Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Metode STAD
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA KOMPETENSI DASAR HIDROKARBON DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD PADA SISWA KELAS X. MIPA-5 SMA NEGERI 3 PATI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Arif Budiono
Guru Kimia SMA N 3 Pati
ABSTRACT
Based on preliminary observations in SMA 3 Pati in mind Kompetensi Dasar Hidrokarbon Hidrokarbon siswa pada Tata nama dan Isomer Alkana, Alkena, dan Alkuna learning achievement in the general ledger X.MIPA-5 is still relatively low. Learning that teachers do is lecture method. The purpose of this study was to determine whetÂher the STAD method can improve learning achievement. Method using the method of documentation, test, and observation. Based on the fiÂnal stages of testing the value of the average post-test experimental class higher than the control class. Based on these results it can be concluded STAD learning methods is more effective in improving student’s learning achievment in Hidrokarbon subTata nama dan Isomer Alkana, Alkena, and Alkuna.
Keywords: STAD method, learning activities, learning outcomes
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Selama ini metode pengajaran kimia di sekolah cenderung hanya berjalan satu arah, guru lebih banyak aktif memberikan informasi kepada siswa. Dalam proses pembelajaran khususnya pada kompetensi dasar “4.2. Menggolonglan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawaâ€, sub pembelajaran tentang tata nama dan isomer dari Alkana, Alkena dan Alkuna, disini guru lebih banyak melakukan pengajaran dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa hanya bertindak sebagai agen pembelajar yang pasif.
Tantangan bagi seorang guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan mampu meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Penggunaan berbagai macam model pembelajaran yang merangsang minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sudah mulai banyak dilakukan di sekolah-sekolah negeri maupun swasta. Salah satu model pembelajaran yang akan digunakan adalah model pembelajaran kooperatif dengan metode Student Teams Achivement Division (STAD).
Metode STAD ini dalam pelaksanaannya adalah mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dengan anggota kelompok yang berasal dari campuran tingkat kecerdasan dan jenis kelamin. Tujuan dari pembagian kelompok dengan ketentuan tersebut adalah agar dalam satu kelompok terdapat siswa yang lebih unggul sehingga apabila ada anggota yang mengalami kesulitan siswa tersebut dapat membantu menyelesaikannya.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 3 Pati tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah rombel ada 10 kelas. Berdasarkan pertimbangan MGMP Kimia di lingkungan SMA Negeri 3 Pati dengan peneliti, maka peneliti mengambil kelas X.MIPA–5 dengan jumlah siswa 38 anak. Setelah dilakukan observasi awal mengenai motivasi awal belajar kimia dengan mmenggunakan angket, diperoleh data bahwa sebagian besar siswa hanya bergantungf pada buku paket dari sekolah dan tidak mempelajari materi pelajaran baik sebelum maupun setelah pelajaran, rangkuman hasil angket dapat dilihat pada table 1.
Tabel 1. Hasil Angket Motivasi Belajar Awal Siswa
No |
Kriteria |
Jumlah siswa |
Nilai |
1 |
Baik |
9 |
70 – 79 |
2 |
Cukup |
29 |
60 – 69 |
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memilih judul “Upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kimia Kompetensi Dasar Hidrokarbon dengan menggunakan metode STAD pada siswa kelas X.MIPA–5 SMA Negeri 3 Pati tahun pelajaran 2016/2017.
Rumusan Masalah
Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kimia kompetensi dasar hidrokarbon (Tata nama dan Isomer dari Alkana, Alkena dan Alkuna) pada siswa kelas X.MIPA 5 di SMA Negeri 3 Pati tahun pelajaran 2016/2017?
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kimia kompetensi dasar hidrokarbon (Tata nama dan Isomer dari Alkana, Alkena dan Alkuna) pada siswa kelas X.MIPA–5 di SMA Negeri 3 Pati tahun pelajaran 2016/2017.
Aktivitas Belajar Kimia
1. Hakikat Kimia
Kimia sebagai ilmu dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan proses sains yang harus ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya sehingga setelah melalui serangkaian proses penemuan ilmiah, melalui metode ilmiah yang didasari sikap ilmiah, akan diperoleh produk Kimia yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, prosedur, teori, hukum dan postulat.
2. Hakikat Belajar
Menurut Hilgrad dan Bower (Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2012; 13), belajar (to learn) memiliki arti: 1) to gain knowledge, comprehension, or mastery of trough experience or study, 2) to fix in the mind or memory, memorize, 3) to acquiretrough experience, 4) to become in forme of to find out. Menurut definisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar mamiliki arti dasar adanya aktifitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.
3. Aktivitas Belajar
Belajar merupakan proses aktif dari si pebelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya menerima informasi materi dari guru.
Hasil Belajar Kimia
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut sesuai dengan aspek-aspek tujuan belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Howard Kingsley dalam Sudjana, membagi hasil belajar menjadi tiga macam, yaitu: (a) ketrampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita (Sudjana, 2001:22)
2. Hasil Belajar Kimia
Hasil belajar Kimia dalam penelitian ini mengacu khususnya pada kompetensi dasar Hidrokarbon tentang tata nama dan isomer dari Alkana, Alkena, dan Alkuna yang tertuang dalam prinsip Kurikulum 13.
Metode STAD
Metode Student Teams Achivement Division (STAD) merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Selain itu dapat digunakan untuk memberikan pemahaman konsep materi yang sulit kepada siswa dimana materi tersebut telah dipersiapkan oleh guru melalui lembar kerja atau perangkat pembelajaran yang lain. Metode STAD dikembangkan pertama kali oleh Slavin, dkk. Adapun langkah-langkah pendekatan pembelajaran dengan metode STAD.
Penggunaan metode STAD dalam proses pembelajaran sebenarnya sudah banyak digunakan dan dilakukan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dari salah satu peneliti sebelumnya (Lismiyati, 2006:83) dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode STAD dalam pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 92,84%. Selain itu pembelajaran juga berjalan lebih efektif karena siswa bertindak aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Kerangka Pikir
Kondisi awal sebelum dilakukan penelitian, peneliti belum pernah menggunakan metode STAD dalam setiap pembelajaran kooperatifnya, karena belum pernah memanfaatkan metode STAD maka aktivitas belajar dan hasil belajar Kimia kompetensi dasar hidrokarbon (Tata nama dan Isomer dari Alkana, Alkena dan Alkuna) pada siswa kelas X di SMA Negeri 3 Pati semester genap tahun pelajaran sebelumnya masih rendah, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya ulangan harian rata-rata 51 di bawah KKM.
Kondisi ini dapat diperbaiki dengan menerapkan metode STAD untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa minimal sama dengan KKM (tahun pelajaran 2016/2017) yaitu 70
METODE PENELITIAN
Seting dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4,5 bulan pada semester 2 tahun pelajaran 2016/2017. Tempat penelitian ini mengambil tempat dimana peneliti bertugas yaitu di kelas X-MIPA5 SMA Negeri 3 Pati Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-MIPA5 SMA Negeri 3 Pati sebanyak 36 siswa.
Teknik dan Alat Pengukuran Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi untuk data kondisi awal, teknik observasi untuk data proses pembelajaran dan teknik tes untuk data hasil belajar. Alat pengumpulan data berupa dokumen catatan personal siswa dan dokumen daftar nilai untuk data kondisi awal, sedangkan data proses pembelajaran pada siklus pertama maupun siklus kedua dengan lembar observasi, dan data hasil belajar dengan butir soal.
Validasi dan Analisis Data
Data yang valid perlu divalidasi untuk data proses pembelajaran agar diperoleh data yang valid divalidasi dengan triangulasi sumber dengan cara melibatkan taman sejawat untuk mengamati proses pembelajaran yang dikenal dengan kolaborasi. Data hasil belajar agar valid maka sebelum dibuat soal terlebih dahulu disusun kisi-kisi. Analisis data menggunakan analisis diskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi.
Prosedur Tindakan
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan sebanyak dua kali dam dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, obervasi dan tes. Alat pengumpulan data berupa dokumen daftar nilai, lembar observasi dan butir soal. Validasi menggunakan triangulasi sumber atau kolaborasi dan kisi-kisi. Analisis data menggunakan analisis diskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi berdasarkan hasil dan diskriptif komparatif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian, dapat dilihat dan telah terjadi peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa tentang Hidrokarbon (Tata Nama dan Isomer alkana, Alkena dan Alkuna) pada siswa kelas X.MIPA 5 SMA Negeri 3 Pati Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 melalui penerapan metode STAD.
Hasil pengamatan kondisi awal menunjukkkan bahwa rerata aktifitas siswa adalah 50,48 (kualifikali kurang).Tterdapat 3 siswa mencapai rerata skor besar 3,00 (kualifikasi baik). Hal ini imenunjukkan aktifitas siswa dalam belajar kimia masih rendah. Hasil belajar pada kondisi awal menunjukknan rata-rata nilai 56,80% dengan 20 siswa (52,63%) tuntas, dan 16 siswa (47,37%) belum tuntas. hal ini menunjukkan hasil kimia masih rendah. Pada kondisi awal guru belum menggunakan metode STAD, sehingga aktifitas dan hasil belajar siswa kurang maksimal.
Pada pelaksanaan seperti diagram 1 menunjukkan aktifitas siswa pembelajaran siklus 1 telah digunakan metode STAD pada pembelajaran Hidrokarbon secara berkelompok. Data yang diperoleh menunjukkan rerata aktifitas siswa adalah 74,75% (kualifikasi baik). terdapat 6 siswa mencapai rerata skor lebih sebesar 3,00 (kualifikasi baik). Hal ini menunjukkan keaktifan siswa dalam belajar tentang Hidrokarbon sudah baik. Hasil belajar pada pembelajaran siklus 1 menunjukkan rata-rata nilai 66,57 dengan 31 siswa (81,58%) tuntas dan 5 siswa (18,42%) belum tuntas. Ini berarti hasil belajar Hidrokarbon (kekhasan atom karbon) sudah baik, namun karena hasil dari kegiatan pembelajaran ini belum mencapai indikator yang telah ditentukan maka perbaikan pembelajarkan perlu dilanjutkan pada tahap siklus ke-2.
Berdasarkan Diagram 2 pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2, juga digunakan metode STAD secara berkelompok dan dengan daftar pertanyaan pada materi Alkana, Alkena dan Alkuna. data yang diperoleh menunjukkan bahwa rerata aktifitas siswa adalah 80,50 (kualifikasi baik). terdapat 10 siswa yang mencapai rerata skore sebesar 3,00 (kualifikasi baik), hal ini menunjukkan aktifitas siswa dalam belajar matei Alkana, Alkena dan Alkuna sudah baik. Hasil belajar pada pembelajaran siklus 2 menunjukkan rata-rata nilai 72,92 dengan 33 siswa (86,84%) tuntas dan 5 siswa (13,16%) belum tuntas, ini berarti hasil belajar tentang Alkana, Alkena dan Alkuna sudah baik. Melihat data hasil kegiatan pembelajaran siklus 2 ini cukup memuaskan, kegiatan perbaikan pembelajaran melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas dihentikan sampai pada siklus 2.
Untuk meningkatkan proses pembelajaran, peneliti berupaya dengan beberapa tahapan. Dimuali dari kondisi awal hasil belajar khususnya Kimia cukup rendah. Peneliti memperbaiki pada pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode STAD, yang mana hasilnya ada peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal yaitu rata-rata kelas 56,80 pada siklus I naik menjadi 57,40. Berarti ada peningkatan 0.60, kemudian diulang lagi pada siklus II dengan hasil rata-rata kelas mendapat 64,35 ada peningkata lagi sebesar 6,95.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Melalui penggunaan metode STAD dalam kegiatan belajar Kimia pada siswa kelas X.MIPA 5 SMA Negeri 3 Pati semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 meningkat. Hal ini dapat dilihat dari 3 (tiga) kali hasil ulangan yaitu pertama ulangan harian tentang kompetensi dasar Hidrokarbon 4.1 (memahami keunikan atom karbon) dengan hasil rata-rata 56,80, kedua dilakukan ulangan harian 4.2 (memahami Tata nama dan Isomer Alkana, Alkena, Alkuna) hasil rata-rata kelasnya mencapai 57,40, ketiga dilakukan ulangan harian siklus II pada kompetensi dasar 4.3. (Minyak Bumi) dengan hasil rata-rata kelasnya mencapai 64,35
2. Peningkatan hasil belajar ini dimantapkan pula dengan semakin banyaknya ketuntasan siswa dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar dengan kompetensi dasar 4,1 dan 4.2 yaitu perolehan 56,80 meningkat menjadi 57,40 (naik 0,60%) dan kompetensi dasar 4.3 pada siklus II meningkat menjadi 64,35 (ada kenaikan dari siklus I ke siklus II 6.95%).
Saran
Berdasarkan pelaksanaan penelitian dan hasil yang telah diperoleh, maka peneliti dapat memberikan saran:
1. Bagi peneliti yang ingin menerapkan metode ini hendaknya dapat mengatur waktu dengan baik, sehingga tidak banyak waktu yang terbuang untuk mengkondisikan siswa di kelas.
2. Selam proses pembelajaran, guru hendaknya menggunakan caracara mengajar yang bervariatif dan menarik perhatian siswa sehing siswa tidak merasa bosan.
3. Pemberian latihan-latihan soal kepada siswa hendaknya dilakukan secara kontinyu sehingga siswa selalu dalam keadaan berlatih dan tidak menghabiskan waktu hanya untuk berbicara sendiri dengan teman satu kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2003. Standart Kompetensi Mata Pelajaran Kimia SMA & MA. Jakarta: Balitbang Depdiknas.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
……. 2005. Peningkatan Kwalitas Pendidikan. Jakarta: Direktotar Jendral Pendidikan Tinggi.
Suharsimi A, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Tim Penyusun KTSP. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan Tahun Pelajaran 2011/2012. Pati: SMAN 3 Pati.
Widiyantini,Th, 2008. Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe STAD dalam Pembelajaran Matematika SMP: P4TK Matematika. Yogyakarta