Game Online: Teman Atau Musuh?
GAME ONLINE: TEMAN ATAU MUSUH?
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN GAME ONLINE
TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA
Rouli Ratnasari
Guru SMK Kristen Kanaan Kemayoran Jakarta
ABSTRAK
Globalisasi membuat manusia tidak dapat mengelak dari berbagai kemajuan dalam bidang teknologi, salah satunya game online. Alih-alih dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, fungsi laten game online menjadi nyata dengan dampak buruk yang diberikan terhadap kemampuan berbahasa Indonesia para penggunanya. Bahasa Indonesia yang seharusnya menjadi penopang dasar kehidupan sosial anak bangsa, menjadi luruh dan bukan lagi sebuah prioritas. Kebakuan hilang, bahkan enggan untuk diucap. Tulisan ini akan mengungkap dengan singkat, dampak yang terjadi bagi para pengguna game online dalam menggunakan Bahasa Indonesia di kehidupannya sehari-hari.
Latar Belakang
Game adalah sesuatu yang dapat dimainkan oleh seseorang dengan aturan tertentu, sehingga biasanya dalam bermain game ada yang menang dan ada yang kalah. Game adalah aktivitas yang dilakukan untuk fun atau menyenangkan yang memiliki aturan sehingga ada yang menang dan ada yang kalah (Rusnani, 2013). Selain itu, game membawa arti sebuah kontes, fisik atau mental, menurut aturan tertentu, untuk hiburan, rekreasi, atau untuk menang taruhan. Di era globalisasi ini, anda sudah dapat berinteraksi dengan orang lain karena kehadiran game via media online. Game online, kata yang sering digunakan untuk merepresentasikan sebuah permainan digital yang sedang marak di zaman yang modern ini. Game online ini banyak dijumpai di kehidupan sehari-hari. Walaupun beberapa orang berpikir bahwa game online identik dengan komputer, game tidak hanya beroperasi di komputer. Game dapat berupa konsol, handled, bahkan game juga ada di telepon genggam. Game online berguna untuk refreshing atau menghilangkan rasa jenuh si pemain baik itu dari kegiatan sehari-hari (kerja, belajar, dan faktor lainnya) maupun sekadar mengisi waktu luang.
Menurut data yang ada, beberapa tahun belakangan ini penggunaan online game sedang mengalami peningkatan yang sangat pesat di kalangan masyarakat. Online game mulai menjadi bagian dari kegiatan sehari – hari yang wajib dilakukan masyarakat dalam beraktifitas, terutama ketika mengisi waktu luang. Hal ini terjadi karena game online dianggap sebagai salah satu bentuk hiburan untuk melepaskan diri dari rutinitas yang ada. Selain itu, menarik dan menyenangkannya sebuah online game tentu saja mempengaruhi ketertarikan masyarakat untuk memainkannya. Berbagai jenis online game pada saat ini juga mendukung perkembangan dari online game itu sendiri. Oleh karena itulah, game online sangat disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan usia. Hal ini dapat didukung oleh hasil data statistik yang dilakukan oleh Google Analytic tahun 2012-2013 yang diketahui bahwa, peggunaan game online telah meningkat setiap tahunnya dan diketahui bahwa 80% dari pengguna game online di Indonesia adalah remaja usia 15 sampai usia 25 tahun, yang sebagian besar berasal dari Jakarta, Depok, Jogyakarta, Surabaya dan Medan.
Online game merupakan sebuah permainan yang terstruktur yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan maupun sebagai alat pendidikan. Bagian terpenting dalam online game adalah tujuan, aturan, tantangan, dan interaksi yang terjadi didalam game, serta adanya dukungan dari jaringan internet. Online game dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu client-based dan web-based. Client-based, dimana game-publishers menyediakan platform bagi para pengguna agar dapat diunduh pada perangkat komputer yang mereka miliki dan dapat menggunakan online game tersebut tanpa harus membuka website lagi. Sedangkan web-based adalah online game yang dapat diakses dengan membuka website terlebih dahulu. Kedua bentuk online game tersebut sama-sama melibatkan mental dan fisik seseorang ketika digunakan. Oleh karena itu banyak dampak yang akan terjadi akibat penggunaan online game dalam kehidupan sehari-hari.
Game online dianggap dapat membantu mengembangkan keterampilan praktis, maupun melakukan peran pendidikan, simulational, atau psikologis. Dalam penggunaan game, ada banyak dampak yang dapat kita rasakan sebagai penggunanya, baik itu dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Dampak positif yang dapat ditimbulkan dari penggunaan game itu sendiri, yaitu dapat meningkatkan konsentrasi pengguna, kemampuan berbahasa inggris, menambah teman, dan sebagai hiburan. Sedangkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan, yaitu meningkatnya agresi seseorang seperti mudah marah, mengabaikan segala bentuk kegiatan yang harus dilakukan seperti mengerjakan tugas, kurangnya hubungan sosial di lingkungan masyarakat, dapat menyebabkan game addiction, dan lain–lain.
Kemajuan teknologi memang tidak mungkin terelakkan, arusnya mengalir deras tanpa henti dalam kehidupan setiap insan manusia. Akan tetapi sebagai anak bangsa yang baik, harus dapat kita sadari bahwa Bahasa Indonesia adalah bagian penting yang tidak dapat lepas dan jauh dari kehidupan kita. Salah satu dampak positif game online yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, membuat penulis berpikir jauh kepada efeknya terhadap kemampuan berbahasa Indonesia para penggunanya. Disadari atau tidak, cara-cara berkomunikasi dalam game online akan sangat berpengaruh pada sosialisasi yang dilakukan dalam dunia nyata, apalagi untuk pengguna rutin yang menggunakan sebagian waktunya dalam sehari untuk bermain game online.
Globalisasi: Manusia dalam Penjara Teknologi
Era globalisasi menghadapkan kita pada kemajuan teknologi yang tak henti-henti. Secara singkat, globalisasi bisa kita artikan sebagai sebuah proses menglobal yang menyebabkan terjadinya proses interaksi yang massiv di dunia internasional. Pengertian Globalisasi dapat berarti meningkatnya ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia yang ditandai oleh meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat (IMF, World Economic Outlook). Globalisasi mengacu pada proses-proses di mana perdagangan, informasi, dan budaya semakin bergerak melintas batas Negara.
Sering kali orang memandang globalisasi hanya sebagai fenomena ekonomi saja. Dari definisi-definisi di atas, menjadi jelas bahwa globalisasi itu bersifat multidimensi. Pemahaman globalisasi melulu sebagai fenomena ekonomi tidak benar. Globalisasi adalah fenomena yang bersama-sama mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, dan bidang-bidang kehidupan lainnya. Memang benar bahwa faktor ekonomi merupakan bagian integral globalisasi dan paling mudah dideteksi gejala-gejalanya. Gejala-gejala globalisasi ekonomi antara lain munculnya kesepakatan perdagangan bebas dan munculnya begitu banyak perusahaan multinasional dan transnasional. Perusahaan- perusahaan itu beroperasi melintasi batasbatas negara, mempengaruhi proses produksi global dan penyebaran tenaga kerja internasional. Akan tetapi, globalisasi bukan hanya fenomena ekonomi. Globalisasi merambah segala bidang kehidupan kita. Segala bidang kehidupan di tempat kita mempengaruhi dan dipengaruhi kehidupan di negaranegara lain. Proses globalisasi mengarahkan kita kepada kenyataan bahwa kita semua hidup dalam satu dunia, sebuah desa dunia (global village). Dalam dunia ini, individu, kelompok, dan bangsa-bangsa semakin saling ketergantungan.
Seiring berkembangnya teknologi otak manusia semakin canggih, banyak budaya luar yang masuk ke negeri kita yang akan meracuni moral dan mental generasi medatang. Dengan adanya komputer, laptop, handphone bahkan internet yang sangat digemari remaja saat ini. Tidak hanya remaja bahkan internet berhasil meracuni semua jenis umur dari anak-anak hingga orang tua. Kata “internet”yang memang sudah tak asing di telinga kita memang memiliki banyak manfaat. Internet merupakan sarana komunikasi yang dapat mempermudah interaksi antar individu maupun kelompok dengan mudah. Hal ini sangat memudahkan seseorang untuk berinteraksi meskipun jarak yang begitu jauh. Tidak hanya sebatas komunikasi internet juga dapat mempermudah aktivitas diberbagai bidang semisal pendidikan, politik, perekonomian, dan lain sebagainya.
Teknologi memang memiliki peranan yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Tapi penyalahgunaan penggunaan teknologi di era globalisasi yang sangat pesat ini dapat mempengaruhi negara kita bahkan dunia ini. Misalnya remaja saat ini lebih terkesan acuh ketika ada orang lain berbicara dan lebih memperhatikan gadget mereka. Tidak hanya itu, di internet banyak sekali informasi-informasi yang tak layak baca ataupun tak layak untuk dipertontonkan kepada anak yang belum cukup umur berhasil meracuni otak mereka. Hal ini seperti narkoba bagi para pengguna teknologi di era globalisasi, karena mereka sudah kecanduan dan tidak menyadari akan penyalahgunaan teknologi.
Seperti yang kita ketahui perkembangan teknologi yang berkembang begitu pesat membuat kita selalu ketergantungan pada teknologi terutama internet. Padahal jika kita ingin melihat ke belakang sebelum globalisasi berkembang begitu cepat orang-orang lebih suka bekerja sama, mencari inovasi tentang hal-hal baru, dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Tetapi hal itu sudah terbalik, bahwa di era globalisasi ini kita tidak memanfaatkan sumber daya yang ada melainkan merusak sumber daya yang ada, bermalas-malasan, dan lain sebagainya (Santrock, 2011).
Maka dari itu, kita sebagai bangsa yang mengerti akan dampak dan manfaat teknologi di era globalisasi jangan sampai untuk menyalahgunakannya. Hal ini mampu menjadi peluang dan tantantang tersendiri bagi kita, terutama dengan adanya internet. Perkembangan teknologi era globalisasi merupakan hal yang sangat mengerikan jika mampu merubah nilai-nilai luhur dan budaya bangsa kita. Namun, perkembangan teknologi era globalisasi juga memiliki dampak dan manfaat yang positif bagi bangsa kita. Oleh karena itu, kita harus memiliki filter untuk menangkal dampak negatif teknologi di era globalisasi ini.
Bahasaku, Bahasa Indonesia
Bahasa adalah bagian dari kognitif manusia, bahasa membedakan manusia dengan makhluk hidup lain, karena pada spesies lain bahasa sebagai alat komunikasi dilakukan dengan keterbatasan dan bahkan sulit untuk diekspresikan. Seperti pada binatang, mereka menggunakan ‘tanda’, namun tidak menggunakan simbol, misalnya jika serigala memanggil kawanannya mereka akan mengaum. Hal tersebut disebut sebagai ‘tanda’, bukanlah simbol. Karena simbol memiliki arti yang lebih spesifik namun tanda dapat berarti banyak. Namun pada bahasa manusia kita dapat berkomunikasi baik itu secara verbal atau dengan body language. Kita menggunakan bahasa untuk mengekspresikan emosi dan pikiran, berkomunikasi, memenuhi keinginan dan kebutuhan kita. bahasa sering di definisikan sebagai perilaku verbal yang dimana ada sikap dan gerakan tubuh sebagai bahasa tubuh (Pierce & Eplin, 1999). Bahasa juga merupakan sebuah sarana yang terorganisir yang digunakan untuk menggabungkan kata – kata untuk dapat melakukan komunikasi dengan orang lain.
Kemampuan berbahasa adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menggabungkan beberapa bentuk kata atau suara menjadi sebuah kalimat atau ucapan yang terstruktur dan utuh sehingga nantinya dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Selain itu juga, orang tersebut juga harus dapa mengerti apa yang dikatakan oleh orang lain. Berkembangnya usia dan berbagai macam stimulus yang diperoleh seorang anak beriringan dengan berkembangnya kemampuan berbahasa yang ia miliki, sedangkan kemampuan berbahasa terbagi menjadi 4 bagian, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Cascio, 2003).
Penggunaan bahasa dalam sebuah game merupakan hal yang sudah tidak terpisahkan lagi, karena dengan adanya bahasa para pengguna game dapat mengetahui dengan pasti aturan dan penjelasan permainan yang ada didalam game tersebut. Bahasa yang digunakan dalam setiap game dapatlah berbeda – beda, tergantung pada pencipta game tersebut apakah ingin menggunakan bahasa dari negaranya ataupun menggunakan bahasa yang telah diterjemahkan sebelumnya. Namun, sebagian besar game yang ada menggunakan bahasa Inggris, karena bahasa Inggris merupakan bahasa universal yang mana setiap orang di dunia saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Banyaknya penggunaan bahasa Inggris ini lah yang mendorong para pengguna game di Indonesia untuk dapat mengerti dan memahami bahasa Inggris yang kemudian berdampak pada perkembangan language skill yang mereka miliki. Language skill merupakan salah satu faktor pendukung bagi para pengguna game agar dapat memahami dan mengerti bahasa Inggris yang digunakan dalam game tersebut.
Akan tetapi sangat berbeda dengan dampaknya dalam pemakaian Bahasa Indonesia. Ketika pengguna menjadi mahir dalam mengartikan bahasa Inggris yang ada di dalam game, berbanding terbalik dengan penggunaan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia pasti masih juga digunakan dalam proses permainan, akan tetapi Bahasa Indonesia yang digunakan cenderung yang tidak baku. Selain tidak baku, Bahasa Indonesia yang digunakan juga cenderung kasar dan bahkan amoral, seperti kata-kata cacian untuk menghina lawan. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa jenis game online yang di dalamnya ada fitur chat dengan lawan main. Selain itu, ketika bermain game online, pengguna dalam kehidupan nyata cenderung fokus dan diam, hal ini dapat menyebabkan kekakuan ketika pengguna kembali ke dunia nyata dan berbicara kepada manusia yang nyata. Terlebih bahasa yang digunakan dalam game umumnya memakai bahasa inggris. Bukan tidak mungkin pengguna akan cenderung tidak ingin berbicara dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar di kehidupan nyata, atau bahkan Bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar tersebut akan luput dari ingatan.
Simpulan
Penggunaan game online terkait dengan pengaruhnya terhadap kemampuan berbahasa Indonesia pada umumnya memiliki dampak yang buruk. Karena dalam proses bermain di dalam game online, bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar pemain tidak sesuai dengan akidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, bahkan sering kali cenderung kasar dan amoral. Akan tetapi terlepas dari beberapa hal buruk yang terjadi, penggunaan game online juga memiliki beberapa dampak yang positif seperti meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris para penggunanya. Dampak negatif akan dapat diminimalisir dengan pengawasan dari pengajar di sekolah ataupun orang tua di rumah. Pemerintah juga dapat mengambil peranan untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang disebabkan oleh game online, seperti meregulasi dan membuat kontrol aturan umur dalam bermain game online, sehingga jenis game yang memiliki konten dewasa tidak dapat diakses oleh anak yang masih di bawah umur.
Referensi:
Rusnani, Fauziah 2013 Pengaruh Game Online Terhadap Perubahan Perilaku Remaja. Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Pierce & Eplin
1999 Journal of English for Academic Purposes: Languange Definition. Western speech Vol. 35
Santrock, J. W. 2011 Life-span developmnt. New York: McGraw-Hill
Cascio, F. W. 2003 Human Resource Management Productivity, Quality of Work Life, Profits, Sixth Edition. Boston: McGraw-Hill Irwin.