PENINGKATAN MINAT DAN AKTIFITAS BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS III

DI SD KALINANAS 2 KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA

DALAM PEMBELAJARAN IPA

PADA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2008/2009 TENTANG MAKHLUK HIDUP

DENGAN PEMANFAATAN MEDIA GRAFIS

Agus Dwi Purnomo

Guru Kelas III, SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah meningkatkan minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dengan meng-gunakan media grafis. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dalam pembe-lajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Makhluk Hidup. Tindakan dengan menggunakan media grafis dengan pendekatan belajar kelompok. Tempat penelitian ini SD Kalinanas 2 Keca-matan Japah Kabupaten Blora, tepatnya di Kelas III. adalah Waktu penelitian ini adalah 2 bulan, yaitu bulan Agustus-September tahun 2008 pada Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009 terdiri dari 20 anak. Hasil penelitian ini adalah 1) Pembelajaran IPA dalam materi tentang Makhluk Hidup sebelum menggunakan media grafis berlangsung konvensional dengan memperhatikan keterangan dari guru dan menyimak materi dari buku, 2) Pembelajaran IPA dalam materi tentang Makhluk Hidup sebelum menggunakan media grafis menyebabkan minat dan aktifitas belajar peserta didik menjadi rendah, 3) Pembelajaran IPA dalam materi tentang Makhluk Hidup setelah menggunakan media grafis berlangsung dengan pembelajaran kelompok, 4) Peserta didik dan kelompoknya fokus dan perhatian dalam mengerjakan tugas kelompok, 5) Peserta didik dan kelom-poknya aktif dan kooperatif dengan berpendapat, berdiskusi dan tanya-jawab, 6) Peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik. Saran dalam penelitian ini adalah 1) Guru seharusnya dapat membagikan media grafis dengan lebih banyak dan lebih beragam dengan beragam warna, 2) Peserta didik seharusnya dapat bertanya lebih lanjut tentang materi maupun meminta keterangan lebih lengkap dari gambar tersebut, 3) Sekolah seharusnya dapat menindaklanjuti penggunaan media grafis dalam pembelajaran lainnya supaya pembelajaran menjadi lebih menarik dan aktif.

Kata Kunci:    Minat Belajar, Aktifitas Belajar, IPA, Makhluk Hidup, Media Grafis.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD) yang perlu diajarkan adalah produk dan proses IPA karena keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru yang berperan sebagai fasilitator peserta didik dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Sampai saat ini, pembelajaran IPA bagi kebanyakan guru diberikan melalui metode ceramah dan berlangsung teoritis. Begitu juga dengan pembelajaran IPA di Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora dimana pembelajaran ber-langsung teoritis dan masih berpusat pada guru, tidak ditunjang dengan media pembelajaran, tidak menarik dan tidak mendorong aktifitas belajar. Akibatnya peserta didik menjadi pasif dan tidak berminat. Dalam pembelajaran IPA tentang makhluk hidup, mereka tidak mempunyai semangat belajar yang tinggi dan cenderung pasif. Penguasaan materi juga rendah dan terbukti dari hasil nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 61,75 dengan ketuntasan sebesar 60%.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembe-lajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Sesuai dengan permasalahan dalam pembelajaran, maka peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan media pembelajaran berupa me-dia grafis. Peneliti membuat media pembelajaran berupa media grafis sederhana yang menampilkan gambar sesuai dengan materi tentang Makhluk Hidup. Dengan menggunakan media pembelajaran tersebut diharapkan meningkatkan minat belajar dan aktifitas belajar peserta didik dengan belajar bersama, mengerjakan tugas kelompok dan presentasi.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam pem-belajaran IPA tentang Makhluk Hidup sebelum menggu-nakan media grafis?

2. Bagaimana minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup setelah menggunakan media grafis?

Tujuan

Tujuan penelitian adalah meningkatkan minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Keca-matan Japah Kabupaten Blora pada Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dengan menggunakan media grafis.

KAJIAN PUSTAKA

Hakikat Pembelajaran

Menurut Sagala (2003: 61), pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terha-dap situasi tertentu. Lebih lanjut, Sagala (2003: 63) menyatakan pembelajaran mempunyai 2 karakteristik, yaitu 1) dalam proses pembelajaran melibatkan proses berpikir dan 2) dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus-menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Istilah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikenal juga dengan sains. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengeta-huan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode il-miah. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.

Hakikat Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), she-ingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar (Santyasa, 2007: 3).

Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen system pendidikan. Media pembelajaran adalah komponen integral dari system pembela-jaran. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa).

Kerangka Berpikir

Peneliti melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa media grafis. Peneliti mempelajari materi, kemudian membuat dan menggunakan media pembelajaran. Pembelajaran tidak lagi terfokus pada buku, tetapi menganalisis media pembelajaran. Peserta didik dan anggota kelompoknya belajar secara aktif dengan mengerjakan tugas kelompok, melakukan presentasi dan pembahasan dengan tanya-jawab dengan kelompok lain maupun dengan guru. Guru mengembangkan dengan tanya-jawab dan pembahasan. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan peserta didik menjadi berminat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, serta mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Kondisi Awal

Pembelajaran konvensional dengan ceramah

Pembelajaran pasif, teoritis dan tidak menarik

Tindakan

Siklus I

Siklus II

Dengan media pembelajaran dan belajar kelompok

Kondisi Akhir

Pembelajaran aktif, menarik

dan efektif

Belajar kelompok, presentasi dan pembahasan

Gambar kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir.

Hipotesis

Minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup diduga meningkat setelah menggunakan media grafis sehingga hasil belajar menjadi lebih baik.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana guru menjadi peneliti yang melakukan tindakan dalam pembelajaran untuk menyelesaikan permasalahan. Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Makhluk Hidup. Tindakan dengan menggunakan media grafis dengan pendekatan belajar kelompok.

Seting Penelitian

Tempat penelitian ini SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora, tepatnya di Kelas III. adalah Waktu penelitian ini adalah 2 bulan, yaitu bulan Agustus-September tahun 2008 pada Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester I Tahun Pelajaran 2008/2009. Subyek penelitian terdiri dari 20 anak.

Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, yaitu minat, aktifitas dan hasil belajar. Minat dan Aktifitas belajar berkaitan dengan tindakan dalam pembelajaran. Hasil belajar berkaitan dengan nilai ulangan harian. Alat pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan dan tes tertulis. Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati minat dan aktifitas belajar peserta didik dalam pembelajaran, yaitu belajar kelompok, presentasi dan pembahasan. Tes tertulis digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan ulangan harian. Dalam penelitian ini, ulangan harian terdiri dari soal 6 isian dan 2 soal uraian.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap pengamatan, dan 4) tahap refleksi. PTK paling sedikit terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dapat dilakukan untuk beberapa kali pertemuan.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja untuk menentukan keberhasilan tindak-an sebagai berikut: 1) Peserta didik berminat mengikuti pembela-jaran dengan fokus dan perhatian pada tugas kelompok, 2) Peserta didik aktif mengikuti pembelajaran dengan bertanya, ber-pendapat, dan menjawab dalam mengerjakan tugas kelompok, 3) Peserta didik aktif mengikuti pembelajaran dengan bertanya, berpendapat, dan menjawab dalam pembahasan, 4) Peserta didik mencapai hasil belajar yang memuaskan di atas KKM sekolah.

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Dalam pembelajaran IPA di Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora, peneliti selaku guru kelas melaksanakan pembelajaran secara konvensional dengan menerapkan metode ceramah. Demikian halnya dengan fasilitas yang tersedia di sekolah yang masih terbatas. Pembelajaran hanya ditunjang dengan buku dengan jumlah yang terbatas. Ini-lah faktor yang mengakibatkan pembelajaran masih berlangsung secara konvesional.

Pembelajaran seperti di atas memang masih sering dipraktikan dengan alasan mudah dan cepat. Peserta didik mempunyai kemampuan menghafal yang baik. Asalkan materi dapat disampaikan dan diberikan tugas, mereka akan menguasai materi dengan baik. Pembelajaran semacam ini pada akhirnya mengakibatkan pembelajaran menjadi membosankan, tidak me-narik dan sangat teoritis.

Sesuai materi awal tentang Ciri-ciri Makhluk Hidup yang telah disampaikan, peneliti melakukan ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar. Peserta didik mengerjakan 6 soal isian dan 2 soal uraian dan dilanjutkan dengan koreksi. Hasilnya diketahui nilai rata-rata sebesar 61,75 dengan ketuntasan sebesar 60%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran IPA di Siklus I ini berlangsung secara aktif dimana peserta didik harus berdiskusi dengan anggota kelompok-nya dan menjawab pertanyaan dalam lembar kerja. Mereka diha-dapkan pada permasalahan dengan menganalisis gambar yang disajikan dalam media grafis. Pada gambar tersebut, peserta di-dik harus mengungkapkan pendapat dengan menjawab perta-nyaan. Beberapa peserta didik terlibat secara aktif dengan berinisiatif mengungkapkan pendapat. Beberapa peserta didik masih pasif, sehingga peneliti harus menunjuk peserta didik semacam ini. Mereka tidak lagi memperhatikan penjelasan materi dari peneliti melalui metode ceramah.

Peserta didik menjadi berminat. Mereka mengungkapkan pendapat, bahkan mempertahankan pendapatnya, maupun men-jawab pertanyaan. Mereka benar-benar perhatian. Media grafis tersebut berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif dan menarik.

Pembelajaran tidak berlangsung konvensional. Dengan media pembelajaran tersebut, pembelajaran berlangsung aktif dan menarik. Peserta didik berminat. Peneliti mengembangkan pembahasan sesuai dengan kelancaran pembelajaran tersebut. Pada tahap akhir, peneliti memberikan catatan dan kesimpulan sehingga materi terstruktur dan dapat dipelajari.

Hasil belajar dari ulangan harian menunjukan peningkat-an yang cukup signifikan. Peserta didik mengikuti pembelajaran dengan minat yang tinggi dan aktif. Mereka juga mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran IPA di Siklus II ini berlangsung secara aktif dan kooperatif. Peserta didik bergabung dengan kelompok yang sama sehingga mereka akrab dan percaya diri dalam belajar kelompok. Selain itu, tugas kelompok juga sama untuk seluruh kelompok, sehingga mereka harus mengerjakan dengan cermat dan teliti. Ini berarti mereka belajar dengan aktif.

Pembelajaran dengan media grafis dengan menampilkan gambar yang nyata. Peserta didik dan kelompoknya memper-hatikan gambar tumbuhan yang nyata, sehingga mereka dapat mengamati dan mencermati gambar tersebut untuk menguasai materi. Mereka berminat dengan berpendapat dan berdiskusi dalam menganalisis tugas kelompok.

Hasil belajar dari ulangan harian menunjukan peningkat-an yang cukup signifikan. Peserta didik mengikuti pembelajaran dengan minat yang tinggi dan aktif. Mereka juga mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Hasil Tindakan dan Pembahasan

Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembe-lajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Dalam pembela-jaran IPA tersebut, peneliti membuat dan menggunakan media pembelajaran, yaitu media grafis. Sesuai dengan materi yang akan disampaikan, peneliti menyusun dan menggunakannya. Dalam pembelajaran, peserta didik dan kelompoknya memperhatikan dan menganalisis gambar yang nyata sesuai dengan aslinya. Mereka lebih tertarik sehingga berminat mengikuti pembelajaran. Selanjutnya, mereka mengamati dan menjawab pertanyaan. Mereka juga melakukan presentasi dan tanya-jawab untuk membahas hasil kerja.

Pada Siklus I, peserta didik dan kelompoknya meng-analisis gambar tentang hewan. Setiap kelompok mendapat tugas kelompok yang berbeda. Pada Siklus II, mereka menganalisis gambar tentang tumbuhan dan bunga. Setiap kelompok menda-pat tugas kelompok yang sama. Mereka menganalisis tugas kelompok secara aktif dengan mencermati dan memperhatikan gambar. Artinya mereka belajar secara aktif. Dengan gambar tersebut, pembelajaran menjadi menarik karena sesuai dengan hewan dan tumbuhan maupun bunga yang asli. Mereka mengamati gambar yang sama dengan objek yang asli. Hal ini berbeda dengan pembelajaran pada Kondisi Awal yang hanya memperhatikan keterangan dari guru secara lisan dan menyimak materi dari buku yang kurang menarik. Perbandingan pembelajaran pada Kondisi Awal dengan Kondisi Akhir sebagai berikut:

Tabel 7. Perbandingan pembelajaran pada Kondisi Awal dengan Kondisi Akhir.

No

Aspek dalam pembelajaran

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

1

Metode

Ceramah

Eksperimen

2

Sifat

Verbal dan teoritis

Nyata dan faktual

3

Media pembelajaran

Tidak ada

Media grafis

4

Pendekatan pembelajaran

Klasikal

Kelompok

5

Peran guru

Dominan

Fasilitator

6

Peran peserta didik

Pasif

Aktif

Pembelajaran dengan media grafis menjadikan pembela-jaran menarik. Pembelajaran tidak lagi memperhatikan keterang-an dari guru, tetapi menganalisis materi dalam tugas kelompok. Peneliti menyusun tugas kelompok sesuai dengan materi. Pembelajaran ini seperti yang ditekankan oleh Sagala (2003: 61), bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu. Pembe-lajaran dengan media grafis dengan pendekatan kelompok lebih menarik dimana peserta didik dan anggota kelompoknya terlibat dalam lingkungan belajar yang kondusif.

Penggunaan media grafis merupakan media pembela-jaran alternatif. Kondisi sekolah dengan keterbatasan media pem-belajaran dapat diatasi dengan penggunaan media pembelajaran alternatif, misalnya media grafis yang digunakan dalam penelitian ini. Media grafis termasuk media pembelajaran sesuai dengan pendapat dari Santyasa (2007: 3) bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Penggunaan media grafis dalam pembelajaran memberi-kan kelebihan sehingga pembelajaran menjadi menarik dan hasil belajar menjadi lebih baik. Kelebihan media pembelajaran berupa media grafis antara lain 1) kemampuan fiksatif, yaitu dapat ditunjukan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya, 2) kemampuan distributive, yaitu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak. Perban-dingan hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Kondisi Akhir sebagai berikut:

Tabel 10. Perbandingan hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Kondisi Akhir.

NO

NAMA

K. Awal

Siklus I

Siklus II

KET

1

Jawawi

40

50

55

TT

2

Sholihin

45

60

65

T

3

Fifin Ardiliani

50

65

65

T

4

Ali Mahbub

50

70

70

T

5

Moh. Rozi

45

65

70

T

6

Ali Ardiansyah

55

65

70

T

7

Aziz Ziyadus

60

70

70

T

8

Ahmad Khoirul H.

70

85

90

T

9

Bayu Adi Ismawan

45

60

60

TT

10

Dicky Ainur

65

80

80

T

11

Fibrian Indah

80

90

100

T

12

Fauzil Firmansyah

65

75

80

T

13

Lukman Firmansyah

65

80

80

T

14

M. Ubaidillah

75

85

100

T

15

M. Nasirudin

80

90

100

T

16

Muflihatul Muna

75

85

90

T

17

M. Mu’man Efendi

70

75

80

T

18

Saifur Rozi

70

75

80

T

19

Shofiyatul Luthfi

70

80

90

T

20

Siti Lailatul

60

70

90

T

Sesuai dengan pembahasan dan data penelitian di atas, maka hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPA dalam materi tentang Makhluk Hidup sebelum menggunakan media grafis berlangsung kon-vensional dengan memperhatikan keterangan dari guru dan menyimak materi dari buku.

2. Pembelajaran IPA dalam materi tentang Makhluk Hidup sebelum menggunakan media grafis menyebabkan minat dan aktifitas belajar peserta didik menjadi rendah.

3. Pembelajaran IPA dalam materi tentang Makhluk Hidup setelah menggunakan media grafis berlangsung dengan pembelajaran kelompok.

4. Peserta didik dan kelompoknya fokus dan perhatian da-lam mengerjakan tugas kelompok.

5. Peserta didik dan kelompoknya aktif dan kooperatif de-ngan berpendapat, berdiskusi dan tanya-jawab.

6. Peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik.

PENUTUP

Simpulan

1. Penggunaan media grafis dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat dan aktifitas belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA dalam materi tentang Makhluk Hidup.

2. Penggunaan media grafis dalam pembelajaran IPA dalam materi tentang Makhluk Hidup dapat diterapkan dengan pendekatan belajar kelompok.

3. Penggunaan media grafis dalam pembelajaran IPA dalam materi tentang Makhluk Hidup dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Saran

1. Guru seharusnya dapat membagikan media grafis dengan lebih banyak dan lebih beragam dengan beragam warna.

2. Peserta didik seharusnya dapat bertanya lebih lanjut ten-tang materi maupun meminta keterangan lebih lengkap dari gambar tersebut.

3. Sekolah seharusnya dapat menindaklanjuti penggunaan media grafis dalam pembelajaran lainnya supaya pembe-lajaran menjadi lebih menarik dan aktif.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Mulyati dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk Kelas III Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Priyono dan Sayekti, Titik. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sagala, Syaiful.2005. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Bali: Makalah Workshop Media Pembelajaran Guru SMA Negeri Banjar Angkan, Klungkung.

Sularmi dan Wijayanti. 2008. Sains, Ilmu Pengetahuan Alam 3: SD/MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.