MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
DALAM MENGENAL TUMBUHAN DAN BINATANG SEKITAR
DENGAN MEDIA TIRUAN SISWA KELAS I SEMESTER I
DI SDN 4 SAMBONGREJO KECAMATAN SAMBONG
KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Yuni Astuti
SDN 4 Sambongrejo Kecamatan Sambong Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan guru melaksanakan penelitian adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa tentang megenal tumbuhan dan binatang disekitar. Data dari kegiatan proses pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo Jumlah 21 siswa,guru memberikan tes formatif, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 10 siswa dengan rincian nilai 85 sebanyak 3 siswa,nilai 80 sebanyak 3 siswa, nilai 75 sebanyak 2 siswa dan nilai 70 sebanyak 2 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 11 siswa,dengan perolehan nilai masing-masing 65 sebanyak 5 siswa, 60 sebanyak 3 siswa dan 50 sebanyak 3 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 85, nilai terendah 50 KKM 70,nlia rata-rata 69 Ketuntasan 48%. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran siklus I sebanyak 21 siswa hasil tes formatif, nilai yang diperoleh siswa nilai 90 sebanyak 4 siswa,nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai 80 sebanyak 2 siswa,nilai 75 sebanyak 3 siswa,dan nilai 70 sebanyak 2 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas nilai 65 sebanyak 2 siswa,nilai 60 sebanyak 2 siswa,dan nilai 50 sebanyak 2 siswa.pembelajaran siklus I nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh siswa sebesar 90 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata 75.Ketuntasan belajar mencapai 71%. Jumlah siswa sebanyak 21,semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran siklus II setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru memberikan tes formatif nilai yang diperoleh siswa adalah nilai 90 sebanyak 6 siswa,nilai 85 sebanyak 5 siswa, nilai 80 sebanyak 4 siswa nilai 75 sebanyak 3 siswa dan nilai 70 sebanyak 3 siswa,nilai tertinggi yang dapat dicapai sebesar 90 dan nilai terendah 70 semua siswa telah mencapai nilai tuntas.. Nilai rata-rata 82 Ketuntasan belajar siswa mencapai 100%. KKM sebesar 70
Kata Kunci: Mengenal Tumbuhan dan Binatang, Media Tiruan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Sekolah dasar meliputi bermacam-macam mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran adalah Bahasa Indonesia,bahasa sebagai alat komunokasi kepada orang lain baik dengan ucapan, bahasa isyarat untuk menyampaikan keinginannya kepada orang lain.setiap waktu kita membutuhkan komunikasi kepada siapa saja untuk menyampaikan keinginan dibutuhkan untuk menggunakan bahasa, termasuk mengenali tumbuhan dan binatang disekitar,untuk menayakan sesuatu yang belum dimengerti membutuhkan orang lain membutuhkan dengan berbahasa.
Dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 36 juga ditegaskan bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia perlu diajarkan di sekolah dasar karena dirasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antar suku dan daerah diseluruh Indonesia. Dengan menguasai Bahasa Indonesia kita dapat berkomunikasi dengan berbagai suku diseluruh Indonesia.
Dalam dokumen hasil belajar pembelajaran pra siklus baru, ada 9 siswa yang mencapai ketuntasan pembelajaran dari. 21 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 70. Melihat kondisi yang demikian itu guru perlunya melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan memperbaiki proses pembelajaran Yang dapat yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan dan haisil belajar siswa, guru berusaha untuk memberikan pemahaman kepada siswa dengan menggunakan media tiruansebagai alat peraga, selain itu mengajak siswa untuk keluar melihat secara tiruantumbuhan dan binatang yang ada disekitar untuk ditunjukkan kepada siswa.
Upaya meningkatkan kemampuan dan hasil belajar, sebagai guru yang professional untuk selalu berusaha mengembangkan kemampuan dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya. Usaha itu harus dilaksanakan oleh setiap guru guna mengembangkan keprofesian seorang guru melakukan berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan seorang guru dengan melihat kondisi hasil belajar siswa yang masih rendah perlunya adanya suatu tindkan.Guru melakukan perubahan dari penyusunan program, perbaikan program harus dilaksanakan untuk membimbing siswa agar meningkatkan kemampuan,menumbuhkan minat belajar untuk mencapai ketuntasan belaar siswa.
Supaya pembelajaran lebih meningkat maka guru memberikan tekanan kepada siswa supaya lebih cermat memperhatikan tiruandan menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa hasil belajar yang diperoleh belum maksimal, maka melaksanakan perbaikan pembelajaran yang lebih menarik menyenangkan, guru menggunakan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran.sehingga siswa mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru..Dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia mengenal tumbuhan dan binatang sekitar dengan media tiruan siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo KKM 70.
Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan media tiruan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran tentang tumbuhan dan binatang di sekitar, siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo tahun pelajaran 2016/2017.?
2. Apakah penggunaan media tiruan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam pembelajaran tentang tumbuhan dan binatang di sekitar, siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo tahun pelajaran 2016/2017.?
3. Apakah penggunaan media tiruan yang dilaksanakan guru dapat meningkatkan hasil belajar tentang materi tumbuhan dan binatang di sekitar, siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo tahun pelajaran 2016/2017.?
Tujuan Penelitian
1. Penelitian Tindakan Kelas untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.
2. Meningkatkan pembelajaran Bahasa Indonesia mengenal tumbuhan dan binatang dengan media tiruan binatang dengan media tiruan.
3. Melalui pendekatan komunikatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas I semester I mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok mengenal tumbuhan dan binatang disekitar yang menjadikan siswa mampu memahami.
Manfaat penelitian
Bagi Siswa
1. Meningkatkan kemampuan dan hasil belajar bagi siswa
2. Memberikan pengalaman yang lebih luas bagi siswa
3. Memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasara akhir memperbaiki belajar siswa (Raka Jani Kardiawarman dan Hadisubroto: 1998)
Bagi Guru
1. Memperbaiki kinerja dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Mampu melaksanakan pembelajaran yang lebih bermutu dan berkualitas sesuai dengan kemampuan secara maksimal.
3. Guru lebih percaya diri dalam proses pembelajaran menguasai konsep pembelajaran, Mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimuliki.
Bagi Sekolah
1 Mempererat hubungan perkembangan sekolah dengan perkembangan kemampuan guru.
2 Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas untuk siswa (Hangreaves dalam Hopkins:1993)
3 Dapat meningkatkan mutu pendidikan dan perbaiki citra sekolah sebagai sekolah yang bermutu dan berprestasi.
KAJIAN PUSTAKA
Pendekatan Komunikatif
Pandangan tentang bahasa dan pembelajaran bahasa Indonesia selalu mengalami perubahan sejalan dengan pola pikir masyarakat. Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi oleh pemikiranbahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Ini terbukti bahwa tidak hanya dipandang sebagai perangkat kaidah tetapi sebagai sarana komunikasi. Berarti bahwa bahasa Indonesia ditempatkan sesuai dengan fungsinya yaitu fungsi komunikatif untuk melakukan segala kegiatan termasuk mengenal segala macam termasuk tumbuhan dan binatang.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I materi pokok mengenal tumbuhan dan binatang di sekitar secara maksimal, guru akan menerapkan pendekatan dengan menggunakan media tiruandan menunjukkan secara tiruantentang tumbuhan dan binatang yang ada dilingkungan sekolah.
Penerapan pendekatan komunikatif
Langkah-langkah penerapan pendekatan komunikatif:
1. Penyajian Bacaan
Proses yang memungkinkan guru memberi motivasi kepada siswa, menghubungkan materi yang akan dibahas dengan kondisi yang sering ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pelatihan Lisan Dialog
Kegiatan ini biasanya diawali denan contoh yang diberikan guru, dilakukan secara lisan. Para siswa kemudian mengulang apa yang dilaksanakan guru, baik secara lisan maupun tulis.
3. Tanya Jawab
Dapat dilakukan dua tahap, yakni tanya jawab berdasarkan jdul dan tanya jawab berdasarkan pengalaman pribadi siswa.
4. Penelaah Dan Pengkajian
Siswa diajak untuk mengkaji ungkapan yang terdapat dalam dialog.
5. Penarikan Kesimpulan
Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dari materi dalam pembelajaran tersebut.
6. Aktivitas Interpretatif
Mengarahkan siswa agar dapat menginterprestasikan materi pembelajaran.
7. Aktivitas Produksi Lisan
Guru mengarahkan siswa yang dimulai dari komunikasi terbimbing sampai aktivitas bebas.
8. Pemberian Tugas
Kegiatan yang mengharuskan para siswa mengerjakan tugas tertulis sebagai pekerjaan rumah.
9. Pelaksanaan Evaluasi
Dilakukan secara lisan sehingga kompetensi penguasaan bahasa secara komunikatif dapat diukur.
Penelitian yang relevan
Dari penelitian diatas menunjukkan hasil pendidikan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dalam mencapai hasil yang memuaskan kesulitan. Kesulitan yang dihadapi siswa adalah tumbuhan dan binatang disekitarnya,karena terbatasnya kemampuan siswa dalam memahami tiruandan kurangnya siswa dalam menyusun kalimat penguasaan tumbuhan dan binatang dalam kelangsungan hidup sehari-hari dalam masyarakat masih kurang.
Untuk menyelsaikan soal tentang tumbuhan dan binatang di perlukan langkah-langkah pengerjaan, sehinga memudahkan siswa dalam pemecahan langkah-langkah tersebut berupa, langkah-langkah dalam pemecahan masalah yang meliputi: 1) Pemahaman Masalah, 2) Membuat rencana penyelesaian pelaksanaan rencana pemecahan, peninjauan kembali hasil pemecahan. Dari langkah-langkah pemahaman masalah ini siswa mengambil tumbuhan dan binatang dalam Bahasa Indonesia.
Disamping itu siswa juga harus mampu menentukan dan menggunakan media tiruandengan benar yang diperlukan untuk menyelesaikan soal tersebut. Dengan kata lain siswa harus memiliki pengetahuan konseptual dan prosedural yang benar, karena kedua hal ini sangat di perlukan bila seorang siswa akan memecahkan suatu masalah khususnya masalah Bahasa Indonesia.
Selanjutnya (D Guire/Saragih, 1993:5) dalam penelitiannya menemukakan bahwa diantara faktor yang mempengaruhi kemampuan Bahasa Indonesia seseorang adalah kemampuan umum (Intelegensi), kemampuan numerik dan kemampuan pemahaman verbal. Kemampuan numerik berkaitan dengan kemampuan melakukan kompetensi berdasarkan algoritma-algoritma. Sedangkan kemampuan verbal berkaitan dengan kemampuan kebebasan baik mengubah bahasa sehari-hari kebahasaan ataupun sebaliknya.
Kerangka Berfikir
1 Penggunaan media tiruandapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran tentang tumbuhan dan binatang di sekitar siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo tahun pelajaran 2016/2017.
2 Penggunaan media tiruanyang dilaksanakan guru dapat meningkatkan hasil belajar tentang materi tumbuhan dan binatang di sekitar siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo tahun pelajaran 2016/2017.
Hipotesisi
1 Diduga guru menggunakan media tiruan meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran tentang tumbuhan dan binatang di sekitar siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo tahun pelajaran 2016/2017.
2 Diduga guru menggunakan media tiruan meningkatkan hasil belajar tentang materi tumbuhan dan binatang di sekitar siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo tahun pelajaran 2016/2017.
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari bulan Juli 2016 s.d bulan Oktober 2016. Penelitian ini dilakukan terhadap 21 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 11 dan siswa perempuan sebanyak 10 siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo..Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Sambongrejo karena guru yang mengadakan penelitian sebagai guru di sekolah tersebut, sehingga mudah untuk memperoleh data yang diperlukan selama pengumpulan data dan meningkatkan hasil belajar siswa
Sumber Data
Data Penelitian Tindakan Kelas ini diambil atau dikumpulkan melalui guru kelas yaitu sebagai peneliti sendiri dan siswa kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo sebagai subyek dalam penelitian,melalui kegiatan dokumen hasil penilaian lembar kerja maupun tes formatif pra siklus,yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan penelitian,melalui kegiatan pembelajaran siklus I dan kegiatan pembelajaran siklus II observasi dilaksanakan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaran,dokumentasi.
Alat Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilaksanakan melalui observasi pemberian angket, wawancara dan mengadakan melaksanakan kegiatan pembelajaran guru dan belajar siswa dalam mempelajari pembelajaran Bahasa Indonesia.Hal ini digunakan untuk memperoleh pemahamantentang alasan yang mendasariopini dan motivasi. Metode pengumpulan data kualitatif cukup bervariasi,bisa menggunakan tehnik tersetruktur dan semi tersetruktur hasil penilaian yang dinyatakan menggunakan huruf.
Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang sifatnya terukur yang dilangsungkan dengan angka. Data diambil dari hasil belajar siswa yang berhubungan dengan populasi sampel yang telah dipilih pengmbilan sebagai hasil penilaian.
Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui: Tes tertulis ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh pada ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis. Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesama Guru yang mengampu
Refleksi dari teman sejawat sesama Guru yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan dibantu oleh teman sejawat yang melaksanakan pengamatan selama kegiatan penelitian dilangsungkan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya, dengan demikian tujuan perbaikan pembelajaran dapat segera diselesaikan dengan sebaik-baknya,karena sudah direncanakan secara baik melengkapi kekurangan yang terjadi sebelumnya.
Validasi Data
Validasi data pada penelitian ini meliputi:
1. Validasi hasil belajar siswa yang berbentuk nilai hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus pembelajaran.
2. Validasi proses, yaitu memeriksa kelayakan data dari proses penyusunan, hasil observasi dan hasil refleksi melalui triangulasi, yakni melalui sumber data dan metode yang digunakan, baik dari peneliti, observer dan kepala sekolah.
Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:
1. Menganalisis hasil belajar siswa yang bentuknya nilai ulangan pada akhir setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja.
2. Menganalis observasi teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi dan refefleksi setiap siklus.
Indikator Kinerja
Indikator yang peneliti gunakan terhadap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Indikator Input: minat dan hasil belajar siswa dari hasil pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas.
2. Indikator Proses: pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas melalui siklus 1 dan siklus II.
3. Indikator Output: minat dan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas.
Prosedur Penelitian
Penelitian yang di laksanakan penulis melalui Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari Dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu
Tahap terencanaan,tahap pelaksanaan,tahap pengamatan,tahap refleksi
HASIL PEENELITIAN DAN PEEMBAHASAN
Hasil Kegiatan Pembelajaran Pra Siklus
Data dari temuan selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo Jumlah 21 siswa,guru memberikan tes formatif, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 10 siswa dengan rincian nilai 85 sebanyak 3 siswa,nilai 80 sebanyak 3 siswa, nilai 75 sebanyak 2 siswa dan nilai 70 sebanyak 2 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 11 siswa,dengan perolehan nilai masing-masing 65 sebanyak 5 siswa, 60 sebanyak 3 siswa dan 50 sebanyak 3 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 85, nilai terendah 50 nilai rata-rata sebesar 69 KKM 70
Diskripsi Hasil Nilai Pembelajaran Siklus I
Dari jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran siklus I sebanyak 21 siswa hasil tes formatif, nilai yang diperoleh siswa nilai 90 sebanyak 4 siswa,nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai 80 sebanyak 2 siswa,nilai 75 sebanyak 3 siswa,dan nilai 70 sebanyak 2 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas nilai 65 sebanyak 2 siswa,nilai 60 sebanyak 2 siswa,dan nilai 50 sebanyak 2 siswa.pembelajaran siklus I nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh siswa sebesar 90 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata yang dapat dicapai sebesar 75
Diskripsi Kegiatan pembelajaran Siklus II
Dari jumlah sebanyak 21,semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran siklus II setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru memberikan tes formatif nilai yang diperoleh siswa adalah nilai 90 sebanyak 6 siswa,nilai 85 sebanyak 5 siswa, nilai 80 sebanyak 4 siswa nilai 75 sebanyak 3 siswa dan nilai 70 sebanyak 3 siswa,nilai tertinggi yang dapat dicapai sebesar 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam tes formatif 82 KKM sebesar 70 jadi semua siswa telah mencapai nilai tuntas.
Pembhasan
Pembelajaran Pra siklus
Pelaksanaan pembelajaran pra siklus hasil belajar yang diperoleh siswa masih sangat rendah karena pembelajaran masih secara konvensional belum memberikan kebebasan dalam pembelajaran kepada siswa, dari 21 siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 10 siswa, nilai rata-rata sebesar 69 atau 48%, dan nilai tertinggi yang dicapai baru 85, ketuntasan belajar siswa yang seperti itu guru harus mencari penybabnya dan cara penyelesaian melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Pembelajaran skluus I
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dengan menyusun perencanaan pembelajaran yang lebih memperbaiki kekurangan pada pembelajaran sebelumnya sehingga juga memberikan hasil yang lebih baik pula dari 21 siswa ada 15 siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata yang dapat dicapai sebesar 75 atau ketuntasan belajar mencapai 71% dapat diketahui adanya peningkatan upaya guru dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran walaupun belum semua siswa mencapai ketuntasan.Guru masih melakukan pebaikan pembelajaran.
Pembelajaran Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II guru memperbaiki semua kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya supaya tidak terjadi kesalahan yang sama sehingga kemampuan dan hasil belajar mengalami perubahan, pada siklus II dari 21 yang mencapai ketuntasan sebanyak 21 siswa. Nilai tertinggi 90,nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam tes formatif 82 Ketuntasan belajar mencapai 100%.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Data dari hasil proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I semester I di SDN 4 Sambongrejo Jumlah 21 siswa,guru memberikan tes formatif, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 10 siswa dengan rincian nilai 85 sebanyak 3 siswa,nilai 80 sebanyak 3 siswa, nilai 75 sebanyak 2 siswa dan nilai 70 sebanyak 2 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 11 siswa,dengan perolehan nilai masing-masing 65 sebanyak 5 siswa, 60 sebanyak 3 siswa dan 50 sebanyak 3 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 85, nilai terendah 50,nlia rata-rata 69 Ketuntasan 69%.
2. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran siklus I sebanyak 21 siswa hasil tes formatif, nilai yang diperoleh siswa nilai 90 sebanyak 4 siswa,nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai 80 sebanyak 2 siswa,nilai 75 sebanyak 3 siswa,dan nilai 70 sebanyak 2 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas nilai 65 sebanyak 2 siswa,nilai 60 sebanyak 2 siswa,dan nilai 50 sebanyak 2 siswa.pembelajaran siklus I nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh siswa sebesar 90 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata 75.Ketuntasan belajar mencapai 75%.
3. Jumlah siswa sebanyak 21,semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran siklus II setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru memberikan tes formatif nilai yang diperoleh siswa adalah nilai 90 sebanyak 6 siswa,nilai 85 sebanyak 5 siswa, nilai 80 sebanyak 4 siswa nilai 75 sebanyak 3 siswa dan nilai 70 sebanyak 3 siswa,nilai tertinggi yang dapat dicapai sebesar 90 dan nilai terendah 70 KKM sebesar 70 jadi semua siswa telah mencapai nilai tuntas.. Nilai rata-rata 82 Ketuntasan belajar siswa mencapai 100%.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas yang laksanakan pada mata pelajran Bahasa Indonesia pada siswa kelas I, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan penguasaan siswa dalam materi pembelajaran mengenal tumbuhan dan binatang hendaknya menggunakan pendekatan metode yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan siswa supaya dapat tertarik..
2. Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa harus menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi untuk membrikan pemahaman lebih mengena pada sasaran.
3. Memberikan motivasi siswa baik yang belum berhasil maupun yang sudah berhasil dalam perolehan nilai dalam mengerjakan tes formatif yang berguna untuk pembelajaran berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Andri dkk; () Buku Tematik Hewan dan Tumbuhan untuk Sekolah Dasar kelas I 2 d; …….Giasindo
Purwanti, Syamsudin Yusuf, Samusi Budi (2004) Dunia Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas 2, Jakarta; Erlangga
Prof Yohanes Surya, PhD (2006); Bahasa Indonesia Itu Asyik, Jakarta; Armandelta
Purwo Sutanto, Handayani, Sarjan; (………….) Bahasa Indonesia 1 untuk kelas I Sekolah Dasar dan MadarasahIbtidaiyah; ……….. Sahabat
Prof. Dr. Suparno, Muhammad Yunus, SS, MA (2004) Keterampilan Dasar Menulis; Jakarta; Universitas Terbuka
Puji Santoso dkk (2005), Materi dan pembelajaran Bahasa Indonesia SD; Jakarta; Universitas Terbuka
Wardani, I.G.P.K, Nasution, Norki (2004) Penelitian Tindakan Kelas; Jakarta, Universitas Terbuka.