama orang tua dan guru terhadap Hasil belajar SD Annur Gura Tobelo? sebagai berikut:

Tabel 4.2 Model Summary

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .513a .263 .237 10.544
a. Predictors: (Constant) , X  

Berdasarkan output SPSS di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai R square sebesar 0,263. Hal ini berarti bahwa variabel Kerjasama orang tua dan guru berpengaruh terhadap Hasil belajar sebesar 26,3%, dan sisanya sebesar 73,7% disebabkan oleh faktor lain diluar faktor Kerjasama orangtua dan guru.

Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan SD Annur Gura Tobelo diperoleh data hasil temuan penelitian bahwa: 1) mean atau rata-rata skor sebesar 24,73 dengan standar deviasi sebesar 5,017. Rata-rata skor Kerjasama orangtua dan guru dibandingkan dengan kategori pada tabel 4.2, maka tingkat Kerjasama orangtua dan guru di SD Annur Gura Tobelo termasuk kategori cukup baik; 2) mean atau rata-rata skor sebesar 66,83 dengan standar deviasi sebesar 12,069. Berarti tingkat Hasil belajar di SD Annur Gura Tobelo termasuk kategori Baik.

Berdasarkan mean deskripsi data penelitian dapat dijelaskan bahwa Kerjasama orangtua dan guru yang baik di SD Annur Gura Tobelo menghasilkan tingkat Hasil belajar yang baik.

Besarnya pengaruh Kerjasama orangtua dan guru terhadap Hasil belajar SD Annur Gura Tobelo adalah sebesar 26,3%. Untuk sisanya yaitu 73,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang bukan menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini. Menurut peneliti berdasarkan hasil analisis tersebut, bahwa Kerjasama orangtua dan guru memiliki pengaruh positif dan sangat signifikan terhadap Hasil belajar, dimana Kerjasama orangtua dan guru yang dilakukan dengan baik menghasilkan Hasil belajar dengan baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pengaruh Kerjasama orangtua dan guru dapat diartikan sebagai persepsi para orangtua dan guru yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh peneliti tentang pengaruh Kerjasama orangtua dan guru terhadap Hasil belajar, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Kerjasama orangtua dan guru terhadap Hasil belajar SD Annur Gura Tobelo yang ditunjukkan dengan t hitung = 3,162> t tabel(5%;dk=N-2) ;(5%;28) = 2,048 dengan signifikansi sebesar 0,001 < 0,050 dan besarnya pengaruh Kerjasama orangtua dan guru terhadap Hasil belajar adalah sebesar sebesar 26,3%. Untuk sisanya yaitu 73,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang bukan menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini. Dengan Kerjasama orangtua dan guru yang bagus menghasilkan para guru yang menjalankan Hasil belajar dengan baik.

 

 

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat diajukan saran sebagai berikut: Bagi kepala sekolah, Kerjasama orangtua dan guru terhadap Hasil belajar Sekolah Dasar mengandung pengaruh yang positif, maka dapat disarankan agar kepala sekolah berusaha untuk lebih dapat meningkatkan kerjasama yang lebih baik untuk dapat meningkatkan Hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Apriliana K. 2016. Kerjasama Guru dengan Orangtua membentuk Disiplin Siswa Kelas V SD Negeri Gembongan. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 18 Tahun ke-5 2016 file:///C:/Users/L%20E%20N%20O%20V%20O/Downloads/2483-5009-1-SM.pdf akses 21/7/2019

Bujang Rahman. 2014. Kemitraan Orangtua dengan Guru dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Progresif, Vol. 4 No. 2, November 2014, hal: 130

Coleman M. 2013. Empowering Family-Teacher Partnership Building Connection within Diverse Communities, (Los Angeles: Sage Publication) .

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rifa‟i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press

Slamat Suyanto. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Slamet Suyanto. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Soemiarti Padmonodewo. 2003. Pendidikan Anak Praguru. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana.2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS & Peraturan Pemerintah RI Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan serta Wajib Belajar. Bandung: Citra Umbara.

Yudha M. Saputra dan Rudyanto. 2005. Pembelajaran Koorperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas.