PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

DALAM MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN

MELALUI PEMBINAAN TERSTRUKTUR BAGI GURU-GURU

SD NEGERI MARGOAYU 2 KECAMATAN KARANGAWEN

KABUPATEN DEMAK TAHUN 2018/2019

 

Karjono

Kepala SD Negeri Margoayu 2 Kec. Karangawen Kab. Demak

 

ABSTRAK

Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian internal (internal assesment) terhadap proses dan hasil peserta didik yang dilakukan oleh pendidik, dalam hal ini guru kelas atas nama satuan pendidikan. Penilaian kelas untuk menilai kompetensi peserta didik pada saat dan akhir pembelajaran (BSNP, 2006: 1) Penyusunan rubrik penilaian merupakan kegiatan untuk memperjelas deskripsi kriteria-kriteria yang akan dinilai. Melalui jabaran deskripsi kriteria yang jelas tersebut, maka guru akan makin cermat dalam memberikan penilaian dan peserta didik lebih teliti dalam memenuhi kriteria pencapaian kompetensi dasarnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: (1). Bagaimanakah upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi Guru-guru di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak Tahun 2018/2019 ?, (2). Bagaimana hasil peningkatan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi Guru-guru di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak Tahun 2018/2019 ?, (3). Seberapa besar pengaruh pembinaan terstruktur terhadap motivasi guru dalam menyusun rubrik penilaian di SD Negeri Margoayu 2 setelah diadakan pembinaan oleh Kepala Sekolah ? Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Kompetensi guru mengembangkan rubrik penilaian dapat ditingkatkan melalui pembinaan terstruktur terbukti pada pelaksanaan tindakan nilai rata-rata yang diperoleh dari 70,33 pada kondisi awal/prasiklus meningkat rata-ratanya menjadi 78,33 pada siklus I dan meningkat menjadi 82,17 pada siklus II. (2). Pembinaan terstruktur yang cukup efektif dilakukan melalui kegiatan pembinaan tersturktur bagi guru-guru di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak.

Kata kunci: kompetensi guru, pembinaan terstruktur

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian internal (internal assesment) terhadap proses dan hasil peserta didik yang dilakukan oleh pendidik, dalam hal ini guru kelas atas nama satuan pendidikan. Penilaian kelas untuk menilai kompetensi peserta didik pada saat dan akhir pembelajaran (BSNP, 2006: 1)

Penyusunan rubrik penilaian merupakan kegiatan untuk memperjelas deskripsi kriteria-kriteria yang akan dinilai. Melalui jabaran deskripsi kriteria yang jelas tersebut, maka guru akan makin cermat dalam memberikan penilaian dan peserta didik lebih teliti dalam memenuhi kriteria pencapaian kompetensi dasarnya.

Berdasarkan hasil pemantauan pelaksanaan penilaian kelas yang dilakukan oleh guru selama ini, 96% guru di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak melakukan penilaian tanpa instrumen (rubrik) yang memadai. Guru-guru tersebut melakukan penilaian hanya memperhatikan aspek penilaian, itu pun jarang sekali. Belum ada guru yang melakukan penilaian pembelajaran menggunakan rubrik penilaian. Oleh karena itu, sangat dipandang perlu adanya penelitian tentang penyusunan rubrik penilaian secepat mungkin. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tindakan ini berjudul: ”Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun Rubrik Penilaian Melalui Pembinaan Terstruktur Bagi Guru-guru SDN Margoayu 2 Karangawen Demak Tahun 2018/2019”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: (1). Bagaimanakah upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi Guru-guru di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak Tahun 2018/2019 ?, (2). Bagaimana hasil peningkatan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi Guru-guru di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak Tahun 2018/2019 ?, (3). Seberapa besar pengaruh pembinaan terstruktur terhadap motivasi guru dalam menyusun rubrik penilaian di SD Negeri Margoayu 2 setelah diadakan pembinaan oleh Kepala Sekolah ?

Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian tindakan ini mengupayakan agar guru memiliki kompetensi dalam menyusun rubrik penilaian yang berguna untuk membantu pelaksanaan pembelajaran di kelas. Adapaun tujuan khusus penelitian ini adalah: (1). Mendeskripsikan upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi Guru-guru di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak Tahun 2018/2019, (2). Mendeskripsikan hasil peningkatan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi Guru-guru di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak Tahun 2018/2019, (3). Mengetahui seberapa besar pengaruh pembinaan terstruktur terhadap motivasi guru dalam menyusun rubrik penilaian di SD Negeri Margoayu 2 setelah diadakan pembinaan oleh Kepala Sekolah.

Manfaat Penelitian

1)Meningkatkan kompetensi pengawas dalam mengatasi masalah akademik di sekolah yang menjadi binaannya. 2). Mendayagunakan dan memanfaatkan hasil kerja kreatif Kepala Sekolah semaksimal mungkin. 3). Mengaktualisasikan potensi guru untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran seoptimal mungkin. 4).Membantu guru meningkatkan hasil pembelajaran bagi peserta didiknya.

KAJIAN PUSTAKA

Standar Kompetensi Guru

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 dinyatakan bahwa guru harus memiliki standar kompetensi secara nasional. Di antara standar kompetensi tersebut adalah: (1) Kompetensi Pedagogik, (2) Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Sosial, dan (4) Kompetensi Profesional (Lampiran Permendiknas No.16 Tahun 2007).

Kompetensi pedagogik adalah kompetensi guru dalam perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, evaluasi kegiatan pembelajaran. Secara garis besar kompetensi pedagogik terdiri atas: (1). Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; (2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; (3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu; (4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik; (5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengem-bangan yang mendidik; (6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; (8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, dan (10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran (Permendiknas No.16 Th. 2007)

Penilaian Kelas

Penilaian kelas dikelompokkan atas: (1) penilaian kelompok mata pelajaran agama, akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (2) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengeta-huan dan teknologi, (3) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika, dan (4) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah-raga dan kesehatan (BSNP , 2007: 28).

Rubrik Penilaian

Rubrik penilaian dibuat dengan memperhatikan hal-hal berikut antara lain ide utama, tujuan, siapa yang akan membuat, bahasa yang dipakai, dan layout. Ide utama berisi standar kompetensi atau kompetensi dasar yang akan dicapai dalam kegiatan. Tujuan mencakup pengetahuan, skill atau pemahaman yang akan dicapai harus diuraikan dengan jelas. Rubrik penilian dibuat oleh satu orang guru, kelompok kerja guru, guru dan siswa. Bahasa yang dipakai jelas, singkat, mudah dipahami, istilah yang sulit harus dijelaskan secepatnya. Sedangkan layout harus menarik, tidak kaku, dan friendly (MBE RTI-USAID, 2006: 3).

Pembinaan Terstruktur

Pembinaan terstruktur merupakan pembinaan kepada guru yang dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan pembinaan tersebut akan memudahkan untuk melakukan kegiatan, sekaligus memiliki dampak yang luas dan memberikan tantangan untuk meningkatkan kom-petensi profesionalisme guru.

Pembinaan terstruktur menggunakan teknik One Input Many Output dan Do talk Record adalah pembinaan menggunakan teknik yang diadopsi dari model pembelajaran kelas rangkap. One Input Many Output maksudnya bahwa dengan satu masukan akan diperoleh banyak keluaran. Sedangkan Do talk Record maksudnya mengerjakan, membicarakan dan merekam. Dalam kegiatan pembinaan ini teknik One Input Many Output digunakan untuk memancing kompetensi guru dengan memberikan satu masukan, dan diharapkan guru mampu menghasilkan keluaran yang bervariasi. Sedangkan teknik Do Talk Record, guru diajak untuk mengerjakan tugas, mendiskusikan, memperbaiki dalam bentuk produk akhir. (Depdiknas, 2007: 11-13 dan 35-37).

Kerangka Berpikir

Untuk memecahkan masalah yang telah diuraikan, maka berikut ini peneliti menguraikan langkah-langkah pemecahannya. (1) Berdasarkan kenyataan di lapangan 98% lebih penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil belajar siswa tidak menggunakan rubrik penilaian. Hal ini disebabkan guru belum mengenal, belum pernah menggunakan dan belum mampu menyusun rubrik penilaian. (2). Guru perlu dibina, didampingi agar mampu menyusun rubrik penilaian, sekaligus mampu menggunakannya. (3). Pembinaan, pendampingan kepada guru kelas sekolah dasar ini, dilakukan melalui kegiatan pembinaan terbimbing yang dilakukan secara terstruktur, terarah dan berkesinambungan. (4) Agar kegiatan menarik dan menantang perlu menggunakan teknik yang tepat antara lain: One Input Many Output dan Do Talk Record yang diadopsi dari Pembinaan Model Pembelajaran Kelas Rangkap (Multi Grade). (4). Hasil rubrik penilaian yang dibuat guru dicobakan kemudian digunakan untuk menilai kinerja dan produk siswa, sehingga guru memperoleh pengalaman langsung bagaimana penggunaan rubrik di kelasnya. (5). Pemantapan hasil penyusunan rubik penilaian, dilakukan dalam diskusi ketika pembinaan berlangsung, dan hasilnya dapat disebarkan kepada guru lainnya.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan dan pemecahan masalah yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: Kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian dapat ditingkatkan melalui pembinaan terstruktur.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan yang dilakukan secara mandiri. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan siklus berulang yang terdiri atas tiga siklus. Tiap siklus dilakukan empat kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi dan refleksi. Model siklus yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart yang dikembangkan menjadi 2 siklus.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari penelitian tindakan sekolah ini adalah perwakilan guru sekolah dasar kelas I,II, III, IV, V, dan VI di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak, sebanyak 6 orang guru kelas.

Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2019.

Prosedur Penelitian

Siklus I           

Perencanaan

Kegiatan pada perencanaan siklus I ini, menyiapkan instrumen yang terdiri atas teks hasil belajar peserta didik, format penilaian untuk menilai karya peserta didik. Berikutnya menyiapkan indikator keberhasilan menyusun rubrik penilaian, menyiapkan format rubrik penilaian, dan menyiapkan rubrik untuk menilai hasil penyusunan rubrik penilaian oleh guru.

Pelaksanaan

Tindakan dalam penelitian ini berupa pembinaan kepada guru, untuk menyusun rubrik penilaian. Tiap guru yang menjadi subjek penelitian, menyusun rubrik penilaian, sesuai dengan kelas yang menjadi tanggung-jawabnya.

 

Observasi dan evaluasi

Observasi dan evaluasi dalam siklus I ini difokuskan pada kegiatan mencermati, menganalisis, dan menilai rubrik penilaian disusun guru.

Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menganalisis kelebihan dan kelemahan/ kekurangan dari rubrik penilaian yang disusun guru. kelemahan-kelemahan yang ditemukan, dikaji, didiskusikan bersama-sama dan akhirnya digunakan untuk menyusun rencana tindakan ulang pada siklus II.

Siklus II   

Perencanaan

Rencana tindakan ulang dari Siklus I ditindaklanjuti melalui analisis lebih dalam. Kelemahan pada siklus I diperbaiki, dan pada Siklus II ini menggunakan teknik Do Talk Record.

Pelaksanaan Tindakan

Tindakan pada Siklus II ini berupa pemberian Format Rubrik Penilaian sambil memperhatikan kekurangan rubrik penilaian yang telah dibuat oleh guru. Kelemahan yang masih nampak diperbaiki, dilengkapi, dan akhirnya didiskusikan untuk saling melengkapi. Pada akhir pertemuan dilakukan penulisan ulang rubrik penilaian dengan memperhatikan informasi masukan dari sesama guru dan fasilitasi peneliti. Setiap guru menyusun satu rubrik penilaian untuk satu kompetensi dasar.

Observasi dan evaluasi

Observasi dan evaluasi difokuskan pada kegitan guru dalam pembinaan dan produk rubrik penilaian untuk satu kompetensi dasar. Evaluasi terhadap rubrik penilaian memperhatikan aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh sebuah rubrik penilaian.

Refleksi

Refleksi dilakukan atas dasar kajian hasil observasi dan evaluasi kegiatan penyusunan rubrik penilaian. Refleksi didahului dengan diskusi bersama-sama antara guru dan peneliti. Berdasar data yang diperoleh dari hasil evaluasi, maka disusun rencana tindakan ulang untuk siklus III jika indikator keberhasilan pada siklus II tidak tercapai.

Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian perlu ada indikator-indikator. Kriteria guru yang sudah dapat menyusun rubrik penilaian: (1). Rubrik yang dibuat sudah menampilkan aspek/ kriteria dari kompetensi dasar. Batasan skor minimal: 15. (2). Rumusan dari deskripsi aspek dan tingkatan aspek disajikan dengan jelas, bahasa mudah dipahami, dan mampu memberikan gambaran tingkat pencapaian kompetensi dasar yang dimaksud. Batasan skor minimal: 45. (3). Rentangan bobot skor/nilai dari setiap aspek sesuai. Rentangan skor / nilai setiap tingkatan sudah sesuai. Batasan minimal 15. (4). Jumlah skor minimal secara keseluruhan adalah: 75.

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Siklus I (Pembinaan ke-1: 10 Januari 2019)

Perencanaan:

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: (a). Menyiapkan teks karya peserta didik, format untuk menilai karya peserta didik, daftar kompetensi dasar yang diperlukan, format rubrik penilaian, rubrik penilaian untuk menilai rubrik karya guru, dan format untuk refleksi kegiatan pembinaan. (b). Memeriksa kembali jadwal kegiatan pembinaan melalui kegiatan pembinaan terstruktur. Kegiatan telah direncanakan pada tanggal 10, 17, dan 24 Januari 2019 dengan lokasi di SD Negeri Margoayu 2 Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. (c). Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengobservasi dan mengevaluasi hasil rubrik penilaian yang dibuat guru, (d). Menyiapkan indikator penyusunan rubrik, (e) Menyiapkan format rubrik penilaian yang dipergunakan oleh guru dalam menyusun rubrik penilaian. Aspek rubrik penilaian meliputi: (1) Aspek / kriteria, (2) deskripsi tingkatan aspek / kriteria penilaian, dan (3) Skor / nilai tiap aspek dan tingkatan penilaian, (f). Menyiapkan teks untuk bahan praktik penilaian. (g). Menyusun strategi pengamatan dan evaluasi yang digunakan selama kegi-atan pembinaan. Strategi pengamatan dan evaluasi menggunakan observasi bebas dan penilaian terhadap hasil rubrik yang dibuat guru.

Pelaksanaan:

(1). Melaksanakan penilaian terhadap produk siswa tanpa menggunakan rubrik penilaian dan menggunakan rubrik, (2). Membandingkan hasil penilaian yang tidak menggunakan rubrik penilaian dan yang menggunakan rubrik penilaian, (3). Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan penggunaan rubrik penilaian dalam pembelajaran, (4). Menentukan kompetensi dasar yang dipilih untuk dibuat rubrik penilaiannya oleh guru, (5). Menyusun rubrik penilaian dari kompetensi dasar yang dipilih guru, (6). Menukar produk rubrik penilaian dengan guru lain untuk ditanggapi dan mendapat masukan. (7). Memperbaiki rubrik yang telah dibuat berdasarkan masukan dan hasil diskusi selama kegiatan pembinaan. (8).Mengevaluasi dan menganalisis hasil evaluasi rubrik penilaian yang dibuat guru oleh peneliti.

Pengamatan

Pada tahap kegiatan ini dilaksanakan observasidan evaluasi terhadap rubrik penilaian yang dibuat oleh guru. Evaluasi rubrik yang dibuat guru menggunakan rubrik penilaian untuk menilai rubrik buatan guru.

Rerata hasil penilaian terhadap produk rubrik penilaian oleh guru pada prasiklus ini masih rendah yakni: 70,33 dari skor maksimal adalah 100.

Berikut ini deskripsi hasil penilaian rubrik penilaian pada prasiklus:

  • Bobot tiap aspek / kriteria sebagian besar belum ada / belum ditampilkan oleh guru.
  • Deskripsi masing-masing tingkatan masih bersifat global, belum memiliki daya pembeda yang jelas
  • Pemberian rentangan nilai pada tiap tingkatan kriteria belum ada.

 

Refleksi

Berdasarkan data hasil refleksi dari prasiklus, rancangan tindakan ulang pada siklus I nanti difokuskan pada penulisan bobot aspek, deskripsi tingkatan, dan skor/nilai pada tingkatan.

Siklus I (Pembinaan ke-2: 17 Januari 2019)

Perencanaan:

Sesuai dengan hasil refleksi pada prasiklus dilakukan perubahan pembinaan terhadap guru yang antara lain adalah:

  1. Pada pertemuan ke-2 ini format rubrik penilaian tetap mengacu pada format yang ada, namun fokus pembinaan pada penyusunan kembali deskripsi tiap tingkatan penilaian dan penentuan nilai/skor pada tiap aspek dan tingkatan aspek penilaian
  2. Model/teknik pembinaan ada perubahan yakni menggunakan teknik Do Talk Record. Pada pertemuan ini guru dipersilakan mengerjakan kembali deskripsi tiap tingkatan, agar gambaran nilai/skor pada tingkatan indikator makin jelas, kemudian mendiskusikan, dilanjutkan merevisi berupa hasil rubrik penilaian secara perorangan.
  3. Penekanan penyusunan deskripsi aspek/kriteria pada cakupan kalimat yang mampu menggambarkan kondisi produk dan proses pembelajaran yang sedang dilakukan penilaian dengan tepat.
  4. Mencobakan kembali rubrik yang telah dibuat, untuk mengetahui tingkat kemudahan penggunaannya pada materi seperti yang telah dilakukan pada prasiklus.
  5. Menyusun kembali strategi pengamatan dan evaluasi yang digunakan selama kegiatan pembinaan. Strategi pengamatan dan evaluasi menggunakan observasi bebas dan penilaian terhadap hasil rubrik yang dibuat guru.

Pelaksanaan:

  1. Mengidentifikasi kembali deskripsi dari aspek/kriteria yang telah dibuat sesuai dengan kompetensi dasar yang telah dipilih guru.
  2. Mendiskusikan unsur deskripsi yang belum ada, menambah dan menyusun kembali menjadi deskripsi yang lebih baik.
  3. Menentukan skor nilai tiap tingkatan sesuai dengan bobot masing-masing tingkatan
  4. Mempresentasikan dan mendiskusikan rubrik yang telah dibuat guru, untuk memperoleh masukan dari guru lain.
  5. Memperbaiki rubrik yang telah dibuat berdasarkan masukan dan hasil diskusi selama kegiatan pembinaan.
  6. Mendiskusikan, mengevaluasi, dan menganalisis hasil rubrik penilaian yang dibuat guru oleh peserta pembinaan dan oleh peneliti untuk mengidentifikasi sisi aspek-aspek yang belum dipenuhi untuk rubrik penilaian yang baik.
  7. Merevisi kembali rubrik yang telah dibuat guru

 

Pengamatan

Pengamatan pada siklus I ini dilakukan pada penyusunan hasil rubrik penilaian yang telah dibuat guru. Aspek yang diamati adalah aspek penilaian, deskripsi tingkatan aspek, dan pemberian nilai/skor pada tiap aspek.

Rerata hasil penilaian terhadap produk rubrik penilaian oleh guru pada siklus I ini masih rendah yakni: 78,33 dari skor maksimal adalah 100.

Berikut ini deskripsi hasil penilaian rubrik penilaian pada siklus I:

  • Bobot tiap aspek/kriteria sebagian kecil belum ditampilkan oleh semua guru.
  • Deskripsi masing-masing tingkatan belum lengkap dan masih ada sebagian yang hanya mengurangi kalimat deskripsi tingkat sebelumnya.
  • Pemberian rentangan nilai pada tiap tingkatan kriteria belum lengkap

Refleksi:

Berdasarkan data retata hasil refleksi siklus I di atas, maka rencana tindakan ulang pada siklus II, difokuskan pada penulisan melengkapi ketepatan aspek, melengkapi deskripsi tingkatan, dan melengkapi bobot skor pada setiap tingkatan.

Siklus II

Perencanaan:

Sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I dilakukan perubahan pembinaan terhadap guru yang antara lain adalah:

  1. Pada pembinaan ke-3 (24 Januari 2019) format rubrik penilaian tetap mengacu pada format yang ada, namun fokus pembinaan pada penyusunan kembali deskripsi tiap tingkatan penilaian dan penentuan nilai/skor pada tiap aspek dan tingkatan aspek penilaian.
  2. Model/teknik pembinaan ada perubahan yakni menggunakan teknik Do Talk Record. Pada pertemuan ini guru dipersilakan mengerjakan kembali deskripsi tiap tingkatan, agar gambaran nilai/skor pada tingkatan indikator makin jelas, kemudian mendiskusikan,dilanjutkan merevisi berupa hasil rubrik penilaian secara perorangan.
  3. Penekanan penyusunan deskripsi aspek/kriteria pada cakupan kalimat yang mampu menggambarkan kondisi produk dan proses pembelajaran yang sedang dilakukan penilaian dengan tepat.
  4. Mencobakan kembali rubrik yang telah dibuat, untuk mengetahui tingkat kemudahan penggunaannya pada materi seperti yang telah dicobakan pada prasiklus dan siklus I.
  5. Menyusun kembali strategi pengamatan dan evaluasi yang digunakan selama kegiatan pembinaan. Strategi pengamatan dan evaluasi menggunakan observasi bebas dan penilaian terhadap hasil rubrik yang dibuat guru.

Pelaksanaan:

  1. Mengidentifikasi kembali bagian-bagian rubrik penilaian yang telah dibuat untuk dicocokkan dengan kompetensi dasar yang telah dipilih guru selama 30 menit.
  2. Mempresentasikan dan mendiskusikan rubrik yang telah dibuat guru, untuk memperoleh masukan dari guru lain.
  3. Memperbaiki rubrik yang telah dibuat berdasarkan masukan dan hasil diskusi selama kegiatan pembinaan
  4. Mendiskusikan, mengevaluasi, dan menganalisis hasil evaluasi rubrik penilaian yang dibuat guru oleh peserta pembinaan dan oleh peneliti untuk mengidentifikasi sisi aspek-aspek yang harus dipenuhi untuk rubrik penilaian yang baik.
  5. Menentukan kriteria-kriteria yang telah terpenuhi dari rubrik penilaian yang telah disusun oleh guru, sesuai dengan jenjang kelas yang diajarnya dan sesuai dengan kompetensi dasar materi pelajaran yang dipilihnya.

Pengamatan

Pada tahap kegiatan ini dilaksanakan observasi dan evaluasi terhadap kompetensi guru menyusun rubrik penilaian. Hasil penilaian penyusunan rubrik penilaian pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2019 pada tabel berikut:

Rerata hasil penilaian terhadap produk rubrik penilaian oleh guru pada siklus II cukup baik yakni: 82,17 dari skor maksimal adalah 100.

Berikut ini deskripsi hasil penilaian rubrik penilaian pada siklus II:

  1. Bobot tiap aspek / kriteria sebagian kecil belum ada / belum ditampilkan oleh guru.
  2. Deskripsi masing-masing tingkatan belum lengkap dan masih ada sebagian yang hanya mengurangi kalimat deskripsi tingkat sebelumnya.
  3. Pemberian rentangan nilai pada tiap tingkatan kriteria belum lengkap

Refleksi

  1. Hasil pembinaan pada siklus II ini dapat direkomendasikan untuk dikembangkan pada mata pelajaran lain.
  2. Gambaran peningkatan kompetensi guru dalam menyusun rubrik peni-laian nampak pada tabel di bawah ini.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembinaan pengembangan rubrik penilaian, guru makin memahami tingkatan kriteria penilaian dari penyusunan indikator pencapaian suatu kompetensi dasar peserta didik yang diajarnya. Dengan demikian guru makin tahu arah dan jabaran kriteria pencapaian kompetensi dasar yang diharapkan.

Pelaksanaan tindakan dalam pembinaan guru menyusun rubrik penilaian ada yang cepat dan lambat. Kegiatan guru dalam siklus I yang menggunakan teknik One Input Many Output memiliki keunggulan yakni guru dengan cepat menyampaikan model rubrik penilaian yang pernah dipahami. Namun hasilnya kebanyakan masih belum mengacu pada ketentuan model penilaian kelas yang sekarang dikembangkan. Aspek/kriteria penilaian hanya bersumber dari apa yang diketahui oleh guru, belum mengacu pada panduan yang lebih baik / baku.

Kelambatan guru dalam menyusun rubrik penilaian terdapat pada menyusun deskripsi tiap tingkatan. Meskipun telah diberi kata kunci untuk pencapaian kriteria maksimal, namun guru masih kesulitan mendeskripsikan tingkatan di bawahnya. Akibatnya deskripsi tingkatan kriteria penilaian harus diubah dengan menggunakan teknik Do Talk Record pada siklus II

Setelah dilakukan pembinaan pada Siklus II yang menggunakan Teknik Do Talk Record (mengerjakan-membicarakan dan merekam) nampak perubahan yang signifikan dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran di sekolah dasar ini.

Ditinjau dari segi guru, pelaksanaan penelitian tindakan yang berfokus pada Pembinaan Akademik guru, mendukung tercapainya kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian. Hal ini nampak pada siklus I yang menggunakan Teknik One Input Many Output. Pada siklus I ini, guru diberi kesempatan untuk menyusun berbagai rubrik penilaian dengan diberi masukan berupa format rubrik penilaian. Setiap guru bebas menentukan model aspek penilaian yang diinginkan, yang diketahui, beserta seluruh skor tingkatan penilaian. Hasilnya kemudian didiskusikan, dianalisis bersama, dikaji kelebihan dan kekurangan. Kekurangan hasil guru diperbaiki oleh guru lain yang setingkat, kemudian dicatat dan guru yang bersangkutan memperbaikinya secara mandiri.Pengalaman bimbingan terstruktur ini diharapkan senantiasa dapat dilaksanakan di sekolahnya masing-masing melalui KKG di gugusnya.

Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1). Kompetensi guru mengembangkan rubrik penilaian dapat ditingkatkan melalui pembinaan terstruktur terbukti pada pelaksanaan tindakan nilai rata-rata yang diperoleh dari 70,33 pada kondisi awal/prasiklus meningkat rata-ratanya menjadi 78,33 pada siklus I dan meningkat menjadi 82,17 pada siklus II. (2). Pembinaan terstruktur yang cukup efektif dilakukan melalui kegiatan pembinaan tersturktur bagi guru-guru di SDN Margoayu 2 Karangawen Demak.

Saran

(1).Kompetensi guru menyusun rubrik penilaian pada penelitian ini baru pada pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya kelas I, II, III, IV, V s.d VI namun dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lain. (2).Diharapkan semua guru mampu menyusun rubrik penilaian, menggunakan, dan menganalisis hasilnya hingga mampu melakukan refleksi untuk memperbaiki sikap profesionalnya dalam pembelajaran.(3).Rubrik Penilaian sebaiknya diberikan juga kepada siswa, agar siswa mengetahui batasan-batasan aspek dari indikator pencapaian kompetensi dasar yang diharapkan. (4).Pengembangan rubrik penilaian sebaiknya dapat menjadi salah satu bagian dari program kegiatan Pembinaan Terbimbing di gugus sekolah atau KKG yang direncanakan secara terpadu, berkesinambungan, dan senantiasa melibatkan Kepala Sekolah sebagai implikasi tugas pokok dan fungsinya dalam penjaminan mutu pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP    . 2006. Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

BSNP. 2007. Model Penilaian Kelas SD /MI / SDLB. Jakarta. Depdiknas

Depdiknas. 2005. Paket Pelatihan 1 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat dan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas.2005. Paket Pelatihan 1 Pembelajaran Kelas Rangkap. Bahan Penun-jang Untuk Fasilitator. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2007. Paket Pelatihan 2 Pembelajaran Kelas Rangkap. Bahan Pe-nunjang untuk Fasilitator. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2006. Paket Pelatihan 4 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat dan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Depdiknas

Dirjen PMTPTK. 2008. Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah (School Action R-search) Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah. Jakarta: Depdiknas