Implementasi Aplikasi Siperran Untuk Meningkatka Ketrampilan Pendidik PAUD
IMPLEMENTASI APLIKASI SIPERRAN UNTUK MENINGKATKAN
KETRAMPILAN PENDIDIK PAUD DALAM MENYUSUN RPPH
DI PAUD TUNAS BANGSA LANGENSARI
Suratmi Purmiyati
Tritjahjo Danny Soesilo
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini: untuk menguji aplikasi Siperran dengan menggunakan metode eksperimen dalam meningkatkan ketrampilan pendidik PAUD dalam menyusun RPPH. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen quasi dengan desain penelitian kuantitatif One Grup Design Pretest Postest. Subyek penelitian eksperimen yang melibatkan sampel sebanyak 3 orang pendidik di PAUD Tunas Bangsa langensari. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan menggunakan Skala Guttman, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji normalitas. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t (Paired Samples Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ketrampilan pendidik dalam menyusun RPPH mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan aplikasi Siperran (2) terdapat perbedaan hasil sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yang terjadi pada ketrampilan menyusun RPPH. Hal ini ditunjukkan dengan memiliki nilai pretest rata-rata (mean) = 35.333 sedangkan nilai posttest memiliki nilai rata-rata = 55.667. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil ketrampilan menyusun RPPH sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan dengan menggunakan aplikasi siperran.
Kata Kunci: Aplikasi Siperran,Ketrampilan menyusun RPPH
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan yang di tempuh sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki bekal untuk memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan oleh jalur formal dan informal.
PAUD JATENG (2015) RPP PAUD Kurikulum 2013 Menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran PAUD. Rencana pelaksanaan pembelajaran PAUD adalah merupakan kurikulum operasional yang dijadikan acuan bagi guru untuk mengelola kegiatan bermain untuk mendukung anak dalam proses belajar. Pembelajaran untuk anak usia dini juga harus dilakukan secara terpadu. Terpadu dalam arti anak belajar satu objek namun mengembangkan semua aspek perkembangan. Jika diambil contoh, tema untuk kegiatan harian adalah binatang, pemilihan sub tema dapat diambil dari minat anak, misalnya anak tertarik dengan ikan maka pendidik mengangkat kehidupan ikan sebagai tema harian.
Permendikbud 146 tahun (2014) Kurikulum adalah suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, maka terjadi adanya penegasan hubungan antara unsur-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan, penggunaan dan evaluasi kurikulum (Sukmadinata, 1997:27).
Kondisi di lapangan berkaitan dengan kurikulum PAUD, ada 52% pendidik yang menjawab belum tahu tentang kurikulum, disisi lain 48% pendidik sudah tahu tentang kurikulum setelah dianalisa, ada 23% pendidik yang menyatakan membuat sendiri rencana pembelajaran, sisanya 26% pendidik membuat rencana pembelajaran, walaupun dalam pelaksanaannya tidak selalu diterapkan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian tenaga pendidik kurang memahami dan kurang menguasai kurikulum, pelaksanaan evaluasi hasil belajar, pengembangan bahan ajar, serta ketrampilan dalam menggunakan metode dan menggunakan media pembelajaran. Semua itu merupakan awal berlangsungnya proses pembelajaran. Akibatnya banyak pendidik mengajar tanpa menggunakan RPPH, sehingga guru dalam menstimulasi anak tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (2015), mengatakan bahwa Rencana Rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) merupakan acuan untuk mengelola kegiatan bermain dalam satu hari. RPPH disusun dan dilaksanakan oleh guru. Format RPPH tidak harus baku, tetapi memuat komponen-komponen yang ditetapkan. Komponen RPPH terdiri atas: (1) identitas program, (2) materi, (3) alat dan bahan, (4) kegiatan pembukaan, (5) kegiatan inti, (6) kegiatan penutup, dan (7) rencana penilaian.
Identitas sebuah RPPH memuat:
Nama Satuan PAUD adalah nama satuan PAUD yang menyusun RPPH, semester/bulan/minggu yang keberapa, hari/tanggal, tema/Subtema/Sub-subtema diambil dari tema/subtema/sub-subtema yang disusun di program semester, kelompok usia anak diisi dengan kelompok sasaran.
Astuti (2014) menyatakan, Siperran merupakan program bantu untuk mengembangkan kurikulum PAUD, yang sifatnya sangat fleksibel namun sangat fital, karena didalamnya berisi tentang tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini. Anak usia dini memiliki tahapan-tahapan perkembangan yang sangat bervariasi di kelompok usianya. Kenapa dapat dikatakan fital, karena jika stimulasi yang seharusnya dilakukan pada kelompok usia tertentu terlewatkan maka perkembangan anak usia dini cenderung terlambat. Untuk itu, pendidik anak usia dini harus menguasai kurikulum dalam mengajar, supaya stimulasi yang terjadi pada anak usia dini bisa tepat dan benar.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Tunas Bangsa Langensari terletak di Jalan Darmawangsa No 25 Rt 03 Rw 06 Kelurahan Langensari Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena peneliti bermaksud mengaplikasikan siperran dan menguji cobakan program tersebut di PAUD Tunas Bangsa Langensari.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian pre-eksperimen designs (nondesigns) dengan menggunakan desain one –group Pretest –Posttest design.
Variabel X dalam penelitian ini adalah penggunaan Siperran, sebab aplikasi Siperran sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel Y.
Variabel Y dalam penelitian ini adalah ketrampilan penyusunan RKH.
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dokumentasi. Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang aplikasi Siperaran dalam menyusun RPPH. Observasi digunakan untuk melengkapi blangko pengamatan yang berisi kendala-kendala yang ada. Adapun dokumentasi digunakan untuk mengambil data yang ada di lembaga. Instrument yang digunakan untuk mengukur aplikasi Siperran adalah dengan menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang fokus kepada elemen-elemen apa yang ada dalam ukur (Coaley, 2010), sehingga analisis rasional adalah proses utama yang dilakukan dalam analisis validitas isi (Azwar, 2005).
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t-test satu sampel. Data tersebut hanya menguji sampel yang terdiri dari satu perlakuan yaitu Implementasi Aplikasi Siperran untuk meningkatkan ketrampilan pendidik PAUD dalam menyusun RPPH.
Sebelum menganalisis data yang didapatkan terutama sebelum menguji hipotesis, sebagai langkah awal untuk menentukan rumus mana yang akan digunakan dalam menguji hipotesis tersebut. Maka penulis akan melakukan beberapa uji data seperti uji –t ,uji normalitas dan uji homogenitas.
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan dari masing-masing variabel merupakan suatu distribusi normal atau tidak. Pengujian kenormalan dari distribusi masing-masing variabel dengan menggunakan SPSS 19.
Adapun hasil dari uji normalitas dengan menggunakan SPSS 19, bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
|||
|
Pretest |
Posttest |
|
N |
3 |
3 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
35.3333 |
55.6667 |
Std. Deviation |
11.59023 |
7.09460 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.224 |
.241 |
Positive |
.190 |
.193 |
|
Negative |
-.224 |
-.241 |
|
Kolmogorov-Smirnov Z |
.388 |
.418 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.998 |
.995 |
|
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
|
Tabel Tests of Normality, dengan interval kepercayaan 95%, maka nilai α = 5%. Uji normalitas baik dengan metode Kolmogorov- Smirnov dapat dilakukan dengan melihat nilai Signifikan apabila nilai Sig > α maka distribusinya normal. Distribusi tidak normal jika sebaliknya.
Berdasarkan hasil tabel di atas, untuk pengujian normalitas, dengan uji Kolmogorov-Smirnov pada aplikasi Siperran dan menyusun RPPH diperoleh nilai signifikan 0.388 dan 0,418 berada dibawah 0,05.berdasarkan table ini termasuk data yang digunakan berdistribusi normal.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Data Hasil Tes
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah pendidik PAUD Tunas Bangsa Langensari Kec Ungaran Barat Kab Semarang. Jumlah pendidiknya ada 3 orang. Hasil pelatihan yang menggunakan aplikasi Siperran dalam menyusun RPPH, peneliti peroleh hasil pretest dan posttest. Dari 30 butir soal angket untuk mengambil data terhadap 3 orang pendidik di PAUD Tunas Bangsa Langensari (Kelompok eksperimen).
Berdasarkan pada data posttest yang harus diperoleh pendidik yaitu skor maksimum 60 dan minimum 0. Sehingga diperoleh rentang = 60 – 0 = 60, dengan kategori (melakukan dengan tepat, melakukan kurang tepat, tidak dilakukan) sedangkan panjang kelas interval = 60/3=20. Sehingga dapat dibuat interpretasi sebagai berikut:
Tabel 4.1
Interpretasi Data
Nilai |
Interpretasi |
40-59 |
Melakukan dengan tepat |
20-39 |
Melakukan kurang tepat |
0-19 |
Tidak dilakukan |
Tabel 4.2
Descriptive Statistics |
|||||
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
Pretest |
3 |
23.00 |
46.00 |
35.3333 |
11.59023 |
Posttest |
3 |
48.00 |
62.00 |
55.6667 |
7.09460 |
Valid N (listwise) |
3 |
|
|
|
|
2. Data Pretest Kelas Eksperimen
Data pretest merupakan data awal yang diambil untuk mengetahui kemampuan pendidik dalam menyusun RPPH dengan menggunakan aplikasi Siperran sebelum diberi perlakuan, pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket sebanyak 30 soal yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan yaitu pembuatan Prosem, RPPM dan RPPH.
Berdasarkan tabel di atas pretest pada kelompok eksperimen diperoleh rata-rata skor 35,3333. Skor maksimum yang diperoleh adalah 46 dan minimum adalah 23. Data tersebut menunjukan bahwa hasil pelatihan pendidk termasuk kategori melakukan kuran tepat (dari interpretasi data).
Uji –t dan Uji homogenitas
Uji –t adalah data tersebut hanya menguji sampel yang terdiri dari satu yaitu implementasi aplikasi Siperran dalam menyusun RPPH di PAUD Tunas Bangsa Langensari. hasil dari uji-t adalah -7.810 dengan mean Pretes 35.333 dan posttest 55.667 dari 30 item pernyataan aplikasi Siperran dengan standart deviation pretest 11.59023 dan Deviation Postest 7.09460. sig yang didapat adalah 0.25 dengan korelasi 0.999 dan perbedaan pair sampel dengan mean -20.33333 dengan sig tailed.016 yang mengatakan bahwa data tersebut termasuk data yang homogen.
Tabel 4.3
Paired Samples Test |
|||||||||||
|
|
Paired Differences |
t |
df |
Sig. (2-tailed) |
|
|||||
|
|
Mean |
Std. Deviation |
Std. Error Mean |
95% Confidence Interval of the Difference |
|
|
|
|
||
|
|
Lower |
Upper |
|
|
|
|
||||
Pair 1 |
pretest – posttest |
-20.33333 |
4.50925 |
2.60342 |
-31.53493 |
-9.13174 |
-7.810 |
2 |
.016 |
|
|
Hipotesis
Ha : Terdapat perbedaan hasil Implementasi aplikasi Siperran meningkatkan ketrampilan pendidik dalam menyusun
RPPH.
Ho :Tidak terdapat perbedaan hasil ketrampilan pendidik PAUD dalam menyusun RPPH dengan menggunakan aplikasi Siperran
Jika > 0,5 , maka Ho ditolak dan sebaliknya.
Pengujian dengan menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikan α = 5%. Signifikan 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. Jadi uji t tingkat signifikan 0,639 dan ini membuktikan bahwa tingkat signifikan itu diatas rata –rata sehingga Ho ditolak Ha itu diterima.
PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian Pre Eksperimen yaitu one group pretest-posttest. Dimana hasilnya akan berbeda sebelum adanya perlakuan dan sesudah perlakuan. Implementasi aplikasi Siperran dalam meningkatkan ketrampilan pendidik dalam menyusun RPPH. Dilakukan 4 kali pelatihan.
Pelatihan 1
Dalam pelatihan tahap pertama pelaksanaan aplikasi Siperran yaitu pelaksanaan dimana peneliti dan pendidik berdiskusi tentang aplikasi Siperran dalam menyusun RPPH. Dari hasil pelaksanaan diperoleh cara-cara mengoperasikan komputer. Dari cara login, memasukkan password, mengenal icon-icon yang ada dalam tampilan Siperran. Cara memasukkan, cara mengganti, cara menghapus. Memasukkan tahun ajaran, semester, kalender pendidikan.
Observer
1) Masih ada pendidik yang tidak mampu dalam mengoperasikan komputer
2) Masih ada pendidik yang tidak mengerti cara menempatkan kursor ke icon yang dituju.
3) Masih ada pendidik yang kebingungan dalam memasukkan, mengganti, menghapus data
4) Masih ada pendidik belum mengerti cara membuat kalender pendidikan
Solusi observer
1) Dalam pelatihan selanjutnya di berikan pengarahan tahap demi tahap
2) Dalam pelatihan tidak diberi posttest tapi diberikan pretest.
Pelatihan 2
Dalam pelatihan tahap kedua pelatihan dilakukan seperti pelatihan pertama dimana observer memberikan pengarahan. Sebelum melakukan pelatihan selanjutnya. Dari hasil pretest akan diketahui sejauh mana dari pendidik dalam mengaplikasikan Siperran. Pelatihan kedua ini, memasukkan daftar lagu, daftar tepuk, dan ruang lingkup. Data yang dimasukkan adalah ruang lingkup perkembangan pertama, kedua, ketiga. Dimana dalam memasukkan ruang lingkup harus benar.
Observer
1. Masih ada pendidik yang kurang referensi lagu
2. Masih ada pendidik yang kurang referensi tepuk
3. Masih ada pendidik yang belum benar dalam memasukkan ruang lingkup perkembangan
Solusi observer
1. Memberikan daftar lagu umum sesuai tema
2. Memberikan daftar tepuk
3. Meneliti ruang lingkup perkembangan yang dimasukkan sudah benar atau belum.
Pelatihan 3
Pada pelatihan ketiga, dilakukan seperti pelatihan pertama dan kedua. Dimana observer memberikan pengarahan dan gambaran di pelatihan ketiga ini. Pelaksanaan di pelatihan ketiga ini adalah memasukkan materi pembelajaran.
Observer
1. Masih ada pendidik dalam menyusun materi pembelajaran yang akan dibuat
2. Pendidik sudah terbiasa membuat materi pembelajaran
Solusi observer
Memberikan gambaran tentang materi pembelajaran
Pelatihan 4
pada pelatihan keempat ini adalah pelatihan yang terakhir. Dari semua data yang sudah dimasukkan akan diproses untuk melihat hasil RPPH yang sudah dibuat dengan menggunakan aplikasi Siperran. Dimana semua komponen RPPH tampak. Seperti: identitas, waktu, hari/tanggal, tema subtema, indikator, alat dan bahan dsb.
Observer
1. Masih ada pendidik yang salah dalam memasukkan data, sehingga data tidak pas dengan data yang harus dimasukkan
2. Masih ada data yang belum dimasukkan
Solusi observer
Mengecek kembali data yang sudah di masukkan sebelum diproses.
Setelah dilakukan empat kali pelatihan dalam menyusun RPPH dengan menggunakan aplikasi Siperran, masih ada pendidik yang mengalami permasalahan dalam memasukkan data. Sehingga terjadi ketidak sinkronan setelah data diproses. Misalnya: dalam menyusun kalender pendidikan, setiap semester ada 17 minggu. membuat kalender pendidikan harus di perhitungkan, jangan sampai kurang atau lebih, karena nantinya akan mempengaruhi proses data yang keluar.
SIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Implementasi aplikasi Siperran, mengurangi beban pendidik dalam menyusun RPPH, terjadi peningkatan yang dibuktikan dari hasil sig = 0,016 dan skor posttest lebih tinggi daripada pretest.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti.2014 Model Perencanaan Pembelajaran PAUD Dengan Menggunakan Program Bantu Siperran. Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Unnes.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tahun 2015 tentang Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pendidikan Anak Usia Dini.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tahun 2015 tentang Penyusunan Rencana Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.
https://www.paud.id/2015/04/menyusun-rencana-kegiatan-pembelajaran-paud-K13.html.
Komponen dan prinsip penyusunan Rpp http://www.eurekapendidikan.com /2015/07/komponen-dan-prinsip-prinsip-penyusunan.html diunduh rabu, 27 September 2017 pukul 19.14.
Kumpulan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran http://media-grafika.com /kumpulan-rencana-pelaksanaan-pembelajaran -rpp#more-689 rabu, 8 nov 2017 at 15.05 WIB.
Langkah-Langkah Penyusunan RPP http://www.eurekapendidikan. com/2015/07/langkah-langkah-penyusunan-rpp.html Rabu 27 September 2016.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar PAUD.
Soesilo,TD.2015. Penelitian Eksperimen. Salatiga Griya Media.