PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA

 

Alice Yeni Verawati Wote

Adelfrin Tjuana

Program Studi PGSD FKIP-UNIERA Tobelo

 

ABSTRAK

Penggunaan media pembelajaran adalah alat atau perantara yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran sehingga dapat mempegaruhi prestasi belajar siswa. Adapun Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh penggunaan media gambar dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. metode survei dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dengan populasi sebanyak 31 orang siswa. teknik pengumpulan data adalah angket untuk variable penggunaan media gambar sedangkan prestasi siswa diperoleh dari nilai raport siswa. Uji validitas instrumen menggunakan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas menggunakn Croanbach’s Alpha. Uji prasyarat analisis data menggunakan uji normalitas. Pengujian hipotesis menggunakan regresi linier sederhana Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh penggunaan media gambar dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, dengan bukti rhitung = 0,622 > rtabel = 0,367, thitung = 4,283 > ttabel = 2,045 dan Fhitung = 18,340 > Ftabel = 4,18.

Kata kunci: Penggunaan Media Gambar, Prestasi Belajar

 

PENDAHULUAN

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai kajian komponen pendidikan misalnya melalui perbaikan dan penyempurnaan kurikulum, sarana atau fasilitas belajar dan terutama pengelolaan proses belajar mengajar. Proses belajar-mengajar terjadi karena ada interaksi antara pendidik, peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Dalam proses belajar mengajar di sekolah tidak terlepas dari kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran agar dapat terlaksana dengan baik. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran dan prestasi belajar adalah dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Media pembelajaran adalah alat atau perantara yang membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik, dan memotivasi siswa dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar, akan terlaksana dengan baik, jika guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa, sehingga tujuan dari pembelajaran akan tercapai. Pengetahuan dan karakter siswa yang sangat beragam dalan menerima stimulus membuat penggunaan media dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar merupakan pengetahuan yang di capai siswa pada sejumlah mata pelajaran yang di muat dalam rapor sebagai buku laporan nilai atau laporan hasil pendidikan (Koster, 2003: 2). Sedangkan menurut Slamato (2002: 12), prestasi belajar adalah kompetensi dalam mata pelajaran setelah mempelajari bahan pelajaran dalam satu satuan waktu ( semester, tahun pelajaran). Dari beberapa pandangan di atas dirumuskan pengertian prestasi belajar adalah kemampuan menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam satuan waktu tertentu (semseter, tahun pelajaran) yang diukur dari nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang dipelajari. Sedangkan media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah & Zain, 2013: 120). Sejalan dengan itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga dikatakan bahwa media adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan dalam Asyhar (2011: 6), kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu “instruction”. Instruction diartikan sebagai proses interaktif antara guru dan siswa yang berlangsung secara dinamis.

Media pembelajaran menurut Gerlach & Ely (1971) memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampuh memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Berdasarkan pengertian di atas, media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi llingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Asyhar, 2011: 7-8).

Sedangkan Media pendidikan dalam hal ini gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Media merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dimaknai di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah cinta mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata (Sadiman, 2011:29).

Sadiman (2011:29) mengemukakan kelebihan dan kelemahan media gambar dan syarat yang harus dipenuhi oleh gambar/foto yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pendidikan.

Kelebihan media pembelajaran

a)    Sifatnya konkret artinya lebih nyata untuk menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal.

b)    Gambar dapat mengatasi batasan dan ruang. Misalnya air terjun Niagara atau danau Toba atau peristiwa masa lampau, kemarin atau semenit yang lalu yang tidak dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Dapat dilihat seperti apa adanya melaui gambar. Selain dapat mengatasi ruang dan batasan.

c)     Media gambar/foto juga dapat mengatasi keterbatasan pengamatan atau penglihatan kita. Misalnya, sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.

d)    Media gambar/foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mncegah atau membetulkan kesalahpahaman. Disamping itu foto juga harganya lebih murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

 

 

Kelemahan media pembelajaran

a)    gambar/ foto benda yang terlalu kompleks serta ukurannya terbatas untuk kelompok besar, kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran karena hanya menekankan pada pengamatan indera mata.

Ada beberapa manafaat penggunaan media pembelajaran yang dapat dijelaskan sebagai berikut (Asyhar, 2011: 42):

1)    Memperluas cakrawala sajian materi pembelajaran yang diberikan di kelas seperti buku, foto-foto, dan nara sumber sehingga peserta didik memiliki banyak pilihan sesuai kebutuhan dan karakteristik masing-masing.

2)    Peserta didik akan memperoleh pengalaman beragam selama proses pembelajaran yang sangat berguna bagi peserta didik dalam menghadapi berbagai tugas dan tanggung jawab yang berbagai macam, baik dalam pendidikan, di masyarakat, dan di llingkungan kerjanya.

3)    Memberikan pengalaman belajar yang konkret dan langsung kepada peserta didik, seperti karyawisata ke pabrik, pusat tenaga listrik, swalayan, bank, industri, pelabuhan dan sebagainya, sehingga peserta didik akan merasakan dan melihat secara langsung keterkaitan antara teori dan praktik atau memahami aplikasi ilmunya di lapangan.

4)    Menyajikan sesuatu yang sulit diadakan, dikunjungi atau dilihat oleh peserta didik, baik karena ukurannya yang terlalu besar seperti sistem tatasurya, terlalu kecil seperti virus, atau rentang waktu prosesnya terlalu panjang misalnya proses metamorfosa dan pelapukan batuan, atau masa kejadiannya sudah terlalu lama seperti terjadinya perang uhud.

5)    Memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya penggunaan buku teks, majalah, dan orang sebagai sumber informasi.

6)    Menambah kemenarikan tampilan materi sehingga meningkatkan motivasi dan minat serta menggambil perhatian peserta didik untuk fokus mengikuti materi yang disajikan, sehingga diharapkan efektivias belajar akan meningkat pula.

7)    Merangsang peserta didik untuk berpikir kritis, menggunakan kamampuan imajinasinya, bersikap dan berkembang lebih lanjut, sehingga melahirkan kreativitas dan karya-karya inovatif.

8)    Penggunaan media dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, karena dengan menggunakan media dapat menjangkau peserta didik di tempat yang berbeda-beda, dan di dalam ruang lingkup yang tak terbatas pada suatu waktu tertentu. Dengan media durasi pembelajaran juga bisa dikurangi.

9)     Media pembelajaran dapat memecahkan masalah pendidikan.

Selain dari manfaat media ternyata, media tidak hanya terdiri dari dua jenis tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya ( Djamarah & Zain, 2013: 124): Dilihat dari jenisnya media terdiri dari “Media auditif, media visual dan media audio visual. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suarah saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula medai visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun. Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Sedang media dilihat dari daya liputnya terdiri dari media dengan daya liput luas & serentak, media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang & tempat, serta media untuk pengajaran individual. Media dengan daya liput luas dan serentak yaitu penggunaan media yang tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio dan televisi. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat yaitu media yang penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap. Media untuk pengajaran individual yaitu media yang pengguanaannya hanya untuk seorang diri. Contonya modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.

Sedangkan media dilihat dari bahan pembuatanya yaitu: media sederhana dan media kompleks. Media sederhana adalah Media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. Media kompleks adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal haraganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan ketrampilan yang memadai.

Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dapat memberikan kesan pembelajaran yang baik dan menyenangkan bagi siswa dalam mempelajari IPA. Media pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:

1)    Benda-benda konkrit (nyata)

Contoh medianya adalah rangkaian listrik, makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, pesawat sederhana.

2)    Lingkungan alam

Dengan media lingkungan alam, metode yang digunakan adalah metoda karya wisata.

3)    Kit IPA

Alat-alat laboratorium yang dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan sendiri oleh siswa sendiri.

4)    Charta, slide film, dan film

Chart dan slide film dapat membantu guru dalam membelajarkan siswa tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa. Film dapat membantu siswa untuk mengetahui berbagai ekosistem dunia seperti padang rumput, padang pasir, hutan hujan basah, tundra, laut, dan sebagainya yang letaknya jauh dari lingkungan sekitar siswa.

5)    Film animasi

Film animasi tentang peredaran darah atau proses pencernaan makanan dapat lebih dipahami.

6)    Model

Model adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi. Misalnya model paru-paru yang dapat dioperasikan.

7)    Torso

Torso adalah model potongan tubuh manusia.

8)    Globe

Globe atau bola dunia adalah sejenis peta. Globe sering digunakan untuk membantu siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.

9)    Mikroskop dan kaca pembesar

Mikroskop digunakan untuk mengamati objek-objek yang tidak teramati dengan mata telanjang. Sedangkan kaca pembesar untuk melihat benda yang kurang jelas dengan mata telanjang.

Karena belajar IPA bukan menghafal atau mengingat apa yang dipelajari, tetapi mengerti dan memahami serta dapat menghubungkan keterkaitan materi tersebut untuk dapat memecahkan masalah. Karena IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri, dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Mulyasa, 2010: 132).

Dari pendapat-pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh oleh siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu.

Berdasarkan hasil observasi penelitian di Kelas IV SD Negeri 3 Tobelo, khususnya dalam bidang studi IPA, proses pembelajaran IPA masih dilakukan dengan pembelajaran yang berpusat kepada guru dengan menggunakan metode caramah dan tanya jawab. Dalam pembelajaran guru juga sering tidak menggunakan media pembelajaran yang mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru, siswa menjadi pasif, takut bertanya, kurang tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru dan materi yang diterima mudah dilupakan siswa. Dampak yang terjadi dari proses pembelajaran seperti ini yaitu rendahnya minat belajar yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada prestasi belajar. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, guru harus mampu merancang dan menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga siswa dapat memahami materi yang diajarkan dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.

Namun yang terjadi di lapangan, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA kelas IV yaitu 70,0 namun karena kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran membuat siswa tidak mencapai keberhasilan karena nilai yang dicapai oleh siswa dibawah rata-rata nilai KKM. Hal ini terlihat dari 31 siswa yang mencapai nilai KKM hanya 30% (Observasi, Januari 2017).

Oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan siswa dalam pembelajaran IPA, peran media sangatlah penting, dalam proses belajar mengajar guru harus menggunakan media pembelajaran agar siswa dapat mengerti atau memahami materi yang diberikan untuk mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan berbagai karakter berbeda yang dimiliki siswa maka penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar sangat membantu siswa. Karena proses belajar-mengajar hendaknya dapat membawa perubahan kepada siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat membantu guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti ingin meneliti tentang “Pengaruh penggunaan media gambar dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Ada pun Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh penggunaan media gambar dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Tobelo. Dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Hakekat penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar terhadap prestasi belajar IPA siswa Kelas IV SD Negeri 3 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, dengan populasi sebanyak 31 orang siswa.

Teknik Pengumpulan data untuk variable Penggunaan media gambar adalah angket sedangkan untuk variabel prestasi belajar siswa adalah nilai raport mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 3 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, dengan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi sederhana.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a.     Analisis Deskriptif

1.     Analisis Deskriptif Penggunaan Media Gambar

Pengukuran variabel ini ditentukan berdasarkan skor pilihan jawaban responden melalui angket. Angket penggunaan media gambar terdiri dari 30 item pernyataan dengan 4 pilihan jawaban, maka skor tertinggi adalah 30 x 4 = 120 dan skor terendah adalah 30 x 1 = 30.

Analisis deskriptif variabel dimaksudkan untuk mengetahui ukuran kategori variabel yang diteliti. Hasil analisis deskriptif disajikan dalam tabel berikur ini:

 

 

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Penggunaan Media Gambar

Descriptive Statistics

 

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

VAR00001

31

42,00

119,00

94,5484

21,52648

Valid N (listwise)

31

 

 

 

 

 

Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 4.2 menunjukan bahwa penggunaan media gambar termasuk dalam kategori efektif yang ditunjukan oleh rata-rata (mean) yaitu 94,55 dengan standar deviasi 21,53.

Analisis Deskriptif Prestasi belajar

Patokan yang digunakan untuk menentukan ukuran kategori prestasi belajar adalah sebagaimana telah ditetapkan oleh sekolah yaitu:

Tabel 4.3 Kategori Penilaian Prestasi belajar

Skor

Kategori

86 – 100

BaikSekali

71 – 85

Baik

56 – 70

Cukup

41 – 55

Kurang

 

Hasil analisis statistik deskriptif prestasi belajar IPA disajikan dalam Tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Prestasi belajar

Descriptive Statistics

 

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

VAR00002

31

70,00

85,00

74,6452

4,30154

Valid N (listwise)

31

 

 

 

 

 

Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 4.4 menunjukan bahwa prestasi belajar termasuk dalam kategori baik yang ditunjukan oleh rata-rata (mean) yaitu 74,65 dengan standar deviasi 4,31.

b.    Uji Normalitas Data

1.     Uji Normalitas Penggunaan media Gambar

Pengujian normalitas data yang diperoleh perlu dilakukan untuk mengetahui penyebaran data sebagai syarat analisis dan pengujian hipotesis yang diajukan dengan menggunakan teknik kolmogrov smirnov test dengan tujuan untuk melihat apakah data dari setiap bariabel berdistribusi normal atau tidak.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Penggunaan Madia Gambar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

VAR00001

N

31

Normal Parametersa,b

Mean

94,5484

Std. Deviation

21,52648

Most Extreme Differences

Absolute

,205

Positive

,128

Negative

-,205

Kolmogorov-Smirnov Z

1,140

Asymp. Sig. (2-tailed)

,149

Berdasarkan hasil uji normalitas kolmogrov smirnov test pada Tabel 4.5 menunjukan bahwa penyebaran data penggunaan media gambar berdistribusi normal yang ditunjukkan oleh koefisien KS-Z sebesar 1,140 dengan asymp (2-tailed) sig 0,149.

2.     Uji Normalitas Data Prestasi Belajar

Pengujian normalitas data yang diperoleh perlu dilakukan untuk mengetahui penyebaran data sebagai syarat analisis dan pengujian hipotesis yang diajukan dengan menggunakan teknik kolmogrov smirnov test dengan tujuan untuk melihat apakah data dari setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas disaajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji Nprmalitas Prestasi Belajar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

VAR00002

N

31

Normal Parametersa,b

Mean

74,6452

Std. Deviation

4,30154

Most Extreme Differences

Absolute

,182

Positive

,182

Negative

-,140

Kolmogorov-Smirnov Z

1,016

Asymp. Sig. (2-tailed)

,253

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

 

Berdasarkan hasil uji normalitas kolmogrov smirnov test pada Tabel 4.6 menunjukan bahwa penyebaran data prestasi belajar berdistribusi normal yang ditunjukkan oleh koefisien KS-Z yaitu 1,016, dengan asymp (2-tailed) sig yaitu 0,253.

c.     Pembuktian Hipotesis

1.    Uji Korelasi

Pengujian korelasi perlu dilakukan untuk mengetahui terdapat tidaknya korelasi antara variabel X dengan variabel Y dengan menggunakan program bantu komputer SPSS versi 20. Hasil uji korelasi dirangkum dan disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi antara X dengan Y

Correlations

 

VAR00001

VAR00002

VAR00001

Pearson Correlation

1

,622

Sig. (2-tailed)

 

,000

N

31

31

VAR00002

Pearson Correlation

,622

1

Sig. (2-tailed)

,000

 

N

31

31

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 

Hasil uji pada Tabel 4.7 di atas menunjukan bahwa koefisien rhitung= 0,622 dengan sig.(2-tailed) = 0,000 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel nilai kritis r product moment dengan taraf signifikansi 5% = 0,367. Ternyata koefisien rhitung(0,622) > rtabel (0,367). Ini menunjukkan terdapat korelasi positif penggunaan media gambar dengan prestasi belajar IPA siswa Kelas IV SD Negeri 3 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara.

 

2.    Uji Estimasi

Uji estimasi dilakukan untuk melihat sumbangan penggunaan media gambar terhadap prestasi belajar siswa IPA kelas IV SD Negeri 3 Tobelo.

Tabel 4.8 Hasil Uji Estimasi Variabel X Terhadap Variabel Y

                                                   Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

,622a

,387

,366

3,42429

 

a. Predictors: (Constant), media gambar

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa nilai R-Square sebesar 0,387 diperoleh dari pengkuadratan koefisien korelasi atau 0,622 x 0,622 = 0,387. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media gambar hanya mampu memberikan kontribusi atau sumbangan terhadap pencapaian prestasi belajar sebesar 38,7% sedangkan 61,3% pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain yaitu faktor internal yang meliputi intelegensi, minat dan bakat serta motivasi. Sedangkan faktor eksternal yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan sosial.

3.    Uji Regresi

Analisis regresi sederhana digunakan dengan teknik uji F adalah untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Analisis menggunakan program SPSS versi 20 yang hasilnya disajikan dalam Tabel sebagai berikut:

Tabel 4.9 Analisis Of Variance

ANOVAa

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

215,050

1

215,050

18,340

,000b

Residual

340,047

29

11,726

 

 

Total

555,097

30

 

 

 

a. Dependent Variable: prestasi belajar

b. Predictors: (Constant), media gambar

 

Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa nilai Fhitung adalah 18,340 > Ftabel adalah 4,18 dengan sig.0,000. Karena probabilitas 0.000<0.05 maka analisis regresi bisa memprediksi bahwa penggunaan media gambar memberikan sumbangan positif terhadap prestasi belajar siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan media gambar terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara.

4.    Uji Signifikansi Pengaruh

Pengujian signifikansi pengaruh menggunakan teknik uji t dengan dua cara yang pertama menggunakan bantuan program SPSS versi 20 seperti pada tabel 4.10 dan yang kedua menggunakan cara manual.

 

 

 

 

Tabel 4.10 Uji Koefisien Regresi

 

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

62,886

2,814

 

22,348

,000

Penggunaan media gambar

,224

,029

,622

4,283

,000

a. Dependent Variable: prestasi belajar

 

Dari rumus di atas dapat digambarkan bahwa 62.886 menyatakan konstanta atau tetap, jika menggunakan media gambar dalam proses belajar IPA maka nilainya tetap 62.886. nilai koefisien regresi sebesar 0.224 menyatakan bahwa setiap perlakuan dengan media gambar maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0.224, namun sebaliknya jika tidak maka prestasi belajar dapat diprediksi menurun sebesar 0.224. jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara pengaruh penggunaan media gambar terhadap prestasi belajar IPA siswa Kelas IV SD Negeri 3 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara.

Untuk mengetahui signifikan tidaknya koefisien regresi maka dilakukan uji t dengan uji 2 sisi (Asym 2-tailed). Berdasarkan Tabel 4.10 hasil thitung 4.283 dan jumlah data 31-2 = 29 sehingga didapat ttabel untuk 2 sisi =2.045, hal ini berarti thitung> ttabel (4.283>2.045) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Karena H0 = koefisien regresi tidak signifikan, Ha = koefisien regresi signifikan. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan penggunaan media gambar terhadap prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya disimpulkan bahwa: “Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 3 Tobelo memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara yang ditunjukkan oleh nilai Fhitung (18,340) > nilai Ftabel (3,41) dengan tingkat signifikansi 0.000. dan nilai thitung> ttabel (4.283>2.045)”.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka disarankan beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

1.     Kepala sekolah sebagai pengelola pembelajaran di sekolah hendaknya selalu membina dan mengembangkan kemampuan profesional guru-guru yang dipimpinnya, sehingga guru mengembangkan kompetensinya dalam melaksanakan tugas-tugas profesi.

2.     Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik, dalam melaksanakan pembelajaran perlu memperhatikan pemilihan jenis media yang tepat dan mampu menggunakan media yang digunakan dalam setiap pembelajaran, karena penggunaan media yang tepat akan mampu meningkatkan kemampuan siswa memahami materi pembelajaran yang disajikan dan akan memberi dampak positif dalam pencapaian prestasi belajar siswa.

 

DAFTAR PUSTAKA

Asyhar H. Rayandra, 2011, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, jakarta: Gaung Persada.

Budiningsih, C. Asri, 2012, Belajardan Pembelajaran, Jakartaa; PT. Rineka Cipta.

Djamarah Syaiful Bahri & Zain Aswan, 2013, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Muliyasa, E. 2010, Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prastowo Andi, 2013, Pengembangan Bahasa Ajar Tematik, Jogjakarta: Diva Press.

Sadiman, Arief S dkk. 2012. Media Pendidikani: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Depok: Rajawali Pers.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif , Kualitatif Dan R & D, Bandung: Alvabeta.

Sukardi, 2014, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi Dan Praktiknya, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Naional.

http://alfiarahmistai27.blogspot.co.id/2015/05/psikologi-belajar-faktor-faktor-yang.html diakses tanggal 04/06/2016, pkl. 19:10 WIT.

http://miasri94.blogspot.co.id/2013/04/alatperaga-dan-media-pembelajaran-a.html diakses tanggal 06/06/2016,pkl. 11:28 WIT.

http://slideshare. Net/ kireimut/menggunakan-media-gambar-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-siswa-pada-mata-pelajaran-IPA/. Diakses pada tanggal 06 desember 2016 pukul 12.27 WIT.

http://eprints.ums.ac.id/23569/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf diakses pada tanggal 06 desember 2016 jam 12.25 WIT