ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

DI SD NEGERI 2 WONOSARI KECAMATAN PATEBON

KABUPATEN KENDAL TAHUN 2019/2020

 

  1. Krisna Arif 1)

Asep Ardianto 2)

Ferina Agustini 3)

1)Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

2) Dosen Universitas PGRI Semarang

3) Dosen Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Pendidikan kesehatan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan kesehatan. Pelaksanaan pendidikan kesehatan di SD N 2 Wonosari sudah cukup baik karena lingkungan sekolah dan lingkungan kelas sudah bersih. Terdapat kegiatan-kegiatan juga yang mendukung pelaksanaan pendidikan kesehatan, seperti kegiatan bulanan rutin yaitu kerja bakti hari jumat, gerakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan piket harian. Penelitian ini menggunakan metode kualititatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu didapatkan dari siswa kelas 3-6 SDN 02 Wonosari. Data berupa hasil observasi, angket dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah, pelaksanaan pendidikan kesehatan menjadi berhasil, dan semua komponen sekolah lebih peduli dengan kebersihan tubuh dan kebersihan lingkungan sekitar, sehingga tercipta keadaan yang nyaman dan khususnya siswa bisa terbiasa melaksanakan pendidikan kesehatan.

Kata Kunci: Analisis, Pendidikan Kesehatan, Siswa SD

 

PENDAHULUAN

Sekolah Dasar sebagai jenjang awal proses pendidikan merupakan wadah bagi peserta didik untuk mempelajari berbagai hal. Salah satunya pendidikan kesehatan. Problematika yang terjadi pada peserta didik, banyak anak didik yang tidak bisa masuk kelas karena sakit, kurangnya penanaman pendidikan kesehatan di sekolah dan hal ini berpengaruh terhadap pembelajaran di sekolah. Lingkungan juga berpengaruh pada pembelajaran yang ada. Kurangnya kepekaan masyarakat lingkungan sekolah terhadap kebersihan yang ada, seperti membuang sampah pada tempatnya. Cukup mengganggu aktivitas belajar peserta didik. Perilaku hidup sehat perlu dicanangkan untuk mengatasi hal tersebut. Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menegah pertama dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan dan lingkungan sekolah yang menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik disekolah. Dermawan (2012:56). Melihat pentingnya kesehatan pada anak usia sekolah di mana kondisi tersebut merupakan masa tumbuh kembang anak yang sangat dipengaruhi oleh kesehatan, maka perlu dicanangkan adanya pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah-sekolah. (Mulyani, 2017:2)

Salah satu upaya strategis untuk meningkatkan manusia Indonesia yang berkualitas adalah adanya program peningkatan pendidikan dan kesehatan, Dalam pelaksanaannya institusi pendidikan merupakan wadah pokok tempat merealisasikan cita-cita bangsa tersebut. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi “Health Promoting Schooll” bagi seluruh siswa serta komponen yang ada pada sekolah sehingga sekolah dapat meningkatkan kesehatan warga sekolahnya. (Yarlita,2018:25).

Pendidikan kesehatan merupakan prioritas utama dan merupakan salah satu intervensi keperawatan yang efektif untuk meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman yang benar mengenai pola hidup sehat. Namun demikian, efektifitas pendidikan kesehatan belum sepenuhnya diketahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan warga sekolah terutama dalam merawat kesehatan tubuh dan juga kesehatan lingkungan sekolah. Mardhiah (2013:5)

Lingkungan sekolah sangat berperan dalam mencapai dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kondisi lingkungan yang baik akan mempengaruhi motivasi belajar siswa sehingga prestasi akademiknya akan meningkat. Langkah pihak sekolah SDN 02 Wonosari dalam memberikan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan, sudah diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari, seperti kegiatan jumat bersih, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya yang dilaksanakan melalui poster-poster yang ditempel di sekolah, ataupun kegiatan menanam tanaman yang dilaksanakan hari jumat. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SDN 2 Wonosari langkah tersebut belum membuahkan hasil, masih banyak warga sekolah terutam asiswa yang membuang sampah sembarangan, merusak fasilitas sekolah, misalnya mencoret-coret meja kursi, dan tingkat kesadaran untuk merawat tanaman sehingga kebanyakan tanaman layu, setelah memakai toilet tidak disiram sampai bersih. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran warga sekolah akan pentingnya merawat lingkungan masih sangat rendah. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui kesehatan dan lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor keberhasilan pencapaian prestasi peserta didik. Di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan kesehatan dan lingkungan sekolah di SD N 2 Wonosari, ditinjau dari aspek pembelajaran, pelaksanaan kegiatan, serta perilaku peserta didik. Serta mendeskripsikan kendala yang ditemui di lapangan terkait dengan pelaksanaan pendidikan dan lingkungan sekolah di SD N 2 Wonosari.

METODE

Dalam tulisan ini, penulis mengumpulkan data melalui beberapa metode penelitian kualitatif. Data sekunder dengan studi kepustakaan, serta pendapat-pendapat para ahli yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam tulisan ini. Selain itu data juga diperoleh dari observasi, wawancara dan angket.

PEMBAHASAN

Berdasarkan data hasil observasi dilakukan berkaitan dengan kondisi kelas adalah sudah bersih, namun keadaan lantai salah satu kelas masih didapatkan kotor, hal ini berkaitan dengan masih ada yang tidak melaksanakan piket harian, padahal jadwal piket harian sudah tertempel di setiap kelas. hasil dari observasi lingkungan sekolah, lingkungan sudah bersih, namun masih ada beberapa sampah bungkus makanan yang tidak dibuang di ditempat sampah, padahal guru di sana sering mengingatkan kepada siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.

Pada lingkungan sekolah selain terdapat sarana dan prasarana yang menunjang juga ada pula penjual makanan yang tidak sehat. Siswa biasanya sering jajan sembarangan yang tentu membahayakan bagi kesehatan tubuh. Di SD N 2 Wonosari perlu ditambah kantin sehat. Kantin sehat berhubungan erat dengan penyediaan makanan jajanan sehat bagi siswa. Kantin sehat, menurut Febrianti, A (2016) adalah suatu ruangan atau bangunan di sekolah yang dimanfaatkan untuk menyediakan makanan dan minuman sehat untuk melayani warga sekolah. Jadi, dalam kantin sehat ini hanya menjual makanan dan minuman yang sehat terbebas dari kuman, bahan kimia dan bahan berbahaya lainnya.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan kepala sekolah SD N 2 Wonosari yaitu dengan Ibu Endang yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan di sekolah, yaitu siswa-siswa di SD N 2 Wonosari sangat peduli terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan seperti menjaga badan agar tetap bersih dan menjaga lingkungan tetap bersih juga. Hal ini ditunjang dengan adanya mata pelajaran yang mengajarkan tentang pendidikan kesehatan, yaitu mata pelajaran pendidkan jasmani, kesehatan, dan olahraga. Dengan adanya mata pelajaran ini, siswa tidak hanya belajar tentang apa saja cangan olahraga, atau hanya belajar tentang bagaimana menjaga tubuh agar tetap sehat, namun juga tetap ada materi menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan, sehingga sebelum siswa itu praktik langsung bagaimana pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat dilakukan sehari-hari, hal itu sudah diajarkan pada materi pendidikan jasmani, kesehatan dan olahraga.

Pelaksanaan pendidikan kesehatan di SD N 2 Wonosari juga di dukung oleh semua warga sekolah yaitu kepala sekolah, guru-guru, siswa, dan penjaga sekolah. Dengan adanya dukungan ini pendidikan kesehatan dapat berjalan dengan lancar. Seperti saat kegiatan kerja bakti yang selalu di lakukan keran merupakan kegiatan rutin bulanan yaitu setiap hari jumat minggu keempat. Kegiatan ini adalah berupa kerja bakti seluruh warga sekolah untuk membersihkan lingkungan sekolah agar tetap bersih dan sehat, seperti menyapu halaman sekolah, mencabuti rumput-rumput liar, dan masih banyak kegiatan lainnya.

Tujuan dari pelaksanaan pendidikan kesehatan ini adalah agar warga sekolah mengerti tentang kesehatan dan menjaga kesehatan masing-masing dan lingkungan sekolah. Pelaksanaan pendidikan kesehatan ini juga terutama mengajarkan siswa-siswa SD N 2 Wonosari bahwa menjaga tubuh agar tetap sehat itu sangatlah penting, serta tetap menjaga lingkungan agar tetap bersih, karena dengan lingkungan yang bersih akan terasa nyaman saat berada di sekolah.

Dengan pendidikan kesehatan yang telah diberikan kepada siswa, siswa di sekolah ini menjadi lebih peduli dengan lingkungan kelas dan lingkungan sekolah. Sebagai contoh adalah saat siswa jajan, bungkus jajan tadi dibuang ke tempat sampah, dan siswa-siswa juga selalu di ajarkan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, hal ini sangatlah penting untuk kebersihan dan kesehatan siswa-siswa. siswa juga diberikan piket kelas harian yang akan mengajarkan kepada siswa bahwa kelas harus bersih saat proses pembelajaran.

Pelaksanaan pendidikan kesehatan ini juga bisa berjalan karena terdapat pengawasan dari guru-guru juga. Guru di SD N 2 Wonosari selalu memperhatikan pakaian dari siwa, serta memperhatikan apakah siswa sudah membuang sampah pada tempatanya atau belum. Karena tentu masih saja ada siswa yang tidak membuang sampah pada tempatnya, dan siswa yang masih malas untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Sehingga langkah dari guru disini apabila melihat siswa yang seperti itu akan langsung menegur dan menasehati untuk tidak mengulanginya lagi.

Sarana dan prasana di SD N 2 Wonosari sudah mendukung pelaksanaan pendidikan kesehatan, karena fasilitas sekolah sudah cukup memadai, hanya saja ada satu yang dirasa belum memadai, yaitu penggunaan satu toilet untuk 92 siswa.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwasiswa-siswa di SD N 2 Wonosari sangat peduli terhadap pelaksanaan pendidikan kesehatan seperti menjaga badan agar tetap bersih dan menjaga lingkungan tetap bersih juga. Hal ini ditunjang dengan adanya mata pelajaran yang mengajarkan tentang pendidikan kesehatan, yaitu mata pelajaran pendidkan jasmani, kesehatan, dan olahraga. Dengan adanya mata pelajaran ini, siswa tidak hanya belajar tentang apa saja cangan olahraga, atau hanya belajar tentang bagaimana menjaga tubuh agar tetap sehat, namun juga tetap ada materi menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan, sehingga sebelum siswa itu praktik langsung bagaimana pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat dilakukan sehari-hari, hal itu sudah diajarkan pada materi pendidikan jasmani, kesehatan dan olahraga.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan. 2012. Waspadai Gejala Penyakit Mematikan. Jakarta: ORYZA.

Depdiknas.2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.2014. Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah. Jakarta.

Mardhiah. 2013. Pendidikan Kesehatan Dalam Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Keluarga Dengan Hipertensi. Jurnal Keperawatan Vol. 1 No. 1 Ilmu Keperawatan Universitas Syah Kuala Banda Aceh.

Moleong. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:PTRemaja Rosdakaraya

Mulyani, Sri. 2017. Tingkat Dan Harapan Warga Sekolah Terhadap Tingkat Usaha Kesehatan Sekolah Di Sekolah Dasar Jakarta. Jurnal Perawatan Klinis Dan Komunitas Vol. 01 No.1