Peningkatan Pemanfaatan Referensi Pustaka Melalui Classroom Reading Program
PENINGKATAN PEMANFAATAN REFERENSI PUSTAKA
MELALUI CLASSROOM READING PROGRAM
DI SDN MANGKANG WETAN 01 KECAMATAN TUGU
KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2018/2019
Umi Baroroh
UPTD Pendidikan Kecamatan Tugu Kota Semarang
ABSTRAK
Berkaitan dengan pemanfaatan referensi pustaka sekolah oleh siswa, kondisi objektif di SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang saat ini belum memiliki gedung pustaka, sehingga ada beberapa fenomena: (1) Referensi pustaka jarang dibaca para siswa, karena sekolah belum memiliki gedung perpustakaan; (2) Terdapat anak-anak yang kurang aktif dalam mencari informasi dari referensi pustaka, (3) Kurangya siswa SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang memanfaatkan referensi pustaka sekolah, (4) Dalam proses pembelajaran sehari-hari tampak pemanfaatan referensi pustaka siswa menunjukkan intensitas yang tidak sama, (5) Pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa tampak biasa-biasa saja, kecuali tugas dari guru. Dari beberapa masalah yang diidentifikasikan, dalam penelitian ini dilakukan classroom reading program dan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa. Subyek penelitian ini adalah guru SD Negeri Cangkiran 01 Kecamatan Mijen Kota Semarang berjumlah 6 orang. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Sebelum classroom reading program pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran oleh di SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang rata-rata 62,50% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 2 orang (33,33%). Setelah classroom reading program siklus I, pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran rata-rata 74,31% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (66,67%). Setelah classroom reading program siklus II, pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran rata-rata 78,47% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 5 orang (83,33%); (2) Tingkat pemanfaatan referensi pustaka prasiklus oleh siswa sebesar 63,08%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 17 orang atau 21,79%. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka siklus I oleh siswa sebesar 73,46%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 34 orang atau 43,59%. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka siklus II oleh siswa sebesar 82,28%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 73 orang atau 93,59%; (3) Classroom reading program dapat meningkatkan pemanfaatan referensi pustaka oleh guru dan siswa sebagai sumber belajar di SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang
Kata kunci: referensi pustaka, classroom reading program
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pustaka di sekolah berkaitan erat dengan kegiatan membaca buku, budaya membaca maupun minat baca siswa dan guru. Berbagai upaya dilakukan oleh berbagai pihak, baik sekolah negeri maupun swasta untuk terus mendorong, mengembangkan dan meningkatkan budaya dan minat membaca siswa, mulai dari lingkup pendidikan prasekolah hingga perguruan tinggi. Berbagai upaya yang dilakukan untuk memotivasi masyarakat agar dapat menjadikan bacaan dan pustaka sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan, dan sebagai sarana belajar sepanjang hayatnya.
Dalam kurikulum tahun 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyiratkan perlunya peningkatan peran referensi pustaka sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar siswa dan guru. Kurikulum tingkat satuan pendidikan menutut guru untuk lebih aktif dalam mengembangkan pembelajaran khususnya dalam mengembangkan indikator pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk itu pada setiap satuan unit sekolah perlu didukung adanya referensi pustaka yang mampu berfungsi dengan baik. Referensi pustaka sekolah ini bisa berupa buku, koran, majalah, kliping, maupun media elektronik yang ada di pustaka.
Dalam pembelajaran di Sekolah Dasar (SD), referensi pustaka merupakan sarana belajar yang penting bagi siswa. Penyelenggaraan referensi pustaka sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan referensi pustaka sekolah diharapkan dapat membantu para siswa dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki referensi pustaka sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar, agar dapat menunjang proses belajar mengajar maka dalam pengadaan buku pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah dan selera para pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid.
Referensi pustaka bermanfaat apabila benar-benar mempelancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi antara lain adalah murid-murid mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi murid-murid terbiasa belajar mandiri, murid-murid telah terlatih kearah tanggung jawab, murid-murid selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya (Wahyu, 2012:1).
Kondisi saat ini, sekolah SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang belum memiliki ruang maupun gedung khusus referensi pustaka. Namun koleksi buku yang dimiliki sekolah ada sekitar 500 buah. Buku ini menempati ruangan guru dan tersebar di beberapa kelas. Jumlah pembaca tidak mengalami kenaikan yang nyata. Siswa lebih senang bermain di halaman sekolah dan teras kelas daripada membaca referensi pustaka. Tidak adanya ruang referensi pustaka atau gedung khusus referensi pustaka, menjadikan siswa tidak terbiasa membaca referensi pustaka. Guru juga tidak bisa mengarahkan siswa membaca buku karena tiadanya sarana persebut. Kepala Sekolah bertanggung jawab untuk mengarahkan semua sumber daya pendidikan yang ada termasuk di dalamnya buku-referensi pustaka. Guru diharapkan mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan melakukan program membaca di ruang kelas (classroom reading program) bagi siswa yang diprakarsai oleh guru.
Pemanfaatan referensi pustaka sekolah oleh siswa SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang diupayakan terus ditingkatkan melalui pada classroom reading program yang dilaksanakan oleh kepala sekolah melalui para guru. Guru secara aktif melakukan penjadwalan secara terprogram bagi siswa agar memanfaatkan referensi pustaka untuk mencari informasi pengetahuan, mengerjakan tugas, atau hiburan bermanfaat melalui koleksi buku yang ada di referensi pustaka sekolah. Siswa yang membaca mendapatkan dukungan guru sehingga mereka mendapatkan manfaat dari referensi pustaka sekolah.
Secara umum classroom reading program adalah usaha yang sistematik dan berkesinambungan untuk mendorong dan mengarahkan, menggiatkan setiap siswa melalui para guru, sehingga bertambah lebih efektif dalam pemanfaatan referensi pustaka.
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, masalah dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang ?
2. Bagaimanakah classroom reading program dalam pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang ?
3. Apakah melalui classroom reading program dapat meningkatkan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang ?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
a. untuk mendeskripsikan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang.
b. untuk mendeskripsikan classroom reading program di SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang.
c. untuk mendeskripsikan apakah melalui classroom reading program dapat meningkatkan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah teori classroom reading program dalam meningkatkan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa.
b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa : meningkatkan prestasi belajar
b. Bagi guru : meningkatkan kinerja
c. Bagi sekolah : meningkatkan sumber daya manusia
d. Bagi kepala sekolah :meningkatkan manajemen sekolah
e. Bagi referensi pustaka : menambah sumber belajar pustaka.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kajian Teori
Pemanfaatan Pustaka
Siswa membutuhkan pustaka karena pustaka menyimpan berbagai informasi yang dibutuhkan. Manfaat pustaka bagi siswa ada beberapa macam, yaitu: (a) kebutuhan untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh ilmuwan agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, (b) kebutuhan informasi khusus yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, yaitu masalah pelajaran, (c) kebutuhan menemukan atau memeriksa berbagai informasi yang relevan mengenai subjek tertentu, (d) kebutuhan informasi baru, (e) kebutuhan rekreasi intelektual dan kultural (Hartono, 2004:38).
Dalam pemanfaatannya, tidak selalu pustaka dapat memberikan pelayanan yang lancar seperti yang diharapkan. Kendala pemanfaatan pustaka yaitu: (a) koleksi kurang dimanfaatkan, artinya layanan tidak mencapai sasaran secara efektif, (b) terbatasnya mutu/ kualitas referensi pustaka, (c) terbatasnya jumlah / kuantitas referensi pustaka karena tidak mencukupi jumlah siswa, (d) persepsi masyarakat/ siswa terhadap pustaka yang belum menggembirakan, (e) minat dan kebiasaan membaca masyarakat/ siswa yang masih rendah (Supriyanto, 2004:27).
Peranan pustaka di dalam pendidikan amatlah penting, yaitu untuk membantu terselenggaranya pendidikan dengan baik. Dengan demikian sasaran dan tujuan operasional dari pustaka sekolah adalah untuk memperkaya, mendukung, memberikan kekuatan dan mengupayakan penerapan program pendidikan yang memenuhi setiap kebutuhan siswa, disamping itu mendorong dan memungkinkan tiap siswa mengoptimalkan potensi mereka sebagai pelajar (Maung, 2016).
Penyelenggaraan pustaka sekolah bukan hanya untuk menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan pustaka sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki pustaka sekolah harus dapat menujang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid.
Pustaka sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tinginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi, antar lain adalah murid-murid mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, murid-murid terbiasa belajar mandiri, murid-murid terlatih kearah tanggung jawab, murid-murid selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.
Classroom reading program
Menurut kamus Bahasa Inggris Sandy Putra (Sarjita, 2012: 1) mengartikan istilah Classroom berarti ruang kelas atau ruang belajar di suatu sekolah, kata Raeading berarti membaca dan Program berarti rencana atau daftar kegiatan, jika digabungkan tiga kata tersebut menjadi Classroom reading program yang berarti Program Membaca di Kelas. Pada program ini Classroom reading program diartikan program membaca di kelas. Classroom reading program adalah program membaca di kelas yang sistimatis dan terstruktur yang sangat mudah diterapkan guru di dalam kelas. Program membaca di kelas dirancang dan disesuaikan dengan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Aktiftas yang dilakukan merangsang siswa berfikir tingkat tinggi. Alat peraga yang digunakan sederhana, mudah didapat dan dekat dengan lingkungan anak (Sarjita, 2012: 1).
Classroom reading program adalah sebuah program untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca pada siswa sekolah dasar. Classroom reading program pertama dikenalkan di Indonesia pada awal tahun 2010 melaui Program membaca di kelas oleh DBE 2 USAID. Di Indonesia program ini disebut “Program Membaca di Kelas.†(modul Classroom reading program, 2010).
Kerangka Berfikir
Classroom reading program adalah layanan pustaka yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa terhadap lingkungan pustaka dengan program membacara satu kelas pada waktu yang telah ditentukan. Classroom reading program ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan pepustakaan bukanlah hal selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap siswa. Bagi siswa di sekolah, mereka belum tentu mengenal tentang lingkungan pustaka dan memanfaatkannya.
Adapun manfaat pustaka bagi siswa ada beberapa macam, yaitu: (a) kebutuhan untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh ilmuwan agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, (b) kebutuhan informasi khusus yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, yaitu masalah pelajaran, (c) kebutuhan menemukan atau memeriksa berbagai informasi yang relevan mengenai subyek tertentu, (d) kebutuhan informasi baru, (e) kebutuhan rekreasi intelektual dan kultural.
Pelaksanaan Classroom reading program bagi siswa berkaitan dengan pustaka sangat berguna bagi diri siswa untuk meningkatkan pemanfaatan pustaka sekolah. Pemanfaatan pustaka masih memerlukan Classroom reading program, hal tersebut terbukti dari hasil observasi dengan para guru di pustaka sekolah. Hal ini juga menyangkut berbagai kendala dalam masalah pemanfaatan pustaka. Oleh karena itu perlu adanya classroom reading program yang dapat meningkatkan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa.
Classroom reading program diasumsikan akan berpengaruh terhadap pemanfaatan pustaka siswa melalui tugas oleh guru, kepala sekolah, maupun staf pustaka. Classroom reading program ini dapat dipergunakan untuk memberikan pengarahan agar siswa memanfaatkan referensi pustaka yang baik untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan diri siswa.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang. Peneliti memilih tempat penelitian dilaksanakan di tempat tersebut karena peneliti mendapat tugas dinas sebagai kepala sekolah di SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang sehingga penelitian ini tidak mengganggu pembelajaran dan bahkan membantu guru memecahkan masalahnya.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam bulan Juli sampai September 2018.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru kelas SD Negeri Mangkang Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang berjumlah 6 orang. Adapun penelitian pemanfaatan referensi pustaka bagi kelas V dan VI berjumlah 40 siswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Rata-rata kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang sebelum Supervisi, rata-rata 62,5% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 2 orang (33,33%). Indikator keberhasilan klasikal 33,33% artinya kompetensi guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di bawah indikator keberhasilan 75%. Berdasarkan hasil evaluasi PrasSiklus, maka perlu dilaksanakan supervisi akademik oleh kepala sekolah untuk peningkatan pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran.
Sebelum Classroom reading program, dilakukan pengumpulan data tentang pemanfaatan referensi pustaka terhadap anak-anak kelas V ( siswa) dan VI (37 siswa) berjumlah 78 siswa. Ada 10 item angket pemanfaatan referensi pustaka yang diisi oleh siswa. Rata-rata pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa di SD Negeri Cangkiran 01 Mijen, Kota Semarang sebelum Classroom reading program mencapai 63,08.
Adapun hasil rekapitulasi pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa sebagai berikut. Secara kualitatif, berdasarkan jawaban siswa, pemanfaatan referensi pustaka di SD Negeri Cangkiran 01 Mijen, Kota Semarang pada skor ≥ 75 ada 17 siswa (21,79%). Berdasarkan tabel di bawah, siswa sebagian besar belum cukup baik dalam pemanfaatan referensi pustaka.
Pada pras siklus ini diadakan refleksi berdasarkan data/hasil pengamatan yang dilakukan. Pengamatan dilaksanakan sebelum proses Classroom reading program, diperoleh refleksi sebagai berikut:
1) Sebelum classroom reading program kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang rata-rata 62,5% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 2 orang (33,33%).
2) Tingkat pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa sebesar 63,08%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 17 orang atau 21,79%.
Berdasarkan penemuan tersebut, peneliti merencanakan tindakan sekolah untuk peningkatan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa melalui program Kelas Membaca (classroom reading program). Upaya peningkatan penyelenggaran Classroom reading program bagi siswa di SDN Cangkiran 01 Kota Semarang dipilih dengan beberapa pertimbangan classroom reading program harus secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, sampai saat ini belum ada gedung perpustakaan khusus di SD ini sehingga program ini sesuai.
Hasil Pelaksanaan PTS I (Siklus I)
Rata-rata kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang ada peningkatan. Pada Supervisi Siklus I, rata-rata 74,31% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (66,67%) < 75%, artinya kompetensi guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di bawah indikator keberhasilan 75%. Berdasarkan hasil evaluasi Siklus I, maka perlu dilaksanakan supervisi akademik oleh kepala sekolah untuk peningkatan pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran siklus II.
Sebelum Classroom reading program, dilakukan pengumpulan data tentang pemanfaatan referensi pustaka terhadap anak-anak kelas V (41 siswa) dan VI (37 siswa) berjumlah 78 siswa pada tanggal 8–12 Agustus 2018. Ada 10 item angket pemanfaatan referensi pustaka yang dijawab oleh siswa. Rata-rata pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa di SD Negeri Cangkiran 01 Mijen, Kota Semarang pada Siklus I pada classroom reading program mencapai 73,46.
Adapun hasil rekapitulasi pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa sebagai berikut. Secara kualitatif, berdasarkan jawaban siswa, pemanfaatan referensi pustaka di SD Negeri Cangkiran 01 Mijen, Kota Semarang pada skor ≥ 75 ada 34 siswa (43,59%).
Setelah melaksanakan proses Classroom reading program siklus I diperoleh refleksi sebagai berikut:
a. Setelaah classroom reading program kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang, rata-rata 74,31 dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (66,67%).
b. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa sebesar 73,46%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 34 orang atau 43,59%.
Pada tindakan siklus I menunjukkan Classroom reading program belum optimal. Karena dilihat dari hasil nilai pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa siklus I, siswa yang mendapat skor ≥ 75 baru 43,59%, belum mencapai indicator keberhasilan sebesar 75%, sehingga dapat disimpulkan Classroom reading program perlu dilaksanakan siklus II.
Hasil Pelaksanaan PTS II (Siklus II)
Rata-rata kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang sebelum Supervisi, rata-rata 78,47% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 5 orang (83,33%) > 75% artinya kompetensi guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di atas indikator keberhasilan 75%. Berdasarkan hasil evaluasi Siklus II, maka supervisi akademik oleh kepala sekolah untuk peningkatan pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber sudah berhasil.
Sebelum Classroom reading program, dilakukan pengumpulan data tentang pemanfaatan referensi pustaka terhadap anak-anak kelas V (41 siswa) dan VI (37 siswa) berjumlah 78 siswa pada tanggal 3-8 September 2018. Ada 10 item angket pemanfaatan referensi pustaka yang dijawab oleh siswa. Rata-rata pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa di SD Negeri Cangkiran 01 Mijen, Kota Semarang sebelum Classroom reading program mencapai 82,28.
Adapun hasil rekapitulasi pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa sebagai berikut. Secara kualitatif, berdasarkan jawaban siswa, pemanfaatan referensi pustaka di SD Negeri Cangkiran 01 Mijen, Kota Semarang pada skor ≥ 75 ada 73 siswa (93,59%).
Setelah melaksanakan proses Classroom reading program siklus II diperoleh refleksi sebagai berikut:
a. Setelaah classroom reading program kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang, rata-rata 78,47% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 5 orang (83,33%).
b. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa sebesar 82,28%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 73 orang atau 93,59%.
Pada tindakan siklus II menunjukkan Classroom reading program telah optimal. Karena dilihat dari hasil nilai pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa siklus II, siswa yang mendapat skor ≥ 75 sudah mencapai 93,59%, melebihi indikator keberhasilan sebesar 75%, sehingga dapat disimpulkan Classroom reading program siklus II telah berhasil.
Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Siklus I
Referensi pustaka tampak bermanfaat apabila benar-benar mempelancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi antara lain adalah murid-murid mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi murid-murid terbiasa belajar mandiri, murid-murid telah terlatih kearah tanggung jawab, murid-murid selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya.
Pada kegiatan Siklus I, guru secara bersama dengan bimbingan kepala sekolah melakukan kegiatan pemanfaatan referensi pustaka bagi siswa. Pada tindakan siklus I belum menunjukkan Classroom reading program belum optimal.
a. Sebelum classroom reading program kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang rata-rata 62,50% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 2 orang (33,33%). Setelaah classroom reading program siklus I, kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang, rata-rata 74,31% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (66,67%).
b. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka prasiklus oleh siswa sebesar 63,06%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 17 orang atau 21,79%. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka siklus I oleh siswa sebesar 73,46%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 34 orang atau 43,59%.
Siklus II
Setelah waktu beselang satu bulan pelaksanaan Classroom reading program, terbukti manfaat referensi pustaka sekolah baik yang diselenggarakan di sekolah dasar maupun di sekolah menegah adalah sebagai berikut: (a) Referensi pustaka sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca, (b) Referensi pustaka sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid, (c) Referensi pustaka sekolah dapat menanamkan kebiasaan balajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri, (d) Referensi pustaka sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca, (e) Referensi pustaka sekolah dapat membantu perkembangan kecepatan berbahasa, (f) Referensi pustaka sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab, (g) Referensi pustaka sekolah dapat mempelancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
Pemanfaatan referensi pustaka Siklus 2 sebagai berikut:
a. Classroom reading program siklus I, kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang, rata-rata 74,31% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (66,67%). Setelaah classroom reading program siklus II, kualitas guru dalam pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang, rata-rata 78,47% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 5 orang (83,33%).
b. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka siklus I oleh siswa sebesar 73,46%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 34 orang atau 43,59%. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka siklus II oleh siswa sebesar 82,28%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 73 orang atau 93,59%.
Peningkatan
Classroom reading program dilakukan secara komprehensif. Program Classroom reading program adalah bentuk pemanfaatan referensi pustaka yang difokuskan pada peningkatan manfaat referensi pustaka dalam bentuk kegiatan membaca di ruang kelas sambil menunggu adanya pembangunan ruang atau gedung perpustakaan yang memadai.
Peningkatan Pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa yang mencapai PIK 75%
Hasil Penelitian
Hasil temuan selama kegiatan penelitian terutama dari hasil Classroom reading program yang dilaksanakan oleh peneliti, terbukti Classroom reading program dapat meningkatkan pemanfaatan referensi pustaka oleh guru dan siswa SD Negeri Cangkiran 01 Kecamatan Mijen Kota Semarang.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan siklus I sampai siklus II yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka simpulan penelitian ini sebagai berikut:
a. Sebelum classroom reading program pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran oleh di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu , Kota Semarang rata-rata 62,50% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 2 orang (33,33%). Setelah classroom reading program siklus I, pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang, rata-rata 74,31% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 4 orang (66,67%). Setelah classroom reading program siklus II, pemanfaatan referensi pustaka sebagai sumber pembelajaran di SD Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang, rata-rata 78,47% dan skor guru yang mencapai ≥ 75 ada 5 orang ( 83,33%).
b. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka prasiklus oleh siswa sebesar 63,08%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 8 orang atau 20%. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka siklus I oleh siswa sebesar 73,46%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 17 orang atau 42,5%. Tingkat pemanfaatan referensi pustaka siklus II oleh siswa sebesar 90%. Siswa yang mencapai skor 75 mencapai 36 orang atau 90%.
c. Classroom reading program dapat meningkatkan pemanfaatan referensi pustaka oleh guru dan siswa sebagai sumber belajar di SD Negeri Negeri Mangkan Wetan 01 Kecamatan Tugu Kota Semarang.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan kesimpulan dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu disarankan.
Saran bagi guru: hendaknya guru meningkatkan pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa tanpa harus menunggu adanya Classroom reading program.
Apabila sekolah memiliki pustaka, classroom reading program tetap bisa berjalan, khususnya untuk menunjang pembelajaran. Pemanfaatan referensi pustaka oleh siswa akan terwujud bila guru ada kemauan untuk aktif dan kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono. 2007. Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar. Universitas Negeri Malang.
Hartono. 2004. Kajian Pemakai Informasi dan Manfaatnya bagi Pustakawan dan Perpustakaan di Indonesia. Media Pustakawan, Vol 11, No. 1, Maret 2004.
Lasa, HS. 2004. Peran Perpustakaan Sekolah dan Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi. Media Pustakawan, Vol 11, No. 2, Juni 2004.
Maung. 2015. Manfaat Perpustakaan Sekolah. https://maunglib.wordpress.com/
Nurliana, Lina (2013) PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENUNJANG KEGIATAN PEMBELAJARAN: Penelitian Deskriftif Kualitatif Di SDN Gugus II Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Perpustakaan Nasional RI. 2003. Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Umum. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional.
————–, 2002, Standar Perpustakaan Umum Kabupaten/ Kota, Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional.
Salimudin, Zuhdi. 2013. Supervisi Akademik. https://salimudinzuhdi.wordpress.com/2013/12/28/supervisi-akademik/
Saputri, Betty Hari. 2009. Pengelolaan dan Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah di SD Negeri Kampungdalem Kabupaten Tulungagung. Skripsi. Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.
Sarjita, R.Ahmad. 2012. Penerapan Classroom Reading Program untuk Meningkatkan Minat Membaca dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kalibeber Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo Semester I Tahun Pelajaran 2011 – 2012.
http://ahmadsarjita.blogspot.com/2012_07_01_archive.html
Soemarno dan Rozali Said. 2010. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Depdikbud.
Supriyanto. 2004. Pengembangan Kelembagaan Perpustakaan. Media Pustakawan, Vol 11, No. 2, Juni 2004.
Wahyu, Danang. 2012. Tujuan dan Manfaat Perpustakaan. http://danangwb.blogspot.com/.