PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU

DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN PAIKEM

MELALUI KEGIATAN SUPERVISI KLINIS DI DABIN 2 UPTD

TK/ SD KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Bambang Prihantoro

Pengawas DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran PAIKEM melalui supervisi klinis di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2013/2014, mulai bulan Januari 2014 sampaibulan Maret 2014 Subjek penelitian sebanyak 6 (enam) orang dan bekerja sama dengan kepala sekolah sebagai observer. Peneliti menggunakan, terdiri dari 4 (empat) fase kegiatan yaitu merencanakan, tindakan, mengamati, dan merefleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi klinis dapat meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran PAIKEM yang dibuktikan dengan perolehan skor rata-rata penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran meningkat dari 56,94 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,83 dan menjadi rata-rata 95,83 pada siklus II, adapun peningkatan keterampilan dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat menjadi 100% pada siklus terakhir, dan skor penilaian pelaksanaan pembelajaran meningkat dari 57,36 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,97 dan menjadi rata-rata 95,42 pada siklus II, adapun peningkatan keterampilan dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat menjadi 100% pada siklus kedua.

Kata Kunci: keterampilan dasar mengajar, PAIKEM, supervisi klinis


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Supervisi mempunyai makna yang sangat penting dalam meningkatkan dan mengembangkan kegiatan pembelajaran. Meskipun demikian, seringkali guru kurang menyukai kegiatan supervisi, guru merasa takut, resah, cemas dan ingin menghindar dari kegiatan supervisi. Keengganan terhadap supervisi umumnya bersumber dari perilaku supervisi yang dilakukan kepala sekolah.

Kepala sekolah selaku supervisor hendaknya dapat memilih dan mengguna-kan model supervisi yang sesuai dengan kebutuhan guru, bagi guru yang keterampilan dasar mengajarnya sangat lemah dapat dibantu dengan teknik super-visi klinis. Tanner and Tanner (1987) berpendapat bahwa supervisi klinis ditujukan pada peningkatan kualitas pendidikan dan diyakini sebagai sebuah pilihan terbaik dari metode supervisi.

Supervisi Klinis Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya, karena guru wring dijadikan tokoh teladan siswa, bahkan menjadi tokoh identifikasi dire. Sasaran Supervisi Klinis adalah guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran bisa terjadi di dalam kelas, diluar kelas dan atau di laboratorium. Kelas dalam pengertian ini adalah kelompok belajar siswa bukan ruangan belajar. Bidang garapan supervisi klinis sekurang-kurangnya terdiri atas: (a) penyusunan dan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan, (b) penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembela-jaran, (c) pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran (pendekatan, meto-de, dan teknik), (d) penggunaan media dan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, (e) merencanakan dan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Kelima aspek tersebut erat kaitannya dengan tugas pokok dan tanggung jawab guru sebagai agen pembelajaran. Karena itu dalam penelitian ini diteliti bagaimana meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui penerapan supervisi klinis. Oleh sebab itu diperlukan adanya supervisi klinis yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dengan mempertimbangkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru serta faktor-faktor yang menjadi penyebabnya

Berdasar permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan supervisi klinis untuk me-ningkatkan keterampilan dasar mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran PAIKEM khususnya di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2013/2014 yang merupakan salah satu sekolah dasar binaan peneliti.

Rumusan Masalah

Rumuskan masalah ini dalam penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimanakah keterampilan dasar mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran PAIKEM di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora sebelum dilaksanakan supervisi klinis?”.

b. Apakah dengan melaksanakan supervi-si klinis dapat meningkatkan keteram-pilan dasar mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran PAIKEM di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2013/2014?”.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:

a. Tujuan Umum

Untuk memperoleh temuan baru mengenai implementasi supervisi klinis oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran PAIKEM di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2013/ 2014 agar pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efesien.

b. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru dalam melaksanakan pembelajaran PAIKEM di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa

Siswa dapat meningkatkan pema-haman dan hasil belajar dengan meng-gunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi.

b. Bagi Guru

Guru dapat mengaplikasikan model pembelajaran yang lebih inovativ dalam pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Menambah wawasan dan dapat menambah strategi sekolah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.

KAJIAN PUSTAKA

Keterampilan Dasar Mengajar

Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviours) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional (As. Glicman, 1991). Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemamapuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru, dosen, instruktur, atau widyaiswara dalam melaksanakan tugas mengajarnya.

Pembelajaran PAIKEM

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimak-sudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemiki-an rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesem-patan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

Supervisi Klinis

Supervisi memiliki pemahaman yang luas (Purwanto, 2004: 76). Menurut Purwanto menjelaskan bahwa supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju pada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Ia berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi partum-buhan keahlian dan kecakapan guru-guru, serta bimbingan dalam usaha pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendi-dikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode pembelajaran yang lebih baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran dan sebagainya (2004:76). Pemahaman umum bahwa peranan utama dari supervisi adalah ditujukan kepada perbaikan pengajaran. Franseth Jane dalam Piet A. Sahertian, berkeyakinan bahwa supervisi akan dapat memberi bantuan terhadap program pendidikan melalui bermacam-macam cara sehingga kwalitas kehidupan akan diperbaiki olehnya. Ayer, Frend E, menganggap fungsi supervisi untuk memelihara program pengajaran yang ada dengan sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan.

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupa-ten Blora Waktu pelaksanaan direncanakan selama tiga bulan mulai awal bulan Januari 2014 sampai dengan akhir bulan maret 2014.

Subjek dan Objek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah guru kelas I, II, III, IV, V dan VI di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Adapun objek penelitian adalah peningkatan kemampuan guru kelas I, II, III, IV, V dan VI di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora dalam Pelaksanaan Standar Proses Kegiatan Pembelajaran,

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan penerapan supervisi klinis pada peningkatan keterampilan dasar mengajar guru-guru di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, meliputi 2 instrumen komponen penilaian sebagaima-na tersaji di bawah ini:

1. Supervisi klinis Bidang: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis data dari kondisi awal, siklus I ke siklus II dapat dilihat adanya peningkatan rata-rata dan kriteria keterampilan dasar mengajar guru.

2. Supervisi klinis Bidang: Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis data dari kondisi awal, siklus I ke siklus II dapat dilihat adanya peningkatan rata-rata dan kriteria keterampilan dasar mengajar guru dalam Pelaksanaan Proses Pembelajaran yang mengacu pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007.

Pembahasan pada pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan pene-rapan supervisi klinis pada peningkatan keterampilan dasar mengajar guru dalam Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar, meliputi 2 instrumen komponen penilaian, yaitu bidang rencana pelaksanaan pembe-lajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, masing-masing menunjukkan hasil akhir yang baik dan memenuhi kriteria keberha-silan yang telah ditetapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan supervisi klinis terbukti mampu meningkatkan kete-rampilan dasar mengajar guru DABIN III UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupa-ten Blora pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan uraian hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dan Analisis hasil pembinaan dengan mengefektifkan super-visi klinis sebagai upaya peningkatan kete-rampilan dasar mengajar di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa:

a. Supervisi klinis dapat meningkatkan keterampilan dasar mengajar guru di di DABIN 2 UPTD TK/ SD Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

b. Skor rata-rata penilaian rencana pelak-sanaan pembelajaran meningkat dari 56,94 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,83 dan menjadi rata-rata 95,83 pada si-klus II, adapun peningkatan keteram-pilan dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat menjadi 100% pada siklus terakhir.

c. Skor penilaian pelaksanaan pembela-jaran meningkat dari 57,36 pada kondisi awal meningkat pada siklus I dengan rata-rata 75,97 dan menjadi rata-rata 95,42 pada siklus II, adapun peningkatan keterampilan dasar guru meningkat menjadi 3 orang guru atau 50% pada siklus pertama dan meningkat menjadi 100% pada siklus kedua.

Saran

Supaya penelitian ini mempunyai nilai manfaat, maka berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan kepada:

a. Guru

1) Dapat meningkatkan keterampilan dasar guru dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajar-an.

2) Dapat meningkatkan keterampilan dasar guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

b. Peneliti

Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan supaya pengawas sekolah melakukan pembinaan akademik dalam upaya meningkatkan keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

c. Sekolah

1) Menjadikan pembinaan melalui ke-giatan supervisi klinis sebagai sebuah model dalam upaya peningkatan meningkatkan kete-rampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembe-lajaran

2) Menjadikan pembinaan melalui kegiatan supervisi klinis sebagai khasanah gagasan yang memper-kaya kemungkinan-kemungkinan solusi pemecahan masalah pening-katan kualitas keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada proses perencanaan dan pelaksa-naan kegiatan pembelajaran.

d. Perpustakaan

Dengan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada perpustakaan me-nempatkan hasil penelitian ini sebagai bahan bacaan yang ada di perpustakaan guna menambah pengetahuan tentang pernan pembinaan akademik bagi upaya peningkatan kualitas keterampilan dasar mengajar bagi guru terutama pada proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional.2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta

Dunkin. J. Michael. 1987. Teaching and Teacher Education. New York. Pergoman Press.

Jalal, F., & Supriyadi, D. 2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonom Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa

Maunah, Binti, 2009, Supervisi Pendidikan Islam Teori dan Praktek, Yogyakarta: Sukses Offset

Mukhtar & Iskandar, 2009, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press

Sagala, Syaiful,2010, Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan.Bandung: Alfabeta

Sahertian, P.A.2000, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.