Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDK YOS SUDARSO
KECAMATAN ALOK TIMUR KABUPATEN SIKKA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Marianus Yufrinalis
Yedi Yanto Boimau
Program Studi PGSD Universitas Nusa Nipa Maumere-Flores-NTT
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi. Hal tersebut disebabkan IPS selama ini hanya disampaikan dengan metode ceramah dengan sedikit variasi atau dengan kata lain pembelajaran hanya satu arah dan tanpa memilih metode yang menarik, sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal. Salah satu solusi yang ditempuh untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri sehingga pembelajaran lebih menarik, siswa lebih aktif dan dapat menarik perhatian siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDK Yos Sudarso setelah diterapan metode Inkuiri dengan materi perkembangan teknologi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV tahun ajaran 2016/2017. Penelitian yang dilaksanakan di SDK Yos Sudarso adalah penelitian tindakan kelas yang diadopsi dari model Kurt Lewin sehingga dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refeleksi. Dari rancangan penelitian yang telah disusun dan dilaksanakan peneliti, maka peneliti telah mendapatkan data hasil penelitian dari masing-masing siklus yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I diperoleh nilai hasil belajar siswa dengan rata-rata nilainya adalah 94,44 dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 100%. Data di atas menunjukkan adanya pengaruh yang didapat setelah digunakan metode Inkuiri yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi meningkat. Untuk mempertahankan hasil tersebut maka dilaksanakan siklus II dengan indikator pembelajarannya selanjutnya dengan menggunakan metode Inkuiri. Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II yaitu nilai rata-ratanya adalah 98,19 dengan persentase ketuntasan klasikalnya adalah 100%. Maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik setelah digunakan metode Inkuiri dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi. Hasil belajar siswa meningkat karena siswa antusias dengan penggunaan metode Inkuiri.
Kata kunci: Metode Inkuiri, Perkembangan Teknologi, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi diri, kreatif, dan memiliki ide cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Sebagaimana pendidikan diatur dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menetapkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Demikian halnya dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD), siswa disiapkan dan diarahkan agar mampu menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, serta menjadi warga dunia yang cinta damai. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD) seharusnya tidak hanya bersifat hafalan dan pemahaman konsep saja, tetapi bagaimana proses dalam pembelajaran itu lebih bermakna, membuat siswa lebih aktif, mengembangkan rasa ingin tahu, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Masalah yang ditemukan peneliti pada saat melakukan observasi di lapangan adalah rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS. Sebagian besar siswa mengeluh dengan banyaknya materi yang harus dibaca dan dihafalkan. Selain itu, siswa menganggap bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang membosankan. Hal tersebut disebabkan IPS selama ini hanya disampaikan dengan metode ceramah dengan sedikit variasi atau dengan kata lain pembelajaran hanya satu arah dan tanpa media yang menarik. Kenyataannya bahwa materi IPS lebih tersusun atas informasi informasi yang merupakan fakta, konsep, maupun kejadian-kejadian sederhana dalam kehidupan sehari-hari menjadikan bahan materi IPS itu menjadi sangat banyak. Pembelajaran yang hanya satu arah dari guru membuat siswa mudah lupa. Upaya guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran IPS telah dilakukan dengan diskusi kelompok. Namun dengan metode ini, hanya siswa yang pandai saja yang aktif, sedangkan siswa yang kurang pandai cenderung diam dan mengikuti siswa pandai. Berarti langkah yang ditempuh guru belum mendapatkan hasil maksimal. Hal tersebut terbukti dengan tingkat daya serap siswa terhadap materi IPS masih cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Dari hasil pengamatan di kelas menunjukkan, tingkat daya serap siswa terhadap mata pelajaran IPS belum mencapai KKM. Dari 32 siswa hanya 15 orang yang mencapai KKM atau hanya 35% saja dan 17 siswa atau sekitar 65% yang belum mencapai KKM (Hasil observasi, 18 April 2017).
Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti berupaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS Kelas IV SDK Yos Sudarso dengan menerapkan metode inkuiri. Metode Inkuiri merupakan cara penyajian pelajaran dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode ini melatih siswa untuk mengambil inisiatif dalam menentukan sesuatu. Siswa aktif menggunakan cara belajar mereka sendiri, dengan demikian mereka diharapkan mempunyai keberanian untuk mengajukan pertanyaan, merespon masalah, dan berpikir untuk memecahkan masalah atau menemukan jawabannya melalui penyelidikan. Siswa bebas melakukan eksplorasi dan diberi kesempatan untuk melakukan pemilihan alternatif pemecahannya. Oleh karena proses penemuan itu dialami oleh siswa sendiri maka diharapkan siswa dapat lebih mudah mengingat materi pelajaran, sehingga berdampak padaa peningkatan hasil belajar siswa yang sesuai dengan kriteria penilaian yang diharapkan.
RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi: (1) Bagaimana penerapan metode Inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SDK Yos Sudarso? (2) Bagaimana hasil belajar IPS siswa kelas IV SDK Yos Sudarso setelah diterpkan metode Inkuiri dengan materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SDK Yos Sudarso?
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2012: 15), Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Mekanisme penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Arikunto, 2010: 137). Rancangan penelitian pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi pada mata pelajaran IPS kelas IV SDK Yos Sudarso dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus melalui 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.
Tempat penelitian dilaksanakan di SDK Yos Sudarso Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka. Pertimbangan peneliti dalam memilih tempat ini yaitu karena lokasinya mudah dijangkau dan peneliti pernah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di tempat tersebut. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada semester genap tepatnya di bulan April hingga bulan Juni tahun ajaran 2016/2017. Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari tahap persiapan hingga penyusunan laporan skripsi. Subjek dalam penelitian ini yakni siswa-siswi kelas IV SDK Yos Sudarso Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka, dengan jumlah siswa 32 orang dengan rincian 14 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut: (a) Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung pada saat penelitian. Data primer yang diambil dari penelitian ini yakni nilai LKS dan nilai tes hasil belajar; (b) Data sekunder yaiti data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data sekunder yang diambil dari penelitian ini yakni hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Sumber data digunakan yakni (1) Lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran selama penelitian. Tujuannya yaitu untuk memperoleh data tentang aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran; (b) Tes hasil belajar yang digunakan untuk memperoleh data mengenai kemampuan siswa sebelum pembelajaran dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran setelah pembelajaran berakhir. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain dokumen/portofolio, lembar penilaian hasil belajar, tes, pengamatan/ observasi.
Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis secara kualitatif yaitu data dari hasil observasi yang mengenai tindakan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dianalisis secara kualitatif, sedangkan data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dianalisis secara kuantitatif untuk menemukan nilai skor persentase, dan nilai rata-rata (Igak & Kuswaya, 2014: 5-19).
Indikator capaian penelitian tindakan ini meliputi indikator proses dan hasil. Indikator proses dapat diamati melalui observasi yang dilaksanakan oleh peneliti untuk mengamati langsung dalam proses pembelajaran. Indikator proses dianggap berhasil apabila aspek yang diamati pada lembar observasi sebagian besar telah memenuhi skala penilaian baik yaitu 75%.
Sedangkan indikator hasil dapat dilihat melalui peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan metode inkuiri dari siklus I ke siklus II. Apabila terdapat 75% siswa yang memperoleh skor minimal KKM yaitu 75 maka kelas dianggap tuntas secara klasikal. Penerapan metode Inkuiri dikatakan berhasil apabila 80% siswa mendapat nilai 75 ke atas.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Metode Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris (Inquiry), yang secara harfiah berarti penyelidikan. Menurut Piaget (dalam Mulyasa, 2013: 108), metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat sesuatu yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan sesuatu yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain. Metode Inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa, metode pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa untuk memiliki pengalaman belajar dalam menemukan konsep-konsep materi berdasarkan masalah yang diajukan.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan ketika menerapkan pembelajaran Inquiry adalah sebagai berikut: (a) Siswa akan bertanya (Inquiry) jika mereka dihadapkan pada masalah yang kurang jelas; (b) Siswa dapat menyadari dan belajar menganalisis strategi berpikir mereka; (c) Strategi berpikir baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan pada apa yang telah mereka miliki; (d) Inquiry dalam kelompok dapat memperkaya khazanah pikiran dan membantu siswa belajar mengenai sifat pengetahuan yang sementara dan menghargai pendapat orang lain.
Sedangkan menurut (Muslich, 2009:45) mengatakan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam menerapkan pembelajaran Inquiry yakni: (a) Pengetahuan dan keterampilan akan lebih lama diingat apabila siswa menemukan sendiri; (b) Informasi yang diperoleh siswa akan lebih mantap apabila diikuti dengan bukti-bukti atau data yang ditemukan sendiri oleh siswa; (c) Siklus Inquiry adalah observasi, bertanya, mengajukan, dugaan, pengumpulan data, dan penyimpulan.
Menurut (Mulyasa, 2009:109) pembelajaran Inquiry memiliki langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (a) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam; (b) Merumuskan masalah yang ditemukan; (c) Merancang dan melakukan eksperimen; (d) Mengumpulkan data dan menganalisis data; (e) Menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni: objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab.
Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Inkuiri pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi telah dirancang oleh peneliti dalam II siklus yang diawali dengan siklus I kemudian dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini mengacu pada model PTK yang diadopsi dari model Kurt Lewin (Arikunto). Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2017 sampai dengan tanggal 29 April 2017 di SDK Yos Sudarso ini diawali dengan melakukan diskusi antara peneliti, wali kelas IV dan Kepala Sekolah untuk membahas kegiatan penelitian. Adapun jadwal kegiatan penelitian pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi yang telah dirancang dan disepakati bersama pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Penelitian
No |
Siklus |
Hari/Tanggal |
Waktu |
1. |
Siklus I Pertemuan I |
Kamis, 20 April 2017 |
07.15 – 09.15 |
2. |
Siklus I Pertemuan II |
Jumat, 21 April 2017 |
09.15 – 10.25 |
3. |
Siklus II Pertemuan I |
Kamis, 27 April 2017 |
07.15 – 09.15 |
4. |
Siklus II Pertemuan II |
Jumat, 28 April 2017 |
09.15 – 10.25 |
Penelitian melalui metode inkuiri pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi di kelas IV SDK Yos Sudarso diperoleh dari data tes hasil belajar dan hasil pengamatan selama proses pembelajaran di setiap siklus. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan dijelaskan perkembangan hasil yang diperoleh dari setiap siklus.
Hasil Penelitian Aktivitas Guru
Hasil observasi pada aktivitas guru selama pembelajaran menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan kemampuan pada aktivitas guru di kelas pada setiap siklus. Peneliti telah membuktikan bahwa terjadinya peningkatan kemampuan pada aktivitas guru dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode inkuiri pada proses pembelajaran dan hasil yang didapat tergolong dalam kategori baik dengan rata-rata yaitu 79,44%. Dari hasil siklus I tersebut, guru mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas guru dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yaitu 94,44%. Dari hasil aktivitas guru yang telah dicapai menunjukan bahwa adanya peningkatan. Hal ini dikarenakan guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar di kelas, sehingga terlihat bahwa adanya peranan guru sebagai mediator dan fasilitator.
Hasil Penelitian Aktivitas Siswa
Hasil observasi pada aktivitas siswa secara umum selama pembelajaran menunjukan bahwa terjadinya peningkatan pada aktivitas siswa secara umum di kelas pada setiap siklusnya. Dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus I dengan menggunakan metode inkuiri sehingga hasil dari aktivitas siswa meningkat dan tergolong dalam kategori baik yang rata-rata yakni 74,94%. Dari hasil siklus I tersebut, guru mempertahankan dan berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan memperoleh hasil yang tergolong dalam kategori sangat baik yakni 93,12%. Maka peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas meningkat. Peningkatan pada aktivitas siswa tersebut nampak terlihat dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri karena dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih aktif dan antusias dengan isi materi perkembangan teknologi, disamping itu siswa juga sekaligus dapat mendengar penjelasan guru. Dalam mengamati isi materi yang disajikan tersebut.
Hasil Penelitian Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa diperoleh dari proses belajar mengajar di kelas melalui penilaian ranah sikap, keterampilan dan penilaian ranah pengetahuan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan menggunakan metode inkuiri pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi pada siswa kelas IV SDK Yos Sudarso menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada 3 ranah di setiap siklusnya. Menurut Arsyad (2013:1), Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang memungkinkan disebabkan terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dari pernyataan Arsyad di atas, peneliti telah membuktikan dalam penelitian bahwa siswa kelas IV telah belajar dengan baik pada materi perkembangan teknologi sehingga hasil belajar siswa meningkat pada penilaian 3 ranah tersebut. Pada hasil belajar sebelumnya, siswa belum menguasai materi pelajaran sepenuhnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori kurang baik. Penyebabnya karena pembelajaran dilaksanakan tanpa adanya penggunaan metode pembelajaran yang tepat. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga hampir sebagian besar siswa pasif, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja. Selanjutnya pada pertemuan berikut peneliti menggunakan salah satu metode yaitu metode inkuiri, sehingga dapat diketahui pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori sangat baik. Hal ini karena adanya rancangan strategi pembelajaran yang tepat oleh guru yaitu penggunaan teknik dalam pembelajaran, dalam hal ini yaitu menggunakan metode inkuiri. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada pembelajaran sebelumnya sangat berbeda dengan proses yang digunakan peneliti pada hasil di siklus I yaitu dengan nilai rata-rata 94,44 dan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%. Hasil yang diperoleh pada siklus I telah menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil yang hampir sama terjadi pada siklus II melalui metode inkuiri dengan mengembangkan indikator pembelajaran, dari pembelajaran tersebut diperoleh hasil yang lebih baik dari siklus sebelumnya dengan nilai rata-rata yakni 98,19 dan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 100%.
Dari penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas IV SDK Yos Sudarso telah belajar dengan baik dan meningkatkan hasil belajar pada materi perkembangan teknologi melalui pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDK Yos Sudarso untuk mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi yang telah peneliti laksanakan dalam beberapa siklus, maka dapat ditarik simpulan bahwa penggunaan metode Inkuiri pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknolgi tergolong dalam kategori sangat baik dan mampu memicu keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis, aktivitas guru semakin meningkat ketika penggunaan metode Inkuiri dilaksanakan dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan aktivitas sebelum dan sesudah menggunakan metode Inkuiri, dengan menggunakan metode ini juga terlihat guru menguasai materi pembelajaran dan menggunakan metode Inkuiri sesuai dengan proses pembelajaran.
Selain aktivitas guru dan siswa, penggunaan metode Inkuiri juga mengakibatkan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, Terlihat ketika pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional, guru dan siswa hanya menggunakan bahan ajar sebagai satu-satunya sumber belajar, hasil belajar siswa tidak meningkat, bahkan sebagian besar siswa tidak tuntas. Pengaruh dari tidak adanya penggunaan metode dalam pembelajaran mengakibatkan hasil yang dicapai kurang maksimal. Sedangkan ketika pembelajaran telah menggunakan metode Inkuiri, nilai siswa mengalami peningkatan. Faktor penentu keberhasilan disini yaitu penggunaan teknik dan metode yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa. Maka hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik setelah diterapkan metode Inkuiri dalam pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi. Hasil belajar siswa meningkat karena siswa sangat antusias dan berpartisipasi aktif dengan penerapan metode Inkuiri.
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari pihak guru, siswa, alat atau media bahkan metode pembelajaran yang digunakan. Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, sebagai sarana untuk menyampaikan materi supaya siswa lebih antusias dan mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan
menerapkan metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkembangan teknologi. Penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu motivasi bagi guru dalam menyusun metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode Inkuiri.
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa saran dalam melaksanakan proses pembelajaran yang diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Kepala Sekolah hendaknya melibatkan guru dalam kegiatan penataran atau pelatihan metode pembelajaran yang dapat menunjang performansi guru; (2) Kepala Sekolah hendaknya menyediakan berbagai buku panduan mengenai metode pembelajaran yang dapat menunjang performansi guru di kelas; (3) Seorang guru sebaiknya kreatif dalam memilih variasi metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa; (4) Guru hendaknya menerapkan metode Inkuiri agar dapat meningkatn hasil belajar siswa; (5) Hasil penelitian ini diharapkan agar siswa dapat termotivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar pada materi-materi selanjutnya; (6) Sebaiknya siswa mendengarkan penjelasan guru dengan serius saat guru memberikan pengarahan tentang pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2012, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, 2013, Aktivitas Siswa, Jakarta: Bastari Buana Murni 2012.
Igak dan Kaswaya, 2014, Penelitian Tindakan Kelas, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Muslich, 2010, Melaksanakan PTK Itu Mudah, Jakarta: PT Bumi Aksara
Mulyasa, 2013, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya