Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Merumuskan RPP Melalui Supervisi Terjadwal
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS IV
DALAM MERUMUSKAN RPP MELALUI SUPERVISI TERJADWAL
DI SD WILAYAH DAERAH BINAAN III UPTD TK/SD KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Sri Supriyati
Pengawas Dabin III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran
ABSTRAK
Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 khususnya guru kelas IV di wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran. Pelaksanaan penelitian ini yaitu Semeter II Tahun Pelajaran 2015/2016. Waktu pelaksanaan rutin di Daerah Binaan III sekaligus sebagai subyek atau sasaran tindakan penelitian. Adapun tepat waktunya adalah tiap hari sabtu kurang lebih selama empat bulan sejak bulan Januari 2016 sampai pada akhir Semester II bulan April 2016. Untuk alat pengumpulan data penelitian ini melalui tindakan pengamatan, validasi dilanjutkan dengan menganalisa data secara diskriptif kooperatif (membandingkan) yang dikumpulkan tiap siklus. Hasil penelitian tindakan sekolah dengan melalui Supervisi terjadwal pada guru kelas IV di wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Semester II tahun 2015/2016, dapat meningkatkan kemampuan perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Kata kunci: Peningkatan Kemampuan, guru kelas, supervisi terjadwal
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia sehingga dapat tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan kemampuan sehingga menjadi manusia yang utuh. Proses pembelajaran yang terjadi di lingkungan sekolah melibatkan berbagai komponen. Jika salah satu komponen tidak terpenuhi maka proses pembelajaran akan kurang berhasil.
Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru. Guru memiliki posisi yang menentukan dalam keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran (Gagne, 1974).
Kendalanya banyak guru yang tidak tahu bagaimana merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sendiri secara tepat. Acuan yang ada banyak sekali dan mudah diakses meskipun sering terjadi perubahan dan perbedaan sehingga sangat membingungkan dan menimbulkan keraguan bagi guru untuk merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain meragukan, kemauan dan minat guru untuk merumuskan sendiri RPP sangatlah minim. Sebagai jalan keluar guru-guru mencari jalan pintas dengan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hasil dari copy paste, atau download dan hal tersebut sangatlah tidak sesuai dengan kondisi di sekolah masing-masing, karena seringkali metode maupun pendekatannya tidak sesuai dengan kondisi sekolah maupun karakter peserta didiknya.
Agar guru tidak lagi terpaku pada kegiatan copy paste dan download dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, maka peneliti mencoba menggunakan Supervisi Terjadwal dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dengan meningkatnya kemampuan guru dalam hal tersebut maka perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tidak copy paste download saja melainkan hasil perumusannya guru sendiri yang disesuaikan dengan kondisi sekolah dan karakter peserta didiknya.
Berdasar uraian diatas maka peneliti mengambil judul “Peningkatan Kemampuan Guru Kelas IV dalam Merumuskan RPP Melalui Supervisi Terjadwal di SD Wilayah Daerah Binaan (DABIN) III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Semester II Tahun 2015/2016â€.
Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kemampuan guru kelas IV dalam merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang pada akhirnya dapat tercapai ketuntasan minimal dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak dibenarkan dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
Bagi Guru
Memberikan informasi dan contoh yang lebih jelas dan gamblang, bagaimana cara dan sistematika perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dapat disusun guru dengan lebih sesuai dengan kondisi sekolah maupun karakter peserta didik.
Bagi Sekolah
Meningkatnya kemampuan dan kemauan guru dalam Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, proses pembelajaran lebih mengarah pada peningkatan hasil belajar, karena sesuai dengan kondisi dan tujuan ynag ingin dicapai sekolah serta pembentukan karakter peserta didik.
Bagi Lingkungan Sekolah
Peningkatan hasil belajar akan menjadi daya tarik sekolah tersebut terhadap lingkungan, karena terlihat jelas mutu pendidikan yang dihasilkan oleh sekolah tersebut sesuai dengan harapan masyarakat sekitarnya. Dan hal tersebut akan menjadi peningkatan daya jual untuk sekolah tersebut.
KAJIAN TEORI
Hakekat Perencanaan
Pada hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian peristiwa proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi, dan sebagainya). Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang yaitu dalam jangka waktu tertentu (Udin Syaefudin Sa’ad, M.Ed, Ph.D ; Prof. Dr. Abin Syamsuddin Maharam, M.A, 2006: 3).
Perencanaan bermakna sangat kompleks. Perencanaan di definisikan dalam berbagai macam ragam tergantung dari sudut pandang mana melihat serta latar belakang apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada hakikatnya adalah merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang dilakukan dalam pembelajaran (Dr. E. Mulyasa, M.Pd, 2007: 213).
Dengan demikian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran perlu dikembangkan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar dan penilaian. Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik ; materi standar berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar ; indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi standar belum terbentuk atau belum tercapai.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu perkiraan atau proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan yang akan dilakukan baik oleh guru maupun peserta didik terutama dalam kaitannya dengan pembentukan kompetensi. Dalam RPP harus jelas kompetensi dasar yang akan di miliki oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai atau memiliki kompetensi tertentu. Aspek – aspek tersebut merupakan unsur utama yang secara minimal harus ada dalam setiap RPP sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik.
Kemampuan
Pengertian mampu adalah kuasa, sanggup melakukan sesuatu (Drs. Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih, 2009: 308). Dengan demikian kemampuan dapat diartikan sebagaimana kesanggupan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan.
Pengertian latih adalah telah biasa, karena belajar atau diajar yang pada dasarnya melakukan kebiasaan dengan belajar mengajar dan melatih (Drs. Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih). Jadi pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan dalam konteks pembiasaan dengan belajar dan berlatih guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Hakekat Supervisi
Secara etimologi, istilah supervisi berasal dari bahasa inggris supervision yang berarti kepengawasan. Pelaku atau pelaksanaannya disebut supervisor dan orang yang disupervisi disebut subjek supervisi. Secara morfologis, supervisi terdiri dari dua kata, yaitu super (atas) dan vision (pandang, lihat , amati, atau awasi). Supervisi, karenanya diberi makna melihat, melirik, memandang, mengamati, atau mengawasi dari atas.
Menurut Adams dan dickey (1959) mendefinisikan bahwa supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.
Menurut Burton dan Bruckner (1955) supervisi adalah suatu tekhnik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Menurut Wiles (1995) mendefinisikan supervisi sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar.
Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa hakikat supervisi pendidikan adalah usaha memberi layanan dan bantuan dari pihak atasan kepada para guru dan pihak sekolah lainnya dalam menangani belajar para peserta didik, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien dengan prestasi dan mutu belajar yang semakin meningkat.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada rentang waktu bulan Januari 2016 sampai dengan bulan April 2016. Lokasi Penelitian adalah SD Wilayah Dabin III UPTD TK / SD Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora
Subyek Penelitian
Guru yang diteliti adalah guru kelas IV SD Wilayah Dabin III UPTD TK / SD Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora yang berjumlah 10 orang yang meliputi SD Wilayah Dabin III.
|
Sumber Data
Penulis menggunakan sumber data dari guru kelas IV SD Wilayah Dabin III UPTD TK / SD Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora dengan melihat RPP yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran
Tehnik dan Alat Pengumpulan Data
Penulis mengadakan Supervisi Akademik sebelum pelaksanaan Penelitian.
1. Tindakan guru menunjukkan RPP yang digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Tindakan Peneliti Observasi, pembinaan perorangan, pembinaan terjadwal.
3. Hasil Obsevasi semua RPP yang digunakan guru kelas IV.
4. Pelaksanaan melaksanakan rencana tindakan Supervisi Terjadwal Siklus I dan Siklus II.
5. Pengamatan mengamati kegiatan guru selama Supervisi Terjadwal dan mengumpulkan hasil.
6. Penggumpulan Data hasil dari pengamatan dicatat bagaimana respon Guru terhadap Supervisi Terjadwal yang diikuti dan dianalisa.
Analisa Data
Berdasarkan data yang terkumpul malalui Supervisi Terjadwal dapat meningkatkan kemampuan guru kelas IV di SD Wilayah Dabin III UPTD TK / SD Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 dalam merumuskan RPP dengan hasil perumusannya sendiri.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kondisi Awal
Pengawas SD di Wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran melakukan supervisi terkait dengan kepentingan Akademik di SD di wilayah Daerah Binaan yaitu SD 1 Jagong, SDN 2 Jagong, SDN 1 Tawangrejo, SDN Blumbangrejo, SDN Kalangrejo, SDN 1 Bakah, SDN 2 Bakah, SDN 1 Ngilen, SDN 2 Ngilen dan SDN Cungkup, karena terindikasi pada I semua guru menggunakan RPP yang bukan hasil perumusannya sendiri.
Dengan adanya Supervisi Terjadwalpada 10 guru kelas IV dari sepuluh SD di Wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran guru kelas IV tersebut berangsur-angsur mulai membuat dan Merumuskan sendiri RPP untuk mata pelajaran lain yang tidak dipelajari di Supervisi Terjadwalkarena kemampuan yang dimiliki guru kelas IV di SD Wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran telah terasah sehingga untuk membuat atau Merumuskan RPP sendiri dengan mata pelajaran yang berbeda tidak lagi menjadi halangan, tinggal bagaimana memanfaatkan waktu dalam pembuatannya.
Meskipun pada kondisi awal semua guru kelas IV di SD Wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran masih menggunakan RPP hasil copy paste dari Internet ataupun dari orang lain. Karena dengan copy paste mereka beranggapan banyak kemudahan padahal pada kenyataannya hal itu adalah pembodohan diri sendiri yang sebenarnya tidak perlu terjadi apabila kemampuan yang dimiliki dimanfaatkan maksimal dengan banyak belajar dan membaca serta berlatih.
Prosentase Perbandingan Hasil Pengamatan Siklus I & II: Siklus I: Siklus II = 65: 90. Jadi peningkatan yang terjadi dari Siklus I ke Siklus II adalah 25 %.
Dengan tindakan yang dilakukan peneliti dapat mencatat hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Kemampuan guru dalam membuat atau merumuskan RPP dapat ditingkatkan dengan Supervisi Terjadwal. Guru kelas IV dapat meningkatkan kemampuan dengan Supervisi Terjadwal. Dengan Supervisi Terjadwal guru kelas IV akan lebih paham dan mengerti apa yang disampaikan oleh pengawas bagaimana membuat atau merumuskan RPP.
2. Supervisi Terjadwal dapat dilakukan dengan peserta yang jumlahnya lebih besar maupun lebih kecil namun akan lebih efektif dengan peserta yang lebih kecil. Jadi seyogyanyalah dalam Supervisi memperhatikan jumlah peserta dan materi supervisi. Namun idealnya Supervisi Terjadwal dikelompokkan menurut permasalahan yang dihadapi sehingga dapat terpecahkan.
3. Supervisi Terjadwal dapat meningkatkan kemampuan guru. Kelompok Supervisi Terjadwal melihat kemampuan anggotanya. Dengan membuat kelompok terdiri dari anggota yang berkemampuan tinggi dan rendah sehingga yang berkemampuan rendah akan termotivasi oleh anggota yang kemampuannya lebih tinggi untuk menyampaikan hal-hal yang sudah dipahami kepada peserta yang kurang memahami permasalahan yang sedang dihadapi.
4. Dari kondisi awal siklus satu dan siklus dua dapat disimpulkan bahwa dengan melalui Supervisi Terjadwal dapat meningkatkan kemampuan membuat dan Merumuskan RPP bagi guru kelas IV SD Wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran pada semester II tahun pelajaran 2015/2016 dengan hasil pembuatan dan perumusan RPP yang sudah sesuai dengan sistematika yang tepat.
PENUTUP
Simpulan
Sesuai dengan permasalah dalam rumusan masalah dan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembuatan dan perumusan RPP oleh guru kelas IV di SD Wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 masih menggunakan cara copy paste.
2. Peningkatan kemampuan guru kelas IV di SD Wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora dilakukan dengan Supervisi Terjadwal.
3. Peningkatan kemampuan guru kelas IV di SD Wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora dengan Supervisi Terjadwal dapat menjadi acuan yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran.
4. Peningkatan kemampuan guru kelas IV di SD Wilayah Daerah Binaan III UPTD TK/SD Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora dengan Supervisi Terjadwal memperhitungkan jenis permasalahan dan jumlah peserta pada tingkat kemampuan guru masing-masing.
Saran
Dari hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah agar sering kali melakukan supervisi Akademik dengan melihat RPP yang digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Guru kelas IV agar selalu menyiapkan RPP yang pembuatan atau perumusannya sesuai dengan kondisi sekolah dan karakter peserta didiknya.
3. Guru kelas IV selalu belajar dan berlatih serta mencari informasi sehingga bisa selalu mengikuti perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1999, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta ; Dep Dik Bud.
Anonim, 1998, Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research), Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SMA / SMK Jakarta ; Dep Dik Nas Dirjen PMPTS.
Basuki Wibawa, 2003, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta ; Dep Dik Nas Dir Pen Das dan Men, Dir Ten Kepend.
Drs. B. Suryosubroto, 2009, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta ; Rineka Cipta.
Dr. E Mulyasa, M.Pd, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Drs. Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih, 2009 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang ; Widya Karya.
Udin Syaefudin Sa`ud M.Ed, Ph.D dan Prof Dr. Abin Syamsuddin Makmun M,A, 2006, Perencanaan Pendidikan, Bandung Remaja Rosdakarya.
Zainal Aqib, 2009 Pengembangan Guru dan Pengawas Sekolah Dengan Penelitian Tindakan Kelas / Sekolah, Bandung: Yrama Widya.