PENGEMBANGAN MEDIA “UTAMA” BAGI TEMA

INDAHNYA KERAGAMAN DI NEGERIKU KELAS IV SEKOLAH DASAR

 

Pamungkas Nur Rahmawati1)

Suyitno YP2)

Arfilia Wijayanti3)

1) Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

2) Dosen Universitas PGRI Semarang

3) Dosen Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil wawancara yang diperoleh yaitu Belum adanya pengadaan media yang digunakan untuk pembelajaran tematik, Keaktifan siswa dalam belajar belum merata, Pembelajaran yang masih bersifat monoton, pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa masih asyik bermain sendiri, Belum adanya penggunakan media pembelajaran pada tema Indahnya Keragaman di Negeriku karena keterbatasan waktu dan tenaga dalam membuatnya. Tujuan dari penilitian ini adalah (1) Untuk mengembangkan media UTAMA bagi pembelajaran tema VII Indahnya Keragaman di Negeriku subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku kelas IV Sekolah Dasar (2) Untuk mengetahui kelayakan media UTAMA bagi pembelajaran tema VII Indahnya Keragaman di Negeriku subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku kelas IV Sekolah Dasar (3) Untuk mengetahui kevalidan media UTAMA bagi pembelajaran tema VII Indahnya Keragaman di Negeriku subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negeriku kelas IV Sekolah Dasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Teknik pengumpulan data menggunakan penilaian ahli validasi materi pembelajaran, ahli validasi media pembelajaran, angket respons guru dan angket respons siswa. Hasil rata-rata penilaian ahli validasi materi dan ahli media pembelajaran adalah 97,36% dengan kategori “Sangat Baik”. Hasil perhitungan dari angket respons guru adalah 94,44% dengan kategori “Sangat Baik”. Hasil perhitungan dari angket respons siswa adalah 93,98% dengan kategori “Sangat Baik”. Kesimpulannya yaitu bahwa pengembangan Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) layak dan valid digunakan dalam pembelajaran dan dapat diterima dengan baik oleh guru dan siswa pada tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema 3 Indahnya Persatuan dan Kesatuan dalam pembelajaran ke-3 dan ke-4.

Kata Kunci: Pengembangan, Media UTAMA, Indahnya Keragaman di Negeriku, Sekolah Dasar.

 

PENDAHULUAN

Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan diri, masyarakat, bangsa dan negara”.Dengan berkembangnya zaman yang semakin kesini semakin canggih maka guru diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang dapat mengikuti perkembangan zaman yang canggih. Selain itu, guru dapat menciptakan pembelajaran yang bersifat PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan) sehingga dalam sebuah pembelajaran siswa dapat menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013 dalam pembelajaran tematik. Menurut Daryanto (2014:3) “pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa”.Dalam kegiatan pembelajaran disekolah guru pastinya menginginkan siswanya untuk lebih aktif dalam pembelajaran dengan cara memberikan motivasi belajar. Dengan memberikan motivasi belajar siswa secara tidak langsung mengubah kebiasaan siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar dan membuat pembelajaran dapat berjalan dengan tujuan.

Adapun karakteristik siswa sekolah menurut Piaget (dalam Soegeng 2017:146) menyatakan bahwa “Karakteristik siswa sekolah dasar pada usia 7-11 tahun masuk dalam tahap operasional konkret dimana pada tahap ini berkembangan kemampuan menggunakan pikiran logis dalam menghadapi persoalan – persoalan konkret”. Siswa kelas IV berada pada usia tersebut yang memiliki ciri – ciri yang gemar membentuk kelompok sebaya yang dibentuk atas kelompok bermain ataupun kelompok belajar yang memiliki prinsip kerja sama. Oleh karena itu, perlu adanya benda – benda konkret yang digunakan untuk membantu dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan.

Guru dalam pembelajaran di kelas harus menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga didalam pembelajaran siswa tidak merasa bosan. Dengan begitu maka diperlukan media yang lebih kreatif agar minat dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Gerlach & Ely (dalam Arsyad 2013:3) mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian, yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV di SD Negeri Mranggen 3 dapat disimpulkan bahwa permasalahan timbul karena sebagian besar siswa sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan kondusif, namun keaktifan siswa dalam pembelajaran belum merata. Siswa yang aktif dalam pembelajaran hanya siswa tertentu saja. Sedangkan siswa yang lain melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran di kelas, misalnya menyandarkan kepala di meja, mengajak teman mengobrol, dan membuat gaduh saat pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena guru belum menggunakan media yang lebih menarik dan kreatif dengan begitu siswa kurang memerhatikan guru. Dengan begitu siswa membutuhkan media yang menarik yang dapat memusatkan perhatian siswa terhadap guru dan minat ataupun hasil belajar sehingga memacu siswa untuk lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Dalam penggunaan media guru hanya menggunakan media sederhana dan seadanya. Kadang guru membawanya sendiri dari rumah karena kurangnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Media yang digunakan guru dalam pembelajaran kurikulum 2013 belum beragam, karena guru harus menyesuaikan tema – tema yang ada di kurikulum 2013. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wijayanti A (2018) adanya media pendukung pembelajaran dan kreatifitas dari guru, siswa dapat merasakan bahwa sekolah adalah tempat belajar dan bermain yang indah.

Solusi dalam memecahkan masalah saat melakukan penelitian adalah menciptakan suatu pembelajaran yang mampu memusatkan perhatian siswa dan ikut melibatkan semua siswa dalam pembelajaran sehingga siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan meningkatkan kemampuan belajar siswa. Peneliti memilih untuk menggunakan media yang berbasis permainan. Oleh karena itu peneliti mengembangkan media ular tangga sebagai media yang digunakan untuk menyelesaikan masalahan tersebut. Dengan menggunakan media ular tangga pada proses pembelajaran mampu memecahkan masalah yang terjadi pada siswa kelas IV.

UTAMA merupakan suatu alat permainan pembelajaran yang dimodifikasi dari permainan ular tangga yang tidak asing bagi siswa sekolah dasar. Modifikasi ini terdapat pada papan permainan, kertas tugas, dan aturan permainan. Namun, dalam modifikasi ini tidak banyak mengubah aturan dalam permainan ular tangga sehingga siswa tidak kesulitan dalam memainkannya. Pada akhirnya, siswa akan lebih memahami materi yang dipelajari.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis akan melakukan penelitian pada pembelajaran tematik dengan judul “Pengembangan Media “UTAMA” Bagi Tema Indahnya Keragaman di Negeriku Kelas IV Sekolah Dasar”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian dan Pengembangan yang berorientasi pada produk (Research and Development). Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa media UTAMA pada Tema Indahnya Keragaman di Negeriku subtema 3 Indahnya Persatuan dan Kesatuan di Negeriku Kelas IV Sekolah Dasar.). Sukmadinata (2015: 164) menjelaskan bahwa “penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru dan penyempurnaan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan”.

Desain Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) menggunakan prosedur penelitian ADDIE yang dikemukakan oleh Pribadi (2009: 125-127) yang terdiri dari lima fase. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan ini sebagai berikut:

  1. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Untuk mengetahui potensi dan masalah merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan tujuan, mengidentifikasi dan mencari kekurangan yang perlu diteliti dan dikembangkan dari penelitian–penelitian yang sebelumnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memilah dan mencari tiap-tiap kekurangan yang ada dengan melakukan observasi di lapangan.

Pengumpulan informasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri Mranggen 3 menghasilkan rangkuman dan permasalahan yang ada. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pengumpulan informasi dapat menjadikan suatu landasan pengembangan media. Untuk itu pengembangan media pembelajaran mengidentifikasi tujuan pembelajaran pada tema Indahnya Keragaman di Negeriku subtema Indahnya Persatuan dan Kesatuan Kelas IV Sekolah Dasar.

  1. Desain (Design)

Langkah selanjutnya dari desain sistem pembelajaran ADDIE adalah desain (design). Desain merupakan inti dari langkah analisis, yaitu mempelajari masalah dan menemukan alternatif solusi yang akan ditempuh untuk dapat mengatasi masalah pembelajaran yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan (Pribadi, 2009: 132).

Hasil dari analisis kebutuhan digunakan sebagai pedoman untuk mendesain produk. Produk tersebut sebagai solusi mengatasi permasalahan yang terdapat dalam analisis kebutuhan dalam hal ini maka didesain produk berupa Media UTAMA (Ular Tangga Tematik).

  1. Pengembangan (Development)

Menurut Pribadi (2009: 132) “langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli dan memodifikasi bahan ajar atau learning materials untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan”.

Pengembangan Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) berdasarkan permainan ular tangga yang sudah ada. Kemudian dikembangkan peneliti dengan menambah atribut dan aturan dalam permainan. Pengembangan atribut berupa pengambilan kartu (kartu sesuai dengan warna kotak dan kartu konsekuensi yang diterima apabila siswa dapat menjawab ataupun tidak dapat menjawab).

Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) bukan seperti media pembelajaran permainan lainnya yang hanya disajikan untuk alat evaluasi, namun Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) juga dapat menyajikan materi pembelajaran yang dikemas dalam kotak – kotak Media UTAMA (Ular Tangga Tematik). Pengembangan aturan dalam Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) berupa aturan apabila siswa menempati kotak “ular” maka ia wajib menjawab soal dan harus benar, supaya ia tidak turun ke kotak yang angkanya lebih kecil. Sedangkan ketika ia menempati kotak “tangga” maka ia berhak naik ke kotak yang angkanya lebih besar, sesuai dengan kotak yang menghubungkan dengan tangga tanpa syarat apapun. Penambahan aturan tersebut memiliki makna religius yang ingin disampaikan peneliti dalam pengembangan Media UTAMA (Ular Tangga Tematik).

  1. Implementasi (Implementation)

Sebelum diujicobakan Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) terlebih dahulu divalidasi. Validitas dilakukan oleh ahli materi dan ahli media bertujuan untuk mendapatkan media yang valid digunakan di kelas IV Sekolah Dasar. Setelah Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) dinyatakan valid, selanjutnya diuji pada siswa kelas IV SD Negeri Mranggen 3 Demak yang terdapat 2 (dua) Rombel yaitu kelas IVa yang berjumlah 20 siswa dan kelas IVb yang berjumlah 20 siswa.

  1. Evaluasi (Evaluation)

Menurut Pribadi (2009: 135) “evaluasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran”. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara mengklarifikasi tujuan pembelajaran yang dicapai berdasarkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa saat proses pembelajaran.

Evaluasi meliputi perbaikan terhadap Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) yang diperoleh dari saran melalui angket yang diberikan kepada validator. Selanjutnya produk akan diperbaiki untuk disempurnakan kembali. Selain itu, peneliti melakukan evaluasi mengenai penggunaan Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) dengan memberikan angket tanggapan siswa. Hasil angket tanggapan siswa akan dianalisis untuk mengetahui keefektifan penggunaan Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) dalam pembelajaran tematik kelas IV SD.

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  1. Validasi Ahli Materi

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penilaian ahli materi, diketahui nilai keseluruhan validator 1 adalah 95% dengan jumlah skor 57 dan validator 2 adalah 98,3%dengan jumlah skor 59termasuk kriteria “Sangat Layak”, yang diketahui rentang 81-100%.

Setelah validasi materi dihitung berdasarkan aspek–aspek penilaian, kemudian hasil penilaian tersebut dihitung secara keseluruhan untuk mengetahui rata-rata persentase kelayakan. Diketahui rata-rata persentase kelayakan media UTAMA (Ular Tangga Tematik) sebagai berikut:

Tabel 1 Rata-rata Kelayakan oleh Ahli Materi

No. Ahli Materi Persentase Kelayakan Kategori Penilaian
1 Validator 1 95% Sangat Layak
2 Validator 2 98,3% Sangat Layak
Rata-rata 96,65% Sangat Layak

 

 

 

 

Dari hasil yang diperoleh dari penilaian ahli media 1 dan ahli materi 2, diketahui nilai keseluruhan sebesar 96,65%termasuk dalam kriteria “Sangat Layak”, yang diketahui dari rentang 81%-100%.

  1. Validasi Ahli Media

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penilaian ahli materi, diketahui nilai keseluruhan validator 1 adalah 98,07% dengan jumlah skor 51 dan validator 2 adalah 98,07% dengan jumlah skor 51 termasuk dalam kriteria “Sangat Layak”, yang diketahui dari rentang 81%-100%.

Setelah validasi materi dihitung berdasarkan aspek–aspek penilaian, kemudian hasil penilaian tersebut dihitung secara keseluruhan untuk mengetahui rata-rata persentase kelayakan. Diketahui rata-rata persentase kelayakan media UTAMA (Ular Tangga Tematik) sebagai berikut:

Tabel 2 Rata-rata Kelayakan oleh Ahli Media

No. Ahli Materi Persentase Kelayakan Kategori Penilaian
1 Validator 1 98,07% Sangat Layak
2 Validator 2 98,07% Sangat Layak
Rata-rata 98,07% Sangat Layak

 

Dari hasil yang diperoleh dari penilaian ahli media 1 dan ahli media 2, diketahui nilai keseluruhan sebesar 98,07% termasuk dalam kriteria “Sangat Layak”, yang diketahui dari rentang 81%-100%.

  1. Hasil Respons Guru (Ahli Pembelajaran)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penilaian ahli materi, diketahui nilai keseluruhan validator 1 adalah 94,44% dengan jumlah skor 34 dan validator 2 adalah 94,44% dengan jumlah skor 34 termasuk dalam kriteria “Sangat Layak”, yang diketahui dari rentang 81%-100%.

Setelah validasi ahli pembelajaran dihitung berdasarkan aspek–aspek penilaian, kemudian hasil penilaian tersebut dihitung secara keseluruhan untuk mengetahui rata-rata persentase kelayakan. Diketahui rata-rata persentase kelayakan media UTAMA (Ular Tangga Tematik) sebagai berikut:

Tabel 3 Rata-rata Kelayakan oleh Ahli Pembelajaran

No. Ahli Materi Persentase Kelayakan Kategori Penilaian
1 Validator 1 94,44% Sangat Layak
2 Validator 2 94,44% Sangat Layak
Rata-rata 94,44% Sangat Layak

 

Dari hasil yang diperoleh dari penilaian ahli pembelajaran 1 dan ahli pembelajaran 2, diketahui nilai keseluruhan sebesar 94,44% termasuk dalam kriteria “Sangat Layak”, yang diketahui dari rentang 81%-100%.

  1. Hasil Respons Siswa

Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) yang sudah dinyatakan layak oleh ahli materi dan ahli media kemudian diujicobakan pada siswa kelas IV SD Negeri Mranggen 3 dengan jumlah 40 siswa.

34 responden masuk dalam kriteria “Sangat Baik” dan 6 responden masuk dalam kriteria “Baik”. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari rata-rata persentase 40 responden yaitu 93,98% termasuk dalam kriteria “Sangat Baik” yang dilihat dari kriteria kuantitatif termasuk dalam interval 81%-100%. Hal ini membuktikan bahwa media UTAMA (Ular Tangga Tematik) layak digunakan dalam pembelajaran, dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan dapat diterima dengan baik oleh siswa.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan rumusan masalah yang dilaksanakan melalui penelitian dan pengembangan dapat disimpulkan bahwa Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) telah memenuhi kriteria valid sebagai media pembelajaran yang berdasarkan nilai rata-rata kelayakan sebesar 97,36% untuk hasil ahli materi dan ahli media dengan kategori “Sangat Layak” dan layak digunakan sebagai media pembelajaran pada tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema 3 Indahnya Persatuan dan Kesatuan. Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) telah diberi keberterimaan dalam media pembelajaran berdasarkan hasil angket respons guru sebesar 94,44% dengan kategori rata-rata “Sangat Layak” dan rata-rata hasil angket siswa sebesar 93,98%dengan kriteria rata-rata “Sangat Baik”. Kesimpulannya yaitu bahwa pengembangan Media UTAMA (Ular Tangga Tematik) layak digunakan dalam pembelajaran dan dapat diterima dengan baik oleh guru dan siswa pada tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema 3 Indahnya Persatuan dan Kesatuan dalam pembelajaran ke-3 dan ke-4.

 

 

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang diberikan adalah:

  1. Bagi Guru

Guru sebaiknya menggunakan media dalam pembelajaran agar dapat mempermudah guru dalam penyampaian materi dan membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Dengan menggunakan media pembelajaran guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

  1. Bagi Sekolah

Pihak sekolah dapat memotivasi guru untuk lebih kreatif dan berminat untuk menciptakan atau menyediakan media pembelajaran yang sesuai dan dapat mendukung proses pembelajaran. Salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu media UTAMA (Ular Tangga Tematik).

  1. Bagi Penelitian

Peneliti masih sangat menyadari belum sempurnanya penelitian dan pengembangan ini. Harapan dikemudian hari, peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media UTAMA (Ular Tangga Tematik) menjadi media yang dapat digunakan pada tema lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, R. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar”. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) (http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jinop/article/view/2450). Vol 1(1). (Diakses pada 21 Maret 2019 pukul 12.45).

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Azwar, S. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cahyo, A. N. 2011. Game Khusus Penyeimbang Otak Kanan & Otak Kiri Anak”. Yogyakarta: FlashBooks.

Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 22013). Yogyakarta: Gava Media.

———-. 2016. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Husna M, A. 2009. 100+ Permainan Tradisional Indonesia untuk Kreatifitas, Ketangkasan, dan Keakraban. Yogyakarta: ANDI.

Kadir dan Asrohah, Hanun. 2014. Pembelajaran Tematik. Jakarta: Rajawali Pers.

Kementrian Republik Indonesia. 2017. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Guru SD/MI Kelas IV Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku (Edisi Revisi 2017). Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Republik Indonesia. 2017. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas IV Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku (Edisi Revisi 2017). Jakarta: Kemendikbud.

Kustandi dan Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Putra, Nusa. 2015. Research & Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada

Pribadi, B.A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Rifa, I. 2012. Koleksi Game Educatif di Dalam dan Luar Sekolah. Yogyakarta: Flashbook.

Sadiman, Arief S, dkk. 2012. Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sirat, M. 2017. “Pengembangan Media Permainan Ular Tangga Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mendeskripsikan Tumbuhan atau Binatang Sekitar Secara Sederhana Berdasarkan Ciri – cirinya Pada Kelas II SDN Prajjan Camplong Madura”. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan (https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jmtp/article/view/18078) vol 8(1). (Diakses pada 21 Maret 2019 pukul 12.45).

Soegeng. 2017. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Magnum.

———-.2016. Dasar-dasar Penelitian (Bidang Sosial, Psikologi, dan Pendidikan). Semarang: Magnum.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan (Kuantitatif, Kualitatif, dan RND). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. 2015. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tedjasaputra, mayke s. 2007. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: Grasindo.

Wijayanti, A. 2018. “Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Magic Puzzle Tema Berbagai Pekerjaan Kelas IV Sekolah Dasar”. JPDN (Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara) vol 4(1). (Diakses pada 19 Juni 2020 pukul 20.00).