EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SUB TEMA

ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN KELAS 5 SD NEGERI SEGIRI 01

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Muhammad Zulfa

Yustinus Windrawanto

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

 

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan SDN Segiri 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan one-group-pretest-posttest design.Subyek dalam penelitian ini adalah siswa yang terdiri dari kelas 5 dengan jumlah 18 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif menggunakan paired sample t-test untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata anatara pretest dan posttest pada taraf signifikansi 0,05 yang dilakukan dengan berbantuan SPSS 24.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan nilai signifikansi 2 sisi atau sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini dibuktikan dengan nilai pretest yaitu 56,11 dan nila posttest yaitu 76,67 dengan selisih 20,55. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) efektif untuk menimgkatkan hasil belajar Subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan SDN Segiri 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2016-2017.

Kata Kunci:   Efektivitas, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT), Hasil Belajar, Tematik.

 

PENDAHULUAN

Orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya keseimbangan antara kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Seperti yang terlampir dalam Permendikbud No. 21 Tahun 2016 yang berisi Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah tentang Tingkat kompetensi dan Kompetensi inti yang sesuai dengan jenjang pendidikan dan jenis pendidikan. Peningkatan perkembangan mutu pendidikan erat kaitanya dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila hasil peningkatan siswa mengalami perkembangan dan peningkatan. Menurut Sobur (2003) yaitu, beberapa faktor yang mempengaruhi belajar anak atau dari individu dapat dibagi dua faktor endogen dan eksogen (faktor internal dan faktor eksternal).

Kurikulum 2013 tingkat Sekolah Dasar (SD) pada salah satu program pengajaran di kelas V tema “Organ Tubuh Manusia dan Hewan” subtema “Organ Tubuh Manusia dan Hewan” tujuannya adalah peserta didik lebih mengerti tentang bagian tubuh manusia dan hewan. Untuk mencapai tujuan tematik dan kompetensinya diperlukan suatu model untuk siswa supaya dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Peran aktif siswa juga harus didorong dengan suatu model yang menarik supaya siswa lebih mudah memahami konsep yang sulit dalam pembelajaran.

Pembelajaran yang dilakukan di SD Negeri Segiri 01 yang menerapkan kurikulum 2013, nampak kurangnya peran aktif dari peserta didik maupun variasi variasi pembelajaran dari guru. Guru sudah menerapkan tematik akan tetapi dalam proses pembelajaran cenderung belum menggunakan model yang bervariatif. Oleh karena itu guru harus menggunakan model pembelajaran yang bervariatif supaya siswa lebih mempunyai minat belajar. Terdapat banyak model yang variatif dalam pendidikan. Di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif.Salah satunya adalah tipe Number Head Together (NHT) yang diartikan sebagai sebuah model pembelajaran yang mengutamakan adanya aktivitas dalam mencari dan mengolah serta melaporkan informasi yang diperoleh dari berbagai macam sumber dan pada akhirnya siswa mempresentasikanya di depan kelas. Dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah tipe Number Head Togheter (NHT) merupakan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar. Dalam definisi siswa mencari dan mengolah serta melaporkan informasi yang diperoleh sehingga diharapkan siswa dapat mengingat pembelajaran tersebut dalam waktu yang panjang (Long Time Memory).

Tujuan penelitian ini untuk mengukur efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SD Negeri 01 Segiri Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017.

TINJAUAN PUSTAKA

Pembelajaran Tematik.

  Menurut Trianto (2010), pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran terpadu sehingga dapat memberikan pengalaman yang berharga kepada siswa. Depdiknas (2006), menyatakan bahwa pembelajaran tematik termasuk dalam satu tipe jenis dari pada model pembelajaran terpadu yang mana dalam beberapa mata pelajaran tersebut, digunakan suatu tema sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Sedangkan menurut Poerwadarminta, (1983), pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.

  Berdasarkan pengertian pembelajaran tematik menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan dari beberpa mata pelajaran dan dapat memberikan pengalaman berharga kepada siswa. Dalam Kurikulum 2013 menerapkan 5M dalam proses pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasi. Dalam mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Metode ini memiliki keunggulan tertentu dalam penyajian objeknya secara nyata , sehingga murid senang.

  Pembelajaran tematik bertujuan agar peserta didik menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya, menunjukan perilaku jujur, disiplin tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,dan tetangganya serta cinta tanah air, memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu dengan dirinya, Makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpai dirumah, di sekolah dan tempat bermain, menyajikan pengetahuan fakyual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia (Permendikbud No. 64 tahun 2013 tentang Standar Isi).

Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), efektivitas berasal dari kata efektif. Efektif berrti mempunyai efek, pengaruh, akibat atau membawa hasil.Efektifitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuannya. Suatu usaha akan dikatakan jika usaha itu tercpai tujuanya. Dapat dikatakan bahwa efektifitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan dengan hasil yang dicapai.Hal ini dipertegas oleh pendapat ahli. Menurut Hamdani (2011), cara mengukur efektivitas adalah menentukan transferbilitas (kemampuan memindahkan) prinsip-prinsip yang dipelajari. Kalau tujuan yang dicapai dalam waktu yang lebih singkat dengan strategi tertentu dari strategi yang lain, strategi itu lebih efektif.

Sedangkan menurut Hidayat (1986), efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, waktu) telah tercapai. Semakin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud efektivitas dalam penelitian ini adalah keberhasilan peserta didik untuk mencapai tujuan yang dinyatakan dalam hasil yang dicapai.Model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Togheter (NHT) dikatakan efektif jika ada perbedaan belajar antara pretest dan posttest.

Model Number Head Together (NHT)

Menurut Trianto (2011) Number head together (NHT) atau penomoran berfikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Spenser Kagan (1992) untuk melibatkan lebih banyak iswa dalam menelaah materi yang tercangkup dalam suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap pemahaman tersebut.Menurut Isjhoni (2007) tekhnik ini member kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban yang paling tepat.

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif yang tipe Number Head Togheter (NHT) merupakan alternative untuk meningkatkan hasil belajar, karena dengan mencari dan mengolah serta melaporkan informasi yang di peroleh diharapkan siswa dapat mengingat pembelajaran tersebut dalam waktu yang panjang (Long Time Memory). Peserta didik juga mampu bersosialisasi dengan teman-temanya belajar mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat , siswa dapat berbagi ilmu dan informasi , suasana kelas yang menyenangkan serta tidak ada siswa yang mendominasi dalam kegiatan pembelajaran karena semua siswa memiliki peluang yang sama untuk tampil menjawab pertanyaan.

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) menurut Anita Lie (2002):

1.     Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor.

2.     Guru membagi tugas dan masing-masing kelompok mengerjakanya.

3.     Kelompok mendiskusikan jawaban dan memastikan setiap anggota kelompok mengerjakan serta mengetahui jawabanya.

4.     Guru memanggil salah satu nomor siswa, dan nomor yang di panggil melaporkan hasil diskusi.

5.     Tanggapan dari siswa lain, kemudian guru menunjuk nomor lain.

6.     Kesimpulan

Sehubungan dengan pendapat Anita Lie (2002) dalam pembelajaran Number Head Together (NHT) langgkah-langkah pembelajaran yang harus diperhatikan:

1.     Pembagian Kelompok: guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang heterogen secara kemampuan, jenis kelamin, ras, dan lain-lain. Kelompok kecil terdiri dari 3-5 orang siswa.

2.     Penomoran: setiap siswa dalam satu kelompok diberi nomor 1-5. Dengan demikian, setiap kelompok akan mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai jumplah kelompoknya.

3.     Mengajukan pertanyaan: langkah ini dilakukan oleh guru dengan mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa dalam satu kelas. Pertanyaan yang diberikan tidak menyimpang dengan materi yang diberikan dan usahakan pertanyaan yang diberikan bervariatif.

4.     Berfikir Bersama: disinilah letak kerja sama dan saling tukar pendapat antar anggota kelompok, serta membantu kelompok lain yang mengalami kesulitan. Kemudian ketua kelompok meyakinkan setiap anggota kelompok tersebut mengerti dan paham dngan soal yang di berikan, sehingga akan tercapai tujuan bersama. Setiap anggota kelompok harus mengetahui jawabannya. Supaya ketika guru memanggil nomor siswa secara acak, siswa tersebut harus siap dan berani memberikan jawaban yang sudah dipahami dan didiskusikan dalam kelommpoknya.

5.     Menjawab: setelah berfikir bersama, saling tukar pendapat, berdiskusi dan saling membantu dalam kerja kelompok, guru memanggil salah satu nomor secara acak dari kelompok kecil. Kelompok lain yang sama menanggapi jawaban tersebut.

Menurut Jerolikem dan Parker (dalam Isjoni, 2007) kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Number head together (NHT) yaitu:

1.     Dapat meningkatkan prestasi siswa

2.     Dapat memperdalam pemahaman siswa

3.     Menyenangkan dalam belajar

4.     Mengembangkan sikap kepemimpinan

5.     Mengembangkan sikap ingin tahu

6.     Meningkatkan rasa percaya diri

7.     Suasana kelas rileks dan menyenangkan

8.     Terjalinya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dan guru

Kelemahan dari pembelajaran kooperatif tipe Number head together (NHT) menurut Jerolikem dan Parker (dalam Isjoni, 2007) yaitu:

1.     Guru harus mempersiapkan dengan matang, di samping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu

2.     Agar proses pembelajaran dikelas belajar dengan lancer, maka di butuhkan dukungan adanya fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai

3.     Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan meluas atau kurang memusat pada materi, sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan

4.     Saat diskusi kelas, terkadang didominasi alah satu siswa, hal ini mengakibatkan siswa lain menjadi pasif.

Dalam mengatasi kelemahan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Number Head Together (NHT) pada kurikulum 2013 yang akan diterapkan dalam penelitian, agar tidak banyak waktu terbuang percuma dan ada anak yang mendominasi dalam pembelajaran maka guru harus bisa mengkondisikan dan lebih memperhatikan setiap anak sehingga siswa merasa senang dalam berjalanya suatu kegiatan pembelajaran.

Hasil Belajar

Dimyati dan Mudjiono (2002) memberi definisi bahwa hasil belajar adalah hasil yang ditunjunkan dari suatu interaksi tindak belajar, dan biasanya ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan guru. Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2006) hasil belajar adalah perolehan skor yang dicapai siswa ketika mengikuti maupun setelah mengikuti kegiatan belajar yang menunjukan gambaran penguasaan sikap, pengetahuan dan ketrampilan dari hasil instrument yang digunakan sebagai alat pengukur keberhasilan.

Pengukuran hasil belajar peserta didik bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran telah tercapai.Untuk membantu mengukur hasil belajar peserta didik digunakan alat penilaian hasil belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) dan Djamarah dan Zain (2006) menegenai hasil belajar maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir yang telah dicapai dalam kegiatan pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan seseorang dalam penguasaan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam kegiatan belajar yang dicapai dalam proses belajar.

Teknik dalam pembelajaran dikelompokkan menjadi 2 yaitu tes dan non tes. Teknik tes merupakan pertanyaan ataupun tugas yang sudah direncanakan untuk memperoleh informasi trait atau sifat atau atribut pendidikan yang setiap butir pertanyaan mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar ( Suryanto Adi, dkk.2012). Adapun komponen atau perlengkapan sebuah tas yaitu lembar soal atau buku-buku yang memuat tentang butir-butir soal test, lembar jawaban test, kunci jawaban test, dan pedoman penilaian. Dengan demikian hasil pengukuran dengan menggunakan test termasuk kategori data kuantitatif. Sebagai evaluasi hasil belajar, test mempunyai fungsi yaitu mengukur tingkat penguasaan terhadapat materi atau tingkat pencapaian terhadap tujuan tertentu, menentukan perangkat peserta didik dalam kelompok, tentang penguasaan materi atau pencapaian pembelajaran tertentu.

 

Hipotesis Penilaian

Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini yaitu:

a)     Ho = (Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar Subetema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SD SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun Pelajaran 2016-2017)

b)    Ha = (Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) efektif dalam meningkatkan hasil belajar Subetema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SD SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun Pelajaran 2016-2017)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Pre-Eksperimental model One-Group-Pretest-Posttest Design. Eksperimen ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi, hasil dari eksperimen yang merupakan dependen bukan semata-mata berpengaruh oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara acak (Sugiyono, 2010).

Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga langkah antara lain yaitu memberikan pretest untuk mengukur variabel yang terikat sebelum diberikan perlakuan, memberikan perlakuan kepada subjek penelitian yaitu diajarkan menggunakan model pembelajaran koopertaif tipe Number Head Together (NHT), memberikan posttest untuk mengukur variavel terikat setelah diberikan perlakuan.

Uji normalitas berguna untuk analisi data yang akan digunakan, yaitu menganalisi data nilai pretest dan nilai posttest. Kenormalan data dapat dilihat dari uji nomalitas Kolmogorov-Smirnof dari masing-masing variabel. Hal ini diperjelas kembali oleh Praiyatno (2010), bahwa penyebaran data berdistribusi normal apabila signifikasi > 0,05. Kemudian subjek eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Number Head Together (NHT).Posstest dianalisa dan dapat digunakan untuk menyusun laporan, terkait penarikan kesimpulan hasil penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan paired sample t-test untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara pretest dan posttest, analisis yang digunakan adalah uji t-test.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahapan tahap: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis. Tahap persiapan yaitu pembuatan soal pilihan ganda untuk pretest dan posttest, uji validitas, uji reliabilitas, pembuatan media dan RPP.Tahap pelaksanaan yaitu pelaksanaan pretest, penerapan model pembelajaran tipe Number Head Together (NHT), pelaksanaan posttest. Tahap analisis yaitu penskoran jawaban, data diinput pada komputer dan diukur validitas dan reliabilitasnya, perhitungan uji coba instrumen dengan menggunakan komputer melalui program SPSS 24.0 for Windows. Analisis ini digunakan untuk membandingkan hasil belajar atau postest. Menurut Santoso (1999:311), apabila kedua kelas berditribusi normal maka digunakan analisis parametrik dan apabila kedua kelas tidak berdistribusi normal maka digunakan analisis nonparametrik. Kenormalan data baik pretest maupun posttest dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorof-Smirnof dari masing-masing variabel.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT)

1)   Pra Pembelajaran

Kegiatan awal yang dilakukan meliputi beberapa kegiatan seperti yang telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu mempersiapkan ruang, alat peraga, dan media pembelajaran, mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa, mempersiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-masing memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, menyampaikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran.

2)   kegiatan inti

Berdasarkan instrumen observasi diketahui bahwa setiap kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) menunjukkan setiap kriteria pembelajaran tematik dengn 5M yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yang bermakna. Setelah siswa siap untuk menerima pembelajaran lebih dalam, yang dilakukan ialah memberikan garis besar materi kepadasiswas. Setelah siswa siap untuk menerima suatu pembelajaran yang akan berlangsung, yang dilakukan ialah memberikan materi tentang kegiatan ekonomi melaui gambar yang akan diberikan oleh guru, mengarahkan siswa untuk tahu tentang bentuk aktivitas manusia dalam kegitan ekonomi, menampilkan video tentang usaha dalam kegiatan ekonomi dengan menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT). Membentuk kelompok menjadi 3 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang, membagikan gambar organ tubuh hewan dan fungsinya. Seluruh kelompok mendiskusikan organ tubuh hewan dengan benar, setelah itu guru dan siswa mendiskusikan tentang kebutuhan manusia dan cara pemenuhannya. Masing-masing siswa menerima nomor urut di kepla sesuai dengan krlompoknya, siswa wajib menjawab soal sesuai dengan nomor dikepala, seluruh anggota kelompok dari masing-masing kelompok mendiskusikan jawaban dari setiap anggota kelompoknya, setelah semua jawaban dianggap benar seluruh anggota kelompok memahami setiap jawaban yang telah disepakati bersama, siswa menerima pertanyaan guru secara acak, siswa wajib menjawab pertanyaan tersebut dan kelompok lain diperbolehkan menanggapi pertanyaan tersebut, memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan soal dan jawaban siswa, memberikan apresiasi dan motivasi.

3)   kegiatan akhir

Setelah selesai mengerjakan tugas yang telah diberikan, langkah selajutnya adalah menyimpulkan materi yang baru dipelajari, memberikan soal posttest, memberikan penguatan siswa untuk belajar lagi di rumah masing-masing, menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Berdasarkan pengumpulan data, diperoleh hasil seperti dibawah ini:

Berdasarkan pretest diketahui bahwa masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 65, dengan 12 siswa pada rentang nilai 40-60 memiliki kecenderungan nilai 50. Sedangkan pada nilai di atas KKM, terdapat 6 siswa. Hasil analisis deskriptif nilai pretest dilakukan dengan bantuan SPSS 24.0 for windows disajikan melalui tabel berikut.

 

Hasil analisis deskriptif nilai pretest

Deskriptif Stastistics

 

N

Minimum

Maximum

Mean

Std.deviation

Pretest

18

40

75

56,11

9,934

Valid N (listwise)

18

 

 

 

 

Sumber: Hasil olahan SPSS

Berdasarkan posttest diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai 60. Sedangkan nilai diatas KKM terdapat 17 dengan kecedurungan nilai 85. Hasil dari analisis deskriptif nilai posttest disajikan melalui tabel berikut ini.

Hasil Analisis Deskriptif nilai posttest

Deskriptif Stastistics

 

N

Minimum

Maximum

Mean

Std.deviation

Pretest

18

60

90

76.67

8,911

Valid N (listwise)

18

 

 

 

 

Sumber: Hasil Olahan SPSS

Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi normal atau tidak. Hasil analisis yang menggunakan kolmogrov smirnov dengan bantuan SPSS 24.0 for Windows syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika skor siqnifikansinya > 0,05 dan jika skor signifikansinya < 0,05 maka data berditribusi tidak normal. Hasil distribusi skor pretest dan posttest, berada pada lajur normal.

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Pretest

Posttest

N

18

18

Normal Parametersa,b

Mean

56,11

76,67

Std. Deviation

9,934

8,911

Most Ekstreme

differences

Absolute

,175

,158

Positive

,175

,130

Negative

-,148

-,158

Test Statistic

 

,149

,158

Asymp. Sig. (2-tailed)

,149c

,158c

a.    Test distribution is normal

b.   Calcilated from data

c.    Lilliefors Significance Correction

Sumber: Hasil Olahan SPSS

Berdasarkan Tabel nampak bahwa uji normalitas data pretest dan posttes menggunakan Kolmogorov-smirnova data pretest dan posttes yang menunjukan signifikansi 0,149 > 0,05 dan nilai posttest menunjukan signifikansi 0,158 > 0,05 maka hasil pengukuran data pretest dan posttest berdistribusi normal.

Hasil uji t pretest dan posttest disajikan pada tabel dan berikut ini.

Uji t Paired Sample Correlations

Paired Samples Correlations

 

N

Correlation

Sig.

Pair 1

Pretest & Posttest

18

,825

,000

                       

Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05 sehingga dapat dikatakan ada perbedaan yang signifikan dari hasil belajar pada data pretest dan posttest yang artinya terdapat pengaruh penggunakan strategi pembelajara kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap hasil belajar Subetema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SD SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017).

Tabel 5 Uji T Pretest dan Posttest

Paired Samples Test

 

Paired Differences

t

Df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower

Upper

Pair 1

Pretest – Posttest

-20,556

5,659

1,334

-23,370

-17,741

-15,410

17

,000

Sumber: Hasil Olahan SPSS

Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat bahwa mean sebesar -20,556 nilai didapatkan dari rerata sebelum dikurangi rerata sesudah. Nilai mean negatif menunjukan adanya rerata sesudah lebih tinggi dibandingkan rerata sebelum diberikan perlakuan sehingga subjek mengalami peningkatan. Hal ni dibuktikan dengan sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT).

Hasil Uji Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk mengetahui suatu efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) yang diperoleh dari uji t dari rata-rata pretest dan posttest dalam mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran berlangsung dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 24.0 for windows. Hasil uji hipotesinya didasarkan pada hipotesis penelitian ini yaitu:

Ho = Tidak terdapat perbedaan rata-rata pretest dan posttest (Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) efektif dalam meningkatkan hasil belajar Subetema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SD SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun Pelajaran 2016-2017).

Ha = Terdapat perbedaan rata-rata pretest dan posttest (Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) efektif dalam meningkatkan hasil belajar Subetema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SD SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun Pelajaran 2016-2017).

Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan dilihat dari sig. (2-tailed) dengan α = 0,05dilakukan dengan kaidah:

1.     Jika α = 0,05 ≤ sig. (2-tailed), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest dan posttest (Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together (NHT) tidak efektif terhadap hasil belajar subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun pelajaran 201602017).

2.     Jika α = 0,05 ≥ sig. (2-tailed), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti terdapat perbedaan dari rata-rata nilai pretest dan posttest (Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together (NHT) tidak efektif terhadap hasil belajar subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SD segiri 01 pabelan Semester Genap Tahun pelajaran 201602017).

3.     Berdasarkan kaidah keputusan, maka α = 0,05 ≥ sig. (2-tailed) atau 0,05 ≥ 0,000 maka Ha diterima yang berarti menyatakan terdapat suatu perbedaan rata-rata pretest dan posttest (Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together (NHT) tidak efektif terhadap hasil belajar subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun pelajaran 2016/2017).

Hasil perhitungan yang didapat dari hasil analisis uji t dengan menggunakan paired sample t-test didapatkan nilai nilai signifikan 0,000 < 0,05 berdasarkan dari hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan dilihat dari perhitungan nilai rata-rata pretest dan posttest, terdapat perbedaan yaitu nilai rata-rata 56,11 dan 76,67. Dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) efektif untuk hasil belajar subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun pelajaran 2016/2017).

Perbedaan nilai rata-rata pretest dan posttest disebabkan adanya model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) pada subjk penelitian. Model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) juga dapat diterapkan pada Kurikulum 2013 yang menunjukan setiap pembelajaran tematik dengan 5M yang melibatkan peran dari siswa secara aktif dalam pembelajaran yang bermakna karena bisa mendorong minat belajar siswa , mendorong siswa untuk saling bersosialisasi secara aktif dalam proses pembelajaran, saling menghargai dan bertanggung jawab dalam diskusi kelompok, mampu berekspresi dan berani mengeluarkan pendapat serta terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Dengan adanya peran siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung akan membawa dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan siswa yang pasif akan mendapatkan pengaruh baik, dari teman-teman kelompoknya sehingga siswa tidak merasa malu untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran serta siswa dapat bekerjasama dalam proses pembelajaran untuk mecapai tujuan bersama. Number Head Together (NHT) efektif dalam meningkatkan hasil belajar Subetema Organ Tubuh Manusia dan Hewan siswa kelas 5 SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Model pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together (NHT) efektif dapat meningkatkan hasil belajar tematik karena dapat mencapai KKM dari rata-rata pretest 56,11 dan posttest 76,67, pada kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap hasil belajar subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan kelas 5 SDN Segiri 01 Pabelan Semester Genap Tahun pelajaran 2016/2017 efektif untuk meningkatkan hasil belajar.

Saran

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan penelitian ini bagi siswa, siswa dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) agar dapat meningkatkan kerjasama dan sosialisasi diantara para siswa. Sedankan untuk guru dapat mengimplementasikan pembelajaran model kooperatif tipe Number Head Together (NHT) selain pada subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan. Untuk sekolah diharap mempunyai dokumen dan laporan tentang penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi pembelajaran guru, perpustakaan dan akreditasi sekolah.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dalam pemilihan model pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dan instrumen soal yang diberikan harus direncanakan lebih matang, sehingga tidak hanya pada taraf kognitif saja tetapi juga dapat memenuhi semua aspek penilaian seperti sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan dilakukan secara lebih selektif untuk meminimalisir kendala pada saat proses pembelajaran berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Lie, Anita (2002). Cooperative Learning.Jakarta: PTGrasinndo.

Poerwandarminta. (1983). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hamdani. (2011). metode penelitian pendidikan. bandung: pustaka setia.

Trianto. (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT Prestasi Pustaka.

Depdiknas. (2006). Lampiran Permendikbud NO.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Sugiyono. (2010). Metode Pembelajaran Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.

Hidayat. (1986). Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Kagan, Spencer. (1992). Cooperative Learning. San Juan Capistrano: Kagan Cooperative Learning.

Mudjiono, Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Priyatno. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pandadaran. Yogyakarta: Gaya Media.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Zain, Djamarah. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.