UPAYA PENINGKATAN PRESTASI OLAH RAGA BADMINTON MELALUI METODE TEKNIK KETRAMPILAN SISWA KELAS V SEMESTER II DI SDN 1 KEDUNGWUNGU KECAMATAN TODANAN

KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

 

Sumarni

SDN 1 Kedungwungu Kecamatan Todanan Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan guru melaksanan penelitian untuk meningkatkan kualitas Pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran metode tehnik ketrampilan olahraga badminton Pembelajaran dengan menerapkan metode teknik ketrampilan memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu dari pra siklus,siklus I dan siklus II , penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang masing-masing memiliki beberapa kreteria dalam penilaian praktek Penerapan metode pembelajaran metode teknik ketrampilan mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengna semakin tumbuhnya semangat untuk berlatih yang ditunjukkan dengan semangat dalam olahraga badminton dan berminat dengan metode teknik ketrampilan sehingga menjati termotivasi untuk lebih giat Cara mengatasi tehnik salah satu yaitu memberikan latihan yang khusus diluar jam sekolah tentang penguasaan agar lebih banyak mencoba dan bisa memecahkan masalah sendiri dengan bimbingan guru. Keterampilan kepada siswa kelas V yang semula masuk kategori rendah menjadi kategori sedang pada pra siklus dari 19 siswa baru 8 siswa atau 42% ,pada akhir kegiatan siklus I dari jumlah 19 siswa yang memperoleh penilaian dengan kategori baik sebanyak 12 siswa atau ketuntasannya 63% di akhir kegiatan penilaian praktek olahraga badminton pada siklus II. Hasil evaluasi praktek siswa mengalami peningkatan ketuntasan dari jumlah 19 siswa mencapai nilai ketuntasan 100% semua siswa telah mencapai penilaian kreteria baik.

 Kata kunci: Peningkatan pristasi badminton metode tehnik ketrampilan siswa kelas V..

 

PENDAHULUAN

 Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan rangkaian sebuah kegiatan yang membutuhkan kegiatan aktivitas fisik.secara aktif disiplin dapat menggunakan waktu yang sebaik-baiknya untuk dapat mencapai pristasi membutuhkan ketukunan dalam berlatih yang sangat intensif, harus memanfaatkan waktu ,tanpa mengabaikan waktu untuk berlatih mustahil seseorang dapat mencapai pristasi yang diharapkan, investasi jangka panjang dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu akan dapat dicapai dalam waktu cukup lama. Oleh karena itu, kegiatan jasmani dalam olahraga terus ditingkatkan dan dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan,disiplin menjauhkan dari rasa malas. Hal ini tentu diperlukan suatu tindakan yang mendukung terciptannya pembelajaran aktif, kreatif, serta menyenangkan,karena olahraga dapat dilaksanakan secara individu doubel dibutuhkan saling kerjasama dengan pasangannya tanpa adanya kerjasama tidak mungkin dapat melakssiswaan permainan dapat terlaksna dengan baik yang diperlukan adanya sikap kondusif dalam pasangan untuk saling kersajasama membangun kebersamaan menghilangkan merasa yang paling baik sehingga meninggalkan teman ,dalam kegiatan olahraga berpasangan tidak dibenarkan hal itu terjadi dan tidak diinginkan dalam berpasangan,saling membantu memperkuat kerja sama dalam tim untuk dapat mencapai keberhasilan memperoleh kemenangan yang oleh seorang badminton pemain.,untuk menerapkan permainan yang baik pada siswa SD perlu ditanamkan.sejak.dini.melalui.memberikan.tehnik.yang.benar.
 Karena keterbatasan waktu, disediakan diperlukan penyelesaian masalah yang diharapkan penelitian ini dilakssiswaan di SDN 1 Kedungwungu siswa kelas V semester II.Penelitian ini dilakssiswaan pada materi yang disampaikan adalah pokok bahasan mempraktikan olahraga badminton, salah satu permainan bola kecil dengan raket dan harus bisa kontrol bola yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi,serta nilai yang bisa dilakssiswaan secara perorangan maupun anda,yang membutuhkan kedisiplinan kejujuran. dan kerjasama

 Rendahnya nilai hasil belajar siswa tentang kegiatan ketrampilan melakssiswaan olahraga hal ini menggambarkan rendahnya tingkat kemampuan siswa pada mata pelajaran penjaskes tersebut diatas. Mata pelajaran penjaskes dari 19 siswa kelas V di SDN 1 Kedungwungu hasil tes ketrampilan tentang olahraga badminton nilai ideal yaitu minimal yang harapkan untuk semua siswa adalah 70 atau kreteria Baik (B). Jelas sekali terlihat bahwa adanya perbedaan tentang kenyatan di lapangan dengan tujuan yang diharapkan sesuai dengan kurikulum yang diterapkan,dari jumlah siswa dalam satu yang mencapai nilai kreteria Baik (B) baru sebanyak 8 masih jauh dari yang diharapkan guru pada umumnya yaitu mengharapkan semua siswa dapat mengikuti setiap pembelajaran dengan antusias atau bersemangat sehingga dapat mencapai nilai akhir pada kegiatan dengan kreteria baik sesuai dengan waktu yang ditentukan Berdasarkan data tersebut guru tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas, dalam upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga memperoleh nilai baik pada mata pelajaran penjaskes badminton siswa kelas V semester II di SDN 1 Kedungwungu, untuk mencari bibit dan mengembangkan yang dimiliki siswa sehingga sekolah memiliki pristasi dalam badminton.

Sebagai guru yang professional untuk berusaha secara maksimal memberikan motivasi kepada siswa agar dapat berpristasi sehingga membawa nama baik sekolah.

 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka sebaai guru yang melaksanakan penelitian merumuskan suatu masalah sebagai berikut:

1.   Apakah guru melalui metode tehnik ketrampilan terdapat peningkatan prestasi belajar olahraga badminton pada siswa kelas V semester II di SDN 1 Kedungwungu Kecanatan Todanan tahun pelajaran 2016/2017 ?

 2   Apakah melalui metode tehnik ketrampilan dapat menumbuhkan motivasi dalam belajar badmenton pada siswa kelas V semester II SDN 1 Kedungwungu Kecamatan Todanan tahun pelajaran 2016/2017 ?

 3   Apakah guru menerapkan metode tehnik ketrampilan permainan badminton terdapa peningkatan kemampuan pada siswa kelas V semester II di SDN1 Kedungwungu tahun pelajaran 2016/2017 ?

 

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan tujuan guru dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas adalah untuk:

1.     Untuk menumbuhkan dan menggali bakat yang dimiliki oleh siswa dan mencari atlit yang berpristasi.

2.   Mengetahui peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa setelah diterapkan metode teknik ketrampilan

3.   Mengetahui pengaruh motivasi belajar pendidikan jasmani olahraga badminton pada siswa setelah diterapkan metode teknik ketrampilan

4    Untuk peningkatan prestasi belajar siswa tentang olah raga badminton yang secara umum di sekolah belum dilakssiswaan..

5.   Untuk mengembangkan bakat yang dimiliki oleh siswa sejak dini sehingga bakat bisa berkembang.

6    Untuk membudayakan olahraga badminton pada siswa sejak dini seingga olahraga badminton menjadi kebutuhan bagi siswa.

     Manfaat Penelitian

Peneliti mengharapkan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat:

1.   Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat penjas.

2.   Meningkatkan motivasi siswa pada pelajaran penjas tentang badminton

3.   Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat penjas. yang ada di sekolah.

4.   Memudahkan mencari bibit siswa yang memiliki bakat dalam olahraga badminton untuk dikembangkan sehingga mencapai pristasi..:

5.   Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dari awal sampai akhir pelajaran.

6.   Siswa menerima semua penjelasan yang disampaikan guru dengan baik baik secara teori maupun praktetk

7.   Siswa dalam olah raga badminton perlu berlatih secara intensif.dengan bimbinagan guru ,sehingga hasilnya akan kelihatan.

8.   Dalam melaksanakan tes fisik tanpa dipengaruhi teman setiap siswa untuk bisa memiliki kepercayaan diri dalam bermain.

 KAJIAN PUSTAKA

 Sejarah Badminton

Badminton sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu di Asia. Kemudian dikembangkan dan dipopulerkan di Inggris. Pertama kali ada di Cina pada 5 abad sebelum masehi, dinamakan ti jian zi yang berarti memukul kumparan. di Yunani dan India juga mengenal permainan, waktu itu permainan ini telah dimainkan menggunakan raket. di Eropa permainan ini mulai masuk pada tahun 1600-an disebut shuttlecock atau jeu de volant..Tentara inggris memperkenalkan permainan ini ke Inggris pada awal abad 19. Pada tahun 1873 bangsawan Inggris (Duke Of Beaufort) memperkenalkan permainan ini pada keluarga kerajaan yang ada di wilayahnya di sebuah gedung yang bernama Badminton, dan selanjutnya permainan ini dinamakan badminton hingga sekarang.

 Prestasi Belajar

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada perilaku individu yang melaksanakan kegiatan belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991: 768), prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran ,tenaga dan olah tehnik ketrampilan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Metode Latihan Ketrampilan (Drill Method)

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke lapangan tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan dasar bermain badminton.

 Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut: Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti cara memegang raket , service, Smash,Backhand, , hal ini lebih ditekankan pada siswa. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam praktek permainan badminton, dan sebagainya. Dapat melatih kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut:

 Menghambat bakat dan inisiatif siswa karena lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. Kadang-kadang latihan yang dilakssiswaan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan. dapat menimbulkan verbalisme.

Kerangka Berfikir

 Berdasarkan rumusan masalah maka dalam penelitian ini guru yang melakssiswaan penelitian menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:

 1   Guru dalam melakssiswaan pembelajaran bola kecil menerapkan metode tehnik ketrampilan meningkatkan belajar penguasaan dasar olahraga badminton pada siswa V semester II di SDN 1 Kedungwungu tahun pelajaran 2016/2017

2.   Guru dalam melakssiswaan pembelajaran permainan badminton menerapkan metode tehnik ketrampilan dapat meningkatkan pristasi belajar siswa kelas V semester II di SDN 1 Kedungwungu tahun pelajaran 2016/2017

3.   Guru pembelajaran permainan badminton dengan penerapan metode tehnik ketrampilan dapat meningkatkan kemampuan belajar pada siswa kelas V semester II di SDN 1 Kedungwungu tahun pelajaran 2016/2017.

 Hipotesis Tindakan

 Berdasarkan kerngka berfikir guru sebagai peneliti yang sedang melakssiswaan penelitian mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:

 1   “Diduga guru dalam melakssiswaan pembelajaran badminton menerapkan metode tehnik ketrampilan meningkatkan motivasi belajar pada siswa V semester II di SDN 1 Kedungwungu tahun pelajaran 2016/2017”

 2. “Diduga guru dalam melakssiswaan pembelajaran permainan badminton menerapkan metode tehnik ketrampilan dapat meningkatkan pristasi belajar siswa kelas V semester II di SDN 1 Kedungwungu tahun pelajaran 2016/2017”

 3.  “Diduga guru dalam pembelajaran permainan badminton dengan penerapan metode tehnik ketrampilan meningkatkan kemampuan belajar pada siswa kelas V semester II di SDN 1 Kedungwungu tahun pelajaran 2016/2017 “.

 METODOLOGI PENELITIAN

 Seting Penelitian

Tempat, waktu dan Subjek Penelitian

Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilakssiswaan bertempat di SDN 1 Kedungwungu Kecamatan Todanan

 Rancangan Penelitian

Penelitian ini Menurut tim Pelatih adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melakssiswaan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2003:3).

Sedangkan menurut Mukhlis (2003:5) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yan dilakukan.

Adapun tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannnya adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan gurj (Mukhlis, 2003:5).

Penelitian yang dilakssiswaan terdiri atas empat tahap, yaitu planning (Rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Siklus spiral dari tahapan dapat dilihat pada gambar berikut:

1.   Rangangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan maslaah, tujuan dan membuat rencana tindkan, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran

2.   Kegiatan dan pengamatan, melipouti tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari ditetapkannya metode demonstrasai.

3.   Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat

4.   Rancangan/rencana yagn direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rangangan yang direvisi untuk dilakssiswaan pada siklus berikutnya

Observasi terbagi dalam dua putaran, dimana pada masing-masing putaran dikenal perilaku yang sama (alur kegiatan yang sama0 dan membahas satu sub pokok bahasan yang diahiri dengan tes praktek di akhir masing-masing putaran. Dibuat dalam dua putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang dilakssiswaan.

 Sumber data penelitian

Sumber data penelitian adalah semua siswa kelas V yang berjumlah 19 siwa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.Dari 19 siswa kelas V dalam penelitian guru akan meningkatkan kemampuan yang diperlukan melalui pengambilan data dokumentasi,observasi,melakssiswaan tes,afektif, kognitif dan psikomotor atau ketrampilan bermain badminton dan memberikan kegiatan secara fisik melakssiswaan dalam permainan badminton.

Rancangan Penelitian

 Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melakssiswaan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan secara fisik (Mukhlis, 2003:3).

Sedangkan menurut Mukhlis (2003:5) Penelitian adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Adapun tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek olahraga badminton dalam pembelajaran siswa yang dilakssiswaan secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannnya adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru (Mukhlis, 2003:5).

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan Data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes ranah psikomotor ini digunakan pada akhir siklus I dan siklus II, yang terdiri atas materi kelincahan dan kecepatan bermain badminton. Sedangkan teknik non tes meliputi tehnik observasi dan dokumentasi, observasi digunakan pada saat pelaksanaan penelitian pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Kemampuan melakssiswaan permainan badminton. Pada siklus I dan siklus II, sedangkan tehnik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data khususnya nilai yang diperoleh dari kegiatan praktek permainan badminton pada mata pelajaran olahraga.

 Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan data metode tehnik ketrampilan, observasi aktivitas siswa dan guru angket motivasi siswa dan tes praktek badminton.

 Teknik Analisa Data

            Untuk mengetahui efektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakananalisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat untuk menggambarkan minat dan bakat sesuai dengan kemampuan yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas selama proses pembelajran

            Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes praktek pada setiap akhir putaran,

  Analisa ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:Untuk menilai tes praktekPeneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata tes praktek dapat digunakan pedoman dalam penilaian.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang ditandai dengan adanya siklus. Adapun penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap terdiri atas: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi untuk memperoleh data yang yang diperlukan pada peningkatan pristasi belajar siswa.kegiatan belajar badminton.

 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 Hasil kegiatan pembelajaran pra siklus

 Pada pra siklus adalah melakssiswaan kegiatan siswa dalam melakssiswaan kegiatan olahraga badminton kemampuan siswa masih dibawah pada. aspek yang harus dicapai untuk mendapatkan criteria baik adalah harus lebih banyak memberikan latihan dan memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, pengelolaan waktu dan siswa supaya memiliki sikap antusias.yang tinggi Ketiga aspek yang mendapat penilaian kurang baik ,karena kegiatan yang dilaksanakan dari jumlah 19 siswa yang mencapai nilai antara 70-85 dengan kreteria baik baru 8 siswa atau baru mencapai 42%.Hal ini dapat dijadikan bahan kajian untuk refleksi yang akan dilakukan perbaikan pada siklus I

Hasil kegiatan pembelajaran siklus I

Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, dengan pelatihan fisik dengan menggunakan tehnik dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolahan pembelajaran metode teknik ketrampilan dan lembar observasi aktivitas siswa.

Tahap kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilakssiswaan pada bulan Pebruari 2017 siswa kelas V di SDN 1 Kedungwungu Kecamatan Todanan dengan jumlah siswa 19. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya..

Berdasarkan kegiatan dengan menerapkan metode tehnik ketrampilan diperoleh yang mendapat nilai 86-100 sebanyak 0 siswa,kreteria (A) yang memperoleh nilai 70-85 sebanyak 8 siswa kreteria (B) siswa, yang mendapat nilai 60-69 sebanyak 11 siswa, kreteria C) yang mendapat nilai 51-59 sebanyak 0 siswa, kreteria (D) yang mendapat nilai ≤ 50,sebanyak 0 siswa kreteria (E) dari jumlah 19 siswa Hasil tersebut siswa yang memproleh nilai kreteria baik sebanyak 8 siswa atau 42% ,sedangkan yang mencapai , siswa ,yang memperolreh nilai kurang 11 siswa atau 58% kreteria cukup ketuntasan yang dikehendaki belum tercapai. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa kurang berlatih belum terampil dalam melakssiswaan permainan badminton yang diperagakan oleh siswa digunakan guru dengan menerapkan model pembelajaran metode tehnik ketrampilan.

Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan metode teknik ketrampilan sudah dilakssiswaan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominant untuk memberikan penjelasan dan arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.

Dari data hasil penilaian di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode tehnik peampilan diperoleh nilai pristasi belajar adalah 12 siswa berhasil mencapai nilai kreteria baik atau 63% dan yang belum mencapai ketuntasan belajar mencapai 37% atau ada 12 siswa dari jumlah 19 siswa Hasl tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ³70 hanya sebesar 63 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksud guru dengan menerapkan model pembelajaran metode teknik ketrampilan

Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut

1.   Guru masih kurang dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran badminton.

2.   Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu selama melakssiswaan pembelajaran

3.   Siswa kurang bisa memanfaatkan waktu selama pembelajaran berlangsung untuk berlatih

Revisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar olahraga badminton pada siklus I masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus II.diharapkan dapat terselesaikan dengan baik

1.   Guru perlu lebih banyak memberikan banyak latihan dan memotivasi siswa lebih banyak berlatih dalam pembelajaran.olahraga badminton Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2.   Guru perlu lebih banyak memberikan waktu secara baik dengan menambahkan jam untuk berlatih yang dirasa perlu dan memberikan catatan kekurangan.

3.   Siswa harus lebih banyak terlibat secara langsung dalam kegiatan badminton sehingga lebih banyak berlatih praktek secara langsung..

 Hasil kegiatan pembelajaran siklus II

Tahap perencanaan

Pada tahapan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran, peralatan yang memadai untuk praktek kegiatan badminton,dan media pembelajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran dalam metode teknik ketrampilan dan lembar observasi siswa untuk mencatat kekurangan yang terjadi selama kegiatan..

Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilakssiswaan pada bulan Maret 2017 siswa kelas V di SDN 1 Kedungwungu dengan jumlah siswa 19 Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar penyji materi. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekuarangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II yaitu catatan kekurangan siklus I diperbaiki pada siklus II.

Berdasarkan hasil penilaian pada siklus I tes praktek olahraga badminton dari jumlah 19 siswa yang telah tuntas sebanyak 12 siswa pada siklus II siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa sehingga dari jumlah 19 siswa mencapai penilaian kreteria dengan kreteria baik.(B) Maka secara kualitatif semua siswa mencapai ketuntasan belajar yang telah tercapai 100% dalam penilaian termasuk kategori baik (B)semua siswa tuntas.. Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dan siswa dalam menerapkan pembelajaran metode teknik ketrampilan sehingga siswa menjadi lebih banyak, terlatih dengan pembelajaran badminton lebih mudah dalam berlatih,seperti yang telah dipraktekkan , sehingga dalam siklus II telah berhasil, direncsiswaan secara kualitatif semua siwa mencapai penilaian kreteria baik

Refleksi

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik yang perlu ditingkatkan dalam proses belajar mengajar olahraga badminton dngan penerapan pembelajaran metode teknik ketrampilan mendorong kepada siswa untuk disiplin berlatih. Disiplin dalam berlatih berikut:

1.   Selama proses belajar mengajar guru telah melakssiswaan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentasae pelaksanaannya untuk masing-masing aspek yang direncanakan sudah adanya peningkatan.

2.   Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung

3.   Kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya dapat dilaksanakan perbaikan dan meningkatan sehingga menjadi lebih baik

4.   Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan sehingga guru tidak perlu melakssiswaan siklus berikutnya.

Refisi Pelaksanaan

Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran metode teknik ketrampilan dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi , tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah berhasil dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran dengan menerapkan metode yang lain dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Ketuntasan hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan pembelajaran pertemuan terbimbing memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari pra siklus ,siklus I, dan II) untuk ranah psikomotor , ranah afektif ,dan kognitif, siklus II ketuntasan belajar siswa secara individu telah tercapai ketuntasan

Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas guru dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan metode teknik ketrampilan dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai pristasi belajar pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan..

Aktivitas siswa dalam pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran metode teknik ketrampilan paling dominan adalah belajar dengan sesama anggota kelompok, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru dan melaksanakan praktek baik secara individu,maupun kelompok, antara siswa/ dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melakssiswaan menerapkan metode teknik ketrampilan dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mempraktikkan pembelajaran secara fisik kepada siswa menunjukkan adanya peningkatan, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik dalam aktivitas kegiatan cukup tinggi.

 

Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran metode teknik ketrampilan

Berdasarkan analisis angket siswa dapat diketahui bahwa tanggapan termasuk positif. Ini ditunjukkan dengan aktivitas yang dilaksanakan siswa mengalami peningkatan yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan model pembelajaran metode teknik ketrampilan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respopn positif terhadap model pembelajaran yang diterapkan, sehingga siswa menjadi termotivasi untuk berlatih lebih giat. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya metode teknik ketrampilan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pristssi belajar lebih baik.

 PENUTUP

 Kesiimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran mlalui penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahaan serta hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut

1.   Pembelajaran dengan menerapkan metode teknik ketrampilan memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu dari pra siklus,siklus I dan siklus II , penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang masing-masing memiliki beberapa kreteria dalam penilaian praktek

2.   Penerapan metode pembelajaran metode teknik ketrampilan mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengna semakin tumbuhnya semangat untuk berlatih yang ditunjukkan dengan semangat dalam olahraga badminton dan berminat dengan metode teknik ketrampilan sehingga menjati termotivasi untuk lebih giat

3    Cara mengatasi tehnik salah satu yaitu memberikan latihan yang khusus diluar jam sekolah tentang penguasaan agar lebih banyak mencoba dan bisa memecahkan masalah sendiri dengan bimbingan guru. Keterampilan kepada siswa kelas V yang semula masuk kategori rendah menjadi kategori sedang pada pra siklus dari 19 siswa baru 8 siswa atau 42% ,pada akhir kegiatan siklus I dari jumlah 19 siswa yang memperoleh penilaian dengan kategori baik sebanyak 12 siswa atau ketuntasannya 63% di akhir kegiatan penilaian praktek olahraga badminton pada siklus II. Hasil evaluasi praktek siswa mengalami peningkatan ketuntasan dari jumlah 19 siswa mencapai nilai ketuntasan 100% semua siswa telah mencapai penilaian kreteria baik.

 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh dari kegiatan sebelumnya agar proses belajar mengajar lebih efektif,efesien, dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1.   Untuk melakssiswaan pembelajaran metode teknik ketrampilan memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih cara yang bisa diterapkan dengan metode teknik ketrampilan dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2.   Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering memberikan pelatihan kepada siswa dengan berbagai tehnik ketrampilan olahraga, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan tehnik baru, memperoleh kecakapan dan keterampilan, sehingga berhasil atau mampu mendapatkan pristasi sesuai dengan minat dan bakat yang ada pada dirinya.

3    Perlu adanya pelatihan yang lebih intensif, karena kegiatan ketrampilan secara fisik harus dilakukan pada setiap saat dengan memberikan. motivasi kepada siswa agar mampu melakssiswaan kegiatan sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Pemilihan metode dalam melakssiswaan pembelajaran sangat penting yang berguna menumbuhkan motivasi dan semangat yang tinggi untuk melakssiswaan kegiatan pembelajaran sehingga dapat terlaksana secara efektif dan efesien dan memperoleh hasil belajar yang maksimal

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi , 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineksa Cipta

Engkos S.R. 1994. Penjaskes. Jakarta; Erlangga

Husni, Agusta, dkk. 1987. Buku pintar Olahraga. Jakarta; CV Mawar Gempita

Muhajir, 1998, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Untuk SMU Kelas 2, Jakarta; Erlangga

Slamet, S.R. 1994.Penjaskes 3. Jakarta; Tiga Serangkai

Suharno. 1986, Ilmu Kepelatihan Olah Raga Yogyakarta; IKIP Yogyakarta.

Syarifuddin, Aib. 1997, Penjaskes 1,2,3, Jakarta; PT. Gramedia Widiasmara Indonesia