TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB JAWAB GEMBALA SIDANG

DALAM MENGHADAPI AJARAN SESAT

 

Yahyo

STT APOLLOS Jakarta

 

ABSTRACT

Gembala sidang mempunyai fungsi yang teramat penting didalam jemaat, bertanggungjawab atas pelayananya kepada Tuhan. Intelektual yang tinggi dan wawasan yang luas akan kebenaran Firman Allah memimpin jemaat menjadi dewasa dalam iman percaya kepada Tuhan. Seorang gembala wajib memberikan pengajaran yang sehat serta memperlengkapi jemaat untuk setia, berkomitmen dan mempertahankan iman percayanya kepada Tuhan Yesus Kristus, menepis penyesatan yang menjerumuskan orang percaya sehingga kehilangan keselamatan.

Kata Kunci: Gembala sidang, Pengajaran, Kebenaran, Firman Allah

 

PENDAHULUAN

 Penggembalaan merupakan suatu pekerjaan yang di lakukan oleh seseorang atas panggilan dari Allah dan itu harus dilakukannya dengan kesediaan dan loyalitas yang tinggi kepada Allah, supaya dapat mencapai suatu titik klimaks positif didalam penggembalaan itu. Sebagai seorang gembala mempunyai tanggungjawab kepada Tuhan dalam pelayanan untuk menggembalakan orang lain, baik dalam pelayanan pastoral dan pengajarannya. Matius 24:24 Mengatakan:

“Sebab Mesias-mesias palsu dan Nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dasyat dan mujizat-mujizat sehingga sekiranya mungkin, meraka menyesatkan orang pilihannya juga”[39]

 Mereka datang dengan kecerdikan dan menyerupai malikat-malaikat terang denagn memberikan pengajaran menurut keinginan hati mereka saja.

Menurut Billy Graham: “Banyak kali dia menerobos gereja dibalik perbendaharaan kata yang ortodok, sambil mengosongkan istilah-istilah Alkitab dari arti Alkitabiah yang seharusnya”.[40]

 Dengan hal tersebut jemaat terkadang tidak mengetahui dan mengerti bahwa pengajaran yang diberikan itu adalah pengajaran yang menyimpang dari kebenaran yang sesungguhnya. Oleh sebab itu seorang gembala penting memperhatikan keadaan tersebut, mampu mengembalikan domba-domba akan kebanaran Firman Allah.

PANGGILAN GEMBALA

 Seorang gembala yang disebut dengan seorang hamba Tuhan merupakan pelayan Kristus yang telah mendapat panggilan dari Allah secara khusus untuk dapat menyampaikan kabar baik kepada orang lain tentang keslamatan bagi individu yang belum mengerti keslamatan secara benar.

“Kata gembala sebagai salah satu istilah yang harus dikerjakan oleh seorang hamba Tuhan berhubungan dengan jemaatnya”.[41]

 Panggilan Allah kepada seorang gembala bukan hanya berdasar kemampuan dan kualitas secara lahiriah, melainkan karena Allah yang memilih dan menetapkan sejak dalam kandungan ibunya (Yeremia 1:4-5).

 Amanat Tuhan Yesus tidak hanya sekedar dan sementara, tetapi berkesinambungan yang tidak berhenti pada saat itu saja. Dalam Yohanes 21:15, berkata “ apakah engkau mengasihi Aku?” sampai tiga kali. ini memberi pengertian kepada Petrus bahwa Tuhan Yesus sangat rindu menjadi mitra kerja bukan untuk waktu sementara tetapi berkelanjutan sampai akhir hidupnya.

ARTI TUGAS PANGGILAN GEMBALA

Panggilan Allah dalam penggembalaan membawa pengertian kepada tugas dan tanggungjawab yang menuntut suatu kerelaan hati yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga mampu menerik jemaat kepada pertumbuhan rohani yang dewasa dan kepenuhan iman.

Tugas gembala:

·         Penunggu

Menjaga dan melindungi jemaat dari gangguan dan ancaman dari luar, ajaran sesat. Kehidupan pendeta, gembala hendaknya terlibat dengan orang – orang yang mempunyai sifat Allah sebagai doma “.[42]

·         Mengenal

Gembala mengetahui pergumulan dan perjuangan hidup jemaat dan rela mendengarkan keluh kesah dan permasalahan yang dihadapi jemaat.

·         Pemimpin

Gembala harus mampu memimpin dengan memberi teladan yang nyata, sebagai modal utama yang dimiliki oleh gembala untuk memimpin umatnya adalah memiliki Roh yang dari pada Tuhan.

·         Penolong

Seorang gembala harus peka terhadap penderitaan jemaat yang sakit, terluka, cemas dalam kesukaran, kepahitan yang dialami oleh jemaat, gembala harus siap membalut lukanya, menghibur dan merawat lukany dengan penuh kasih.

·         Pemberi makan

Seorang gembala yang baik memberi makan yang bergizi kpada jemaat supaya jemaat mendapat kekuatan untuk menghadapi musuh.

TANGGUNG JAWAB GEMBALA SIDANG

1.     Melaksanakan tanggung jawab sebagaimana jawatan yang diterima dari Tuhan, sebagai gembala sidang bekerja melakukan penggembalaan dengan sukarela, atas dasar mau berkorban untuk orang lain demi kebenaran dan keselamatan orang tersebut.

“Jadi orang yang merasa dirinya terpanggil untuk jabatan ini, ia bukan hanya dilengkapi dengan cara pendidikan saja, melainkan dilengkapi juga dengan perlengkapan yang semata – mata datangnya dari Allah”.[43]

2.     Melindungi dari pengaruh pengajaran sesat, dinyatakan dengan mengindroktinasi dan membelaki kebenaran – kebenaran Allah demi keslamatan dan kesejahteraan jemaat.

3.     Membantu proses pertumbuhan jemaat, pemberian makanan rohani yang baik dan sehat sesuai kebutuhan rohani jemaat dengan rasa kasih akan membantu pertumbuhan jemaat.

 AJARAN SESAT

 Ajaran sesat pada masa kini lebih dikenal dengan sebutan “Bidat” artinya “memilih, perbedaan pendapat”.[44]

Pengajaran sesat merupakan pengajaran – pengajaran untuk membawa orang kepada rasio negatif dan menyimpang dari kebenaran Firman Allah yang sesungguhnya, sehingga iman dan kerohanian seseorang menjadi jauh dari Allah.

SASARAN PENGAJARAN SESAT

·         Mengemukakan pengajaran baru

·         Mengemukakan sumber otoritas yang non Alkitab

·         Mengemukakan Yesus yang lain

·         Mengemukakan kepalsuan

DOKTRIN TENTANG ALLAH

1.     Doktrin tentang Tritunggal Allah

Kata “Tritunggal berarti tiga pribadi didalam satu Allah, atau didalam satu esensidiri Allah ada tiga pribadi”.[45] Pengajaran sesat tidak mengakui adanya Tritunggal Allah, mereka menganggap anggapan ini berasal dari bapak – bapak gereja saja. Didalam kepenuhan Allah yaitu ketritunggalanNya tidak terlihat secara jelas, tetapi dalam kerja dan hasilnya dapat dilihat dan dirasakan oleh manusia yang prcaya akan Allah dengan sungguh.

 

2.     Doktrin tentang Yesus Kristus

Dengan tegas Alkitab menerangkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah sejati. Allah menjelma dalam Yesus Kristus, Yesus Kristus adalah Allah sejati bukan hasil ciptaan atau hasil dari persetubuhan antara Allah dan Maria, dibuktikan adanya keilahian pada diriNya:

·         Dilahirkan oleh Roh Kudus, “Jawab malaikat itu kepada: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.(Lukas 1:35)

·         Memiliki kecerdasan lebih dari manusia yang lain, “Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecedarsan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.” (Lukas 2:47)

·         Memiliki nama – nama Ilahi,”Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”(Yesaya 9:6)

·         Memiliki sifat Ilahi,”….Kata perempuan itu kepada-Nya: “Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang Nabi.” Yohanes 4:16-19. “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,” Ibrani 1:3, “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.”Wahyu 1:8).

3.     Doktrin tentang Soteriologi

 Dalam bahasa yunani dipakai kata “Soteria” artinya tidak ada cacat sama sekali, dalam bahasa inggris disebut “Safety” artinya keselamatan.

Sejak manusia jatuh kedalam dosa, mengakibatkan adanya suatu jarak antara Allah dan manusia. Karena itulah Allah rindu manusia tidak menerima murka Allah. Dengan adanya pengorbanan Yesus maka manusia tidak ada dalam kuasa dosa dan iblis tetapi menjadi orang merdeka. Keselamatan dapat diperoleh dengan:

*Penebusan dalam bahasa yunani “Apolutrosis”, melalui darah Yesus.

*Kasih Karunia (Anugerah) dari kata yunani “Khen” mempunyai arti menurunkan pengertian atau kasih. Dalam bahasa ibrani “Khesed” artinya kasih setia.

4.     Doktrin tentang Eskatologi

Dalam Perjanjian Lama yang berbicara tentang kedatangan Tuhan Yesus sebanyak 140 kali dan Perjanjian Baru ada 318 kali. Walaupun waktu tidak ada yang bisa mengetahuin tetapi Firman Tuhan menunjukan tanda – tanda akan kedatangan Yesus:

·         Timbulnya ajaran – ajaran sesat (Efesus 4:13-14)

·         Terjadinya aniaya (Filipi 1:29)

·         Murtadnya orang percaya (Wahyun12:4)

·         Pencurahan Roh Kudus dua kali lipat (Yoel 22:28-29)

·         Penikan Kristus dan GerejaNya (Wahyu 8:1)

5.     Doktrin tentang Bibliologi

Paulus dalam tulisannya mengatakan “Bahwa segala tulisan itu diilhami oleh Allah yang berguna untuk menngajar, menegor, menyatakan kesalahan dan memperbaiki kelakuan yang tidak baik” (1 Timotius 3:16). Kata “Diilhami Allah” mempunyai arti “dinapaskan Allah”, jadi Alkitab itu berasal dari Allah dan bukan atas kehendak manusia sendiri melainkan oleh Roh Kudus yang mendorong para penulis untuk menuangkan segala maksud Allah itu. Beberapa hal yang mendasari Alkitab sebagai otoritas yang tertinggi dari seluruh buku:

·         Diilhami oleh Allah, ”Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.” 1 Timotius 3:16.

·         Satu katapun tidak pernah hilang dan lenyap, “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” Matius 5:18.

·         Menyatakan satu kesatuan: ditulis oleh beberapa puluh orang penulis.

·         Mempunyai kuasa didalamnya: dapat mengubah hati dan hidup seseorang tatkala membaca Alkitab.

KESIMPULAN

 Kesadaran akan panggilan dalam penggembalaan yang ditetapkan oleh Allah sangat penting bagi seorang gembala sidang yang bekerja berdasarkan mandat dan amanat dari Gembala Agung yang empunya pekerjaan. Untuk itu seorang gembala sidang harus mengerti tugas dan tanggung jawabnya dalam penggembalaannya.

 Seorang yang mampu menyadari kedudukannya sebagai seorang pemimpin meliputi kewajibannya untuk lebih matang, lebih rohani, lebih setia,lebih bertekun dalam doa dan lebih saleh dari pada jemaatnya, menjadi panutan dalam segala hal. Kepekaan rohani terhadap jemaat dan lingkungan dituntut agar dapat memberikan kenyamanan, kesejahteraan, keamanan dan menghindari adanya gangguan dari pengajaran – pengajaran atau doktrin – doktrin yang tidak sehat dan menyesatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab, Jakarta, Lembaga Alkitab Indonesia, 1984

Billy Graham Counseling Departement, Buku Pegangan Pelayanan, 1990, hal 19

Werren W.Wiersbe Paul R.Van Gorder, Howard F Sugdan, Prioritas Seorang Pendeta, Gandum Mas Malang, 1982, hal 52

Pdt. Paulus Daun, M.Div, M.Th, Bidat Kristen dari masa kemasa, serie buku Ttheologis, hal 6-7

Robert Cowles, Gembala Sidang, Klam Hidup Bandung, 1997, hal 7 Pdt. Dr. Stepen Tong, Tritunggal Allah, Lembaga Reformed Injili Indonesia

Riggs Ralp M, Gembala Sidang Yang berhasil, Gandum Mas Malang, 1984

Verkuyl J.DR, Gereja dan Bidat, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1962

 

 

 



[39]          Alkitab, Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 1984

[40]          Billy Graham Counseling Departement, Buku Pegangan Pelayanan, 1990, hal 19

[41]          Werren W.wiersbe Paul R.van Gorder, Howard F Sugden, Prioritas Seorang Pendeta, Gandum Mas Malang, 1982, hal 52

[42]          Ibid , hal 56

[43]          Robert Cowles, Gembala Sidang , Kalam Hidup Bandung, 1997, hal 7

[44]          Pdt Paulus Daun, M.Div, M.Th, Bidat Kristen dari Masa ke Masa, Serie Buku Theologis, hal 6-7

[45]          Pdt.DR Stepen Tong, Tritunggal Allah, Lembaga Reformed Injili Indonesia