Analisis Nilai Religius Dalam Serial Film Animasi dan Keberterimaannya Sebagai Media Pembelajaran
ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM SERIAL FILM ANIMASI
NUSSA DAN RARA DAN KEBERTERIMAANNYA
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM
DI SD NEGERI KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG
Sesty Isdayanti
UPGRIS
ABSTRAK
Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian yang akan dicaAgama Islam adalah: (1) Untuk mendeskripsikan nilai-nilai religius yang terkandung dalam film Animasi Nussa dan Rara. (2) Untuk mendeskripsikankeberterimaannya nilai-nilai religius dalam film Animasi Nussa dan Rara sebagai Media Pembelajaran Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Waktu penelitian dilakukan dalam jangka waktu satu bulan yaitu dimulai pada bulan agustus samAgama Islam dengan bulan september 2019. Sumber data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen wawancara dan penyebaran angket sebagai alat untuk mengumpulkan data. Subyek yang diwawancarai adalah guru agama Islam dibeberapa sekolahan di SD Negeri Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang, yaitu di SD N 1 Waru, SD N 3 Waru, SD N Ketanggi dan SD N Ngotet Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Prosedur Pengumpulan Data meliputi Wawancara, Angket, dan Dokumentasi. Keabsahan Data menggunakan Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar itu untuk mengecek atau membandingkan dengan data tersebut”. Metode Analisis Data menggunakan Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan simpulan / verifikasi Simpulan dari penelitian ini adalah: Nilai religius yang terdapat pada film animasi Nussa dan Rara adalah (1) Nilai Ibadah, Ruhul Jihad (bersungguh-sungguh), Akhlak dan Kedisiplinan, Keteladanan, Amanah dan Ikhlas. (2) Keberterimaan tentang Film Animasi Nussa dan Rara bisa diterima siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Kelas 5 (lima) di SDN Waru 01, SDN Waru 03, SDN Ketanggi dan SDN Ngotet, di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang bahwa dapat diambil rata-rata bahwa film animasi Nussa dan Rara pada episode Latihan Puasa, episode Senyum Itu Sedekah, episode Sudah Adzan Jangan Berisik, dan episode Adab Sebelum Tidur dapat diterima sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan hasil angket menjawab “ya” sebesar 80% dan menjawa “tidak” sebesar 20%. Film animasi Nussa dan Rara sangat layak digunakan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Kata kunci: Nilai Relius, keberterimaan
PENDAHULUAN
Konteks Penelitian
Perkembangan industri film di Indonesia sangat cepat terjadi dan siarannya pun bukan hanya dari dalam negeri saja, namun ada beberapa siaran yang di adopsi dari negara lain yang memikat warga Negara Indonesia dengan berbagai genre baik itu action, biografy dan animasi (kartun). Fenomena spektakuler perfilman terasa menguncang kuat diseluruh benua hingga saat ini. Sejak ditemukannya teknologi cinematographi Lumiere bersaudara, banyak bermunculan praktisi film di jagat hiburan dengan ide-ide yang brilliant-nya, fenomena-fenomena yang faktual dan fantasi dengan bumbubumbu energik yang menghadirkan tawa, haru, tangis, marah, tegang, dan lain sebagainya dari para penikmat film. (Devies, 2001: 128)
Dengan demikian, bahwa suatu pendidikan bukan hanya upaya yang melahirkan proses pembelajaran yang membuat manusia manjadi sosok ahli intelektual melalui transfer ilmu pengetahuan yang diberikan oleh pendidik, tetapi lebih dari itu suatu pendidikan dapat membentuk seorang manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan-Nya, dan memiliki akhlak yang mulia melalui transfernilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang terkandung dalam proses pendidikan. Suatu pendidikan dapat mencaAgama Islam keberhasilan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tujuan, pendidik, peserta didik, proses, media, dan lingkungan yang ada dalam lingkup pendidikan. Media adalah salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan sangat perlu untuk diperhatikan dalam pengembangannya, tidak hanya menggunakan media-media yang standar seperti buku cetak dan LKS saja, tetapi pendidikan membutuhkan penambahan media lain seperti melalui pemutaran video atau film.
Dalam Film animasi Nussa dan Rara ini peneliti akan menganalisis tentang nilai-nilai religious.Film ini cukup sesuai untuk dijadikan alat bantu atau media dalam mempelajari terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama IslamSekolah DasarNegeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Ada beberapa perilaku dalam bab ini yang tergambar dalam film Film animasi Nussa dan Rara, dan itu berarti film ini dapat dijadikan media bagi guru dalam mencontohkan materi perilaku disiplin, teladan, amanah dan ikhlas secara lebih real atau nyata tidak hanya melalui penjelasan guru saja.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba mengadakan penelitian dengan mengambil judul Analisis Nilai Religius dalam Serial Film Animasi Nussa dan Rara Dan Keberterimaannya Sebagai Media Pembelajaran Agama Islam di SD Negeri Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah yang berguan sebagai acuan penyusunan skripsi ini. Adapun rumusan masalahnya, adalah sebagai berikut:
- Nilai-nilai religius apa saja yang terkandung dalam film Animasi Nussa dan Rara?
- Bagaimana keberterimaannya nilai-nilai religius dalam film Animasi Nussa dan Rara sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian yang akan dicaAgama Islam adalah:
- Untuk mendeskripsikan nilai-nilai religius yang terkandung dalam film Animasi Nussa dan Rara.
- Untuk mendeskripsikankeberterimaannya nilai-nilai religius dalam film Animasi Nussa dan Rara sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoretis
- Memberikan sumbangan pemikiran pada almamater, khususnya tentang pengembangan ilmu kereligiusitasan, terutama dalam bentuk media audio visual, dan dapat memperluas khasanah ilmu pengetahuan dalam karya ilmiah terutama dalam sebuah film.
- Memberi sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan khususnya pengembangan ilmu kereligiusitasan, terutama dalam bentuk media audio visual, dan dapat memperluas khasanah ilmu dalam karya ilmiah terutama dalam sebuah film animasi Nussa dan Rara.
- Memberi sumbangan kepada peneliti yang akan datang bila akan meneliti pada tema yang hampir sama atau melanjutkan.
Manfaat Praktis
Adapun manfaat penelitian secara praktis antara lain:
- Agar meningkatkan pengetahuan mengenai nilai-nilai religius.
- Nilai-nilai religius yang terkandung dalam film animasi Nussa dan Rara dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh pembaca pada umumnya dan oleh penulis sendiri.
- Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menggali nilai-nilai religius dalam film animasi Nussa dan Rara.
- Menambah bahan pustaka bagi Universitas PGRI Semarang, berupa hasil penelitian dibidang pendidikan.
KAJIAN TEORI
Pengertian Nilai Religius.
MenurutMenurutFathurrohman (2015:39-41) Nilai religius adalah dasar dari terbentuknya sebuah budaya religius, karena jika setiap orang tidak memiliki suatu kereligiusan dalam hidupnya maka mustahil dapat terbentuk suatu budaya religius.
Adapun penjelasan Fathurrohman (2015:39-41) bahawa macam-macam dari nilai religius, antara lain:
- Nilai Ibadah.
Kata ibadah merupakan berasal dari bahasa arab, yaitu dari masdar ‘abada, yang berarti penyembahan. Sedangkan secara istilah berarti, khidmat kepada Tuhan, selalu taat mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang oleh Tuhan. Jadi, ibadah adalah ketaatan seseorang kepada Tuhan yang dibuktikan dalam kegitan sehari-hari seperti, sholat, zakat, puasa, serta ibadah lainnya.
- Nilai Ruhul Jihad.
Ruhul jihad artinya jiwa yang mendorong manusia untuk bekerja dan berjuang secara bersungguh-sungguh. Hal ini didasari oleh tujuan hidup manusia yaitu, hablum min Allah, hablum min al-nas, hablum min al-alam. Dengan adanya rasauntuk berjihad dalam hati maka segala aktivitas akan selalu didasari sikap berjuang, ikhlas, serta bersungguh-sungguh.
- Nilai Akhlak dan Kedisiplinan.
Akhlak adalah keadaan jiwa manusia yang berbuat tanpa pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu yang diterapkan dalam perilaku sehari-hari. Berarti jika seseorang itu berakhlak baik, makaapa yang dilakukannya pun akan baik, sebaliknya jika seseorang itu berakhlak buruk, maka apa yang dilakukannya pun akan buruk. Sedangkan kedisiplinan itu terimplementasikan dalam rutinitas sehari-hari, misalnya dalam suatu agama mempunyai banyak amalan ibadah yang harus dilaksanakan oleh penganutnya, dan ibadah tersebut masing-masing sudah mempunyai jadwal, seperti ibadah shalat dalam islam. Apabila seorang penganut melakukan ibadah shalat dengan tepat waktu, maka orang tersebut sudah menanamkan nilai kedisiplinan dalam dirinya.
Nilai keteladanan harus tercermin dari seorang guru keteladanan merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan. Bahkan AlGhazali menasehatkan, sebagaimana dikutip oleh Ibn Rusn, kepada setiap guru agar menjadi teladan dan pusat perhatian bagi muridnya. Seorang guru harus mempunyai karisma yang tinggi. Halini sebagai faktor yang sangat penting yang harus ada dalam diri seorang guru.
- Nilai Amanah dan Ikhlas.
Secara etimologi amanah adalah dapat dipercaya. Sedangkan dalam konsep kepemimpinan amanah dapat disebut juga sebagai tanggung jawab. Jadi dalam diri setiap individu harus mempunyai nilai amanah, baik terhadap dirinya maupun orang lain, agar setiap individu maupun kelompok dapat saling mempercayai satu sama lainnya. Sedangkan kata ikhlas berasal dari kata khalasa yang berarti membersihkan dari kotoran. Secara umum ikhlas berarti hilangnya rasa pamrih atas segala apa yang diperbuat. Dengan kata lain ikhlas adalah berbuat tanpa mengharap imbalan, dan semata-mata hanya mengharap ridla Alloh.
Pengertian Film
Menurut Riduwan (2013:77) Pengertian Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloidyang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek.Kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup.
Selanjutnya Film memiliki banyak jenis, dimulai dari film layar lebar, film action, sinetron, film kartun dan lain-lain. Film kartun adalah salah satu jenis film yang berbentuk animasi dan biasanya dikemas sangat menarik dengan berbagai bentuk yang lucu dan alur cerita yang dapat menarik perhatian anak.
Unsur Pembangun Prosa Fiksi
Unsur pembangun naskah karya fiksi meliputi Unsur Instrinsik dan Unsur Ekstrinsik. Unsur instrinsik (struktur dalam) secara faktual dijumAgama Islam secara langsung pada saat membaca prosa fiksi. Meliputi tema, amanat, alur, plot, latar, tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, bahasa, dan sudut pandang. Unsur ekstrinsik (struktur luar) meliputi faktor sosial, budaya, keagamaan, dan latar belakang pengarang. (Suhita, 2018: 32).
Pengertian Animasi
Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang memberi kekuatan besar pada proyek multimedia dan halaman web yang dibuat.Banyak aplikasi multimedia menyediakan fasilitas animasi (Iwan Binanto, Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya, 2010). Animasi adalah gambar-gambar yang bergerak dengan kecepatan, arah, dan cara tertentu (Budi Sutedjo Dharmo Oetomo, 2006).
Menurut (Sugihastuti, 2002:100) “Setiap saat orang tua mengajar anak-anak mereka, setiap hari, entah baik atau buruk, mereka lebih beroengaruh terhadap anak-anak mereka daripada orang lain termasuk guru”.
Film animasi Nussa dan Rara mempunyai posisi yang strategis dalam rangka pembelajaran religius artinya saat ini film animasi ini berkembanga dan disebarluaskan oleh media sosial maupun media elektronik lainnya. Film animasi, atau biasa disingkat animasi saja, adalahfilm yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak.Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian diputar sehingga muncul efek gambar bergerak.
Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran.:
Schramm dalam Rudi Susilana mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. (Schramm dalam Rudi Susilana:2007).
Sementara itu, Briggs dalamSchramm dalam Rudi Susilana berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyamAgama Islamkan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan sebagainya. (Schramm dalam Rudi Susilana:2007).
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam berarti usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam. (Zuhairi, 1983: 27).
Definisi Pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. (Tafsir, 2005: 45)
Kerangka Berpikir
Untuk dapat memberikan gambaran analisis religius film animasi Nussa dan Rara dapat dilihat pada diagram alir kerangka pemikiran berikut agar sistematis sesuai denagan alur pemikiran yang direncaanakan penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif merupakan pendekatan yang berupaya mengungkapkan sesuatu secara apa adanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif karena memiliki tujuan untuk mendeskripsikan nilai religius pada film animasi Nussa dan Rara.
Lokasi dan Latar Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Waktu penelitian dilakukan dalam jangka waktu satu bulan yaitu dimulai pada bulan agustus samAgama Islam dengan bulan september 2019.
Data dan Sumber Data
Menurut Moleong (2017:157) jenis data dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistic.Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa dialog cerita pada film animasi “Nussa dan Rara” yang di unduh dari YouTube. Data berupa nilai religius yang meliputi nlai ibadah, nilai ruhul, nilai akhlaq dan kedisiplinan, nilai keteladanan serta nilai amanah dan ikhlas yang terkandung dalam film animasi Nussa dan Rara. Film animasi Nussa dan Rara mulai terbit pada tahun 2018 dijadikan sebagai sumber penelitian ini.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen wawancara dan penyebaran angket sebagai alat untuk mengumpulkan data. Subyek yang diwawancarai adalah guru AGAMA ISLAM dibeberapa sekolahan di SD Negeri Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang, yaitu di SD N 1 Waru, SD N 3 Waru, SD N Ketanggi dan SD N Ngotet. Dan penyebaran angket dilakukan kepada responden. Angket pada penelitian ini di tujukan kepada siswa kelas V di beberapa sekolahan di SD Negeri Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
Prosedur Pengumpulan Data
Metode Wawancara
Wawancara yang di gunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara tersruktur. Dalam melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan pedoman wawancara dan menyiapkan instrunen penelitian berupa pertannyaan-pertnyaan tertulis untuk mengetahui keberterimaan filem “Nussa dan Rara” sebagai media pembelajaran. Penelitian wawancara di tujukan kepada Guru Pendidikan Agama Islam di beberapa SD Negeri Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
Metode Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberi jawaban yang tidaak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta. Penyebaran Angket ini di gunkan untuk mengetahui apakah serial film animasi Nussa dan Rara di terima atau tidak untuk di jadiakan sebegai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
Metode Dokumentasi
Dalam peelitian ini peneliti akan menggunakan dokumen laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenterserta data lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
Keabsahan Data
Untuk mengukur validitas data, dalam penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi. (Moleong 2008: 178) “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar itu untuk mengecek atau membandingkan dengan data tersebut”. Adapun teknik Triangulasi yang dipakai adalah Triangulasi dengan sumber. Menurut (Moleong 2008)
Pada penelitian ini Triangulasi sumber dicaAgama Islam dengan jalan: 1) membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara informan di daerah penelitian, 2) membandingkan data hasil wawancara informan dengan isi dokumen di daerah penelitian. Pembandingan dilakukan pada penelitian ini secara logika sehingga menghasilkan data yang valid guna pemecahan masalah dalam penelitian ini.
Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, data yang ada dikumpulkan digunakan untuk menganalisis permasalahan penelitian. Kesimpulan diambil dengan cara berfikir induktif.Data penelitian ini menggunakan metode analisis model analisis interaktif dengan 3 langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Reduksi Data
Reduksi data dilakukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikannya sehingga memudahkan penarikan kesimpulan / verifikasi.Cara mereduksi data ialah dengan melakukan seleksi, membuat ringkasan atau uraian singat dan menggolong-golongkan kedalamsatu pola yang luas. Dalam hal ini meliputi isinilai religius serial film animasi Nussa dan Rara dan keberterimaannya sebagai media pembelajara Pedidikan Agama Islam di SD Negeri Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. sebagai daerah penelitian selanjutnya digolong-golongkan dan disajikan.
Penyajian Data
Penyajian data terwujud sekumpulan informasi yang tersusun tindakan setelah data dikelompokkan atau digolong-golongkan menurut unit-unit kajian penelitian maka langkah selanjutnya yaitu membuat simpulan informasi dari data-data yang telah diperoleh dilapangan.
Penarikan simpulan / verifikasi
Penarikan simpulan / verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahai makna / arti, keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi.Penarikan kesimpulan dilakukan untuk mencari kejelasan dan untuk memahami nilai religius serial film animasi Nussa dan Rara dan keberterimaannya sebagai media pembelajara Pedidikan Agama Isalam di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
Setelah ketiga komponen diatas terkumpul akhirnya dilakukan interaksi.Bila simpulan yang didapat kurang mantap, perlu dilakukan verifikasi dan peneliti kembali kelapangan untuk mengumpulkan data.
TEMUAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Sumber data penelitian ini adalah sebuah film animasi “Nussa dan Rara” yang terdiri dari beberapa episode dan dianalisis berdasarkan kriteria nilai religius yang sudah di tentukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel 5 judul film animasi secara acak kemudian dianalisis berdasarkan berdasarkan nilai religius. Deskripsi data dilakukan pada masing-masing judul dongeng dan mendeskripsikan setiap kata dan kalimat yang menggambarkan nilai religius yang ada.
Temuan Hasil Penelitian
Berdasarkan 5 judul film animasi yang peneliti pilih untuk dianalisis, berikut adalah temuan hasil penelitian.
Sinopsis
Cerita-cerita yang diusung di tiap episode “Nussa dan Rara” sangat segar dan dekat dengan kehidupan penontonnya. Film tersebut mengajarkan prinsipprinsip hidup, etika, budi pekerti dan akhlak dalam Islam yang dikemas dengan cerdas, tidak menyinggung tetapi tetap memukau. Selain itu, dengan durasi sekitar 3 samAgama Islam 4 menit, film tersebut dirasa sangat cocok untuk penonton yang ingin belajar ilmu agama tanpa merasa diceramahi atau digurui. Meskipun baru tayang selama empat bulan per 12 Maret 2019, namun film ini mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dari jumlah pelanggan (subscriber) atau penonton (viewers) dalam setiap episodenya yang mencaAgama Islam angka lebih dari 5 juta orang.
Film serial animasi “Nussa dan Rara” mengarah pada representasi yang positif. Tokoh Nussa yang merupakan penyandang disabilitas tunadaksa kaki direpresentasikan sebagai sosok yang pandai ilmu agama, kakak yang baik, berpartisipasi aktif di masyarakat, diterima di masyarakat dan penyayang binatang. Representasi tersebut berbanding terbalik dengan representasi penyandang disabilitas pada umumnya yang cenderung mengarah kepada stigma atau stereotip yang negatif.
Analisis Temuan Hasil Penelitian
Berikut ini disamAgama Islamkan analisis temuan hasil penelitian diuraikan di bawah ini:
Analisis Temuan Episode Latihan Puasa
Film Animasi Nussa dan Rara mengandung Nilai religius yang menunjukkan Nilai Rahul jihad (Bersungguh-sungguh) adalah membiasakan ketaatan sedikit demi sedikit sejak dini, agar pada waktunya ketaatan jadi bisa lebih dinikmati
Analisis Temuan Episode Adab Sebelum Tidur
Film Animasi Nussa dan Rara menandung nilai religius yang menunjukkan Nilai Ibadah. Karena tidur tak sekedar melepas lelah, tetapi juga bagian ibadah kepada Alloh.
Analisis Temuan Episode Sudah Adzan Jangan Berisik
Analisis temuan masil penelitian bahwa Film Animasi Nussa dan Rara mengandung nilai religius yang menunjukkan Nilai Akhlaq dan kedisiplinan. Penuhi panggilan adzan, agar Allah segera memenhi permintaan kita.
Analisis Temuan Episode Jangan Boros
Analisis temuan hasil penelitian bahwa Film Animasi Nussa dan Rara mengandung nilai religius yang menunjukkan Nilai Keteladanan. Pemirsa diajak untuk memanfaatkan sesuatu sesuai keperluan. Dikhawatirkan kemunkinan di situ ada hak bagi saudara kita.
Sinopsis Episode Senyum Itu Sedekah
Analisis temuan hasil penelitian bahwa Film Animasi Nussa dan Rara mengandung Nilai Religius yang menunjukkan Nilai Amanah dan Ikhlas. Yang datang dari hati akan samAgama Islam pula ke hati. Bahagiakan Saudara kita agar Alloh juga bahagiakan kita.
Analisis
Analisis Film Animasi “Nussa dan Rara”
- Analisis Episode Latihan Puasa
Pesan nilai religius yang menunjukkan Nilai Rahul jihad (Bersungguh-sungguh)adalah membiasakan ketaatan sedikit demi sedikit sejak dini, agar pada waktunya ketaatan jadi bisa lebih dinikmati.
- Analisis Episode Adab Sebelum Tidur
Pesan nilai religius yang menunjukkan Nilai Ibadah. Karena tidur tak sekedar melepas lelah, tetapi juga bagian ibadah kepada Alloh.
- Analisis Episode Sudah Adzan Jangan Berisik
Pesan nilai religius yang menunjukkan Nilai Akhlaq dan kedisiplinan. Penuhi panggilan adzan, agar Allah segera memenhi permintaan kita.
- Analisis Episode Jangan Boros
Pesan nilai religius yang menunjukkan Nilai Keteladanan.
Manfaatkan sesuatu sesuai keperluan. Bisa jadi di situ ada hak bagi saudara kita.
- Analisis Episode Senyum Itu Sedekah
Pesan Nilai Religius yang menunjukkan Nilai Amanah dan Ikhlas.Yang datang dari hati akan samAgama Islam pula ke hati. Bahagiakan Saudara kita agar Alloh juga bahagiakan kita.
Analisi Unsur Intrinsik dan Ekstrensik
Berdasarkan hasil wawancara kepada guru Pendidikan Agama Islam di SDN yang ditunjukkan menunjukkan bahwa Film animasi Nussa dan Rara sangat layak digunakan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam karena berisi tentang nilai-nilai akhlak terpuji yang bisa di contohkan oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari, Film animasi Nussa dan Rara sudah layak digunakan dengan sedikit revisikarena mengandung pelajaran mengenai Agama Islam, Layak di gunakan bagi anak-anak. Film animasi Nussa dan Rara terlihat bahwa perhatian anak lebih focus dari pada pembelajaran dan media ini sangat menarik sehingga pembelajaran layak digunakan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sehingga anak-anak tidak cepat bosan. Banyak sekali pesan-pesan yang dapat di ambil dari cerita di atas.
Analisis Hasil Angket
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa di SDN 01 Waru yang menjawab “ya” sebesar 80% sedangkan yang menjawab “tidak” sebesar 20%, di SDN 03 Waru yang menjawab “ya” sebesar 80% sedangkan yang menjawab “tidak” sebesar 20%. Di SDN Ketanggi yang menjawab “ya” sebesar 80% sedangkan yang menjawab “tidak” sebesar 20%, sedangkan di SDN Ngotet yang menjawab “ya” sebesar 80% sedangkan yang menjawab “tidak” sebesar 20%.
Dapat diambil rata-rata bahwa film animasi Nussa dan Rara pada episode Latihan Puasa, episode Senyum Itu Sedekah, episode Sudah Adzan Jangan Berisik, dan episode Adab Sebelum Tidur dapat diterima sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan hasil angket menjawab “ya” sebesar 80% dan menjawa “tidak” sebesar 20%.
Pembahasan
Berdasarkan pembahasan hasil pengumpulan data berupa hasil angket dan wawancara pada Film Animasi Nussa dan Rara dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Analisis hasil angket dan wawancara dengan Guru AGAMA ISLAM di SDN 01 Waru menujukkan bahwa Guru AGAMA ISLAM di SDN 01 Waru bahwa menerima bahwa dalam film animasi “Nussa dan Rara” mengandung nilai-nilai religius dan sangat layak diunakan sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
- Analisis hasil angket dan wawancara dengan Guru AGAMA ISLAM di SDN 03 Waru menujukkan bahwa Guru AGAMA ISLAM di SDN 03 Waru bahwa menerima bahwa dalam film animasi “Nussa dan Rara” mengandung nilai-nilai religius dan sangat layak diunakan sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
- Analisis hasil angket dan wawancara dengan Guru AGAMA ISLAM di SDN Ketanggi menujukkan bahwa Guru AGAMA ISLAM di SDN Ketanggi bahwa menerima bahwa dalam film animasi “Nussa dan Rara” mengandung nilai-nilai religius dan sangat layak diunakan sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
- Analisis hasil angket dan wawancara dengan Guru AGAMA ISLAM di SDN Ngotet menujukkan bahwa Guru AGAMA ISLAM di SDN Ngotet bahwa menerima bahwa dalam film animasi “Nussa dan Rara” mengandung nilai-nilai religius dan sangat layak diunakan sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah:
- Nilai religius yang terdapat pada film animasi Nussa dan Rara adalah (1) Nilai Ibadah.(2) Nilai Ruhul Jihad (bersungguh-sungguh). (3) Nilai Akhlak dan Kedisiplinan. (4) Keteladanan. (5) Nilai Amanah dan Ikhlas. Sedangkan macam-macam Nilai Religius, yaitu: (1) Nilai religius tentang hubungan maNussai dengan Tuhannya. (2) Nilai religius tentang hubungan sesame manusia. (3) Nilai religius tentang hubungan manusia dengan alam atau lingkungan. (4) Nilai religius yang berkaitan dengan pendidikan keagamaan.
- Keberterimaan tentang Film Animasi Nussa dan Rara bisa diterima siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Kelas 5 (lima) di SDN Waru 01, SDN Waru 03, SDN Ketanggi dan SDN Ngotet, di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang bahwa dapat diambil rata-rata bahwa film animasi Nussa dan Rara pada episode Latihan Puasa, episode Senyum Itu Sedekah, episode Sudah Adzan Jangan Berisik, dan episode Adab Sebelum Tidur dapat diterima sebagai Media Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan hasil angket menjawab “ya” sebesar 80% dan menjawa “tidak” sebesar 20%. Film animasi Nussa dan Rara sangat layak digunakan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru Pendidikan Agama Islam di SDN yang ditunjukkan menunjukkan bahwa Film animasi Nussa dan Rara sangat layak digunakan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam karena berisi tentang nilai-nilai akhlak terpuji yang bisa di contohkan oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari, Film animasi Nussa dan Rara sudah layak digunakan dengan sedikit revisikarena mengandung pelajaran mengenai Agama Islam, Layak di gunakan bagi anak-anak. Film animasi Nussa dan Rara terlihat bahwa perhatian anak lebih focus dari pada pembelajaran dan media ini sangat menarik sehingga pembelajaran layak digunakan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sehingga anak-anak tidak cepat bosan. Banyak sekali pesan-pesan yang dapat di ambil dari cerita di atas.
Saran
Berkaitan dengan simpulan, beberapa hal yang dapat disarankan peneliti sebagai berikut;
- Bagi Peneliti; (1) Peneliti diharapkan dapat mengembangakan penelitiannyakarenadapat meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan; (2) Guru seharusnya lebih mendukung inovatif mahasiswa memilih dan menggunakan penelitiannya agar lebih luas dan padat.
- Bagi siswa; (1) Siswa dapat belajar tidak hanya dengan menerima materi, menghafal, tetapi juga mempelajari sebagai proses yang harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (2) Siswa diharapkan dapat belajar dengan aktif dalam mencari informasi untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan berfikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan serta pembelajaran jadi menyeenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indi Itu Gampang. Bandung,:Katarsis.
Budi Sutedjo Dharmo Oetomo. 2006. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Semarang: UNNES Pers.
Eryl Devies. 2001. Buku Saku: Penemuan. Jakarta: Erlangga.
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Budaya Religius Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan:Tinjauan Teoritik dan Praktik Kontekstualisasi Pendidikan Agama di Sekolah. Yogyakarta: Kalimedia.
Ibrahim, Nana Syaodih,. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rinaka Cipta.
Ismail, Usmar. 1983. Mengupas Film. Jakarta: Sinar Harapan.
Mangunwijaya. 1982. Sastra dan Religius. Jakarta: Sinar Harapan
Moleong, Lexy J. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ramayulis. 2015. Dasar-dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kalam Mulia.
Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian (Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula). Bandung: Alfabeta.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2007.Media Pembelajaran.Bandung:CV Wacana Prima.
Sahlan, Asmaun. 2009. Mewujudkan Budaya Religius Di Sekolah (Upaya Mengembankan AGAMA ISLAM dari Teori ke Aksi. Malang: UIN Maliki Press.
Sumarno,Marseli, 1996. Dasar-dasar Apresiasi Film.Jakarta:PT.Grasindo.
Saputra, Taufan. 2014. Representasi Analisis Semiotik Pesan Moral Dalam Film 2012 Karya Roland Emmrich, Hasil Penelitian, (Samarinda: Universitas Mulawarman, 2014), eJurnal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, 2014, hlm. 277 http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/?p=1378 diakses pada tanggal 2 April 2019 pukul 08:45. ,
Sugihastuti. 2002. Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suyitno, Ngatmini. 2018. Pengantar Praktis Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.
Tafsir, Ahmad, 2005. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media:Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2013), hlm. 112.
Zuhairi, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasonal.