Upaya Meningkatkan Keterampilan Gerak Melalui Modifikasi Alat Bantu
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK
MENENDANG SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU
PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SDN 1 TALOKWOHMOJO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Endro Tri Setyono
SDN 1 Talokwohmojo, Kec. Ngawen, Kab. Blora
ABSTRAK
Penggunaan modifikasi alat bantu tersebut adalah untuk mengatasi rendahnya penguasaan keterampilan gerak menendang sepak bola pada siswa. Dengan modifikasi alat bantu ini siswa akan dengan mudah mengikuti pembelajaran keterampilan gerak menendang sepak bola, karena keaktifan siswa akan dikembangkan sehingga pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Alat bantu dikatakan baik apabila mempunyai tujuan pendidikan untuk merubah pengetahuan, pengertian, pendapat, dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi serta menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru, selain itu, alat bantu harus efisien dan efektif dalam penggunaannya yaitu memberikan hasil guna yang ditinjau dari segi pesan dan kepentingannya, serta alat bantu harus komunikatif, yaitu bahwa media tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya, sehingga siswa mudah menerima pelajaran dari guru.Pada pra siklus, 11 siswa memperoleh nilai diatas 75 atau lebih dan ketuntasan mencapai 68%. Jadi masih ada 32% siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sekolah. Pada siklus 1, siswa yang memperoleh nilai diatas 75 mencapai 14 siswa dari 18 siswa yang ada. Ini berarti prosentase ketuntasan secara klasikal mencapai mencapai 78% yang artinya jadi masih ada 22% siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Pada siklus 2, siswa yang memperoleh nilai diatas 75 mencapai 18 siswa dari 18 siswa yang ada. Ini berarti prosentase ketuntasan meningkat menjadi 100% semua sudah mencapai nilai sesuai dengan KKM.
Kata Kunci : Gerak Menendang, Sepak Bola, Modifikasi Alat Bantu
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Siswa SD Negeri 1 Talokwohmojo Kecamatan Ngawen, pada umumnya sangat menyenangi mata pelajaran Penjaskes terutama materi permainan sepak bola, akan tetapi masih ada sebagian siswa yang kurang antusias pada pembelajaran tersebut, terutama siswa perempuan. Siswa perempuan kurang tertarik dengan sepak bola karena takut merasa sakit ketika menendang bola.
Hasil belajar siswa SD Negeri 1 Talokwohmojo masih rendah, terbukti, hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari 18 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan, baru 13 siswa (59%) yang telah dapat melakukan gerakan menendang sepak bola dengan baik dan benar dan sisanya 9 siswa (41%) masih belum menguasai gerakan tersebut dengan baik dan benar. Kondisi demikian apabila dibiarkan akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Hal tersebut menunjukkan adanya suatu permasalahan yang harus dicari jalan keluarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan semacam tindakan yang dilaksanakan secara kolaboratif, yaitu tindakan untuk meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri 1 Talokwohmojo.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak bola melalui modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SD Negeri 1 Talokwohmojo Semester I, Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2017/2018
Tujuan Penelitian
Laporan ini disusun selain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar, maka tujuan penelitian yang diharapkan bisa dicapai adalah “untuk meningkatkan keterampilan gerak menendang sepak bola melalui modifikasi alat bantu pada siswa kelas V Semester I SD Negeri 1 Talokwohmojo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2017/2018
Manfaat Penelitian
Bagi Guru
Guru sebagai sumber informasi dalam proses belajar mengajar sehingga siswa memiliki kompetensi yang diajarkan dan sebagai solusi bagi guru untuk mengatasi kejenuhan dan membuat siswa lebih tertarik dalam pembelajaran matematika.
Bagi Dinas Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. Sehingga peneliti-peneliti yang lain menjadikannya sebagai bahan rujukan.
Bagi perpustakaan
Bagi perpustakaan hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti lain dan bisa menjadi tambahan kelengkapan karya ilmiah diperpustakaan.
Bagi Sekolah
Bagi sekolah penulisan ini diharapkan mampu memperbaiki pembelajaran, peningkatan mutu sekolah khususnya pembelajaran matematika, dan meningkatkan kinerja guru dan juga sebagai penyemangat guru lain untuk melakukan pembelajaran yang inofatif dengan menggunakan metode atau media pembelajaran yang lain dalam semua mata pelajaran lainnya, dan juga sebagai kajian semua guru dalam pembelajaran dikelasnya.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kajian Teori
Pengertian Sepak bola
Sepak bola merupakan permainan beregu yang biasa disebut kesebelasan, karena tiap-tiap regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Tujuan permainan sepak bola adalah pemain dapat memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan bola dari lawan. Kesebelasan sepak bola dinyatakan menang apabila dapat memasukkan bola terbanyak ke gawang kesebelasan lawan, akan tetapi, jika kedua kesebelasan memasukkan bola dengan jumlah sama, permainan ini dinyatakan seri atau draw. (Mulyaningsih. 2010:7).
Sepak bola mengharuskan siswa untuk belajar keterampilan dasar sepak bola. Keterampilan dasar tersebut seperti, keterampilan menendang yang meliputi menendang dengan kaki bagian dalam, menendang dengan punggung kaki, dan mengontrol bola atau menghentikan bola. (Solihin. 2010: 66).
Hakekat Belajar
Belajar merupakan usaha yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai suatu yang ingin di capai menurut Suryabrata (2002:232) menyimpulkan tentang belajar yaitu: 1. Belajar itu membawa perubahan, 2. Perubahan itu pada pokoknya didapatkan kecakapan baru. 3. Perubahan terjadi karena usaha dengan sengaja.
Belajar adalah suatu proses dimana suatu tindakan muncul atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi (Sukmadinata 2003: 15).
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun terencana baik tes tertulis, tes lisan maupun perbuatan. Sedangkan S. Nasution berpendapat: bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar tidak hanya pengetahuan tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh setelah mengikuti suatu materi dalam mata pelajaran berupa data kuantitatif dan kualitatif.
Kerangka Berpikir
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan (Suriasumantri, 1986). Kriteria pertama agar suatu pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.
Keterampilan gerak menendang sepak bola siswa kelas V SD Negeri 1 Talokwohmojo masih rendah, untuk itu harus segera diadakan perbaikan pembelajaran. Dengan modifikasi alat bantu pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak menendang. Secara sederhana kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:
Kerangka berpikir yang digunakan peneliti antara lain memuat (1) Variabel-variavbel yang akan diteliti harus dijelaskan dan (2) diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan pertautan/hubungan antarvariabel yang diteliti dan ada teori yang mendasar.
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Subjek Penelitian
Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Kelas V Semester I SDN 1 Talokwohmojo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018
Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dalam tahapan Pra siklus dilaksanakan tanggal 22 Agustus 2017 Siklus I dilaksanakan tanggal 7 September 2017 dan Siklus II dilaksanakan tanggal 5 Oktober 2017.
Mata Pelajaran
Penelitian ini dilakukan pada waktu pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dengan Sepak Bola Kelas V Semester I di SDN 1 Talokwohmojo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2017/2018.
Kelas dan Karakteristik Siswa
Penelitian dilakukan di Kelas V dimana jumlah siswa terdiri dari 18 siswa dengan perbandingan 7 putri dan 11 putra dengan karakteristik siswa mayoritas kehidupan dari kalangan Petani dengan tingkat kemampuan ekonomi dan kepandaian siswa rata-rata kurang.
Sumber Data
Data Penelitian Tindakan Kelas ini diambil atau dikumpulkan melalui guru kelas yaitu peneliti sendiri dan siswa Kelas V semester I tahun 2017/2018 SDN 1 Talokwohmojo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Per Siklus
Pra Siklus
Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai Pra Siklus Mata Pelajaran Penjasorkes
Nilai |
Frekuensi |
Prosentase |
35-44 |
0 |
0% |
45-54 |
0 |
0% |
55-64 |
6 |
33% |
65-74 |
5 |
28% |
75-84 |
6 |
33% |
85-94 |
1 |
6% |
95-100 |
0 |
0% |
Siklus I
Tabel: 4.3 Rekapitulasi Nilai Silkus I Mata Pelajaran Penjasorkes
Nilai |
Frekuensi |
Prosentase |
35-44 |
0 |
0% |
45-54 |
0 |
0% |
55-64 |
0 |
0% |
65-74 |
4 |
22% |
75-84 |
7 |
39% |
85-94 |
7 |
39% |
95-100 |
0 |
0% |
Siklus II
Tabel: 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus II Mata Pelajaran Penjasorkes
Nilai |
Frekuensi |
Prosentase |
35-44 |
0 |
0% |
45-54 |
0 |
0% |
55-64 |
0 |
0% |
65-74 |
0 |
0% |
75-84 |
9 |
50% |
85-94 |
4 |
22% |
95-100 |
5 |
28% |
Pembahasan
1. Pra Siklus
Pada pra siklus, 7 siswa memperoleh nilai diatas 70 atau lebih dan ketuntasan mencapai 39%. Jadi masih ada 61% siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sekolah.
2. Siklus 1
Pada siklus 1, siswa yang memperoleh nilai diatas 70 mencapai 14 siswa dari 18 siswa yang ada. Ini berarti prosentase ketuntasan secara klasikal mencapai mencapai 78% yang artinya jadi masih ada 22% siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM.
3. Siklus 2
Pada siklus 2, siswa yang memperoleh nilai diatas 70 mencapai 18 siswa dari 18 siswa yang ada. Ini berarti prosentase ketuntasan meningkat menjadi 100% semua sudah mencapai nilai sesuai dengan KKM.
Tabel: 4.7 Ketuntasan Belajar Penjasorkes
No |
Ketuntasan |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
1. |
Tuntas |
39% |
78% |
100% |
2. |
Tidak Tuntas |
61% |
22% |
0% |
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran cooperatif learning tipe STAD dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan siswa Kelas V SDN 1 Talokwohmojo
Beberapa indikator terjadinya peningkatan kualitas proses belajar mengajar tersebut adalah:
a) Keterlibatan siswa dalam permainan sepak bola secara aktif
b) Peningkatan kerja sama dalam team dan tidak tampak sikap individual.
2. Penggunaan metode pembelajaran modifikasi alat bantu dapat meningkatkan kualitas hasil belajar sepak bola siswa Kelas V SDN 1 Talokwohmojo
3. Pemberian lembar kerja tiap kelompok ternyata dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep materi Sepak Bola.
4. Pujian atau penguatan ternyata mampu meningkatkan hasil belajar.
Saran
Beberapa saran yang diajukan terkait dengan hasil pembelajaran (kesimpulan) diatas adalah:
1. Perlu dilakukan penelitian tindakan sejenis untuk materi/kosep mata pelajaran yang lain atau menerapkan model pembelajaran yang lain atau menerapkan model pembelajaran yang paling cocok untuk materi terkait.
2. Guru lebih kreatif dalam memberikan latihan-latihan pada lembar kerja pada setiap proses kegiatan belajar mengajar.
3. Dalam memberikan pujian atau penguatan, guru harus melihat situasi atau kondisi yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menumbuhkan kompetensi antar siswa khususnya dalam prestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Johson, D.W., dan Johnson, R.T., 1989. Cooperative and Competitive: Theory and Researc. Edina, WN: Interaction Book Co.
Lundgren, L., 1994. Cooperative Learning in the Science Classroom. New York: MC. Millan/MC. Graw – Hill.
Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning. Masscochusets: Allyn and Bacon Publisher.
Sulistyorini, Sri. 1999. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Lembaran Ilmu Pengetahuan. No. 1- tahun XXVIII-1999-11-19. Semarang: IKIP Semarang.
Winata Putra, Udin. S. [et.al]. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.