Cooperative Learning Berbantuan Kartu Domap Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU DOMAP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 1 PEJAGOAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Aman Kusna Nugraha
SMPN 1 Pejagoan Kota Kebumen
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup bagi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2017/2018 melalui penggunaan Kartu Domap. Penelitian ini dilaksanakan SMP Negeri 1 Pejagoan pada tahun pelajaran 2017/2018 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VII E yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada siklus I pembelajaran dilakukan dengan penggunaan Kartu Domap secara kelompok besar tanpa daftar pertanyaan, sedangkan pada siklus II penggunaan Kartu Domap secara kelompok kecil disertai daftar pertanyaan. Pada masing masing siklus terdiri dari empat tahapan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan deskriptif komparatif. Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2, baik untuk aktivitas belajar dan prestasi belajar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, penggunaan Kartu Domap dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup bagi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018. Terbukti persentase jumlah siswa dalam kategori aktivitas belajar baik meningkat dari kondisi awal 28% menjadi 68% pada siklus I dan menjadi 88% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar 60% dari kondisi awal. Kedua, penggunaan Kartu Domap dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup bagi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018. Terbukti persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 33% menjadi 82% pada siklus I dan menjadi 99% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar 66% dari kondisi awal.
Kata kunci: Cooperatif Learning, Kartu Domap, prestasi belajar IPA.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
SMP Negeri 1 Pejagoan merupakan sekolah yang berada di daerah pinggiran kota Kebumen. Sebagai sekolah non favorit, sebagian besar siswa yang masuk ke SMP Negeri 1 Pejagoan merupakan limpahan dari sekolah-sekolah yang lebih favorit dengan nilai prestasi belajar SD yang rendah. Ketuntasan belajar ideal 75% belum dapat diterapkan di SMP Negeri 1 Pejagoan. Pada tahun pelajaran 2017/2018, nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran IPA pada kelas VII adalah 70. Pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018, hasil ulangan harian materi Objek IPA dan pengamatannya kelas VIIE menunjukkan rata-rata nilai 53 dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 27 dari 32 siswa dimana 10 siswa (32%) yang tuntas dan 22 siswa (68%) tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah.
Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa cenderung pasif dan menunggu temannya untuk mengerjakan tugas. Beberapa siswa bahkan sama sekali tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak bisa atau tidak membawa buku dan lebih memilih bercakap-cakap atau bermain-main dengan teman daripada mengerjakan tugas. Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan individualis. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa masih rendah.
Media pembelajaran yang tepat dapat melibatkan siswa berperan secara aktif baik secara fisik, mental maupun emosional. Media pembelajaran dapat menarik minat dan gairah belajar siswa (Susilana, 2007). Media pembelajaran Kartu Domap (Domino Makhluk Hidup) merupakan media pembelajaran berupa seperangkat kartu domino pada materi klasifikasi makhluk hidup. Media pembelajaran Kartu Domap digunakan pada pembelajaran dengan model games atau permainan.
Pada praktiknya, pembelajaran IPA pada kelas VII lebih banyak disajikan dengan metode ceramah. Pembelajaran lebih berorientasi pada guru (teacher centered), siswa tidak dilibatkan secara aktif. Media pembelajaran yang digunakan masih sebatas presentasi powerpoint. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Guru belum menggunakan media pembelajaran Kartu Domap. Siswa kurang memiliki ketertarikan pada pelajaran IPA yang dianggap sulit dan teoritis saja sehingga aktivitas dan prestasi belajarnya rendah. Rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor siswa dan faktor guru. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa dari faktor guru karena guru belum menggunakan berbagai macam metode dan media. Sedangkan faktor siswa adalah siswa menganggap pelajaran IPA sulit, membosankan dan tidak menarik. Melihat rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas oleh guru untuk memecahkan masalah tersebut. Perlu ada tindakan memanfaatkan Kartu Domap untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA siswa SMP Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1) Mengapa aktivitas dan prestasi belajar siswa rendah?, 2) Faktor-faktor apa yang menyebabkan aktivitas dan prestasi belajar siswa rendah? , 3) Bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa?, 4) Apa yang harus digunakan oleh guru agar aktivitas dan prestasi belajar siswa dapat meningkat?
Rumusan Masalah
Apakah melalui model cooperative learning berbantuan Kartu Domap dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2017/2018?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup bagi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Tujuan Khusus untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup bagi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2017/2018 melalui penggunaan Kartu Domap.
Manfaat Penelitian
Manfaat bagi siswa Meningkatnya aktivitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Manfaat bagi guru dapat memanfaatkan Kartu Domap untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Guru dapat mengembangkan Kartu Domap. Guru dapat mengembangkan pembelajaran menggunakan Kartu Domap. Meningkatkan kinerja guru.
Manfaat bagi sekolah Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah. Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Model Cooperative Learning
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.
Ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran secara khusus diantaranya adalah: Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Lingkungan belajar yang duperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan model pembelajaran menurut Kardi dan Nur ada lima model pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengelola pembelajaran, yaitu: pembelajaran langsung; pembelajaran kooperatif; pembelajaran berdasarkan masalah; diskusi; dan learning strategi.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learningâ€, bahwa model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif, untuk itu harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong royong yaitu: 1.Saling ketergantungan positif, 2.Tanggung jawab perseorangan, 3.Tatap muka, 4. Komunikasi antar anggota, 5. Evaluasi proses kelompok.
Hakekat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif, metodik, sistimatis, universal, dan tentatif. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Media Pembelajaran
Media memiliki arti perantara atau pengantar. Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak atau audio visual. Menurut Miarso dalam Susilana (2007) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Media pembelajaran menurut Hamidjojo (Nuryani, 2005) adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran, yang biasanya sudah dituangkan dalam GBPP dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan bentuk informasi yang digunakan, media dapat diklasifikasikan menjadi media visual diam, media visual gerak, media audio, media audio video diam dan media audio visual gerak. Fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru melainkan sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Melalui media proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Penggunaan media pembelajaran akan meningkatkan kebermaknaan (meaningful) prestasi belajar. Nuryani (2005) menyebutkan beberapa fungsi media pembelajaran, diantaranya (1) memperjelas dan memperkaya/melengkapi informasi yang diberikan secara verbal, (2) meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar, (3) meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi, (4) menambah variasi penyajian materi, (5) pemilihan media yang tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan mencegah kebosanan siswa untuk belajar, (6) kemudahan materi untuk dicerna dan lebih membekas, sehingga tidak mudah dilupakan siswa, (7) memberikan pengalaman yang lebih kongkret bagi hal yang mungkin abstrak, (8) meningkatkan keingintahuan siswa, dan (9) memberikan stimulus dan merangsang respon siswa.
Domino
Menurut Fernando (2007) domino adalah sebuah permainan yang menggunakan balok-balok yang pada satu sisinya terdapat tanda lubang/tanda yang menyatakan nilainya dari 1 sampai dengan 6. Permainan domino dapat juga menggunakan kertas dan tanda yang berbentuk bulat digunakan untuk menyatakan nilai dari kartu domino tersebut. Jumlah kartu domino keseluruhan adalah 28 kartu. Permainan domino umumnya dimainkan oleh 4 orang, dapat juga kurang atau lebih.
Kartu Domap (Domino Makhluk Hidup)
Kartu domino yang digunakan dalam pembelajaran bukanlah kartu yang berisi bulatan-bulatan yang bernilai 1 sampai 6. Terdapat sejumlah penelitian tindakan kelas mengenai kartu domino. Rakhma (2010) menggunakan kartu domino untuk meningkatkan keterampilan belajar pecahan dalam pembelajaran matematika. Sirodjuddin (2007) menggunakan kartu domino unsur untuk meningkatkan prestasi belajar kimia pokok bahasan lambang unsur . Khomsatun (2010) menggunakan kartu domino sebagai media pembelajaran untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran matematika dan untuk menghafal fakta dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian serta digunakan untuk menghafal bangun-bangun geometri.. Kartu Domap (Domino Makhluk Hidup) merupakan media pembelajaran yang bentuknya dibuat seperti kartu domino. Kartu Domap mencakup materi pelajaran pada kompetensi inti 2. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Kompetensi dasar 3.2. Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari bendabenda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar. 3.3. Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai bagian kerja ilmiah, serta mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan bendabenda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati.
Aktivitas Belajar IPA
Aktivitas belajar IPA pada materi klasifikasi makhluk hidup meliputi membaca, memperhatikan gambar, menyatakan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interaksi, menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, termasuk menganalisis dan melihat hubungan antara pertanyaan dan jawaban pada Kartu Domap. Aktivitas belajar IPA difokuskan pada diskusi, interaksi/kerjasama dan keaktifan.
Prestasi Belajar IPA
Prestasi belajar
Hilgard dan Brower dalam Hamalik (2004) mengemukakan belajar sebagai perubahan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman . Sedangkan Hilgard dalam Nasution (1995) mengatakan belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dari laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor yang tidak termasuk latihan. Prestasi belajar siswa yang diharapkan adalah kemampuan lulusan yang utuh yang mencakup kemampuan kognitif, kemampuan psikomotor dan kemampuan afektif atau perilaku. Kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir. Kemampuan kognitif siswa secara hirarkhis terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kemampuan psikomotor berkaitan dengan keterampilan. Kemampuan psikomotor siswa dikembangkan melalui kegiatan praktik. Kemampuan afektif meliputi perilaku sosial, minat, sikap, disiplin dan sejenisnya.
Prestasi belajar IPA
Prestasi belajar IPA dikelompokkan menjadi dua aspek yaitu aspek pemahaman dan penerapan konsep serta aspek kinerja ilmiah. Aspek pemahaman dan penerapan konsep mencakup semua sub ranah dalam ranah kognitif. Aspek kinerja ilmiah mencerminkan semua aktivitas sains yang melatih dan mengembangkan baik keterampilan sains dan sikap ilmiah, aspek ini mencakup ranah psikomotor dan afektif.
Kerangka berpikir
Pada kondisi awal guru belum menggunakan media, aktivitas dan prestasi belajar IPA rendah. Agar prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup meningkat maka diperlukan adanya tindakan yang dilakukan guru, yaitu guru menggunakan Kartu Domap.
Siklus pertama adalah penggunaan Kartu Domap secara kelompok tanpa daftar pertanyaan pada materi klasifikasi makhluk hidup, dilanjutkan dengan siklus kedua penggunaan Kartu Domap secara kelompok disertai daftar pertanyaan pada materi klasifikasi makhluk hidup. Dari siklus I dan siklus II diharapkan aktivitas dan prestasi belajar meningkat.
Pada kondisi akhir diduga melalui penggunaan Kartu Domap maka aktivitas dan prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 dapat meningkat.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut, hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah: Penggunaan model Cooperative Learning berbantuan Kartu Domap dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup bagi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai bulan Agustus sampai bulan Desember tahun 2017. Pada bulan Agustus 2017 dilakukan penyusunan rencana kegiatan, penyusunan instrumen penelitian dilakukan pada bulan September 2017. Pada bulan Oktober dan November 2017 dilakukan tindakan. Setelah data dikumpulkan melalui penelitian tindakan kelas, maka dilakukan analisis data dan pembahasan, pada bulan Desember 2017 dilakukan penulisan laporan hasil penelitian. Pengumpulan data atau pelaksanaan tindakan dilakukan pada bulan Oktober–November 2017 karena menyesuaikan dengan alokasi waktu dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar isi.
Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Pejagoan karena peneliti mengajar di SMP Negeri 1 Pejagoan. Pada tahun pelajaran 2017/2018 peneliti mengajar di kelas VII sehingga penelitian ditujukan pada kelas VII E. SMP Negeri 1 Pejagoan yang terletak di Dusun Kebulusan. SMP Negeri 1 Pejagoan termasuk sekolah pinggiran dengan input siswa rata-rata rendah.
Subjek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan tahun pelajaran 2017/2018, banyaknya siswa adalah 32 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Obyek dalam penelitian ini yaitu aktivitas belajar IPA, prestasi belajar IPA dan model kooperatif learning berbantukan media pembelajaran berupa Kartu Domap.
Sumber Data
Sumber data primer diperoleh dari nilai ulangan harian. Data dari pengamat teman sejawat termasuk data sekunder. Sumber data sekunder diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan kolaborator. Data prestasi belajar merupakan data kuantitatif. Data hasil pengamatan aktivitas belajar merupakan data kualitatif. Dilihat dari banyaknya data ada 6, yaitu data kondisi awal tentang aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa, data siklus I tentang aktivitas belajar IPA dan prestasi belajar IPA, serta data siklus II tentang aktivitas belajar IPA dan prestasi belajar IPA. Data kondisi awal tentang prestasi belajar ada di daftar nilai. Data kondisi awal tentang kreativitas ada di buku catatan personal siswa.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik dokumentasi digunakan untuk mencari data kondisi awal aktivitas belajar IPA dan prestasi belajar IPA. Teknik pengamatan atau observasi digunakan untuk memperoleh data aktivitas belajar IPA pada siklus I dan II, Teknik tes digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar IPA pada siklus I dan II.
Alat pengumpulan data
Dokumen daftar nilai untuk data prestasi belajar kondisi awal, Dokumen catatan personal siswa untuk data aktivitas belajar IPA kondisi awal, Lembar observasi/pengamatan untuk mencari data aktivitas belajar IPA siklus I, Butir soal tes tertulis untuk prestasi belajar IPA siklus I, Lembar observasi/pengamatan untuk mencari data aktivitas belajar IPA siklus II, Butir soal tes tertulis untuk prestasi belajar IPA siklus II.
Validasi Data
Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid.
Data aktivitas belajar IPA yang diperoleh melalui pengamatan supaya diperoleh data yang valid divalidasi dengan bantuan kolaborasi dengan teman sejawat (triangulasi sumber antara peneliti, teman sejawat selaku kolaborator dan siswa). Data prestasi belajar IPA supaya valid perlu dibuat kisi-kisi sebelum soal disusun, Validasi dilakukan terhadap instrumen penilaian tes tertulis berupa penyusunan kisi-kisi sehingga terpenuhi validitas teoretik, khususnya content validity.
Analisis Data
Analisis data menggunakan deskriptif komparatif. Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus I dan siklus II, baik untuk aktivitas belajar maupun prestasi belajar. Membandingkan data dengan cara mendeskripsikan. Refleksi artinya menarik simpulan berdasarkan deskriptif komparatif kemudian dilanjutkan memberikan ulasan dan langkah tindak lanjut.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini dilihat dari peningkatan aktivitas dan prestasi belajar IPA melalui pembelajaran dengan menggunakan Kartu Domap. Indikator keberhasilan direfleksikan dengan: 60% siswa mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus I dan 70% siswa mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus II. Skor lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) merupakan skor aktivitas belajar dalam skala maksimum 5. 60% siswa memperoleh nilai prestasi belajar ≥ 70 pada siklus I dan 70% siswa memperoleh nilai prestasi belajar ≥ 70 pada siklus II. Nilai 70 merupakan nilai ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPA kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan pada tahun pelajaran 2017/2018, sedangkan 60% ketercapaian pada siklus I dan 70% pada siklus II adalah ketercapaian ideal yang diharapkan dalam penelitian ini
Prosedur Tindakan
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2 siklus. Pada siklus I pembelajaran dilakukan dengan penggunaan Kartu Domap secara kelompok besar tanpa daftar pertanyaan, sedangkan pada siklus II penggunaan Kartu Domap secara kelompok kecil disertai daftar pertanyaan. Siklus I dan II berlangsung pada 5 pertemuan (8 jam pelajaran). Variabel yang diteliti adalah penggunaan Kartu Domap sebagai penyebab serta aktivitas belajar dan prestasi belajar sebagai akibat. Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari (1) membuat perencanaan tindakan, (2) melaksanakan tindakan sesuai yang direncanakan, (3) melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan, dan (4) merefleksi deskriptif komparatif. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Siklus I
Perencanaan (planning), Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, satu set Kartu Domap, dan lembar pengamatan aktivitas belajar. Pelaksanaan Tindakan (Acting) guru melakukan apersepsi. Kegiatan Inti guru ber Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi, Penutup . Pengamatan (Observing), dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati proses belajar mengajar dengan menggunakan Kartu Domap secara kelompok. Observasi dilakukan oleh guru sebagai peneliti dan rekan sejawat selaku kolaborator. Aspek yang diobservasi adalah aktivitas belajar selama KBM dan prestasi belajar. Pengamatan proses pembelajaran menghasilkan skor aktivitas belajar, pengamatan prestasi belajar menghasilkan nilai ulangan harian.
Refleksi (Reflecting), Hasil pengamatan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa berupa nilai ulangan harian merupakan bahan untuk didiskusikan oleh peneliti dan kolaborator. Bahan tersebut dianalisa kemudian direfleksi. Hasil refleksi dijadikan dasar perbaikan bagi rencana tindakan pada siklus II dengan menggunakan Kartu Domap secara kelompok kecil dengan disertai daftar pertanyaan.
Siklus II
Perencanaan Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, Kartu domap, daftar pertanyaan dan lembar pengamatan.
Pelaksanaan Tindakan , guru melakukan Apersepsi, Kegiatan Inti, Konfirmasi , dan Penutup
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati proses belajar mengajar dengan menggunakan Kartu Domap secara kelompok kecil dengan disertai daftar pertanyaan. Pengamatan dilakukan oleh guru sebagai peneliti dan rekan sejawat sebagai kolaborator. Aspek yang diamati adalah aktivitas belajar selama KBM dan prestasi belajar. Pengamatan proses pembelajaran menghasilkan skor aktivitas belajar, pengamatan prestasi belajar menghasilkan nilai ulangan harian.
Refleksi dilakukan bersama antara peneliti dengan kolaborator. Hasil pekerjaan siswa berupa nilai ulangan harian serta hasil pengamatan aktivitas belajar merupakan bahan untuk didiskusikan. Bahan tersebut direfleksi. Hasil refleksi siklus II dijadikan dasar untuk merefleksi keseluruhan siklus apakah telah memberikan hasil sesuai yang diharapkan, yaitu meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup melalui penggunaan Kartu Domap.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa cenderung pasif dan menunggu temannya untuk mengerjakan tugas. Beberapa siswa bahkan bercakap cakap atau bermain-main dengan teman daripada mengerjakan tugas sama sekali tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak bisa atau tidak membawa buku dan lebih memilih asik sendiri. Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan individualis.
Aktivitas pada kondisi awal diamati pada pembelajaran sebelum dilaksanakan tindakan. Pengamatan dilakukan pada aspek diskusi, kerjasama dan keaktifan dalam pembelajaran materi Klasifikasi makhluk hidup. Pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan skor 1 sampai 5. Skor 5 = sangat baik, skor 4 = baik, skor 3 = cukup, skor 2 = kurang, dan skor 1 = sangat kurang.
Hasil pengamatan menunjukkan hanya terdapat 8 siswa (28%) mencapai rerata skor lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik). Hal ini menunjukkan aktivitas belajar IPA masih rendah.
Prestasi belajar pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan harian pada kompetensi dasar 3.2. Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda benda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar. 3.3. Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai bagian kerja ilmiah, serta mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan benda benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati.. Siswa diminta mengerjakan soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda dan uraian untuk mengetahui pemahaman konsep awal siswa. Ulangan harian terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 2 soal uraian. Nilai ulangan harian pada materi Klasifikasi makhluk hidup tersebut dianalisis untuk untuk mengetahui prestasi belajar di kondisi awal sebelum tindakan dilakukan. Hasil ulangan harian materi Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda benda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar kelas VII E menunjukkan rata-rata nilai 53 dengan 10 siswa (33%) yang tuntas dan 22 siswa (67%) tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar IPA masih rendah. Ketuntasan prestasi belajar berdasarkan hasil tes kondisi awal adalah sebesar 33%, terdapat 22 siswa dari 32 siswa yang belum tuntas belajar. Pada kondisi awal ini belum digunakan Kartu Domap sehingga aktivitas belajar dan prestasi belajar IPA kurang maksimal.
Deskripsi Hasil Siklus I
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, media Kartu Domap, dan lembar observasi. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilakukan dengan cara memperbaiki dengan menyesuaikan program pembelajaran yang telah dibuat di awal semester. RPP disusun sesuai dengan model RPP yang dilengkapi model permainan menggunakan Kartu Domap. Pembuatan media Kartu Domap dilakukan dengan berukuran 3,5 x 6 cm. Kartu Domap terdiri dari 2 bagian, bagian jawaban dan bagian pertanyaan. Masing-masing bagian diberi warna yang berbeda untuk memudahkan dalam membedakan. Lembar observasi aktivitas siswa dirancang untuk melakukan pengamatan dan penilaian pada aspek diskusi, kerjasama dan keaktifan.
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi yang disajikan pada siklus I mengenai Klasifikasi makhluk hidup. Siklus I dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan (8 jam pelajaran), pertemuan pertama pada 7 Agustus 2017 (2 jp), pertemuan kedua 9 Agustus 2017 (3 jp), pertemuan ketiga 21 Agustus 2017 (2 jp), dan pertemuan keempat pada 23 Agustus 2017 (3 jp). Ulangan harian dilaksanakan pada pertemuan kelima tanggal 28 Agustus 2017.
Terdapat 22 siswa (68%) mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus I. Rerata skor aktivitas adalah 3,27.
Aktivitas belajar IPA mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi awal rerata skor aktivitas meningkat dari 2,8 menjadi 3,27. Pada siklus I ini, jumlah siswa yang memiliki rerata skor lebih besar dari 3,00 ada 22 siswa (68%). Aktivitas belajar sebesar 68% telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 60% siswa mencapai skor lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus I.
Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Kartu Domap secara kelompok besar tanpa daftar pertanyaan pada materi klasifikasi makhluk hidup. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi awal, nilai terendah naik 41% dari 27 menjadi 38. Nilai tertinggi naik 5% dari 93 menjadi 98. Rata-rata nilai naik 36% dari 53 menjadi 72. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat. Ketuntasan belajar pada siklus I telah mencapai 88%, berarti telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 60% siswa memperoleh nilai prestasi belajar ≥ 70 pada siklus I.
Deskripsi Hasil Siklus II
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar pertanyaan, media 56 Kartu Domap pada materi kasifikasi makhluk hidup. Adapun lembar observasi aktivitas belajar siswa menggunakan format yang sama dengan siklus I. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilakukan dengan cara memperbaiki dengan menyesuaikan program pembelajaran yang telah dibuat di awal semester. RPP disusun sesuai dengan model RPP yang dilengkapi model permainan menggunakan Kartu Domap dengan disertai daftar pertanyaan. Pembuatan media Kartu Domap dilakukan dengan mempertimbangan hasil refleksi tindakan siklus I. Kartu Domap yang semula berukuran 3,5 x 6 cm diperbesar menjadi 7 x 12,6 cm. Desain Kartu Domap serupa dengan desain awal yaitu terdiri dari 2 bagian, bagian jawaban dan bagian pertanyaan, masing-masing bagian diberi warna yang berbeda untuk memudahkan dalam membedakan.
Pelaksanaan Tindakan, Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi ajar yang disajikan pada siklus II mengenai klasifikasi makhluk hidup. Siklus II dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan (8 jam pelajaran), pertemuan pertama pada 30 Agustus 2017 (2 jp), pertemuan kedua 4 September 2017 (3 jp), pertemuan ketiga 11 September 2017 (2 jp), dan pertemuan keempat pada 13 September 2017 (3 jp). Ulangan harian dilaksanakan pada pertemuan kelima tanggal 18 September 2017.
Pada siklus II pembelajaran menggunakan Kartu Domap disertai dengan daftar pertanyaan. Siswa dalam kelompok terlihat sangat antusias mengikuti permainan. Hasil pengamatan menunjukkan masih ada 3 siswa anggota kelompok 3 yang kurang aktif, lebih banyak pasif, cenderung diam dan kurang bekerja sama. Pemenang dalam permainan Kartu Domap pada siklus II adalah kelompok 2 yang habis kartunya, disusul kelompok 3 dan 4 dengan sisa kartu sama 3 lembar, dan kelompok 4 dengan sisa kartu 2 lembar. Aktivitas belajar IPA pada pembelajaran menggunakan Kartu Domap secara kelompok kecil dengan daftar pertanyaan diamati dengan menggunakan lembar observasi siswa. Ada tiga aspek yang diamati, yaitu diskusi, kerjasama, dan keaktifan. Terdapat 29 siswa (92%) mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus II. Rerata skor aktivitas belajar adalah 3,97.
Dari hasil tes tertulis siklus II diperoleh nilai terendah 63, nilai tertinggi 100 dan rerata nilai 76. Terdapat 31 siswa (99%) memperoleh nilai prestasi belajar ≥ 70 atau tuntas KKM.
Aktivitas belajar IPA mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan siklus I rerata skor aktivitas meningkat dari 3,27 menjadi 3,97. Pada siklus II ini, jumlah siswa yang memiliki skor lebih besar dari 3,00 ada 29 siswa (92%). Aktivitas belajar yang dicapai sebesar 92% telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 70% siswa mencapai skor lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus II.
Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan siklus I, nilai terendah naik 68% dari 28 menjadi 80. Nilai tertinggi naik 2% dari 98 menjadi 100. Rata-rata nilai naik 6% dari 72 menjadi 76. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat.
Ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapai 99%, berarti telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 70% siswa memperoleh nilai prestasi belajar ≥ 70 pada siklus II.
Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, penggunaan media Kartu Domap pada siklus I dan II berbeda. Pada siklus I Kartu Domap digunakan secara kelompok besar tanpa daftar pertanyaan sedangkan pada siklus II Kartu Domap digunakan secara kelompok kecil dengan daftar pertanyaan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan media Kartu Domap ternyata berdampak pada aktivitas dan prestasi belajar IPA. Aktivitas belajar IPA diamati pada aspek diskusi, kerjasama, dan keaktifan menunjukkan peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II.
Hasil Tindakan
Berdasarkan perbandingan data kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dijabarkan dalam pembahasan dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada siklus I maupun siklus II membawa peningkatan baik aktivitas belajar maupun prestasi belajar. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan Kartu Domap dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar IPA materi klasifikasi makhluk hidup bagi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 dapat terbukti.
PENUTUP
Simpulan
Melalui penggunaan Kartu Domap dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar IPA materi Klasifikasi makhluk hidup bagi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Pejagoan pada semester 1 tahun pelajaran 2017/2018.
Saran
Berdasarkan simpulan di atas dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Penelitian ini perlu diuji coba pada subyek yang lain, 2. Perlu dilakukan pengembangan Kartu Domap pada materi Klasifikasi makhluk hidup yang berbeda, 3. Perlu dirancang pembelajaran menggunakan Kartu Domap dengan berbagai metode pembelajaran yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, Mohammad. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.
Davis, Tricia M. Shepherd, Brooke and Zwiefelhofer, Tara. 2009. Reviewing for Exams: Do Crossword Puzzles Help in the Success of Student Learning?. The Journal of Effective Teaching. 9/3. 4 – 10.
Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas.
Fernando, Hary. 2007. Penggunaan Algoritma Brute Force dan Greedy dalam Permainan Domino. Bandung: STIMIK ITB.
Khomsatun, Siti. 2010. Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Domino Pada
Materi Bilangan Pecahan Menggunakan Model Pembelajaran Realistic
Mathematic Education. Tersedia online di http://citineu.blogspot.com/2010/04/ penggunaan-media-pembelajaran kartu.html