Motivasi Kemampuan Kepala Sekolah Meningkatkan Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran
MOTIVASI KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN KINERJA GURU MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SEMESTER II
DI SDN BRADAG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Tatik Suharti
Kepala Sekolah SDN Bradag Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2020 s.d bulan April 2020 memiliki tujuan untuk memperbaiki kinerja guru melaksanakan proses pembelajaran dan peningkatan hasil belajar supaya dapat tercapai secara maksimal Hasil dari pengematan kegiatan guru pra siklus dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan, menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh adalah 2 orang atau 25% memperoleh kreteria sangat baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup dan 2 orang atau 25% masih memperoleh kreteria kurang Hasil pengematan kegiatan guru siklus I dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan, menyampaikan materi, evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh guru 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria sangat baaik,3 orang atau 37,5% memperoleh kreteri baik,dan 2 orang atau 25%, mengalami peningkatan. Hasil pengematan kegiatan guru siklus II dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan,menyampaikan materi, evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh 4 orang atau 50% memperoleh kreteria sangat baik,dan 4 orang 50% memperoleh kreteria baik menunjukkan keberhasilan kepala sekolah memberikan mativasi guru meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran
Kata Kunci: Motivasi Kemampuan Kepala Sekolah Meningkatkan Kinerja Guru
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berbagai usaha yang dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan mutu/ kualitas pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, melalui berbagai kegiatan pelatihan dalam meningkatkan kompetensi/kemampuan guru dan tenaga kependidikan di SDN Bradag,selain itu yang masih perlu dilaksanakan pengadaan sarana/prasarana penunjang, buku dan media pembelajaran, perlu menambah dan memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan yang sudah dimiliki, dan meningkatkan mutu manajemen sekolah. Pemerintah, melalui Menteri Pendidikan Nasional mencanangkan “Gerakan mutu pendidikan” pada tanggal 2 Mei 2002,ada beberapa sebagian sekolah yang di kota, menunjukkan mutu pendidikan cukup menggembirakan, namun di daerah yang lain masih sangat memprihatinkan.
Perlu disadari kita semua sebagai pengelola dan melaksanakan kegiatan di sekolah, menentukan kualitas pendidikan sebenarnya tergantung kepada kinerja guru dan tenaga kependidikan,sekolah mencapai keberhasilan diharapkan dalam memenuhi standart kompetensi guru sangat menentukan. Hal ini penting untuk diketahui sebab makin disadari karena kemajuan bidang pendidikan dari titik manapun pembaharuan hendak dilaksanakan suatu yang sudah pasti faktor guru dan tenaga kependidikan harus menjadi perhatian utama untuk menyusun gagasan menjadi realitas (Tisna Amijaya, 1979:1)
Berbagai motivasi dilaksanakan merupakan pikiran dasar, dorongan, perasaan atau kehendak,dan keinginan yang menimbulkan perubahan perilaku individu. perubahan perilaku timbul melalui proses memerlukan gerakan perilaku individu dalam mencapai tujuan,gerakan memberikan daya, pengagerak, mengarahkan, menopang tingkah laku,dari dalam dan luar atau instrisik dan ekstrinsik,secara intensif, stimulus atau semua perihal fisik dan psikologis dari berbagai motivasi yang selalu berhubungan dengan kebutuhan,keinginan dorongan menjadi penyebab seseorang guru berusaha untuk berbuat terbaik dalam mencapai tujuan tertentu mencapai keberhasilan melaksanakan tugas di sekolah menjadi tanggung jawabnya.
Kepala sekolah harus mempunyai motivasi kerja yang tinggi untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik menumbuhkan semangat kerja. Fasilitas yang lengkap, ilmu pengetahuan dan pendidikan yang tinggi serta jumlah tenaga yang banyak tidak menjamin tercapainya tujuan bila tidak didukung oleh kepala sekolah yang mempunyai motivasi kerja tinggi. Motivasi kerja yang tinggat diperlukan dalam setiap usaha kerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan. Motivasi kerja, seorang kepala sekolah akan berusaha mengatasi kesulitan berhubungan tugasnya sebagai penggerak.pada satuan pendidikan yang dikelola.Sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah akan sulit bagi sekolah untuk mencapai keberhasilan. Dengan demikian, motivasi kerja menjadi masalah yang menarik dan penting karena besar manfaatnya bagi kepentingan individu maupun organesai dalam pencapaian tujuan kelompok. Motivasi kerja yang tinggi pada akhirnya akan menjadikan kepala sekolah sebagai tenaga kerja yang produktif.
Kemampuan kepala sekolah memiliki konsep personil kependidikan memiliki peranan besar dalam mencapai keberhasilan pengelolaan sekolah. akan tetapi pada posisi lain, guru memiliki kewajiban yang besar dalam keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah,. guru kelas/mata pelajaran dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dapat, membangkitkan potensi siswa dan melaksanakan kegiatan dengan penuh rasa tanggungjawab tinggi sehingga dapat merasa puas dalam pengelolaan sekolah. Oleh karena kepala sekolah sangat penting karena sebagian publik figur segala kegiatan yang berkaitan dengan perilaku,untuk pengambilan dan penentuan kebijakan, cara pengelolaan sekolah berkomunikasi mendapat banyak perhatian dari berbagai kalangan. dengan demikian, apabila manajemen sekolah yang tidak tersusun tidak terprogram dengan baik, maka sekolah akan gagal dalam melaksanakan semua kegiatan di sekolah.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dalan penelitian disusun rumusan masalah sebagai berikut:
- Apakah motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru menyusun rencaa program pembelajaran semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2019/2020?
- Apakah motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru melaksanakan dalam pembelajaran semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2019/2020.?
- Apakah motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkakan kinerja guru menerapkn metode pembelajaran sesuai dengan materi yang disajikan semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2019/2020?.
Tujuan Penelitian
Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk mengungkapkan secara ilmiah kinerja guru sebagai berikut:
- Untuk mengetahui motivasi dan kemampuan kinerja guru dalam menyusun rencana program pembelajaran semester II di SDN Bradag.
- Untuk mengetahui motivasi dan kemampuan kinerja guru melaksanakan pembelajaran di SDN Bradag.
- Untuk mengetahui motivasi dan kemampuan kinerja guru menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
- Untuk mengetahui keberhasilan mativasi dan kemampuan.kinerja guru dalam memilih media yang sesuai materi pembelajaran
5 Untuk mengetahui mativasi dan kemampuan.kinerja guru menumbuhkan semangat yang tinggi terhadap tanggung jawab ditempat tugasnya
6 Untuk mengetahui mativasi dan kemampuan.kinerja guru mewujudkan keberhasilan melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
- Informasi yang diperoleh dapat menjadi bahan pertimbangan pengambil kebijakan dalam pembinaan guru di SDN Bradag.
- Secara ilmiah dapat memberikan sumbangan ilmu sebagai sumber daya manusia yang dapat berkembang sesuai perubahan
- Secara praktis untuk meningkatkan kemampuan kinerja guru terhadap perubahan sekolah yang dipimpin.
- Hasil penelitian dapat menambah wawasan menyusu konsep baru mengenai kinerja dalam pengelolaan sekolah.
- Motivasi dan kemampuan kinerja guru dapat menghasilkan hasil belajar siswa secara optimal
- Motivasi dan kemampuan dapat menumbuhkan semangat dalam kinerja guru menyelesaikan tugas..
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Kepala sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab yang banyak di antara memberikan motivasi kepada anggota dalam organisasi supaya bersedia bekerja lebih giat dan penuh tanggungjawab. termasuk tugas yang sulit karena motivasi itu sendiri dan tidak bisa berlaku untuk umum. Istilah motivasi berasal dan kata latin yaitu: motifus yang berarti sebab, alasan dasar, pikiran dasar dorongan bagi seseorang untuk berbuat menemukan ide pokok yang besar sesuai tingkah laku manusia (Kartono 1979:32). Menurut Siswanto (2008:120), motivasi adalah setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang merupakan kemauan individu sehingga didorong berperilaku dan bertindak,
Purwanto (1990:72), menyatakan motivasi mengandung tiga kemampuan pokok yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku. Mengarahkan adalah menyatukan tingkah laku untuk mencapai suatu orientasi tujuan. Menopang memberikan penguatan intensitas, arah, dorongan dan kekuatan individu. Uno (2008:1), mengemukakan motivasi adalah kekuatan, baik dan dalam maupun dan luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau dengan kata lain sebagai dorongan mental terhadap pereorangan atau orang-orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi dapat diartikan sebagai proses mencoba orang yang dipimpin agar melakukan pekerjaan yang diinginkan.Stevenson (2002:2) menganggap motivasi adalah dorongan, atau stimulus untuk bertindak, semua verbal, fisik, atau psikologis membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respon.
Walgito (1985:17) mengatakan seorang berperilaku sangat berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, yang mendorongnya, yang dituju, dengan kata lain penilaku manusia selalu menyangkut kebutuhan biologis dan psikologis. Robbins (2003:208) mengatakan bahwa motivasi sebagai suatu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan.
Penelitian Yang Relevan
Yang mendasari penelitian adalah motivasi dan kemampuan kepala sekolah terhadap kinerja guru secara individual merupakan sesuatu yang dianggap penting, baik kepala sekolah sendiri maupun organisasi.pengelolaan sekolah dalam rangka mencapai tujuan yang diprogramkan,secara bersama-sama kepala sekolah harus menguasai pengetahuan secara jelas hasil yang dicapai tidak bisa maksimal dengan demikian seorang kepala sekolah karena mempunyai tugas dan tanggungjawab lebih tinggi kemungkinan lebih besar tercapainya tujuan pribadi kepala sekolah sendiri maupun tujuan organisasi secara keseluruhan untuk mewujudkan kemampuan sekolah dalam penelitian pencapaian motivasi dan kemampuan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SDN Bradag perlunya dikembangkan kerja sama yang baik dibutuhkan saling tanggung jawab pada tugas masing-masing saling membantu.
Kerangka Berfikir
Gagasan pemikran kepala sekolah sebagai peneliti maka menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:
1 Kepala sekolah belum memberikan motivasi, kemampuan semangat kinerja guru dalam tugas masih rendah.
2 Motivasi kemampuan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam menyusun pembelajaran semester II di SDN Bradag
3 Motivasi kemampuan kepala sekolah yang tinggi dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran semester II di SDN Bradag
Hipotesis Tindakan
Kepala sekolah sebagai peneliti menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut:
- Diduga motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkaktan kinerja guru menyiapkan perangkat pembelajaran pada semester II di SDN Bradag,tahun pelajaran 2019/2020.
- Diduga motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru melaksanakan proses pembelajaran semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2019/2020.
- Diduga motivasi dan kemampuan kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru melaksanakan evaluasi pembelajaran pada semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2019/2020.
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Bradag karena peneliti bertugas sebagai kepala sekolah di sekolah tersebut sehingga data yang diperlukan mudah, dikumpulkan yang sangat berguna dalam pembinaan guru dan tenaga kependidikan untuk. dapat meningkatkan kinerjanya lebih baik Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yang dimulai dari bulan Januari 2020 sampai dengan bulan April 2020
Subyek Penelitian
Yang dijadikan subyek penelitian tindakan sekolah di SDN Bradag Kecamatan Ngawen adalah kepala sekolah guru kelas dan guru mata pelajaran yang berjumlah 8 orang untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.Penelitian mengamati guru dalam proses pembelajaran menyiapkan yang diperlukan rencana program pembelajaran,menyiapkan media sarana, prasarana yang sesuai dan memadai,menyiapakan untuk buku siswa dan pegangan,lembar kerja siswa, lembar soal untuk melaksanakan tes formatif, lembar observasi,untuk mencatat kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran,kepada guru dan siswa,supaya tidak terjadi kesalahan yang sama seperti sebelumnya melalui motivasi diharapkan dapat mencapai hasil secara maksimal sesuai yang diharapkan
Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah data dapat diperoleh kondisi awal dijadikan sebagai bahan Kajian (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif merupakan kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dokumen hasil berbagai kegiatan, analisa analisa data (informan), peristiwa (aktivitas), dari tempat (lokasi), selama melaksanakan kegiatan dikaji sebagai dasar penelitian (Sutopo, 2002:50).
Tehnik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, kegiatan penelitian etnografi dengan penelitian kualitatif naturalistik diperoleh sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan sedangkan yang non interaktif meliputi,analisis, hasil dokumen dan arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah “orang” (manusia) dengan perilaku, peristiwa, arsip, dokumen dan benda lain (Sutopo, 1988; dalam Mantja, 2005: 55).
Validasi Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian harus diuji keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian yang menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu (Moleong, 2007:331). Untuk memeriksa keabsahan data peneliti dengan menggunakan teknik trianggulasi metode, trianggulasi sumber trianggulasi teori.yang diperoleh selama penelitian.
Analisa Data
Tahapan dalam melaksanakan analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar kategori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Reduksi data pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data juga dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu mengorganisir data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Indikator Kinerja
Peneliti menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan. Data diperoleh melalui kegiatan mengumpulkan semua data yang ada akan diolah.Metode digunakan dalam analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang didasarkan pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bentuk bahasa deskriptif naratif.dari penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif, mengelompokkan dan menyeleksi data yang sudah terkumpul kegiatan penelitian berdasarkan kebenarannya menggambarkan dan menyimpulkan hasilnya untuk menjawab permasalahan
Prosedur Penelitian
Kepala sekolah sebagai peneliti merencanakan kegiatan melalui 4 tahapan yang meliputi: menyusun program (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) kegiatan melalui perencanaan supaya berjalan secara lancar mencapai hasil maksimal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kegiatan Guru Pra Siklus
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, sebagai panutan, bagi para siswa di sekolah, dan dalam lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan perilaku. Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Berkenaan dengan berwibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam kegiatan merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial,budaya dan intelektual dalam pribadinya, serta memiliki kelebihan dalam pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan.
Hasil Kegiatan Pra siklus
No. | Kategori | Interval | X | F | f(x) | % | Ket |
1.
2. 3. 4. |
Amat baik
Baik Cukup Kurang |
90-100
75-89 60-74 £59 |
95
82 67 45 |
2
2 2 2 |
190
164 134 90 |
25%
25% 25% 25% |
578: 8
= 72 |
Jumlah | 8 | 578 | 100% | Cukup |
Diskripsi Kegiatan Guru Siklus I
Guru memiliki program, karena untuk memberikan ilmu pengetahuan sesuai dengan yang berlaku sudah ditentukan dan identifikasi bagi para siswa, dan lingkungannya.oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, berwibawa, bersikap mandiri, dan kemampuan untuk mencapai suatu tujuan. melihat hasil pra siklus yang telah dilakukan sebelumnya, maka selanjutnya dilakukian kegiatan lanjutan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal. pada kegiatan supaya diperoleh hasil lebih baik,kemampuan guru dalam meningkatkan proses kegiatan pembelajaran di SDN Bradag perlunya diberikan pembinaan memberikan motivasi,karena kemampuan melaksanakan tugas masih belum mencapai secara maksimal.
Hasil Pengamatan Siklus I
No | Kategori | Interval | X | f | f(x) | % | Ket |
1
2 3 4 |
Amat baik
Baik Cukup Kurang |
90-100
75-89 60-74 £59 |
95
82 67 45 |
3
3 2 0 |
285
246 134 0 |
37,5%
37,5% 25% 0% |
665: 8
= 83 |
Jumlah | 8 | 665 | 100 | Baik |
Diskripsi Kegiatan Guru Siklus II
Kegiatan guru yang perlu dilaksanakan untuk evaluasi dirinya sendiri tentang kemampuan dalam peningkatan proses pembelajaran di SDN Bradag. guru harus dapat melakukan instropeksi diri dalam mengelola kelas baik proses pembelajaran maupun penyusunan administrasi. dalam peningkatan proses pembelajaran dilakukan. supaya tidak berbeda dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Tindakan perencanaan dan guru melaksanakan kegiatan formal dimaksudkan berguna memperbaiki kinerja guru sesuai dengan peningkatan kemampuan guru. Dengan melaksanakan perbaikan maka guru setidaknya mengetahui bagaimana cara proses belajar mengajar dengan baik, mampu menyusu perencanaan dan melaksanakan proses pembelajaran supaya siswa lebih mengerti diajarkan guru sehingga mampu meraih prestasi lebih baik harapan. semua pihak yang mempunyai kepentingan perlu berusaha secara maksimal dalam mewujudkan melalui program tersusun dengan baik dilaksanakan sesuai jadwal sudah ditentukan, menyediakan lembar pengamatan berguna mencatat keberhasilan dan kekurangan yang terjadi selama kegiatan.
Hasil Pengamatan Siklus II
No | Kategori | Interval | X | f | f(x) | % | Ket |
1
2 3 4 |
Amat baik
Baik Cukup Kurang |
90-100
75-89 60-74 £59 |
95
82 67 45 |
4
4 0 0 |
380
328 0 0 |
50%
50% 0% 0% |
708: 8
= 89 |
Jumlah | 8 | 708 | 100% | baik |
Pembahsan
Pembahasan Kegiatan Guru Pra Siklus
Sebelum dilakukan penelitian tindakan sekolah mengenai kemampuan dalam peningkatan pembelajaran di SDN Bradag terlihat profesional di sekolah masih kurang dalam belum menunjukkan hasil. melaksanakan proses pembelajaran masih belum efektif, sehingga masih sangat ketinggalan dalam prestasi sekolah. Sebelumnya guru tidak mematuhi aturan yang ditetapkan, kurang kemampuan yang tinggi, tidak ada upaya yang digunakan guru. dapat terlihat hasil pengamatan kemampuan guru masih kurang memperoleh penilaian masih perlu diberikan pembinaan. motivasi, pengembangan,supaya dapat menerapkan dalam melaksanakan tugas dapat lebih baik karena belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hasil pengamatan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria sangat baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup dan 2 orang atau 25% masih memperoleh kreteria kurang
Pembahasan Kegiatan Guru Siklus I
Kegiatan yang dilaksanakan melalui perencanaan,tindakan,observasi, dan refleksi mengalami perubahan lebih baik daripada sebelumnya karena hasil pengamatan kekurangan yang terjaadi sudah minimal karena adanya tindakan yang lebih baik namun belum maksimal seperti harapan hasil yang dapat dicapai guru melaksanakan tugas pokok guru 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria sangat baaik,3 orang atau 37,5% memperoleh kreteri baik,dan 2 orang atau 25% masih memperoleh kreteria cukup, masih perlu diberikan pembinaan supaya hasil kinerja yang dicapai berhasil maksimal
Pembahasan Kegiatan Guru Siklus II
Guru dalam melakukan kegiatan penelitian digunakan rancangan yang berguna untuk memecahkan masalah praktis dan untuk memperbaiki strategi pembelajaran. pelaksanaan tindakan dilakukan melalui pembelajaran dengan menerapkan metode meningkatkan aktivitas prosedur penelitian tindakan menggunakan desain terdiri empat langkah,(Planning) Perencanaan semua kegiatan harus melalui penyusunan progran dengan jelas arah dan tujuan secara jelas dicapai disusun indikator, (Action) Tindakan,selama melaksanakan kegiatan menggunakan media sesuai dengan materi,karena memberikan motivasi siswa memperhatikan guru ketika memberikan penjelasan,sehingga diperoleh hasil maksimal (Obseving) Observasi dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran dilaksanakan supaya dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan (Reflecting) Refleksi.dilaksanakan mengetahui hasil yang sudah dicapai untuk melaksanakan kegiatan lebih baik berdasarkan kekurangan.Hasil pengamatan yang diperoleh 4 orang atau 50% memperoleh kreteria sangat baik,dan 4 orang 50% memperoleh kreteria baik menunjukkan keberhasilan guru melaksanakan kegiatan
PENUTUP
Simpulan
Kepala sekolah melaksanakan penelitian, tindakan sekolah dalam meningkatkan kinerja guru memberikan motivasi dapat meningkatkan kemampuan guru disimpulkan hasilnya sebagai berikut:
- Hasil dari pengematan kegiatan guru pra siklus dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan,menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh adalah 2 orang atau 25% memperoleh kreteria sangat baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup dan 2 orang atau 25% masih memperoleh kreteria kurang
- Hasil pengematan kegiatan guru siklus I dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan,menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh guru 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria sangat baaik,3 orang atau 37,5% memperoleh kreteri baik,dan 2 orang atau 25%, mengalami peningkatan.
- Hasil pengematan kegiatan guru siklus II dalam menyusun program melaksanakan program kegiatan,menyampaikan materi,evaluasi, penilaian tindak lanjut,hasil yang diperoleh 4 orang atau 50% memperoleh kreteria sangat baik,dan 4 orang 50% memperoleh kreteria baik,menunjukkan keberhasilan kepala sekolah memberikan mativasi guru meningkatkan kemampuan melaksanakan pembelajaran
Saran
Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan di SDN Bradag maka memberikan saran sebagai berikut:
- Bagi sekolah perlu meningkatkan kemampuan melalui memberikan motivasi kepada guru mendapatkan respon baik perlu diterapkan di SDN Bradag sehigga diharapkan meningkatkan dan menentukan gaya yang tepat dalam pengelolaan sesuai dengan karakter bawahan serta lebih banyak melibatkan guru untuk merancang kebijakan sekolah dalam meningkatkan kualitas kegiatan sekolah.
- Bagi guru, hasil pengolahan data dapat diketahui motivasi kerja dan kemampuan mendapatan respon baik terhadap kinerja guru di SDN Bradag,dalam menyusun, program, melaksanakan program, evaluasi, penilaian sehingga guru dapat meningkatkan pelayanan terhadap siswa
- Bagi peneliti, hasil pengolahan data dapat diketahui dalam penelitian motivasi kerja mempunyai dampak terhadap kinerja guru di SDN Bradagmaka kegiatan yang sudah berjalan baik untuk dikembangkan dalam kegiatan untuk waktu mendatang supaya sekolah lebih berpristasi.
DAFTAR PUSTAKA
As’ad, M. 1998. Seri Manajemen Sumber Daya Manusi Phsikologi Industri. Bandung: Penerbit Alumni.
Ametembun, 1980. Supervisi Pendidikan: Penuntun Bagi Pembina Pendidikan Kepala Sekolah & Guru-guru. Malang: IKIP Malang.
Asnawi, S. 2007. Teori Motivasi Dalam Pendekatan Psikologi dan Organisasi, Jakarta: Cetakan Ke-3, Studia Press.
Burhanuddin. 1999. Pengelolaan dalam Rangka Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Dalam Organisasi, Jurnal Manajemen Pendidikan, 29 (1): 43-51.
Chandrawati.(2009).kompetensi, peran dan tugas kepala sekolah dalam manajemen kurikulum online. Tersedia:
Http:// chandrawati.wordpress.com/2009/06/ 02/kompetensi-peran dan tugas kepala sekolah dalam manajemen kurikulum.html 23 Okto ber 2011
Choto, Aan.(2010).Peranan Kepala Sekolah [online]. Tersedia: http:// aanchoto.com/2010/10/ peranan-kepala-sekolah.html [23 Oktober 2011]
Davis, K & Newstrom. J.W. 1996. Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta: Jilid A, Terjemahan Agus Dharma. Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Meningkatkan Mutu Berbasis Sekolah. Buku 1 Konsep dan Pelaksanaan. Depdiknas.
Dessler, Gary, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, PT. Prenhalindo, Jakarta.
Dharma. A. 1986. Gaya Pengelolaan yang efektif bagi manager, Bandung: CV. Sinar Baru.
Dharma. S. & Akib. H. 2004. Budaya Organisasi Kreatif; Mencermati Budaya Organisasi Sebagai Faktor Prediktor Determinan Kreatifitas, Manajemen Usahawan Indonesia, No. 03 Tahun XXXII-Maret, Hal. 22-28.
Effendi. AR. 1989, Pengelolaan Guru TK yang efektif, Makalah disajikan dalam Pelatihan Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah.
Hamble.J.W. 1976. Manajemen By Obyective, Jakarta Alih Bahasa Ino,Erlangga
Irsyad, Muhammad.(2008). Mencermati Standar Kepala Sekolah [online]. Tersedia: http://re-searchengines.com/0508arsyad.html [23 Oktober 2011]
Loeke. EA. 1997,Esensi Kepemimpinan, Jakarta Mitra Utama Mulyana,Sikap Siswa Sekolah Pendidikan Guru terhadap Jabatan Guru Penelitian Desertasi
Mantja, W. 2008. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan:Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas.
Mulyasa. 2006 Manajemen Berbasis Sekolah.Cetakan kespuluh Penerbit PTRemaja Rusdakarya Bandung.
Nawawi, H. 1997 Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif” Cetakan Pertama, Gajah MadaUniversity Press,Yogyakarta
Nazir.M. 1999,Metode Penelitian Jakarta: Ghalia Jakarta
Subagio.(2010). Keterampilan Manajerial Kepala Kekolah [online]. Tersedia: http://subagio-subagio.blogspot.com/2010/05/keterampilan-manajerial-kepala-sekolah.html [23 Oktober 2011]