UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TEMA

PERISTIWA ALAM MELALUI METODE TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) KELAS I SEMESTER II SDN 2 GADU

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Suciningsih

SDN 2 Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1) Untuk mengetahui pelaksanaan upaya meningkatkan hasil belajar IPA tentang materi Benda Langit melalui penerapan metode Team Group Tournament (TGT), 2) Untuk mengetahui penerapan metode Team Group Tournament (TGT) pada pelajaran IPA materi Benda Langit untuk siswa kelas I semester 2, 3) Untuk mengetahui efektifitas metode Team Group Tournament (TGT) terhadap peningkatan hasil belajar IPA pada materi Benda Langit untuk siswa kelas I semester II. Teknik penelitian menggunakan metode Team Group Tournament (TGT) diterapkan pada proses pembelajaran siklus 1 dan siklus 2. Siklus 1 pembelajaran menggunakan metode Team Group Tournament (TGT) ternyata masih belum memenuhi harapan peneliti, karena dibuktikan dari hasil penelitian masih ada siswa yang belum tuntas. Maka peneliti melakukakan pembelajaran siklus 2 mulai dari rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan tujuan perbaikan siklus 1 menghasilkan penambahan perbaikan langkah-langkah oleh peneliti pada pembelajaran siklus 2. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil Belajar siswa Kelas I Semester II pada mata pelajaran IPA dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode Team Group Tournament (TGT). Peningkatan nilai rata-rata secara berturut-turut dari pra siklus, siklus I, dan siklus II yaitu: 71; 83; 88. Tingkat ketuntasan belajar IPA siswa kelas I yang semula pada kondisi awal sebesar 50% menjadi 75% pada siklus I dan dapat ditingkatkan lagi menjadi 100% pada siklus II. Dari hasil siklus 2 semua siswa sudah mendapat nilai tuntas, peneliti sudah mencapai hasil penelitian yang diinginkan dengan menggunakan metode Team Group Tournament (TGT). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Team Group Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Benda Langit kelas I semester II.

Kata Kunci   : Hasil Belajar IPA, Benda Langit, Team Group Tournament (TGT)

 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional di bidang pendidikan, maka pendidikan nasional mengusahakan hal-hal berikut. Pertama, membentuk manusia seutuhnya sebagai manusia pembangunan yang berkualitas tinggi dan mampu mandiri. Kedua, memberikan dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang terwujudnya kemampuan bangsa. Ketiga, mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup bangsa. Keempat, meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia serta mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Dengan demikian sistem pendidikan nasional adalah wahana untuk mencapai cita-cita tujuan nasional.

Sejak tahun 1989, dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Tujuan Pendidikan Nasional dirumuskan sebagai berikut: Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

 Berdasarkan hasil penelitian pristasi belajar pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas I semester II di SDN 2 Gadu menunjukkan bahwa pristasi belajar siswa masih rendah dalam ulangan harian yang diperoleh siswa masih rendah yaitu 65 dengan ketuntasan 70%). Hasil penelitian ini diperoleh oleh peneliti sebagai kepala sekolah untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa, sekaligus dapat memberikan pembinaan kepada guru kelas I di SDN 2 Gadu, sebagai kepala sekolah sangat berguna untuk mengetahui secara langsung kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru dan siswa untuk memberikan pengarahan tindakan yang harus dilaksanakan guru karena kekurangan perlu adanya perbaikan dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru kelas I agar pristasi belajar yang dilaksanakan memperoleh pristasi belajar yang lebih baik. Disamping untuk memperoleh pristasi belajar siswa yangmeningkat, pengamatan peneliti menunjukkan bahwa kualitas proses belajar mengajar juga masih kurang memadai atau rendah. Beberapa indikator yang menunjukkan rendahnya kualitas proses belajar mengajar antara lain:

1.     Masih kurang memadainya sarana dan prasana tempat belajar, khususnya meja dan kursi kelas I untuk belajar diskusi kelompok.

2.     Masih terbatasnya alat-alat praktikum yang menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.

3.     Masih rendahnya partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar yang ditandai dengan kurang aktifnya siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran berlangsung.

4.     Motivasi siswa yang masih rendah, ditandai dengan masih banyaknya siswa yang masih terlambat, tidak mengerjakan tugas, bermain sendiri dalam kelas.

Berdasarkan landasan teoritik di muka, maka peneliti melaksanakan tindakan dalam penelitian dengan cara menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT untuk meningkatkan pristasi belajar mata pelajaran IPA tentang Tema Peristiwa Alam. Dalam hal ini ditunjukkan oleh 85% siswa telah belajar dengan tuntas. Dengan berlandaskan teori-teori yang sudah dipikir oleh penulis dari kerangka berpikir diatas, diduga melalui model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT dapat meningkatkan pristasi belajar siswa kelas I semester II di SDN 2 Gadu mata pelajaran IPA pada Tema Peristiwa Alam.

Rumusan Masalah

1       Apakah guru dapat menerapkan cooperative learning model Team Group Tournament (TGT) dapat meningkatkan kemampuan belajar IPA tentang Tema Peristiwa Alam siswa kelas I semester II di SDN 2 Gadu, tahun pelajaran 2017/2018?

2      Apakah guru menerapkan cooperative learning model Team Group Tournament (TGT) dapat mengembangkan kemampuan belajar siswa kelas I semester II di SDN 2 Gadu tahun pelajaran 2017/2018?

3      Apakah guru menerapkan cooperative learning model Team Group Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar IPA Tema Peristiwa Alam siswa kelas I semester II di SDN 2 Gadu tahun pelajaran 2017/2018?

Tujuan penelitian

1.     Untuk mengetahui sejauh mana persiapan guru didalam melaksanakan

 persiapan pembelajaran.

2.     Untuk memberikan pembinaan kepada guru sebelum melaksanakan pembelajaran dalam mencapai keherhasilan yang optimal perlunya persiapan yang baik meliputi RPP juga sarana penunjangnya.

3.     Guru selalu untuk memanfaatkan waktu yang sebaik-baiknya selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

4.     Guru hendaknya selalu mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh siswa sehingga lebih aktif dalam belajar.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang meliputi:

1.     Mengembangan model pembelajaran TGT dengan media peta dalam menanamkan konsep berarti Kemampuan utama belajar efektif dapat tercakup.

2.     Diharapkan dapat memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan khususnya bagi siswa.

 Praktis

1      Siswa termotivasi untuk meningkatkan kemampuan belajar.

2      Siswa termotivasi untuk meningkatkan pristasi belajar.

 Bagi Guru

1      Terjadinya inovasi dalam proses belajar mengajar di kelas.

2      Mengubah strategi pembelajaran untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar.

 Bagi Sekolah

1      Untuk meningkatkan prestasi menjadi sekolah unggulan.

2      Meningkatkan popularitas yang menjadi sekolah pilihan masyarakat.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kajian Teori

Teori Konstruktivisme

Teori Konstruktivisme menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan menstrasformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan struktur kognitif yang sudah ada dan menyesuaikannya apabila tidak sesuai (Slavin, 1994). Bagi siswa agar benar-benar memahami dan menerapkan pengetahuan, maka mereka harus memecahkan masalah, menemukan sendiri segala sesuatu untuk dirinya, dan berusaha dengan ide-idenya.

Salah satu prinsip yang paling penting dalam teori Konstruktivisme adalah bahwa guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Peranan penting guru adalah menyediakan suatu suasana dimana siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya di dalam benaknya. Guru dapat memberikan tahap-tahap yang membawa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang menemukan atau mendapatkan catatan siswa sendiri yang menemukan atau mendaptkan pemahaman tersebut (Slavin, 1994).

Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang bermuara pada pendekatan konstruktivisme. Model pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama, saling menumbangkan pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu dan kelompok (Slavin, 1991). Model pembelajaran ini berpandangan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan konsep-konsep tersebut dengan teman sebayanya (Slavin, 1994).

Kerangka Berpikir

Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar dalam memberikan argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan (Suriasumantri, 1986). Kriteria pertama agar suatu pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.

Kerangka berpikir yang digunakan peneliti antara lain memuat (1) Variabel-variavbel yang akan diteliti harus dijelaskan dan (2) diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menggambarkan menunjukkan dan menjelaskan /hubungan antara variabel yang diteliti dan ada teori yang mendasar. dari alur kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah:

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Gadu karena kami bertugas sebagai guru dan mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah disekolah tersebut.

Penelitian ini dilaksanakan dalam.dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari Februari 2018 s.d bulan Mei 2018 dan secara terperinci seperti terlihat dalam tabel sebagai berikut.

Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas I semester II di SDN 2 Gadu. Yang berjumlah 12 siswa terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan untuk memperbaiki prestasi belajar IPA yang prestasi hasil belajar masih rendah.

Kami mengadakan penelitian mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang kompetensi dasar Tema Peristiwa Alam.. Dalam penelitian ini kami juga bekerja sama dengan teman sejawat sebagai observer dalam mengambil data dan dokumentasi.

 

Sumber Data

Data penelitian tindakan kelas ini diambil atau dikumpulkan oleh kepala sekolah sebagai peneliti untuk melaksanan pengamtan, kegitan guru dan siswa kelas I semester II di SDN 2 Gadu dokumentasi dan nilai tes formatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian Per Siklus

Pembelajaran Awal

Tabel 4.1 Tabel Hasil Analisis Tes Formatif Pembelajaran Awal

Frekuenai perolehan nilai siswa

Jumlah Siswa

Banyak siswa

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

T

%

B

%

 

 

3

 

3

 

6

 

 

 

 

12

6

50

6

50

 

Siklus I

Tabel 4.2. Hasil analisis tes formatif siklus I

Frekuenai perolehan nilai siswa

Jumlah Siswa

Banyak siswa

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

T

%

B

%

0

0

0

0

3

0

4

0

3

0

2

12

9

75

3

25

 

Siklus II

Tabel 4.3. Tabel Nilai Analisis Tes Formatif Siklus II

Frekuenai perolehan nilai siswa

Jumlah Siswa

Banyak siswa

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

T

%

B

%

0

0

0

0

0

0

3

1

0

0

8

12

12

100

0

0

 

Tabel 4.5. Data Ketuntasan Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

No.

Siklus

Ketuntasan%

1.

2.

3.

Pembelajaran Awal

Siklus I

Siklus II

60%

75%

100%

 

PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS

Berdasarkan temuan masalah selama pembelajaran, siswa kurang memahami materi perkalian dengan cara penjumlahan berulang, guru hendaknya dalam penyampaian pembelajaran melaksanakan secara bertahap.

Pembelajaran Awal

Setelah peneliti mengadakan pembelajaran awal,ternyata hasil belajar siswa masih sangat rendah yaitu tingkat ketuntasan klasikal 53%. Oleh sebab itu peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus I.

Siklus I

Memberi latihan soal-soal matematika materi perkalian dengan cara penjumlahan berulang, yaitu teori Edward l Thorndike yang terkenal dengan sebutan teori drill. Teori ini menyatakan bahwa pada hakekatnya belajar merupakan proses pembentukan stimulus dan respon. Menurut teori ini, belajar lebih berhasil bila respon siswa terhadap suatu simulasi segera dilalui dengan rasa senang.

Siklus II

Pada siklus I pembelajaran belum mencapai hasil yang memuaskan maka dilanjutkan dengan siklus II dengan pelaksanaan proses pembelajaran sebagai berikut:

1.     meningkatkan latihan soal-soal “Teori Drill” antara S dan R bisa dicapai oleh siswa dengan latihan berupa ulangan atau ulangan melalui menghafal.

2.     meningkatkan keterampilan bertanya. Pendapat G.A. Brown dan R. Edmondson (1984) dari hasil penelitian guru menggunakan 30% waktunya untuk bertanya. Hal ini menunjukkan betapa penting kegiatan bertanya dalam proses pembelajaran.

Setelah guru melaksanakan tahapan-tahapan dari teori-teori, ternyata siswa memperoleh peningkatan dan hasil yang memuaskan. Hal ini terbukti hasil evaluasi pembelajaran matematika yang semula pada siklus I tingkat ketuntasan klasikal 83%. Pada siklus II meningkat menjadi 100%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan olehkepala sekolah guna memperbaiki kinerja guru kelas I dalam melaksanakan pembelajaran maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.     Penggunaan model pembelajaran cooperatif learning tipe TGT dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar siswa kelas I semester II di SDN 2 Gadu

2.     Penggunaan metode pembelajaran cooperatif learning tipe TGT efektif karena dapat meningkatkan pristasi belajar siswa kelas I semester II di SDN 2 Gadu.

3.     Pemberian lembar kerja untuk melatih siswa kerja kelompok ternyata dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep Tema Peristiwa Alam.

Saran

Beberapa saran yang diajukan terkait dengan hasil pembelajaran (kesimpulan) diatas adalah:

1.     Perlu dilakukan penelitian tindakan sejenis untuk materi/kosep mata pelajaran yang lain atau menerapkan model pembelajaran yang lain atau menerapkan model pembelajaran yang paling cocok untuk materi terkait.

2.     Guru lebih kreatif dalam menyajikan materi pelajaran dan memberikan latihan-latihan melalui lembar kerja pada setiap proses kegiatan belajar mengajar.

3.     Dalam memberikan pujian atau penguatan, guru harus melihat situasi atau kondisi yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menumbuhkan kompetensi antar siswa khususnya dalam prestasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 1998: 5. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Depdiknas. 2007. Bahan Ajar Pembelajaran IPA SD. Konsorsium PJJ SI PGSD. Depdiknas. Jakarta.

Depdikbud, (1994:6). Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Kelas VI SD.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Khaerudin, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasi di Madrasah. Jawa Tengah. Madrasah Development Center (MDC).

Sutrisno, Leo dkk., Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Depdikmas, Jakarta, 2007.

Suyoso (1998:23), Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta: IKIP.

Usman, Moh. Uzer dan Setiawan, Lilis (1993:5), Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993.

Johson, D.W., dan Johnson, R.T., 1989. Cooperative and Competitive: Theory and Researc. Edina, WN: Interaction Book Co.

Lundgren, L., 1994. Cooperative Learning in the Science Classroom. New York: MC. Millan/MC. Graw – Hill.

Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning. Masscochusets: Allyn and Bacon Publisher.

Sulistyorini, Sri. 1999. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mata Pelajaran IPA. Lembaran Ilmu Pengetahuan. No. 1- tahun XXVIII-1999-11-19. Semarang: IKIP Semarang.

Winata Putra, Udin. S. [et.al]. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.