PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

MATERI GAYA MELALUI PERMAINAN LOOP CARDS

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SUKOHARJO 04

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Sri Haryani

SD Negeri Sukoharjo

ABSTRAKS

Tujuan penelitian tindakan kelas di bawah ini adalah sebagai berikut: 1)Untuk mendiskripsikan peningkatan aktivitas belajar IPA materi gaya melalui permainan Loop Cards siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. 2)Untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPA materi gaya melalui permainan Loop Cards siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) atau biasa disebut Classroom Action Reseach.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan/observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah aktvitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 dengan jumlah siswa 21.Hasil penelitian dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan disetiap aspek aktivitas pembejaran siswa yang diamati. Pada siklus I diperoleh rata-rata nilai dengan kategori baik. Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai dengan kategori sangat baik. Peningkatan hasil belajar jumlah siswa tuntas dari kondisi awal ke siklus II dari 5 siswa (23,8%) , meningkat sebanyak 21 siswa (100%) meningkat sebanyak 76,2%.

Kata Kunci:aktivitas dan hasil belajar, permainan Loop Cards.


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pengalaman dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA materi gaya siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 pada Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 aktivitas dan hasil belajar masih rendah belum sesuai dengan kreteria ketuntasan minimal yang ditetapkan. Berdasakan pengamatan peneliti aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siswa tampak pasip, kurang antusias, kurang teliti, belum ada kerjasama dan suasana pembelajaran tampak kurang menyenangkan. Hasil ulangan harian belum semua siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) yang telah ditetapkan 65. Hasil ulangan dari 21 siswa yang mendapat nilai di atas KKM hanya 5 siswa (23,8 %)dan yang mendapat nilai di bawah KKM ada 16 siswa (76,2 %) dengan nilai rata-rata kelas 53,8

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya alternatif pemecahan masalah dengan melalui penelitian tindakan kelas melalui permainan Loop Cards. Loop Cards merupakan permainan hebat yang dapat diterapkan pada berbagai pelajaran dan dapat membantu siswa mempelajari fakta yang berkaitan dengan suatu hal dengan cepat bila dilakukan secara rutin (Dabell, 2012:250). Dengan alasan melalui permainan Loop Cards dalam pembelajaran IPA antara lain untuk memperkaya kosakata dan mengembangkan pemahaman akan istilah-istilah ilmiah, dapat memperlancar, memperkaya, dan dan membenarkan cara berpikir dan memperkuat hubungan antara konsep kunci dan gagasan. Penelitian dilaksanakan dengan dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dengan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan siklus pertama menggunakan permaianan Loop Cards dengan kelompok besar dan pada tindakan siklus kedua menggunakan permaianan Loop Cards dengan kelompok kecil. Tindakan siklus pertama dan kedua digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran tentang materi gaya dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II tahun pelajaran 2013/2014.

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti bedasarkan masalah di atas peneliti mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gaya Melalui Permainan Loop Cards Siswa Kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Rumusan Masalah

Melalui penelitian tindakan kelas ini dirumusan masalah sebagai berikut: 1)Apakah dengan melalui permaianan Loop Cards aktivitas belajar IPA materi gaya siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat ditingkatkan?dan 2)Apakah dengan melalui permaianan Loop Cards hasil belajar IPA materi gaya siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat ditingkatkan?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas di bawah ini adalah sebagai berikut: 1)Untuk mendiskripsikan peningkatan aktivitas belajar IPA materi gaya melalui permainan Loop Cards siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. 2)Untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPA materi gaya melalui permainan Loop Cards siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian bagi siswa memperkaya kosakata dan mengembangkan pemahaman akan istilah-istilah ilmiah. Manfaat bagi guru meberikan bekal dan solusi agar dapat menerapkan dalam mengembangkan aktivitas pembelajaran melalui permainan. Manfaat bagi sekolah, memberikan berbagai alternatif tindakan pembelajaran dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan.

KAJIAN TEORI

Hakikat Aktivitas Belajar

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta-fakta atau informasi. Belajar adalah proses perubahan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari hasil pengalaman siswa dan respon terhadap situasi sebagai akibat adanya interaksi dengan lingkungan untuk memperoleh kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru diperoleh melalui sebuah proses yang relatif lama serta melibatkan serangkaian aktivitas. Belajar pada prinsipnya adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Belajar adalah bukan proses penerimaan pengetahuan dari guru pada siswa, tetapi belajar merupakan pengalaman yang dilakukan secara aktif, baik aktif secara mental dalam bentuk aktivitas berpikir, maupun aktif secra fisik dalam bentuk egiatan-kegiatan praktik dan melakukanlangsung (Rusman,2014;384).

Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Hamalik (2006:175), mengatakan penggunaan aktivitas besar nilainya dalam pembelajaran, sebab dengan melakukan aktivitas pada proses pembelajaran, siswa dapat mencari pengalaman sendiri, memupik kerjasama yang harmonis dikalangan siswa, siswa dapat bekerjasama menurut minat dan kemampuan sendiri, siswa dapat mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, suasana belajar menjadi lebih hidup sehingga kegiatan yang dilakukan selama bembelajaran menyenangkan.

Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2011:93). Sanjaya (2011:132) menjelaskan bahwa aktivitas tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik akan tetapi juga meliputi aktivitas psikis seperti aktivitas mental.Usman (2009:22) menjelaskan bahwa aktivitas belajar siwa adalah aktivitas jasmaniah maupun aktivitas mental.

Penerapan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dapat dilakukan melalui pengembangan berbagai keterampilan belajar esensial secara efektif yang antara lain sebagai berikut: 1) berkomunikasi lisan dan tertulis secara efektif, 2) berpikir logis, kritis, dan kreatif, 3) rasa ingin tahu, 4)penguasaan tehnologi dan informasi, 5)pengembangan personal dan sosial dan belajar mandiri (Rusman,2014:388).

Berdasarkan pendapat di atas aktivitas belajar adalah meupakan kegiatan yang dilakukan baik fisik maupun mental yang dilaksanakan dalam proses belajar megajar dengan melakukan interaksi baik guru, siswa maupun dengan lingkungan belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Aktivitas disini penekananya adalah pada siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif.

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara nilmiah. Pembelajaran IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Suwarno (2010:53) menjelas-kan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhu-bungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Nurhadi (2004:54) Ilmu Alam/Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Ilmu Alam/Sains bukan hanya penguasaan kumpulan berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPA di SD/MI merupakan standar minimal secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acu-an dalam pengembangan kurikulum diseti-ap satuan pendidikan.Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru (Suwarna. 2010: 54).

Tujuan pelajaran IPA di SD/MI menyebutkan bahwa pelajaran IPA di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. (a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. (b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikapositif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. (d) Mengembangkan ketram-pilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. (e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan. (f) meningkatkan kesadaran untuk menghar-gai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. (g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. (Depdiknas, 2007:43)

Permainan Loop Cards

Permainan loop cards adalah permainan lingkaran yang melibatkan siswa dengan menggunakan satu set kartu, ma-sing-masing kartu berisi pertanyaan dan jawaban pertanyaan yang berbeda. Dimulai dengan salah satu murid membacakan per-tanyaan mereka, murid yang lain dengan jawaban yang benar keluar lingkaran untuk membaca,dan seterusnya. Sebuah perma-inan loop dibangun sesuai urutan untuk memastikan bahwa semuapertanyaan dan jawaban harus digunakan. Dalam permain-an lingkaran urutan selalu tiba kembali dipertanyaan pertama.

Menurut Dabell (2012:250) loop card merupakan permainan hebat yang dapat diterapkan pada berbagai pelajaran dan dapat membantu siswa mempelajari fakta yang berkaitan dengan suatu hal dengan cepat bila dilakukan secara rutin.

Tujuan loop cards menurut Dabell (2012:250) adalah: (1) untuk memperkaya kosakata dan mengembangkan pemaham-an akan istilah-istilah ilmiah;(2) untuk memperlancar, memperkaya dan membe-narkan cara berpikir;(3) untuk memperkuat hubungan antara konsep kunci dan gagas-an; (4) untuk mempertimbangkan sumber informasi apa yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan.

Langkah-langkah penerapan pem-belajaran melalui permainan loop cards yaitu sebagai berikut: (1) pikirkan sebuah sains yang cocok; (2) hitunglah jumlah hurufnya dan buatlah kotak kosong sebanyak jumlah huruf tersebut; (3) kemudian gambarlah huruf L terbalik; (4) siswa sekelas menebak huruf dan, jika benar, tuliskan didalam kotak. Jika salah, gambarlah sebuah kepala pada gambar L terbalik; (5) teruslah menggambar anggota tubuh yang lain untuk setiap jawaban yang salah (6) tujuan permainan ini adalah siswa dapat menebak kata yang dimaksud sebelum Anda melengkapi gambar badan orang yang digantung (7) siswa dapat bermain dalam kelompok-kelompok kecil untuk bertanding (8) berikan point bonus apabila siswa dapat memberikan penjelasan dari satu kata (9) berikan point bonus apabila siswa dapat mencari tiga kata yang berkaitan (Dabell,2012:250-251).

Langkah-langkah permainan Loop Cards dalam pembelajaran IPA yang dilakukan adalah sebagai berikut: a) Membuat satu set kartu yang berkaitan dengan topik yang dipelajari di kelas; b) Setengah kartu harus merupakan pertanyaan dan setengahnya lagi jawaban, tetapi yang tidak sesuai dengan pertanyaan.; c) Berikan siswa sepasang kartu tersebut dan mintalah mereka membaca pertanyaan dn mencoba memikirkan jawabannya; dan d) Dimulai dengan sepasang siswa lain memiliki pasangan jawabannya, mereka harus membacakannya. Kemudian, mereka membacakan pertanyaan mereka (Dabell,2012:250-251).

Kerangka Berpikir

Untuk mempermudah pemahaman dalam kerangka berpikir dari apa yang dilakukan oleh peneliti pada tindakan kelas, tentang peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui permainan Loop Cards bagi siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II tahun pelajaran 2013/2014. Kondisi awal guru belum menggunakan permainan Loop Cards akibatnya aktivitas dan hasil belajar rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu mengunakan pembelajaran melalui permainan Loop Cards. Melalui permainan Loop Cards dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi gaya siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 semester 1I tahun pelajaran 2013/2014.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: 1)Melalui permainan Loop Cards dapat meningkatkan aktivitas belajar materi gaya bagi siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 semester II tahun pelajaran 2013/2014. 2)Melalui permainan Loop Cards dapat meningkatkan hasil belajar materi gaya bagi siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 semester II tahun pelajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2014. Siklus tindakan pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan setiap pertemuan selama 70 menit dan setiap jam pelajaran 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Maret 2014 dan pertemuan ke dua pada hari Kamis, 27 Januari 2014. Siklus ke dua dilaksanakan 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 2 April 2014 dan pertemuan ke dua hari Kamis, 3 April 2014. Penelitian dilaksana-kan di kelas V SD Negeri Sukoharjo 04, Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukohar-jo. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah aktivitas dan hasil belajar IPA materi gaya siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 dengan jumlah siswa 21 yang terdiri dari 12 laki-laki dan 9 perempuan. Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data yang berasal dari subjek penelitian dan dari bukan subjek. Sumber data dari subjek penelitian merupakan sumber data primer yaitu tentang proses dan hasil belajar siswa. Data primer tentang proses belajar tentang aktivitas belajar siswa selama pengamatan selama pelaksanaan tindakan. Sedangkan data primer tentang hasil belajar berupa nilai ulangan harian. Sumber data selain dari subjek penelitian merupakan sumber data skunder yaitu data hasil pengamatan yang dilakukan dengan koloborasi dengan teman sejawat.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumentasi, teknik tes, dan teknik non tes.

Untuk memperoleh data yang valid mengenai aktivitas belajar divalidasi dengan melalui trianggulasi sumber yaitu data yang berasal dari siswa, guru, dan kolaborasi teman sejawat. Data kualitatif hasil pengamatan menggunakan analisis deskriftif kualitatif berdasarkan pengamat-an dan refleksi dengan membandingkan proses kondisi awal, siklus I dan siklus II. Hasil belajar yang berupa nilai tes yang divalidasi adalah istrumen tes yang berupa butir soal dengan content validity diperlukan kisi-kisi soal. Data yang berupa angka (data kuantitatif) menggunakan analisis deskrriftif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes siklus I, dan nilai tes siklus II kemudian direfleksi).

Indikator keberhasilan kinerja dalam penelitian tindakan kelas adalah untuk menentukan indikator kinerja tentang aktivitas dan hasil belajar siswa. Indikator aktivitas belajar siswa peningkatan nilai rata-rata perilaku yang diamati minimal dengan kreteria baik (B). Indikator peningkatnya prosentase kreteria ketuntasan minimal (KKM ) menjadi 80%.Peningkatnya rara-rata kelas untuk mata pelejaran IPA minimal meningkat menjadi 66.

Prosedur Tindakan

Penelitian ini menggunakan peneli-tian tindakan kelas ( PTK ) atau biasa disebut Classroom Action Reseach. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan/observasi dan refleksi.

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHAS-ANYA

Diskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan hasil ulangan siswa kelas V SD Sukoharjo 04 semester II tahun pelajaran 2013/ masih rendah. Hasil nilai ulangan kondisi awal secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel Nilai Ulangan Harian dan Ketuntasan belajar Kondisi Awal

NO

Nilai

Frekuensi

Prosentase (%)

Keterangan

1

40

7

33,33

Belum tuntas

2

50

5

23,80

Belum tuntas

3

60

4

19,05

Belum tuntas

4

70

4

19,05

Tuntas

5

80

1

4,77

Tuntas

Jumlah

21

100

Berdasarkan dari tabel di atas tentang hasil nilai ulangan IPA kondisi awal kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun pelajaran 2013/2014 ada 16 siswa (76,20%) dinyatakan belum tuntas dan 5 ( 23,80%) sudah tuntas. Nilai yang masih di bawah KKM 65 yaitu terdiri dari 7 siswa memperoleh nilai antara 40, 5 siswa memperoleh nilai antara 50, 4 siswa memperoleh nilai 60, dan hanya ada 4 (23,80%) siswa yang mendapat nilai tuntas di atas KKM yaitu 4 siswa memperoleh 70, 1 siswa memperoleh 80. Nilai rata-rata ulangan kondisi awal yaitu : 58,20.

Deskripsi Siklus I

Hasil Pengamatan Siklus I

Hasil pengamatan tentang aktivitas pembelajaran siswa dan guru, dapat dilihat berikut .

Tabel Data Aktivitas Pembelajaran siswa Siklus I

No.

Aspek

Jumlah

Prosentase

Kriteria

1.

Mengerjakan tugas dengan teliti dan cermat

60

71,4

Baik

2.

Berperilaku sopan dalam berkomunikasi

60

71,4

Baik

3.

Cepat merespon/Menanggapi penjelasn guru

61

72,62

Baik

4.

Cepat merespon/Menanggapi penjelasn guru

62

73,81

Baik

5.

Partisipasi dalam kelompok

60

71,4

Baik

Berdasarkan tabel di atas perolehan proses pembelajaran siswa siklus I dari jumlah 21 siswa : aspek mengerjakan tugas dengan teliti dan cermat diperoleh prosentase 71,4% de-ngan kriteria baik, aspek berperilaku sopan dalam berkomunikasi diperoleh prosentase 71,4% dengan kriteria baik, aspek cepat merespon/menanggapi penjelasan guru mendapat prosentase 72,62% dengan kriteria baik, aspek cepat meres-pon/Menanggapi penjelasan guru diperoleh prosentase 73,81% dengan kriteria baik, dan aspek partisipasi dalam kelompok mendapat prosentase 71,4% dengan kriteria baik.

Aktivitas Kinerja Guru

Untuk memperbaiki proses pembe-lajaran peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengamati dan menilai tentang kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil kinerja guru siklus I dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel Data Aktivitas Pembelajaran Kinerja Guru Siklus I

Skor / Kategori

Jumlah Skor perolehan

Presentase

1- Kurang

2- Cukup

3- Netral

27

30 %

4- Baik

28

30,1%

5- Sangat Baik

10

11,1%

Jumlah

65

72,2%

Berdasarkan tabel diatas nilai akhir yang diperoleh dari indikator/aspek yang diamati dalam proses pelaksanaan pembelajaran siklus I yaitu 72,2% dengan katagori baik.

Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian dan Ketuntasan Belajar Siklus I

No.

Nilai

Frekuensi

Prosentase (%)

Keterangan

1

50

2

9,52

Belum tuntas

2

60

2

9,52

Belum tuntas

3

70

7

33,33

Tuntas

4

80

7

33,33

Tuntas

5

90

2

9,52

Tuntas

6

100

1

4,76

Tuntas

Jumlah

21

100

Berdasarkan tabel diatas hasil nilai dan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 21 siswa masih ada 4 siswa (19,1%) yang memperoleh nilai dibawah KKM 65 yaitu terdiri dari 2 siswa memperoleh nilai 50 dan 2 siswa memperoleh nilai 60. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai tuntas diatas KKM sebanyak 17 siswa (80,1%) yang terdiri dari 7 siswa memperoleh nilai antara 70, 7 siswa memperoleh nilai 80, 2 siswa memperoleh 90, dan 1 siswa memperoleh nilai 100.

Berdasarkan refleksi di atas yaitu dengan membandingkan aktivitas dan hasil nilai kondisi awal dan siklus I dilihat dari proses pembelajaran terjadi peningkatan dari pada aktivitas belajar siswa. Dari hasil aktifitas kinerja guru dari 18 indikator diperoleh kategori cukup. Sedangkan dilihat dari hasil belajar dari kondisi awal dan siklus I terjadi peningkatan yaitu nilai tuntas dari 5 siswa menjadi 17 siswa , nilai rata-rata dari 53,80 menjadi 73,90. Pembelajaran melalui permainan loopcards dari kondisi awal ke siklus I baik dilihat dari aktivitas dan hasil belajar mengalami peningkatan, tetapi masih ada sebagian siswa yang belum mencapai sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan, maka berdasarkan diskusi peneliti dan kolaborator maka perlu diadakan action plan ke siklus II dengan tindakan yang berbeda yaitu dengan bimbingan guru.

Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan revisi dari siklus I. Perencanaan tindakan pada siklus II yang telah disusun oleh peneliti bersama rekan kolaborator SD Negeri Sukoharjo 04 adalah perencanaan siklus I yang telah diperbaiki dan dievaluasi, yaitu dengan menggunakan permainan loop cards dengan bimbingan guru

Hasil Pengamatan Siklus II

Hasil pengamatan tentang aktivitas proses pembelajaran siswa dan guru dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel Data Aktivitas Pembelajaran Siswa Aiklus II

No.

Aspek

Jumlah

Prosentase

Kriteria

1.

Mengerjakan tugas dengan teliti dan cermat

72

85,72

Sangat baik

2.

Berperilaku sopan dalam berkomunikasi

74

88,10

Sangat baik

3.

Cepat merespon/Menanggapi penjelasn guru

68

80,95

Sangat baik

4.

Cepat merespon/Menanggapi penjelasan guru

72

85,72

Sangat baik

5.

Partisipasi dalam kelompok

74

88,10

Sangat baik

Berdasarkan tabel diatas perolehan proses pembelajaran siswa siklus II. Dari jumlah 21 siswa Aspek mengerjakan tugas dengan teliti dan cermat memperoleh skor 72 dengan prosentase 85,72% dengan kategori sangat baik. Aspek berperilaku sopan dalam berkomunikasi memperoleh skor 74 dengan prosentase 88,10% dengan kategori sangat baik. Aspek Cepat merespon/Menanggapi penjelasn guru memperoleh jumlah skor 68 dengan prosentase 80,95 % dengan kategori sangat baik. Aspek bertindak dengan penuh tanggungjawab memperoleh skor 72 dengan prosentase 85,72 dengan kategori sangat baik. Dan aspek partisipasi dalam kelompok memperoleh skor 74 dengan prosentase 88,10% dengan kategori sangat baik.

Aktivitas Kinerja Guru

Hasil kinerja guru siklus II dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel Data Aktivitas Pembelajaran Kinerja Guru Siklus II

Skor / Kategori

Jumlah Skor perolehan

Presentase

1- Kurang

2- Cukup

3- Netral

4- Baik

56

62,2%

5- Sangat Baik

20

22.2%

Jumlah

76

84,4%

Berdasarkan tabel di atas dari indikator yang diamati dalam proses pelaksanaan pembelajaran siklus II diperoleh jumlah skor sebesar 76 dengan prosentase 84, 4% dengan predikat baik.

Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel Rekapitulasi nilai Ulangan Harian dan Ketuntasan Belajar Siklus II

NO

Interval Nilai

Frekuensi

Prosentase (%)

Keterangan

1

70

1

4,76

Tuntas

2

80

8

38,10

Tuntas

3

90

6

28,57

Tuntas

4

100

6

28,57

Tuntas

Jumlah

21

100

Berdasarkan tabel diatas hasil nilai dan ketuntasan belajar siswa siklus II dari 21 siswa semua mendapatkan nilai tuntas diatas KKM sebanyak terdiri dari 1 siswa memperoleh nilai antara 70,8 siswa memperoleh nilai 80, 6 siswa memperoleh 90, dan 6 siswa memperoleh nilai 100.

Berdasarkan refleksi di atas dengan membandingkan siklus I dan siklus II terjadi peningkatan baik tentang aktivitas belajar siswa dan aktivitas kinerja guru. Terjadi peningkatan disetiap aspek aktivitas pembejaran siswa yang diamati. Pada siklus I diperoleh rata-rata nilai dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai dengan kategori sangat baik.

Dari kondisi awal dengan siklus II mengalami peningkatan nilai ketuntasan yaitu dari 21 siswa 5 ( 23,80%) sudah tuntas meningkat menjadi 21 (100%), terjadi peningkatan sebesar 76,2% Nilai rata-rata ulangan kondisi awal yaitu 58,20 menjadi 73,8 meningkat menjadi 15,6%. Melihat hasil refleksi tersebut peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya karena sudah mencapai dengan indikator kinerja yang telah ditentukan.

Pembahasan

Aktivitas Belajar Siswa

Peningkatan pada aktivitas belajar tiap siklus dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel Peningkatan hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II

No

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Peningkatan

1

Dari 21 siswa yang mendapat nilai :

Tuntas 5 siswa 23,8% dan siswa yang belum tuntas 16 siswa atau 76,2 % nilai rata-rata 53,80

Dari 21 siswa terdapat 17 siswa tuntas (80,90%), dan siswa belum tuntas ada 4 siswa (19,10 %) denga nilai rata-rata 73,80

Dari 21 siswa mendapat nilai: tuntas 21siswa (100 %) dengan nilai rata-rata 88,09.

Terjadi peningkatan jumlah siswa tuntas dari kondisi awal ke siklus II dari 5 siswa (23,8%) , meningkat sebanyak 21 siswa (100%) meningkat sebanyak 76,2%

Berdasarkan pembahasan (diskusi) diatas hasil tindakan yang berupa aktivitas belajar dan hasil belajar dapat dijelaskan sebagai berikut:

Aktivitas Belajar Siswa

Dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan disetiap aspek aktivitas pembejaran siswa yang diamati. Pada siklus I diperoleh rata-rata nilai dengan kategori baik. Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai dengan kategori sangat baik.

Hasil belajar Siswa

Terjadi peningkatan jumlah siswa tuntas dari kondisi awal ke siklus II dari 5 siswa (23,8%) , meningkat sebanyak 21 siswa (100%) meningkat sebanyak 76,2%

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)Melalui permainan loop cards aktivitas belajar IPA materi gaya siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat meningkat. Dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan disetiap aspek aktivitas pembejaran siswa yang diamati. Pada siklus I diperoleh rata-rata nilai dengan kategori baik. Sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata nilai dengan kategori sangat baik. 2)Melalui permainan loop cards dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya siswa kelas V SD Negeri Sukoharjo 04 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Peningkatan jumlah siswa tuntas dari kondisi awal ke siklus II dari 5 siswa (23,8%) , meningkat sebanyak 21 siswa (100%) meningkat sebanyak 76,2%

Saran

Saran bagi siswa, memperkaya kosakata dan mengembangkan pemahaman akan istilah-istilah ilmiah melalui permainan yang menyenangkan. Saran bagi guru, memberikan bekal dan solusi pemecahan agar dapat menerapkan dalam mengembangkan aktivitas pembelajaran melalui permainan. Saran bagi sekolah, memberikan berbagai alternatif tindakan pembelajaran dalam mengembangkan strtegi pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar.Jakarta:BSNP

____________________________. 2007. Pedoman Penialaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar.Jakarta:BSNP.

_____________________________. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Model Silabus Kelas V.Jakarta: BSNP

Hamalik, Oemar. 2011.Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Angkasa.

Nurhadi. 2004. Kurikulaum 2004. Jakarta: Grasindo

Subyantoro. 2012 .Penelitian Tindakan Kelas. UNNES PRESS:Semarang.

Nurhadi. 2004. Kurikulaum 2004. Jakarta:Grasindo

Rahayu Tuti. Rahayu Triastuti. 2011. Pendalaman Materi Bidang Studi IPA Sekolah Dasar. Surakarta:UMS.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Perdana Media Group

Suprijono Agus. 2009. Cooperative Lerning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suwarno. Mulyadi. 2010. Pedagogi Khusus Bidang Studi Sekolah Dasar.Surakart:UMS

Sardjiman. 2011. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Raja Grafindo Pustaka.

Sudjana,Nana.2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Sudharta,dkk.2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang:IKIP PGRI

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta:Bumi Akasara.

Usman,Moh Uzer.2009. Menjadi Guru Profesional,Bandung:PT Remaja Rosdakarya.