PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENGALAMANKU DI RUMAH MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS II SEMESTER II SDN 2 JAPAH KECAMATAN JAPAH

KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Nanik Suharni

Guru SDN 2 Japah Kecamatan Japah Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian dilaksanakanakan guru kelas dalam waktu selama 4 bulan dimulai dari bulan Januari 2020 s.d bulan April 2020 melalui penerapan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan aktivitas belajar subtema pengalamanku di rumah pada siswa kelas II SDN 2 Japah yang dibuktikan hasil kerja lebih baik mengerjakan tugas yang diberikan diselesaikan penuh tanggung jawb .Guru dengan menerapkan pembelajaran Contextual Teaching And Learning(CTL) terdapat peningkatan hasil belajar subtema pengalamanku di rumah pada siswa kelas II SDN 2 Japah sebagai bukti hasil belajar dari pra siklus,siklus I dan siklus II selalu mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa pada pra siklus dari 20 siswa yang tuntas 13 atau 65%. Nilai tertnggi 90 dan nilai terendah 68 nilai rata-rata 79 Siklus I dari jumlah 20 siswa yang tuntas 16 siswa atau 80%, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata 82 sedangkan pada siklus II dari 20 siswa yang tuntas 20 siswa atau 100% nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 80 dan nilai rata-rata 87,sebagai bukti penelitian yang dilaksanakan memberikan dampak positif dalam aktivitas dan hasil belajar siswa,sekolah menentukan KKM 75

Kata Kunci:     Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Menerapkan Contextual Teaching And Learning (CTL)

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam rangka untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang berkualitas berorientasi pada pencapaian pendidikan nasional, serta mampu menjawab semua tantangan pada masa kini dan masa yang akan datang, untuk mencapai kemajuan bidang pendidikan lebih baik,maka secara terus menerus dan berkelanjutan,maka dapat selalu dikembangkan maka perlu penataan, diatur, sedemikian supaya terjadinya perubahan peningkatan lebih baik. Perubahan kurikulum juga sangat penting untuk dilaksanakan apabila dapat membeawa kemajuan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman selalu mengalami perubahan secara lebih cepat untuk itu dalam kemajuan pendidikan, memberikan prioritas yang utama pada bidang pendidikan dipandang strategi bagi masa depan kemajuan bangsa.

Prioritas yang utama adalah untuk dapat melaksanakan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang sekarang sudah terwujud, bersamaan dengan peningkatan mutu, kualitas, relevansi, dan efisiensi pada semua jenis, dan jenjang sekolah, melalui jalur pendidikan formal yang dikelola dengan menngnakan kurikulum yang berlaku sekarang ini menggunakan kurikulum 2013 dan dalam melaksanakan tidak boleh menyimpang dari yang sudah ditentukan,selalu diupayakan peningkatan untuk dapat mewujudkan bidang pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang untuk dapat bersaing dengan Negara maju .untuk mencapai tujuan bersama dalam wadah negara persatuan Repblik Indonesia.Untuk dapat mewujudkan tujuan maka guru dan tenaga kependidikan perlunya untuk bertanggung jawab terhadap tugasnya selalu mengembangkan kemampuannya sesuai perubahan kemajuan pendidikan, maka.guru harus meningkatkan pengetahuan supaya dapat menyampaikan materi,atau subtema kepada siswa dengan baik.

Untuk dapat mewujudkan kemajuan dalam dibidang pendidikan harus memperhatikan berbagai masalah yang terjadi sekarang dan melaksanakan berbagai perubahan yang sanagt penting untuk diperhatikan diantaranya perubahan,kurikulum peningkatan kualitas guru melalui memberikan pelatihan,meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan dari berbagai masalah itu sangat berpengaruh besar dalam peningkatan mutu kemajuan pendidikan sejak pemerintah mengeluarkan Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang peningkatan kualifikasi pendidikan guru minimal harus memiliki kualifikasi pendidikan atau memiliki ijasah yang relevan dengan tugas pokok selain itu pemerintah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan bagi pendidik dan tenaga kependidikan yaitu dengan memberikan tunjangan sertifikasi hal ini harus dibarengi dengan meningkatnya disiplin, mutu,kualitas hasil aut put atau lulusan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia sehingga pendidikan bisa lebih maju untuk kebanggan kemajuan pendidikan di Indonesia, selain itu untuk mewujudkan pendidikan berkarakter yang selama ini merosotnya perilaku pada generasi muda yang kurang memiliki rasa hormat pada orang tua dalam pergaulan hidup sehari-hari

Data yang diperoleh dari jumlah 20 siswa, belum menunjukkan hasil ketuntasan belajar sesuai harapan guru karena baru 13 siswa, sedangkan sisanya sebanyak 7 siswa belum tuntas, artinya pencapaian nilai masih dibawah standart yang ditentukan KKM 75. Secara kualitas termasuk dalam kategori kurang baik. Melihat kenyataan diatas sebagai guru yang berupaya meningkatkan pristasi belajar dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II semester II SDN 2 Japah permasalahan penyebab rendahnya nilai ulangan yang diperoleh .dari subtema pengalamanku di rumah Beberapa persoalan yang menjadi catatan penting yang harus diselesaikan oleh guru melalui proses pembelajaran menggunakan melalui meenerapkan strategi pembelajaran dapat mengatasi menyelesaikan masalah yang dihadapi .maka sebagai guru mempunyai tugas dalam rangka mencapai keberhasilan yang menjadi tanggung jawabnya guru mengelola kegiatan dalam menyajikan subtema pengalaman di rumah Contextual Teaching And Learning (CTL).untuk dapat mengaitkan penglaman dengan pembelajaran sehingga membawa perubahan mencapai keberhasilan.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atasa maka guru menyusun rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

  1. Apakah guru dengan menerapkan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan aktivitas belajar pengalamanku di rumah dengan benar, menulis secara tepat waktu siswa kelas II semester II SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020?
  2. Apakah guru dalam menerapkan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan belajar untuk menyelesaikan masalah pengalamanku di rumah, siswa kelas II semester II SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020?

3 Apakah guru dalam menerapkan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan aktivits dan hasil belajar pengalamanku di rumah siswa kelas II semester II SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020?

Tujuan Penelitian

Guru melaksanakan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah perilaku dalam kegiatan:

  1. Melallui pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dalam peningkatan aktivitas belajar pengalamanku di rumah siswa kelas II semester II SDN 2 Japah
  2. Guru melalui kegiatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) peningkatan hasil belajar pengalamanku di rumah siswa kelas II semester II SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020.
  3. Melalui pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat menumbuhkan semangat dalam memecahkan masalah secara individu untuk mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan.
  4. Guru melaksanakan kegiatan dengan perubahan cara menampaikan kepada siswa tumbuh belajar lebih tekun.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat bagi guru sendiri dan orang lain. Secara lebih rinci dapat disampaikan sebagai berikut:

Manfaat Teoritis

  1. Hasil penelitian dapat menambah bahan kajian,wawasan khususnya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) pengalamanku di rumah
  2. Dalam menerapkan teori belajar untuk mendapatkan gambaran hasil yang nyata dan pengalaman yang lebih baik melalui pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)
  3. Memberikan sumbangan kepada guru dalam melaksanakan penelitian menerapkan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk mencapai tujuan

Manfaat Praktis

  • Manfaat praktis dapat digunakan sebagai model mengimplementasikan menagatasi kesulitan belajar pengalamanku di rumah
  • Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan guru melaksanakan meningkatkan hasil belajar dan nilai tambah sekolah pada penilaian akriditasi meningkatkan kualitas sekolah.
  • Sebagai gambaran Dinas Pendidikan meningkatkan mutu pendidikan di daerah dalam pengembangan dan pengendalian manajemen yang mengacu standar mutu memberikan pelayanan .

 

 

 

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Contekstual Teaching Learning (CTL) adalah sebuah pembelajaran yang terdiri dari sejumlah kegiatan seperti kontruksivisme, bertanya, inkuiri, target=”_blank” rel=”noopener” class=”mycode_url”>niat untuk dapat belajar sebagai pemodelan, masyarakat belajar, refleksi serta penilaian. Metode ini menuntut anak juga untuk berpikir kreatif dengan membangun sendiri materi yang akan siswa dapatkan menggali pengetahuan karena sesuai dengan kurikulum yang berlaku siswa untuk menemukan sendiri masalah kesulitan, belajar pengalaman di rumah sangat berbeda .

Secara umum, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif di lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, ketrampilan dan nilai perubahan sikap itu bersifat konstan dan membekas. Menurut Slameto (2003:23) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pengalaman sehingga terjadi sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi di rumah,dengan lingkungannya.

Dalam belajar, ada beberapa faktor terkait agar kegiatan individu merupakan kegiatan belajar. Morgan (1961:187) memaparkan kesamaan pendapat para ahli psikologi bahwa belajar, yang merupakan proses mental dalam memahami tingkah laku manusia, menyangkut beberapa faktor, asosiasi, motivasi, variabilitas, kebiasaan, kepekaan, pencetakan (imprinting), dan hambatan (Morgan, 1961:188-194).untuk mencapai keberhasilan sangat diperlukan perhatian dalam melaksanakan belajar lebih baik dan motivasi yang kuat dari amsing-masing individu yang belajar.

Menurut Oemar Hamalik (1983:15) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seorang yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman latihan.Selanjutnya oleh (Winkel, 2004:53) mengemukakakn bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap.Perubahan itu bersifat secara relatif konstan. Hilgard (1962:252) learning as the process by which an activity organates or is changed through responding to a situation (belajar sebagai proses dimana suatu kegiatan diubah melalui menanggapi situasi).

Dari berbagai pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses dimana seseorang melakukan aktivitas belajar dalam proses ke arah perubahan yang lebih baik dengan mencari konsep, berpikir, bertindak, dan memberikan makna tentang apa yang telah dipelajari dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian Yang Relevan

Secara umum, belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif di lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, ketrampilan dan nilai perubahan sikap itu bersifat konstan dan membekas. Menurut Slameto (2003:23) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pengalaman sehingga terjadi sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi di rumah,dengan lingkungannya.

Mengajar bukan tugas ringan seorang guru. Dalam mengajar guru berhadapan dengan sekelompok siswa, mereka yang memerlukan bimbingan, dan pembinaan menuju kedewasaan. setelah mengalami proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih dewasa memiliki kesadaran tentang tanggung jawab terhadap diri sendiri, berpribadi, dan bermoral. Ada beberapa pendapat tentang prinsip belajar, mengajar, dilaksanakan sesuai dengan direncanakan.Dalam mengajar guru harus dapat membangkitkan perhatian siswa kepada pelajaran yang diberikan oleh guru.Perhatian akan lebih besar bila pada siswa ada minat dan bakat. Perhatian dapat timbul secara langsung, karena pada siswa sudah ada kesadaran akan tujuan dan kegunaan mata pelajaran yang diperolehnya serta penyajian pelajaran yang menarik dapat merangsang siswa berpikir. sebagai usaha kegiatan siswa dapat membandingkan membedakan, dan menyimpulkan pengetahuan yang diterimanya.. Guru melaksanakan kegiatan menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan hasil belajar

Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir maka guru kelas sebagai peneliti menyusun suatu tindakan yang akan dilaksanakan.sebagai berikut:

  1. Guru dalam melaksanakan pembelajaran masih secara konvensional hasil belajar melalui tes formatif hasilnya masih rendah,karena belum tertarik ketika disampaikan penjelasan.
  2. Guru menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan hasil belajar tes formatif secara individu pelajaran subtema pengalamanku di rumah.
  3. Guru menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui tes formatif secara individu pelajaran subtema pengalamanku di rumah..

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan analisis kerangka berfikir maka guru sebagai peneliti mengajukan hipotesa tindakan sebagai berikut:

  1. Diduga guru menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan aktivitas belajar tentang bahasa Indonesia,dan Bahasa Indonesia siswa kelas II semester II SDN 2 Japah tahun pelajaran .
  2. Diduga guru menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia, subtema pengalamanku di rumah Bahasa Indonesia,dan SBdP siswa kelas II semester II SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020.

3 Diduga guru menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan aktivitas belajar tentang subtema pengalamanku di rumah tentang bahasa Indonesia, subtema pengalamanku di rumah, Bahasa Indonesia,dan SBdP, siswa kelas II semester II SDN 2 Japah tahun pelajaran 2019/2020.

 

METODE PENELITIAN

Seting Penelitian

Penelitian dilaksanakan SDN 2 Japah pemilihan tempat penelitian karena merupakan tempat tugas saya sebagai guru,sehingga memudahkan memperoleh informasi dan data yang diperlukan karena sudah memahami tempat dan akrap dengan siswa,waktu pelaksanaan selama 4 (empat) bulan, yang dimulai dari bulan Januari 2020 sampai dengan bulan April 2020.,

Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang dituju peneliti adalah semua siswa kelas II semester II SDN 2 Japah. yang memiliki jumlah 20 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.untuk memperbaiki kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan tema pengalamanku bahasa Indonesia, subtema pengalamanku di rumah,dan Bahasa Indonesia yang hasilnya masih rendah. Sebagai obyek untuk memperbaiki hasil belajar materi pengalamanku menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL).

Sumber Data

Bentuk data ada 2 macam yaitu: bentuk data kuantitatif yaitu data berbentuk angka atau bilangan yang diperoleh dari nilai ulangan harian tes formatif pengalamanku khususnya materi pengalamanku di rumah .,untuk data kualitatif berbentuk kategori hasil pengamatan diambil dari kegiatan pengamatan terhadap aktivasbelajar siswa mengkuti pembelajaran, dalam memecahkan masalah sehingga dapat diketahui kesungguhan melaksanakan tugas yang diberikan untuk mengetahui tanggung jawab melaksanakan tugas bersama.

Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes.Tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II, mengerjakan soal dari materi perkalian bilangan dapat .dilaksanakan dengan menjumlah bilangan secara berulang Sedangkan Teknik non tes, observasi dan dokumentasi. Observasi pelaksanaan penelitian tindakan kelas kemampuan siswa memahami materi perkalian bilangan pada siklus I dan siklus II.Sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data Alat pengumpulan data peneliti menggunakan lembar butir soal ulangan tes formatif,dan lembar observasi/ lembar yang digunakan dalam pengamatan (unjuk kerja) bagi siswa maupun guru.Butir soal digunakan untuk menilai belajar siswa yang berupa nilai ulangan, sedangkan lembar pengamatan digunakan untuk menilai aktivitas, dan keaktifan belajar siswa selama proses kegiatan.

Validasi Data

Data kuantitatif untuk mendapatkan hasil belajar hasil yang valid, maka butir soal sebelum dibuat harus dibuat kisi-kisi terlebih dahulu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan tujuan materinya tidak mengelompok pada satu pokok bahasan Alasan kedua materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku,kurikulum 2013..Data pengamatan validasi bentuk instrumennya (data kualitatif) melalui Triangulasi sumber datanya lebih dari satu orang, bisa menggunakan bantuan orang/teman sejawat (kolaborasi). Triangulasi metode mencari dari sumber, kemudian menggunakan cara / metode atau dengan menggunakan test lisan..Namun dari kedua triangulasi yang paling mudah (gampang) dalam memperoleh data adalah melalui triangulasi sumber langsung.merupakan data yang akurat,untuk digunakan sebagai dasar guru melasanakan perbaikan pembelajaran.

Analisa Data

Data berupa kuantitatif berbentuk angka, hasil belajar dianalisis berupa deskriptif komparatif (membandingkan) nilai hasil belajar yang diperoleh dari kondisi pra siklus dibandingkan dengan nilai siklus kesatu, nilai siklus kesatu dengan siklus kedua, dan nilai kondisi pra siklus dengan kondisi akhir..Data yang berupa kualitatif, untuk dilaksanakan analisis yang digunakan sebagai dasar melaksanakan kegiatan selanjutnya menggunakan deskriptif kualitatif yang dilanjutkan refleksi.

Indikator Kinerja

Digunakan untuk mengetahui kegiatan yang sudah dilasanakan pada kondisi akhir/ target yang ditetapkan sudah tercapai atau belum, diharapkan dapat dicapai. sesuai ketentuan waktu perencanaan penelitian Berdasarkan pengalaman hasil diperoleh pada saat melakukan penelitian tindakan kelas. dan target indikator kinerja diharapkan jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.,untuk mengukur keberhasilan kondisi pra siklus sampai sejauh mana kemampuan,dapat terlihat dari hasil ulangan yang sudah dilakukan tindakan ada peningkatan terlihat pada kondisi akhir pada setiap akhir siklus dapat mengethui peningkatan keberhasilan..

Prosedur Penelitian

Perbaikan penelitian dilaksanakan melalui 4 tahapan kegiatan yang meliputi: membuat perencanaan (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan (observasing), dan refleksi (reflecting). Selama melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Pra Siklus

Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakag masalah, pada standar kompetensi, hasil belajar siswa subtema pengalamanku di rumah ulangan harian pertama, belum menunjukkan keberhasilan yang diharapkan. Penyebab rendahnya aktivitas kegiatan belajar siswa subtema pengalamanku di rumah disebabkan karena metode dan model pembelajaran yang digunakan menyajikan materi belum tepat. Pada pembelajaran banyak siswa yang masih gaduh dan ramai pada saat guru menjelaskan materi pelajaran..Ketika guru menyajikan materi pelajaran di papan tulis, tidak memperhatikan bermain sendiri dengan teman sebangkunya. karena siswa merasa belum mendapatkan perhatihan dari gurunya.dalam pelaksanaan pembelajaran belum dapat berjalan dengan baik karena belum melibatkan seluruh siswa artinya masih kurang aktif selama dalam kegiatan maka diperoleh

 

 

 

 

Hasil Penilaian Pengetahuan Pra Siklus

No Rentang Nilai Hasil Huruf Arti Lambang Jumlah Siswa Persen
1. 86-100 A Baik sekali 5 25%
2. 75-85 B Baik 8 40%
3. 61-74 C Cukup 7 35%
4. ≤ – 60 D Kurang 0 0%
  Jumlah     20 100%

 

Pembahasan Kegiatan Pembelajaran Pra Siklus

Pelaksanaan pembelajaran belum terprogran secara sistematis, media sebagagai sarana yang seharusnya disediakan untuk membantu proses kegiatan tidak tersedia sehingga aktivitas belajar kurang terlihat mengakibatkan hasil yang diperoleh masih rendah dari jumlah 20 siswa mencapai tuntas 13 siswa atau 65% dan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 68,sehingga nilai rata-rata pelajaran subtema pengalamanku di rumah baru mencapai 79

Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I

Perencanaan pembelajaran sudah disusun sesuai dengan tujuan dalam pelaksanaan pembelajaran diharapkan dapat berjalan dengan baik dan efektif. selain itu pemilihan metode atau pendekatan pembelajaran dapat lebih tepat apabila sebelumnya guru merencanakan kegiatan belajar secara tepat. Pada kegiatan pembelajaran. awal yang dimulai dengan:guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa, menanyakan siswa kondisinya atau keadaan,kehadiran siswa, apersepsi. guru memberikan pertanyaan rangsangan untuk mengingat-ingat materi pelajaran yang telah dipelajari memberikan motivasi kepada siswa senantiasa untuk selalu rajin balajar. perencanaan guru melaksanakan pembelajaran menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dilaksankan melalui tahapan guru membimbing siswa, mengerjakan soal, supaya aktif fisik,pikiran membuat kesimpulan, mengerjakan soal secara individu, guru memeriksa pekerjaan. siswa .penilian dan tindak lanjut.supaya siswa tetap belajar dengan giat dan penuh semangat.maka diperoleh

Nilai Tes formatif siklus I

No Rentang Nilai Hasil Huruf Arti Lambang Jumlah Siswa Persen
1 86-100 A Baik sekali 7 35%
2 75-85 B Baik 9 45%
3 61-74 C Cukup 4 20%
4 ≤ -60 D Kurang 0 0%
  Jumlah     20 100%

 

Pembahasan Kegiatan Pembelajaran Siklus 1

Aktivitas belajar mulai tumbuh semangat menunjukkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 20 siswa terdapat 16 siswa atau 80% yang sudah mencapai ketuntasan belajar, dan sisanya 4 siswa atau 20% belum mencapai ketuntasan. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari nilai hasil belajar siswa, perolehan nilai tertinggi telah mencapai 90, nilai terendah 70 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 82.merupakan bukti terdapat perubahan menuju kearah yang lebih baik merupakan tindakan positif perlu dikembangkan.supaya kegiatan pada waktu mendatang dapat terlaksana secara efektif

Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan kekurangan maka untuk perlu perencanaan program pembelajaran disusun dengan tujuan agar dalam pelaksanaan pembelajaran nanti dapat berjalan dengan baik lagi dibandingkan dengan pembelajaran yang direncanakan yaitu melakukan kegiatan awal pembelajaran. Kegiatan guru mengucapkan salam kepada siswa, menanyakan kondisinya mengabsen melakukan apersepsi.,guru memberikan pertanyaan rangsangan untuk mengingat materi pelajaran yang telah dipelajari siswa pada pertemuan yang telah lalu.,guru memberikan motivasi kepada siswa kelas II senantiasa selalu rajin balajar.,kegiatan inti guru melaksanakan kegiatan menerapkan strategi pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk melibatkan siswa secara aktif fisik.pikiran kemudian pada kegiatan inti kegiatan akhir pembelajaran.yang dilaksanakan guru membimbing siswa mengerjakan soal secara individu, guru memeriksa lembar jawaban siswa, maka dapat diperoleh data sebagai bukti melaksanakan kegiatan diperoleh

Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus II

No Rentang Nilai Hasil Huruf Arti Lambang Jumlah Siswa Persen
1 86-100 A Baik sekali 13 65%
2 71-85 B Baik 7 35%
3 61-70 C Cukup 0 0%
4 ≤ 60 D Kurang 0 0%
  Jumlah     20 100%

 

Pembahasan Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Hasil tindakan pembelajaran berupa hasil tes dan non tes. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan peneliti dengan teman sejawat terhadap pelaksanaan kegiatan maka diperoleh keterangan sebagai berikut:Hasil Belajar menunjukkan hasil belajar siswa yang lebih bagus lagi.ketuntasan belajar siswa mengalami kenaikan pada ketuntasan belajar menjadi 100% (20 siswa).Sedangkan hasil rekapitulasi nilai hasil ulangan dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi mencapai 90, nilai terandah 80 nilai rata-rata adalah 87. Hal itu menunjukkan terjadi peningkatan sangat baik. sajikan dalam bentuk nilai kenaikan hasil belajar siswa kelas II semester II SDN 2 Japah.perlu diperhatikan keberhasilan guru melalui perbaikan penusunan program,mengatur strategi, memperbaiki kekurangan selama pembelajaran akhirnya terdapat perubahan perilaku dan hasil belajar siswa.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan oleh guru kelas diperoleh keberhasilan sebagai berikut:

  1. Melalui penerapan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan aktivitas belajar subtema pengalamanku di rumah pada siswa kelas II SDN 2 Japah. yang dibuktikan hasil kerja lebih baik mengerjakan tugas yang diberikan diselesaikan penuh tanggung jawb
  2. Guru dengan menerapkan pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) terdapat peningkatan hasil belajar subtema pengalamanku di rumah pada siswa kelas II SDN 2 Japah sebagai bukti hasil belajar dari pra siklus, siklus I dan siklus II selalu mengalami peningkatan. . .
  3. Peningkatan hasil belajar siswa pada pra siklus dari 20 siswa yang tuntas 13 atau 65%. Nilai tertnggi 90 dan nilai terendah 68 nilai rata-rata 79 Siklus I dari jumlah 20 siswa yang tuntas 16 siswa atau 80%, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata 82 sedangkan pada siklus II dari 20 siswa yang tuntas 20 siswa atau 100% nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 80 dan nilai rata-rata 87,sebagai bukti penelitian yang dilaksanakan memberikan dampak positif dalam aktivitas dan hasil belajar siswa,sekolah menentukan KKM 75

Saran

Berdasarkan keberhasilan kegiatan penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan maka sebagai peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1 Guru hendaknya mengusahakan semaksimal mungkin kondisi pembelajaran yang mampu menarik minat dan aktivitas belajar pada siswa, meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam kegiatan pembelajaran.

2  Guru harus dapat memanfaatkan dengan sebaiknya media dan alat peraga pembelajaran yang terdapat di sekolah tempat mengajar masing-masing.guru juga harus senantiasa meningkatkan kemampuan profesional dalam kegiatan pembelajaran semua pelajaran yang diampunya..

3  Untuk sekolah, hendaknya mampu memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas hasil belajar siswa.,membudayakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas, sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa., untuk menyiapkan segala perangkat pembelajaran, baik media maupun alat peraga yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono, 2011:15. Fungsi Analitis Berbagai Fakta Belajar. Jakarta: UniversitasTerbuka.

Amin, Zaenul Ittihad, 2008, Subtema pengalamanku di rumah, Jakarta: UniversitasTerbuka.

Aqib, Zainal, 2008, Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Bandung: YramaWidya.

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006, Standar Kompetensi dan Kompetentensi Dasar Pendidikan Subtema pengalamanku di rumah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.Jakarta

B., Suryobroto, 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Dabar, 2000: 181 Perkembangan Intelektual Skill Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas, 2003.Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Kurikuium 2004.Jakarta

Depdiknas.2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada.

Hamalik 1983:15. Belajar Perubahan Bertingkah Laku Jakarta: Rineka Cipta

Morgan 1961:187 Belajar, Proses Mental Memahami Tingkah Laku Manusia Jakarta: Rineka Cipta

Ngalim Purwanto, M, 2006. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Purnomosidi, dkk. 2008, Subtema pengalamanku di rumah Untuk SD/MI Kelas II, Jakarta: Depdiknas

Sriyono, 2002:75 .Aktivitas Mengajar Aktif, Jasmani Rohani. Bandung: Remaja Rosdakarya

Trianto,2007,Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher

Wardani, IGAK, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka

Yamin, Martinis, 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press.