PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE GASING

Lucia Sumaryani

SMP Negeri 2 Gantiwarno Klaten

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui:1) Ada tidaknya peningkatan peningkatan aktivitas belajar matematika setelah diterapakn metode Gasing pada siswa kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Kabupaten Klaten Tahun pelajaran 2013/2014 pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Gnatiwarno. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus yatu tahap I dan tahap II. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pobservasi dan refleksi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika rata-rata nilai belajar matematika siswa mencapai 75 dan banyaknya siswa yang tuntas 80%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 74,06 dengan persentase nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 64,25%.Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siawa pada siklus II adalah 81,09 dengan dengan persentase 87,75 dan hasil pada siklus II telah mencapai indicator yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah melalui penerapan metode gasing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Gantiwarno.

Kata kunci: Metode Gasing, aktivitas, Hasil Belajar


PENDAHULUAN

Inti pokok dari pembelajaran ada-lah peserta didik yang belajar. Belajar dalam arti perubahan dan peningkatan ke-mampuan afektif, kognitif dan psikomotorik apabila diikuti oleh proses pembelajaran yang baik. Namun kenyataannya menyela-raskan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan tidaklah mudah, karena dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering dijumpai beberapa masalah.

Permasalahan yang sering terjadi adalah tentang gaya mengajar guru. Menurut penulis selaku guru matematika di SMP Negeri 2 Gantiwarno mungkin belum secara maksimal dalam melaksanakan pembelajaran dikelas dalam arti belum menggunakan metode mengajar secara bervariasi, atau jarang memberi perhatian terhadap peserta didik ataupun juga cara mengajar penulis belum bias menyesuaikan dengan kemampuan dan kemauan peserta didik.

Hasil dari belajar biasanya diukur dengan nilai, target ketuntasan belajar di SMP N 2 Gantiwarno adalah 75, tetapi masih banyak peserta didik yang presta-sinya masih dibawah KKM, menurut data observasi hanya 50% yang mencapai KKM.

Berdasarkan hasil pengamatan pe-nulis, kondisi peserta didik kelas VIII A dalam prestasi belajar matematika terdapat kesenjangan yang signifikan. Dimana ada peserta didik yang memperoleh nilai 90 sementara banyak peserta didik yang mendapatkan nilai 60 saja sangat susah. Oleh karena itu dibutuhkan metode pem-belajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik yaitu menyenangkan dan ti-dak membosankan serta memberi kesem-patan kepada peserta didik untuk ikut andil dalam kegiatan belajar mengajar sehingga pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien.

Faktor penyebebnya adalah meto-de dalam proses pengajaran di sekolah. Sering kali peserta didik tidak diajak untuk berpikir lebih dalam mengenai proses, tetapi langsung menuju akhir, yakni menerapkan rumus untuk memecahkan soal. Dengan adanya permasalahan terse-but maka diperlukan metode pemebela-jaran yaitu metode Gasing. Metode Gasing, yaitu metode pengajaran matematika yang gampang, asyik, dan menyenangkan. Metode inovatif ini membuat siapa pun dapat belajar matematika dengan mudah dan menyenangkan. Menyenangkan dalam hal ini adalah peserta didik diminta membuat obyek peragaan secara langsung. Ditambah dengan buku-buku dan alat peraga, belajar matematika dengan teknik ini membuat peserta didik semakin betah dan senang dalam belajar matematika.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang diajukan adalah: (1) Apakah melalui Metode Gasing dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika? (2) Apakah melalui Metode Gasing dapat meningkatkan hasil belajar belajar matematika? (3) Apa Kelebihan dan kekurangan Metode Gasing dalam pembe-lajaran matematika?

Berdasarkan judul dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui metode Gasing. (2) Meningkatkan hasil belajar matematika melalui metode Gasing. (3) Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Gasing.

LANDASAN TEORI

Kajian Teori

1. Aktivitas Belajar Peserta Didik

Peserta didik yang memiliki aktivi-tas psikis (kejiawaan) adalah jika daya jiwanya bekerja. Seluruh peranan dan kemauan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk mendapatkan hasil pengajaran yang optimal, sekaligusmengikuti proses pengajaran aktif: mendengarkan, meng-amati, menyediakan, mengingat, meng-uraikan, mengasosiasikan ketentuan satu dengan yang lainnya. Kegiatan psikis tampak bila ia sedang mengamati dengan teliti, memecahkan persoalan, mengambil keputusan dan sebagainya (Ahmad Rohani,2004; 6-7).

Menurut Sardiman (2005: 101) aktivitas belajar dapat digolongkan menja-di:

1) Aktivitas visual seperti membaca, me-nulis, melakukan eksperimen, dan de-montrasi.

2) Aktivitas lisan seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi sa-ran, bertanya, mengeluarkan penda-pat.

3) Aktivitas mendengarkan seperti:. Per-cakapan, music, dan pidato.

4) Aktivitas menulis seperti: menulis ceri-ta, menulis laporan, karangan, mengisi angket, membuat rangkuman, menger-jakan tes.

5) Aktivitas menggambar seperti meng-gambar, membuat grafik, peta, dia-gram.

6) Aktivitas mental seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, meng-analisa, mengambil keputusan.

7) Aktivitas emosional seperti: minat, rasa bosan, gembira, bersemangat, berani, tenang dan gugup.

Aktivitas belajar adalah segala kegiatan dan tingkah laku peserta didik yang melibatkan fisik maupun mental dalam belajar yang meliputi kegiatan aktivitas dalam mengemukakan pendapat, aktivitas dalam mengajukan pertanyaan, aktivitas dalam mengerjakan soal latihan di depan kelas dan aktivitas dalam mengerjakan tugas. Melibatkan seluruh peserta didik secara aktif dalam pembelajaran sangat penting karena peserta didik sebagai subyek didik dalam kegiatan belajar mengajar haruslah merencanakan dan melaksanakan sendiri kegiatan belajar.

2. Pembelajaran Matematika

Pendidikan pembelajaran matema-tika pada jenjang SMP dilaksanakan de-ngan tujuan agar obyek-obyek matematika menjadi bagian dalam diri peserta didik, sehingga peserta didik mampu dalam me-mahami, mengaitkan, dan mengaplikasikan konsep-konsep matematika dalam peme-cahan masalah, menggunakan penalaran untuk membuat generalisasi dan menje-laskan gagasan, memecahkan masalah melalui penyusun rancangan model matematika penyelesaian dan penafsiran solusi dan mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah (Depdiknas, 2006:346).

Agar konsep matematika yang terbentuk itu dapat dipahami orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi se-cara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang cermat yang disepakati bersa-ma secara global (universal) yang dikenal dengan bahasa matematika (Erman Suherman, 2003: 16).

3. Hasil Belajar Matematika

Menurut Arikunto Suharsimi (2008: 24), hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh perserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam angka, huruf atau kata-kata baik, sedang dan kurang. Menurut Nana Sudjana (2000:28), hasil belajar tergantung dari apa yang dipelajari, bagaimana materi pelajaran itu dipelajari dan factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (termasuk inteligensi dan bakat).

Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

4. Pembelajaran Metoda Gasing

Metoda Gasing adalah suatu metode pembelajaran matematika yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya,Ph (2013:18), dinamakan Gasing karena gam-pang, asik, menyenangkan. Pada pembela-jaran metoda ini selalu diawali dengan sesuatu yang konkrit, sehingga anak-anak akan sangat mudah mengerti dan meng-aplikasinya.

Metode Gasing adalah solusi ter-baik untuk mempelajari matematika, kare-na peserta didik diajak langsung untuk membuat dan mengamati proyek pembe-lajaran, menyelesaikan soal cerita dengan pendekatan logika dan eksplorasi (tanpa hafalan rumus).

Pada pelaksanaan metode Gasing, guru mendemonstrasikan materi pembe-lajaran dengan menggunakan alat peraga dan memberikan pertanyaan kepada peserta didik kemudian mereka (peserta didik) diminta untuk menyimpulkan/mem-beri pendapat. Peserta didik juga diminta untuk membuat secara langsung obyek pembelajaran, peserta didik diminta untuk membuat secara langsung obyek pembe-lajaran. Peserta didik diberi banyak latiha/drill soal, sehingga metode Gasing merupakan teori pembelajaran Behavioris-tik yang menganut pada teori belajar Skinner.

Adapun langkah-langkah pembela-jaran Metode Gasing adalah:

1. Asyiknya mendengarkan yaitu berisi tentang penjelasan materi

2. Asyiknya berlatih yaitu berisi sekum-pulan soal untuk melatih peserta didik tentang materi yang dibahas.

3. Asyiknya bermain yaitu berisi kegiatan asyik yang menunjang proses pem-belajaran.

4. Asyiknya berpikir yakni beisi masalah yang menantang dan melatih logika.

5. Senangnya berhitung yaitu berisi latih-an saoal untuk mengembangkan ke-trampilan berhitung

6. Mudahnya soal cerita yaitu meme-cahkan masalah dalam kehidpan seha-ri-hari menggunakan matematika.

Menurut Yohanes Surya (2011: 12) ada 12 hal yang membuat metoda Gasing Istimewa yaitu:

1. Menembus segala dimensi umur, metode Gasing tidak hanya cocok dipelajari anak-anak tapi juga orang dewasa (masuk dalam program GIPIKA/Gerakan Ibu-ibu Pandai Matematika).

2. Selalu diawali dengan konkrit (bukan abstrak) aitu dengan mengunakan alat peraga maka siswa akan lebih tahu, sehingga sangat mudah dimengerti.

3. Menghitung cepat (tambah, kali) tanpa alat.

4. Menghitung dengan mencongak, se-hingga anak-anak harus membayang-kan hasil-hasil yang telah dihitung, hal ini akan memacu kerja otak kanan, dengan banyaknya imaginasi, anak-anak akan lebih kreatif.

5. MeningkatkanIQ (Intelligence Quo-tient), mengerjakan soal-soal matema-tika asing terbukti kecerdasan intelek-tualnya semakin meningkat.

6. Meningkatkan EQ (Emotional In-telligence), anak-anak akan lebih mandiri, disiplin, bertanggung jawab.

7. Meningkatkan AQ (Adversity Quotient), punya daya juang yang tinggi.

8. Psikomotorik meningkat, karena me-ngerjakan soal-soal matematika mema-cu ketrampilan tangan.

9. Efisiensi waktu, hanya butuh 6 bulan menyelesaikan seluruh materi SD 6 tahun.

10. Seluruh materi Matematika Gasing se-suai kurikulum sekolah.

11. Mengurangi kepikunan

12. Meningkatkan kesehatan (membakar kolesterol).

Kerangka Berpikir

Keberhasilan peserta didik dalam memahami dan menguasai suatu mata pelajaran dipengaruhi beberapa factor. Diantaranya metode mengajar dan aktivitas belajar peserta didik. Untuk mengajarkan pokok bahasan tertentu diperlukan metode mengajar tertentu pula. Hal ini disebabkan metode yang dianggap untuk suatu materi belum tentu cocok untuk mengajar materi yangb lain.

Pembelajaran yang dilakukan guru pada umumnya masih menggunakan meto-de ceramah yang menyebabkan aktivitas belajar siswa semakin rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diupaya-kan dengan penerapan metode Gasing. Dengan metode Gasing diharapkan peserta didik akan lebih terarah dan pembelajaran akan lebih efektif. Metode Gasing mem-berikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Aktivitas pembelajaran menggunakan me-tode Gasing diawali dengan mendemons-trasikan alat peraga dan diharapkan peser-ta didik dapat menyimpulkan, memberi pendaat/ide, dan mencatat hal-hal yang dianggap penting.

Dengan menggunakan metode mengajar yang sesuai dan semakin tingginya aktivitas belajar peserta didik akan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik, Dengan metode Gasing akan memberikan pembelajaran yang bersifat aktif dan menyenangkan, sehingga akan lebih mudah mempelajari matematika. Pada akhirnya kemampuan belajar peserta didik akan meningkat dan nilai pelajaran matematika akan mencapai ketuntasan.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir di atas maka dalam penelitian ini akan diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada peningkatan aktivitas belajar ma-tematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gantiwarno Kabupaten Klaten pada tahun pelajaran 2013/2014 setelah dilaksanakan metode Gasing.

2. Ada peningkatan hasil belajar mate-matika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gantiwarno Kabupaten Klaten pada tahun pelajaran 2013/2014 setelah dilaksanakan metode Gasing.

3. Ada kelebihan dan kekurangan metode Gasing dalam pembelajaran matema-tika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gantiwarno Kabupaten Klaten pada tahun pelajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian: Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Gantiwarno yang beralamatkan Muruh, Gantiwarno, Klaten untuk mata pelajaran matematika. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

2. Teknik Pengumpulan Data: Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi,tes, dan dokumentasi

3. Teknik Analisis Data: yaitu dengan teknik kuantitat if yang hasil kuantitatif tersebut dideskripsikan dalam bentuk kualitatif.

4. Rancangan Penelitian: Rancangan penelitian tindakan kelas ini terbagi dalam dua siklus dan tiap siklus terdiri dari 4 (empat) macam kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, tiap siklus terdapat tiga kali pertemuan sampai tercapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

5. Indikator Keberhasilan: Sebagai indicator keberhasilan yang dicapai siswa didalam penelitian adalah: (1) Meningkatnya aktivitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran mate-matika melaui metode pembelajaran Gasing, dikatan berhasil jika dalam rata-rata akhir siklus presentase aktivitas dapat meningkat; (2) Hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajarn matematika melalui meto-de pembelajaran Gasing, dikatan berhasil jika peserta didik mampu menyelesaikan soal-soal dan meme-nuhi ketuntasan belajar yaitu 80% dari peserta didik yang mendapat niai 75.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Hasil Penelitian

Dari hasil pengamatan awal, diketahui bahwa peserta didik yang mendapat nilai diatas 75 (KKM) ada 16 peserta didik, dengan kata lain hanya 50 % peserta didik yang tuntas.

1. Hasih Pelaksanaan Siklus I

Dari hasil observasi diperoleh hasil (a) aktivitas siswa siklus I tersebut diperoleh presentase 64,25% termasuk dalam kategori cukup baik; (b) Perhatian siswa dalam belajar memperoleh rata-rata presentase 84,38% yang termasuk kedalam kategori sangat baik. Dengan demikian siklus I perhatian siswa dalam belajar sudah sangat baik; (c) Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran memperoleh rata-rata presentase 82,81% yang termasuk kedalam kategori sangat baik. Dengan demikian siklus I kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah sangat baik; (d) Siswa aktif bertanya pada guru memperoleh rata-rata presentase 25,00% yang termasuk kedalam kategori tidak baik; (e) Siswa aktif menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan kepa-da guru memperoleh rata-rata presentase 46,88%, yang termasuk kedalam kategori kurang baik. (f) Membuat garis besar dan mencatat memperoleh rata-rata 87,5% yang termasuk kedalam kategori sangat baik; (g) Siswa berani mengungkapkan pendapat/ide memperoleh rata-rata 35,9% yang termasuk kedalam kategori kurang baik; (h) Kemampuan siswa dalam memberikan jawaban memperoleh rata-rata presentase 71,8% yang termasuk kedalam kategori cukup baik; (i) Berusaha memahami informasi yang diperoleh dalam pembelajaran memperoleh rata-rata 71,86% yang termasuk kedalam kategori sangat baik; (j) Membuat kesimpulan sendiri memperoleh rata-rata 69,06% yang termasuk kedalam kategori cukup baik; (j) Siswa mampu mengerjakan sendiri soal latihan memperoleh rata-rata 56,20% yang termasuk kedalam kategori cukup baik.

2. Pelaksanaan Siklus II

Penelitian tindakan kelas pada siklus II dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan dengan materi pokok bangun ruang sisi datar memberikan hasil sebagai berikut: (a) Perhatian siswa dalam belajar memperoleh rata-rata presentase 92,63% yang termasuk kedalam kategori sangat baik; (b) Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran memperoleh rata-rata presentase 71,85% yang termasuk kedalam kategori sangat baik; (c) Siswa aktif bertanya pada guru memperoleh rata-rata presentase 65,82% yang termasuk kedalam kategori tidak baik; (d) Siswa aktif menjawab perta-nyaan dan memberi tanggapan kepada guru memperoleh rata-rata presentase 65,82%, yang termasuk kedalam kategori sangat baik; (e) Membuat garis besar dan mencatat memperoleh rata-rata 100% yang termasuk kedalam kategori sangat baik; (f) Siswa berani mengungkapkan pendapat/ide memperoleh rata-rata 78,1% yang termasuk kedalam kategori cukup baik; (g) Kemampuan siswa dalam memberikan jawaban memperoleh rata-rata presentase 84,38% yang termasuk kedalam kategori sangat baik; (h) Berusaha memahami informasi yang diperoleh dalam pembelajaran memperoleh rata-rata 84,3% yang termasuk kedalam kategori sangat baik; (i) Membuat kesimpulan sendiri memperoleh rata-rata 85,94% yang termasuk kedalam kategori sangat baik; (j) Siswa mampu mengerjakan sendiri soal latihan memperoleh rata-rata 75,00% yang termasuk kedalam kategori sangat baik.

Dari hasil observasi dilihat bahwa rata-rata aktivitas guru 3,8 yang termasuk kedalam kategori baik. Hasil tersebut meliputi kegiatan guru:sebagai berikut: Guru dalam menjelaskan tujuan dan standar kompetensi; Melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai; Menyampaikan materi; Memberi pertanyaan secara langsung; Memberi latihan soal; Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk belajar mandiri; Memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam menyajikan hasil jawaban; Membimbing peserta didik dalam membuat kesimpulan; dan Menciptakan suasana yang kondusif.

3. Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan dan kekurangan metode gasing setelah mengadakan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan metoda gasing:

1) Melatih peserta didik untuk me-ngerjakan soal-soal, sehingga sis-wa terbiasa dalam mengerjakan soal-soal

2) Melatih keberanian peserta didik dalam mengungkapkan penda-pat/ide

3) Melatih peserta didik untuk meng-hargai pendapat/gagasan orang lain

4) Membuat peserta didik tidak cepat bosan dalam belajar matematika

b. Kekurangan metode gasing

1) Memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan pembelajar-an secara matang

2) Tidak semua materi bias disam-paikan dengan metode gasing

3) Guru harus memiliki jiwa demo-kratis dan ketrampilan yang mema-dai dalam hal mengelola kelas

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindak-an kelas di SMP N 2 Gantiwarno dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Melalui penerapan metode gasing dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas VIII siswa SMP N 2 Gantiwarno Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2013/2014. Aktivitas peserta didik dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu dari persentase 64,25% menjadi 83,33%. Dan aktivitas guru dari siklu I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata 2,6 menjadi 3,8.

2. Melalui penerapan metode gasing dapat meningkatkan prestasi belajar matematika peserta didik kelas VIII SMP N 2 Gantiwarno Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2013/2014. Nilai rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 74,06% menjadi 81,09% dengan ketuntasan 68,75% menjadi 87,75%.

3. Melalui penerapan metode gasing dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran matematika pada peserta didik kleas VIII A SMP N 2 Gantiwarno Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014. Kelebihan metode gasing adalah melatih peserta didik untuk mengerja-kan soal-soal sehingga peserta didik terbiasa dalam mengerjakan soal-soal, melatih keberanian peserta didik dalam mengungkapkan pendapat/ide, melatih peserta didik untuk menghargai pendapat/gagasan orang lain, mem-buat peserta didik tidak cepat bosan dalam belajar matematika. Dan ke-kurangan metode gasing adalah me-merlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan pembelajaran secara matang, tidak semua materi bisa disampaikan dengan metode gasing, dan guru harus memiliki jiwa demokratis dan ketrampilan yang memadai dalam hal megelola kelas.

Implikasi Hasil Penelitian

Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas VIII A SMP N 2 Gantiwarno kabupaten Klaten tahun pelajaran 2013/ 2014 dengan metode gasing dapat me-ningkatkan aktivitas dan hasil prestasi belajar peserta didik, maka metode ini da-pat diterapkan disekolahan untuk mening-katkan hasil prestasi belajar peserta didik.

Saran

Dari pengalaman selama penelitian tindakan kelas VIII A SMP N 2 Gantiwarno Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2013/ 2014 dengan menggunakan metode gasing dapat disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk peserta didik kelas VIII A

a. Memperhatikan penjelasan guru ketika mengikuti proses pembela-jaran,

b. Lebih aktif dan berani dalam mengemukakan pendapat,

c. Siswa hendaknya rajin mengerja-kan soal-soal latihan atau PR untuk meningkatkan pemahaman materi sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal

2. Untuk guru

a. Guru hendaknya memberikan moti-vasi terhadap peserta didik agar lebih bersemangat dan tidak takut bertanya maupun mengemukakan pendapatnya,

b. Guru sebaiknya memilih materi yang cocok untuk disampaikan de-ngan metode gasing,

c. Guru dalam pelaksanaan pembela-jaran diupayakan menggunakan alat peraga untuk mempermudah peserta didik menerima pelajaran.

3. Untuk Sekolah

Diharapkan sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengem-bangkan model-model pembelajaran ang modern yang dapat meningkaatkan presta-si peserta didik.

4. Untuk peneliti

Diharapkan pada peneliti selanjut-nya agar dapat mengembangkan ketram-pilan untuk menerapkan metode pembela-jaran dalam pengajaran matematika de-ngan mengadakan penelitian lebih lanjut guna mengatasi permasalahan –perma-salahan yang muncul agar proses belajar mengajar disekolah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan.

a. Memperhatikan penjelasan guru ketika mengikuti proses pembela-jaran,

b. Lebih aktif dan berani dalam me-ngemukakan pendapat,

c. Siswa hendaknya rajin mengerja-kan soal-soal latihan atau PR untuk meningkatkan pemahaman materi sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal

DAFTAR PUSTAKA

Adinawan,M.Cholik.2002. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Jakarta: Erlangga.

Arikunto,Suharsimi, dkk2008. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara

Depdiknas.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka

Hadi Samsul.2006. Aplikasi Matematika SMP/MTs jilid 2 Kelas VIII. Jakarta “ Yudhistira

Nurharini, Dewi dkk. 2008. Matematika konsep dan aplikasinya untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: CV. Usaha Makmur.

Oemar Hamalik. (2005).Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara.

Rohani, Ahmad.2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Sardiman, 2005. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafido Persada

Slametto. 2003. Belajar dan fator-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana,N. 2000. Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Fa;ah Production.

Suherman, Erman (2003). Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA

Surya Yohanes. 2013. “Metode Gasing” Gaya Baru Belajar Matematika http:/www.yohanessurya.com/news.php?pid=101&id=152 Diakses pada 13 Juli 2013.

Surya Yohanes. 2011. Matematika gampang, asyik dan menyenangkan. Tangerang: PT Kandel

Usman, MU. 2002. Menjadi guru professional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Winkel,W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.