UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI 3 TUNTANG KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Nani Mediatati

Ellen Freda Raubun

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

ABSTRAK

Kondisi nyata dalam pembelajaran PKn di kelas VIII B SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang guru selalu menggunakan metode ceramah yang lebih terpusat pada guru dan siswa pasif. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) ≤ 75. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar PKn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dimana setiap siklusnya dilaksanakan 2 kali pertemuan, dan setiap pertemuan dilaksanakan melalui 4 langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII B yang berjumlah 20 orang. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi dan tes. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa pada tahap pra siklus/sebelum digunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw hasil belajar PKn siswa yang nilainya telah mencapai KKM (≥ 75) hanya sebesar 35% (7 siswa). Pada siklus I setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw hasil belajar PKn siswa yang nilainya mencapai KKM meningkat menjadi 60% (12 siswa). Pada siklus II setelah dilakukan tindakan perbaikan berdasarkan refleksi dari siklus I hasil belajar PKn siswa yang nilainya mencapai KKM meningkat lagi menjadi 95% (19 siswa). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Tuntang.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Hasil Belajar


PENDAHULUAN

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerjasama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri (Lie dalam Rusman, 2011: 218). Melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemuka-kan pendapat dan mengolah informasi yang didapat sehinggga materi ajar mudah dipahami, dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, meningkat-kan kerjasama antar anggota kelompok dalam menuntaskan materi dan ketram-pilan menyampaikan informasi kepada kelompok lain. Oleh karena itu penggu-naan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat digunakan untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa yang diakibatkan dari penggunaan model pembelajaran cera-mah yang hanya berpusat pada guru.

Berdasarkan observasi terhadap pembelajaran PKn di kelas VIII B SMP Negeri 3 Tuntang pada Standar Kompetesi menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, ditemukan permasa-lahan guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode ceramah dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Akibat-nya waktu dilakukan posttest hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥ 75. Ada 13 orang (65%) dari 20 siswa yang mendapat-kan nilai dibawah KKM, dan hanya 7 orang (35%) nilainya sudah mencapai KKM.

Berdasarkan permasalahan da-lam pembelajaran PKn tersebut di atas, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar PKn dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII B di SMP 3 Negeri Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini adalah “Apakah melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Tuntang semester 2 Tahun ajaran 2013/ 2014?”

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk men-deskripsikan peningkatan hasil belajar PKn melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 3 Tuntang Semester 2 Tahun ajaran 2013/2014.

KAJIAN TEORI

Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto 2003: 2). Selanjutnya menurut Nana Sudjana (2001: 2) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman bela-jarnya. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah model/metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penggunaan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi ajar dan kondisi siswa akan dapat mengoptimalkan pencapaian hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menurut Jhonson DW and Jhonson RT (1991: 27) ialah kegiatan belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil, siswa belajar dan beker-ja sama sampai kepada pengalaman belajar yang maksimal, baik penga-laman individu maupun pengalaman kelompok. Hasil penelitiannya tentang model pembelajaran kooperatif jigsaw menunjukan bahwa interaksi kooperatif memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Penga-ruh positif tersebut adalah meningkat-kan hasil belajar, meningkatkan daya ingat, meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen, meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong, dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi, dan mendo-rong tumbuhnya motivasi intrinsik (ke-sadaran individu). Muhamad Nur (1999: 13) juga menjelaskan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran tipe jigsaw peserta didik lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit karena mereka saling mendiskusikan dengan temannya.

Menurut Aronson dalam Chotimah dan Dwitasari (2009: 30) langkah-langkah jigsaw sebagai berikut: a) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok; b) Tiap siswa dalam kelompok diberi bahan materi yang berbeda (kelompok asal); c) Tiap siswa dalam kelompok membaca dan mempelajari materi yang ditugaskan; d) Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari materi yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan bagian materi yang sama tersebut; e) Setelah selesai diskusi dalam kelompok ahli, sementara itu anggota kelompok lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, kemudian membuat rangkuman; f) Tiap kelompok mempersentasikan hasil diskusinya; g) Guru dan siswa membuat kesimpulan; h) Guru memberikan evaluasi; i) Penutup.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah pene-litian tindakan kelas atau PTK (class-room action research). Penelitian tindak-an kelas sebagai suatu studi yang sistematis (penelitian) yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran mela-lui tindakan yang terencana dan dampak dari tindakan (aksi) yang telah dilakukan (David Hopkins dalam Trianto, 2011: 15). Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk tindakan kolabo-ratif antara peneliti dan guru.

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah siswa kelas VIII B di SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Sema-rang semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki, dan 9 siswa perempuan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes dan dokumentasi:

a) Observasi yang digunakan adalah observasi terfokus dengan menggu-nakan lembar observasi/pedoman observasi. Observasi digunakan un-tuk mengumpulkan data tentang aktivitas guru dan siswa selama ke-giatan belajar mengajar berlang-sung.

b) Tes dilakukan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dan untuk mengetahui sejauh mana ke-berhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan di akhir kegiatan setiap siklus dengan memberi se-jumlah soal tes kepada subyek

c) Dokumentasi digunakan untuk men-dapatkan data awal penelitian yang berupa jumlah siswa dan daftar nilai postest siswa.

Teknik Analisis Data.

Analisis data digunakan teknik deskriptif komparatif dengan cara mem-bandingkan prosentase pencapaian KKM hasil belajar siswa pada pra Siklus, Sikus I, dan Siklus II.

Indikator Kinerja

Pada akhir siklus 2 terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa yang mencapai KKM ≥ 75 sebesar 85 % dari jumlah seluruh siswa.

Desain Penelitian

Desain yang digunakan adalah desain penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1990: 14) dimana tiap siklus terdiri dari perenca-naan planning), tindakan acting), obser-vasi (observing) dan refleksi (reflection).

Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pembelajaran di siklus I dilaku-kan dalam dua kali pertemuan. Perenca-naan di siklus I dalam penelitian ini meliputi menyiapkan RPP dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang digunakan untuk pedoman dalam pelaksanaan KBM di kelas VIII B, menyiapkan lembar observasi, dan menyiapkan lembar soal tes yang akan digunakan untuk mengukur seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I.

b. Tindakan

1) Kegiatan awal

a) Apersepsi

Guru mengecek kesiapan siswa (presensi)

b) Motivasi

Menyampaikan tujuan pembe-lajaran yang akan dicapai

c) Guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi:

Guru memberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari yaitu tentang hakikat demokrasi;

Elaborasi:

1) Guru membentuk kelompok secara heterogen, yang terdiri atas 4 kelompok asal yang anggotanya 5 orang siswa;

2) Guru membagi lembar materi yang berbeda pada tiap kelompok;

3) Guru meminta anggota kelompok asal yang memiliki lembar materi yang berbeda untuk membentuk kelompok baru atau yang disebut dengan kelompok ahli yang terdiri dari 5 kelompok ahli, setiap kelompok beranggotakan 4 orang siswa;

4) Setelah selesai diskusi guru me-minta siswa yang bekerja dalam kelompok ahli untuk kembali ke kelompoknya masing-masing (ke-lompok asal);

5) Kemudian guru meminta masing-masing siswa dari kelompok ahli untuk bergantian mengajar teman dalam satu kelompok (kelompok asal);

6) Guru meminta siswa untuk me-ngumpulkan lembar hasil diskusi dan mempersentasikannya di de-pan kelas.

Konfirmasi:

1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi;

2) Guru mengamati dan mengevaluasi hasil yang diperoleh masing-ma-sing kelompok kemudian membe-rikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil dan memberikan semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik;

3) Sebagai tindak lanjut guru membe-rikan evaluasi/postest.

c. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan lembar observasi yang telah disiapkan. Observasi dilakukan untuk melihat keaktif-an siswa dan aktifitas guru dalam pembe-lajaran. Hasil pengamatan dimasukkan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Observasi dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru PKn.

d. Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan refleksi berdasarkan hasil pengamatan di kelas dan hasil eva-luasi/postest untuk mengetahui peningkat-an hasil belajar PKn siswa serta kelemahan-kelemahan yang masih terjadi yang akan digunakan sebagai perbaikan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Tindakan perbaikan pembelajaran siklus II ini dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Sama dengan siklus I perencanaan pembelajaran di siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan. Perencanaan di siklus II dalam penelitian ini meliputi menyiapkan RPP dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang digunakan untuk pedoman dalam pelaksa-naan KBM di kelas VIII B, menyiapkan materi, menyiapkan lembar observasi KBM, dan menyiapkan lembar soal tes yang akan digunakan pada akhir siklus II.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus II dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Kegiatan awal:

1. Apersepsi

Guru mengecek kesiapan siswa (presensi)

2. Motivasi

Menyampaikan tujuan pembe-lajaran yang akan dicapai

Kegiatan Inti

Eksplorasi:

Guru menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan dipelajari yaitu tentang pentingnya kehidupan demokratis dalam bermasyarakat, berbagsa, dan bernegara.

Elaborasi:

1) Guru membentuk kelompok secara heterogen, yang terdiri atas 4 kelompok asal yang anggotanya 5 orang siswa;

2) Guru membagi lembar materi yang berbeda pada tiap kelompok;

3) Guru meminta anggota kelompok asal yang memiliki lembar materi yang berbeda untuk membentuk kelompok baru atau yang disebut dengan kelompok ahli yang terdiri dari 5 kelompok ahli, setiap kelompok beranggotakan 4 orang siswa;

4) Setelah selesai diskusi guru meminta siswa yang bekerja dalam kelompok ahli untuk kembali ke kelompoknya masing-masing (kelompok asal);

5) Kemudian guru meminta masing-masing siswa dari kelompok ahli untuk bergantian mengajar teman dalam satu kelompok (kelompok asal);

6) Guru meminta siswa untuk me-ngumpulkan lembar hasil diskusi dan mempersentasikannya di de-pan kelas.

Konfirmasi

1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi;

2) Guru mengamati dan mengevaluasi hasil yang diperoleh masing-ma-sing kelompok kemudian memberi-kan penghargaan bagi kelompok yang berhasil dan memberikan semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik;

3) Sebagai tindak lanjut guru membe-rikan evaluasi/postest.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk meng-amati keaktifan siswa dan aktifitas guru dalam pembelajaran. Hasil pengamatan dimasukkan dalam lembar observasi. Observasi dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru PKn.

d. Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan refleksi terhadap pening-katan hasil belajar siswa dari hasil evalua-si/posttest dan hasil pengamatan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Siklus I

Pada siklus I pelaksanaan pembe-lajaran PKn dengan materi hakikat demokrasi menggunakan model pembela-jaran kooperatif tipe jigsaw, hasil bela-jar/postest siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 12 siswa (60%), dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 8 siswa (40%). Jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang mencapai KKM pada pra siklus yaitu 7 siswa (35%), ada pening-katan hasil belajar siswa (mencapai KKM) sebesar 25%. Hasil belajar PKn yang me-ningkat ini sebagai dampak dari peningkat-an keaktifan siswa dalam pembelajaran dimana sebagian besar siswa sudah berani bertanya dan menjawab pertanyaan guru, siswa aktif dalam diskusi kelompok , siswa berani mengeluarkan pendapat, dan siswa saling mengajar dengan temannya. Sehing-ga siswa lebih mudah memahami materi ajar yang berdampak pada hasil belajar/ postest meningkat. Namun peningkatan hasil belajar siswa tersebut belum mencapai 85% dari seluruh siswa sesuai indikator keberhasilan penelitian sehingga dilanjutkan dengan tindakan perbaikan pada siklus II.

Siklus II

Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran PKn tetap menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi penerapan demokrasi dalam berbagai bidang kehidupan, dan contoh sikap positif dalam pelaksanaan demokrasi, namun dengan perbaikan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Setelah dilakukan post tes, hasil belajar siswa menunjukkan 19 siswa (95%) sudah mencapai KKM, dan 1 siswa (5%) belum mencapai KKM. Apabila dibandingkan dengan siklus I hasil belajar siswa meningkat melebihi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 85 % siswa mencapai KKM. Peningkatan hasil belajar siswa ini dimungkinkan karena siswa semakin aktif dalam pembelajaran, kerjasama dalam kelompok semakin intens, siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik, dan siswa mampu memberikan pendapat/tanggapan/sang-gahan yang baik pada saat presentasi.

Berdasarkan hasil penelitian me-nunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VIII B.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas VIII B Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 SMP Negeri 3 Tuntang Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Oleh karena itu disarankan bagi guru PKn untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Chotimah, H. dan Dwitasari, Y. 2009. Strategi Pembelajaran Untuk Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Surya Pena Gemilang Publishing.

Johnson DW & Johnson, R, T (1991) Learning Together and Alone. Allin and Bacon: Massa Chussetts.

Kemmis and Taggart. 1990. The Actioan Research Planner. Victoria. Univ Press.

Nana Sudjana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Trianto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.