PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP SEMESTER II MELALUI RAKER MGMP
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP SEMESTER II MELALUI RAKER MGMP
DI SEKOLAH BINAAN PENGAWAS
KORWIL JIKEN KABUPATEN BLORA
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Syukur
Dindikpora Kabupaten Blora
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi dan mendeskripsikan kemampuan guru SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 3 Jiken dalam menentukan RPP semester genap melalui rapat kerja MGMP. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kepengawasan dengan melibatkan 23 orang guru Mapel Ujian Nasional yang dijadikan sempel penyusunan menentukan RPP berdasarkan kreteria ketuntasan minimal berdasarkan standar. Dari hasil survai sebelumnya mereka belum pernah menyusun RPP berdasrkan kreteria/langkah-langkah penyusunan RPP setandar. Mereka menyusun RPP dengan mengadopsi dari teman atau pihak lain yang dimiliki dan disesuaikan dengan indikataor materi yang diajarkan di kelas oleh masing masing guru mata pelajaran. Penelitian dilakukan dengan 2 siklus. RPP yang sudah selesai dianalisis dan dinilai berdasarkan 3 parameter yang telah ditetapkan, antara lain: 1), aspek kesuasaian tes dengan tujuan pembelajaran, 2) aspek perilaku tingkat kesukaran Taxomi Blom (C1 – C6), dan ke. 3), penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada tes obyektif. Sementara itu, untuk mengetahui aktivitas guru didalam bekerja, peneliti melengkapi alat ukur dengan panduan observasi. Aspek yang diobservasi dalam kegiatan ini, terdiri dari 5 aspek kegiatan guru yaitu: a), aspek bahan, b), aspek keaktifan, c), aspek presentasi internal, d), aspek prosentasi eksternal dan e), aspek panel pakar. Berdasarkan kreteia tersebut di atas, dari siklus I dan siklus II rata-rata skor menunjukkan peningkatan, dari rata-rata skor 65.4 ke skor 75.3. itu berarti upaya guru di sekolah binaan pengawas dalam menyusun menentukan RPP vang signifikan dan mereka sudah sangat berupaya untuk bisa menentukan RPP yang sangt layak. Dalam siklus I ada 2 orang guru belum tuntas, maka dilanjutkan kesiklus II untuk menuntaskan sekaligus memberikan pengayaan bagi yang sudah tuntas. Dari hasil analisis pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan kualitas dengan hasil rata-rata kemampuan guru SMPN 1,SMPN.2dan SMPN 3 Jiken dalam menyusun menentukan RPP semester genap dari rata-rata skor 71,1 menjadi skor 81.1 dengan peningkatan sebesar 25%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui rapat kerja MGMP dalam penyusunan Ulangan semester genap Guru-guru di sekbin telah berhasil menentukan RPP secara (layak) berdasarkan kreteria yang ditetapkan.
Kata kunci: Menyusun RPP, Rapat Kerja MGMP
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan undang-undang repu-blik indonesia no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional serta undang-undang republik indonesia no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, pemerintah indonesia bersama pemerintah belanda dan bank dunia menyepakati untuk bekerjasa-ma dengan penyelenggara program MGMP BERMUTU (Better Education through Reformed Managemen and Universal Teacher Upgrading) dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan nasional dan meningkatkan kualitas guru di Indo-nesia.
Hal ini ada beberapa masalah yang dihadapi pendidikan indonesia saat ini, yaitu:
1. Kompetensi pendidik kaitannya dengan proses pembelajaran di kelas
2. Metode pembelajaran yang masih kon-vensional
3. Rendahnya output yang masih rendah pula
4. Belum adanya perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidik de-ngan adanya penelitian tindakan seko–lah
Maka perlu adanya solusi dan ko-mitmen bersama dalam rangka mening-katkan kinerja dan prestasi guru, yang harapannya terimbas dalam keberhasilan prestasi belajar peserta didik di kecamatan Jiken Kabupaten Blora berupaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan kegiatan dan latihan pada MGMP program BERMUTU yang dibiayai dana bantuan langsung (DBL) untuk meningkatkan profesionalitas guru melalui rapat kerja MGMP
Penulisan bentuk RPP merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam menyiapkan bahan ulangan harian, ujian semester, ujian sekolah dan lainnya. Setiap butir RPP yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator RPP yang sudah disusun di dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan RPP bentuk objektif dan kaidah penulisan soal uraian.
RPP merupakan suatu alat pe-ngumpul informasi jika dibandingkan de-ngan alat yang lain karena RPP bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Sukarsimi, rikunto. 2006:33). Ditinjau dari segi kegunaan RPP untuk mengukur kemampuan siswa, secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi 3 macam RPP yaitu: RPP formatif, RPP diagnostik, RPP sumatif.
Penggunaan bentuk RPP tertulis, sangat tergantung pada perilaku/kompe-tensi yang akan diukur. Ada kompetensi yang lebih tepat diukur/ditanyakan dengan mempergunakan RPP tertulis dalam bentuk RPP objektif. Ada pula kompetensi yang lebih tepat diukur dengan mempergunakan RPP perbuatan/praktik.
Dengan demikian tidak semua perilaku harus dinyatakan dengan bentuk RPP uraian atau objektif mengingat setiap bentuk RPP, masing-masing memiliki ke-unggulan dan juga memiliki kelemahan.
Keunggulannya, untuk RPP bentuk pilihan ganda diantaranya dapat mengukur kemampuan/perilaku secara objektif, sedangkan untuk RPP uraian diantaranya adalah dapat mengukur kemampuan mengorganisasikan gagasan dan menya-takan jawabannya menurut kata-kata atau kalimat sendiri. Kelemahan bentuk RPP objektif diantaranya adalah sulit menyusun pengecohnya, sedangkan untuk soal uraian diantaranya adalah sulit menyusun pedoman perskornya.
Penilaian adalah penerapan berba-gai cara dan penggunaan beragam alat, untuk memperoleh berbagai informasi ke-tercapaian kompetensi peserta didik (Mi-min, 2006:16). Penilaian pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan proses dan hasil belajar para peserta didik dan hasil mengajar guru. Informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator- indokator dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik dalam pencapaian kompetensi dasar, melaksanakan program remidial serta mengevaluasi kompetensi guru dalam rangka meningkatkan kualitas pembela-jaran.
Menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran melalui rapat kerja MGMP harus mencerminkan bahan pembelajaran semester genap yang terdiri dari beberapa standar kompetensi, kompetensi dasar dan beberpa indikator dalam setiap kompetensi dasar. Menyusun RPP disesuaikan dengan tuntutan indikator yang ada karena tiap indikator minimal harus ada satu RPP untuk mengetahui ketuntasan pembelajaran.
Apabila RPP yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persya-ratan, maka dengan melihat hasilnya guru akan mengetahui kelemahan siswa. Untuk dapat menyusun RPP yang memenuhi persyaratan cukup sulit karena menyusun RPP memerlukan pengetahuan, ketram-pilan serta ketelitian yang cukup tinggi.
Rakajoni dalam bukunya Etty me-ngatakan secara makro tugas guru berhu-bungan dengan pengembangan sumber daya manusia yang pada akhirnya akan pa-ling menentukan kelestarian dan kejayaan kehidupan bangsa (Etty, 1998:26). Pada dasarnya tugas guru mendidik mengajar, melatih serta mengevaluasi siswa, agar peserta didik dapat menjadi manusia yang dapat melaksanakan kehidupan selaras dengan kodratnya sebagai manusia. Berkaitan dengan tugas guru didalam mengevaluasi siswa maka guru hendaknya memiliki ketrampilan membuat RPP. Kegunaan RPP adalah untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapat proses pembelajaran. Dengan demikian guru memiliki kewajiban untuk membuat RPP. Hanya guru bersangkutan yang tahu tentang kemajuan akademik siswa melalui hasil RPP. Menyusun RPP untuk mengetahui tingkat kemampuan akademik pada semester genap guna mempersiapkan pembelajaran di semester berikutnya.
Kenyataan yang terjadi di sekolah bahwa guru jarang menyusun RPP biasanya mempergunakan RPP yang sudah ada, tinggal menyesuaikan dengan pokok bahasan yang diajar. Keadaan seperti ini juga terjadi di sekolah binaan peneliti, sehingga sering terjadi tidak tepat antara bahan ajar dengan RPP pada semester bersangkutan. Disisi lain guru sebagian besar belum biasa menyusun RPP, sehingga sering mencari dari beberapa kumpulan soal yang sudah ada (bank soal).
Melihat kondisi seperti ini guru belum memiliki kompetensi untuk menyusun RPP dan belum mencoba me-nyusun RPP hasil karya sendiri. Sehu-bungan dengan hal tersebut maka pene-litian ini perlu dilaksanakan.
Perlu diketahui bahwa sekolah binaan pengawas pada tahun pembelajaran 2013/2014 sejumlah 14 sekolah, namun karena keterbatasan pengawas, maka penelitian yang dilakukan di 3 sekolah, yaitu di SMP N. 1, smpn.2 dan smp n.3 jiken Kabupaten Blora.
Identifikasi Masalah
Dari pengamatan penulis di la-pangan setelah melakukan obsevasi dalam penulisan RPP Sumatif pada semester genap, kenyataannya,sebagian guru-guru SMPN 1,SMPN.2 dan SMPN 3 Jiken yang dijadikan sempel, masih mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP secara profesional. Dengan demikian maka kom-potensi guru perlu ditingkatkan utamanya dalam penysunan RPP profesional untuk sumatif.
Adapun permasalahan yang terda-pat dalam penyusunan RPP profesional adalah sebagai berikut:
1. Guru belum mampu menyusun bunyi butir RPP dengan tujuan pembelajaran
2. Guru belum mampu mengukur aspek prilaku tingkat kesukaran Taxonomi Bloom (C1-C6)
3. Guru belum mampu mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penyusunan RPP.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka akan muncul masalah-masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah melalui rapat kerja MGMP dapat meningkatkan komampuan guru dalam menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ?
2. Apakah dapat meningkatkan komam–puan guru guru dalam menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran di SMPN 1, SMPN.2 dan SMPN 3 Jiken ?
Pemecahan Masalah
Dalam pemecahan masalah di atas akan dilakukan melalui rapat kerja guru mata pelajararan sejenis yang tergabung dalam rapat kerja MGMP di sekolah, untuk bersama-sama menyusun RPP melalui rapat kerja MGMP di SMPN 1, SMPN.2 dan SMPN 3 Jiken.
Tujuan dan Manfaat
Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah: agar guru-guru SMPN 1, SMPN.2 dan SMPN 3 Jiken yang tergabung dalam rapat kerja MGMP di sekolah dapat menentukan penyusunan RPP rapat kerja MGMP berdasarkan mekanisme dan langkah-langkah yang ada. Agar guru-guru di sekolah binaan peneliti memiliki kompe-tensi dalam menentukan penyusunan RPP yang standarnya sudah ditentukan melalui rapat kerja MGMP
Manfaat penelitian ini adalah: agar guru-guru SMPN 1, SMPN. 2 dan SMPN 3 Jiken meiliki kompetensi dalam menentu–kan menyusun RPP, penilaian, dan evaluasi melalui mekanisne dan prosudur secara standar, sehingga dalam mengevaluasi pembelajaran tidak mengadopsi soal RPP yang ada.
KAJIAN PUSTAKA
Kompetensi Guru
Dalam dunia pendidikan, guru ada-lah merupakan faktor vital dalam pelaksa-naan pendidikan, karena ia akan dapat memberikan makna terhadap masa depan anak didik. Untuk mewujudkan semua itu, guru diberikan tugas dan tanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan. Undang-Undang Repuplik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pada pasal 35 menyebutkan, Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil belajar, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan (Anonim,2005:21)
Standar kompetensi guru meliputi tiga komponen yaitu: 1) Pengelolaan pembelajaran, 2) Pengembangan potensi dan 3) Penguasaan akademik (Anonim 2003:11). Masing-masing komponen kom-petensi mencakup seperangkat kemam-puan. Guru sebagai pribadi yang utuh harus memiliki sikap dan kepribadian yang positif. Sikap dan kepribadian tersebut senantiasa melekat pada setiap komponen kompetensi yang menunjang profesi guru.
a. Indikator Kompetensi
Untuk memperoleh gambaran yang terukur pada pemberian nilai untuk setiap kompetensi, maka perlu diterapkan kinerja setiap kompetensi. Kinerja kompetensi terlihat dalam bentuk indikator. (Anonim, 2003:12).
Tabel Komponen Pengelolaan Pembelajaran khusus pada kompetensi penilaian peserta didik
KOMPETENSI |
INDIKATOR |
Penilaian prestasi |
1. Mampu memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran |
Belajar peserta |
2. Mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda |
Didik |
3. Mampu memperbaiki soal yang tidak valid |
|
4. Mampu memeriksa jawaban |
|
5. Mampu mengklasifikasikan hasil-hasil penilaian |
|
6. Mampu mengolah dan menganalisis hasil penilaian |
|
7. Mampu menyusun laporan hasil penilaian |
|
8. Mampu membuat interprestasi kecendrungan hasil penilaian |
|
9. Mampu menentukan korelasi antar soal berdasarkan hasil penilaian |
|
10. Mengidentifikasi tingkat variasi hasil penilaian |
|
11. Mampu menyimpulkan dari hasil penilaian secara jelas dan logis |
b. Profesionalisme dan Komitmen Guru
1). Profesionalisme
Guru adalah tenaga fungsional yang bertugas khusus untuk mengajar, mendidik, melatih dan menilai hasil pembelajaran peserta didik serta efektifitas mengajar guru. Tugas guru adalah profesional, maka dari itu diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Karena profesi menurut Sikun Pribadi dalam bukunya Etty menyatakan bahwa “ Profesi itu pada hakekatnya status pernyataan atau janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya pada status jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa”. (Etty, 2003: 2) Profesi merupa-kan pernyataan atau janji terbuka oleh seorang profesional. Dengan demikian pernyataan profesional mengandung makna yang terbuka, sungguh-sungguh yang keluar dari lubuk hatinya dan mengandung norma-norma atau nilai-nilai yang etis, sehingga pernyataan yang dibuatnya baik bagi orang lain juga baik bagi dirinya.
Profesional guru sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah:
1. Mampu menyusun Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Mampu mengkontruksi RPP hasil belajar yang berkualitas.
3. Terampil menyajikan bahan ajar di kelas dan di luar kelas, profesional dalam mengevalu-asi hasil belajar.
2). Komitmen Guru:
3). Guru adalah jabatan profesional semestinya bersungguh-sunguh dalam melaksanakan tugasnya dan guru dalam bertugas hendaknya disiplin, objektif, jujur, bertang-gung jawab, kreatif, inovatif serta berkinerja.
Profesionalisme dan komitmen guru menurut Flanangan dalam hand out oleh Maba menyebutkan ada 4 dimensi antara lain: Demensi 1, demensi 2, demensi 3, dan demensi 4 (Maba: 2007: 2) antara lain:
· Dimensi 1 Profesional tinggi dan Komitmen rendah (P: + dan K: -) adalah guru mampu mempersiap-kan bahan ajar (RPP), pintar menyajikan bahan ajar sehingga siswa mengerti, tetapi kurang disiplin (suka terlambat, malas, subjektif, sore memberi les, malam hari tidak jelas pekerjaannya.)
· Dimensi 2 Profesional tinggi dan Komitmen tinggi (P: + dan K: +) adalah guru mempu menyusun RPP dan terampil menyajikan bahan ajar. Guru ideal (pintar ngajar, sistematis, rajin, disiplin, objektif, guru selalu ada dihati siswa. Bila tidak mengajar, doa siswa baik (semoga selamat, semoga dilindungi Tuhan, di murahkan rejekinya oleh Tuhan dll).
· Dimensi 3 Profesional rendah dan Komitmen rendah (P:-dan K: -) adalah guru kurang mampu me-nyusun RPP dan kurang terampil menyajikan bahan ajar, sehingga siswa menjadi bingung, guru ma-las, subjektif, kurang tepat menjadi guru, lebih cocok alih profesi, Guru hanya diminta siswa, bila tidak masuk doa siswa selalu jelek-jelek.
· Dimensi 4 Profesional rendah dan Komitmen tinggi (P:-dan K: +) adalah guru kurang mampu menyusun RPP dan kurang terampil menyajikan bahan ajar, tapi guru rajin, disiplin, dan objektif serta selalu mengutama-kan kepentingan siswa (kombinasi matreo sentrismen dengan paedo sentrisme)
Kontruksi RPP Hasil Belajar
Kontruksi adalah langkah menyu-sun RPP hasil belajar. RPP adalah prosedur yang sistematis untuk mewujudkan sampel perilaku sebagai pencerminan tingkat ketuntasan belajar siswa. (Maba, 2007: 1). Guru memiliki kompetensi didalam meng-kontruksi RPP, karena RPP dipakai sebagai mengukur ketercapaian hasil pembelajaran. Hasil belajar merupakan prestasi yang dapat ditunjukkan dalam bentuk simbol angka oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Jenis RPP hasil belajar seperti: Post RPP, formatif RPP, diagnostik RPP, dan sumatif RPP
RPP dapat dikontruksi oleh guru pengajar senior/yunior, baik individu atau melalui MGMP masing-masing baik rayon Kecamatan atau rayon Kabupaten/Kota. Setiap kontruksi RPP hasil belajar harus berdasarkan indikator atau setiap rencana pembelajaran (RPP) yang dikembangkan tersendiri oleh setiap guru sebagai pencerminan esensial bahan ajar. Kontruksi RPP hasil belajar melibatkan tiga keahlian: Ahli bahan ajar, ahli kontruksi dan ahli bahasa yang baik dan benar.
Untuk mendapatkan hasil RPP yang baik diuji dengan kalibrasi/validasi secara teoritik, dalam satu panel yang terdiri ahli kontruksi, konten ajar dan bahasa. Kalibrasi/validasi emperik, dalam satu uji coba lapangan untuk memperoleh respon verbal dari responden. Kalibrasi emperik bertujuan: menentukan validasi butir RPP reabilitasRPP, tingkat kesukaran butir RPP dan daya beda butir RPP (Maba, 2007: 3). Karena pelaksanaan RPP yang profesional siswa dengan mudah memahami hal yang ditanyakan sebab penyampaiannya secara sistematis dan bahasa yang dipergunakan cukup jelas.
Menetukan skoring dan pengambil-an keputusan oleh guru pengajar baik secara individu maupun rapat kerja MGMP (guru senior, yunior, guru berpengalaman, guru rajin, guru berpendidikan sarjana atau magíster/doctor yang relevan. Keputusan tentang hasil belajar akhir, harus berdasarkan hasil evaluasi proses dan evaluasi produk.
Evaluasi proses adalah evaluasi se-lama proses pembelajaran berlangsung meliputi: pre RPP tugas post RPP, formatif dan diagnostik. Evaluasi produk adalah evaluasi diakhir semester, tahun ajaran atau akhir jenjang pendidikan, sebaiknya dilakukan oleh guru secara individu atau melalui rapat kerja MGMP
Menyusun rencana pelaksanaan pem-belajaran Semester Genap
Kegiatan menyusun rencana pelak-sanaan pembelajaran semestrer genap merupakan pekerjaan yang cukup rumit karena menentukan ketelitian yang berda-sarkan rumusan indikator. Bentuk penu-lisan RPP sangat tergantung prilaku/kom-petensi yang akan diukur (Safari, 2004: 25). Masing-masing bentuk RPP memiliki keunggulan dan kelemahan, maka dari itu bentuk RPP disesuaikan dengan prilaku/kompetensi yang akan diukur.
Adapun langkah–langkah menyu-sun RPP obyektif sebagai berikut: a) Menetapkan tujuan RPP, b) Analisis kurikulum, c) Analisis buku pelajaran, d) Menetapkan kompetensi dasar, e) Menetapkan indikator, f) Menyusun tabel kivi-kisi RPP dan g) Menulis batir RPP. (Maba, 2007: 7) Selanjutnya diuraikan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan RPP
1. Untuk menyeleksi calon siswa baru, guna memperoleh calon siswa yang dapat meraih hasil belajar yang tinggi dan dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Tingkat kesukaran butir RPP dapat dinaikkan atau diturunkan berda-sarkan jumlah peserta dan daya tampung sekolah.
2. Untuk menempatkan siswa dalam kelas yang homogen atau hidrogen untuk penentuan beasiswa atau teladan.
3. Untuk memonitor kemampuan be-lajar siswa terkait dengan evaluasi proses.
b. Analisis kurikulum
Bertujuan untuk menentukan bo-bot setiap pokok bahasan yang dijadikan dasar untuk menulis butir RPP berdasarkan jumlah jam pertemuan. Berdasarkan silabus dapat direncanakan alokasi waktu pertemuan dalam satu semester dengan sejumlah pokok bahasan yang ada pada silabus
c. Menetapkan Indikator
1. Indikator harus mencerminkan tingkah laku siswa sebagai hasil belajar, TPK harus menggunakan kata-kata operasional yang berkait-an dengan C1 sampai C6 jika mau mengukur kognitif
2. Indikator harus dapat diukur dan diamati dengan skala tertentu
d. Menyusun tabel kisi-kisi RPP
Betujuan untuk menentukan repre-sentitas butir RPP terhadap bahan ajar. Tabel kisi-kisi RPP terdiri dari 2: Analisis bahan ajar dan Analisis aspek prilaku yang diukur. Bahan ajar berbentuk pokok bahasan dan aspek prilaku berbentuk taksomi Bloom (Kognitif: C1-C7, Alternatif dan Psikomotor).
Kemampuan Menulis Butir RPP
Kemampuan kontruksi adalah stem bentuk pertanyaan atau pernyataan, stem tidak negatif ganda, stem tidak memberi petunjuk kearah jawaban benar, setiap stem mandiri, stem mendorong RPPberpikir analitik. Pengecoh homogen dan logis, hanya satu jawaban tepat/paling tepat. Stem option panjang kalimatnya relatif sama dan stem tidak opensip.
Kemampuan materi RPP tercermin butir RPP relevan dengan indikator atau TPK, butir RPP juga mencerminkan bahan ajar, butir RPP mengukur taksonomi Bloom (kognitif dan Psikomotor). Kemampuan menggunakan bahasa sangat diperlukan di dalam menetapkan kaidah bahasa meng-hindari hal-hal seperti bias gender dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
1. Penulisan Butir RPP
1). Untuk RPP Objektif: Menulis stem atau pokok RPP menulis option kunci bila secara acak bagi semua butir RPP, kemudian baru menulis option distraktornya. Option kunci adalah jawaban yang benar, option pengecoh adalah jawaban yang tidak benar tetapi mungkin RPPti akan terkecoh karena tidak menguasai bahan ajar secara optimal. Untuk meghindari tebakan, jumlah option ada lima, maksudnya kemungkinan jawaban bila dengan menebak 20% dan kemungkinan salah adalah 80% (rumus 1/K dimana K adalah option)
2). Untuk RPP uraian hanya menulis stem, tetapi rambu-rambu ja-wabannya jelas (untuk uraian terbatas) sedangkan uraian bebas sangat mementingkan pola pikir deduktif atau induktif.
2. Penilaian Butir RPP
No |
Bidang |
Kriteria Penilaian |
A |
Konstruksi |
1. Pokok diekspresikan dalam bentuk yang sesuai |
|
|
2. Pokok soal tidak menimbulkan pengertian ganda |
|
|
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk kearah jawaban benar |
|
|
4. Pokok soal mandiri |
|
|
5. Pokok soal mengkondisikan siswa berfikir analitik |
|
|
6. Pilihan jawaban merujuk urutan yang benar |
|
|
7. Pengecoh homogen dan logis |
|
|
8. hanya ada satu jawaban yang benar |
B |
Materi RPP |
1. Pokok soal relevan dengan TPK atau indikator |
|
|
2. Reprentatif pokok soal rlevan dengan perilaku yang diukur |
|
|
3. Spesifikasi pokok soal menurut jenjnag perilaku yang diukur |
C |
Bahasa |
1. Pokok soal menerapkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar |
|
|
2. Rumusan pilihan jawaban relatif sama panjang |
|
|
3. Pokok soal singkat dan akurat |
|
|
4. Ketepatan pokok soal dengan spesifikasi butir |
|
|
5. Kelengkapan teknis pokok soal |
|
|
6. Pokok soal tidak ofensive |
|
|
7. Pokok soal tidak bias budaya |
|
|
8. Pokok soal komunikatif |
|
|
9. Pokok soal padat dan lugas |
Rapat Kerja MKKS/MGMP
MKKS/MGMP adalah wadah perte-muan profesional para kepala sekolah dan guru yang bersifat aktif, kompak dan akrab dalam membahas berbagai masalah profesional keguruan dengan prinsip dari guru, oleh guru, dan untuk guru dalam rangka pelaksanaan tugasnya. Anonim, 1994:3). Dengan menyadari bahwa meng-ajar dan mendidik sebagai profesi dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk masa depan, para guru harus senantiasa meningkatkan kompetensinya. Jadi MGMP ádalah lembaga musyawarah guru mata pelajaran sejenis yang berfungsi untuk me-mecahkan masalah-masalah yang terkait dengan tugasnya, antara lain: .seperti: silabus, RPP, bahan ajar, strategi pem-belajaran atau metode, media pem-belajaran, tehnik penilaian dan lainnya, dalam rangka peningkatan mutu pendi-dikan di sekolah.
Rapat Kerja (Raker) ádalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja berkumpul beberapa orang dalam tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi bersama, masalah ini umumnya merupakan kepentingan bersa-ma. Melaksanakan rapat kerja biasanya terjadi pada suatu organisasi sejenis misalnya: Rapat Kerja Dewan Pendidikan, rapat kerja Sekolah, rapat kerja MGMP
Sekolah sering mengadakan rapat kerja dalam menyelesaikan suatu peker-jaan seperti menyusun program kerja seko-lah yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Guru dan pegawai. Program sekolah harus diketahui oleh warga sekolah.
Dalam kegiatan menyusun Renca-na pelaksanaan pembelajaran juga akan diadakan rapat kerja MGMP, yang dihadiri oleh guru mata pelajaran IPS, Bahasa dan PPKN dibawah binaan kepala sekolah, wakasek kurikulum dan pengawas satuan pendidikan, dilaksanakan pada awal se-mester karena menyusun RPP sampai saat ini masih dipandang sebagai pekerjaan yang cukup sulit maka perlu dikerjakan secara berkelompok melalui rapat kerja. MGMP mata pelajaran.
METODE PENELITIAN
Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini ádalah guru SMPN 1, SMPN.2 dan SMPN 3 Jiken yang tergabung dalam rapat kerja MGMP guru mata pelajaran berjumlah 23 orang, dimulai dari Guru Guru Mapel UN.
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini ádalah selama 4 bulan dari Januari-Maret 2014 lebih rinci akan di uraikan dalam jadwal penelitian di bawah.
Rencana Tindakan
Dalam rencana tindakan ini ada 3 jenis kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain:
1. Jenis kegiatan ádalah tindakan nyata dalam menyusun batir Rencana pelaksanaan pembela-jaran melalui rapat kerja MGMP di tingkat Korwil Jiken untuk sekolah binaan pengawas.
2. Bentuk kegiatan yaitu dilaksanakan rapat kerja menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran bagi guru di sekbin peneliti, yakni di SMPN 1, SMPN.2 dan SMPN 3 Jiken.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pada awal perencanaan penelitian ini, kami menghadap kepala Kepala Sekolah untuk memohon pada beliau akan rencana penelitian pembuatan Rencana pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah menerima dengan baik tawaran ini, maka terjadilah pelaksanaan penelitian sesuai dengan harapan.
Dari 23 guru SMPN 1 dan SMPN 2, dan SMPN 3 Jiken yang ditunjuk itu. Ternyata sudah membawa data lengkap untuk mengadakan rapat kerja MGMP dalam rangka penyusunan Rencana pelaksanaan pembelajaran. Upaya mereka untuk mengikuti rapat kerja ini sangat antosias, karena pada pembuatan RPP sumatif sebelumnya mereka diumumkan oleh kepala sekolah lewat wakasek Kuri-kulum, mengumpulkan soal-soal masing-masing guru bidang studi tanpa melalui rapat kerja MGMP, sehingga soal yang mereka kumpulkan tampaknya asal jadi.
Untuk menjawab masalah peneliti-an ini diadakan tiga siklus sesua dengan proposal, tetapi setelah diadakan penelitian ternyata tidak sampai pada siklus III. Pada siklus II semua guru dimas masing-masing mata pelajaran sudah bisa menyelesaikan sesuai dengan ketentuan yang diper-syaratkan.
Hasil Penelitian Siklus I
Tabel: Penilaian RPP Siklus I
No |
Mata Pelajaran |
Kelas |
Aspek dan skor |
Nilai |
Kategori |
||
Kesesuaian RPP dengan tujuan pembelajaran |
ASPEC Perilaku (C1-C6) |
Penggunaan bhs yang baik dan benar |
|||||
|
|
|
5-1 |
5-1 |
5-1 |
|
|
1 |
Matematika |
7 |
4 |
5 |
4 |
86 |
B |
8 |
4 |
4 |
4 |
80 |
B |
||
9 |
4 |
4 |
4 |
80 |
B |
||
2 |
Bahasa Indonesia |
7 |
4 |
3 |
5 |
80 |
B |
8 |
4 |
4 |
5 |
86 |
B |
||
9 |
4 |
4 |
5 |
86 |
B |
||
3 |
Bahasa Inggris |
7 |
4 |
4 |
4 |
80 |
B |
8 |
4 |
4 |
4 |
80 |
B |
||
9 |
4 |
4 |
4 |
80 |
B |
||
4 |
IPA |
7 |
4 |
4 |
4 |
80 |
B |
8 |
4 |
4 |
4 |
80 |
B |
||
9 |
3 |
4 |
4 |
73 |
B |
||
Jumlah |
47 |
48 |
51 |
971 |
|
||
Rata-Rata |
3,92 |
4,00 |
4,25 |
80,92 |
|
Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan hasil penelitian pe-nyusunan Rencana pelaksanaan pembe-lajaran dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan pada siklus II maka diperolah hasil penelitian yang disampaikan dalam bentuk tabel berikut:
Tabel: Penilaian RPP Siklus II
Mata Pelajaran |
Kelas |
Aspek dan skor |
Nilai |
Kategori |
||
Kesesuaian RPP dengan tujuan pembelajaran |
ASPEC Perilaku (C1-C6) |
Penggunaan bhs yang baik dan benar |
||||
|
|
5-1 |
5-1 |
5-1 |
|
|
Matematika |
7 |
5 |
4 |
4 |
93,3 |
A |
8 |
5 |
3 |
4 |
86,6 |
A |
|
9 |
5 |
4 |
4 |
93,3 |
A |
|
Bahasa Indonesia |
7 |
5 |
4 |
4 |
93,3 |
A |
8 |
5 |
4 |
5 |
93,3 |
A |
|
9 |
5 |
3 |
4 |
80 |
A |
|
Bahasa Inggris |
7 |
5 |
4 |
4 |
86,6 |
A |
8 |
5 |
4 |
4 |
93,3 |
A |
|
9 |
5 |
4 |
5 |
93,3 |
A |
|
IPA |
7 |
5 |
4 |
4 |
93,3 |
A |
8 |
5 |
4 |
4 |
93,3 |
A |
|
9 |
5 |
4 |
4 |
86,6 |
A |
|
Jumlah |
48 |
46 |
50 |
1086,2 |
|
|
Rata-Rata |
4,00 |
3,83 |
4,17 |
90,52 |
|
Tabel: Hasil Penilaian RPP Sumatif Semester Genap pada Siklus I dan II
No |
Mata Pelajaran |
Kelas |
Hasil Peni laian RPP Sumatif |
Ket. |
|||
SIKLUS I |
SIKLUS II |
||||||
Nilai |
Kategori |
Nilai |
Kategori |
||||
1 |
Matematika |
7 |
86,6 |
A |
93,3 |
A |
Meningkat |
8 |
80 |
B |
86,6 |
A |
Meningkat |
||
9 |
80 |
B |
93,3 |
A |
Meningkat |
||
2 |
Bahasa Indonesia |
7 |
80 |
B |
93,3 |
A |
Meningkat |
8 |
86,6 |
A |
93,3 |
A |
Meningkat |
||
9 |
80 |
B |
80 |
A |
Tetap |
||
3 |
Bahasa Inggris |
7 |
80 |
B |
86,6 |
A |
Meningkat |
8 |
80 |
B |
93,3 |
A |
Meningkat |
||
9 |
80 |
B |
93,3 |
A |
Meningkat |
||
4 |
IPA |
7 |
80 |
B |
93,3 |
A |
Meningkat |
8 |
80 |
B |
93,3 |
A |
Meningkat |
||
9 |
73.3 |
B |
86,6 |
A |
Meningkat |
||
|
Jumlah |
|
971 |
|
1086,2 |
|
|
|
Rata-Rata |
|
80,92 |
|
90,52 |
|
89% |
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, dari penelitian ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penerapan rapat kerja MGMP dalam menyusun rencana pelaksa-naan pembelajaran semester genap sangat efektif. Sikap dan kemampuan guru SMPN 1 dan SMPN 2, dan SMPN 3 Jiken setelah melaksanakan rapat kerja MGMP merasa puas, karena melalui rapat kerja MGMP dapat mempergunakan waktu dengan baik, sehingga kebiasaan buruk menunda-nunda penyelesaian tugas menjadi hilang. Melalui rapat kerja KKG dapat meningkatkan kompetensi guru di dalam menyusun RPP profesional hal ini terlihat pada hasil:
1. Melalui rapat kerja MGMP, guru SMPN 1, SMPN2, dan SMPN 3 Jiken sudah dapat menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran, berda-sarkan kreteria pembuatan soal yang telah ditentukan. Hal itu terbukti dari hasil tabolasi data penelitian penyusunan Rencana pelaksanaan pembelajaran bagi guru di SMPN 1 SMPN 2dan SMPN 3 Jiken yang hasilnya dijadikan sampel. Dan hasil skor penilaian menunjukkan bahwa, pada kegiat-an siklus pertama, dengan rata-rata skor nilai 80,92 dan pada siklus kedua meningkat menjadi 90,52, terjadi peningkatan sebesar 89%
Saran
Karena adanya pengaruh positif terhadap menerapkan rapat kerja MGMP untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, baik itu dapat meningkatkan minat, motovasi maupun kemampuan guru khususnya dalam menyusun RPP profesio-nal maka melalui kesempatan ini penulis mengajukan beberapa saran:
- Kepada kepala sekolah disarankan dalam menyusun rencana pelaksa-naan pembelajaran hendaknya di-laksanakan melalui rapat kerja MGMP atau rapat kerja sekolah gu-na menumbuhkan kerjasama yang baik antar guru, saling tukar informasi, keterbukaan, akunta-bilitas, persaingan yang positif, dan kekeluargaan dalam mewujudkan peningkatan mutu sekolah.
- Kepada semua guru dalam melak-sanakan tugasnya untuk menyusun RPP sangat diperlukan kerja sama yang baik antar mata pelajaran sejenis, dan lintas mata pelajaran guna menumbuhkan budaya kordi-nasi dalam pemecahan rmasalah di sekolah dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003 . Standar Kompetensi Guru Sekolah Menengah.: Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
Anonim. 1999. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Anonim. 2007. Pedoman Bantuan Langsung (Block Grant) Pelaksanaan Penelitian Tidakan Bagi Pengawas Sekolah SMA/SMK. Jakarta: Direktoral Tenaga Kependidikan Direktoral Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dsar dan menengah Direktorat Tenaga Kependidikan
Anonim,2005. Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2005. Jakarta, Tentang Guru dan Dosen, Cemerlang Jakarta.
Anonim, 1994. Kelompok Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Derektorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Anonim, 2008 Petunjuk Teknis Penelitian tindakan Sekolah (School Action Research) Peningkatan Kompetensi Supepervisi Pengawas sekolah SMA/SMK,Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Derektorat Jendral PMPTK.
Basuki, Wibawa. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan menengah Direktorat Tenaga Kependidikan