UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

MENGGAMBAR POSTER DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DAN OUT BOUND PADA SISWA KELAS VIII D

MTS NEGERI 1 KUDUS SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Siswanto

Guru MTs Negeri 1 Kabupaten Kudus

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui kendala-kendala pelaksanaan pembelajaran, 2) Upaya meningkatkan hasil belajar keterampilan menggambar poster. Obyek penelitian adalah penelitian komperatif. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Kondisi awal hasil pembelajaran tuntas 58,3%, siklus I tuntas 72,22% dan, siklus II tuntas 91,67%. Dengan model examples non examples dan out boun siswa lebih aktif, tertarik dan mudah memahami materi pelajaran. Siklus I ketuntasan meningkat 13,92%, dan siklus II meningkat 19,67%.hasil pembelajaran keterampilan menggambar poster dengan Penggunaan model pembelajaran examples non examples dan out bount ini dapat dikatakan berhasil.

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Menggambar Poster, Examples Non Examples dan Out Bound

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masalah belajar yang dihadapi siswa pada dasarnya merupakan masalah bagi guru. Untuk dapat mengatasi masalah belajar pada siswa, guru harus mencari solusi agar siswa dapat belajar dengan baik sesuai yang diharapkan. Pada umumnya masalah yang dihadapi guru dalam proses belajar menyangkut metode, media, strategi, pengelolaan kelas, sarana prasarana dalam pembelajaran. Apabila masalah tersebut dapat diatasi dengan baik dan tepat, maka hasil belajar siswa baik pengetahuan maupun keterampilan akan dapat tercapai.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) peneliti akan melakukan penelitian pada kompetensi dasar menggambar poster. Penelitian ini untuk mencari model atau metode yang tepat agar dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menggambar poster.

Untuk menghasilkan karya gambar poster dengan baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan nilai 76 dan setidaknya 85% dari seluruh siswa dikelas. Guru harus mampu mengelola metode atau media dengan baik. Dalam pengelolaan kelas guru harus mampu mengorganisasikan siswa, metode, bahan ajar, media, strategi maupun pengelolaan kelas dengan benar.

Proses belajar mengajar yang dilaksanakan dengan menggunakan metode membaca, ceramah, mendengarkan, tanya jawab dan kemudian pemberian tugas menggabar poster pada siswa hasilnya masih rendah. Tugas guru menggambar poster yang dilakukan akan dinilai dengan pedoman pensekoran terhadap 4 indikator: 1) ide atau gagasan, 2) bentuk gambar, 3) Gelap terang atau pewarnaan, dan 4) Kesatuan/Komposisi. Masing-masing indikator diberi skor dengan rentang: 0-25. Jumlah skor dari 4 indikator merupakan nilai akhir gambar poster. Masing-masing indikator dengan bobot skor (0-25) dikalikan 4 sehingga nilai total sebesar 0-100.

Untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa guru melakukan usaha menyajikan pembelajaran untuk penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Poster dengan Menggunakan Model Examples Non Examplesdan dan Out Bound Pada Siswa Kelas VIII D MTs Negeri 1 Kudus Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018”.

Model examples non examplesd dan out bound diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menggambar poster, hal ini dipengaruhi antara lain: 1) Dengan model Examples and Examples dan out bound dapat mempermudah siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dalam menuangkan tipografi dalam menggambar poster, 2) mempermudah siswa dalam menuangkan ide atau gagasan dalam menuangkan ilustrasi dalam menggambar poster, 3) mempermudah siswa dalam menuangkan tipografi dan ilustrasi dalam bentuk gambar poster, 4) mempermudah siswa dalam menemukan ide atau gagasan baru dalam menulis kalimat sebagai penjelas gambar poster, 5) mempermudah siswa dalam memahami makna dan maksud dalam menggambar poster.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dapat diidentivikasi sejumlah masalah sebagai berikut: 1) Belum tepat dalam memilih dan menerapkan metode dan model pembelajaran, 2) Belum tepat dalam membuat dan menerapkan rencana pembelajaran, 3) Belum tepat dalam menerapkan stategi dalam belajar mengajar, 4) Kurang kreatif dan kurang tepat dalam menggunakan media pembelajaran, 5) Belum tepat dalam menerapkan pengelolaan kelas dalam belajar mengajar

Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Pembatasan masalah penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah sebagai berikut: Kendala-kendala dalam pembelajaran menggambar poster dengan model examples non examples dan out bound Pada Siswa VIII D MTs Negeri 1 Kudus Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018.

Pembelajaran dengan model examples non examples dan out bound diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menggambar poster Pada Siswa VIII D MTs Negeri 1 Kudus Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018.

Rumusan Masalah

Dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah Kendala-kendala dalam pembelajaran menggambar poster dengan model examples non examples dan out bound. Apakah Pembelajaran dengan model examples and examples dan out bound dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menggambar poster pada siswa VIII D MTs Negeri 1 Kudus semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

Tujuan Penelitian adalah mengetahui kendala-kendala pada pembelajaran keterampilan menggambar poster dan meningkatkan hasil belajar keterampilan menggambar poster dengan model examplesnon examples dan out bound pada siswa kelas VIII D MTs Negeri 1 Kudus semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

KAJIAN PUSTAKA.

Hardini, Isriani. Puspitasari, Dewi. (2012:10). menyebutkan pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Dengan demikian pembelajaran adalah menyampaikan pengetahuan melalui kegiatan dalam rangka mencapai tujuan kurukulum.

Hasil Pembelajaran                                                                                                       

Cranton dalam Zaini Hisyam. Dkk (2002:56) mengemukakan, tujuan pembelajaran adalah pernyataan-pernyataan tentang pengetahuan dan kemampuan yang diharapkan dari peserta setelah selesai pembelajaran.

Gambar Poster.

Sadiman dkk. (2003:48) Poster dapat didefinisikan sebagai media untuk menyampaikan kesan tertentu dan mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Sebagai contoh mempengaruhi orang untuk membeli produk tertentu, untuk mengikuti program Keluarga Berencana, atau untuk menyayangi binatang. Penulisan poster dapat di kain, kertas, batang kayu, seng dan semacamnya. Pemasangannya biasanya di kelas, di pohon, di tepi jalan, di majalah. Ukurannya bermacam-macam tergantung kebutuhan.

Dapat disimpulkan bahwa gambar poster merupakan media komunikasi kepada masyarakat umum tentang persoalan yang harus diselesaiakan bersama dengan melakukan sesuatu bentuk kegiatan untuk mendapatkan kemanfaatan bersama.

Unsur Poster.

Poster merupakan gagasan yang dicetuskan dalam dua unsur bentuk tipografi atau tulisan dan ilustrasi atau gambar yang disederhanakan yang dibuat bertujuan untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi atau memperingatkan pada gagsan pokok, fakta atau peristiwa tertentu.

Jenis Poster

Jenis-jenis poster berdasarkan segi penempatannya, poster terdiri atas poster dalam, yaitu poster yang diletakkan dalam ruangan tertutup (indoor) dan poster luar, yaitu poster yang ditempelkan atau diletakkan di luar ruangan (outdoor), sedangkan jenis poster berdasarkan tujuannya meliputi poster sosial dan poster komersial. Poster sosial adalah poster yang digunakan untuk mendukung program-program yang direncanakan. Sementara itu, poster komersial merupakan poster yang berisi pesan menawarkan produk untuk membujuk orang supaya mengambil keputusan untuk membeli.

Karakter Poster

Rohani (1997:77) menyebutkan karakteristik poster Poster yang efektif pada umunya enak dipandang walaupun tidak perlu nyata dalam kejadian yang sangat dramatik. Karakterisoik tersebutt antara lain:

1) berupa suatu lukisan atau gambar, 2) menyampaikan suatu pesan atau ide tertentu, 3) tipogravinya cukup besar dan mudah dibaca, 4) menarik dan memuaskan perhatian orang yang melihatnya, 5) menggunakan kata-kata efektif, sugestif, dan mudah diingat, 6) pilihan kata-katanya harus tepat dan kalimatnya bersifat persuasfi (ajakan), 7) dapat dibaca dalam waktu yang singkat, 8) menggunakan variasi bentuk huruf dan variasi warna yang menarik, 9) berani, langsung, dinamis, dan menimbulkan kejutan, 10) anatara ilustrasi dan tipografi harus ada keseimbangan, 11) teks ringkas, jelas, dan bermakna, dan l2) sederhana tetapi mempunyai daya tarik dan daya guna yang maksimal.

Langkah-Langkah Menggambar Poster.

Eko Purnomo, DKK. (2010:127-130) disebutkan untuk mengggambar poster ada empat langkah yang harus dilalui: 1) Menentukan topik, berdasarkan pesan yang akan disampaiakan. 2) Membuat kalimat, secara singkat dan jelas agar 3) Membuat gambar, disesuaikan dengan informasi yang akan disampaiakan. 4) Menggunakan media yang tepat, disesuaikan dengan tempat poster ditempatkan.

Fungsi poster.

Menurut Sudjana (2009:56) funfsi poster antara lain: a) sebagai motivasi, b) sebagai peringatan, dan c) sebagai pengalaman yang kreatif.

Model Examples Non Examples.

Menurut Buehl dalam Apariani dkk (2010:20) model examples non examples merupakan pendekatan proses pembelajaran bisa menggunakan vidio tentang kasus-kasus yang pernah terjadi atau gambar-gambar yang tetunya relevan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam proses pembelajaran melalui indikator-indikator yang akan digali, sehingga siswa lebih aktif, kreatif, dan bermakna dalam pembelajaran melalui audio visualnya menganalisa muatan-muatan indikator yang terkandung dalam kompetensi dasar akan dicapai.

Roestiyah. (2001:73) model examples non examples merupakan model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi, sajian gambar ditempel atau melalui LCD/ OHP dengan petunjuk guru siswa mencermati sajian, diskusi kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi dan refleksi.

Out Bound.

Ancok dalam Munandar, Aris (2004:26) menjelaskan bahwa out bound adalah proses mencari pengalaman kegiatan di alam terbuka.

Arsi dalam Susanta, Agustinus 2010:11 persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan out bound adalah: 1) menetapkan tujuan atau target, 2) menentukan lokasi kegiatan, 3) mempersiapkan peralatan, 4) menyiapkan tim instruktur.

Kerangka Berpikir.

Langkah-langkah kerangka berfikir sebagai berikut: 1.a) Model examples non examples siswa akan melihat terlebih dahulu gambar poster sebagai pedoman sebelum menggambar sendiri. Bentuk gambar poster yang disajikan dari berbagai sumber fakta aspek yang dihadapi dalam kehidupan. dibuat sesederhana mungkin dan tidak perlu rumit, gambar poster bisa cukup dua unsur b) Dengan melihat gambar poster dalam model examples non examples ini siswa benar-benar dapat mengembangkan kreativitas lebih bebas sesuai dengan kemampuan siswa. c) Diharapkan siswa akan lebih berani, kreatif dan semakin mudah dalam belajar keterampilan menggambar poster.

Komposisi antara tipografi dan ilustrasi dalam bentuk gambar poster. Kerangka gambar poster yang dibuat oleh siswa sendiri sesuai masalah yang diamati. Komposisi gambar poster yang akan dibuat sesuai tema, siswa memberi warna pada tipografi dan ilustrasi. Dengan model examples non examples dan out bound diharapkan siswa akan dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menggambar poster dengan baik.

Hipotesis Tindakan

Dengan Menggunakan Model Examples Non Examples dan Out Bound Diharapkan Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Menggambar poster Pada Siswa Kelas VIII D MTs Negeri 1 Kudus Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Objek penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan hasil belajar keterampilan menggambar poster Pada Siswa Kelas VIII D MTs Negeri 1 Kudus Semester Gemap Tahun Pelajaran 2017/2018.

Lokasi penelitian tindakan kelas dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kudus Kabupaten Kudus.

Pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan sejak awal bulan januari 2018 sampai bulan juni 2018, kurang lebih 24 minggu.

Subjek Penelitian Tindakan Kelas adalah siswa kelas VIII D MTs Negeri 1 Kudus Kabupaten Tegal Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 berjumlah 36 siswa terdiri siswa putra sebanyak 18 siswa dan siswa putri sebanyak 18 siswa.

Metode Pengumpulan Data

Tes merupakan salah satu alat evaluasi. Dalam menentukan nilai peneliti menggunakan cara memberi tugas membuat gambar. Pedoman penilaian dengan memperhatikan unsur gambar. Metode test sebagai sumber data sebagai dasar utama penilaian. Nilai hasil tugas kondisi awal maupun nilai tugas pada siklus I dan siklus II digunakan sebagai sumber data primer penelitian yang bersumber dari siswa.

Sumber data dokumentasi terdiri dari beberapa antara lain: RPP, Daftar nilai, Daftar penilaian pengamatan aktivitas, Daftar absen kehadiran siswa, Hasil belajar keterampilan menggambar poster siklus I dan siklus II, Surat izin penelitian dari kepala sekolah. Dokumen di atas sebagai sumber data primer penelitian tindakan kelas yang bersumber dari kegiatan guru dan siswa.

Observasi menurut Sutama (2011:92) menyebutkan menghimpun data informasi melalui pengamatan, dilakukan dengan memperhatikan/melihat dan atau mendengarkan orang atau peristiwa.

Berkaitan dengan pengamatan aktivitas selama siswa belajar dan melaksanakan tugas meliputi: 1) mendengarkan, 2) bertanya, 3) menjawab pertanyaan, 4) semangat melakukan kegiatan, 5) mempersiapkan peralatan, 6) kerjasama, 7) tanggung jawab, 8) tepat waktu. Data aktifitas dipakai sebagai alat untuk mencari hambatan dalam belajar keterampilan menggambar poster.

 

 

Analisis Data

Untuk mengukur aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, dilakukan dengan menggunakan pedoman pengamatan dan pencatatan yang meliputi 8 aktivitas, antara lain: 1) Mendengarkan, 2) Bertanya, 3) Mengamati, 4) Semangat, 5) Melakukan tugas , 6) Kerja sama, 7) Tanggung jawab, 8) Tepat waktu. kedua perbandingan hasil belajar siklus I dan siklus II. Penilaian didasarkan pada pedoman penilaian hasil belajar keterampilan menggambar poster yang terdiri dari 4 indikator. Masing-masing indikator penilaian diberi rentang bobot skor, sebagai berikut: Tipografi/kalimat, ilustrasi/gambar, kesesuaian tipografi dan ilustrasi, dan komposisi.

Sumber Data.

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data Primer.

Data primer merupakan data yang wajib ada, data primer bersumber dari guru peneliti, dan kegiatan siswa, yang berupa: 1) Hasil belajar keterampilan menggambar model 2) Catatan keaktivan aktivitas siswa.

Data Sekunder.

Data sekunder merupakan data pendukung bersumber dari kepala sekolah, kolaborator.

Cara Pengambilan Simpulan.

Cara pengambilan kesimpulan berdasarkan pada hasil penilaian. Penelitian mencapai tujuan apabila diketahui kendala-kendala dalam proses pembelajaran. Penelitian mencapai keberhasilan apabila siswa yang tuntas belajar mencapai 85% atau 30 siswa dari jumlah siswa keseluruhan 35.

Prosedur Penelitian.

Supardi, Suhardjono, Arikunto. Suharsimi (2008:16) menjekaskan empat tahap kegiatan utama dalam setiap siklus penelitian adalah: 1) Perencanaan, b) Tindakan, c) Pengamatan, dan d) Refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Secara garis besar pembelajaran keterampilan menggambar poster denganmodel examples non examples dan out bound pada siswa kelas VIII D dapat dilaksanakan dengan baik dan diperoleh data kegiatan dan nilai hasil keterampilan menggambar poster siklus I dan siklus II.

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 1. Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Keterampilan Menggambar Poster Siklus I dan Siklus II

No

Kriteria Ketuntasan

Indikator

Siklus I

Siklus II

Jumlah Siswa

Persen

tase

Jumlah Siswa

Persen

tase

1

Mendengarkan

36

 100%

36

100%

2

Bertanya

25

69,44%

34

94,44%

3

Menjawab Pertanyaan

21

58,33%

36

100%

4

Semangat

33

91,67%

36

100%

5

Mengerjakan Tugas

36

 100%

36

100%

6

Kerja Sama

32

88,89%

36

100%

7

Tanggung Jawab

36

 100%

36

100%

8

Tepat Waktu

36

 100%

36

100%

        

Data perbandingan nilai hasil keterampilan menggambar poster siklus I dan siklus II, ditunjukkan pada tabel 2. Perbandingan nilai hasil berlajar keterampilan menggambar poster siklus I dan siklus II, di bawah ini:

Tabel 2. Perbandingan Nilai Hasil Berlajar Keterampilan Menggambar Poster Siklus I Dan Siklus II

No

Siklus I

Siklus II

Kriteria Nilai

Nilai

Kriteria Nilai

Nilai

1

Rata-Rata Nilai

75,80

Rata-Rata Nilai

78,68

2

Nilai Tertinggi

90

Nilai Tertinggi

90

3

Nilai Terendah

68

Nilai Terendah

73

 

Tingkat Ketuntasan

Data perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar menggambar poster siklus I, dan siklus II. Dijelaskan dengan tabel 3.

Tabel 3. Perbandingan Tingkat Ketuntasan Nilai Hasil Belajar Keterampilan Menggambar Poster Siklus I dan siklus II

No

Kriteria

 

Siklus I

Siklus II

Jumlah Siswa

Persentase

Jumlah Siswa

Persentase

1

Tuntas

26

72,22%

33

91,67%

2

Belum Tuntas

10

27,78%

3

8,33%

 

Pembahasan

Aktivitas

Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam pembelajaran menggunakan dasar catatan pengamatan aktivitas. Hal ini menunjukkan masih ada kendala-kendala dalam meningkatkan kreativitas dalam menggambar poster yang dihadapi siswa. Beberapa kendala dalam belajar menggambar poster tersebut berupa kemampuan siswa tidak sama, tidak semua siswa mempunyai pewarna sendiri, kendala kreativitas dalam membuat kalimat yang bervariasi terbukti, kesukaran dalam membuat kosa kata dalam menggambar poster, kendala membuat tipografi/kalimat dan ilustrasi/gambar sekaligus dalam menuangkan menjadi gambar poster. Kendala tersebut dikarenakan antara lain: guru tidak dapat membantu dan mengarahkan terhadap kesulitan yang dialami siswa dalam menggambar poster secara keseluruan, menjawab pertanyaan secara keseluruhan pertanyan siswa, kesulitan yang dihadapi siswa tidak sama.

Keterampilan Menggambar Poster

Hasil belajar keterampilan menggambar poster pada siswa kelas VIII D berupa data kondisi awal menunjukan: nilai rata-rata 71 nilai tertinggi 83, nilai terendah 50, yang sudah tuntas baru mencapai 21 siswa/58,3% dan yang belum tuntas 15 siswa/41,7%. Data nilai pada siklus I menunjukkan: rata-rata nilai 75,80, nilai tertinggi 90, nilai terendah 68, yang sudah tuntas mencapai 26 siswa/72,22%, sedang yang belum tuntas tinggal 10 siswa/27,78%. Data nilai pada siklus II menunjukkan: rata-rata nilai 78,68, nilai tertinggi 90, nilai terendah 73, yang sudah tuntas 33 siswa/91,67% dan yang belum tuntas belajar hanya 3 siswa/8,33%. Pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II: rata-rata nilai meningkat dari 71 menjadi 75,80 menjadi 78,68. Nilai tertinggi meningkat dari 83 menjadi 90 menjadi 90. Dan nilai terendah meningkat dari 50 menjadi 68 meningkat menjadi 73. Penurunan jumlah siswa yang belum tuntas KKM pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II: 15 menjadi 10 dan turun menjadi 3 siswa. Penurunan persentase jumlah siswa yang belum tuntas KKM pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II adalah dari 41,7% menjadi 27,78% menjadi 8,33%.

PENUTUP

Simpulan

Hasil belajar berupa analisa data pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran sebagai sumber untuk mengetahui kendala-kendala pembelajaran. Nilai keterampilan menggambar poster kondisi awal, siklus I, dan siklus II yang diperoleh data hasil belajar keterampilan menggambar poster.

Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar menggambar poster dengan model examples non examples dan out bound Pada Siswa Kelas VIII D MTs Negeri 1 Kudus Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. Dapat dinyatakan berhasil.

Saran

Hasil penelitian tindakan kelas ini agar dapat mengatasi kendala pembelajaran. Menjadi pendorong semangat guru dalam meningkatkan proses pembelajaran. Agar dapat meningkatkan hasil belajar. Guru-guru seni budaya sudi menggunakan hasil penelitian tindakan kelas ini dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA.

Apriani, Atik, David Indrianto. 2010. Implementasi model pembelajaran examples non examples. Sumedang: KKIP PGMI.IKIP PGRI Sumedang

Hardini, Isriani. Puspitasari, Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,

Konsep & Implmentasi). Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media)

Eko Purnomo. DKK. 2017. Buku Guru Seni Budaya. Pusat Kurikulum dan

Perbukuan: Balitbang Kemdikbud: Jakarta

 

Munandar, Aris. 2004. Pembelajaran Pancasila Dengan Kegiatan Out Bound. Dalam Integralistik. 3: 25-35.

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Rohani. 1997. Media Pembelajaran Edukatif. Jakarta:PT Rieneka Cipta.

Sadiman, Arief S. dkk. 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. Surakarta: FAIRUS MEDIA.

 Susanto, Agustinus. 2010. Out Bound Profesional. Jogjakarta: Andi Offset