Penggunaan Fungsi Microsoft Excel Dalam Cooperative Learning Type Three Stay and Two Stray
PENGGUNAAN FUNGSI DALAM MICROSOFT EXCEL DALAM COOPERATIVE LEARNING TYPE THREE STAY AND TWO STRAY
Dwi Lestari
SMK Negeri 1 Sukoharjo
ABSTRAK
Peningkatan hasil belajar siswa merupakan bagian dari tujuan pengoperasian Aplikasi Pengolah Angka dengan metode Cooperative Learning tipe Three Stay and Two Stray kelas XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo. Salah satu komponen utama pendidikan yang paling besar peranannya dalam upaya mewujudkan prinsip penyelenggarakan pendidikan untuk mencapai pendidikan nasional adalah efektifitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. Maka efektifitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa merupakan hal yang paling penting dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara formal. Pembelajaran kooperatif dengan metode Cooperative Learning tipe Three Stay and Two, mata pelajaran Aplikasi Pengolah Angka pada dasarnya berfungsi untuk memberikan kemudahan siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam memahami konsep, melatih mandiri bertanggung jawab, menguasai materi dan menyelesaikan tugas. Berdasarkan hasil observasi di XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo masih ditemukan guru dalam mengelola kelas masih menggunakan metode klasik, dan kegiatan proses pembelajaran terkadang tidak memberikan kebebasan siswa untuk aktif, seakan siswa pasif dan guru aktif, dilanjutkan dengan kegiatan belajar yang tidak variatif. Proses pembelajaran dengan metode Cooperative Learning tipe Three Stay and Two Stray) merupakan teknik pembelajaran dengan struktur kelomok yang khas dimaksudkan untuk belajar bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi serta melatih siswa agar dapat bersosialisasi dengan baik sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif. Selanjutnya guru hanya mengarahkan dan memberikan penjelasan secara autentik. Pengarahan terhadap siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi tanya jawab menjelaskan dan menyimak materi, menguasai materi dan menyelesaikan tugas, materi pokok menggunakan fungsi dalam microsoft excel. Jenis best practice ini merupakan best practice tindakan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan metode Cooperative Learning tipe Three Stay and Two).
Kata kunci: Cooperative Learning; Microsoft Excel; Three Stay and Two Stray
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Ia ibarat jantung dari proses pembelajaran. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula. Demikian pula sebaliknya. Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik. Khususnya di kelas XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo yang rata-rata ketuntasan KKM-nya baru mencapai 65%. Selain itu sebagian besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini. Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan siswa, mengembang-kan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.
Salah satu contoh pembelajaran PAKEM yaitu pembelajaran dengan metode Cooperative Learning tipe Three Stay and Two Stray yang kemudian disingkat menjadi metode TS-TS. Metode ini merupakan pengembangan dari metode Cooperative Learning tipe Two Stay and Two Stray yang dikembangkan oleh Spencer Kagan. Metode ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Metode pembelajaran kooperatif tipe Three Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi. Metode ini juga melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik.
Selain latar belakang di atas, hal khusus yang mendorong penulis sebagai guru kelas XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo memiliki gagasan untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode ini adalah siswa mampu mengungkapkan gagasan, pendapat dan pengetahuan. Hal ini menuntut penulis harus lebih kreatif mengelola pembelajaran. Terutama berkaitan dengan pengelolaan waktu pembelajaran. Sebagai guru kelas XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo, tempat dimana penulis menjalankan tugas memiliki target untuk bisa menyampaikan materi kelas XA K1 pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019. Sementara kami sebagai guru memiliki kewajiban menyampaikan materi kepada siswa secara utuh selama satu tahun pelajaran.
Adanya pelajaran tambahan di luar jam belajar belum bisa sepenuhnya membantu penulis bisa menyampaikan keseluruhan materi. Karena kondisi siswa berbeda-beda tingkat ekonominya tidak semua siswa memiliki peralatan yang memadai seperti laptop tidak semua siswa memiliki khususnya XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo,. Perhatian orang tua siswa terhadap pendidikan masih sangat kurang. Khususnya bagi siswa kelas XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo dalam mengikuti pelajaran disekolah. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis selama satu semester ini, siswa kelas XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 memiliki karakteristik yang berbeda dengan siswa kelas XA KI lainnya. Mereka kurang focus dalam mengikuti pelajaran, selain itu apabila diberi tugas mereka lebih suka berkeliling di dalam kelas untuk mencari tahu jawaban dari teman atau sekedar ngobrol dan bersendau gurau.
Setelah membaca beberapa buku referensi dan informasi dari bebagai sumber, menurut penulis, metode TS-TS bisa dijadikan sebagai alternatif pembelajaran di kelas XAK1 SMK Negeri 1 Sukoharjo. Terutama untuk pokok bahasan yang terdiri dari beberapa sub pokok bahasan. Sehingga tujuan pembelajaran cepat tercapai, siswa menjadi lebih mengerti dan membuat suasana menyenangkan dalam pembelajaran yang biasanya dianggap membosankan oleh siswa. Selain itu metode TS-TS cocok untuk meningkatkan komunikasi dan hubungan antar siswa di kelas. Sehingga kebutuhan mereka bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman bisa terpenuhi.
Pada kesempatan ini, penulis telah mencoba menerapkan metode TS-TS pada mata pelajaran Apliasi pengolah Angka, pada kompetensi dasar “Menerapkan rumus fungsi matematika, statistik, finansial, dan ant time, grafik, lookup dan logika dalam Microsof Excel”. Pada kompetensi dasar ini, materi sangat luas. Dengan metode TS-TS diharapkan materi yang luas dapat dilaksanakan secara aktif, kreatif, efektif namun tetap menyenangkan.
Tujuan Pembelajaran
Secara umum tujuan pembelajaran dengan metode ini adalah meningkatkan keaktifan siswa, mengembangkan kreativitas siswa, sehingga pembelajaran lebih efektif namun tetap menyenangkan. Dan tujuan akhir dari pembelajaran ini adalah hasil belajar siswa kelas XA K1 SMK Negeri 1 meningkat.
Sedangkan tujuan khusus pembelajaran ini adalah ketercapaian materi pelajaran Aplikasi Pengolah Angka secara utuh sebagai hak siswa dalam belajar. Sehingga siswa memiliki kemandirian dan pengetahuan. Selain itu kebutuhan siswa untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman akan terpenuhi.
LAPORAN PEMBELAJARAN
Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo, Senin tanggal 14 Oktober 2018. Pada mata pelajaran Aplikasi pengolah Angka/ Spreadsheed, kompetensi dasar “ Menerapkan rumus fungsi matematika, statistik, finansial, dan ant time, grafik, lookup dan logika dalam Microsof Excel ” dengan materi Menggunakan Fungsi dalam Microsoft Excel. Jumlah siswa kelas XAK1 sebanyak 36 anak, 2 siswa laki-laki dan 34 siswa perempuan dengan kemampuan yang heterogen.
Langkah-langkah Kegiatan:
Pendahuluan
- Siswa menyiapkan diri, memberi salam kepada guru dan berdoa
- Guru menanyakan kabar kepada siswa (presensi)
- Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan untuk proses belajar mengajar.
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari.
- Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya.
- Guru menyampaikan garis besar materi dan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Inti
LITERASI DAN CRITICAL THINKING
Mengamati (Observasi)
- Peserta didik membaca buku materi maupun mencari di internet tentang rumus fungsi matematika dan statistik dalam Microsoft Excel.
- Peserta didik membaca buku materi maupun mencari di internet tentang rumus fungsi finansial dan date ant time dalam Microsof Excel
- Peserta didik membaca buku materi maupun mencari di internet tentang rumus fungsi grafik, lookup dan logika dalam Microsof Excel
- Peserta didik mengamati dengan mencari acuan buku materi maupun mencari di internet tetang fungsi rumus matematika dan statistik dalam Microsoft Excel.
- Peserta didik mengamati dengan mencari acuan buku materi maupun mencari di internet tetang fungsi rumus finansial dan date ant time dalam Microsoft Excel.
- Peserta didik mengamati dengan mencari acuan buku materi maupun mencari di internet tetang fungsi rumus grafik, lookup dan logika dalam Microsoft Excel.
CRITICAL THINKING
Menanya (Questioning)
Peserta didik secara kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa mengindentifikasi masalah yang relevan dengan fungsi matematika, statistik, finansial, dan ant time, grafik, lookup dan logika dalam Microsof Excel.
CREATIVE THINKING
Pengumpulan Informasi
Peserta didik secara kelompok yyang terdiri dari 4 atau 5 siswa diminta untuk mencari informasi sebagai jawaban atas pertanyaan yang disusun dengan membaca uraian materi mengenai rumus fungsi matematika, statistik, finansial, dan ant time, grafik, lookup dan logika dalam Microsof Excel.
COLABORATION
Menalar
Peserta didik secara berkelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa menghubungkan informasi yang diperoleh untuk menarik kesimpulan tentang rumus fungsi matematika, statistik, finansial, dan ant time, grafik, lookup dan logika dalam Microsof Excel.
COMMUNICATION
Mengkomunikasikan (Communicating)
- Setiap kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa diminta untuk menyajikan hasil identifikasi tentang rumus fungsi dalam Microsof Excel.
- Peserta didik dengan bimbingan guru secara bersam-sama menarik kesimpulan.
Penutup
- Peserta didik dan guru merefleksi materi mengenai rumus fungsi dalam Microsof Excel.
- Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas mandiri di rumah.
- Guru menutup kegiatan dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan.
Kendala yang Muncul
Terdapat beberapa kendala yang muncul dalam penerapan metode pembelajaran TS-TS ini, di antaranya adalah sebagai berikut:
Alokasi waktu
Penerapan metode TS-TS membutuhkan banyak waktu dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Dimulai dari persiapan pembagian kelompok, diskusi dan presentasi siswa. Guru harus benar-benar bisa mengelola alokasi waktu pembelajaran dengan baik sehingga, pembelajaran tidak sia-sia dan materi ajar tersampaikan.
Solusi:
a Alur pembelajaran harus jelas. Pada kegiatan apa siswa melaksanakan secara klasikal, kelompok, berpasangan, atau individu
b Bila tidak memungkinkan semua kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas, cukup beberapa kelompok (2-3 kelompok) saja yang mempresentasikannya, atau tergantung sisa waktu yang tersedia. Hasil kerja sisa kelompok yang lain bisa dikumpulkan sebagai tugas dan mendapat giliran tampil di pertemuan selanjutnya.
Pelaksanaan pada saat bertamu
Guru harus benar-benar menerangkan kepada siswa mengenai maksud dan tujuan dari bertamu. Siswa terkadang masih kebingungan untuk saling bertukar informasi dengan kelompok lain. Karena tujuan dari berbagi informasi disini bukan untuk mencontek hasil jawaban dari kelompok lain.
Solusi:
Setiap kelompok sebaiknya diberi materi yang berbeda. Sehingga benar-benar terjadi pertukaran informasi yang bukan sekedar mencontek jawaban dalam kegiatan diskusi. Hal ini juga berguna untuk mengatasi masalah alokasi waktu tadi, agar tujuan pembelajaran cepat tercapai oleh siswa.
Pembagian kelompok.
Pembagian kelompok sangat berpengaruh dalam suatu diskusi agar tidak tumpang tindih antara siswa kelompok tinggi dan siswa kelompok rendah.
Solusi:
a Kelompok siswa sebaiknya dibentuk secara heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 atau 3 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah.
b Pembagian kelompok dilakukan sebelum pembelajaran.
Hasil Belajar
Kualitatif
Secara umum, terjadi adanya peningkatan keaktifan siswa. Dari mulai pendahuluan sampai penutup. Hal ini terbukti seluruh siswa antusias mengikuti pembelajaran. Kebutuhan siswa yang masih senang berkelompok, membuat siswa merasa lebih nyaman belajar. Kegiatan kunjungan karya dapat memenuhi kebutuhan siswa untuk bergerak kesana kemari sesuai perkembangan usianya.
Dengan adanya kebebasan memilih jenis evaluasi sesuai dengan minat siswa, dapat mengembangkan kreativitas siswa. Ini dapat dilihat dari penampilan evaluasi yang mereka kerjakan.
Pengelolaan waktu yang tepat dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran, tanpa mengurangi makna. Adanya media pembelajaran berupa powerpoint tentang Microsof Excel membuat siswa merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dibandingkan dengan hanya membaca buku.
Kuantitatif
Secara kualitatif, hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan pada pembelajaran sebelum menggunakan metode TS-TS. Hal ini dapat dilihat dari skor yang diperoleh siswa seperti pada tabel berikut:
Hasil Tes Formatif
RATA-RATA |
NILAI TERTINGGI |
NILAI TERENDAH |
74.86 |
94.00 |
42.05 |
Sedangkan ketuntasan klasikal yang tercapai dapat dilihat dari tabel berikut:
Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif ”atau lebih” Nilai Tes Formatif Siswa
No | Nilai | Frek. Kumulatif | Frek Rel. Kumulatif (%) |
1 | 30 atau lebih | 36 | 100% |
2 | 40 atau lebih | 36 | 100% |
3 | 50 atau lebih | 36 | 100% |
4 | 60 atau lebih | 35 | 97% |
5 | 70 atau lebih | 32 | 88% |
6 | 80 atau lebih | 5 | 13% |
7 | 90 atau lebih | 2 | 5% |
8 | 100 | 0 | 0% |
Berdasarkan tabel 2.1, 2.2, dan 2.3 di atas diperoleh keterangan rata-rata hasil evaluasi 74.86 namun ketuntasan secara klasikal 88% atau 32 anak yang sudah tuntas belajar dan 4 anak belum tuntas.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Three Stay and Two Stray pada pembelajaran Aplikasi Pengolah Angka materi pokok Menggunakan Fungsi dalam Microsoft Excel dapat meningkatkan keaktifan siswa, mengembangkan kreativitas, keefektifan waktu belajar dan hasil belajar siswa kelas XA K1 SMK Negeri 1 Sukoharjo sebesar 20%. Sebelum menggunakan metode TS-TS ketuntasan KKM rata-rata 65%. Sedangkan setelah menggunakan metode TS-TS bida mencapai 88%. Selain itu kebutuhan siswa bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman bisa terpenuhi dengan kegiatan yang lebih bermakna.
Dampak dan Tindak Lanjut
Dampak yang terjadi dalam pembelajaran tersebut adalah terdapatnya sikap adaptif, kreatif, dan inovatif terhadap hasil belajar. Rekomendasi kepada rekan-rekan sejawat untuk mencoba menerapkan metode ini di kelasnya. Penulis juga telah merencanakan merencanakan untuk melakukan best practice lebih lanjut penerapan metode ini untuk beberapa pembelajaran yang menemui kendala dalam pencapaian tujuan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa TS-TS memiliki beberapa kendala atau kelemahan. Untuk itu ke depan penulis akan lebih cermat dalam merencanakan pembelajaran sejenis.
Penguasaan beberapa konsep pembelajaran sangat menghambat perbaikan pembelajaran. Pada kesempatan lain penulis akan berusaha menambah pengetahuan dengan membaca dan diskusi dengan teman sejawat atau kepada pihak yang lebih berkompeten.
Penguasaan teori tentang pendidikan dari banyak sumber sangat diperlukan. Buku-buku penunjang perbaikan pembelajaran perlu ditambah agar wawasan guru semakin luas selain kemauan untuk mencari informasi dari berbagai sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Taufik, 2009, Teori & Praktik Membuat: Aplikasi Akuntansi dengan Ms EXCEL, Penerbit Mediakita, Jakarta.
Ninggar, Dwi, 2009, Excel 2007 untuk Akuntansi, Penerbit Maxikom, Palembang.
Ninggar, Dwi, 2010, Pembukuan dengan Excel untuk Orang Awam, Penerbit Maxikom, Palembang.
Syarifuddin, 2010, Membuat Aplikasi Akuntansi General Ledger Excel, Penerbit XCL, Solo.
Osman, Osdirwan, 2010, Buku Pintar Microsoft Excel, Jakarta, Kriya Pustaka, Grup Puspa Swara Anggota IKAPI
BSNP. 2008. Model Silabus Kelas X. Halaman 50. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
http://www.educationonlineforcomputers.com