Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Contextual Teaching and Learning
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MATERI PECAHAN SISWA KELAS V SEMESTER II
SDN 2 NGAWEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Wiyanto
SDN 2 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1) Untuk mengetahui pelaksanaan upaya meningkatkan hasil belajar matematika tentang materi Pecahan melalui penerapan metode Contextual Teaching Learning, 2) Untuk mengetahui penerapan metode Contextual Teaching Learning pada pelajaran matematika materi Pecahan untuk siswa kelas V semester 1, 3) Untuk mengetahui efektifitas metode Contextual Teaching Learning terhadap peningkatan hasil belajar matematika pada materi Pecahan untuk siswa kelas V semester 1. Teknik penelitian menggunakan metode Contextual Teaching Learning diterapkan pada proses pembelajaran siklus 1 dan siklus 2. Siklus 1 pembelajaran menggunakan metode Contextual Teaching Learning ternyata masih belum memenuhi harapan peneliti, karena dibuktikan dari hasil penelitian masih ada siswa yang belum tuntas. Maka peneliti melakukakan pembelajaran siklus 2 mulai dari rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan tujuan perbaikan siklus 1 menghasilkan penambahan perbaikan langkah-langkah oleh peneliti pada pembelajaran siklus 2. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil Belajar siswa Kelas V Semester II pada mata pelajaran Matematika dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode Contextual Teaching Learning. Peningkatan nilai rata-rata secara berturut-turut dari pra siklus, siklus I, dan siklus II yaitu: 72,27; 83,86; 92,27. Tingkat ketuntasan belajar Matematika siswa kelas V yang semula pada kondisi awal sebesar 48% menjadi 81% pada siklus I dan dapat ditingkatkan lagi menjadi 100% pada siklus II. Dari hasil siklus 2 semua siswa sudah mendapat nilai tuntas, peneliti sudah mencapai hasil penelitian yang diinginkan dengan menggunakan metode Contextual Teaching Learning. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi Pecahan kelas V semester II.
Kata Kunci : Hasil Belajar Matematika, Pecahan, Contextual Teaching And Learning
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran di SDN 2 Ngawen pada siswa kelas V mencakup beberapa pokok bahasan yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, pokok bilangan bahasan terdiri dari operasi bilangan cacah, operasi bilangan bulat yang memuat materi operasional Pecahan. Tingkat penguasaan pecahan yang kurang akan membawa dampak yang kurang baik pada kelas berikutnya. Dari siswa kelas V SDN 2 Ngawen masih banyak siswa yang belum memahami materi Pecahan, apalagi untuk menentukan hasil dari Pecahan. Mereka masih kebingungan apakah hasilnya positif atau negatif, hal ini terlihat dengan masih banyak siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan yang diberikan tentang pecahan dan tidak menegrti maksud pertanyaan guru. Dari 21 siswa hanya 5 anak atau 22,7% siswa yang bisa menjawab dengan benar. Apabila hal tersebut dibiarkan berkelanjutan maka hasil siswa akan jauh dari yang diharapkan, karena pecahan dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk mengukur suhu, ketinggian, hutang piutang dan lain-lain. Faktor penyebab proses guru dan siswa dalam pembelajaran masih pasif karena belum menggunakan metode pembelajaran. Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini memfokuskan kajian pada “Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa materi Pecahan melalui metode Contextual Teaching and Learningâ€. Untuk mengetahui respon dan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Ngawen maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk mengkaji dan menemukan suatu solusi dan pendekatan dalam pembelajaran yang mudah untuk menanamkan materi Pecahan dalam kegiatan pembelajaran matematika di kelas V SDN 2 Ngawen sehingga hasil belajar meningkat tanpa menimbulkan permasalahan bagi peserta didik.
Dari uraian di atas, maka peneliti merencanakan suatu penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan judul: “Upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi Pecahan melalui metode Contextual Teaching and Learning untuk siswa kelas V semester 2 SDN 2 Ngawen tahun pelajaran 2016/2017â€.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana penerapan metode Contextual Teaching and Learning pada pelajaran matematika materi Pecahan untuk siswa kelas V semester 2?
Tujuan Penelitian
Dari permasalahan-permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: Untuk mengetahui penerapan metode Contextual Teaching and Learning pada pelajaran matematika materi Pecahan untuk siswa kelas V semester 1
Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang metode Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa karena dengan metode Contextual Teaching and Learning pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Adapun manfaat praktis yang dapat diperoleh dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Bagi Kepala Sekolah
a. Dapat mengembangkan dan memperbaiki pola pembelajaran yang diajarkan oleh guru kepada peserta didik
b. Dapat mengembangkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan
c. Dapat memotivasi guru dan peserta didik untuk belajar mengembangkan pola pembelajaran yang lebih menarik
d. Dapat meningkatkan tanggung jawab Guru dan Peserta terhadap tugasnya secara professional
Bagi Guru
a. Penelitian ini diharapkan mempermudah guru dalam menyampaikan materi.
b. Memberi kemudahan dalam pemahaman suatu konsep materi.
c. Membantu guru untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan dikelasnya.
d. Membantu guru berkembang secara profesional, meningkatkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan.
Bagi Sekolah
Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan atau kemajuan pada kemajuan diri guru dan pendidikan disekolah tersebut.
Bagi Perpustakaan
Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini, bertambahlah referensi buku-buku perpustakaan dan wawasan para pembaca perpustakaan.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Landasan Teori
Pengertian belajar (Fontana, 1981:147 dalam Bistary Bs.Y) adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Aunurrahman (2009: 35) belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Abdillah (dalam Aunurrohman, 2009: 35) belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Pendekatan Kontekstual
Elaine B. Jonson (2009: 57) berpendapat bahwa CTL adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari. Contextual Teaching and Learning (CTL) atau metode kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Wina Sanjaya, 2006:109).
Kerangka Berpikir
Dengan metode Contextual Teaching and Learning akan membantu guru untuk mengaitkan materi pembelajaran di kelas dengan kehidupan siswa sehingga pengalaman belajar yang didapat dikelas dapat bermanfaat. Siswa lebih aktif, kegiatan pembelajaran menyenangkan, bersifat nyata, siswa lebih kreatif dan produktif dan guru hanya sebagai fasilitator saja.
Dalam pelaksanaan metode Contextual Teaching and Learning ada 7 komponen yang harus ditetapkan dalam pembelajaran di kelas. Tujuh komponen tersebut yaitu: konstruktivisme (constructivism), inkuiri (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), penilaian nyata (authentic assessment). Dengan metode Contextual Teaching and Learning siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi pemahaman mereka dengan pengalaman sendiri, siswa aktif dalam belajar, siswa dapat sharring dengan teman dan guru. Dengan metode Contextual Teaching and Learning yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar matematika khususnya materi Pecahan.
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas V SDN 2 Ngawen Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 11 siswa putri dan 10 siswa putra.
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas V semester II SDN 2 Ngawen tahun pelajaran 2016/2017. Alasan pemilihan tempat penelitian di SDN 2 Ngawen karena peneliti mengajar di SDN 2 Ngawen.
Waktu Penelitian
Penleitian dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2017 dan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2017.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pra Siklus
Tabel 4.1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Formatif Pra Siklus
Nilai |
Frekuensi |
Prosentase |
45-54 |
0 |
0% |
55-64 |
6 |
29% |
65-74 |
5 |
24% |
75-84 |
0 |
0% |
85-94 |
10 |
48% |
95-100 |
0 |
0% |
Dari data diatas menunjukkan bahwa dari 21 siswa yang mencapai ketuntasan ada 10 siswa atau 48% sedangkan yang belum tuntas ada 11 siswa atau 52% dengan demikian masih banyak siswa yang belum tuntas.
Siklus I
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Evaluasi Siswa Siklus I
Nilai |
Frekuensi |
Prosentase |
45-54 |
0 |
0% |
55-64 |
0 |
0% |
65-74 |
4 |
19% |
75-84 |
0 |
0% |
85-94 |
16 |
76% |
95-100 |
1 |
5% |
Siklus II
Tabel 4.7
Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Evaluasi Siswa Siklus II
Nilai |
Frekuensi |
Prosentase |
45-54 |
0 |
0% |
55-64 |
0 |
0% |
65-74 |
0 |
0% |
75-84 |
0 |
0% |
85-94 |
16 |
76% |
95-100 |
5 |
24% |
Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Aktivitas Siswa
Tabel 4.10
Aspek aktivitas belajar siswa
No |
Aktivitas yang diamati |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
||||||
Aktif |
Pasif |
Jml |
Aktif |
Pasif |
Jml |
Aktif |
Pasif |
Jml |
||
1 |
Mengajukan pertanyaan |
5% |
95% |
100% |
27% |
73% |
100% |
82% |
18% |
100% |
2 |
Memberikan jawaban |
9% |
91% |
100% |
18% |
82% |
100% |
73% |
27% |
100% |
3 |
Mendengarkan |
23% |
77% |
100% |
23% |
77% |
100% |
91% |
9% |
100% |
4 |
Membuat rangkuman |
9% |
91% |
100% |
14% |
86% |
100% |
95% |
5% |
100% |
Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.11
Ketuntasan Belajar Siswa
Ketuntasan |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
|||
F |
% |
F |
% |
F |
% |
|
Tuntas |
10 |
48% |
17 |
81% |
21 |
100% |
Belum Tuntas |
11 |
52% |
4 |
19% |
0 |
0% |
Jumlah |
21 |
100% |
21 |
100% |
21 |
100% |
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun aspek-aspek keaktifan siswa tersebut meliputi: a) keaktifan siswa untuk mengajukan pertanyaan yang dirasa kurang jelas meningkat dari 6 siswa atau 27% menjadi 18 siswa atau 82%, b) keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan guru meningkat yaitu dari 4 siswa atau 18% meningkat menjadi 16 siswa atau 73%, c) mendengarkan penjelasan dari guru dari 5 siswa atau 23% meningkat menjadi 20 siswa atau 91% dan d) membuat rangkuman dari 3 siswa dari 14% atau 21 siswa atau 95%.
Pembelajaran dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning yang diterapkan juga dapat meningkatkan proses pembelajaran, hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya aktifitas belajar siswa dan juga hasil belajar siswa yang ditunjukkan oleh hasil evaluasi siswa yaitu pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat dari 18 siswa atau 82% meningkat menjadi 21 siswa atau 100%. Meningkatkan motivasi belajar siswa dan membangkitkan minat proses pembelajaran yang ditumbuhkan dari siswa yang inovatif.
Pembelajaran efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika materi Pecahan dengan metode Contextual Teaching and Learning Kelas V semester II, telah terjadi peningkatan hasil belajar. Dari target yang diinginkan yaitu ≥85% dari 21 siswa, yang memperoleh nilai ≥85 sebanyak 21 siswa atau 100%. Karena keefektifitasan sudah terbukti dan disajikan oleh peneliti secara langsung dalam tahapan 2 siklus.
Saran
1. Bagi Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah sebaiknya lebih mengembangkan, memotivasi, meningkatkan tanggungjawab guru dan memperbaiki pola pembelajaran yang diajarkan oleh guru kepada peserta didik
2. Bagi Guru
Bagi guru sebaiknya dalam menyampaikan materi pembelajaran tidak monoton sehingga siswa tidak bosan dan jenuh. Sebaiknya dalam proses belajar mengajar guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak cepat monoton dalam mengikuti pembelajaran. Guru sebaiknya juga memberikan motivasi pada siswa sehingga siswa merasa diperhatikan oleh guru dan hubungan antara guru dan siswa dapat terjalin dengan baik.
3. Bagi Sekolah
Bagi pihak sekolah diharapkan untuk menciptakan lingkungan belajar dan sarana pembelajaran yang lebih lengkap, sehingga dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar.
Implikasi
Implikasi Teoritis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil mata pelajaran matematika pada siswa Kelas V SDN 2 Ngawen Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora tahun ajaran 2016/2017. Hal ini menunjukkan bahwa secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran Matematika pada materi yang sesuai dari hasil penelitian, maka penggunaan metode Contextual Teaching and Learning dapat dioptimalkan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika.
Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para guru dan calon guru dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar mata pelajaran matematika pada siswa dan kualitas pembelajaran dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu penggunaan metode pembelajaran yang efektif, efesien dan menyenangkan.
Sejalan dengan hal tersebut metode Contextual Teaching and Learning merupakan salah satu metode pembelajaran inovatif yang telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran Matematika. Keaktifan, partisipasi dan semangat siswa meningkat secara signifikan. Hal tersebut yang seharusnya mulai diperhatikan oleh guru maupun calon guru. Bahwa dengan bekerja sama, diskusi, saling menghargai pendapat merupakan hal penting dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Siti Mahmudah. Jurnal Penelitian.2008.“ Penerapan Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV SDN Karangrejo 01 Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. SDN Karangrejo 01 Blitar.
Kosasih Djahiri. 1978/1979.101. SBM (Strategi Belajar Mengajar). Gagne: (Mengelompokkan Hasil Belajar dalam 5 Kategori)
Neti. Pelitian.2010.“ Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas IV SD Negeri 11 Kendari Barat..
Meier, Dave. 2005. The Accelerate Learning Hand Book. Bandung: Kaifa.
Misdi. Jurnal Penelitian. 2013. “Penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Pandanmulyo 01 Kecamatan Tajinan Kabupaten Malangâ€. Surabaya.
Luqman Hakim. (2010). Penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA Pada Siswa Kelas V SDN 01 Sumurbanger 01 Kabupaten Batang. Universitas Negeri Semarang,.
Ida Djarwati. Jurnal Penelitian. 2013. “ Penerapan model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar. Semarapura.
Ruseffendi (1991:124). Pengajaran MATEMATIKA Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG. Bandung: Tarsito.
Roestiyah, N.K. 2001-SBM (Strategi Belajar Mengajar). Jakarta: Rineka Cipta.
Wardani. I.G.A.K. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Whiterington dalam buku Educational Psychology