PENINGKATAN MINAT DAN AKTIFITAS BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS III

DI SD KALINANAS 2

KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PADA SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

TENTANG BANGUN DATAR

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CBSA

Agus Dwi Purnomo

Guru Kelas III, SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah meningkatkan minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam Matematika tentang Bangun Datar dengan menggunakan Model Pembelajaran CBSAfis. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan dalam pembela-jaran Matematika tentang Bangun Datar. Tindakan dengan menggunakan Model Pembelajaran CBSA. Tempat penelitian ini SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora, tepatnya di Kelas III. adalah Waktu penelitian ini adalah 2 bulan, yaitu bulan Februari-Maret tahun 2009 pada Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 terdiri dari 20 anak. Hasil penelitian ini adalah 1) Pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar sebelum menggunakan Model Pembelajaran CBSA berlang-sung abstrak dan teoritis dengan memperhatikan keterangan dari guru dan menyimak materi dari buku, 2) Pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar sebelum menggunakan Model Pembe-lajaran CBSA menyebabkan minat dan aktifitas belajar peserta didik menjadi rendah, 3) Pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar setelah menggunakan Model Pembelajaran CBSA berlangsung aktif dan nyata dengan menggambar dan membuat bangun datar, 4) Peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik. Saran dalam penelitian ini adalah 1) Guru seharusnya dapat memberikan tugas menggambar dan membuat bangun datar dengan berbagai ukuran dan bentuk maupun mewarnai bangun datar tersebut, 2) Peserta didik seharusnya dapat bertanya lebih lanjut sesuai dengan hasil kerja dan pembahasan, 3) Sekolah seharusnya dapat menindaklanjuti penggunaan Model Pembelajaran CBSA dalam pembelajaran lainnya supaya pembe-lajaran menjadi lebih menarik dan aktif.

Kata Kunci:               Minat Belajar, Aktifitas Belajar, Matematika, Bangun Datar, CBSA.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Salah satu materi yang dismapaikan dalam pembelajaran Matematika di Kelas III adalah Bangun Datar. Materi tersebut berkaitan dengan unsur dan sifat bangun datar sederhana, yaitu segitiga, persegi dan persegi panjang. Materi tersebut dilanjutkan dengan materi berikutnya dengan menghitung keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Namun dalam materi awal, penguasaan materi masih lemah dan terbukti dari hasil nilai ulangan harian dengan nilai rata-rata sebesar 6,34 dengan ketuntasan sebesar 55%.

Pembelajaran hendaknya menjadikan peserta didik aktif. Begitu juga dengan pembelajaran matematika yang diharapkan menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan. Pembela-jaran yang berpusat pada guru menjadikan peserta didik bosan dan tidak berminat. Bahkan mereka takut karena Matematika termasuk salah satu mata pelajaran yang sulit.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembe-lajaran adalah menggunakan Model Pembelajaran CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Sesuai dengan tindakan dalam pembe-lajaran, maka peneliti memberikan tugas individual kepada peserta didik sesuai dengan lembar kerja dalam kelompoknya. Mereka menggunakan alat tulis seperti pensil, penggaris mistar, penggaris busur, kertas dan gunting untuk membuat bangun datar. Hasil dari bangun datar tersebut digunakan sebagai media belajar. Selajutnya, mereka menjawab pertanyaan dalam lembar kerja. Pembahasan hasil kerja menjadi pembelajaran yang efektif. Peneliti mencermati hasil kerja dengan menilai dan membimbing masing-masing peserta didik dan kelompoknya. Dengan Model Pembelajaran CBSA diharapkan pembelajaran menjadi konkrit. Peserta didik terlibat dalam pembelajaran secara aktif dan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dengan Pembelajaran CBSA diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar sebelum menggunakan Model Pembelajaran CBSA?

2. Bagaimana minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar setelah menggunakan Model Pembelajaran CBSA?

Tujuan

Tujuan penelitian adalah meningkatkan minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam Matematika tentang Bangun Datar dengan menggunakan Model Pembelajaran CBSA.

KAJIAN PUSTAKA

Hakikat Pembelajaran

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pembelajaran ada-lah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Hakikat Matematika

Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein dan mathenem yang berarti mempelajari. Kata Matematika diduga erat hubungannya dengan kata Sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensi. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Ini berarti bahwa belajar Matematika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep dan mencari hubungan antar konsep dan strukturnya. Ciri khas Matematika yang deduktif aksiomatis ini harus diketahui oleh guru, sehingga mereka dapat membelajarkan Matematika dengan tepat, mulai dari konsep-konsep sederhana sampai yang kompleks.

Hakikat Model Pembelajaran CBSA

Menurut Hamalik (2009: 137), Model Pembelajaran CBSA adalah pendekatan yang menitikberatkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegitan belajar. Dalam CBSA, kegiatan belajar diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti: mendengar-kan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, memberikan prakarsa/gagasan, menyusun rencana dan lain-lain.

Kerangka Berpikir

Peneliti melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran CBSA. Peneliti menyusun lembar kerja sesuai dengan materi. Peserta didik mempersiapkan alat tulis yang terdiri dari pensil, penggaris mistar, penggaris busur, kertas dan gunting. Mereka mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk dalam lembar kerja dan menjawab pertanyaan. Hasilnya berupa bangun datar sederhana yang dapat digunakan dalam pembelajaran secara konkrit. Dengan Model Pembelajaran CBSA diharapkan pembelajaran menjadi konkrit. Peserta didik terlibat dalam pembelajaran secara aktif dan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dengan Pembelajaran CBSA diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi.

Gambar kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:

Kondisi Awal

Pembelajaran konvensional dengan ceramah

Pembelajaran pasif, teoritis dan tidak menarik

Tindakan

Siklus I

Siklus II

Model Pembelajaran CBSA

Kondisi Akhir

Pembelajaran aktif, menarik

dan efektif

Lembar kerja,

hasil kerja dan pembahasan

 

Gambar 1. Kerangka Berpikir.

Hipotesis

Minat dan aktifitas belajar peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar diduga meningkat setelah menggunakan Model Pembelajaran CBSA sehingga hasil belajar menjadi lebih baik.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana guru menjadi peneliti yang melakukan tindakan dalam pembelajaran untuk menyelesaikan permasalahan. Penelitian ini dilakukan dalam pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar. Tindakan dengan menggunakan Model Pembelajaran CBSA.

Seting Penelitian

Tempat penelitian ini SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora, tepatnya di Kelas III. adalah Waktu penelitian ini adalah 2 bulan, yaitu bulan Februari-Maret tahun 2009 pada Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas III di SD Kalinanas 2 Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009. Subyek penelitian terdiri dari 20 anak.

Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, yaitu minat, aktifitas dan hasil belajar. Minat dan Aktifitas belajar berkaitan dengan tindakan dalam pembelajaran. Hasil belajar berkaitan dengan nilai ulangan harian. Alat pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan dan tes tertulis. Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati minat dan aktifitas belajar peserta didik dalam pembelajaran, yaitu menggambar bangun datar, membuat bangun datar, menjawab pertanyaan dan pembahasan. Tes tertulis digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan ulangan harian. Dalam penelitian ini, ulangan harian terdiri dari soal 4 isian dan 2 soal uraian.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap pengamatan, dan 4) tahap refleksi. PTK paling sedikit terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dapat dilakukan untuk beberapa kali pertemuan.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja untuk menentukan keberhasilan tindakan sebagai berikut: 1) Peserta didik terampil dalam menggambar bangun datar sesuai dengan petunjuk dalam lembar kerja, 2) Peserta didik membuat bangun datar sesuai dengan petunjuk dalam lembar kerja, 3) Peserta didik menjawab pertanyaan dalam lembar kerja dengan benar, 4) Peserta didik aktif mengikuti pembelajaran dengan bertanya, berpendapat, dan menjawab dalam pembahasan, 5) Peserta didik mencapai hasil belajar yang memuaskan di atas KKM sekolah.

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran Matematika di Kelas III tentang bangun datar merupakan materi yang terus berkelanjutan pada Semester II. Materi tersebut dimulai dengan unsur dan sifat bangun datar sederhana, kemudian menentukan jenis sudut pada bangun datar dan menghitung keliling dan luas pada bangun datar. Namun, dalam pembelajaran peneliti menjelaskan materi secara lisan dengan menyimak pada buku sebagai sumber belajar. Peserta didik memperhatikan keterangan dan menyimak materi pada buku tersebut. Bahkan, peneliti tidak menggambar bentuk bangun datar di papan tulis untuk menunjukan bentuk bangun datar yang dimaksud. Pembelajaran tidak ditunjang dengan media pembelajaran yang relefan.

Pembelajaran seperti di atas tidak ideal. Akibatnya penguasaan materi menjadi lemah. Walaupun materi tentang Segitiga, Persegi dan Persegi Panjang cukup mudah, namun peserta didik masih kesulitan. Pembelajaran konvensional dengan penjelasan secara lisan tanpa ditunjang media pembelajaran yang relefan berlangsung cepat namun tidak efektif.

Sesuai materi awal tentang Segitiga dan Persegi yang telah disampaikan, peneliti melakukan ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar. Peserta didik mengerjakan 4 soal isian dan 2 soal uraian dan dilanjutkan dengan koreksi. Hasilnya diketahui nilai rata-rata sebesar 6,34 dengan ketuntasan sebesar 55%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran Matematika di Siklus I ini berlangsung secara aktif dimana peserta didik harus menggambar bangun datar dan menghasilkan bangun datar dengan menggunting gambar tersebut. Mereka membaca petunjuk dan menggambar setiap garis hingga terbentuk bangun datar. Sesuai dengan tugas tersebut, mereka akan menghasilkan segitiga siku-siku dan segitiga sama kaki. Ada hasil kerja yang benar dan ada juga hasil kerja yang masih salah. Kebanyakan jawaban sudah benar, namun mereka belum dapat menjelaskan pengertian bangun datar yang dimaksud.

Peserta didik menjadi berminat. Mereka menggunakan alat tulis, kemudian menggambar dan menggunting bangun datar. Pembelajaran ini menarik karena tidak sekedar mende-ngarkan keterangan dan menyimak materi dari buku.

Pembelajaran tidak berlangsung konvensional. Dengan tugas tersebut, setiap peserta didik mengetahui cara menggam-bar dan memahami unsur dan sifat bangun datar, khususnya segitiga. Penguasaan materi menjadi semakin kuat walaupun mereka belum dapat menjelaskan pengertian segitiga dengan lengkap.

Hasil belajar dari ulangan harian menunjukan pening-katan yang cukup signifikan. Peserta didik mengikuti pembela-jaran dengan minat yang tinggi dan aktif. Mereka juga mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran Matematika di Siklus II ini berlangsung secara aktif dan kooperatif. Peserta didik semakin terampil dalam menggambar dan membuat bangun datar sesuai dengan petunjuk dalam Lembar Kerja. Hal ini dapat dipahami karena menggambar persegi dan persegi panjang lebih mudah daripada menggambar segitiga. Selain itu, aktifitas di dalam kelompok lebih kooperatif dimana setiap anggota saling membantu dan berdiskusi.

Pembelajaran dengan lembar kerja dimana peserta didik menggambar dan membuat bangun datar sesuai dengan tujuan belajar. Dengan aktifitas belajar tersebut, peserta didik benar-benar mengetahui bentuk dari bangun datar yang dimaksud sehingga mereka memahami unsur dan sifat-sifatnya. Pertanyaan dalam lembar kerja juga menuntun mereka dalam memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana. Meskipun demikian, pertanyaan terakhir belum dijawab dengan benar dan tuntas. Masih banyak jawaban yang bervariasi dan tidak sesuai dengan maksud pertanyaan. Secara keseluruhan, peserta didik dapat menggambar bangun datar dengan benar dan memahami unsur dan sifat-sifatnya.

Hasil belajar dari ulangan harian menunjukan pening-katan yang semakin signifikan. Mereka mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Hasil Tindakan dan Pembahasan

Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah menggunakan Model Pembelajaran CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Dalam Model Pembelajaran CBSA, peserta didik mendapat kesempatan untuk terlibat aktif secara fisik, mental, intelektual dan emosional dengan harapan mereka mendapat pengalaman belajar secara maksimal dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Mereka mengerjakan Lembar Kerja dengan menggambar dan membuat bangun datar sesuai dengan petunjuk dan menjawab pertanyaan.

Pada Siklus I, peserta didik menggambar dan membuat segitiga siku-siku dan segitiga sama kaki. Pada Siklus II, mereka menggambar dan membuat persegi dan persegi panjang. Dengan tugas tersebut, mereka mencapai tujuan belajar karena dapat menggambar bangun datar. Dari hasil kerja tersebut, mereka menghasilkan bangun datar yang digunakan sebagai media pembelajaran. Selanjutnya, mereka menjawab pertanyaan. Terakhir adalah pembahasan. Aktifitas belajar semakin meningkat dan melibatkan peserta didik secara langsung. Artinya mereka belajar secara aktif. Hal ini berbeda dengan pembelajaran pada Kondisi Awal yang hanya memperhatikan keterangan dari guru secara lisan dan menyimak materi dari buku yang kurang menarik. Pembelajaran sangat abstrak. Perbandingan pembelajaran pada Kondisi Awal dengan Kondisi Akhir sebagai berikut:

Tabel 7. Perbandingan pembelajaran pada Kondisi Awal dengan Kondisi Akhir.

No

Aspek dalam pembelajaran

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

1

Metode

Ceramah

Penugasan

2

Sifat

Abstrak dan teoritis

Aktif dan nyata

3

Media pembelajaran

Tidak ada

Hasil Lembar Kerja

4

Pendekatan pembelajaran

Klasikal

Invidual-kelompok

5

Peran guru

Dominan

Fasilitator

6

Peran peserta didik

Pasif

Aktif

Dalam pembelajaran dengan Model Pembelajaran CBSA, peserta didik mendapat kesempatan untuk terlibat aktif secara fisik, mental, intelektual dan emosional dengan harapan mereka mendapat pengalaman belajar secara maksimal dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam penelitian ini, peserta didik memang bergabung dalam kelompok tetapi mereka harus menghasilkan bangun datar dengan menggambar sesuai dengan petunjuk dalam Lembar Kerja dan mengguntingnya.

Pada Siklus I, Lembar Kerja adalah menggambar dan membuat segitiga siku-siku dan segitiga sama kaki. Sedangkan pada Siklus II adalah menggambar dan membuat persegi dan persegi panjang. Lembar Kerja berupa petunjuk untuk menggambar dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bangun datar. Dengan mengerjakan Lembar Kerja tersebut, berarti peserta didik menggambar dan menganalisis unsur dan sifat-sifat bangun datar.

Dalam pembelajaran, peserta didik tidak menerima materi dengan mendengarkan keterangan dari guru. Mereka harus menggambar dan membuat bangun datar sehingga mereka benar-benar aktif dalam pembelajaran, baik secara afektif maupun psikomotorik. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran itu sendiri. Bahkan mereka menggunakan media pembelajaran sesuai dengan hasil kerjanya tersebut. Aktifitas belajar meningkat dan pembelajaran tidak lagi abstrak dan membosankan. Kelebihan Model Pembelajaran CBSA adalah peserta diidk lebih menghayati materi karena menggambar dan menganalisis unsur dan sifat-sifat bangun datar. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hamalik (2009: 147) bahwa Siswa lebih menghayati hal-hal yang dipelajari melalui percobaan ataupun praktik langsung, pengalaman terhadap kenyataan langsung di lingkungannya, perlakuan terhadap benda-benda nyata, kegiatan membaca dan menyimak atau penugasan dan melakukan kegiatan tertentu.

Dalam lembar kerja tersebut, ada jawaban yang kurang sesuai. Hal ini dapat dimaklumi karena pertanyaan bersifat terbuka dan pemahaman materi belum terfokus. Hal ini juga berimbas terhadap pengertian bangun datar dimana peserta didik belum mampu mendefinisikan bangun datar dengan lengkap walaupun mereka mampu mengidentifikasi unsur dan sifat-sifat bangun datar yang dimaksud. Atas hal ini, peneliti harus membimbing peserta didik dalam mendefinisikan pengertian masing-masing bangun datar. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Hamalik (2009: 148) bahwa siswa terlantar tanpa bimbingan guru. Secara keseluruhan, peserta didik dapat menggambar bangun datar dengan benar dan menganalisis unsur dan sifat-sifat bangun datar tersebut.

Sesuai dengan nilai ulangan harian, hasil belajar semakin baik. Peserta didik mendapat nilai yang semakin baik. Perbandingan hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Kondisi Akhir sebagai berikut:

Tabel 8. Perbandingan hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Kondisi Akhir.

NO

NAMA

K. Awal

Siklus I

Siklus II

KET

1

Jawawi

5

5,625

5,625

TT

2

Sholihin

5,625

6,25

6,25

T

3

Fifin Ardiliani

5,625

6,25

6,25

T

4

Ali Mahbub

5

5,625

6,875

T

5

Moh. Rozi

5

5,625

6,875

T

6

Ali Ardiansyah

5

6,25

6,25

T

7

Aziz Ziyadus

5,625

6,25

6,25

T

8

Ahmad Khoirul H.

6,875

7,5

7,5

T

9

Bayu Adi Ismawan

5,625

6,25

7,5

T

10

Dicky Ainur

7,5

8,125

9,375

T

11

Fibrian Indah

7,5

8,125

10

T

12

Fauzil Firmansyah

6,875

8,125

8,75

T

13

Lukman Firmansyah

7,5

8,125

8,75

T

14

M. Ubaidillah

6,875

8,125

8,125

T

15

M. Nasirudin

7,5

8,125

8,75

T

16

Muflihatul Muna

6,875

7,5

8,125

T

17

M. Mu’man Efendi

7,5

8,125

10

T

18

Saifur Rozi

7,5

8,125

10

T

19

Shofiyatul Luthfi

6,25

6,25

6,875

T

20

Siti Lailatul

5,625

6,25

7,5

T

Sesuai dengan pembahasan dan data penelitian di atas, maka hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar sebelum menggunakan Model Pembelajaran CBSA berlangsung abstrak dan teoritis dengan memperhatikan keterangan dari guru dan menyimak materi dari buku.

2. Pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar sebelum menggunakan Model Pembelajaran CBSA menyebabkan minat dan aktifitas belajar peserta didik menjadi rendah.

3. Pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar setelah menggunakan Model Pembelajaran CBSA berlangsung aktif dan nyata dengan menggambar dan membuat bangun datar.

4. Peserta didik mencapai hasil belajar yang lebih baik.

PENUTUP

Simpulan

1. Penggunaan Model Pembelajaran CBSA dapat mening-katkan minat dan aktifitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar.

2. Penggunaan Model Pembelajaran CBSA dalam pem-belajaran Matematika tentang Bangun Datar. dapat mencapai tujuan belajar dengan menggambar dan membuat bangun datar sebagai media pembelajaran.

3. Penggunaan Model Pembelajaran CBSA dalam pembe-lajaran Matematika tentang Bangun Datar. dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Saran

1. Guru seharusnya dapat memberikan tugas menggambar dan membuat bangun datar dengan berbagai ukuran dan bentuk maupun mewarnai bangun datar tersebut.

2. Peserta didik seharusnya dapat bertanya lebih lanjut sesuai dengan hasil kerja dan pembahasan.

3. Sekolah seharusnya dapat menindaklanjuti penggunaan Model Pembelajaran CBSA dalam pembelajaran lainnya supaya pembelajaran menjadi lebih menarik dan aktif.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Mulyati dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk Kelas III Fajariyah, Nur dan Triratnawati, Defi. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD/MI Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.