PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN IPS MATERI PELAKU EKONOMI PESERTA DIDIK

KELAS VIII C SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2017/2018

SMP NEGERI 7 SALATIGA

 

Sri Handayani

SMP Negeri 7 Salatiga

 

ABSTRAK

 Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa pada umumnya guru IPS terpaku pada metode ceramah. Penggunaan metode pembelajaran berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Terbukti dari hasil observasi yang dilakukan dengan metode ceramah aktivitas dan hasil belajar peserta didik menjadi rendah, ketuntasan belajar rendah dan aktivitas peserta didik kebanyakan pasif. Sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik, perlu adanya penerapan metode lain yang dapat dijadikan alternatif pengganti dari metode ceramah. Dalam penelitian ini mencoba keefektifan dari pembelajaran dengan metode group investigation dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada materi pelaku ekonomi. Pelaksanaan pembelajaran dalam metode group investigation ini tidak hanya guru yang berperan aktif di dalam kelas, melainkan terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik, dan peserta didik dengan peserta didik secara aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktifitas dan hasil belajar peserta didik dengan diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation dalam pembelajaran IPS materi pelaku ekonomi. Untuk menjawab tujuan ini maka dirumuskan masalah bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran IPS dengan metode group investigation dan bagaimana hasil belajar peserta didik selama mengikuti pembelajaran IPS dengan metode group investigation. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018, pada bulan Januari – April 2018. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 7 Salatiga dengan jumlah siswa 28 siswa. Rancangan penelitian ini disusun dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Analisis data secara deskriptif komparatif
Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok besar mampu meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada siklus I aktifitas dan hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung sebesar 32%, meningkat pada siklus 2 menjadi 75%., dan hasil belajar pada siklus I mempunyai rata-rata kelas sebesar 70 meningkat pada siklus II menjadi 75. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode group investigation dalam pembelajaran IPS materi pelaku ekonomi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, khususnya di kelas VIII C semester 2 tahun ajaran 2017/2018. Temuan lain yang didapatkan dalam pembelajaran metode group investigation ini adalah peserta didik lebih antusias dalam belajar yang bisa dilihat dari aktifitas yang tinggi saat pembelajaran berlangsung, sehingga motivasi peserta didik untuk belajar juga tinggi khususnya pada materi pelaku ekonomi. Dari hasil penelitian ini disarankan bahwa guru IPS hendaknya menerapkan metode group investigation dalam pembelajaran IPS sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik di kelas dengan menyesuaikan dengan pokok bahasan.

Kata-kata kunci: Pembelajaran metode group investigation, aktivitas, hasil belajar

 

 

PENDAHULUAN

Sejalan dengan tujuan pendidikan (Kemendiknas)” Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Agar dapat bekerja secara kreatif dan mandiri serta mengembangkan ketrampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri”.

SMP Negeri 7 Salatiga yang berlokasi di Jl Setiaki no 15 sekolah yang lokasinya kurang strategis, maka sekolah ini biasanya menjadi sekolah alternatif, sekolah pilihan terakhir bagi calon siswa. Mayoritas siswa yang mendaftar di sekolah ini adalah mereka yang sudah tidak diterima di SMP Negeri lainya. Kalaupun ada lulusan SD / MI yang langsung mendaftar di SMP Negeri 7 Salatiga adalah mereka yang merasa pesimis untuk bisa diterima di SMP Negeri lain Melihat kondisi seperti di atas, maka dapat dipastikan rata-rata nilai awal siswa rendah. Dengan demikian guru-guru di SMP Negeri 7 Salatiga dituntut bisa melakukan berbagai cara atau model pembelajaran agar siswa bisa memahami dan mengingat materi yang diajarkan.

Metode pembelajaran yang dikembangkan di sekolah harus menyesuaikan dengan kondisi dan situasi peserta didik sesuai dengan permendiknas No. 41 tahun 2007 yang berbunyi: “ Metode pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap pelajaran”.

Proses pelaksanaan pembelajaran IPS khususnya materi pelaku ekonomi klas VIII C SMP Negeri 7 Salatiga belum menggunakan metode group investigation sebagai pendukung proses pembelajaran, keadaan ini kurang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi secara optimal dengan peserta didik lain maupun guru dalam belajar yang menjadikan peserta didik kurang aktif, sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata ulangan yang telah dilaksanakan di klas VIII C SMP Negeri 7 Salatiga masih rendah yaitu kurang dari KKM dimana telah ditetapkan kriteria kelulusan minimal (KKM) yaitu 73

Berdasarkan hasil observasi diperoleh informasi bahwa rendahnya aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas VIII C tersebut pada mata pelajaran IPS materi pelaku ekonomi, disebabkan oleh beberapa faktor: (1) kurangnya partisipasi peserta didik dalam pembelajaran di kelas. Kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti tidak dimanfaatkan dengan baik oleh peserta didik; (2) guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton, sehingga peserta didik cenderung bosan dalam pembelajaran; (3) aktifitas peserta didik dalam menjawab, menyelesaikan tugas-tugas masih sangat kurang; (4) tingkat kreativitas peserta didik masih sangat kurang.

Dengan kondisi seperti itu dipandang perlu perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas peserta didik dan hasil belajar peserta didik, salah satu cara untuk meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat yaitu metode group investigation. Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS materi pelaku ekonomi, dengan metode group investigation klas VIII C semester 2 tahun ajaran 2017/ 2018 di SMP Negeri 7 Salatiga”.

Diskripsi Teori

Group Investigation adalah metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode pembelajaran ini menuntut peserta didik untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process skiils). “Setelah peserta didik menerima orientasi tentang situasi bermasalah yang dimaksud dan telah membentuk tim-tim studi, guru dan peserta didik harus meluangkan waktu yang cukup untuk menentukan subtopik, tugas-tugas invetigatif dan jadwal yang spesifik, “(Arends, 2008: 58).

Menurut Mafune dalam Rusman (2013: 222), “model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok. Model pembelajaran kooperatif dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika peserta didik mengikuti pembelajaran dan berorientasi menuju pembentukan manusia sosial.”

Pada metode pembelajaran kooperatif tipe group investigation peserta didik dibagi kedalam kelompok yang beranggota empat sampai lima orang. Kelompok dapat dibentuk berdasarkan perkawanan atau berdasarkan keterkaitan akan sebuah materi tanpa melanggar ciri-ciri pembelajaran kooperatif. Pada model ini peserta didik memilih subtopik yang ingin mereka pelajari dan topik biasanya telah ditentukan oleh guru, selanjutnya peserta didik dan guru merencanakan tujuan, mengkuti langkah-langkah belajar berdasarkan subtopik dan materi pelajaran yang dipilih. Kemudian peserta didik mulai belajar dengan berbagai sumber belajar baik didalam maupun diluar sekolah, setelah proses pelaksanaan belajar selesai mereka menganalisis, menyimpulkan dan membuat kesimpulan untuk mempresentasikan hasil belajar mereka didepan kelas (Isjoni, 2009: 87-88).

Tujuan atau misi dari model pembelajaran tipe group investigation adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam rangka berpartisipasi dalam proses sosial demokratis dengan mengkombinasikan perhatian-perhatian pada kemampuan antar personal (kelompok) dan kemampuan rasa ingin tahu akademis. Aspek-aspek dari pengembangan diri merupakan hasil perkembangan yang utama dari metode ini (sutikno, 2003: 27).

Kesimpulannya, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik. Karena dengan menggunakan model ini, peserta didik akan lebih aktif dalam proses pembelajaran dan menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap mata pelajaran yang diajarkan. Peserta didik diajarkan bagaimana memecahkan suatu masalah dengan pemikirannya sendiri akan tetapi tidak terlepas dari bimbingan dari guru tentunya.

Metode Penelitian

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2018. Adapun pembagian waktunya sebagai berikut: Bulan Januari, digunakan oleh peneliti untuk menyusun proposal penelitian. Bulan Pebruari digunakan untuk menyusun instrumen penelitian. Bulan Maret, untuk mengumpulkan data atau melakukan tindakan kelas. Bulan April menganalisis data pembahasan hasil analisis data dan menyusun laporan hasil penelitian.

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, Jumlah peserta didik SMP Negeri 7 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 666 orang peserta didik terdiri atas kelas VII: 217 orang peserta didik , kelas VIII: 243 orang peserta didik , dan kelas IX: 206 orang peserta didik , masing-masing terbagi atas 8 kelas paralel.

Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah peserta didik kelas VIII C berjumlah 28 orang peserta didik terdiri dari perempuan 10 orang peserta didik dan laki-laki 18 orang peserta didik. Dari peserta didik yang berjumlah 28 orang peserta didik ini termasuk peserta didik yang heterogen dari keseluruhan peserta didik.

Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah guru dan peserta didik. Data dari guru berupa hasil pengamatan keaktifan peserta didik, sedangkan data dari peserta didik berupa hasil belajar.

Pembahasan

Pembahasan pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan analisis deskriptif komparatif. Yaitu dengan membandingkan hasil yang diperoleh pada kondisi awal, sklus 1 dan siklus 2. Dibawah ini disajikan hasil analisis dalam bentuk tabel maupun diagram

Analisis Nilai Hasil Belajar

 

Nilai ³ 72

Prosentase

Ketuntasan

Nilai

Rata-Rata

Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Kondisi awal

1 siswa

3,5%

56

72

45

Siklus 1

11 siswa

39,29%

70

77

55

Siklus 2

19 siswa

67,86%

75

85

60

 

Analisis Nilai Aktivitas

 

Kondisi Awal

Siklus 1

Siklus 2

Banyak Nilai 4 / A

3

9

12

Banyak Nilai 3 / B

6

5

 10

Banyak Nilai 2 / C

5

5

 3

Banyak Nilai 1 / K

 14

9

 3

Prosentase siswa aktif

32%

50%

78%

Kriteria peserta didik aktif: Nilai ³ 3

 

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode group investigation dapat meningkatkan keaktifan dan rata-rata nilai hasil belajar mata pelajaran IPS materi Pelaku Ekonomi peserta didik kelas VIII C semester 2 tahun ajaran 2017 / 2018 di SMP Negeri 7 Salatiga”

Untuk keaktifan kondisi awal sebesar 14% dari keseluruhan peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas, sedangkan hasil dari siklus I menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik meningkat sebesar 18% sehingga keaktifan menjadi 32% dari total keseluruhan peserta didik. Sedangkan keaktifan dari hasil siklus II, yaitu sebesar 75%.

Tidak hanya keaktifan peserta didik yang meningkat namun hasil belajar juga mengalami peningkatan. Adapun hasil belajar kondisi awal nilai rata – rata 50 (mengindikasi masih banyak yang kurang dari KKM) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, maka dilakukan tindakan siklus I, dengan hasil nilai rata-rata 70, meskipun sudah ada peningkatan namun demikian rata-rata itu masih di bawah nilai KKM, kemudian dlakukan lagi siklus II dengan diperoleh hasil rata-rata 75.

Maka disimpulkan bahwa metode group investigation merupakan teknik pembelajaran yang efektif dan efisien digunakan dalam pembelajaran IPS materi Pelaku Ekonomi khususnya pada peserta didik kelas VIII C semester 2 tahun ajaran 2017 / 2018 di SMP Negeri 7 Salatiga.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

Saran untuk peserta didik.

Peserta didik hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

Saran untuk sesama guru.

Guru hendaknya senantiasa mencari teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Miftahul Huda, 2014. Cooperatif Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nana Sudjana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Nana Sudjana.2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Nasioanal. Jakarta: Depdiknas.

Purwanto.2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rohayati Wiraatmadja.2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

 

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititatif, dan Kombinasi (MixedMethods). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto.2013.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Suyono & Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Trianto.2012.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tukiran Taniredja, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Usman Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

Wina Sanjaya. 2012. Strategi Pembelajaran Beriorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zainal Arifin. 2012.Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.