PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGGUNAKAN PECAHAN DALAM PEMECAHAN MASALAH

MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPOSITORI BERVARIASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 SAWAHAN

KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Titik Mulyani

Sekolah Dasar Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika kelas V SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika kelas V SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 selama rentang waktu 2 bulan yaitu bulan Februari 2016 sampai dengan Maret 2016. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, dokumentasi, dan observasi. Peningkatan prestasi belajar siswa secara individu yang melebihi kreteria ketuntasan minimal (KKM) atau melebihi 61, sebanyak 85% dari seluruh siswa yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan dari siklus pertama diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika 68,21 atau ada peningkatan sebesar 6,75 dari keadaan kondisi awal dan pada siklus kedua didapatkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,14 atau ada peningkatan sebesar 4,93 dari siklus pertama, pada siklus tiga didapatkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 81,50 atau ada peningkatan sebesar 8,36 dari siklus kedua. Dengan demikian peningkatan rata-rata dari semua siklus adalah 20,04

Kata kunci: prestasi belajar, motivasi, matematika, metode ekspositori, STAD


PENDAHULUAN

Mata pelajaran matematika, merupakan pelajaran yang wajib diberikan sejak pendidikan anak usia dini sampai pendidikan tinggi, hal ini disebabkan matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan salah satunya diperlukan penguasaan matemati-ka yang kuat sejak dini (Mastoni, 2011:1)

Atas dasar hal tersebut, maka pelajaran matematika menjadi perlu diberi-kan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar (SD) untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompeten-si tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Secara rinci, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006, dijelaskan bahwa tujuan pelajaran Matematika di sekolah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Kenyataan di lapangan, khususnya di SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali sebagian besar siswa kurang menyukai pelajaran tersebut, sehingga saat pelajaran matematika sebagian besar siswa menunjukkan sikap acuh tak acuh, bahkan terkadang dalam mengerjakan soal-soal ulangan dikerjakan dengan asal-asalan.

Berdasarkan pengamatan awal (prasiklus) yang dilakukan di kelas V SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 semeter genap, bahwa dari 28 siswa 12 siswa (43%) dinyatakan tuntas, sedangkan 16 (57%) siswa belum tuntas. Nilai rata-rata kelas sebesar 61,46, nilai tertinggi 75, nilai terendah 44. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas V SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 semeter genap masih mengalami berbagai permasalahan.

Permasalahan motivasi belajar siswa yang rendah dimungkinkan karena pelaksanaan pembelajaran yang berorien-tasi pada pencapaian target materi pembelajaran, berdampak negatif pada penerapan metode pembelajaran, artinya agar materi pelajaran dapat terselesaikan, guru menggunakan metode ceramah secara monoton. Sebagai guru kelas manyadari hal tersebut, walaupun dalam menyampaikan materi ceramah, telah menerapkan metode ekspositori yaitu dengan cara memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Namun pada kenyataan-nya hal tersebut tetap membosankan siswa.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, sebagai tanggung jawab guru agar siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan matematika yang baik, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah menerapkan variasi metode pembelajaran. Adapun variasi metode pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menerapkan metode ekspositori dengan metode kooperatif tipe STAD (Student Team-Achievement Divisions), secara ringkas pelaksanaan metode tersebut adalah: guru menerapkan ekspositori terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan kegiatan kelompok, pelaksanaan kuis individual, Pelaksanaan kuis kelompok, penghargaan kelompok, nilai perkembangan individu, dan terakhir penghargaan kelompok.

Upaya tersebut sekaligus sebagai kegiatan pengambangan profesionalisme guru dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul: ”Peningkatan prestasi belajar matematika materi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah melalui metode pembelajaran ekspositori bervariasi pada siswa kelas V semester genap SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

Berdasarkan latar belakang masa-lah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui penerapan metode ekspositori bervariasi motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, dapat meningkat?

Tujuan penelitian secara umum adalah meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar matematika. Tujuan khusus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah (1) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika kelas V SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. (2) Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika kelas V SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Pendidikan Matematika

Menurut Wirodikromo (2007: 4) Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Jihad (2008: 20) Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistika, kalkulus dan trigonometri.

Prestasi Belajar

Menurut Djamarah (2008:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Menurut Ahmad Tafsir (2008: 34-35), hasil belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran yang meliputi 3 (tiga) aspek yaitu: tahu, mengetahui (knowing); terampil melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui itu(doing); dan melaksanakan yang ia ketahui itu secara rutin dan konsekwen(being).

Metode Pembelajaran Ekspositori

Metode Ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Wina Sanjaya (2008: 177) menamakan metode ekspositori dengan istilah strategi pembela-jaran langsung (Direct Instruction). Karena dalam hal ini siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena metode ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah metode chalk and talk. Metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorien-tasi kepada guru (teacher centered approach) (Wina Sanjaya, 2008:179).

Motivasi Belajar

Menurut Soeharto (2003: 110) “Motivasi adalah sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhannya”. Motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan dan dorongan yang ada dalam diri seseorang.

Students Team Achievement Divisions (STAD)

Menurut Slavin (2005: 143) STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru menggunakan pendekatan kooperatif. Kemudian menurut ARIZT (dalam Harlina, 2008: 7) menyatakan STAD adalah “Pembelajaran kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 orang siswa, setiap kelompok akan bekerjasama dan saling membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru”. Menurut Iskandar (2009: 128) tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Terdapat lima komponen utama yaitu: presentasi kelas, kerja tim, kuis, memberikan evaluasi dan penghargaan individu.

Kerangka Berpikir

Pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian siswa, kesulitan belajar matematika khususnya di kelas V, SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali disebabkan oleh ketidak tepatan guru dalam menerapkan model pembelajaran, walaupun guru menerapkan pembelajaran yang berbasis siswa aktif, namun apabila dalam pelaksanaannya guru dan siswa tidak memiliki kesiapan yang baik, maka hasilnya cenderung kurang memuaskan.

Model pembelajaran yang berbasis pada guru (teacher centered approach) seperti model ekspositori sebenarnya mempu memberikan pengalaman belajar yang baik bagi siswa selama guru menguasai langkah-langkah pembelajaran dengan benar, terlebih jika metode tersebut divariasi dengan model pembelajaran lain seperti kooperatif tipe STAD, yaitu model pembelajaran yang diawali dengan penerapan model ekspositori, setelah guru menyimpulkan, siswa mengaplikasikan dengan mengerja-kan tugas-tugas yang diberikan guru dalam kelompok diskusi model STAD.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu: Metode Pembelajaran Ekspositori Bervaria-si, dapat meningkatkan motivasi dan pres-tasi belajar matematika materi meng-gunakan pecahan dalam pemecahan masalah pada siswa kelas V Semester genap SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 selama rentang waktu 2 bulan yaitu bulan Februari 2016 sampai dengan Maret 2016. Lokasi penelitian tindakan kelas ini di SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali di kelas V, karena peneliti adalah guru di SD Negeri 1 Sawahan.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V dengan jumlah 28 siswa. dan objek penelitian adalah proses belajar dan hasil belajar matematika materi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah pada siswa kelas V Semester genap SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

Data dan Sumber Data

Data Primer, yaitu data yang langsung berhubungan dengan objek penelitian, yang dimaksud data primer dalam penelitian ini adalah catatan hasil observasi yang berupa nilai motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Data Sekunder, adalah data yang tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian, yang dimaksud dengan data sekunder dalam penelitian ini adalah: perencanaan pembelajaran, dan soal tes.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik/metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: metode tes, metode dokumentasi, dan metode observasi.

Indikator Penelitian

Penelitian dikatakan berhasil jika siswa yang memiliki motivasi baik telah mencapai prosentasi di atas 90%. Peningkatan prestasi belajar siswa secara individu yang melebihi kreteria ketuntasan minimal (KKM) atau melebihi 61, sebanyak 90% dari seluruh siswa yang ada. Meningkatnya hasil belajar siswa secara keseluruhan dengan nilai rata-rata hasil belajar telah melebihi kreteria ketuntasan minimal (rata-rata kelas > 75).

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Masing-masing siklus mencakup empat tahapan kegiatan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Teknik Analisis Data

Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan teknik analisis data statistik yaitu dengan memeriksa hasil tes dan diberi skor sesuai dengan petunjuk pensekoran. Hasil pemeriksaan ini selanjutnya disajikan tabel hasil belajar siswa. Secara kuantitatif, data hasil belajar yang diperoleh dihitung rata-ratanya, frekuensi ketuntasan belajarnya, dan prosentase ketuntasannya. Demikian pula untuk penskoran hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran, data yang telah terkumpul dibuat dalam bentuk tabel (tabulasi), dilakukan penilaian dan sekaligus ditentukan prosentase tingkat keberhasilan belajar siswa. Sedangkan secara kualitatif data yang telah terkumpul dari hasil pengamatan proses pembelajaran dapat dirumuskan dalam bentuk penjabaran secara deskriptif agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Tindakan Prasiklus

Tindakan pada prasiklus ini dimaksudkan untuk menghimpun data permasalahan yang dihadapi siswa dalam melaksanakan pembelajaran matematika. Dari informasi yang diperoleh dari beberapa siswa diketahui bahwa tidak tercapaianya nilai KKM sebagai syarat minimal ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran matematika yang disampaikan dengan metode ceramah ternyata kurang memberikan pemahaman yang baik, siswa cenderung bosan dan ngantuk dengan cerita yang disampaikan oleh guru. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran, peneliti melaku-kan pencatatan terhadap motivasi belajar siswa, berdasarkan catatan hasil pengamatan prasiklus, motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah sebagai berikut: Adapun rekapitulasi hasil perolehan nilai peserta didik mata pelajaran matematika pada kegiatan prasiklus, dimana dalam proses mengajar metode pembelajaran berpusat pada guru yaitu dengan cara ceramah.

Berdasarkan hasil belajar mata pelajaran matematika kegiatan prasiklus di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar mata pelajaran matematika adalah 61,46. Pada kegiatan prasiklus yang dilakukan terhadap 28 siswa, dimana siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa (43%), sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 siswa (57%). Namun, bila dilihat dari jumlah ketuntasan siswa masih tergolong rendah atau dibawah rata-rata ketuntasan minimal 85%, maka perlu dilakukan rencana tindakan selanjutnya dengan menggunakan metode pembelajar-an ekspositori bervariasi untuk meningkat-kan prestasi belajar siswa mata pelajaran matematika.

Siklus I

Proses pembelajaran berlangsung, peneliti dengan meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati jalannya proses pembelajaran, dimana siswa mulai terlihat memperhatikan penjelasan guru, siswa lebih bersemangat, berani mencoba untuk mengemukakan pendapat dan mendisku-sikan permasalahan, memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, mempunyai inisiatif, siswa berani bertanya, dan aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Hasil perolehan nilai peserta didik mata pelajaran matematika pada kegiatan siklus I, dimana guru menerapkan metode pembelajaran yang berbeda dari kegiatan prasiklus, yaitu metode pembelajaran ekspositori bervariasi.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika, guru telah melaksanakan tindakan siklus 1 dan aktivitas berjalan cukup baik, demikian juga minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran matematika juga cukup baik. Hasil belajar siswa ada peningkatan dari sebelum pelaksanaan/tin-dakan siklus. Dengan melihat motivasi siswa kelas V SD Negri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, maka pembelajaran ini dapat dikatakan berjalan cukup efektif. Walaupun terjadi peningkatan skor rata-rata namun belum dapat mencapai kreteria yang diterapkan yaitu belum mencapai 80, demikian pula jumlah siswa yang tuntas masih belum melebihi kreteria yang ditetapkan yaitu > 85%, untuk itu perlu dilakukan tindakan lanjutan.

Siklus II

Selama kegiatan pembelajaran pada siklus kedua ini peneliti melakukan pengamatan bersama teman sejawat yang disertai dengan melakukan bimbingan terhadap kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas diskusinya serta memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan selama melaksanakan tugas diskusi. Dalam mengamati jalannya kegiatan siswa, peneliti dibantu teman sejawat sebagai kolaborator mengamati bagaimana partisipasi dari siswa selama kegiatan diskusi berlangsung terutama dalam keberanian menyampaikan pendapat, menghargai pendapat teman lain, dan kerjasama antara individu dalam kelompok. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus II, peneliti melakukan pencatatan terhadap motivasi siswa.

Hasil perolehan nilai peserta didik mata pelajaran matematika pada kegiatan siklus II dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori bervariasi.

Dalam pelaksanaan proses pembe-lajaran matematika, guru telah melaksana-kan tindakan siklus II dan aktivitas berjalan dengan sangat baik, demikian juga minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran matematika juga sangat baik. Hasil belajar siswa ada peningkatan dari sebelum pelaksanaan/tindakan siklus. Dengan melihat motivasi siswa kelas V SDN 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, maka pembelajaran ini dapat dikatakan sudah berjalan dengan efektif. Dari hasil tersebut diketahui bahwa dengan penerapan metode pembelajaran ekspositori bervariasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Namun, tingkat ketuntasan belajar masih berada dibawah nilai rata-rata ketuntasan minimal 85%, sehingga masih perlu dilakukan tindakan selanjutnya.

Siklus III

Selama kegiatan pembelajaran pada siklus kedua ini peneliti melakukan pengamatan bersama teman sejawat yang disertai dengan melakukan bimbingan terhadap kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas diskusinya serta memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan selama melaksanakan tugas diskusi. Dalam mengamati jalannya kegiatan siswa, peneliti dibantu teman sejawat sebagai kolaborator mengamati bagaimana partisipasi dari siswa selama kegiatan diskusi berlangsung terutama dalam keberanian menyampaikan pendapat, menghargai pendapat teman lain, dan kerjasama antara individu dalam kelompok. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran siklus III, peneliti melakukan pencatatan terhadap motivasi siswa.

Hasil perolehan nilai peserta didik mata pelajaran matematika pada kegiatan siklus III dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori bervariasi.

Hasil belajar siswa ada peningkatan dari sebelum pelaksanaan/tindakan siklus. Dengan melihat motivasi siswa kelas V SDN 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, maka pembelajaran ini dapat dikatakan sudah berjalan dengan efektif. Dari hasil tersebut diketahui bahwa dengan penerapan metode pembelajaran ekspositori bervariasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Tingkat ketuntasan belajar sudah berada di atas nilai rata-rata ketuntasan minimal 85%, sehingga tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya.

PEMBAHASAN

Kondisi Prasiklus

Kondisi prasiklus dengan menggunakan metode ceramah prestasi belajar siswa cenderung kurang, dimana dari 28 siswa yang dapat mencapai ketuntasan belajar baru 12 siswa (43%), sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar mencapai 16 (57%), sehingga boleh dikatakan bahwa sebagian siswa masih belum dapat mencapai kreteria ketuntasan belajar, sedangkan nilai rata-rata kelas sebesar 61,46. dilihat dari keberhasilan kelas, dalam pelaksanaan pembelajaran sebagian siswa masih belum berhasil mencapai Nilai KKM yang ditetapkan yaitu 61.

Siklus I

Setelah dilakukan tindakan dalam pelaksanaan pembelajaran berupa penerapan metode pembelajaran ekspositori bervariasi, terjadi perubahan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata prosentase motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika yaitu sebesar 68%. Demikian pula ditinjau dari prestasi belajar siswa berdasarkan hasil tes, terbukti jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar terbukti meningkat. Dari 28 siswa terdapat 19 siswa atau sebesar 68% telah mencapai ketuntasan, sedangkan 9 siswa (32%) belum mencapai ketuntasan belajar.

Siklus II

Setelah dilakukan tindakan ke II, yaitu melaksanakan pembelajaran matematika dengan materi menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori bervariasi, hasil penilaian terhadap motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sudah meningkat. Peningkatan motivasi belajar siswa ditunjukkan dengan besarnya nilai rata-rata prosentase yaitu 77%. Sedangkan dari segi ketuntasan belajar dan rata-rata kelas mencapai 73,14 dengan prosentase jumlah ketuntasan sebesar 82%. Hal ini membuktikan bahwa dengan menerapkan pembelajaran ekspositori, dapat mening-katkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Namun, pada kegiatan siklus II dimana jumlah ketuntasan masih dibawah nilai kriteria ketuntasan maksimum yaitu 85%.

Siklus III

Setelah dilakukan tindakan ke II, yaitu melaksanakan pembelajaran matema-tika dengan materi mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori bervariasi, hasil penilaian terhadap motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sudah meningkat. Peningkatan motivasi belajar siswa ditunjukkan dengan besarnya nilai rata-rata prosentase yaitu 90%. Sedangkan dari segi ketuntasan belajar dan rata-rata kelas, seluruh siswa dinyatakan tuntas dalam belajar. Sedangkan rata-rata kelas mencapai 81,50 dengan prosentase jumlah ketuntasan sebesar 100%. Hal ini membuktikan bahwa dengan menerapkan pembelajaran ekspositori, dapat mening-katkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Sehingga tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya.

Perbandingan Motivasi belajar

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa dari kegiatan prasiklus ke siklus I mengalami peningkatan. Peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 13%.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa dari kegiatan siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 21%.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa dari kegiatan prasiklus ke siklus III mengalami peningkatan. Peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 46%.

Perbandingan Prestasi Belajar

Perbandingan skor prestasi belajar matematika dari pra siklus ke siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan metode pembelajar-an ekspositori pada siklus I dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara individu baik nilai rata-rata kelas maupun jumlah ketuntasan belajar. Rata-rata kelas secara nyata dapat meningkat sebesar 6,75 dan jumlah ketuntasan siswa meningkat sebesar 7 siswa.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan metode pembelajaran ekspositori pada siklus II dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara individu baik nilai rata-rata kelas maupun jumlah ketuntasan belajar. Rata-rata kelas secara nyata dapat meningkat sebesar 4,93 dan jumlah ketuntasan siswa meningkat sebanyak 4 siswa.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran ekspositori pada siklus III dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara individu baik nilai rata-rata kelas maupun jumlah ketuntasan belajar. Rata-rata kelas secara nyata dapat meningkat sebesar 8,36 dan jumlah ketuntasan siswa meningkat sebesar 5 siswa.

Tabel IV. 16.Perbandingan prestasi belajar matematika prasiklus dengan siklus III

Keterangan

Prasiklus

Siklus III

peningkatan

Nilai Rata-Rata

61.5

81.50

20.04

Jumlah ketuntasan

12

28

16

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran ekspositori pada siklus III dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara individu baik nilai rata-rata kelas maupun jumlah ketuntasan belajar. Rata-rata kelas secara nyata dapat meningkat sebesar 20,04 dan jumlah ketuntasan siswa meningkat sebesar 16 siswa.

Kesimpulan

Setelah selasai melakukan analisis data secara kuantitatif tentang penggunaan metode pembelajaran ekspositori bervariasi dalam pelajaran matematika pada siswa kelas V di SDN I Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tentang peningkatan prestasi belajar matematika materi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah melalui metode pembelajaran ekspositori bervariasi pada siswa kelas V semester genap SD Negeri 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/2016, selanjutnya peneliti menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran matematika tentang menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori bervariasi dapat menimbulkan motivasi belajar siswa. Dengan metode pembelajaran ekspositori bervariasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V di SDN 1 Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2015/2016 pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil pengamatan siklus pertama dan siklus ke dua dapat disimpulkan bahwa dari siklus pertama diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika 68,21 atau ada peningkatan sebesar 6,75 dari keadaan kondisi awal dan pada siklus kedua didapatkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,14 atau ada peningkatan sebesar 4,93 dari siklus pertama, pada siklus tiga didapatkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 81,50 atau ada peningkatan sebesar 8,36 dari siklus kedua. Dengan demikian peningkatan rata-rata dari semua siklus adalah 20,04. Sesuai dengan hasil pengamatan yang didapatkan, maka penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil, karena pada setiap pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama, siklus kedua maupun siklus ketiga mengalami peningkatan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika.

Saran

Bagi Guru

Dalam aktivitas pembelajaran hendaknya seorang guru mempersiapkan secara cermat tentang sarana pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar yang diperlukan, karena sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pembelajaran yang pada akhirnya berpengaruh pada proses dan hasil belajar matematika siswa. Guru juga harus memahami tentang karakteristik siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pada gilirannya nanti seorang guru akan lebih mampu menerapkan model dan metode pembelajaran secara bervariasi sesuai dengan materi dan bahan ajar yang hendak dilaksanakan dalam proses pembelajaran, yang pada hakikatnya akan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam rangka mencapai tujuan kompetensi yang diharapkan.

Bagi Siswa

Dalam proses pembelajaran setiap siswa diharapkan dapat ikut berperan secara aktif dengan selalu memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, selalu aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dan meningkatkan usaha belajar lebih optimal sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir. 2008, Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: Maestro

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008, Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Harlina, Yeti, 2008, Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Biologi di SMPN 2 Gunung Talang, Padang: Universitas Negeri Padang.

Iskandar, 2009, Psikologi Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada (GP) Press

Jihad, Asep. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika (Tinjauan Teoritis dan Historis). Yogyakarta: Multi Pressindo.

Masthoni, 2011, Mengapa Harus Belajar Matematika?, www.masthono.wordpress.com

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Slavin R. 2009. Learning to Cooperate and Cooperation to Learn. New York: Plenum Press.

Soeharto, Karti. 2003. Teknologi Pembelajaran. Surabaya: Surabaya Intellectual Club.

Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika. Jakarta: Erlangga.