SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER II

DI SDN 2 TAMBAHREJO KECAMATAN TUNJUNGAN

KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Sumardjan

Kepala Sekolah SDN 2 Tambahrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Januari 2020 s.d bulan April 2020 memiliki tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar tercapai secara maksimal Dalam kegiatan pra siklus peningkatan kinerja guru:menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media, peraga mempersiapkan lembar kerja tindak lanjut belum mencapai keberhasilan hasil pengamatan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria sangat baik, sebanyak 2 orang atau 25% memperoleh kreteria baik,dan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup,dan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria kurang refleksi (reflecting) dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja guru belum berhasil. Siklus I kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan meningkatkan kinerja guru,mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar hasil pengamatan sebanyak 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria sangat baik, sebanyak 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria baik dan sebanyak 2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup refleksi tindakan (reflecting). dilaksanakan supaya guru dapat maksimal dalam keberhasilan. Hasil pengamatan siklus II memberikan penilaian kinerja guru, kepala sekolah untuk melaksanakan pengamatan (observing), hasil yang diperoleh sebanyak 4 orang atau 50%, memperoleh kreteria sangat baik dan sbanyak 4 orang atau 50% memperoleh hasil baik kemudian untuk melaksanakan refleksi tindakan (reflecting). memberikn penguatan kepada guru untuk melengkapi perangkat yang diperlukan dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Supervise Kepala Sekolah Meningkatkan Kinerja Guru

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang dilaksanakan sekarang merupakan masa peralian karena terjadinya perubahan kurikulum berbasis kinerja dan mengacu pada KTSP Nasanius (1998) tahun 2006, dan kemudian adanya perubahan kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap berguna dalam memperbaiki pembelajaran, karena kemerosotan kelulusan keluaran aut put, semua jenjang pendidikan tetapi belum dilaksanakan pada semua kelas sudah adanya revisi,yang sebenarnya kemorosan kualitas pendidikan bukan diakibatkan kurikulumnya tetapi kurangnya supervise kinerja guru, karena,kekurangan,mengakibatkan hasil lulusan belum mencapai standar yang diharapkan semua jenjang pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pada sekolah menengah, baik umum, dan kejuruan sebenarnya semangat belajar siswa semakin menurun.

Semangat kinerja guru mengalami penurunan,karena kurangnya pendidik banyak yang purna tugas,,disamping itu sarana penunjang kelancaran untuk melaksanakan kegiatan kurang mendapatkan perhatihan dari pemerintah,supaa memenuhi dalam melaksanakan pembelajaran juga, dipengaruhi faktor internal meliputi minat dan bakat, kemampuan, sebenarnya untuk berkembang, sesuai tingkat kecerdasan individu dan faktor eksternal berkaitan dengan keberadaan sanagat dipengaruhi lingkungan mempunyai pengaruh besar dalam keberhasilan, sarana prasarana, pelatihan,merupakan kebutuhan setiap guru supaa kompetensi melaksanakan tugas pokok dapat mencapai keberhasilan yang dilakukan dapat terpenuhi, kepala sekolah memiliki Supervise untuk merncanakan memenuhi kebutuhan yang dapat menunjang keberhasilan.

Kinerja kepala sekolah, untuk mempengaruhi guru, tenaga kependidikan. sekolah dasar sebagai guru kelas harus mampu menguasai semua bidang,.ilmu apalagi jumlah tenaga guru dan tenaga kependidikan masih belum memenuhi syarat kinerja kurang berkualitas sesuai dengan bidang tugas,dan menyampaikan materi, sehingga kurang mampu menyajikan, melaksanakan tugas pokok yang berbobot dan berkualitas,perlu mendapatkan preoritas untuk diberikan bekal yang sesuai tugas menyampaikan informasi materi dalam kegiatan pembelajaran, harus memiliki kemampuan secara professional dalam melaksanakan tugas mendidik, melatih,mengajar, untuk memberikan evaluasi dan penilaian kepada siswa.

Kualitas guru ditinjau dari dua segi, melaksanakan proses dan hasil. yang dapat dicapai, dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar siswa untuk aktif, baik secara fisik, mental, kekeluargaan maupun sosial dalam proses pembelajaran., di samping dapat dilihat gairah dan semangat mengajarnya, serta adanya rasa percaya diri yang tinggi. Sedangkan dari hasil, guru dikatakan berhasil dalam tugasnya apabila pembelajaran dilaksanakan mampu mengubah perilaku sebagian besar siswa penguasaan kinerja dasar yang lebih baik, untuk memenuhi tuntutan diperlukan kinerja dalam melaksanakan pembelajaran,dapat memenuhi standart yang sudah ditentukan,maka diperlukan kinerja dengan baik dengan semangat dedikasi yang tinggi melaksanakan tugas pokok di sekolah.

Untuk dapat mencapai tujuan yang diingikan maka kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah dengan menentukan judul Supervise Kepala Sekolah Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran Semester II di SDN 2 Tambahrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora perlu untuk ditingkatkan supaya mencapai keberhasilan seiring dengan perubahan dan perkembangan kemajuan dibidang pendidikan perlunya perubahan untuk dapat melaksanakan proses kegiatan pembelajaran guru untuk selalu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara sistematis dilaksanakan tepat waktu memiliki kemampuan, mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya sehingga dapat mencapai hasil secara maksimal, sangat diharapkan untuk dapat mencapai hasil yang maksimal berkualitas dapat dipertanggungjawabkan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka kepala sekolah sebagai peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut:

  • Apakah supervise kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran semester II di SDN 2 Tambahrejo tahun pelajaran 2019/2020?
  • Apakah supervise kepala sekolah dapat peningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran semester II di SDN 2 Tambahrejo tahun pelajaran 2019/2020?
  • Apakah supervise kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran secara maksimal pada semester II di SDN 2 Tambahrejo tahun pelajaran 2019/2020

Tujuan Penelitian

Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah mempunyai tujuan yang ingin dicapai diantaranya:

  • Peningkatan pengembangan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran di SDN 2 Tambahrejo.
  • Untuk mengetahui peningkatan pengembangan kinerja guru dalam proses pembelajaran di SDN 2 Tambahrejo.
  • Untuk mengembangkan kinerja guru sebagai tenaga yang profesional di SDN 2 Tambahrejo.
  • Untuk mengembangkan cara berpikir kritis terampil memiliki pengetahuan menemukan dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain supaa mencapai keberhasilan
  • Agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna bagi siswa menghasilkan prestasi belajar yang maksimal dan
  • Untuk memberikan kemajuan pada suatu aktivitas dalam pengkaitan bidang akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari pada kehidupan nyata.
  • Agar guru secara individu menemukan berbagai metode untuk mentrasfer informasi komplek yang dapat menjadikan sebagai miliknya sendiri untuk kemajuan.pendidikan untuk masa depan
  • Guru untuk selalu mengembangan kemampuannya dalam melaksanakan tugas mendidk melatih,mengajar,menilai,supaya siswa dapat berkembang secara maksimal sesuai potensi yang dimilikinya.

Manfaat Penelitian

Kepala sekolah melaksanakan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan dan pengembangan kinerja guru secara:

Teoritis

1 Penelitian dapat menambah pengembangan kinerja guru dalam proses kegiatan pembelajaran di SDN 2 Tambahrejo.

  1. 2. Penelitian menerapkan teori yang sesuai dengan teori untuk mendapatkan pengalaman kinerja guru dalam peningkatan proses pembelajaran dan hasil yang maksimal di SDN 2 Tambahrejo.

3   Penelitian menambah ketrampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pada waktu kegiatan dilaksanakan menambah perubahan menerapkan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Praktis

Penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah di SDN 2 Tambahrejo agar dapat memberikan manfaat untuk mewujudkan kemajuan pendidikan mendatang.

  • Penelitian yang dapat digunakan sebagai model untuk mengimplementasikan tentang pengembangan kinerja guru dalam peningkatan proses pembelajaran di SDN 2 Tambahrejo.
  • Dalam mencapai keberhasilan secara maksimal yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dari pembelajaran dilaksanakan guru di SDN 2 Tambahrejo.
  • Kegiatan pembelajaran dilaksanakan guru yang diharapkan dapat mencapai hasil maksimal sesuai peremcanaan sebelumnya,untuk selalu dilaksanakan setiap kegiatan.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Secara etimologi supervisi berasal dari kata super dan vision yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis, supervisi berarti penglihatan dari atas. Pengertian ini merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat kedudukan lebih tinggi daripada yang di lihat. Menurut Pidarta (2009) supervisi adalah segala bantuan dari para pimpinan sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kemampuan guru personel sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Satori (2004) supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.

Kepala sekolah sebagai Superviser dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan di sekolah, tingkat sekolah, atau melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.

Jarvis dalam Yamin (2008: 3) mengartikan profesional sebagai usaha yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, Supervise, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas. Profesional meurut Yamin (2008: 5) mencakup penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan, dan memiliki konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya dan penghayatan landasan, wawasan kependidikan dan keguruan untuk mendidik dengan baik penguasaaan proses kependidikan, keguruan dan siswa dapat memperoleh hasil belajar secara maksimal.

Pendapat Bruner (dalam Budiningsih, 2005:17) mengemukakan teori pembelajaran adalah preskriptif (bersifat memberikan ketentuan) dan teori belajar adalah deskriptif (gambaran). Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel yang menentukan hasil pembelajaran. Teori menaruh perhatian besar bagaimana seseorang dapat belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya, teori menaruh perhatian bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar., dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel yang dispesifikasikasi dalam teori belajar agar dapat lebih memudahkan belajar (Budiningsih, 2005: 17).

Pekerjaan profesional ditunjang suatu ilmu tertentu secara mendalam mungkin diperoleh dari lembaga pendidikan sesuai, kinerjanya didasarkan kepada keilmuan dimilikinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Suatu profesi menekankan kepada suatu keahlian dalam bidang tertentu secara spesifik sesuai dengan jenis profesinya, sehingga antara profesi yang satu dengan lainnya dapat dipisahkan secara tegas. Tingkat supervise dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang pendidikan dialaminya diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi keahliannya dengan demikian semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya. Suatu profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak tehadap sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap setiap efektif ditimbulkannya dari pekerjaan profesionl itu.

Penelitian Yang Relevan

Seorang kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan science: pembelajaran yang bertolak dari sistem pendidikan Australia diterapkan di Filipina. Penelitian menjelaskan keberhasilan pendidik profesional berskala internasional bertempat tinggal sekolah. dianggap mampu untuk memberikan kualitas pembelajaran khususnya dalam pengembangan pendidikan lokal dan nasional. Pengembangan profesional diimplementasikan sebagai sebuah aktivitas dan keinginan guru Strategi pengembangan profesional sudah tidak menggunakan beberapa strategi dan model pengembangan pendidikan masa lampau selalu mengembangkan potensi.dalam mencapai keberhasilan.

Keberhasilan tidak terlepas dari tugas para tenaga pengajar yang semakin berkembang termasuk beberapa khusus ilmu pengetahuan mampu memberikan warna tersendiri terhadap kualitas pendidikan yang sedang dilaksanakan untuk mencapai keberhasilan dibutuhkan kesadaran tinggi, semua guru sangat berguna kemajuan dibidang pendidikan sebenarnya sangat dibutuhkan kesadaran yang lebih kuat untuk mewujudkan tujuan yang sudah ditentukan sekolah mencapai keberhasilan perlu diberikan kepada setiap siswa agar tumbuh semangat yang tinggi menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya,supervise tinggi dalam menyelesaikan tugas hasil yang dicapai akan lebih baik daripada melaksanakan tugas karena terpaksa,kesadaran sangat diperlukan menyelesaikan pekerjaan. menumbuhkan semangat dalam bekerja,untuk mewujudkan program sudah disusun kepala sekolah sebagai peneliti melaksanakan pembelajaran dalam meningkatkan kinerja melaksanakan tugasnya dengaan baik..Guru dalam tugas profesi,untuk melengkapi administrasi yang diperlukan sudah dipersiapkan sebelumnya,supaya kegiatan sudah tersedia, digunakan selama menyampaikan materi kepada siswa

Kerangka Berfikir

Kerangka konseptual penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan kepala sekolah sebagai berikut:

  1. Kepala sekolah belum menerapkan supervise kinerja guru melaksanakan kegiatan pembelajaran mash rendah.
  2. Supervise dilaksanakan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru menyusun rencana proram pembelajaran di SDN 2 Tambahrejo Kecamatan Tunjungan,Kabupaten Blora.
  3. Supervise kepala sekolah dengan semangat tinggi untuk meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran secara maksimal semester II di SDN 2 Tambahrejo Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada tahun pelajaran 2019/2020.

Hipotesis Tindakan

Penelitian, yang dilaksanakan kepala sekolah mengajukan hipotesis tidakan sebagai berikut:

  1. “Diduga supervise kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester II di SDN 2 Tambahrejo tahun pelajaran 2019/2020”.
  2. “Diduga supervise kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana program pada semester II di SDN 2 Tambahrejo tahun pelajaran 2019/2020”.
  3. “Diduga supervisee sekolah dapat dapat meningkatkan kinerja guru dan prestasi belajar siswa secara maksimal semester II di SDN 2 Tambahrejo tahun pelajaran 2019/2020 ”.

METODE PENELITIAN

Seting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Tambahrejo karena peneliti bertugas di sekolah tersebut sehingga data yang diperoleh selama mengadakan penelitian mudah diperoleh, karena sudah memahami tempat penelitian.sehingga Informasi, data yang diperlukan mudah didapatkan. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yang dimulai dari bulan Januari 2020 sampai dengan bulan April 2020 rincian kegiatan sudah disusun kepala sekolah sebagai peneliti

Subyek Penelitian

Yang dijadikan subyek penelitian tindakan sekolah di SDN 2 Tambahrejo Kecamatan Tunjungan berjumlah 8 orang terdiri dari,6 orang guru kelas dan 2 orang guru mata pelajaran supaya meningkatkan kinerja dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.Penelitian mengamati guru menyiapkan berbagai macam kebutuhan yaitu rencana program pembelajaran, media sarana, prasarana yang memadai,menyiapakan untuk buku siswa dan pegangan,lembar kerja siswa, lembar soal untuk melaksanakan tes formatif, lembar observasi,untuk mencatat kekurangan terjadi selama proses pembelajaran,kepada guru dan siswa,supaya tidak terjadi kesalahan sama seperti sebelumnya diharapkan dapat mencapai hasil secara maksimal sesuai yang diharapkan

Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah data dapat diperoleh kondisi awal dijadikan sebagai bahan Kajian (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif merupakan kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dokumen hasil berbagai kegiatan, analisa data (informan), peristiwa (aktivitas), dari tempat (lokasi), selama melaksanakan kegiatan dikaji sebagai dasar (Sutopo, 2002:50).

Sumber data dalam penelitian imeliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber merupakan sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). sumber data dalam penelitian..Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi atau nara sumber, yaitu guru senior melaksanakan kegiatan. Penelitian dilaksanakan kegiatan kinerja proses pembelajaran..Dokumen berupa arsip, kegiatan, hasil ahkir daftar nilai,dokumen foto kegiatan selama pembelajaran.

Tehnik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data, penelitian etnografi dengan penelitian kualitatif naturalistik diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan sedangkan yang non interaktif meliputi pengamatan,analisis, dokumen dan arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah orang” (manusia) dengan perilakunya, peristiwa, arsip, dokumen yang lain

Validasi Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian harus diuji keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. memeriksa keabsahan data dalam penelitian yang menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu (Moleong, 2007:331). untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi metode, trianggulasi sumber dan trianggulasi teori.

Trianggulasi metode dilakukan dengan menguji keabasahan data hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, siswa dan komite sekolah dibandingkan dengan hasil pengamatan di sekolah, data dokumen yang dikumpulkan selama penelitian, berlangsung dengan dokumentasi yang dikumpulkan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk membandingkan hasil wawancara kepala sekolah yang dilakukan dengan guru informan Trianggulasi teori mengetahui hasil penelitian dilakukan dengan teori yang digunakan penelitian. Jadi data yang diperoleh selama penelitian untuk mengetahui sejauh mana perbedaan data.

Analisa Data

Melaksanakan analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar kategori koding, merancang nomor unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Reduksi data pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data juga yang dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Indikator Kinerja

Penelitian kualitatif berlangsung selama dua siklus (Sutopo, 2002: 96). Indikataor penelitian untuk peningkatan kinerja guru melaksanakan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi situasi sekolah sehingga pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif mencapai hasil yang maksimal. Memang seorang guru harus mengetahui kondisi daerah,dan siswa, lingkungan juga sangat mendukung dapat tercapainya tujuan pendidikan yang diprogramkan untuk satu tahun kedepan perlu diupayakan setiap satuan pendidikan dapat untuk mewujudkan programnya diusahakan secara maksimal.

Prosedur Penelitian

Kepala sekolah melaksanakan kegiatan, dalam dua siklus yang masing-masing melalui 4 tahapan: kegiatan terdiri dari perencanaan tindakan (planning),melakukan tindakan (acting), pengamatan (observasing), dan melakukan refleksi (reflecting).Jadi tahapan yang sudah berjalan supaya berjalan lancar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Kegiatan Guru Pra Siklus

Guru merupakan jabatan profesional hanya dapat dilaksanakan oleh orang, yang memiliki keahlian tertentu, dalam bidangnya membina, melatih, mengajar, memberikan penilaian,sebagai panutan, lingkungan. oleh karena harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, disiplin. Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui serta memahami nilai, norma moral, sosial, serta berusaha berperilaku berbuat sesuai dengan nilai,norma,etika untuk mendidik,.guru harus bertanggung jawab tindakan, dalam bermasyarakat. wibawa, guru harus memiliki spiritual, emosional, moral, sosial, intelektual pribadi, kelebihan ilmu pengetahuan, teknologi, dikembangkan. dalam mencapai keberhasilan sesuai program.

Pengamatan dan Penilaian Pra Siklus

No. Kategori Interval X F f(x) Prosen% Ket
1.

2.

3.

4.

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

86-100

70-85

59-69

£ 58

93

76

64

49

2

2

2

2

186

152

128

98

20%

40%

20%

20%

716: 8

= 71

Jumlah 8 564 100% (Baik)

 

Diskripsi Kegiatan Guru Siklus I

Guru melaksanakan kegiatan dengan (planning),tindakan (acting) tugas profeional, melalui kegiatan pembelajaran. memiliki standar kompetnsi kualitas pribadi mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih luas dapat dipraktekkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. melihat hasil yang dilakukan sebelumnya, maka seterusnya dilakukian siklus lanjutan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal. diperoleh hasil pengembangan kinerja guru dalam meningkatkan proses pembelajaran,yang harus dilaksanakan untuk menyusun rencana program pembelajaran yang sistematis.

Hasil Pemantauan dan Penilaian Siklus I

No. Kategori Interval X F f(x) Prosen% Ket
1.

2.

3.

4.

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

86-100

70-85

59-69

£ 58

93

76

64

49

3

3

2

0

279

228

128

0

37,5%

37,5%

25%

0%

635: 8

= 79

Jumlah 8 635 100% (Baik)

 

Diskripsi Kegiatan Guru Siklus II

Guru merencanakan (planning) melaksanakan,tindakan (acting) dalam pengembangan profesional untuk peningkatan kemampuan guru dalam proses pembelajaran pada dasarnya guru dapat melakukan instropeksi diri dalam mengelola kegiatan dengan baik dalam peningkatan proses pembelajaran yang dilaksanakan melalui perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi secara berkesinambungan dalam mewujudkan tujuan Guru memiliki kinerja yang dimaksudkan melalui proses pembelajaran. supervise yang kuat dapat mengetahui belajar mengajar dengan baik, menyusun perencanaan,melaksanakan kegiatan secara professional,namun perlu mendapatkan supervise yang terprogram,sehingga setiap pribadi memiliki wawasan untuk memajukan pendidikan

Hasil Pengamatan dan Penilaian Siklus II

No. Kategori Interval X F f(x) Prosen% Ket
1.

2.

3.

4.

Amat baik

Baik

Cukup

Kurang

86-100

70-85

59-69

£ 58

93

76

64

47

4

4

0

0

372

304

0

0

50%

50%

0%

0%

676: 8

= 85

Jumlah 8 676 100% (Baik)

 

Pembahasan

Pembahasan Kegiatan Guru Pra Siklus

Seorang guru yang professional perlu mengembangkan kemampuan untuk merancang kegiatan melalui strategi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat serta taraf perkembangan siswa memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran seorang guru memiliki kemampuan khusus, yang tidak mungkin dimiliki orang lain bukan guru. untuk meyakinkan guru sebagai pekerjaan professional, kalau ditinjau ciri pokok pekerjaan membutuhkan keahlian tertentu:

Seorang guru yang professional perlu mengembangkan kemampuan untuk merancang kegiatan melalui strategi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat serta taraf perkembangan siswa memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran seorang guru memiliki sebagai pekerjaan professional, kalau ditinjau ciri pokok pekerjaan membutuhkan keahlian tertentu: hasil pengamatan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria sangat baik,2 orang atau 25% memperoleh kreteria baik,dan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup, dan kreteria kurang 2 orang atau 25% refleksi (reflecting) perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja guru

Pembahasan Kegiatan Guru Siklus I

Peningkatan kinerja dalam melaksanakan pembelajaran memberikan dampak yang positif pada kinerja guru di SDN 2 Tambahrejo,guru belum dapat meningkatkan kinerjanya secara maksimal dalam melaksanakan pembelajaran sebagai bukti perbandingan hasil belajar siswa pada dokumen data penilaian mengalami peningkatan belum secara maksimal. perlunya melakukan tindakan nyata melengkapi kekurangan sarana digunkan,peningkatan Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menyusn perencanakan (planning), melakukan tindakan (acting), selama kegiatan kepala sekolah melakukan pengamatan (observing), dari hasil pengamatan 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria sanat baik,3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria baik dan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup refleksi tindakan (reflecting).perlu dilaksanakan supaya guru dapat maksimal melaksanakan pembelajaran.

Pembahasan Kegiatan Guru Siklus II

Kegiatan yang dilaksanakan memberikan dampak positif kinerja guru di SDN 2 Tambahrejo.kegiatan yang baik untuk dilaksanakan dalam waktu mendatang tidak hanya terbatas pada waktu kepala sekolah melaksanakan penelitian, sehingga kualitas kegiatan yang dilaksanakan guru pada waktu mendatang lebih berkualitas mencapai keberhasilan Guru melaksanakan kegiatan menyusun merencanakan (planning), melakukan (acting),pembelajaran, kepala sekolah sebagai supervise untuk melaksanakan pengamatan (observing), hasil yang diperoleh 4 orang atau 50%, memperoleh kreteria sangat baik dan hasil pengamatan 4 orang atau 50% memperoleh hasil baik untuk melaksanakan refleksi tindakan (reflecting). memberikn penguatan kepada guru melengkapi perangkat pembelajaran.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang sudah dilaksanakan kepala sekolah,maka simpulan sebagai berikut:

  • Dalam kegiatan pra siklus peningkatan kinerja guru:menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media, peraga mempersiapkan lembar kerja tindak lanjut belum mencapai keberhasilan dari pengamatan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria sangat baik, sebanyak 2 orang atau 25% memperoleh kreteria baik,dan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup,dan 2 orang atau 25% memperoleh kreteria kurang refleksi (reflecting) dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja guru belum berhasil.
  • Siklus I kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan meningkatkan kinerja guru,mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar hasil pengamatan sebanyak 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria sangat baik, sebanyak 3 orang atau 37,5% memperoleh kreteria baik dan sebanyak 2 orang atau 25% memperoleh kreteria cukup refleksi tindakan (reflecting). dilaksanakan supaya guru dapat maksimal dalam keberhasilan.

3 Hasil pengamatan siklus II memberikan penilaian kinerja guru, kepala sekolah untuk melaksanakan pengamatan (observing), hasil yang diperoleh sebanyak 4 orang atau 50%, memperoleh kreteria sangat baik dan sbanyak 4 orang atau 50% memperoleh hasil baik kemudian untuk melaksanakan refleksi tindakan (reflecting). memberikn penguatan kepada guru untuk melengkapi perangkat yang diperlukan dalam pembelajaran tercapai secara signifikan.

Saran

Penelitian tindakan sekolah berhasil guru memahami aspek dan komponen dalam pelaksanakan disarankan:

  • Pada penelitian membahas tentang pengembangan kinerja dalam peningkatkn proses belajar mengajar dilaksanakan karena adanya kerjasama memahami pembelajaran dan melaksanakan ditindak lanjut di sekolah
  • Kepala sekolah melaksanakan kegiatan untuk peningkatan kinerja guru semua sekolah dasar diharapkan adaya peningkatan menerapkan metode kemampuan untuk kinerja professional perilaku disiplin,tanggungjawab kerja sama dalam melaksanakan tugas membangun kerja sama dan guru memiliki tanggung jawab mencapai keberhasilan.
  • Professional guru dikembangkan sesuaai dengan, perubahan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan semaksimal mungkin. dapat menjadi panutan bagi siswa, dan memberikan yang dianggap baik siswa di tempat tugas menjadi kewajiban guru dalam mengemban dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.S., Suhardjono, Supardi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara-Jakarta

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Pustaka: Jakarta.

Badudu, 1988: 403 Lebih lanjut, Harbinson 1973: 52 Belajar dan Pembelajaran. Rineka Pustaka: Jakarta.

Budiningsih, 2005:17 Profesionalisasi Tenaga Kependidikan:Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas.

Djamarah. 2000: 46). Model Norma Berperilaku Motivator Rineka Pustaka: Jakarta.

Huberman, 1997: 137-155. Metode Analisis Kajian Kualitatif Rineka Pustaka: Jakarta.

Moleong L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya-Bandung

Mulyasa E. 2006. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya-Bandung

Mantja, W. 2008. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan:Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas.

Majid, Abdul, 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS-Surakarta

Nasanius (1998) tahun 2006 Belajar dan Pembelajaran. Rineka Pustaka: Jakarta.

Pidarta 2009 Supervise Pengelolaan Sekolah. Bandung: Refika Aditama.

Sutopo,2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS-Surakarta

Sutikno, Sobry M. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Kota Mataram. Penerbit: NTP Press.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sujanto. 2007: 31-33 Dikdaktik Metodik Paedagogik Belajar Mengajar Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Terry, Majid 2006:16 Perencanaan Belajar dan Pembelajaran Rineka Pustaka: Jakarta

Yamin, M. 2008. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Gaung Persada Press. Jakarta.

Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah. PSAD Muhammadiyah: Jakarta.