PERBAIKAN PEMBELAJARAN PKn

TENTANG PERATURAN PERUNDANGAN

PADA PESERTA DIDIK KELAS V DI SD KALINANAS 1 DENGAN METODE STUDENTS HAVE QUESTIONS

PADA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Tri Heri Budiarto

Guru Mata Pelajaran PKn di Kelas V, SD Kalinanas 1

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan mengukur dampak penerapan Metode Students Have Questions dalam perbaikan pembelajaran PKn tentang Peraturan Perundangan pada peserta didik Kelas V di SD Kalinanas 1pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti merupakan Guru Mata Pelajaran PKn di Kelas V yang melakukan tindakan dalam pembelajaran. Lokasi penelitian adalah SD Kalinanas 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Waktu penelitian ini adalah 2 bulan pada bulan Oktober-November tahun 2007 pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008. Tindakan dalam penelitian adalah Metode Students Have Questions. Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas V di SD Kalinanas 1 pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008 terdiri dari 25 anak. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Penerapan Metode Students Have Questions dalam pembelajaran PKn dengan mempelajari ringkasan materi dan menuliskan pertanyaan pada kartu kosong, 2) Penerapan Metode Students Have Questions dalam pembelajaran PKn melibatkan peserta didik dalam pembelajaran secara aktif dengan menulis pertanyaan dan menjawab pertanyaan, 3) Pembahasan pertanyaan dilakukan sesuai dengan jumlah tanda cek yang terdapat di bagian bawah atau bagian atas pertanyaan dan jumlah nomor absen setelah tanda cek di bagian belakang kartu pertanyaan dalam diskusi kelas. Saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Guru dapat mengidentifikasi daftar pertanyaan dalam pembelajaran sebagai materi dalam pengayaan dan ulangan harian, 2) Peserta didik dapat menulis beragam pertanyaan sesuai dengan keingintahuannya dan meminta keterangan yang lengkap dan mendalam selama pembahasan, 3) Sekolah dapat menyediakan kartu kosong dengan desain yang menarik dalam pembelajaran.

Kata kunci: Peraturan Perundangan, Metode Students Have Questions.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Kelas V pada pertengahan Semester I tentang Peraturan Perundangan.Pembelajaran masih berlangsung pasif. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran yang berlangsung klasikal yang berpusat pada guru dan sikap peserta didik itu sendiri. Dalam pembelajaran, peran guru sangat dominan sebagai sumber belajaryang menjelaskan materi. Di saat yang bersamaan, peserta didik enggan bertanya lebih lanjut sesuai dengan materi yang dijelaskan. Dengan materi yang cukup sulit dan berbobot tersebut, akibatnya penguasaan materi menjadi lemah. Hal ini sesuai dengan beberapa pertanyaan dari guru yang tidak dapat dijawab dengan benar oleh sejumlah peserta didik. Hanya beberapa peserta didik saja yang dapat menjawab dengan benar. Masih banyak diantara mereka yang terdiam atau menjawab dengan salah.

Setelah tiga kali pertemuan, guru melaksanakan ulangan harian untuk mengetahui penguasaan materi. Guru membagikan lembar jawab dan peserta didik mengerjakan selama 30 menit untuk menjawab 9 pertanyaan, terdiri dari 8 pertanyaan isian dan 1 pertanyaan uraian. Guru melanjutkan dengan koreksi bersama. Hasilnya diketahui nilai rata-rata hanya sebesar 6,04 dengan ketuntasan sebesar 48% (hanya 12 anak yang tuntas dari keseluruhan 25 anak). Hasil belajar ini termasuk rendah karena nilai rata-rata masih di bawah KKM sekolah sebesar 6,5 dan ketuntasan belum memenuhi 75%.

Sesuai dengan permasalahan tersebut, guru melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan menerapkan Metode Students Have Question. Dalam pembelajaran, peserta didik mempelajari ringkasan materi secara individual sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan. Ringkasan materi hanya menampilkan materi yang dipelajari secara sekilas. Selanjutnya setiap peserta didik menerima kartu kosong yang digunakan untuk menulis pertanyaan. Mereka boleh menuliskan pertanyaan apapun.

Selanjutnya, peserta didik memutarkan pertanyaan tersebut sesuai dengan arah jarum jam. Mereka harus memberikan tanda cek (√) jika pertanyaan tersebut sulit dijawab. Guru meminta supaya setiap peserta didik menghitung jumlah tanda cek. Selanjutnya adalah pembahasan dilakukan berkelanjutan sesuai dengan jumlah tanda cek terbanyak hingga seluruh pertanyaan terjawab. Dengan cara ini, maka setiap peserta didik harus bertanya secara tertulis dan menjawab secara lisan. Mereka terllibat dalam pembelajaran secara aktif dan menarik kesimpulan sesuai dengan pembahasan materi. Terakhir, mereka mencatat hasil pembahasan.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan Metode Students Have Questions dalam perbaikan pembelajaran PKn tentang Peraturan Perundangan pada peserta didik Kelas V di SD Kalinanas 1 pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008?

2. Bagaimana dampak penerapan Metode Students Have Questions dalam perbaikan pembelajaran PKn tentang Peraturan Perundanganpada peserta didik Kelas V di SD Kalinanas 1pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008?

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan mengukur dampak penerapan Metode Students Have Questions dalam perbaikan pembelajaran PKn tentang Peraturan Perundanganpada peserta didik Kelas V di SD Kalinanas 1pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

1. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran yang merupakan rangkaian proses untuk mengarahkan peserta didik menjadi warga negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, terampil dan bertanggung jawab sehingga dapat berperan aktif dalam masyarakat sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945.

2. Metode Students Have Questions

Menurut Silberman (2007: 73),Metode Students Have Questions merupakan cara yang mudah untuk mempelajari keinginan dan harapan peserta didik. Cara ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi melalui tulisan daripada percakapan.

Kerangka Berpikir Penelitian

Guru melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan menerapkan Metode Students Have Question. Peserta didik harus menulis pertanyaan pada kartu kosong yang tersedia. Selanjutnya, kartu kosong diputar searah jarum jam dan Mereka harus memberikan tanda cek (√) jika pertanyaan tersebut sulit dijawab. Ketika kartu tersebut kembali lagi kepada penulisnya, ia menghitung jumlah tanda cek. Pembahasan dimulai dari pertanyaan dengan tanda cek terbanyak hingga seluruh pertanyaan terjawab. Dengan cara ini, setiap peserta didik bertanya dan terlibat dalam pembahasan sehingga penguasaan materi semakin kuat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar menjadi lebih baik.

Hipotesis

Penerapan Metode Students Have Questions dalam perbaikan pembelajaran PKn tentang Peraturan Perundangan pada peserta didik Kelas V di SD Kalinanas 1pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008 diduga dapat memperkuat penguasaan materi dan meningkatkan hasil belajar.

METODE PENELITIAN

Seting Penelitian

Peneliti merupakanGuru Mata Pelajaran PKn di Kelas V yang melakukan tindakan dalam pembelajaran. Lokasi penelitian adalah SD Kalinanas 1, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Waktu penelitian ini adalah 2 bulan pada bulan Oktober-November tahun 2007pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008. Tindakan dalam penelitian adalah Metode Students Have Questions.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas V di SD Kalinanas 1pada Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008. Subjek penelitian terdiri dari 25 anak.

Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengamatan dan dokumentasi. Pengamatan dilakukan guru selama pembelajaran sesuai dengan tindakan, yaitu tanya-jawab sesuai dengan pertanyaan dan pembahasan. Pengamatan dilakukan guru dengan menggunakan lembar pengamatan. Dokumentasi dilakukan setelah pembelajaran selesai. Dokumentasi dilakukan dengan menggunakan tes tertulis. Peserta didik mengerjakan ulangan harian sesuai dengan materi yang disampaikan. Ulangan harian terdiri dari 8 pertanyaan isian dan 1 pertanyaan uraian.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II.

Tabel 2. Prosedur Penelitian.

No

Tahap

Siklus I

Siklus II

1

Perencanaan

a. Menyusun ringkasan materi tentang Peraturan Perundang-undangan Tingkat Pusat dan Daerah

b. Menyiapkan kartu kosong

a. Menyusun ringkasan materi tentang Contoh Peraturan Perundang-undangan Tingkat Pusat dan Daerah

b. Menyiapkan kartu kosong

2

Pelaksanaan

a. Menjelaskan Metode Students Have Question

b. Membagikan ringkasan materi

c. Mengatur tempat duduk menjadi melingkar

d. Membagikan kartu kosong

e. Menulis pertanyaan pada kartu kosong

f. Memutar pertanyaan pada kartu kosong searah jarum jam

g. Menandai pertanyaan yang sulit dengan tanda cek

h. Melakukan pembahasan pada pertanyaan

i. Melakukan pembahasan materi

j. Mencatat hasil pembahasan

a. Melanjutkan Metode Students Have Question

b. Membagikan ringkasan materi

c. Mengatur tempat duduk menjadi melingkar

d. Membagikan kartu kosong

e. Menulis pertanyaan pada kartu kosong

f. Memutar pertanyaan pada kartu kosong searah jarum jam

g. Menandai pertanyaan yang sulit dengan tanda cek

h. Melakukan pembahasan pada pertanyaan

i. Melakukan pembahasan materi

j. Mencatat hasil pembahasan

3

Pengamatan

a. Pengamatan pada saat pembelajaran

b. Pengamatan pada saat pembahasan

a. Pengamatan pada saat pembelajaran

b. Pengamatan pada saat pembahasan

4

Refleksi

a. Menganalisis tindakan

b. Menganalisis keberhasilan dan kegagalan tindakan

c. Melakukan perbaikan tindakan

a. Menganalisis tindakan

b. Menganalisis keberhasilan dan kegagalan tindakan

c. Melakukan perbaikan tindakan

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran PKn di Kelas V berlangsung pasif karena klasikal yang berpusat pada guru. Sedangkan peserta didik pasif dengan menerima materi sesuai dengan keterangan dari guru. Selain itu, mereka enggan bertanya lebih lanjut. Sebaliknya, ketika guru bertanya kepada mereka, hanya beberapa yang dapat menjawab dengan benar. Masih banyak diantara mereka yang terdiam atau menjawab dengan salah.

Akibat pembelajaran klasikal tersebut adalah penguasaan materi yang lemah. Sikap yang pasif menyebabkan mereka enggan bertanya dan menjawab. Mereka sudah puas dengan penjelasan guru. Dengan materi yang cukup banyak, mereka mengalami kesulitan.

Setelah tiga kali pertemuan, guru melaksanakan ulangan harian. Peserta didik mengerjakan selama 30 menit untuk menjawab 9 pertanyaan, terdiri dari 8 pertanyaan isian dan 1 pertanyaan uraian. Dari hasil koreksi bersama diketahui hasil belajar yang masih rendah dengan nilai rata-rata hanya sebesar 6,04 dengan ketuntasan sebesar 48% (hanya 12 anak yang tuntas dari keseluruhan 25 anak). Hasil belajar ini masih di bawah KKM sekolah sebesar 6,5 dan ketuntasan belum memenuhi 75%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I dengan Metode Students Have Question. Peserta didik mempelajari ringkasan materi dengan waktu yang singkat, sehingga mereka tidak dapat menguasai seluruh materi tersebut. Dengan demikian, mereka harus bertanya lebih lanjut sesuai dengan keingintahuan. Mereka menuliskan pertanyaan pada kartu kosong. Ada sejumlah peserta didik yang masih kesulitan untuk menulis pertanyaan, sehingga guru memberikan tambahan waktu. Guru meyakinkan bahwa mereka boleh menuliskan pertanyaan apapun yang berkaitan dengan materi.

Pembahasan dilakukan sesuai dengan hasil jumlah tanda cek pada kartu tersebut. Pembahasan dilakukan dengan diskusi kelas yang melibatkan seluruh peserta didik. mereka yang memberikan tanda cek pada kartu berarti tidak dapat menjawab. Sedangkan mereka yang tidak memberikan tanda cek pada kartu berarti dapat menjawab. Mereka yang termasuk ke dalam kategori kedua ini harus jujur. Mereka harus menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan pemahamannya, terlepas jawabannya sudah benar atau masih salah. Guru membimbing supaya pembahasan berlangsung tertib sehingga seluruh pertanyaan dapat dijawab dan dibahas.

Pembahasan kurang lancar karena sejumlah peserta didik yang tidak memberikan tanda cek masih kesulitan menjawab. Hasil jawabannya masih salah. Hal ini berarti mereka belum menguasai materi. Hal ini menjadi kendala dalam pembelajaran di Siklus I dimana peserta didik meremehkan pertanyaan. Namun demikian, peserta didik mampu bertanya sesuai dengan materi dengan menulis pertanyaan pada kartu yang tersedia. Beberapa peserta didik juga menjawab dan bertanya lebih lanjut sesuai dengan materi tersebut.

Perbaikan pembelajaran pada Siklus I dengan menerapkan Metode Students Have Questions berhasil meningkatkan aktifitas belajar peserta didik, khususnya dalam bertanya secara tertulis dan menjawab secara lisan. Pembahasan materi ini semakin memperkuat penguasaan materi. Dampaknya adalah hasil belajar dalam ulangan harian yang meningkat.

Deskripsi Siklus II

Perbaikan pembelajaran pada Siklus II merupakan perbaikan tindakan pada pembelajaran sebelumnya. Peserta didik tetap mempelajari materi dan diperbolehkan untuk berdiskusi dengan temannya. Mereka lebih terampil dalam menuliskan pertanyaan, sehingga tidak mengalami kesulitan berarti mengerjakan tugas tersebut.

Selanjutnya peserta didik memutar kartu tersebut searah dengan jarum jam dan mereka menuliskan nomor absen setelah tanda cek yang terdapat di bagian belakang kartu dengan rapi bila pertanyaan tersebut dianggap sulit. Dengan cara ini, maka peserta didik yang dapat menjawab dan tidak dapat menjawab dapat diketahui dengan mudah dan benar. Guru melakukan pembahasan dengan meminta kesediaan peserta didik yang merasa dapat menjawab dengan benar. Hasilnya, pembahasan berlangsung dengan aktif dan lancar karena sejumlah peserta didik bertanggung jawab dengan berusaha menjawab tanpa perlu disuruh. Bahkan pembahasan berlanjut dengan tanya-jawab yang semakin mendalam sesuai dengan materi tersebut.

Perbaikan pembelajaran pada Siklus IIdengan menerapkan Metode Students Have Questions berhasil meningkatkan aktifitas belajar peserta didik secara signifikan. Selain itu, mereka percaya diri dan bertanggung jawab dalam pembahasan. Mereka semakin menguasai materi dengan kuat. Dampaknya adalah hasil belajar dalam ulangan harian yang meningkat secara signifikan.

Pembahasan Hasil Tindakan

Sesuai dengan permasalahan, maka peneliti menerapkan Metode Students Have Questions. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik mempelajari ringkasan materi dan harus bertanya sesuai dengan keingintahuannya. Caranya adalah menuliskan hanya 1 pertanyaan di kartu kosong yang tersedia dengan waktu selama 1 menit. Akhirnya, seluruh peserta didik bertanya.

Kartu pertanyaan diputar searah jarum jam secara bersamaan dari setiap peserta didik dengan mengatur meja kursi secara melingkar. Selanjutnya, mereka membaca dan menganalisi pertanyaan yang tertulis pada kartu. Jika pertanyaan termasuk sulit, peserta didik menuliskan tanda cek pada bagian atas atau bawah pertanyaan. Jumlah tanda cek inilah yang menjadi acuan dalam menentukan tingkat kesulitan pertanyaan. Pembahasan dimulai dari pertanyaan dengan tanda cek terbanyak. Peserta didik yang tidak memberikan tanda cek berarti dapat menjawab pertanyaan tersebut. Mereka ditugaskan untuk menjawab pertanyaan secara lisan.

Pada Siklus I,Metode Students Have Questions diterapkan dengan menulis pertanyaan dan memberikan tanda cek pada bagian atas atau bagian bawah pertanyaan. Jumlah tanda cek menjadi acuan dalam menentukan tingkat kesulitan pertanyaan dan pembahasan. Cara ini cukup efektif karena dapat mengetahui dengan mudah dan pasti tingkat kesulitan pertanyaan. Namun cara ini juga mempunyai kekurangan karena tidak mengetahui siapa diantara peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan, baik menjawab dengan benar maupun menjawab dengan salah.

Pada Siklus II, Metode Students Have Questions diterapkan dengan menulis pertanyaan dan memberikan tanda cek pada bagian belakang kartu. Peserta didik yang menganggap pertanyaan tersebut sulit dapat menuliskan nomor absennya setelah tanda cek. Jumlah nomor absen menjadi acuan dalam menentukan tingkat kesulitan pertanyaan dan pembahasan. Cara ini sangat efektif karena dapat mengetahui dengan mudah dan pasti peserta didik yang tidak dapat menjawab pertanyaan. Artinya, peserta didik yang nomor absennya tidak tertera pada bagian belakang kartu tersebut harus menjawab pertanyaan dalam pembahasan sebagai bentuk pertanggunajawaban.

Tabel 9. Refleksi hasil tindakan dalam pembelajaran.

No

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Pembelajaran klasikal yang pasif

Pembelajaran individual yang aktif

Pembelajaran individual yang aktif dan percaya diri

2

Guru aktif dan dominan

Guru membimbing

Guru membimbing

3

Peserta didik pasif, enggan bertanya-jawab

Peserta didik aktif, terllibat dalam bertanya-jawab

Peserta didik aktif, terlibat dalam tanya-jawab mendalam

4

Penguasaan materi lemah

Penguasaan materi cukup kuat

Penguasaan materi kuat

Penerapan Metode Students Have Questions berdampak terhadap pembelajaran dan hasil belajar. Sesuai dengan uraian di atas, maka pembelajaran menjadi aktif dan menarik. Peserta didik terlibat dalam pembelajaran secara aktif. Mereka tidak hanya mendengarkan keterangan dari guru, tetapi terlibat tanya-jawab dalam diskusi kelas. Hal tersebut semakin memperkuat penguasaan materi. Beraneka ragam pertanyaan dibahas bersama hingga melakukan penarikan kesimpulan. Dengan demikian tidak mengherankan bila hasil belajar mengalami peningkatan. Sesuai dengan nilai ulangan harian, peserta didik mencapai hasil belajar yang semakin baik.

Tabel 10. Refleksi hasil tindakan dalam hasil belajar.

No

Aspek hasil belajar

Kondisi awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai terendah

4,5

5,5

6

2

Nilai rata-rata

6,04

6,98

8,36

3

Nilai tertinggi

7,5

8,5

10

4

Siswa yang tuntas

12

15

24

5

Ketuntasan (%)

48%

60%

98%

Sesuai dengan pembahasan di atas, maka peneliti memperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Penerapan Metode Students Have Questionsdalam pembelajaran PKn dengan mempelajari ringkasan materi dan menuliskan pertanyaan pada kartu kosong.

2. Penerapan Metode Students Have Questionsdalam pembelajaran PKn melibatkan peserta didik dalam pembelajaran secara aktif dengan menulis pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

3. Pembahasan pertanyaan dilakukan sesuai dengan jumlah tanda cek yang terdapat di bagian bawah atau bagian atas pertanyaan dan jumlah nomor absen setelah tanda cek di bagian belakang kartu pertanyaan dalam diskusi kelas.

PENUTUP

Simpulan

1. Penerapan Metode Students Have Questions harus dilengkapi dengan ringkasan materi.

2. Penerapan Metode Students Have Questions harus dilengkapi dengan kartu kosong untuk menuliskan pertanyaan sesuai dengan ringkasan materi yang dipelajari.

3. Penerapan Metode Students Have Questions harus ditunjang dengan desain kelas melingkar sehingga memudahkan dalam memutar kartu pertanyaan antar peserta didik.

4. Penerapan Metode Students Have Questions melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran dengan mempelajari ringkasan materi, menulis pertanyaan, menganalisis pertanyaan, menjawab secara lisan dan pembahasan.

5. Penerapan Metode Students Have Questions memperkuat penguasaan materi dan meningkatkan hasil belajar.

Saran

1. Guru dapat mengidentifikasi daftar pertanyaan dalam pembelajaran sebagai materi dalam pengayaan dan ulangan harian.

2. Peserta didik dapat menulis beragam pertanyaan sesuai dengan keingintahuannya dan meminta keterangan yang lengkap dan mendalam selama pembahasan.

3. Sekolah dapat menyediakan kartu kosong dengan desain yang menarik dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Darmono, Ikhwan Sapto dan Sudarsih. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas V. Klaten: Intan Pariwara.

Suroso, 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pararaton.

 

Silberman, Mel. 2007. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.