Announced Visitation Sebagai Upaya Mengatasi Permasalahan Guru
KUNJUNGAN DENGAN PEMBERITAHUAN SEBELUMNYA (ANNOUNCED VISITATION) SEBAGAI UPAYA
MENGATASI PERMASALAHAN GURU
DALAM MENGELOLA KELAS PEMBELAJARAN BERPUSAT
PADA SISWA DI SD NEGERI 2 PLOSOREJO
KECAMATAN TAWANGHARJO, KABUPATEN GROBOGAN,
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Tri Maryuni
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo
ABSTRAK
Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan terlebih dahulu (Announced Visitation), terhadap peningkatan ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa bagi guru di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan, semester I tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan pada semester 1 tahun pelajaran 2016/2017, dimulai bulan Agustus 2016 sampai dengan Desember 2016. Subjek penelitian sebanyak 6 guru. Indikator keberhasilan apabila semua guru telah mencapai nilai kinerja dengan kategori sangat baik, dengan nilai rata-rata minimal lebih dari 9.8 (> 9.8), dengan prosentase penguasaan indikator telah mencapai lebih dari >85%. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa melalui kunjungan dengan adanya pemberitahuan sebelumnya (announced visitation) dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa. Peningkatan nilai keterampilan guru dari kondisi awal (prasiklus) hingga siklus III sebesar 7,83. Pada kegiatan prasiklus nilai skor rata-rata sebesar 10 meningkat menjadi 12,67 pada kegiatan siklus I meningkat menjadi 15,33 pada siklus II dan meningkat menjadi 17,83 pada siklus III. Prosentasi penguasaan guru terhadap komponen penilaian mengalami peningkatan dari prasiklus ke siklus I meningkat dari 50% menjadi 63,33%, dari siklus I ke siklus II meningkat dari 63,33% menjadi 76,67%, dari siklus II ke siklus III meningkat dari 76,67% menjadi 89,17%, dengan demikian setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan dari pasiklus sebesar 50,00%, meningkat menjadi 89,17%.
Kata Kunci: keterampilan mengelola kelas, supervisi dan announced visitation
PENDAHULUAN
Pengelolaan kelas merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh guru. Pengelolaan kelas berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Kegiatan ini berkenaan dengan bagaimana seorang guru menyusun suatu kelas untuk pembelajaran, bagaimana guru berinteraksi dengan siswa dan mendorong siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain, bagaimana guru menangani perilaku salah siswa, bagaimana guru membuat dan menjalankan aturan, dan bagaimana guru mengatur waktu (Secada, 2000).
Karena pentingnya pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran, maka pengelolaan kelas cukup mendapat perhatian dalam Standar Proses Pendidikan yaitu melalui Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Khusus pengelolaan kelas, dijelaskan dalam lampiran peraturan menteri tersebut khususnya bab IV, huruf A poin 3, tersurat bahwa terdapat 10 (sepuluh) butir yang perlu dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas.
Khusus dalam pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centred Learning), guru adalah fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga aktivitas guru dalam menyampaikan materi menjadi berkurang, namun dalam pembelajaran ini guru harus benar-benar mampu menciptakan suasana yang nyaman dalam belajar. Guru harus mampu mengatur tempat duduk siswa baik baik tempat duduk perorangan maupun tempat duduk untuk kelompok belajar. Saat menyampaikan informasi, guru dituntut untuk dapat menyampaikan dengan volume yang dapat didengar oleh semua siswa, dengan intonasi yang tidak membosankan. Kata-kata yang digunakan oleh guru hendaknya mudah dimengerti oleh siswa dengan bahasa yang santun.Durasi waktu yang digunakan untuk menyampaikan materi, harus disesuaikan dengan kondisi siswa. Guru harus mampu memberikan umpan balik dan penguatan terhadap respon siswa. Guru diharuskan memiliki kemampuan untuk mendorong siswa agar berani mengemukakan pendapat, dan lain sebagainya. Komponen pengelolaan kelas seperti dimaksud dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013. Khusus pengelolaan kelas, dijelaskan dalam lampiran peraturan menteri tersebut khususnya bab IV, huruf A poin tersebut, berdasarkan pantauan di lapangan, menunjukkan bahwa guru kurang memperhatikan, guru memiliki kecenderungan untuk mengejar target materi, daripada pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, akibatnya langkah-langkah dalam mengelola kelas sering tidak dilakukan dengan baik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan awal semester I Tahun pelajaran 2016/2017, sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya, diketahui bahwa ketrampilan guru dalam mengelola kelas, khususnya dalam pelaksanan pembelajaran yang berpusat pada siswa yang dinilai dengan menggunaka komponen pengelolaan kelas dengan mengacu pada Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standart proses pendidikan dasar dan menengah, diketahui bahwa penguasaan guru terhadap komponen pengelolaan kelas baru mencapai 50%, artinya, dalam mengelola kelas, guru belum melakukan langkah-langkah seperti dipersyaratkan dalam standar proses pendidikan.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu adanya upaya-upaya agar dalam mengelola kelas, khususnya dalam pelaksanakan pembelajaran yang berbasis pada siswa, guru dapat mengelola kelas dengan baik. Adapun upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pembinaan dengan teknik kunjungan dengan pemberitahuan terlebih dahulu (Announced Visitation), yaitu suatu teknik pembinaan dengan cara mengunjugi secara langsung dan melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran, dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan kinerja guru, dan berdasarkan hasil kunjungan tersebut supervisor dapat secara langsung melakukan perbincangan untuk memberikan masukan kepada guru.
Pemberitahuan terlebih dahulu sebelum dilakukan kunjungan, dimaksudkan agar guru memiliki persiapan sebelumnya. Namun pemberitahuan tersebut tidak dijelaskan secara rinci fokus pengamatan yang akan dilakukan. Dengan demikian guru tidak menyiapkan secara khusus tentang apa yang harus dilakukan saat dilaksanakan kunjungan.
Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, yaitu memperbaiki kinerja guru, khususnya dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa, maka kegiatan perbaikan ini didesain dalam bentuk penelitian tindakan sekolah (PTS), dan sekaligus sebagai kegiatan pengembangan profesionalisme. Adapun judul yang sesuai dengan pokok permasalahan, upaya yang akan dilakukan, waktu dan atempat penelitian penelitian, maka judul PTS ini adalah: Kunjungan dengan Pemberitahuan Sebelumnya (Announced Visitation) Sebagai Upaya Mengatasi Permasalahan Guru dalam Mengelola Kelas Pembelajaran Berpusat pada Siswa di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah: Bagaimanakah proses dan hasil pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan terlebih dahulu (Announced Visitation), terhadap peningkatan ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa bagi guru di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan, semester I tahun Pelajaran 2016/2017.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan terlebih dahulu (Announced Visitation), terhadap peningkatan ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa bagi guru di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan, semester I tahun Pelajaran 2016/2017.
KAJIAN TEORI
Supervisi
Menurut Purwanto (2010) supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif. Sedangkan menurut Manullang (2005) menyatakan bahwa supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilanya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Supervisi merupakan usaha memberi pelayanan agar guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik.
Kunjungan dengan Pemberitahuan
Kunjungan kelas menurut Purwanto (2009) adalah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan seorang supervisor (kepala sekolah dan pengawas) untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Kunjungan kelas merupakan teknik yang paling efektif untuk mengamati guru bekerja, alat, metode dan teknik mengajar tertentu yang dipakainya. Dan untuk mempelajari situasi belajar secara keseluruhan dengan memperhatikas semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan muridnya (Sagala, 2009:239). Kunjungan kelas dengan pemberitahuan terlebih dulu (announced visitation), sebelum mengadakan kunjungan kelas, Supervisor memberitahu guru bahwa dia akan mengunjungi kelas pada waktu yang telah ditetapkan (Sagala, 2012:187).
Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas
Menurut Anitah (2009) keterampilan guru adalah seperangkat kemampu-an/kecakapan guru dalam melatih/membimbing aktivitas dan pengalaman seseorang serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri kepada lingkungan. Jadi, persepsi siswa tentang keterampilan guru adalah penilaian berupa tanggapan atau pendapat siswa terhadap kemampuan/kecakapan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Untuk mencampai hal tersebut maka dibutuhkan keterampilan-keterampilan dasar seorang guru dalam mengajar.
Menurut Hadari Nawawi (2010: 116) Pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.
Kerangka Pemikiran
Pengelolaan kelas merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh guru. Guru yang memiliki ketrampilan mengelola kelas dengan baik, memungkinkan guru dapat melakukan interaksi dengan siswa dan mendorong siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
Walaupun sebagian besar guru di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan telah memiliki pengalaman yang cukup, namun dalam melaksanakan tugas, sering mengabaikan langkah-langkah dalam mengelola kelas yang benar. Hal ini disebabkan guru lebih terfokus pada penyelesaian target materi, dan pelaksanaan pembelajaran berpusat pada siswa. Akibatnya dalam pelaksanaan pembelajaran guru mengesampingkan kenyamanan, kedisiplinan, dan ketertiban siswa dalam belajar.
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka guru perlu diingatkan kembali akan pentingnya pengelolaan kelas yang benar, sehingga timbul kesadaran guru, bahwa mengelola kelas merupakan ketrampilan yang penting disamping ketrampilan lainnya, melalui pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah: “Kunjungan dengan Pemberitahuan Sebelumnya (Announced Visitation) dapat mengatasi permasalahan Guru dalam Mengelola Kelas Pembelajaran Berpusat pada Siswa di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017â€.
METODE PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Ditetapkannya lokasi ini sebagai tempat penelitian, karena peneliti adalah kepala sekolah di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan dan peneliti akan memperbaiki keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan semester 1 tahun pelajaran 2016/2017, dimulai bulan Agustus 2016 sampai dengan Desember 2016. Dalam penelitian tindakan sekolah ini yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah guru di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan sebanyak 6 guru.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Teknik observasi, digunakan dalam rangka mengumpulkan nilai keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa berdasarkan indikator penilaian yang telah ditetapkan. Teknik dokumentasi, yaitu teknik untuk memperoleh data melalui pengumpulan dokumen sebagai kelengkapan laporan penelitian, dalam penelitian ini dokumen yang dimaksudkan adalah foto-foto kegiatan peneliti dan guru, dan ijin penelitian. Prosedur yang ditempuh pada tiap-tiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, yang satu sama lainnya saling berkesinambungan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh dari kegiatan prasiklus, siklus pertama, dan siklus kedua, dan seterusnya, sehingga akan diperoleh gambaran kemajuan keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa. Proses analisis dilakukan selama proses tindakan dan sesudah penelitian. Indikator kinerja adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tindakan. Hasil penelitian dikatakan berhasil apabila semua guru telah mencapai nilai kinerja dengan kategori sangat baik, dengan nilai rata-rata minimal lebih dari 9.8 (> 9.8), dengan prosentase penguasaan indikator telah mencapai lebih dari >85%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prasiklus
Hasil pengamatan prasiklus terlihat pada lampiran (lampiran 2). Berdasarkan hasil penilaian tersebut, peneliti melakukan rekap data, menghitung skor rata-rata dan mengkategorisasikan hasil penilaian seperti terlihat pada lampiran (lampiran 3). Secara ringkas, nilai ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran yang berpusat pada siswa, dapat diketahui bahwa keterampilan guru di SD Negeri 2 Plosorejo dalam mengelola kelas pembelajaran yang berpusat pada siswa tergolong cukup dengan skor rata-rata sebesar 10. Berdasarkan kategorisasi penilaian yang telah ditentukan dari enam guru, terdapat 1 guru dengan kategori baik, sedangkan sisanya 5 guru tergolong cukup.
Berdasarkan rekapitulasi data hasil observasi ketramilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa, selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana guru menguasai komponen penilaian, maka peneliti menghitung prosentase ketercapaian indikator berdasarkan skor setiap indikator. Hasil prosentase ketercapaian komponen/indikator ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa dapat diketahui bahwa rata-rata prosentase ketercapaian yang diperoleh guru adalah 50%. Prosentasi terendah sebesar 33.33%, dan prosentase tertinggi sebesar 58.33%. Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa ketrampilan dalam mengelola kelas pembelajaran yang berpusat pada siswa belum maksimal, sehingga perlu diupayakan langkah perbaikan. Adapun langkah perbaikan yang akan ditempuh adalah melalui pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya (announced visitation).
Siklus I
Untuk mengetahui perkembangan ketrampilan guru dalam mengelola kelas, setelah dilakukan kunjungan kelas, peneliti menilai secara langsung. Observasi dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disusun, yaitu mulai tanggal 15 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2016. Hasil penilaian ketrampilan guru dalam mengelola kelas berdasarkan hasil observasi, seperti terlampir (lampiran 5), berdasarkan hasil penilaian tersebut, selanjutnya dibuat rekapitulasi data, hasilnya seperti terlampir (lampiran 6). Ringkasan hasil observasi, dapat diketahui bahwa skor rata-rata ketrampilan guru pada siklus I sebesar 12,67 (kategori baik). Rekapitulasi prosentase ketercapaian komponen/indikator ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa, hasilnya diketahui rata-rata prosentase ketercapaian indikator sebesar 63,33%, prosentase tertinggi sebesar 75,00%, sedangkan prosentase terendah sebesar 50%.
Berdasarkan hasil penilian terhadap guru, diketahui bahwa skor rata-rata sebesar 12,67 (kategori baik), dengan prosentasi penguasaan indikator rata-rata sebesar 63,33%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan I berupa pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya, ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa, mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut belum mencapai indikator yang telah ditetapkan, yaitu nilai rata-rata lebih dari 9.8 (> 9.8), dengan prosentase penguasaan indikator telah mencapai lebih dari >85%. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan berupa kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya, untuk meningkatkan ketrampilan guru.
Siklus II
Hasil penilaian ketrampilan guru dalam mengelola kelas berdasarkan hasil observasi, seperti terlampir (lampiran 8), berdasarkan hasil penilaian tersebut, selanjutnya dibuat rekapitulasi data, hasilnya seperti terlampir (lampiran 9). Ringkasan hasil observasi, dapat diketahui bahwa skor rata-rata ketrampilan guru pada siklus II sebesar 15,33 (kategori sangat baik). Prosentase ketercapaian Indikator keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa diketahui rata-rata prosentase ketercapaian indikator sebesar 76,67%, prosentase tertinggi sebesar 83,33%, sedangkan prosentase terendah sebesar 66,67%.
Berdasarkan hasil penilian terhadap guru, diketahui bahwa skor rata-rata sebesar 15,33 (kategori baik), dengan prosentasi penguasaan indikator rata-rata sebesar 76,67%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan tindakan I berupa pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya, ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa, mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut belum mencapai indikator yang telah ditetapkan, yaitu nilai rata-rata lebih dari 9.8 (> 9.8), dengan prosentase penguasaan indikator telah mencapai lebih dari >85%. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan berupa kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya, untuk meningkatkan ketrampilan guru.
Siklus III
Observasi siklus III dilakukan mulai tanggal 26 September sampai dengan 1 Oktober 2016. Hasil penilaian ketrampilan guru dalam mengelola kelas berdasarkan hasil observasi, seperti terlampir (lampiran 11), berdasarkan hasil penilaian tersebut, selanjutnya dibuat rekapitulasi data, hasilnya seperti terlampir (lampiran 12). Ringkasan hasil observasi dapat diketahui bahwa skor rata-rata ketrampilan guru pada siklus III sebesar 17,83 (kategori sangat baik). Prosentase ketercapaian Indikator keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa diketahui rata-rata prosentase ketercapaian indikator sebesar 89,17%, prosentase tertinggi sebesar 91,67%, sedangkan prosentase terendah sebesar 83,33%. Berdasarkan hasil penilaian, diketahui bahwa skor rata-rata sebesar 17,83 (kategori sangat baik) dan semua guru telah dapat mencapai kategori sangat baik, prosentasi penguasaan indikator rata-rata sebesar 89,17%. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa telah dapat mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, untuk itu penelitian tidak diteruskan.
Pembahasan
Perbandingan Nilai Rata-Rata Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas Pembelajaran Berpusat pada siswa
Perbandingan nilai keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa prasiklus dengan siklus I, , menunjukkan bahwa nilai rata-rata prasiklus sebesar 10, dan setelah dilakukan tindakan siklus I, meningkat menjadi 12,67, dengan demikian terjadi peningkatan ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa, sebesar 2,67. Peningkatan terjadi pada semua guru.
Perbandingan Nilai Rata-Rata Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas Pembelajaran Berpusat Pada Siswa Siklus I dengan Siklus II
Perbandingan nilai keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa siklus I dengan siklus II, menunjukkan bahwa nilai rata-rata siklus I sebesar 12,67, dan setelah dilakukan tindakan ke II berupa pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya, nilai rata-rata ketrampilan guru meningkat menjadi 15, dengan demikian terjadipeningkatan sebesar 2,67. Peningkatan terjadi pada sebagian guru.
Perbandingan Nilai Rata-Rata Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas Pembelajaran Berpusat Pada Siswa Siklus II dengan Siklus III
Perbandingan nilai keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa siklus II dengan siklus III, menunjukkan bahwa nilai rata-rata ketrampilan guru dalam mengelola kelas siklus II sebesar 15,33, dan setelah dilakukan tindakan siklus III meningkat menjadi 18, dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 2,5. Peningkatan terjadi pada sebagian guru.
Perbandingan Nilai Rata-Rata Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas Pembelajaran Berpusat Pada Siswa Prasiklus Dengan Siklus III
Secara keseluruhan peningkatan ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa, sebelum dilakukan tindakan (prasiklus) dengan setelah dilakukan tindakan sebanyak 3 (tiga) kali tindakan, hasilnya menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari prasiklus sebesar 10, dan siklus III sebesar 17,83, artinya terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 7,83. Peningkatan terjadi pada semua guru.
Perbandingan Prosentase Penguasaan Indikator
Perbandingan prosentase penguasaan indikator keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa pada prasiklus dengan siklus I, dapat diketahui bahwa prosentase penguasaan indikator ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa prasiklus sebesar 50%, setelah dilakukan tindakan I, meningkat menjadi 63,33%, artinya terjadi peningkatan sebesar 13,33%.
Perbandingan Prosentase Penguasaan Indikator siklus I dengan Siklus II
Perbandingan prosentase penguasaan indikator keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa pada siklus I dengan siklus II, dapat diketahui bahwa prosentase penguasaan indikator ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa siklus I sebesar 63,33% setelah dilakukan tindakan II, berupa pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya, meningkat menjadi 76,67%, artinya terjadi peningkatan sebesar 13,33%.
Perbandingan Prosentase Penguasaan Indikator siklus II dengan Siklus III
Perbandingan prosentase penguasaan indikator siklus II dengan siklus III, dapat diketahui bahwa prosentase penguasaan indikator ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa siklus II sebesar 76,67% setelah dilakukan tindakan III, meningkat menjadi 89,17%, artinya terjadi peningkatan sebesar 13,33%
Perbandingan Prosentase Penguasaan Indikator prasiklus dengan Siklus III
Perbandingan prosentase penguasaan indikator keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa pada prasiklus dengan siklus III, dapat diketahui bahwa prosentase penguasaan indikator ketrampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat sebelum dilakukan tindakan (prasiklus) sebesar 50%, dan setelah dilakukan tindakan sebanyak 3 (tiga) kali tindakan meningkat menjadi 89,17%. artinya terjadi peningkatan sebesar 39,17%.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa melalui kunjungan dengan adanya pemberitahuan sebelumnya (announced visitation) dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Peningkatan nilai keterampilan guru dari kondisi awal (prasiklus) hingga siklus III sebesar 7,83. Pada kegiatan prasiklus nilai skor rata-rata sebesar 10 meningkat menjadi 12,67 pada kegiatan siklus I (peningkatan sebesar 2,67). Pada siklus I skor nilai rata-rata sebesar 12,67 meningkat menjadi 15,33 pada siklus II (peningkatan sebesar 2,67). Pada siklus II skor nilai rata-rata sebesar 15,33 meningkat menjadi 17,83 pada siklus III (peningkatan sebesar 2,5).
Prosentasi penguasaan guru terhadap komponen penilaian mengalami peningkatan dari prasiklus ke siklus satu meningkat dari 50% menjadi 63,33% atau meningkat sebesar 13,33%, dari siklus I ke siklus II meningkat dari 63,33% menjadi 76,67% atau meningkat sebesar 13,33%, dari siklus II ke siklus III meningkat dari 76,67% menjadi 89,17% atau meningkat sebesar 12,50%, dengan demikian setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan dari pasiklus sebesar 50,00%, meningkat menjadi 89,17% atau meningkat sebesar 39,17%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pembinaan teknik kunjungan dengan pemberitahuan sebelumnya mampu meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas pembelajaran berpusat pada siswa di SD Negeri 2 Plosorejo Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan.
Implikasi
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut di atas, maka hal ini membuktikan bahwa pembinaan tekink kunjungan kelas dengan pemberitahuan sebelumnya, dapat memotivasi guru dalam melaksanakan tugas dengan baik. Dengan demikian jika pembinaan guru dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan teknik yang tepat, maka hal ini akan berdampak positif terhadap perkemangan profesionalisme guru.
Saran-Saran
Untuk UPTD Pendidikan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan
Sebaiknya pembinaan guru yang dilakukan oleh Pengawas UPTD Pendidikan Kecamatan Tawangharjo dilakukan dengan teknik yang bervariasi, dan dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan sekolah, sehingga hasil pembinaan langsung dapat dirasakan oleh guru, dan akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.
Untuk Kepala Sekolah Lain
Sebaiknya dalam melaksanakan pembinaan guru, digunakan teknik yang sesuai dengan permasalahan yang timbul, dalam bentuk penelitian tindakan sekolah, sekaligus tindakan tersebut dapat bermanfaat untuk kegiatan pengembangan profesonalisme.
Untuk Guru
Sebaiknya dalam melaksanakan tugas, selain melaksankaan tugas pokok mengajar, guru memperhatikan standar proses yang telah ditetapkan, dan instrumen penilaian kinerja guru, dengan demikian guru dapat melakukan penilaian diri berdasarkan instumen tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri, 2009, Metode Pembelajaran, Surakarta: UNS Press.
M. Manullang, 2005. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Nawawi, Hadari. 1996. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Jakarta: Haji Mas Agung
Purwanto, Ngalim. 2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.