PENINGKATAN KETERAMPILAN MENJELASKAN

BAGI GURU SD NEGERI 2 CEKEL KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN MELALUI PEMBINAAN RUTIN

SEBAGAI TINDAK LANJUT HASIL MONITORING SEMESTER I

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Eny Lintuningsih

SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mengetahui peningkatan ketrampilan menjelaskan bagi guru di SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan setelah dilakukan tindakan pembinaan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan sekolah (PTS). Subjek penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari mulai bulan September 2014 s/d. bulan Nopember 2014. Indikator keberhasilan keterampilan guru dalam menjelaskan apabila prosentase guru telah mencapai lebih dari 85%. Hasil penelitian ini adalah melalui pembinaan rutin sebagai tindak lanjut monitoring, ketrampilan guru dalam menjelaskan (explaning skills), dapat meningkat. Peningkatan ketrampilan menjelaskan tersebut terjadi pada hampir semua aspek. Aspek yang masih terendah terjadi pada aspek pemberian tekanan. Sedangkan aspek lainnya seperti kejelasan, penggunaan contoh atau ilustrasi, dan penggunaan balikan, telah mencapai prosentase yang mendekati sangat baik.

Kata kunci: ketrampilan guru, menjelaskan, pembinaan rutin


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Keberhasilan siswa dalam menang-kap pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru sangat tergantung pada ketrampilan seorang guru tersebut dalam mengajar. Banyak siswa yang tidak mampu atau daya kemampuan siswa masih kurang dalam menangkap pelajaran pada proses belajar mengajar yang disajikan guru sebagai tenaga pengajar. Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Disamping itu, keterampian dasar merupakan syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran (Wina Sanjaya, 2010:33).

Salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah keterampilan menjelaskan (explan-ing skill). Keterampilan menjelaskan merupakan suatu ketrampilan dalam menyajikan informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan lainnya misalnya sebab dan akibat. Ketrampilan menjelaskan merupakan ketrampilan yang paling penting untuk dimiliki seorang guru. Karena seorang guru mempunyai tugas pokok untuk menyampaikan sesuatu kepada peserta didik dari yang tidak mengerti menjadi mengerti, dan proses penyampaian itu melalui menjelaskan.

Adanya permasalahan tersebut menunjukkan bahwa ketrampilan menjelas-kan yang dimiliki oleh guru khususnya di SD Negeri 2 Cekel, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, keterampilan dasar mengajar guru, khuusnya keterampilan menjelaskan harus selalu diperhatikan, dan selalu ditingkatkan. Karena apabila tidak, maka guru akan terlena dengan aktivitas-aktivitas lain, sedangkan keterampilan yang seharusnya menjadi pegangan guru dalam melaksanakan tugas, justru terabaikan dengan keterampilan lain lebih difokuskan.

Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian tindakan sekolah ini, sudah menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah untuk berupaya semaksimal mungkin meningkatkan keterampilan dasar guru, khususnya keterampilan menjelaskan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan tindakan berupa pembinaan rutin, dan penilaian melalui monitoring keterampilan menjelaskan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui pembinaan rutin sebagai tindak lanjut monitoring, ketrampilan menjelaskan bagi guru di SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dapat meningkat?

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan ketrampilan menjelaskan bagi guru di SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan setelah dilakukan tindakan pembinaan.

KAJIAN TEORI

Pembinaan

Menurut Moekijat (2008: 20) mengemukakan pengertian pembinaan yang menunjuk pada, setiap usaha untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi dan mempengaruhi sikap. Sikap yang dimaksudkan adalah perubahan positif yang lebih bersifat meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan kecakapan.

Menurut Sutisna (2009: 13) mengemukakan konsep pembinaan secara spesifik yakni, konsep pembinaan personil bahwa pembinaan personil adalah proses perbaikan prestasi (performa) personel melalui pendekatan-pendekatan yang menekankan realisasi diri, pertumbuhan diri dan perkembangan diri.

Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sementara itu, guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas bahwa pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya (Kunandar, 2007: 46).

Kompetensi Guru

Sarimaya (2008: 17) mengemuka-kan kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalnya.

Ketrampilan Menjelaskan (Explaning Skills)

Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan lainnya misalnya sebab dan akibat. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelas-kan. Pemberian penjelasan merupakan aspek yang sangat penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa di dalam kelas.

Tujuan pemberian penjelasan dalam pembelajaran adalah: (1) membimbing siswa untuk dapat memahami konsep, hukum, dalil, fakta, dan prinsip secara objektif dan bernalar; (2) melibatkan siswa untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan; (3) mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman siswa; dan (4) membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggu-nakan bukti-bukti dalam memecahkan masalah. Sementara itu menurut Suwarna (2009: 70) dalam keterampilan menjelas-kan terdapat komponen keterampilan dasar menjelaskan.

Kerangka Berpikir

Pembinaan rutin sebagai tindak lanjut monitoring terhadap guru merupa-kan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, dalam rangka meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan tugas. Salah satu keterampilan yang perlu mendapat perhatian adalah keterampilan menjelaskan (explaning skill). keterampilan menjelaskan (explaning skill) merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. Menjelaskan merupakan kegiatan guru dalam menyampaikan informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan lainnya misalnya sebab dan akibat.

Tanpa memiliki ketrampilan menje-laskan, maka informasi yang disampaikan oleh guru sulit untuk dipahami oleh peserta didik. Namun sayangnya ketrampilan yang dimiliki oleh guru di SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan masih tergolong rendah. Untuk itu tindakan melalui pembinaan dan penilaian ini merupakan bentuk penyegar-an agar ketrampilan menjelaskan yang dimiliki oleh guru dapat meningkat.

Hipotesis tindakan

Pembinaan rutin sebagai tindak lanjut monitoring dapat meningkatkan ketrampilan menjelaskan (Explaning Skills) Guru Sekolah Dasar Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

METODOLOGI PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan sekolah (PTS). Menurut Sukardi (2003, 48). PTS merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja sistem pendidikan, dan mengembangkan manajemen sekolah agar menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien. Penelitian tindakan sekolah merupakan “(1) penelitian partisipatoris yang menekankan pada tindakan dan refleksi berdasarkan pertimbangan rasional dan logis untuk melakukan perbaikan terhadap suatu kondisi nyata; (2) memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan; dan (3) memperbaiki situasi dan kondisi sekolah / pembelajaran secara praktis” (Depdiknas, 2008 : 11-12).

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Dengan objek penelitian adalah peningkatan ketrampilan menjelaskan yang dimiliki oleh guru.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari mulai bulan September 2014 s/d. bulan Nopember 2014. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Cekel UPTD Pendidikan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Dengan jadwal penelitian seperti terlampir (lampiran 1).

Indikator Keberhasilan

Penelitian dianggap berhasil apabila ketrampilan menjhelaskan yang dimiliki guru secara individu telah mencapai nilai skor rata-rata di atas 4 (empat), artinya secara individu ketrampilan menjelaskan telah tergolong baik. Atau skor rata-rata keseluruhan telah mencapai lebih dari 24 (skor baik x jumlah guru/ 4 x 6) Dengan prosentase guru yang telah mencapai skor baik/sangat baik telah mencapai lebih dari 85%.

HASIL PENELITIAN

Prasiklus

Kegiatan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses pelaksanaan pembelajaran, untuk menilai apakah guru mampu memberikan kejelasan materi pembelajaran kepada siswa, apakah guru mampu menggunakan contoh-contoh atau ilustrasi yang tepat, apakah guru memberikan tekanan terhadap hal-hal yang penting, dan apakah guru mampu menggunakan feedback atau umpan balik dalam menjelaskan kepada siswa.

Seluruh guru yang dijadikan subjek penelitian, dimonitor, dan hasilnya dicatat pada lembar observasi yang telah dipersiapkan. Adapun hasil penilaian secara individu dapat dilihat pada lampiran (lampiran 2). Selanjutnya dari penilaian secara individu tersebut, peneliti menghitung skor rata-rata individu, dan skor rata-rata kumulatif, serta menghitung prosentase ketercapaian yang dihitung dari skor rata-rata individu dibagi dengan skor ideal (skor maksimal (5) dikali jumlah subjek penelitian (6)) dikalikan 100%.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keterampilan menjelaskan sebelum dilakukan tindakan (tindakan prasiklus) guru SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung secara kumulatif mencapai 13,75 (masih dibawah skor rata-rata ideal sebesar 24), hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menjelaskan yang dimiliki oleh guru di SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung masih di kurang (dibawah skor baik), dengan prosentasi ketercapaian sebesar 45,83%.

Siklus I

Berdasarkan hasil penilaian pada prasiklus, selanjutnya peneliti berencana untuk melakukan pembinaan, informasi pembinaan disampaikan pada saat upacara bendera Senin pagi, pembinaan direncanakan tanggal 20 September 2015, selain merencanakan jadwal pembinaan. Peneliti menyusun jadwal observasi/ monitoring untuk mengetahui keterampilan menjelaskan setelah mendapat pembinaan I, merencanakan materi pembinaan guru, menyiapkan daftar hadir kegiatan pembinaan, dan menyiapkan form penilaian keterampilan guru.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa keterampilan menjelaskan guru guru SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung telah mencapai skor rata-rata 18,75 dengan ketercapaian mencapai 62,50%.

Siklus II

Dalam kegiatan tersebut peneliti menyampaikan kelemahan yang ada berdasarkan penilaian pada siklus I, yang dilanjutkan dengan penegasan kembali tentang teknik menjelaskan dan dilanjutkan dengan tanya jawab (materi pembinaana terlampir pada lampiran 7). Kegiatan pembinaan diakhiri dengan menyampaikan informasi bahwa observasi untuk menilai ketrampilan guru berikutnya akan dilakukan tanggal 6 sampai dengan 11 Oktober 2014.

Berdasarkan tabel di atas keterampilan menjelaskan y guru SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung rata-rata skor kumulatif telah mencapai 23 dengan prosentase ketercapaian 76,67%.

Siklus III

Sessuai dengan rencana yang telah ditetapkan, pada tanggal 24 Oktober 2014, peneliti melakukan pembinaan. Pembinaan dihadiri oleh 6 (enam) guru, seperti terlampir (lampiran 9). Pada kegiatan tersebut peneliti menyampaikan kelemahan yang ada berdasarkan penilaian pada siklus II, yang dilanjutkan dengan penegasan kembali tentang teknik menjelaskan dan dilanjutkan dengan tanya jawab (materi pembinaana terlampir pada lampiran 10). Kegiatan pembinaan diakhiri dengan menyampaikan informasi bahwa observasi untuk menilai ketrampilan guru berikutnya akan dilakukan tanggal 27 Oktober 2014, sampai dengan tanggal 1 Nopember 2014.

Berdasarkan tabel di atas keterampilan menjelaskan guru SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung telah mencapai skor kumulatif 26,50, dengan prosentase ketercapaian 88,33%.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa melalui pembinaan rutin sebagai tindak lanjut hasil monitoring, keterampilan menjelaskan (explaning skills) guru di SD Negeri 2 Cekel Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan dapat meningkat.

Penilaian yang obyektif saat monitoring yang sekaligus sebagai tindakan observasi, yang ditindak lanjuti dengan pembinaan, dapat mengingatkan kembali kepada guru tentang pentingnya ketrampilan menjelaskan (explaning skills), dimana sebelum dilakukan tindakan, guru yang mengajar bertahun-tahun memiliki kecenderungan melupakan point-point pokok dalam melaksanakan penjelasan kepada siswa.

Peningkatan terjadi pada hampir seluruh indikator, dengan rata-rata ketercapaian dari prasiklus 45,83% ke siklus 1 meningkat menjadi 62,50% (peningkatan sebesar 16,67%), pada siklus 2 meningkat menjadi 76,67% (peningkatan sebesar 14,17%), dan pada siklus 3 meningkat menjadi 88,33% (peningkatan sebesar 11,66%).

Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa skor sebelum dilakukan tindakan adalah 13,75, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menjelaskan tergolong sangat kurang dan setelah dilakukan tindakan berupa pembinaan rutin dan penilaian sebanyak 3 (tiga) kali tindakan skor kemampuan guru meningkat menjadi 12,75 yang berarti kemampuan guru tergolong sangat baik, sedangkan angka ketercapaian telah mencapai 88,33% artinya hampir semua guru telah melaksanakan kemampuannya dalam menjelaskan pembelajaran dengan sangat baik.

Secara rinci peningkatan kemampuan guru dalam menjelaskan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6. Peningkatan Penilaian Ketrampilan Menjelaskan (explaning skills) dari prasiklus ke siklus III

No

Indikator

prasiklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

1

Kejelasan

43,33%

63,33%

76,67%

90,00%

2

Penggunaan contoh atau ilustrasi

50,00%

63,33%

76,67%

90,00%

3

Pemberian tekanan

40,00%

56,67%

73,33%

83,33%

4

Penggunaan balikan

50,00%

56,67%

80,00%

90,00%

Prosentase skor

45,83%

62,50%

76,67%

88,33%

Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa komponen yang perlu mendapat perhatian adalah komponen pemberian tekanan, dimana aspek tersebut baru mencapai 83,33%, sedangkan aspek lainnya telah melebihi prosentasi ketercapaian yang telah ditetapkan.

PENUTUP

Kesimpulan

Melalui pembinaan rutin sebagai tindak lanjut monitoring, ketrampilan guru dalam menjelaskan (explaning skills), dapat meningkat. Peningkatan ketrampilan menjelaskan tersebut terjadi pada hampir semua aspek. Aspek yang masih terendah terjadi pada aspek pemberian tekanan. Sedangkan aspek lainnya seperti kejelasan, penggunaan contoh atau ilustrasi, dan penggunaan balikan, telah mencapai prosentase yang mendekati sangat baik.

Saran-saran

Untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan

Untuk menindak lanjuti hasil penelitian ini, sebaiknya Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan memprogramkan kegiatan penyegaran (refreshing) kepada guru terkait dengan 8 (delapan) ketrampilan dalam mengajar, khususnya keterampilan menjelaskan, jika memungkinkan penyegaran keterampilan-keterampilan lainnya.

UPTD Pendidikan Kecamatan Karang-rayung

Monitoring oleh pengawas, dari UPTD Pendidikan Kecamatan Karangrayung sedapat mungkin dilakukan sesering mungkin, tidak hanya pada ketrampilan menjelaskan saja, tetapi juga ketrampilan lainnya, seperti ketrampilan bertanya, ketrampilan menggunakan media pembelajaran, ketrampilan memberi penguatan, ketrampilan membuka dan menutup pembelajan dan lain sebagainya.

Untuk Guru

Agar keterampilan guru semakin meningkat, sebaiknya guru selalu mencari masukan baik dari siswa maupun kepala sekolah melalui penilaian.

DAFTAR PUSTAKA

Kunandar, 2007, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Moekijat, 2008, Tata Laksana Kantor, Bandung: Mandar Maju

Sanjaya, Wina, 2005, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa dan Bagaimana. Bandung: CV. Yrama Widya.

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta. Penerbit Bumi Aksara.

Sutisna, Oteng, 2009, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktik Profesional, Bandung: Angkasa.

Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto