UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AQIDAH

MELALUI METODE PENUGASAN DAN KETRAMPILAN PROSES

KELAS IV SEMESTER 2 SDN SUMBEREJO KEC. JAPAH, KAB. BLORA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Mustaqim

SDN Sumberejo, Japah, Blora

 

ABSTRAK

Perjalanan yang berliku-liku dan penuh tantangan semenjak proses terbentuknya sampai pada keadaan sekarang yang menghantarkan Pendidikan Agama Islam sebagai bahan kajian yang menarik. Apalagi akhir-akhir ini ada sekelompok orang yang meragukan eksistensi Pendidikan Agama Islam. Karena banyaknya penyelewengan dan pengkhianatan Pancasila, sehingga pembangunan manusia seutuhnya menjadi terhambat. Dan ada pula yang mempertanyakan keberhasilan pengajaran Pendidikan Agama Islam terhadap moral pelajar khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan diterapkannya pembelajaran Metode Jawab Resume? (b) Bagaimanakah pengaruh pembelajaran Metode TGT terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Mengetahui peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkannya pembelajaran Metode Penugasan melalui Ketrampilan Proses. (b.) Mengetahui pengaruh motivasi belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkan pembelajaran Aqidah dan Ketrampilan Proses (c) Menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari 4 tahap, yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2017/2018. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi beljar siswa mengalami peningkatan dari Pra siklus sampai siklus II yaitu, Pra siklus (65%), siklus I (84%), siklus II (100%).  Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif dapat berepengaruh positif terhadap prestasi dam motivasi belajar siswa Kelas IV serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Kata Kunci : Aqidah, Penugasan dan Ketrampilan Proses

 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Guru sebagai seorang pendidik menginginkan agar semua anak didiknya menjadi orang pandai dan selalu mengikuti perkembangan zaman, oleh karena itu dengan segala kemampuan guru berusaha untuk senantiasa melaksanakan pembelajaran yang sebaik-baiknya, sehingga siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Keinginan agar siswa menjadi pandai dan selalu mengikuti perkembangan zaman itulah yang mendorong peneliti memilih mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan kompetensi dasar Pembelajaran Aqidah.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Pendidikan Agama Islam dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra manusia Indonesia.

Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti menghadapi banyak kendala sehingga pencapaian prestasi siswa tidak optimal hal ini dapat dilihat dari nilai. Pada pembelajaran awal hasil tes formatif Pendidikan Agama Islam tentang Aqidah pada siswa Kelas IV SDN Sumberejo menunjukkan hasil yang sangat rendah, nilai rata-rata kelas sebesar 72,74 hanya 10 dari 19 siswa yang telah mencapai ketuntasan penguasaan materi 75% keatas. Rendahnya nilai siswa menunjukkan bahwa siswa dalam menuangkan ide-ide atau gagasan dalam menyusun karangan juga masih terasa kurang. Membaca cepat sering tidak sesuai dengan tema atau topik yang ditentukan. Hanya beberapa siswa yang mampu Peningkatan Iman melalui Pelajaran Aqidah dengan kalimat-kalimat yang runtut, jelas dan sesuai dengan pembelajaran Aqidah

Perumusan Masalah

1.      â€œBagaimana cara menerapkan metode penugasan melalui pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam Peningkatan Iman melalui Pelajaran Aqidah?”

2.     “Apakah melalui pendekatan keterampilan proses dengan metode penugasan dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam Peningkatan Iman melalui Pelajaran Aqidah?”

Tujuan Penelitian

1.     Mengetahui bagaimana cara menerapkan metode penugasan melalui pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam Peningkatan Iman melalui Pelajaran Aqidah.

2.     Mengetahui pendekatan keterampilan proses dengan metode penugasan dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam Peningkatan Iman melalui Pelajaran Aqidah.

Manfaat Penelitian

Manfaat PTK bagi peneliti dan guru yang lain adalah:

a.     Memperbaiki pembelajaran yang dikelola di kelas.

b.     Mengembangkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan.

c.     Dapat memotivasi siswa untuk belajar.

d.     Dapat berkembang secara profesional.

e.     Dapat memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat.

Manfaat PTK bagi siswa adalah:

a.     Meningkatkan perhatian siswa pada materi pelajaran

b.     Menumbuhkan motivasi belajar yang kuat.

c.     Timbulnya keaktifan siswa dalam belajar berkurangnya sikap apatis siswa dalam proses pembelajaran.

d.     Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Manfaat PTK bagi sekolah adalah:

a.     Perbaikan proses dan prestasi hasil belajar.

b.     Memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan sekolah.

c.     Membantu dalam mencapai visi dan misi sekolah.

d.     Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan.

Manfaat PTK bagi pembaca atau peneliti lain adalah:

a.     Untuk menambah wawasan para pembaca tentang masalah yang diteliti

b.     Sebagai acuan, masukan maupun perbandingan untuk mengambil tindakan.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pengertian Belajar

Menurut Nasution Suhengrin, 2007: 6, memberikan arti tentang belajar adalah sebagai berikut: “Belajar adalah perubahan tingkah laku akibat pengalaman sendiri”. Dengan belajar maka seseorang mengalami perubahan tingkah laku. Sehingga terjadi perubahan baik pengetahuan, sikap, keterampilan maupun kelakuannya. Dengan kata lain ada perubahan tingkah laku antara sebalum dan sesudah belajar

Morgan dalam Ngalim Purwanto M, 2008: 8, mengemukakan “Belajar adalah Setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1.     Keterampilan dan kebisaaan.

2.     Pengetahuan dan pengertian.

3.     Sikap dan cita-cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah. (Nana Sudjana, 2008:22).

Pembelajaran Aqidah Melalui Pendekatan Keterampilan Proses

Menurut Gagne (1984:) membaca didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Galloway dalam Toeti Soekamto (1992: 27) mengatakan belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sedangkan Morgan menyebutkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri sebagai berikut.

a.     belajar adalah perubahan tingkahlaku;

b.     perubahan terjadi karena latihan dan pengalaman, bukan karena pertumbuhan;

c.     perubahan tersebut harus bersifat permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan latar belakang penelitian yang menghasilkan nilai pembelajaran matematika masih di bawah harapan guru, dan berdasarkan identifikasi masalah, rumusan tujuan dan manfaat penelitian di atas maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II. Perbaikan pembelajaran menggunakan alat peraga benda langsung diharapkan untuk menarik perhatian siswa sehingga dapat menghasilkan nilai pembelajaran yang meningkat.

Melihat rendahnya hasil belajar kelas IV SD Negeri Sumberejo dalam mata pelajaran matematika materi Pengolahan Data, maka peneliti sekaligus sebagai guru kelas IV mengambil tindakan kelas untuk memecahkan masalah ini dengan menerapkan Model Kooperatif tipe Group Investigation yang lebih menekankan pada kerja sama dalam kelompok kecil.

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelas IV semester II SDN Sumberejo Kecamatan Japah Kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan tanggal 6 Maret 2018 dan Siklus II dilaksanakan tanggal 20 Maret 2018.

Penelitian ini dilakukan pada waktu pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi pokok Peningkatan Iman melalui Pelajaran Aqidah Kelas IV semester II di SDN Sumberejo Kecamatan Japah Kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian dilakukan di Kelas IV dimana jumlah siswa terdiri dari 19 siswa dengan perbandingan 10 putri dan 9 putra dengan karakteristik siswa mayoritas kehidupan dari kalangan Petani dengan tingkat kemampuan ekonomi rata-rata kurang mampu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembelajaran Awal

Pra Siklus / Pembelajaran Awal

Tabel 1. Nilai Tes Pra Siklus

No

Hasil Angka

Hasil Huruf

Arti Lambang

Jumlah Siswa

Persen

1.

85-100

A

Sangat baik

0

0%

2.

75-84

B

Baik

10

53%

3.

65-74

C

Cukup

9

47%

4.

55-64

D

Kurang

0

0%

5.

< 54

E

Sangat Kurang

0

0%

Jumlah

19

100%

 

Siklus 1

Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A 10 siswa atau 53%, sedangkan yang mendapat nilai B siswa 5 (26%) sedangkan yang mendapat nilai C 4 siswa (21%) yang mendapat nilai D 0 siswa (0%) sedangkan yang mendapat nilai E 0 siswa atau 0%.

Siklus 2

Dari pelaksanaan tindakan siklus II dapat di ketahui bahwa yang mendapatkan nilai sangat baik (A) adalah 10 siswa (52%). Sedangkan yang terbanyak yaitu yang mendapat nilai baik (B) adalah 15 siswa atau (48%) sedangkan yang mendapat nilai (C) adalah 0 siswa (0%) sedangkan yang mendapat nilai (D) adalah 0 siswa atau (0%) dan E tidak ada atau 0% sedangkan nilai rata-ratanya kelas adalah 82,42%.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini dapat peneliti simpulkan bahwa:

1.     Langkah peneliti dengan meningkatkan dan mengefktifkan komponen keterampilan bertanya yaitu dengan pemberian acuan, pemindahan giliran dan penyebaran pertanyaan serta dengan memotifasi siswa dengan pemberian penguatan dan pujian pada siswa yang menjawab pertanyaan ternyata dapat mengatasi kekurangmampuan siswa dalam menjawab pertanyaan lisan.

2.     Langkah peneliti dalam memasang bermacam-macam gambar di papan tulis dengan maksud untuk memancing ide, inspirasi atau gagasan siswa ternyata dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun do’a dan dzikir.

SARAN

Berdasarkan simpulan-simpulan diatas dapat disarankan:

1.     Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan lisan maka seorang guru hendaknya meningkatkan dan mengefektifkan komponen keterampilan bertanya yaitu dengan pemberian acuan, pemindahan giliran dan penyebaran pertanyaan serta dengan memotifasi siswa dengan pemberian penguatan dan pujian pada siswa yang menjawab pertanyaan.

2.     Untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun doa’ dan dzikir maka seorang guru dapat disarankan untuk memasang bermacam-macam gambar di papan tulis supaya dapat merangsang keluarnya ide, inspirasi atau gagasan siswa dalam pembelajaran penyusunan doa’ dan dzikir.

DAFTAR PUSTAKA

Gagne, 1984. Membaca didefinisikan sebagai suatu proses. www.apresiatif_membaca.co.id.

Toeti Soekamto, 1992. “Berbicara tentang membaca”. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Toeti, 1992. “Pembelajaran Proses Belajar”. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sistem Pendidikan Nasional. (UU. No. 2 Tahun 1989). “Motivasi Belajar”. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Yeti Mulyati, dkk. 2007. Keterampilan BerPendidikan Agama Islam. Jakarta. Universitas Terbuka.

Baris, 1983. “Pendekatan proses dalam menulis”, Jakarta. Universitas Terbuka.

Guilford, 2007. “Kreativitas Merupakan Kemampuan atau Kecakapan”. Jakarta. Universtas Terbuka.

Imansjah Alipandie, 1984, “Didaktik Metodik Pendidikan Umum”. Jakarta, Universitas Terbuka.

Sumiati Side, 1984, “Prinsip utama belajar adalah pengulangan”. Universitas Terbuka. Jakarta.

Sri Anitah Wiryawan; 1990. “Cara tepat untuk menyesuaikan tugas dan memperkaya pengalaman disekolah melalui kegiatan diluar kelas”. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Sudirman, 1992, “Ilmu Pendidikan”. Jakarta. Universitas Terbuka.