IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PBL DENGAN MEDIA KARTU GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR K3LH BAGI PESERTA DIDIK KELAS XI DPIB A SMK NEGERI 2 SUKOHARJO SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Tri Lestari

SMK Negeri 2 Sukoharjo

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan perubahan perilaku, proses pembelajaran dan, hasil belajar pada kompetensi K3LH setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning(PBL) dengan media kartu gambar bagi peserta didik kelas XI DPIB A SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 prosedur yaitu; Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Pengambilan data menggunakan teknik observasi, angket, wawancara, dan uji kompetensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data hasil observasi, sikap kerjasama dan kreatif peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 78,34% dan 65,63% menjadi 81,59% dan 84,38% dengan kategori baik.Hasil belajar mengalami peningkatan, dari rata-rata 78,13 pada siklus I meningkat menjadi 84,22 pada siklus II, 6,09 atau 7,24%.

Kata kunci: Hasil Belajar; Kartu Gambar; PBL

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mata pelajaran konstruksi utilitas gedung disampaikan di kompetensi keahlian DPIB di kelas XI di SMK Negeri 2 Sukoharjo. Konstruksi Utilitas Gedung menjadi pelajaran yang pokok yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik di kompetensi keahlian DPIB.

Dalam penyesuaian model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kompetensi K3LH, maka model yang diduga mampu membuat suasana pembelajaran yang menarik, memotivasi peserta didik dan menyenangkan ketika peserta didik mempelajari materi K3LH adalah denagn melalui pembelajaran PBL dengan media kartu gambar peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dengan cara menemukan cara pemecahan masalah kompetensi dasar K3LH yang dipelajari, verifikasi data dan pengumpulan data dan dapat membuat peserta didik mudah dalam menerima dan mengolah kompetensi dasar mata pelajaran yang disampaikan, sehingga peserta didik dapat berlatih secara ilmiah, bekerja secara ilmiah dan pada akhirnya terbentuk sikap ilmiah dalam diri peserta didik dalam menanggapi perkembangan ilmu pengetahuan alam di masa kini dan yang akan datang dan diharapkan dapat meningkatkan nilai hasil belajar peserta didik khususnya mata pelajaran Konstruksi Utilitas Gedung.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses pembelajaran dan hasil belajar K3LH melalui metode PBL dengan media kartu gambar pada peserta didik kelas XI DPIB A SMK Negeri 2 Sukoharjo?

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Landasan Teori

Problem Based Learning (PBL)

Menurut Darmadi (2017:117) pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Didalam kelas yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata. Masalah yang diberikan pada peserta didik ini digunakan untuk mengikat rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dipelajari.

Pembelajaran Problem Based Learning didorong oleh Mata pelajaran Konstruksi Utilitas Gedung sangat erat dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) atau Problem Based Learning. dan model PBL merupakan model pembelajaran yang lebih menekankan pada pemecahan masalah atau masalah sebagai titik tolak. Sedangkan menurut Abdullah (2014:127) model pembelajaran Problem Based Learningmerupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaa-pertanyaan, memfasilitasi penyeledikan dan membuka dialog. Model pembelajaran Problem Based Learning menuntut peserta didik untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan suatu masalah sehingga mampu meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif.

Media Kartu Gambar

Menurut Nugrahani (Megawati, 2010: 9), pembelajaran yang melibatkan anak-anak untuk bermain lebih efektif karena peserta didik merasa lebih santai. Bagi anak-anak, belajar sambil bermain sangat penting. Pembelajaran akan lebih efektif jika disertai dengan media pembelajaran. Menurut Sulasdi (2011: 70), gambar merupakan media paling umum digunakan, harganya terjangkau, mudah diingat oleh peserta didik, guru dapat menun¬jukkan benda-benda yang tidak mungkin dibawa ke dalam kelas, dan relevan dengan pencapaian kompetensi dasar dan karakteristik peserta didik. Selain itu, media gambar juga dapat memudahkan guru dalam mengajar dan peserta didik dalam mengingat apa yang dilihat, mengembang¬kan kreativitas, dan daya imajinasi. Gambar merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang tergolong dalam media visual berupa gambar mati yaitu gambaran dari sesuatu yang berupa hasil lukisan, potret atau cetakan yang tidak dapat bergerak dengan bentuk dua dimensi.

Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggalian dan puncak proses belajar”.

Hasil belajar merupakan pengukuran dari penilaian kegiatan belajar atau proses belajar yang dinyatakan dalam simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Menurut “Susanto (2013: 5) perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari belajar”.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, yang dinyatakan dalam penilaian dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat. Penilaian akan diberikan oleh guru setelah menempuh pengalaman belajar.

Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal pembelajaran atau sebelum tindakan: yang terjadi adalah kompetensi keahlian XI DPIB A peserta didik rendah dan masih banyak yang belum mencapai SKM pada kompetensi dasar pembelajaran K3LH yang disebabkan karena guru belum menggunakan metode pembelajaran yang inovatif, tetapi masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang hanya dengan media buku pelajaran dan masih bersifat hafalan dan kurang mengembangkan proses berpikir, kurang menarik sehingga menyebabkan mereka tidak termotivasi untuk belajar, sehingga hasil belajar mereka rata-rata rendah. Karena hal tersebut di atas guru mulai menggunakan teknik / metode pembelajaran yang lebih inovatif dan lebih maju yaitu metode pembelajaran PBL dengan media kartu gambar dan diharapkan dengan melakukan tindakan ini peserta didik lebih termotivasi belajarnya sehingga meningkatkan pemahaman konsep berupa nilai hasil belajar.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis Tindakan dalam penelitian ini adalah: Melalui penggunaan model pembelajaran PBL dengan media Kartu Gambar diduga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar kompetensi dasar K3LH bagi peserta didik kelas XI DPIB A SMK Negeri 2 Sukoharjo pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020.

METODE PENELITIAN

Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan mengambil tempat di SMK Negeri 2 Sukoharjo yang terletak di Desa Rowogatel Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo kelas XI DPIB A. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yaitu, dimulai bulan Juli – Desember 2019.

Subjek Penelitian

Sedangkan subjek penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas XI DPIB A SMK Negeri 2 Sukoharjo semester dua tahun pelajaran 2019/2020, dan materi pelajarannya adalah kompetensi dasar K3LH. Untuk dasar pengambilan subjek penelitian ini adalah kelas yang kondisi peserta didiknya dalam kegiatan belajar mengajarnya ada permasalahan, sehingga diperlukan suatu tindakan. Dan guru ingin mencari suatu model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kompetensi dasar K3LH.

Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari: perencanaan, tindakan, pengamatan dan melakukan refleksi. Sedangkan data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Dan indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: (1) sekurang – kurangnya 75% peserta didik memiliki aktifitas kerjasama dan kreatif dalam mengikuti pelajaran, (2) 100% peserta didik mencapai ketuntasan hasil belajar (dengan nilai di atas atau sama dengan (≥ 78) atau dengan kategori cukup kompeten.

Pelaksanaan Siklus I

Perencanaan tindakan pada siklus I adalah ; (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) konsep K3LH yang sesuai dengan metode PBL dengan kartu gambar.

Tindakan (action), yaitu meliputi: Pada tahap ini peserta didik membuat kelompok masing-masing kelompok terdapat 6-7 orang, peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran. Observasi yaitu selama tahap tindakan berlangsung peneliti dibantu oleh kolabolator melakukan pengamatan terhadap keterampilan diskusi peserta didik dalam melakukan kerja kelompok, melakukan wawancara, melihat jurnal peserta didik, membuat jurnal guru, dan mendokumentasikan kegiatan. Hasil observasi ditulis dalam lembar observasi, untuk dilakukan analisis pada tahap refleksi.

Refleksi merupakan evaluasi dari proses tindakan pembelajaran PBL dengan media kartu gambar. Dilakukan dengan cara peserta didik diminta menyampaikan pengalaman belajar yang telah dilaluinya kepada guru, kemudian guru menganalisa hasil observasi. Analisis ini bertujuan untuk megetahui proses, peningkatan dan perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti pembelajaran PBL dengan media kartu gambar. Juga hasil belajar dan kekurangan-kekurangan dalam perencanaan maupun pelaksanaan. Apabila masih ada kekurangan dan kendala yaitu target belum dicapai belum maka direncanakan tindakan untuk siklus berikutnya.

Pelaksanaan Siklus II

Perencanaan yaitu pada pertemuan pertama dilakukan penyusunan rencana kegiatan antara lain menyusun rencana pembelajaran, perencanan juga dilakukan pada pertemuan kedua siklus II kekurangan atau kendala yang ditemukan pada pertemuan pertama siklus II dijadikan bahan perbaikan pada pertemuan kedua siklus II, mempersiapkan segala sarana, media, instrumen yaitu lembar observasi, lembar wawancara, jurnal peserta didik, jurnal guru dan dokumentasi. serta butir-butir soal.Siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama dilakukan pembelajaran PBL dan diskusi kelompok, sedangkan pada pertemuan kedua memperbaiki kekurangan pada pertemuan pertama dan dilanjutkan tes tertulis.

Tindakan (action), Pada kegiatan ini peserta didik diminta membuat kelompok-kelompok masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang, peneliti pemberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran. Peneliti melakukan apersepsi untuk memotivasi peserta didik dan mengarahkan untuk berkumpul sesuai dengan kelompoknya. Kemudian membagikan kartu gambar tentang pembelajaran K3LH pada setiap kelompok. Dan setiap kelompok diminta mencermati gambar dan menemukan cara memecahkan msalahnya. Para peserta didik membaca materi pertanyaan yang diminta pada lembar kegiatan peserta didik untuk kemudian menemukan informasi / menemukan jawaban. Setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kemudian guru / peneliti membagikan soal tes untuk tiap peserta

Observasi yaitu selama tahap tindakan berlangsung peneliti dibantu oleh kolabolator melakukan pengamatan terhadap keaktifan belajar peserta didik, keterampilan dan sikap ilmiah peserta didik dalam melakukan penyelidikan terhadap obyek yang diamati, melakukan wawancara, melihat jurnal peserta didik, membuat jurnal guru, dan mendokumentasikan kegiatan. Hasil observasi ditulis dalam lembar observasi, untuk dilakukan analisis pada tahap refleksi.

Refleksi Tahap ini merupakan evaluasi dari proses tindakan pembelajaran PBL dengan media kartu bergambar. Dilakukan dengan cara peserta didik diminta menyampaikan pengalaman belajar yang telah dilaluinya kepada guru, kemudian guru menganalisa hasil observasi. Analisis ini bertujuan untuk megetahui proses, peningkatan dan perubahan perilaku peserta didik setelah mengikuti pembelajaran PBL dengan media kartu gambar. Juga hasil belajar dan kekurangan-kekurangan dalam perencanaan maupun pelaksanaan. Guru melakukan analisa dan membuat simpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Siklus I

Pada bagian siklus I ini akan dibahas mengenai proses pembelajaran, hasil observasi keterampilan ilmiah, perilaku peserta didik dan nilai pemahaman konsep K3LH setelah peserta didik mengikuti metode pembelajaran PBL dengan media kartu gambar. Proses pembelajaran yaitu proses dimana penggunaan metode PBL dengan media kartu gambar yang diterapkan kepada peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik 7,00% dari kondisi awal.

Hasil Tes Pemahaman Konsep K3LH Kelas XI DPIB A Pada Siklus I

No Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persentase Keterangan
1 Sangat Kompeten 92 – 100 0 0 0% 1.  Rata rata nilai yang diperoleh peserta didik 2500/32= 78,13 termasuk kategori Cukup Kompeten
2 Kompeten 85 – 91 2 170 6,25% 2. Ketuntasan individual dengan skor maksimum 85 dicapai 2 peserta didik
3 Cukup Kompeten 78 – 84 20 1600 62,50%
4 Kurang Kompeten 0 – 77 10 730 31,25% 3.  Ketuntasan klsikal dengan rata rata sebesar 68,75%
Jumlah 32 2500 100%

 

Refleksi Siklus I

Setelah pelaksanaan tindakan siklus I peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes, hasil observasi, hasil jurnal dan hasil wawancara yang dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui (1) kelebihan dan kekurangan metode yang digunakan dalam pembelajaran, (2) tindakan peserta didik selama proses pembelajaran, (3) tindakan tindakan guru selama mengajar. Refleksi pada siklus I dilakukan untuk mengubah strategi pembelajaran pada siklus II.

 

Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II ini merupakan lanjutan dari siklus I yang masih belum maksimal karena rata rata ketuntasan belajar klasikal masih 78,34% Dan ini belum sesuai dengan target indkator kinerja yang diharapkan yaitu 100%.

Hasil Tes Pemahaman Konsep K3LH Kelas XI DPIB A Pada Siklus II

No Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persentase Keterangan
1 Sangat Kompeten 92 – 100 0 0 0% 1.  Rata rata nilai yang diperoleh peserta didik 2695/32= 84,22 termasuk kategori Cukup Kompeten
2 Kompeten 85 – 91 20 1735 62,50%
3 Cukup Kompeten 78 – 84 12 960 37,50% 2. Ketuntasan individual dengan skor maksimum 90 dicapai 7 peserta didik
4 Kurang Kompeten 0 – 77 0 0 0,00%
Jumlah 32 2611 100% 3. Ketuntasan klsikal dengan rata rata sebesar 100%

 

Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil tes pemahaman konsep siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I meskipun nilai yang dicapai peserta didik sebagian besar masih dalam kategori cukup tetapi sudah 100% mencapai SKM yang diharapkan yaitu ≥ 78 Adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II ini disebabkan karena sebagian besar peserta didik sudah memahami dan konsentrasi saat diadakannya tes pemahaman konsep.

Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran sikus II, tingkah laku negatif peserta didik sudah mulai berkurang. Pada saat awal pembelajaran ketika guru menjelasakan panduan untuk melakukan PBL peserta didik memperhatikan dengan antusias.

Pada kegiatan pengisian catatan harian peserta didik terlihat adanya perubahan perilaku. Pada siklus I masih ada beberapa yang mengisi catatan harian tidak serius Pada siklus II ini peserta didik mulai menunjukkan keseriusan.Peserta didik sangat antusias dan menanggapi positif terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru Menindak lanjuti hasil yang sudah dicapai peserta didik selama proses pembelajaran dan hasil tes uji kompetensi pemahaman konsep pada akhir siklus II tersebut karena peningkatannya sudah lebih baik maka tidak perlu lagi adanya tindakan pada siklus selanjutnya.

Pembahasan Antarsiklus

Adapun hasil observasi keseluruhan dari proses pembelajaran PBL dengan media kartu gambar adalah sebagai berikut

Hasil Observasi Proses Kerja ilmiah Siklus I dan Siklus II

Rata-rata keterampilan kerja ilmiah Peserta didik dengan nilai ≥78 Prosentase ketuntasan kerja ilmiah
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
78,13 84,22 27 32 68,75% 100%

Keterampilan kerja ilmiah peserta didik dalam proses PBL

 

 

 

Perubahan Perilaku dan Sikap Peserta didik selama Proses Pembelajaran PBL

Aspek Siklus I Siklus II
Positif Negatif Positif Negatif
Perhatian peserta didik 75,00% 25,00% 87,50% 12,50%
Respon peserta didik 50,00% 50,00% 75,00% 25,00%
Tanggung jawab peserta didik 78,13% 21,88% 84,38% 15,63%
Kepercayaan diri 40,63% 59,38% 75,00% 25,00%
Aktifitas dalam pembelajaran 78,13% 21,88% 100,00% 0,00%

 

PENUTUP

Simpulan

Simpulan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)Proses pembelajaran PBL dengan media kartu gambar pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang lebih baik. Pada siklus I peserta didik yang minimal mencapai keterampilan kerja ilmiah ≥78 atau kategori cukup kompeten sebanyak 22 orang dengan rata-rata belajar klasikal 68,75%. Sedangkan pada siklus II peserta didik yang minimal mendapat nilai ≥78 dengan kategori baik sebanyak 32 orang dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 100%. Hasil tes uji kompetensi pemahaman konsep pada siklus II ada peningkatan dibanding pada siklus I. Yang semula pada siklus I ada 22 peserta didik yang mencapai SKM dengan rata-rata 78,13 dan ketuntasan belajar klasikal 68,75%. Di siklus II meningkat signifikan karena 32 sudah mencapai SKM dengan rata-rata 84,22 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 100%. Hasil kerja ilmiah juga meningkat dari siklus I dengan prosentase 79,41% di siklus II meningkat menjadi 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL dengan media kartu gambar dapat meningkatkan kompetensi K3LH pada peserta didik kelas XI DPIB A SMK Negeri 2 Sukoharjo semester 1 tahun pelajaran 2019 / 2020.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Sani Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Peserta didik. Yogyakarta: Deepublish

Kimbal, J. W. 2005. Konstruksi Utilitas Gedung I. Jakarta: Erlangga

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 5/2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 5/2018

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Prenada Media Group