PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI PENERAPAN MEDIA VISUAL DAN METODE DISKUSI MATERI KERJASAMA NEGARA-NEGARA

DI KAWASAN ASIA TENGGARA PADA MATA PELAJARAN PKN

SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 PANUNGGALAN

KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Endang Dwi Trustiningsih

SD Negeri 5 Panunggalan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

ABSTRAK

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Media Visual dan Metode Diskusi Materi Kerjasama Negara-negara di Kawasan Asia Tenggara pada Mata Pelajaran PKn siswa kelas VI Semester 2 SD Negeri 5 Panunggalan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2015/2016.Hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dapat disimpulkan bahwa: “Penerapan media visual dan metode diskusi pada materi kerjasama negara-negara di kawasan Asia Tenggara dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI (enam) semester 2 di SD Negeri 5 Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016”. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan prosentase ketuntasan siswa pada pra siklus dan siklus 1 yaitu 30% meningkat menjadi 55%. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 prosentasenya meningkat lagi dari 55% dan akhirnya menjadi 100%. Untuk rata – rata hasil belajar pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 berturut – turut 63, 70, dan 80.

Kata kunci: Hasil Belajar, penerapan media visual, metode diskusi

PENDAHULUAN

Pada hakekatnya proses pembentukan karakter bangsa diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat Indonesia yang menempatkandemokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai titik sentral. Dalam proses itulah, pembangunan karakter bangsa kembali dirasakan sebagai kebutuhan yang sangat mendesak dan tentunya memerlukan pola pemikiran atau paradigma yang baru.

Kegiatan penelitian ini bermula dari keresahan peneliti sesaat setelah melihat rendahnya pemahaman dan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn materi kerjasama negara-negara di kawasan Asia tenggara. Hal ini terbukti dari jumlah siswa kelas VI SD Negeri 5 Panunggalan,Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan dari jumlah 24 siswa hanya 9 siswa yang mendapat nilai 70 ke atas (Kriteria Ketuntasan Minimal kelas VI mata pelajaran PKn SD Negeri 5 Panunggalan adalah 70). Siswa yang tuntas belajar bila diprosentase hanya 38%, sedangkan 15 siswa yang belum tuntas bila diprosentase 62%. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi kerjasama negara-negara di kawasan Asia tenggara maka peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

KAJIAN PUSTAKA

Hakekat Pembelajaran PKn di SD

Sapriya dan Winataputra (2006) mengemukakan bahwa Tugas PKn dalam paradigma barunya adalah mengembangkan pendidikan demokrasi yang mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan warga negara, membina tanggung jawab warga negara, dan mendorong partisipasi warga negara. Kecerdasan warga negara yang dikembangkan untuk membentuk warga negara yang baik bukan hanya dalam dimensi spiritual, emosional dan sosial sehingga paradigma baru PKn bercirikan multidimensional. Selanjutnya, untuk mengembangkan masyarakat yang demokratis melalui pendidikan kewarganegaraan digunakanlah suatu strategi-strategi khusus yang sesuai dengan paradigma baru PKn. Salah satunya dengan memfokuskan pada kegiatan belajar siswa aktif (active students learning) dan pendekatan inkuiri (inquiry approach).

Jenis Media dan Karakteristiknya

Jenis Media

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran.

a. Media audio

b. Media cetak

c. Media visual diam

d. Media visual gerak

e. Media audio semi gerak

f. Media semi gerak

g. Media audio visual diam

h. Media audio visual gerak

Karakteristik Media

Setiap jenis media mempunyai karakteristik tertentu, yang berbeda-beda satu sama lain. Masing-masing tentunya mempunyai kelebihan dan kelemahan. Tidak semua media jenis media yang disebutkan di atas akan dibahas di sini. Namun, karena pertimbangan praktis di sini hanya dipilih beberapa media yang biasa dipergunakan dalam pembelajaran.

Metode Diskusi dalam Pembelajaran PKn

Lebih lanjut Winataputra (2007) menjelaskan dalam pembelajaran PKn dengan penerapan metode diskusi harus memperhatikan kemampuan guru untuk menunjang keberhasilan diskusi, di antaranya adalah:

a. Mampu merumuskan permasalahan yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

b. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan.

c. Mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa.

d. Mampu mengelola pembelajaran melaui diskusi.

e. Menguasai permasalahan yang didiskusikan.

Hasil Belajar

Yang dimaksud dengan hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang berupa angka, dengan nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 100 serta rata-rata nilai yang diraih atau diperoleh siswa.

Setiap pembelajaran yang dilakukan guru tak pernah luput dari permasalahan. Permasalahan tersebut dapat terjadi karena adanya hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut mempengaruhi hasil belajar. Dan akhirnya hasil belajar siswa akan menjadi rendah.

Kerangka Berpikir

Berdasar landasan teori tersebut di atas, maka dapat diambil poko-pokok pikiran sebagai berikut: pembelajaran PKn akan menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan disukai jika guru mampu memberikan motivasi belajar sejak awal pembelajaran, misalnya: dengan mengajak siswa bernyanyi atau memberikan cerita. Dan pada kegiatan inti, guru kadangkala memperlihatkan gambar-gambar yang disajikan dengan menarik. Sehingga dari sini siswa akan lebih termotivasi dengan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Selain itu dengan menerapkan metode diskusi yang tepat dalam pembelajaran PKn dapat lebih memotivasi siswa untuk lebih aktif dan berani dalam mengemukakan gagasan, ide, atau pendapat atas permasalahan yang dimunculkan dalam pembelajaran PKn. Dengan begitu pemahaman siswa akan bertambah sehingga mampu meningkatkan hasil belajarnya, serta mendidik siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan kritis dalam memecahkan segala permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sementara (hipotesis) sebagai berikut: “Bahwa dengan penerapan media visual dan metode diskusi tentang kerjasama negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada pembelajaran PKn kelas VI semester 2 di SD Negeri 5 Panunggalan,Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 hasil belajar siswa akan meningkat”.

PELAKSANAAN PENELITIAN

Jenis penelitian

Jenis penelitian merupakan metode atau langkah-langkah yang dilakukan dalam suatu penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) berupa tindakan nyata yaitu dengan cara melakukan penilaian kinerja aspek keterampilan mengelola kelas kepada siswa yang ditindaklanjuti dengan penilain untuk memberikan feed back kepada siswa.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas VI SD Negeri 5 Panunggalan,Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan dengan mata pelajaran PKn materi kerjasama negara-negara di kawasan Asia tenggara semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dengan diikuti 20 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki – laki dan 5 siswa perempuan. Waktu penelitian pada semester 2, tahun Pelajaran 2015/2016, tepatnya pada bulan Januari sampai dengan Maret 2016. Adapun jadwal kegiatan penelitian seperti terlihat pada tabel berikut:

Waktu Penelitian

No

Kegiatan

Hari/Tanggal Kegiatan

1.

Kegiatan Prasiklus

3 s/d. 8 Januari 2016

2.

Penyusunan formulir penilaian

10 Januari 2016

3.

Penyampaian Kondisi Awal dengan Guru

15 Januari 2016

4.

Perencanaan siklus 1

18 s/d. 22 Januari 2016

5.

Pelaksananaan Siklus 1

24 s/d. 29 Januari 2016

6.

Penyampaian hasil siklus 1, dan pembinaan

5 Februari 2016

7.

Perencanaan siklus 2

7 s/d. 12 Februari 2016

8.

Pelaksanaan Siklus 2

14 s/d. 19 Februari 2016

9.

Penyampaian hasil siklus 2, dan pembinaan

3 Maret 2016

10.

Perencanaan siklus 3

5 s/d. 10 Maret 2016

11.

Pelaksanaan Siklus 3

12 s/d. 17 Maret 2016

12.

Penyampaian hasil siklus 3, dan pembinaan

24 Maret 2016

13.

Penyusunan Laporan Penelitian

26 Maret s/d. 30 April 2016

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI SDN 5 Panunggalan,Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan, dengan jumlah 20 siswa terdiri 5 Perempuan dan 15 Laki-laki guru,. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah penerapkan media visual dan metode diskusi hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi kerjasama negara-negara di kawasan Asia tenggara.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dari penelitian tindakan kelas ini adalah melalui data kuantitatif yang diperoleh dari observasi terhadap siswa dalam pembelajaran kelas berdasarkan indikator yang telah ditetapkan pada lembar observasi.

Teknik Analisis Data

Data dianalisis dengan analisa deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan untuk memberi gambaran tentang basil yang dicapai oleh guru setelah tidakan dilaksanakan terhadap seluruh pusat perhatian dalam penelitian meliputi langkah-langkah kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan menyajikan tabel hasil penilaian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

Deskripsi Data per Siklus

Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPS. Standar kompetensi: Memahami peran serta Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara. Kompetensi dasar: Menjelaskan pengertian kerjasama negara-negara di Asia Tenggara. Materi pokok: Kerjasama negara-negara di di kawasan Asia Tenggara kelas VI semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 SD Negeri 5 Panunggalan,Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan dari 20 siswa yang mencapai nilai tuntas dengan nilai 70 ke atas hanya 6 siswa atau 30%, berarti masih ada 14 siswa lainnya atau 70% belum tuntas. Siswa yang belum tuntas perlu mendapat perbaikan dalam proses pembelajaran, hal itu ditunjukkan dari data dalam tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Sebelum Perbaikan Pembelajaran

Hasil Tentamen

Jumlah Siswa

≤ 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

0

4

10

6

0

0

0

Jumlah

20

Tabel 2: Hasil Tes Formatif Perbaikan Siklus I

Hasil Tentamen

Jumlah Siswa

≤ 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

0

0

9

5

4

2

0

Jumlah

20

Tabel 3: Hasil Tes Formatif Siklus II

Hasil Tentamen

Jumlah Siswa

≤ 70

71-80

81-90

91-100

8

6

5

1

Jumlah

20

Tabel 4. Peningkatan Hasil Evaluasi Perbaikan Sebelum pembelajaran, Perbaikan Siklus I, dan Siklus II

No.

Uraian

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Jumlah siswa

%

Jumlah siswa

%

Jumlah siswa

%

1.

2.

Tuntas

Belum tuntas

6

14

30

70

11

9

55

45

20

0

100

0

Pembahasan dari Setiap Siklus

Siklus I

Pada siklus I peneliti memfokuskan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan media visual dengan maksud tujuan kepada siswa agar lebih termotivasi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajarnya. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif – motif menjadi perbuatan guna mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motif adalah gaya dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu.Dalam kegiatan pembelajaran siklus I terlihat adanya kemajuan pada siswa. Hal ini terlihat dari perubahan keaktifan siswa dalam pembelajaran, terbukti dengan adanya beberapa siswa yang sudah berani menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Selain itu kemajuannya juga dapat dilihat dari hasil tes formatif. Dari 20 siswa yang mendapat nilai 70 ke atas atau nilai tuntas menjadi 11 siswa atau 55% yang semula hanya 6 siswa atau 30%.

Siklus II

Pada siklus II peneliti memfokuskan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi. Metode diskusi merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama dengan bimbingan guru, yang akan membentuk pengalaman belajar siswa dalam menjawab persoalan serta belajar secara kerjasama dan membuat suatu keputusan. Diskusi kelompok bertujuan agar siswa memiliki kemampuan, bekerjasama, memiliki rasa solidaritas, rasa toleransi dan tanggung jawab terhadap tugasnya yang harus dikerjakan kelompok tersebut. Guru membentuk kelompok siswa secara heterogen tanpa membedakan kecerdasan. Siswa yang berprestasi memperoleh skor tertinggi juga diberikan reward atau penghargaan.

Dalam penerapan metode diskusi ini, peran guru sudah tidak dominan lagi. Siswa aktif dalam kelompoknya masing – masing dengan dipandu ketua kelompok. Peran guru hanya memberikan bimbingan pada setiap kelompok yang masih mengalami kesulitan. Dalam perbaikan pembelajaran siklus II ini siswa mengalami kemajuan yang sangat berarti. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes formatif dengan nilai rata – rata kelas 80 dengan ketuntasan mencapai 100%. Dengan tercapainya tingkat ketuntasan lebih dari 70% berarti perbaikan pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan berhasil.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dapat disimpulkan bahwa: “Penerapan media visual dan metode diskusi pada materi kerjasama negara-negara di kawasan Asia Tenggara dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI (enam) semester 2 di SD Negeri 5 Panunggalan,Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2015/2016 “.

Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan prosentase ketuntasan siswa pada pra siklus dan siklus 1 yaitu 30% meningkat menjadi 55%. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 prosentasenya meningkat lagi dari 55% dan akhirnya menjadi 100%. Untuk rata – rata hasil belajar pada pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 berturut – turut 63, 70, dan 80.

Saran

a. Bagi guru

Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru dapat diukur melalui hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Supaya hasil belajar siswa meningkat diperlukan suatu media pembelajaran dan penerapan metode pembelajaran yang tepat yaitu salah satunya dengan menerapkan media visual dan metode diskusi.

a. Bagi sekolah

Sekolah sebagai salah satu institusi pendidikan yang berfungsi sebagai tempat pemerolehan segala informasi dan ilmu pengetahuan haruslah benar-benar memberikan dukungan baik secara fisik dan non fisik demi kelancaran, kenyamanan, serta keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Hera; Taufiq, Agus; Lestari, Puji (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Purwanto, Ngalim (1990). Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Tim Bina Karya Guru (2007). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas VI. Jakarta: Erlangga.

Winataputra, Udin. S (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin. S (2007). Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.