UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KOMPETENSI LISTENING TEKS DESKRIPTIF MELALUI TEKNIK PERMAINAN CEPON BERBICARA DENGAN MEDIA RODA BERPUTAR
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN
DAN KOMPETENSI LISTENING TEKS DESKRIPTIF MELALUI TEKNIK PERMAINAN
CEPON BERBICARA
DENGAN MEDIA RODA BERPUTAR PADA SISWA KELAS 7D SMP NEGERI 1 SURADADI
Ita Puspitasari
Guru SMP Negeri 1 Suradadi
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan keaktifan dan kompetensi listening teks deskriptif melalui teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar pada siswa kelas 7D SMP Negeri 1 Suradadi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang dalam setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Indikator penca-paian pelaksanaan tindakan yang ditargetkan adalah persentase jumlah siswa yang mencapai nilai kompetensi listening mencapai KKM mencapai 85%, respon positif siswa tehadap pembelajaran listening mencapai lebih dari 85% serta keaktifan siswa selama pembelajaran listening meningkat. Data yang dikumpulkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan berupa nilai tes kompetensi listening siswa, kuesioner untuk mengetahui respon positif siswa terhadap pembelajaran listening, lembar observasi serta dokumentasi berupa foto-foto kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kompetensi listening teks deskriptif siswa semakin meningkat dari kondisi awal dengan rata-rata hanya 63.46 menjadi 70.44 pada siklus I dan meningkat menjadi 74.87 pada siklus II. Respon positif siswa terhadap pembelajaran listening teks deskriptif pada kondisi awal hanya 68% menjadi 77% pada siklus I dan meningkat menjadi 89% pada siklus II. Untuk keaktifan siswa, pada kondisi awal siswa sangat pasif dalam pembelajaran listening tetapi setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I siswa semakin termotivasi dan aktif selama pembelajaran, kondisi ini semakin meningkat pada siklus II. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar pada siswa kelas 7D SMP Negeri 1 Suradadi dapat meningkatkan keaktifan dan kompetensi listening teks deskriptif.
Kata Kunci: Keaktifan, Kompetensi listening, teknik permain-an cepon berbicara, media roda berputar
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran bahasa Inggris mencakup 4 kompetensi, antara lain: Listening, Speaking, Reading, dan Writing. Kompe-tensi listening adalah salah satu kompetensi yang penting dikuasai siswa. Tetapi apabila proses belajar-mengajar pada kompetensi listening khususnya pada materi teks deskriptif dilakukan secara konvensional ternyata tidak mempunyai dampak positif yang besar pada siswa.
Hal ini berdasarkan hasil tes kompetensi listening teks deskriptif dimana nilai rata-rata yang diperoleh hanya 63.46 dengan 23 siswa (59%) sudah tuntas dan 16 siswa (41%) belum tuntas. Dengan KKM 65, hasil tersebut tentu saja kurang memuaskan.
Melihat kondisi tersebut, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa perlu adanya suatu pembaharuan dalam proses pembelajaran listening teks deskriptif. Untuk mengatasi permasalah tersebut, akhirnya peneliti merancang sebuah teknik permainan yang sekiranya bisa membuat pembelajaran listening lebih menyenangkan yaitu teknik permainan cepon berbicara.
Media yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar ini juga dibuat semenarik mungkin. Dalam hal ini, peneliti menggunakan media roda berputar yang terbuat dari tutup ember bekas.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) apakah teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas 7D semester genap SMP Negeri 1 Suradadi tahun pelajaran 2011/2012?; 2) apakah teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar dapat meningkatkan kompetensi listening teks deskriptif siswa kelas 7D semester genap SMP Negeri 1 Suradadi tahun pelajaran 2011/2012?
Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar dapat meningkatkan keaktifan dan kompetensi listening siswa kelas 7D semester genap SMP Negeri 1 Suradadi tahun pelajaran 2011/2012.
Manfaat Penelitian
Manfaat bagi siswa adalah bahwa hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan keaktifan dan kompetensi listening. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan mampu memperbaiki proses pembelajaran sedangkan bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi sekolah
LANDASAN TEORI
Kompetensi Listening
Menurut Nurhadi (2004: 85), kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Lyncht dalam Gruyter (2006: 29) menyebutkan listening meliputi sebuah proses yang kompleks yang memungkinkan kita untuk mengerti dan mengin-terpretasikan pesan lisan dengan menggunakan berbagai macam sumber seperti fonetik, fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatik. Berdasarkan definisi dan teori pembelajaran listening di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi listening adalah perwujudan dari kemampuan berpikir, bersikap, bertindak sekaligus menginterpretasi pengetahuan dan materi yang di-sampaikan.
Teks Deskriptif
Menurut Wartono, teks deskriptif adalah teks yang memberikan deskripsi atau penggambaran tentang suatu subyek khusus baik itu berupa orang, hewan, tempat dan lain-lain. Struktur teks deskriptif meliputi: a) pengenalan; b) peng-gambaran.
Keaktifan
Asmani (2009: 71) berpendapat bahwa active learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan lebih aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran aktif memungkinkan siswa mengem-bangkan pemahaman dan kemampuan mereka. Disamping itu, guru diharapkan menggunakan alat bantu untuk membangkitkan semangat, dapat mengatur kelas, menjadikan buku dan bahan ajar sebagai pelengkap yang lebih menarik. Guru juga menerap-kan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif serta mendorong siswa menemukan cara sendiri dalam memecahkan masalah.
Teknik Permainan Cepon Berbicara
Soeparno (1987: 60) menyebutkan bahwa permainan merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan. Senada dengan pendapat tersebut, Subarjah (2007: 1.6) menyatakan permainan (games) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan sukarela, secara perseorangan maupun kelompok yang menjadi-kan orang bergembira dan senang melakukannya dengan menggunakan aturan-aturan tertentu yang disepakati oleh dirinya sendiri atau dengan orang lain yang memainkannya. Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa permainan adalah suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan yang dilakukan dengan penuh kegembiraan dengan menggunakan aturan-aturan tertentu yang telah disepakati bersama.
Penelitian ini mengangkat sebuah teknik permainan yang merupakan inovasi dan kreasi dari peneliti sendiri. Dengan alat penunjang yang peneliti gunakan adalah ‘cepon’ (sebutan untuk tempat nasi dan lauk bagi orang hajatan di pedesaan di daerah Tegal). Kegiatan pembelajaran pada teknik permainan cepon berbicara ini dibuat dengan atmosfer yang kompetitif tapi menyenangkan. karena masing-masing harus berkompetisi dengan kelompok lain untuk meraih poin tertinggi agar bisa menang.
Media roda berputar
Suparno (1987: 1) mengungkapkan bahwa media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver). Senada dengan pendapat tersebut, Santoso S. Hamijaya juga seperti dikutip oleh Rohani (1997: 2) menyebutkan definisi media sebagai semua bentuk perantara yang dipakai orang untuk menyebarkan ide, sehingga ide atau gagasan itu disampaikan pada penerima. Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah perantara untuk menyampaikan pesan atau ide dari suatu sumber kepada penerima. Media yang dipilih pada penelitian ini adalah media roda berputar. Media roda berputar inipun dibuat dari barang bekas berupa tutup ember yang ditempel kertas warna-warni. Pemilihan roda berputar ini cukup efektif untuk merangsang perhatian siswa pada informasi yang akan disampaikan guru.
Kerangka Berpikir
Hipotesis
Hipotesis menurut Agam (2009: 2) dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap masalah atau sub-masalah yang diajukan peneliti. Hipotesis yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut: “Teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar dalam pembelajaran listening dapat meningkatkan keaktifan dan kompetensi listening teks deskriptif siswa kelas 7D semester genap SMP Negeri 1 Suradadi tahun pelajaran 2011/ 2012”
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas 7 SMP Negeri 1 Suradadi Kabupaten Tegal dan dilaksanakan bulan Februari sampai dengan bulan April 2012.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 7D SMP Negeri 1 Suradadi Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjum-lah 39 orang peserta didik terdiri dari 19 laki-laki dan 20 perempuan.
Sumber Data
Sumber data utama adalah buku daftar nilai. Data pendukung berasal dari teman sejawat.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian yaitu dengan melalui tes untuk mengetahui pencapaian aspek kompetensi listening, lembar observasi untuk mengamati aktivitas, kuesioner untuk mengetahui respon positif, dan dokumentasi.
Validasi dan Analisis Data
Menurut Subyantoro (2009: 80) untuk meningkatkan validitas PTK tidak lain dengan meminimalkan subjektivitas mela-lui trianggulasi data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan perspektif kolaborator. Analisis data dilakukan dengan model deskriptif persentase.
Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) persentase jumlah siswa yang mempunyai respon positif terhadap pembelajaran listening menjadi 85%; 2) persentase jumlah siswa yang mencapai nilai kompetensi listening mencapai KKM menjadi 85 %; 3) siswa semakin antusias dan aktif dalam pembelajaran.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Langkah-langkah dalam siklus ini antara lain: 1) tahap persiapan; 2) tahap tindakan; 3) tahap observasi/evaluasi; 4) tahap refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Kondisi Awal
Data kondisi awal: 1) rata-rata hasil ulangan kompetensi listening adalah 63.46; 2) keaktifan siswa belum terlihat; 3) tidak menggunakan media; 4) belum muncul sikap kompetitif; 5) Rata-rata hasil kuesioner respon positif siswa terhadap pembelajaran listening adalah 68%; 5) ketuntasan klasikal baru mencapai 23 siswa dengan persentase 59%.
Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru terlebih dahulu membuat perangkat pembelajaran yang diperlukan.
2. Implementasi Tindakan
Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan (3 x 40 menit) dan (2 x 40 menit). Siklus I sudah menggunakan strategi pembelajaran melalui teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar. Pada akhir pembelajaran guru memberi tes uji kompetensi listening. Dari hasil tes kompetensi listening diperoleh nilai rata-rata 70.44. Ketuntasan klasikal mencapai 26 siswa dengan persentase 67%.
3. Observasi dan Evaluasi
Masih terdapat 13 siswa yang belum mencapai KKM. Siswa aktif bekerja sama dalam kelompok. Kompetisi antar kelompok sudah muncul tapi belum maksimal. Rata-rata hasil respon positif siswa terhadap pembelajaran listening mencapai 77%.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi disimpulkan bahwa penelitian pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II
1. Perencanaan
Setelah diadakan refleksi pada siklus I, maka peneliti merencanakan tindakan pada siklus II dengan merancang perangkat pembelajaran terlebih dahulu.
2. Implementasi dan Tindakan
Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan (2 x 40 menit). dan (3 x 40 menit). Pada akhir pembelajaran guru memberi tes uji kompetensi listening. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata 74.87. Ketuntasan klasikal mencapai 33 siswa dengan persentase 85%.
3. Observasi dan evaluasi
Hasil tes kompetensi listening cukup memuaskan karena sudah mencapai indikator keberhasilan dari penelitian, yaitu persentase siswa yang tuntas sudah mencapai 85%. Rata – rata hasil kuesioner secara keseluruhan adalah 89% siswa mempunyai respon positif terhadap pembelajaran listening. Siswa tampak semakin aktif bekerja dalam kelompok.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi maka disepakati untuk menghentikan penelitian pada siklus II karena hasil yang diperoleh cukup memuaskan.
Pembahasan Hasil Antar siklus
Proses Pembelajaran
a. Keaktifan Siswa
Kondisi Awal |
Siklus I |
Siklus II |
Refleksi |
Siswa cenderung pasif, tidak ada kerja sama antar siswa dan kompetisi antar kelompok. |
Semua siswa aktif, termotivasi, dan tertarik dengan teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar yang digunakan guru. Kerja sama antar siswa dan kompetisi antar kelompok mulai muncul. |
Semua siswa aktif, termotivasi, dan tertarik dengan teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar yang digunakan guru. Kerja sama antar siswa dan kompetisi antar kelompok meningkat. |
Dari kondisi awal sampai kondisi akhir terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran listening menggunakan teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar. |
b. Respon Positif Siswa
Kondisi Awal |
Siklus I |
Siklus II |
Refleksi |
Siswa merasa kurang senang, termotivasi dan tertarik dengan teknik guru dalam pembelajaran listening. Persentase respon positif hanya 68%. |
Sebagian besar siswa merasa senang, termotivasi dan tertarik dengan teknik guru dalam pembelajaran listening. Persentase respon positif mencapai 77% |
Semua siswa merasa senang, termotivasi dan tertarik dengan teknik guru dalam pembelajaran listening. Persentase respon positif meningkat menjadi 89% |
Dari kondisi awal ke siklus I, terdapat peningkatan persentase sebesar 9%. Dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan sebesar 12%. |
c. Kompetensi Listening
Kondisi Awal |
Siklus I |
Siklus II |
Refleksi |
Hasil Nilai Tes Listening. Nilai terendah 20 Nilai tertinggi 80 Nilai rata-rata 63.46 Persentase Ketuntasan klasikal sebesar 59% |
Hasil Nilai Tes Listening. Nilai terendah 27 Nilai tertinggi 87 Nilai rata-rata 70.44 Persentase kentuntasan klasikal sebesar 67% |
Hasil Nilai Tes Listening. Nilai terendah 53 Nilai tertinggi 90 Nilai rata-rata 74.87 Persentase ketuntasan klasikal sebesar 85% |
Dari kondisi awal ke siklus I rata-rata tes kompetensi listening meningkat dari 70.44 menjadi 74.87. Ada peningkatan 6.98 dan ketuntasan klasikal meningkat dari 59% ke 67% atau meningkat sekitar 8%. Dari siklus I ke siklus II rata-rata tes kompetensi listening meningkat dari 70.44 menjadi 74.87. Ada peningkatan 4.43 dan persentase ketuntasan klasikal meningkat dari 59% ke 67% atau meningkat sekitar 8%. |
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, teknik permainan cepon berbicara dengan media roda berputar dapat meningkatkan keaktifan dan kompetensi listening siswa kelas 7D semester genap SMP Negeri 1 Suradadi tahun pelajaran 2011 / 2012.
Rekomendasi dan implikasi
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah: 1) penelitian tindakan kelas penting sebagai solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran; 2) teknik permainan cepon berbicara dan media roda berputar mempunyai pengaruh positif terhadap proses pembelajaran yang aktif.
Saran
Guru hendaknya merancang teknik dan media pembelajaran yang diperlukan agar pembelajaran lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agam, Rameli. 2009. Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Jurus-Jurus Belajar Efektif untuk SMP dan SMA. Yogyakarta: DIVA Press
Gruyter, Mouton de. 2006. Current Trends in the Development and Teaching of the Four Language Skills. Germany: Die Deutsche Bibliothek
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Soeparno. 1987. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT. Intan Pariwara
Subarjah, Herman. 2007. Permainan Kecil di Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka
Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang dan CV. Widya Karya
Wartono, Ardiman dkk. 2008. English in Focus. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional