UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI TEMPAK 2 MAGELANG JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
DAN PRESTASI BELAJAR IPS
DENGAN METODE INKUIRI
PADA SISWA KELAS V
SEMESTER I SD NEGERI TEMPAK 2
MAGELANG JAWA TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Endrawati
Mahasiswa Program Studi PIPS Program Pascasarjana
Universitas PGRI Yogyakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS dengan metode Inkuiri pada siswa kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah berjumlah 30 siswa. Pendekatan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ini menggunakan 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan dalam setiap siklus dilakukan dengan cara peneliti memberikan tugas secara kelompok, kemudian salah satu wakil dari kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lain dapat menanggapinya. Setelah diskusi kelompok selesai guru memberikan kesimpulan hasil dari wawancara. Data dalam penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, pengamatan dan tes. Metode analisis data menggunakan teknik diskriptif kuantitatif dengan persentase. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Motivasi belajar siswa dengan metode Inkuiri sebagai berikut: pra siklus mencapai prosentase sebesar 13,33%, pada siklus I rata-rata peningkatan sebesar 25%, dan pada siklus II rata-rata peningkatan sebesar 90,83%. 2) Prestasi belajar IPS yang mendapat ≥ 75 pada Pra Siklus mencapai sebesar 23,33% (7 siswa) dengan nilai rata-rata 70,76, pada Siklus I mencapai sebesar 66,67% (20 siswa) dengan nilai rata-rata 76, dan pada siklus II mencapai sebesar 90% (27 siswa) dengan nilai rata-rata 80.
Kata kunci: Motivasi belajar, Metode Inkuiri, Prestasi belajar IPS
PENDAHULUAN
Pembelajaran suatu aktivitas yang disengaja untuk berbagai kondisi yang diarahkan pada tercapainya tujuan pendidikan. Ketercapaian tujuan tersebut sangat ditentukan pada kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Ke-mampuan yang meliputi penguasaan materi pelajaran, pemilihan dan penggunaan metode dan media pembelajaran, pengelolaan kelas dan lain-lain. Proses pembelajaran adalah merupakan sistem. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam hal ini proses pembelajaran dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi perlu diterapkan guna mendukung terciptanya suasana kelas yang aktif, kreatif dan menyenangkan serta pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembalajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi. Mereka pintar secara teoritis akan tetapi mereka miskin aplikasi. Pada saat ini pengajaran IPS kelas V SD Negeri Tempak 2 tidak memberikan hasil yang memuaskan.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas penggunaan metode Inkuiri dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya guru dalam meningkatkan motivasi prestasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang.
Penerapan model pembelajaran Inkuiri merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dipergunakan pada mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Model Inkuiri digunakan apabila pelajaran dimaksudkan untuk: (a) menerangkan suatu peristiwa yang didalamnya menyangkut orang banyak, dan berdasarkan pertimbangan didaktik lebih baik didramatisasikan daripada diceritakan, karena akan lebih jelas dan dapat dihayati oleh anak; (b) melatih anak-anak agar mereka mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial psikologis; dan (c) melatih anak-anak agar mereka dapat bergaul dan memberi kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta masalahnya (Mahardhika Zifana, 2008: 2).
Pokok permasalahan yang diteliti, dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS dengan menggunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014?
Tujuan dalam penelitian adalam untuk meningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS dengan metode Inkuiri pada siswa kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah tahun pelajaran 2013/2014.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tempak 2, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu pada bulan Februari – Maret Tahun Pelajaran 2013 / 2014.
Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tempak 2, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, siswa kelas V berjumlah 30 siswa.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto, dkk (2009: 3), penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data yaitu angket dan observasi nonpartisipan serta tes prestasi belajar IPS.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Teknik deskriptif kuantitatif dengan persentase adalah suatu teknik untuk mendeskripsikan data kuantatif secara apa adanya, dengan cara menghitung persentase dari masing-masing kategori data, untuk didapatkan suatu kesimpulan-kesimpulan dari data tersebut.
Indikator Keberhasilan
Dalam penelitian ini metode pembelajaran Inkuiri dikatakan berpengaruh terhadap hasil belajar IPS apabila telah tercapai ketuntasan belajar klasikal ≥ 80%, dengan ketuntasan individu ≥ 75%.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pengunaan metode inkuiri sangat bagus diterapkan untuk materi-materi pelajaran yang berupa daya ingat. Metode inkuiri berusaha membantu siswa untuk mengingat berbagai permasalahan yang terjadi di dalam materi, sebab masalah-masalah yang terkandung banyak terjadi di kalangan masyarakat sendiri, terutama dalam kehidupan sehari-sehari. Permasalahan itulah yang melibatkan siswa untuk mencari gambar dan melakukan observasi terhadap perjuangan masyarakat saat ini, sebab dengan siswa terlibat langsung maka siswa akan lebih mudah untuk mengingat materi-materi yang disampaikan oleh guru.
Metode ceramah dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru, motivasi dan prestasi siswa berkurang karena siswa merasa malas dalam belajar yang disebabkan kurangnya metode-metode pembelajaran yang diterapkan guru. Pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang, dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri. Pada tahap penelitian tindakan kelas siklus I, siswa dikenalkan dengan metode inkuiri dan dibimbing untuk mencari gambar-gambar yang sesuai dengan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, kemudian dibuat kliping dan diakhiri dengan berbagai kesimpulan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada pelaksanaan pra siklus siswa yang mempunyai motivasi belajar rata-rata 13,33%, sedang pada siklus I siswa yang mempunyai motivasi belajar rata-rata 25%. Kenaikan persentasi siswa yang mempunyai motivasi belajar sebesar 11,67% yaitu dari 13,33% saat pra siklus menjadi 25% saat siklus I.
Sedangkan untuk data prestasi belajar bahwa pada pelaksanaan siklus I siswa yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum setelah pembelajaran 20 siswa yaitu dari 30 siswa, sedang pada pra siklus 7 siswa. Persentasi siswa yang telah melampaui Standar Ketuntasan Minimum juga naik sebesar 43,34% yaitu dari 23,33% saat pra siklus menjadi 66,67% saat siklus I.
Kenaikan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa tersebut didukung oleh penggunaan metode inkuiri yang baru diperkenalkan kepada siswa kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang. Metode inkuiri menjadikan siswa dapat secara maksimal menyerap pembelajaran, dan juga menjadikan pembelajaran jadi mudah dipahami oleh siswa kelas kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang. Siswa terlihat lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan belajar menjadi lebih menyenangkan. Penggunaan metode inkuiri merupakan pembelajaran yang baru dan dapat menjadikan anak termotivasi. Motivasi tersebut juga berdampak pada keinginan siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pelaksanaan siklus I yang telah memberi kontribusi bagi hasil belajar siswa, kemudian dilanjutkan pada siklus II karena pada hasil belajar siklus I dinilai belum mencapai standar yang ditetapkan yaitu 75% siswa telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum. Pada pelaksanaan siklus II penelitian lebih menekankan kembali kepada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dilakukan tahap siklus ke II dengan cara melibatkan siswa untuk melakukan observasi di lapangan sesuai dengan materi yang telah disampaikan guru.
Dalam melakukan observasi pada siklus ke II siswa lebih semangat mengerjakan tugas yang diberikan guru. Kegiatan tersebut akan lebih mempermudahkan siswa dalam mempelajari materi yang akan dibahas sebab siswa secara langsung terlibat dalam permasalahan. Kegiatan inilah yang mendorong siswa untuk dapat menguasai materi pembelajaran dan mempunyai motivasi untuk mempelajari materi pembelajaran tersebut.
Berdasarkan data motivasi belajar di atas dapat dicermati bahwa dalam pelaksanaan siklus I ke siklus II terjadi peningkatan motivasi belajar siswa. Pelaksanaan siklus I siswa yang mempunyai motivasi belajar rata-rata 25%, sedang pada siklus II siswa yang mempunyai motibasi belajar rata-rata 90.83%. Kenaikan persentasi siswa yang mempunyai motivasi belajar sebesar 65,83% yaitu dari 25,00% saat pra siklus menjadi 90,83% pada siklus II.
Pada pelaksanaan siklus II siswa yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum setelah pembelajaran sebanyak 27 siswa yaitu dari 30 siswa, sedang pada siklus I sebanyak 20 siswa. Persentasi siswa yang telah melampaui Standar Ketuntasan Minimum juga naik sebesar 23,33% yaitu dari 66,67% saat pra siklus menjadi 90,00% pada siklus II.
Peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam setiap siklusnya, dapat digunakan sebagai indikasi adanya peningkatan prestasi belajar dalam Mata Pelajaran IPS. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dijadikan perbandingan guna menjadi bahan evaluasi proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dengan menerapkan metode inkuiri dalam pembelajaran IPS. Peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar diketahui setelah diadakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Mata Pelajaran IPS mempunyai Kriteria Ketuntasan Minimum dalam pembelajaran yaitu 75. Pada saat belum diadakan penelitian tindakan kelas terdapat hanya 7 siswa yang telah melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum. Siklus I yang dilakukan ternyata dapat menaikkan jumlah siswa yang melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum sebanyak 20 siswa sedangkan untuk siklus II terdapat 27 siswa yang dapat melampaui Kriteria Ketuntasan Minimum. Persentasi siswa yang berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimum pada saat belum diadakan penelitian adalah 23,33%. Pada penelitian tindakan kelas siklus I, ternyata ketuntasan belajar siswa naik menjadi 66,67%, sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 90,00%.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut, metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan kritis siswa dan mempermudah siswa untuk mengingat materi yang telah disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, karena siswa secara langsung terlibat dalam pembelajaran. Siswa secara langsung terlihat dalam pembelajaran karena disini siswa diminta untuk mencari gambar-gambar yang sesuai dengan materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang sampai menyimpulkan. Melalui metode inkuiri ini siswa dapat mengekspresikan berbagai bakat dan kemampuan masing-masing siswa. Dalam metode inkuiri juga terdapat kekurangan ataupun kelemahannya seperti metode inkuiri ini menggunakan waktu yang lebih lama sehingga dalam segi waktu tidak efisien, karena siswa SD Negeri Tempak 2 Magelang terdiri atas siswa yang heterogen yang mempunyai kemampuan berpikir ataupun kecerdasan yang berbeda-beda sehingga guru harus benar-benar mengoptimalkan kemampuan–nya agar seluruh siswa dapat memahami materi yang diajarkan dengan baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Penerapan metode Inkuiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang. Hal ini dapat dilihat dari analisis hasil penilitian tindakan kelas yang menerapkan metode Inkuiri dalam pelajaran IPS.Motivasi belajar siswa dapat meningkat dari pra siklus sebesar 13,33%, siklus I sebesar 25% dan siklus II sebesar 90,83%.
2. Penerapan metode Inkuiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang. Persentasi siswa yang berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimum pada saat belum diadakan penelitian (pra siklus) adalah 23,33%. Pada penelitian tindakan kelas siklus I, ternyata ketuntasan belajar siswa naik menjadi 66,67%%, sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 90,00% siswa kelas V SD Negeri Tempak 2 Kabupaten Magelang.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Sekolah perlu menindaklanjuti dan memotivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna meningkat-kan motivasi dan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Guru
a. Hendaknya guru dapat menerapkan metode inkuiri untuk dapat mengembangkan bakat dan kemampuan siswa dalam pembelajaran.
b. Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran se–hingga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dan mempertahankan motivasi dan prestasi belajar yang dimilikinya.
c. Penggunaan metode pembelajaran yang lebih ber–variasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Bagi siswa
Hendaknya siswa dapat memanfaatkan metode pembelajaran inkuiri sehingga siswa dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur K. Ellis. 1998. Teaching and Learning Elementary Social Studies. Seatle Pacific University
Azwar. 2010. Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
David Warren Saxe. 1994. Social Studies for Elementary Teachers. Allyn dan Bacon.
Decker 2004. Evaluation of Education Programs. Jakarta: National Educational Planning.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djiwodono. 2009. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.
Fajar. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Gall. 2003. Character Education is the Deliberate Effort to Help People Understand. Policy Edisi 4/2011
Glatthorn. 1995. Hand Book in Research an Evaluation. California: Edits Publisher
Hamzah. B. Uno. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Habibi M.. 2008. Psikologi Umum. Pasuruan: Garuda Buana Indah
James L. Barth. 1990. Methods of Instruction in Social Studies Education Third Edicition. Lanham Newyork.
Kammis dan Taggart 1988. Action Research Planner. Deaken University. Victori
Kember. David. 2003. Internasional Encyclopedia of Higher education: Improving The Quality of Teaching & Learning in Higher education. New Delhi: Crest Publishing House.
Kourilsky. 1987. An Introduction To The Sociology Of Learning. Boston: Houghton Mifflin
Margono. S. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Mudairin. 2003. Role Play. Suatu Alternatif Pembelajaran Yang efektif dan Menyenangkan dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa SLTP Islam Mambaul Ulum Gresik dalam www.pakguruonline.pendidikan.net.
Muhibbin 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep. Karakteristik. Implementasi dan Inovasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ngalim Purwanto. 2009. Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya
Oemar Hamalik.. 2011. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Robert B. Sund. 1973. The Role of Fear in the Motivation and Acquistion psikologis. Yogyakarta: Liberty
Roestiyah. 1989. Pengantar teori-teori konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ryan dan Cooper 1995. Dimensions of Organizational Behavior. New Jersey: Prentice, Englewood Cliff
Sapriyana. 2009. Penelitian tindakan kelas. (Online). (http://www.akhmadsudrajat. wordpress.com/2008/01/21/penelitian-tindakan-kelas/, diakses tanggal 8 November 2010).
Sardiman. 2011. Interaksi Motivasi Belajar. Jakarta: Grafindo.
Sarlito Wirawan. 1994. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Raja. Grafindo Persada
Sia Tjundjing 2000. Pengantar ilmu pendidikan. Yogyakarta: Raja Sarasin
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Edisi revisi. cetakan keempat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suciati 2005. Motivasi belajar siswa. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian Bidang Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Sukardi 2008. Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sumadi Suryabrata 1998. Psikologi pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali
Sutrisno Hadi. 2000. Analisis Butir untuk Instrumen Angket. Tes dan Skala Nilai dengan BASICA. Yogyakarta: Andi Offset.
Suwatno. 2008. Mengatasi Kesulitan Belajar Melalui Klinik Pembelajaran Fakultas ekonomi Universitas Negeri Padang. dalam www.fauzy.kotangawi.com.
Tom V. Savage. 1996. Effective Teaching in Elementary Social Studiees. Texas AC Mac Milan
UU No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Woolfolk. 2004. Educational Psychology. New York: A Viacom Company
Yamin Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. cetakan ketiga. Jakarta: Gaung Persada Press.
Zainal Arifin. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Zifana Mahardhika. 2008. Model Inkuiri Dalam Aktifitas Pembelajaran. dalam www.mahardhikazifana.com.