PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MODEL JAM ANALOG DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG KONSEP WAKTU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS I DI SD TLOGOWUNGU 1
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
MODEL JAM ANALOG
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
TENTANG KONSEP WAKTU
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS I DI SD TLOGOWUNGU 1
Sukartiningsih
SD Tlogowungu 1, Kec. Japah, Kab. Blora
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan mengukur dampak penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika tentang Konsep Waktu pada Peserta Didik Kelas I di SD Tlogowungu 1. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti melakukan tindakan dalam penelitian dengan menggunakan Media Pembelajaran Model Jam Analog. Lokasi penelitian adalah SD Tlogowungu 1. Waktu penelitian ini selama 2 bulan, yaitu bulan September-Oktober tahun 2006 pada Semester I Tahun Pelajaran 2006/2007. Subjek penelitian adalah Peserta Didik Kelas I di SD Tlogowungu 1 pada Semester I Tahun Pelajaran 2006/2007 yang terdiri dari 25 anak. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika dilakukan secara berpasangan maupun individual, 2) Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika menjadikan pembelajaran konkrit, aktif, efektif, menarik dan menantang, 3) Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika memperkuat pemahaman konsep waktu dan meningkatkan prestasi belajar. Saran penelitian ini sebagai berikut: 1) Guru dapat memberikan soal latihan yang semakin rumit sesuai dengan materi dan melaksanakan perlombaan secara kelompok, 2) Peserta didik dapat berani dan percaya diri dalam pembelajaran dan perlombaan, 3) Sekolah dapat menggunakan media pembelajaran tersebut dalam pembelajaran Matematika pada kelas yang lebih tinggi.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Jam Analog, Matematika, Waktu.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Matematika di Kelas I tentang Pengukuran Waktu berkaitan dengan waktu, hari dan jam. Pembelajaran Matematika di Kelas I di SD Tlogowungu 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora berlangsung tidak menarik dan menyenangkan. Hal ini terjadi karena pembelajaran bersifat abstrak dan pasif. Dalam pembelajaran tersebut, guru menjelaskan materi dan peserta didik hanya memperhatikan. Pembelajaran dilanjutkan dengan tanya-jawab dan latihan soal. Hasilnya tidak sesuai dengan harapan karena peserta didik belum memahami konsep waktu.
Pembelajaran Matematika di Kelas I hendaknya bersifat aktif, konkrit, menarik dan menyenangkan. Sesuai dengan karakteristik peserta didik tersebut, pembelajaran tidak hanya sekedar menyampaikan materi tetapi juga ada aspek bermain dan bernyanyi. Pembelajaran seperti di atas tidak sesuai dengan karakteristik anak sebagai peserta didik. Hal ini menyebabkan pembelajaran hanya sekedar rutinitas yang tidak bermakna.
Sesuai dengan hasil ulangan harian, peserta didik mencapai prestasi belajar yang masih jelek. Dari 2 soal pilihan ganda dan 6 soal isian, prestasi belajar dengan nilai rata-rata hanya sebesar 5,825 dan ketuntasan sebesar 36%. Hal ini berarti bahwa prestasi belajar yang jelek.
Sesuai dengan permasalahan tersebut, guru melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan Media Pembelajaran Model Jam Analog. Guru menjelaskan konsep waktu dengan menggunakan media pembelajaran. Dalam pembelajaran, peserta didik menggunakan media pembelajaran tersebut secara berpasangan maupun individual. Selain itu, mereka juga berlatih dengan menggunakan media pembelajaran tersebut.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika tentang Konsep Waktu pada Peserta Didik Kelas I di SD Tlogowungu 1?
2. Bagaimana dampak penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika tentang Konsep Waktu pada Peserta Didik Kelas I di SD Tlogowungu 1?
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan meng-ukur dampak penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika tentang Konsep Waktu pada Peserta Didik Kelas I di SD Tlogowungu 1.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
Hamalik (1989: 12) menjelaskan media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam arti yang lebih luas, media belajar adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektif-kan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Matematika
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT). Bahkan, Matematika diajarkan di Taman Kanak-kanak (TK) secara informal. Matematika berasal dari bahasa Latin, yaitu manthainen atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti yang semuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas, 2001: 7).
Kerangka Berpikir Penelitian
Tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan Media Pembelajaran Model Jam Analog. Dalam pembelajaran, peserta didik secara berpasangan maupun individual mengguna-kan media pembelajaran tersebut. Model Jam Analog digunakan untuk berlatih dengan memutar jarum sesuai dengan waktu yang dimaksud. Dengan menggunakan Media Pembelajaran Model Jam Analog diharapkan pembelajaran menjadi aktif, konkrit, menarik dan menyenangkan. Hal ini diharapkan memperkuat pemahaman konsep waktu dan meningkatkan prestasi belajar menjadi lebih baik.
Hipotesis
Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika tentang Konsep Waktu pada Peserta Didik Kelas I di SD Tlogowungu 1 diduga dapat memperkuat pemahaman konsep waktu dan meningkatkan prestasi belajar.
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Dalam PTK ini, peneliti merupakan Guru Kelas I di SD Tlogowungu 1. Peneliti melakukan tindakan dalam penelitian de-ngan menggunakan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam pembelajaran Matematika tentang Konsep Waktu.
Lokasi penelitian adalah SD Tlogowungu 1. Waktu peneli-tian ini selama 2 bulan, yaitu bulan September-Oktober tahun 2006 pada Semester I Tahun Pelajaran 2006/2007.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah Peserta Didik Kelas I di SD Tlogowungu 1 pada Semester I Tahun Pelajaran 2006/2007 yang terdiri dari 25 anak. Subjek penelitian terdiri dari 8 putra dan 17 putri.
Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengamatan dan dokumentasi. Pengamatan dilakukan guru selama pembelajaran, meliputi penugasan dan latihan soal dengan menggunakan media pembelajaran. Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar pengamatan. Dokumentasi dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, berupa ulangan harian. Peserta didik mengerjakan ulangan harian terdiri dari 2 soal pilihan ganda dan 6 soal isian.
Prosedur Penelitian
Dalam PTK ini, peneliti menggunakan Model Siklus. Dalam Model Siklus, ada 4 tahap, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Dalam PTK ini, ada 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II. Prosedur PTK dapat diperhatikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Prosedur Penelitian
No |
Tahap |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Perencanaan |
a. Mempersiapkan Media Pembelajaran Model Jam Analog Sederhana |
a. Mempersiapkan Media Pembelajaran Model Jam Analog Berwarna |
2 |
Pelaksanaan |
a. Membagikan Media Pembelajaran Model Jam Analog Sederhana kepada peserta didik (berpasangan) b. Menjelaskan waktu pagi, siang dan malam c. Menunjukan waktu pagi, siang dan malam pada Media Pembelajaran Model Jam Analog Sederhana d. Penugasan dan latihan soal dengan menggunakan media pembelajaran (bergantian) |
a. Membagikan Media Pembelajaran Model Jam Analog Berwarna kepada peserta didik (individual) b. Menjelaskan kegiatan dengan waktu yang sebentar dan lama c. Menunjukan waktu kegiatan dengan menggunakan pada Media Pembelajaran Model Jam Analog Berwarna d. Penugasan dan latihan soal dengan menggunakan media pembelajaran (individu) |
3 |
Pengamatan |
a. Penugasan dan latihan soal dengan menggunakan media pembelajaran (bergantian) |
a. Penugasan dan latihan soal dengan menggunakan media pembelajaran (individu) |
4 |
Refleksi |
a. Analisis tindakan b. Analisis hasil tindakan c. Perbaikan tindakan |
a. Analisis tindakan b. Analisis hasil tindakan c. Perbaikan tindakan |
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Pembelajaran Matematika di Kelas I tentang Pengukuran Waktu pada Kondisi Awal bersifat abstrak dan pasif. Guru menjelaskan materi dan peserta didik hanya memperhatikan. Pembelajaran tersebut tidak ditunjang dengan media pembelajar-an yang relefan, sehingga abstrak, tidak menarik dan membosan-kan.
Sesuai dengan karakteristik peserta didik, pembelajaran di atas tidak memperkuat pemahaman konsep waktu. Pembelajaran di atas tidak mampu mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Hal ini juga terbukti dengan prestasi belajar yang jelek. Sesuai dengan nilai ulangan harian diketahui nilai rata-rata hanya sebesar 5,825 dan ketuntasan sebesar 36%.
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I dengan media pembelajaran Jam Analog Sederhana. Peserta didik menggunakan secara berpasangan. Guru tetap dapat menjelaskan materi secara konkrit, menarik dan efektif dengan media pembelajaran terse-but. Begitu juga dengan peserta didik yang terlibat dalam pembelajaran secara aktif. Dengan media pembelajaran tersebut, latihan soal menjadi menarik. Bahkan pembelajaran menjadi menyenangkan.
Pembelajaran pada Siklus I secara berpasangan dan bergantian. Dalam latihan soal, salah satu menjawab dan yang lain memperhatikan dan mengoreksi. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian sesuai giliran.
Pembelajaran dengan media pembelajaran yang diguna-kan secara berpasangan semakin memperkuat pemahaman materi. Hal ini berdampak terhadap peningkatan prestasi belajar yang cukup baik sesuai dengan nilai ulangan harian yang mengalami peningkatan.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II dengan media pembelajaran Jam Analog Berwarna. Peserta didik menggunakan secara individual. Guru menjelaskan materi dan setiap peserta didik langsung mengikuti dengan memutar jarum sesuai dengan waktu yang ditunjukan. Dengan demikian, peserta didik fokus dengan dirinya sendiri. Mereka aktif dengan mengikuti petunjuk guru atau berinisiatif memutar jarum sesuai dengan waktu yang ditentukan. Dengan menggunakan media pembelajaran tersebut, pembelajar-an dan latihan soal semakin menarik dan menyenangkan.
Pembelajaran pada Siklus II secara individual. Setiap peserta didik menerima 1 paket media pembelajaran. Mereka mengikuti petunjuk dari guru. Mereka berlatih dan menjawab soal di depan kelas dengan berlomba. Dalam perlombaan tersebut, yang terpenting adalah menjawab pertanyaan dengan benar, bukan sekedar menjadi pemenang. Pembelajaran menjadi permainan yang menantang yang menghargai setiap peserta didik. Mereka antusias dan bersemangat.
Pembelajaran dengan media pembelajaran yang diguna-kan secara individual semakin melibatkan peserta didik secara aktif dalam memahami materi. Mereka langsung menunjukan waktu dimulai dan berakhirnya setiap kegiatan yang dilakukan. Mereka menjawab latihan soal dalam perlombaan, sehingga semakin terampil. Hal ini berdampak terhadap peningkatan prestasi belajar yang semakin baik sesuai dengan nilai ulangan harian yang mengalami peningkatan.
Pembahasan Hasil Tindakan
Pada Siklus I, guru menjelaskan pembagian waktu pagi, siang, sore dan malam dan kegiatan yang dilakukan pada waktu-waktu tersebut serta menunjukan waktu-waktu tersebut dengan menggunakan Jam Analog Sederhana. Peserta didik berlatih dengan menggunakan Jam Analog Sederhana secara berpasang-an dan bergantian serta saling mengkoreksi. Peserta didik terlibat dalam pembelajaran secara aktif. Latihan soal menjadi menarik. Pembelajaran menjadi konkrit, menarik dan menyenangkan dengan media pembelajaran tersebut.
Pada Siklus II, peserta didik menyebutkan contoh kegiatan yang dilakukan sesuai dengan pembagian waktu pagi, siang, sore dan malam dan menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut dengan menggunakan Jam Analog Berwarna. Mereka berlatih dengan menggunakan Jam Analog Berwarna secara individual. Latihan soal dilakukan di depan kelas dalam perlombaan. Yang terpenting dalam perlombaan adalah menjawab pertanyaan dengan benar, bukan sekedar menjadi pemenang. Pembelajaran menjadi permainan yang menantang yang menghargai setiap peserta didik.
Tabel 7. Refleksi hasil tindakan dalam pembelajaran.
No |
Kondisi Awal |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Pembelajaran tanpa media pembelajaran |
Pembelajaran dengan media pembelajaran secara berpasangan |
Pembelajaran dengan media pembelajaran secara individual |
2 |
Pembelajaran abstrak dan pasif |
Pembelajaran konkrit, aktif dan menarik |
Pembelajaran konkrit, aktif, efektif, menarik dan menantang |
3 |
Guru sebagai sumber belajar |
Guru sebagai fasilitator |
Guru sebagai fasilitator |
4 |
Peserta didik tidak memahami materi |
Peserta didik cukup memahami materi |
Peserta didik semakin memahami materi |
5 |
Prestasi belajar jelek |
Prestasi belajar cukup baik |
Prestasi belajar baik |
Pembelajaran dengan media pembelajaran, baik Jam Analog Sederhana secara berpasangan maupun Jam Analog Berwarna secara individual, menjadikan pembelajaran konkrit, aktif, efektif, menarik dan menantang. Pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna. Ada unsur permainan dan perlombaan. Peserta didik semakin memahami materi dan mencapai prestasi belajar yang lebih baik dengan peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan.
Menurut Hamalik (1989: 12), media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dalam PTK ini, media pembelajaran berupa Model Jam Analog. Pada Siklus I, media pembelajaran berupa Model Jam Analog Sederhana yang digunakan peserta didik secara berpasangan. Pada Siklus II, media pembelajaran berupa Model Jam Analog Berwarna yang digunakan peserta didik secara individual.
Menurut Sudjana dan Rivai (1991: 2), manfaat media pembelajaran adalah pembelajaran lebih menarik perhatian dan pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Dalam PTK ini, peserta didik belajar secara berpasangan dan individual dengan menggunakan media pembelajaran yang tersedia, mulai dari memperhatikan keterangan hingga latihan soal. Mereka berminat mengikuti pembelajaran yang konkrit, aktif, efektif, menarik dan menantang. Artinya pembelajaran menjadi menarik dan melibatkan peserta didik secara aktif.
Sesuai dengan pembahasan di atas, maka peneliti memperoleh hasil penelitian sebagai berikut:
1. Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika dilakukan secara ber-pasangan maupun individual.
2. Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika menjadikan pembela-jaran konkrit, aktif, efektif, menarik dan menantang.
3. Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam Pembelajaran Matematika memperkuat pema-haman konsep waktu dan meningkatkan prestasi belajar.
PENUTUP
Simpulan
1. Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dapat digunakan secara berpasangan maupun individual.
2. Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog melibatkan peserta didik secara aktif dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna.
3. Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog menjadikan pembelajaran konkrit, aktif, efektif, menarik dan menantang.
4. Penggunaan Media Pembelajaran Model Jam Analog dalam memperkuat pemahaman konsep waktu dan meningkatkan prestasi belajar.
Saran
1. Guru dapat memberikan soal latihan yang semakin rumit sesuai dengan materi dan melaksanakan perlombaan secara kelompok.
2. Peserta didik dapat berani dan percaya diri dalam pembelajaran dan perlombaan.
3. Sekolah dapat menggunakan media pembelajaran tersebut dalam pembelajaran Matematika pada kelas yang lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Djaelani dan Haryono. 2007. Matematika 1 untuk Kelas I SD/MI. Klaten: Intan Pariwara.
Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Kismiantini dan Indrawati, Dyan. 2007. Dunia Matematika untuk SD/MI Kelas I. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sanaky, Hujair. 2005. Media Pembelajaran, Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1991. Media Pembelajaran: Penggunaan dan Pembuatannya. Bandung: Sinar Baru.