IMPLEMENTASI PEMBINAAN KONSEPSI MODEL PEMBELAJARAN

UP GRADING OLEH PENGAWAS SEKOLAH

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS MENGAJAR GURU DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD KECAMATAN SAMBONG

KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Suharno

Pengawas DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan kompetensi guru DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupaten Blora dalam memberikan materi ajar kepada siswa. Penelitian ini dilaksanakan di DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan September 2015sampai akhir Nopember 2015. Subjek penelitian siswa, guru dengan kepala sekolah sebagai observer. Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Up Grading Learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan Kinerja Guru . Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I dan II) yaitu masing-masing 65,00% dan 85,00%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai, Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap Kinerja Guru yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran. Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika pokok bahasan membuat ruang bangun dengan metode pembelajaran Up Grading Learning yang paling dominant adalah bekerja dengan menggunakan alat / media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Kata Kunci: Pembinaan, up grading learning, kualitas mengajar


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran di kelas, menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru daripada mencari dan mene-mukan sendiri pengetahuan, ketrampilan atau sikap yang mereka butuhkan.

Aspek peninjauan oleh supervisi pendidikan terhadap mekanisme kurikulum pendidikan terutama di tingkat sekolah dasar menjadi preoritas bagi peneliti sekaligus pengawas sekolah di DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Sehingga pelaksanaan supervisi oleh peneliti di fokuskan pada pengarahan model pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas guru dalam mengajar di sekolah juga dapat menum-buhkan semangat dan antusiasme yang tinggi oleh siswa sebagai penerima materi ajar.

Salah satu model pembelajaran yang dapat dilaksanakan di dalam kelas untuk mengaktifkan siswa belajar adalah pembelajaran melalui pendekatan Up Grading Learning. Pembelajaran Up Grading Learning menekankan pada menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar mampu menghu-bungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dari kegiatan pembelajaran yang demikian ini, diharapkan dapat mendorong munculnya lima bentuk cara belajar siswa; (1) siswa dapat menghubungkan situasi sehari-hari dengan informasi yang diserap; (2) siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep baru; (3) siswa dapat menerapkan konsep dan informasi di depan; (4) siswa dapat mengkoordinasikan konsep dan informasi yang diperoleh dengan pelajaran; dan (5) siswa dapat menstransfer konsep dan informasi yang dimiliki kepada pelajar lain (Nurhadi, 2002).

Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan penyampaian tekstual semata daripada mengembangkan kemampuan belajar dan membangun individu. Kondisi seperti ini tidak akan menumbuh kembangkan aspek kemampuan dan aktivitas siswa seperti yang diharapkan. Akibatnya nilai-nilai yang didapat tidak seperti yang diharapkan. Dalam hal ini guru di DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupaten Blora ingin memperbaiki keadaan tersebut dengan mencobakan suatu strategi pembe-lajaran yang belum pernah dilaksanakan, yaitu pendekatan pembelajaran yang akan membuat siswa dapat belajar aktif dimana siswa lebih berpartisipasi aktif sehingga kegiatan siswa dalam belajar jauh lebih dominan dari pada kegiatan guru dalam mengajar.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan penelitian tindakan sekolah yang berkolaborasi de-ngan penelitian tindakan kelas mencoba untuk mengatasi permasalahan pembela-jaran dengan menggunakan pendekatan Up Grading Learning model kooperatif sebagai solusinya.

Pembinaan dan pengarahan yang objektif terhadap peningkatan kualitas mengajar guru kelas di DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabu-paten Blora Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui konsepsi model pembelajaran Up Grading Learning oleh supervisor sekaligus peneliti untuk menemukan pola guru mengajar yang inovatif.

Rumusan Masalah PTS

Dengan mengacu pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di depan, berikut ini dikemukakan rumusan masalahnya sebagai berikut:

1.   Apakah melalui pembinaan konsepsi model pembelajaran Up Grading Learning dapat meningkatkan kualitas mengajar guru DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupa-ten Blora Tahun Pelajaran 2015/ 2016?”.

2.   Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dan aktivitas belajar guru dan hasil belajar siswa setelah melaksanakan kegiatan pembinaan konsepsi model pembelajaran Up Grading Learning?”.

Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

a. Untuk melakukan kajian pada peng-implementasian pembinaan konsepsi model pembelajaran Up Grading Learning dalam meningkatkan kualitas mengajar guru DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupa-ten Blora Tahun Pelajaran 2015/2016.

b. Untuk meningkatkan kompetensi guru DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupaten Blora dalam memberikan materi ajar kepada siswa.

c. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan aktivitas belajar guru dan hasil belajar siswa memalui kegiatan pembinaan konsepsi model pembela-jaran Up Grading Learning DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

a. Memberikan motivasi siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk meningkatkan prestasi belajar dengan adanya konsepsi model pem-belajaran Up Grading Learning.

b. Sebagai Mediasi observasi dan su-pervisi individu oleh peneliti untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan berpikir kritis.

c. Sekaligus dapat memberikan sumbang-sih saran edukatif kepada guru sebagai bahan pertimbangan dalam meningkat-kan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

KAJIAN PUSTAKA

Pengawas sekolah

Pengawas sekolah adalah guru pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan pengawas sekolah (PP 74 tahun 2008). Pengawas adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan program, dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru.

Pengawas satuan pendidikan adalah tenaga kependidikan profesional berstatus PNS yang diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial melalui kegiatan pemantauan, penilaian, pembinaan, pelaporan dan tindak lanjut .(Nana Sujana, 2006) Hal ini dilakukan pengawas disekolah yang merupakan binaannya.

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ditandaskan pada Pasal 55 ayat 1, Pengawasan satuan Pendidikan memiliki peran dan tugas untuk Pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan yang harus dilakukan secara teratur dan kesinambungan. Lebih lanjut pada Pasal 57 ditegaskan, bahwa tugas supervisi meliputi: Supervisi akademik dan manajerial terhadap keterlaksanaan dan ketercapaian tujuan pendidikan disekolah.

Pembelajaran Up Grading

Pembelajaran Up Grading rnempu-nyai pengertian pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia yang nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Kasihani, 2001). Pembelajaran Up Grading Learning merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konsep mata pelajaran dengan situasi dunia dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja (Nur, 2001).

Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pengajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. Mereka biasanya dilatih ketrampilan-ketrampilan spesifik untuk membantu agar dapat bekerja sama dengan baik, misalnya menjadi pendengar yang baik, memberi penjelasan yang baik, mengajukan pertanyaan dengan benar, dan sebagainya. (Wikandari, Sugianto, 1999: l9).

Beberapa kalimat guru yang mendorong siswa untuk bekerja kooperatif adalah: Diskusikan dengan teman kalian tugas yang diberikan. Yakinlah bahwa dengan bekerja sama kalian dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Kualitas Guru

Kata profesional berasal dari bahasa Inggris yang berarti ahli, pakar, mampu dalam bidang yang digeluti. Menjadi profesional berarti menjadi ahli dalam bidangnya. Dan seorang ahli tentunya berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Akan tetapi, tidak semua ahli dapat menjadi berkualitas karena menjadi berkualitas bukan hanya menjadi persoalan ahli. Tetapi juga menyangkut persoalan integritas dan personaliti. Dalam perspektif pengembangan sumber daya manusia, mejadi profesional adalah satu kesatuan antara konsep personaliti dan integritas yang yang dipadupadankan dengan skil atau keahliannya. Menjadi profesional adalah tuntutan setiap profesi yang telah familiar di tengah masyarakat.

Kaitannya dengan guru, maka guru juga jelas sebuah profesi yang idealis dan membutuhkan keprofesionalannya dalam menjalani profesi tersebut. Kalau mengacu pada konsep di atas, menjadi profesional adalah meramu kualitas dengan integritas menjadi guru profesional adalah keniscayaan. Namun demikian, profesi guru juga sangat lekat dengan peran psikologis, humanis, bahkan identik dengan citra kemanusiaan. Ibarat sebuah laboratorium, seorang guru seperti ilmuwan yang sedang bereksperimen terhadap nasib anak manusia dan juga suatu bangsa. Guru merupakan tokoh sentral dalam dunia pendidikan yang sangat menentukan ke arah mana sebuah bangsa menuju tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, menjadi guru yang memiliki keahlian dalam mendidik atau mengajar perlu pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang memadai. Sementara itu, menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merenca-nakan dan melaksanakan proses pembela-jaran, menilai hasil pembelajaran. Oleh karena itu, guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dilakukan selama tiga bulan, sejak bulan September 2015 hingga Nopember 2015.

b. Lokasi Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Seko-lah (PTS) dilakukan DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Tempat penelitian ini masih termasuk dalam unit kerja dari peneliti yang menjabat sebagai Pengawas Sekolah

HASIL PENELITIAN TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Ketuntasan Kinerja Guru

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Up Grading Learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan Kinerja Guru . Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I dan II) yaitu masing-masing 65,00% dan 85,00%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode pembelajaran Up Grading Learning dalam setiap siklus mengalami pening-katan. Hal ini berdampak positif terhadap Kinerja Guru yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diper-oleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika pokok bahasan membuat ruang bangun dengan metode pembelajaran Up Grading Learning yang paling dominant adalah bekerja dengan menggunakan alat / media, mendengar-kan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran Up Grading Learning dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan LKS / menemukan konsep, menje-laskan materi yang sulit, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Aktivitas mengajar guru dan siswa dapat ditingkatkan hasil prestasi belajar melalui pendekatan Up grading Learning di DABIN 1, 2, 3 UPTD TK/ SD Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Hal ini ditunjukkan adanya kualifikasi siswa dalam belajar secara kelompok dengan predikat pada siklus l: hebat sebanyak 1 kelompok, baik sebanyak 2 kelompok, dan tidak berpredikat 2 kelompok; pada siklus 2: super sebanyak 1 kelompok, hebat sebanyak 2 kelompok, baik sebanyak 2 kelompok sedangkan pada siklus 3: super sebanyak 3 kelompok hebat sebanyak 1 kelompok, dan baik sebanyak 1 kelompok.

b. Peningkatan aktivitas belajar mengajar pendidikan melalui pendekatan Up grading Learning model kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan kinerja guru dalam mengajar.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas dan sesuai dengan pentingnya penelitian, berikut dikemukakan saran-saran antara lain:

a. Agar hendaknya guru menggunakan pendekatan ini sebagai alternatif tindakan dalam mengatasi pembelajar-an khususnya peningkatan aktivitas belajar siswa.

b. Untuk memperoleh gambaran hasil belajar yang lebih menyeluruh, sebaiknya tidak hanya dilakukan tes, semi autentik (Quasi authentic) melainkan beberapa teknik penilaian autentik seperti penilaian kinerja, observasi intensif, dan Up grading Learning model kooperatif diterapkan secara bervariasi.

c. Bagi peneliti lain, hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini sehingga dapat digeneralisasikan seca-ra porporsional.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah: Buku 5 Pembelajaran dan Pengajaran Up Grading Learning. Jakarta: Depdiknas.

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Kasihani dan Astini, Up Grading Learning dalam Pembelajaran Makalah pada Pelatihan TOT Guru Mata Pelajaran dari Enam Propinsi. Di Surabaya tanggal 20 Juni s/d 6 Juli 2001.

Nurhadi, 2002. Pendekatam Up Grading Learning . Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Nur, Muhammad, 2001. Pengajaran dan pernbelajaran Up Grading Learning . Makalah pada Pelalihan TOT Guru Mata Pelajaran SLTP dan MTs Enam Propinsi. Di Surabaya tanggal 20 Juni s/d 6 Juli 2001.

Zainal Aqib, 2002, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, SIC Surabaya.

——————, 2007, Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah, Yrama Widya. Bandung

——————-, 2004, Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru, Yrama Widya, Bandung